CBD Non Psikotik FK UNISSULA.doc
-
Upload
huseikha-velayazulfahd -
Category
Documents
-
view
41 -
download
5
description
Transcript of CBD Non Psikotik FK UNISSULA.doc
20
No. Rekam Medis : 663550
Tanggal Kunjungan : 21 Mei 2013
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. A
Umur : 28 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Montir
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : D3
Status Pernikahan : Belum menikah
Alamat : Samban Utara RT 2 RW VI No. 469 Magelang Utara Kota
Magelang, Jawa Tengah
II. RIWAYAT PSIKIATRI
Alloanamnesis diperoleh dari:
Nama : Ny. N
Umur : 25 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Samban Utara RT 2 RW VI No. 469 Magelang Utara Kota
Magelang, Jawa Tengah
Status Pernikahan : Menikah
Hubungan : Adik kandung pasien
Autoanamnesis pada tanggal 21 Mei 2013 dan 22 Mei 2013
Alloanamnesis pada tanggal 21 Mei 2013
Case Based Discussion Non Psychotic
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
20
A. Keluhan Utama
Nyeri dada kiri
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Autoanamnesis
Pasien datang ke Poli Jiwa RSJS Magelang dengan keluhan nyeri dada
kiri sejak dua tahun yang lalu. Keluhan tersebut dirasakan sepanjang hari dan
tidak pernah berkurang walaupun sedang istirahat ataupun beraktifitas. Nyeri
dada tersebut seperti diremas jantungnya. Keluhan ini disertai jantung
berdebar namun tidak ada sesak nafas dan badan terasa panas. Keluhan
tersebut mengganggu aktifitas dan pekerjaan sehari-hari. Awalnya keluhan
tersebut muncul pertama kali secara mendadak saat pasien bangun tidur
sewaktu pasien bekerja di Tangerang.
Pasien merasa dirinya menderita penyakit jantung sehingga pasien berobat
ke rumah sakit. Pasien sudah berobat ke Dokter Umum, Dokter Spesialis
Penyakit Dalam dan Dokter Spesialis Jantung. Namun menurut hasil
pemeriksaan dokter dan laboratorium tidak ditemukan adanya kelainan.
Pasien marasa sangat khawatir bahwa dirinya menderita penyakit jantung dan
dapat tiba-tiba meninggal dunia seperti kakaknya dahulu. Pasien merasa lebih
tenang bila berada di dekat Rumah Sakit atau dekat tempat pelayanan
kesehatan lainnya.
Alloanamnesis
Menurut adik kandung pasien, pasien mulai merasa sakit sejak bekerja di
Tangerang. Kemudian, pasien memutuskan kembali ke Magelang untuk
berobat. Menurut adik pasien, pasien tampak gelisah sejak kembali dari
Tangerang. Sejak di Magelang, pasien bekerja sebagai montir di bengkel
keluarga sehingga pasien jarang pulang ke rumah. Pasien lebih sering tinggal
di bengkel tersebut karena lokasi bengkel tersebut lebih dekat dengan rumah
sakit.
Pasien pernah mengajak keponakannya untuk berobat ke rumah sakit.
Namun saat tiba di rumah sakit pasien hanya duduk-duduk di masjid rumah
sakit tanpa berobat. Dengan begitu pasien merasa lebih tenang dan setelah itu
pasien pulang.
Case Based Discussion Non Psychotic
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
20
C. Riwayat Penyakit Dahulu
1. Riwayat Gangguan Psikiatri
Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya.
2. Riwayat Gangguan Medis Umum
Pasien belum pernah dirawat di Rumah Sakit. Riwayat trauma kepala,
kejang, gondok, penyakit jantung, darah tinggi, asma, alergi, dan
kencing manis disangkal.
3. Riwayat Penggunaan NAPZA
Pasien tidak merokok, tidak mengkonsumsi minuman beralkohol dan
tidak memakai zat adiktif lainnya.
D. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat Prenatal dan Perinatal
Pasien adalah anak ke empat dari lima bersaudara. Kondisi ibu saat
hamil sehat dan tidak ada kelainan. Pasien lahir dengan usia kehamilan
cukup bulan dan lahir normal.
2. Riwayat Masa Kanak Awal (0-3tahun)
Psikomotor
Tidak ada data yang valid pada pertumbuhan pasien dan
pengembangan seperti: pertama kalinya mengangkat kepala,
berguling, duduk, merangkak, berdiri, berjalan-berlari, memegang
benda-benda di tangannya, meletakkan segala sesuatu di
mulutnya, memegang benda-benda di tangannya.
Psikososial
Tidak ada data yang valid mengenai pasien di usia berapa mulai
tersenyum saat melihat wajah lain, dikejutkan oleh suara, ketika
tertawa pertama pasien atau menggeliat ketika diminta untuk
bermain, atau bermain bertepuk tangan dengan orang lain.
Komunikasi
Tidak ada data yang valid pada saat pasien mulai mengucapkan
kata-kata seperti 'ibu' atau 'ayah', atau berbicara.
Emosi
Case Based Discussion Non Psychotic
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
20
Tidak ada data yang valid reaksi pasien ketika bermain, takut
dengan orang asing, ketika mulai menunjukkan kecemburuan atau
daya saing terhadap lainnya dan pelatihan menggunakan toilet.
Kognitif
Tidak ada data yang valid yang usia pasien dapat mengikuti
obyek, mengakui ibunya, mengenali anggota keluarganya. Tidak
ada data yang valid pada saat pasien pertama kali meniru suara
yang terdengar, atau memahami perintah sederhana.
3. Riwayat Masa Kanak Pertengahan (3-11tahun)
Psikomotor
Tidak ada data yang valid pada saat pertama kali pasien
mengendarai sepeda roda tiga atau sepeda, jika pasien pernah
terlibat dalam setiap jenis olahraga.
Psikososial
Tidak ada data tentang identifikasi jenis kelamin pasien, interaksi
dengan lingkungannya. Tidak ada data yang pada saat pasien
pertama masuk sekolah dasar, seberapa baik pasien menangani
pemisahan dari orang tua, seberapa baik pasien bermain dengan
teman-teman baru dihari pertama sekolah.
Komunikasi
Pasien memiliki teman yang cukup banyak saat sekolah dan
mudah bergaul dengan teman-teman sebayanya.
Emosional
Tidak ada data yang valid tentang adaptasi pasien di bawah
tekanan, setiap insiden mengompol tidak diketahui.
Kognitif
Tidak ada data yang valid pada pencapaian pasien di sekolah,
seberapa baik pasien dalam kemampuan membaca dan nilai.
4. Riwayat Masa Kanak Akhir (Pubertas) dan Remaja (11-18 tahun)
Pasien mengalami mimpi basah pada usia 12 tahun disertai dengan
pertumbuhan rambut pada daerah ketiak dan rambut pubis.
5. Riwayat Masa Dewasa
Riwayat Pendidikan
Case Based Discussion Non Psychotic
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
20
Pasien menempuh pendidikan TK, SD, SMP, SMA, dan D3
dengan baik.
Riwayat Pekerjaan
Pasien pernah bekerja sebagai pegawai di perusahaan swasta di
Tagerang.
Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien tidak pernah berurusan dengan penegak hukum karena
melakukan pelanggaran hukum.
Riwayat Aktivitas Sosial
Sebelum timbul gangguan keluhan pasien dikenal pendiam dan
tidak banyak bersosialisasi dengan tetangga.
Riwayat Kehidupan Beragama
Pasien beragama islam. Pasien rajin beribadah.
Riwayat Psikoseksual
Pasien menyadari dirinya seorang laki-laki dan selama ini
berpenampilan dan berperilaku sebagaimana seorang laki-laki
dan memiliki ketertarikan terhadap perempuan.
Riwayat Situasi Hidup
Saat ini pasien tinggal di dua rumah. Rumah pertama bersama ibu
kandung, adik kandung, dan keponakan. Rumah kedua bersama
ayah kandung, ibu tiri, kakak tiri, dan keponakan.
E. Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak ke empat dari lima bersaudara. Ayah pasien
mempunyai dua istri, pasien adalah anak dari istri kedua. Dari istri pertama
ayah pasien memiliki tiga orang anak dan dari istri kedua ayah pasien
memiliki lima orang anak. Semua saudara pasien sudah berkeluarga kecuali
pasien. Dikeluarga tidak ada yang mengalami riwayat keluhan seperti ini.
Case Based Discussion Non Psychotic
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
? ?
20
Keterangan
= Pasien
= Laki-Laki
= Perempuan
=Meninggal
= Satu Rumah
= Tidak diketahui
F. Riwayat Sosial Ekonomi Sekarang
Saat ini pasien bekerja sebagai montir di bengkel keluarga. Peghasilannya
cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membantu sedikit ekonomi
keluarga.
G. Taraf Kepercayaan
Autoanamnesis : dapat dipercaya
Alloanamnesis : dapat dipercaya
H. Progresi Penyakit
Grafik Perjalanan Penyakit
Symptom
Case Based Discussion Non Psychotic
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
?
?
20
Role Function
III. STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Case Based Discussion Non Psychotic
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
2011 Mei 2013
20
Tampak seorang laki-laki, wajah sesuai usia, rawat diri baik, cara
berpakaian rapi, kebersihan diri baik.
2. Kesadaran psikiatri : Jernih
Perilaku dan aktivitas psikomotor : Normoaktif
Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif, kontak mata (+)
3. Pembicaraan
Kuantitas : Cukup
Kualitas : Cukup
4. Tingkah laku
Hiperaktif :-
Normoaktif : +
Hipoaktif :-
Ekopraksi : -
Katatonia : -
Negativisme aktif : -
Katapleksi : -
Stereotipik : -
Manerisme : -
Otomatime : -
Mutisme : -
Akatisia : -
Agresif : -
Tik : -
Sonambulisme : -
Agitasi : -
Ataksia : -
Mimikri : -
Kompulsif : -
Impulsif : -
Abulia : -
Case Based Discussion Non Psychotic
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
20
5. Sikap
Kooperatif :+
Non-kooperatif : -
Indifferent : -
Apatis : -
Tegang : -
Dependen : -
Aktif : -
Pasif : -
Infantile : -
Curiga : -
Bermusuhan : -
Labil : -
Rigid : -
Negativisme pasif : -
Stereotipik : -
Katalepsi : -
Fleksibilitas cerea : -
6. Kontak psikis : Mudah ditarik, mudah dicantum
B. Alam Perasaan
1. Mood
Disforik :-
Eutimik : +
Hipertimik : -
Hipotimik : -
Euforia : -
Ekspansif : -
Irritable : -
Elevated :
Case Based Discussion Non Psychotic
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
20
2. Afek
Serasi : +
Tidak serasi : -
Sempit : -
Tumpul : -
Datar : -
Labil : -
C. Gangguan Persepsi
1. Ilusi
Visual : -
Auditorik : -
Olfaktorik : -
Gustatorik : -
Taktil : -
2. Halusinasi
Visual :-
Auditorik :-
Olfaktorik : -
Gustatorik : -
Taktil : -
Kinestetik : -
3. Depersonalisasi : -
4. Derealisasi :-
D. Proses Pikir
1. Isi pikir
Idea of reference : -
Case Based Discussion Non Psychotic
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
20
Preokupasi : -
Obsesi : -
Fobia : thanatofobia
Waham
Kebesaran : -
Berdosa : -
Kejar : -
Curiga : -
Cemburu : -
Somatik : -
Magikmistik : -
Kacau (Bizzare) : -
Thought echo : -
Thoughtinsertion or withdrawal : -
Thoughtbroadcasting : -
Delusion of control : -
Delusion of influence : -
Delusion of passivity : -
Delusional perception : -
2. Arus pikir
a. Kuantitas
Logorrhea : +
Remming :-
Blocking : -
Mutisme : -
b. Kualitas
Koheren : +
Inkoherensi : -
Konfabulasi : -
Case Based Discussion Non Psychotic
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
20
Asosiasi longgar : -
Sirkumtansial : -
Asosiasi bunyi : -
Word salad : -
Jawaban irelevan : -
Flight of idea : -
Neologisme : -
Tangensialitas : -
Perseverasi : -
Verbigerasi : -
Ekolalia : -
3. Bentuk pikir
Realistik : -
Non-realistik :+
Dereistik : -
Autistik : -
E. Sensorium dan Kognitif
1. Tingkat kesadaran : Jernih
2. Orientasi Waktu : Baik
Tempat : Baik
Personal : Baik
Situasional : Baik
3. Daya ingat jangka panjang : Baik
4. Daya ingat jangka pendek :Baik
5. Daya ingat segera : Baik
6. Konsentrasi : Baik
7. Perhatian : Baik
8. Kemampuan baca tulis : Baik
9. Pikiran abstrak : Baik
F. Tilikan
Case Based Discussion Non Psychotic
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
20
True insight
Intellectual insight
Impaired insight
IV. PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Internus
1. Kesadaran :Tampak sakit ringan
2. Kesadaran :Compos mentis
3. Tanda vital
Tekanan darah :130/100 mmHg
Nadi :100 kali/menit
Respirasi :23 kali/menit
Suhu :36.5 ºC
4. Kepala (Mata dan THT)
Kepala :Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Telinga : Normotia/normotia, sekret -/-
Mulut : Sianosis (-)
Tenggorokan : Faring hiperemis (-)
Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-)
Hidung : Cavum nasi lapang/lapang, sekret -/-
5. Thorax
a. Jantung
Inspeksi :Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi :Ictus cordis terada di ICS V 2 cm medial
linea midclavicula sinistra
Perkusi :Batas jantung normal
Auskultasi :Suara jantung I/II reguler, murmur (-), gallop (-)
b. Paru-paru
Inspeksi :Pergerakan dada simetris
Palpasi :Vokal fremitus kanan = kiri
Perkusi :Sonor kanan=kiri
Case Based Discussion Non Psychotic
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
20
Auskultasi :Bunyi napas dasar vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
6. Abdomen
Inspeksi : Perut tampak datar
Auskultasi :Bising usus (+) 6 kali/ menit
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani
7. Urogenital :Dalam batas normal
8. Ekstremitas :
Superior Inferior
Oedem -/- -/-
Sianosis -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
Cappilary refill test < 2 detik < 2 detik
Deformitas -/- -/-
B. Pemeriksaan Neurologis
1. Kaku kuduk : Tidak ditemukan
2. Saraf kranialis : Dalam batas normal
3. Motorik
Motorik Superior Inferior
Gerakan N/N N/N
Kekuatan 5/5 5/5
Tonus N/N N/N
Trofi E/E E/E
4. Sensorik : Sensibilitas dalam batas normal
5. Refleks fisiologis : +/+
6. Refleks patologis : -/-
V. RESUME
Pasien datang dengan keluhan nyeri dada kiri sejak dua tahun yang lalu.
Keluhan tersebut dirasakan sepanjang hari dan tidak pernah berkurang walaupun
sedang istirahat ataupun beraktifitas. Nyeri dada tersebut seperti diremas
jantungnya. Keluhan ini disertai jantung berdebar namun tidak ada sesak nafas
Case Based Discussion Non Psychotic
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
20
dan badan terasa panas. Keluhan tersebut mengganggu aktifitas dan pekerjaan
sehari-hari. Awalnya keluhan tersebut muncul pertama kali secara mendadak saat
pasien bangun tidur sewaktu pasien bekerja di Tangerang. Pasien merasa dirinya
menderita penyakit jantung dan dapat meninggal tiba-tiba, sehingga pasien
berobat ke rumah sakit. Pasien sudah berobat ke Dokter Umum, Dokter Spesialis
Penyakit Dalam dan Dokter Spesialis Jantung. Namun menurut hasil pemeriksaan
dokter dan laboratorium tidak ditemukan adanya kelainan. Pasien merasa lebih
tenang bila berada di dekat Rumah Sakit atau dekat tempat pelayanan kesehatan
lainnya.
Tidak ada riwayat penyakit psikiatri sebelumnya, tidak ada riwayat medis
dan tidak ada riwayat penggunaan NAPZA dan alcohol.
Pada pemeriksaan mental didapatkan:
Tampak seorang laki-laki sesuai usia, rawat diri baik, berpakaian rapi, kebersihan
diri baik.
Kesadaran psikiatri : Jernih
Perilaku dan aktivitas psikomotor : Normoaktif
Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif, kontak mata (+)
Pembicaraan
Kuantitas : Cukup
Kualitas : Cukup
Tingkah laku : Normoaktif
Sikap : Kooperatif
Kontak psikis : Mudah ditarik, mudah dicantum
Alam Perasaan
Mood :Eutimik
Afek :Serasi
Gangguan Persepsi
Ilusi : -
Halusinasi :-
Depersonalisasi : -
Derealisasi :-
Case Based Discussion Non Psychotic
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
20
Proses Pikir
Isi pikir
Fobia : Thanatofobia
Waham: -
Arus pikir
Kuantitas : Logorrhea: +
Kualitas : Koheren: +
Bentuk pikir : Non-realistik
Sensorium dan Kognitif
Tingkat kesadaran : Jernih
Orientasi Waktu : Baik
Orientasi Tempat : Baik
Orientasi Personal : Baik
Orientasi Situasional : Baik
Daya ingat jangka panjang : Baik
Daya ingat jangka pendek : Baik
Daya ingat segera : Baik
Konsentrasi : Baik
Perhatian : Baik
Kemampuan baca tulis : Baik
Pikiran abstrak : Baik
Tilikan : True insight
VI. FORMULA DIAGNOSIS
Pada pasien ini didapatkan adanya:
Sindrom cemas : kekhawatiran yang berlebihan, jantung berdebar-debar dan
kewaspadaan yang berlebihan, thanatofobia.
Case Based Discussion Non Psychotic
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
20
VII. DIAGNOSIS BANDING
F41.0 Gangguan Panik (Anxietas Paroksismal Episodik)
Pedoman diagnosis menurut PPDGJ III Kondisi pada pasien
Gangguan panik baru ditegakkan sebagai
diagnosis utama bila tidak ditemukan adanya
gangguan anxietas fobik (F.40.-)
Terpenuhi
Untuk diagnosis pasti, harus ditemukan adanya
beberapa kali serangan anxietas berat dalam masa
kira-kira 1 bulan:
A) Pada keadaan-keadaan dimana sebenarnya
secara objektif tidak ada bahaya,
B) Tidak terbatas pada situasi yang telah
diketahui atau yang dapat diduga
sebelumnya
C) Dengan keadaan yang relatif bebas dari
gejala-gejala anxietas pada priode diantara
serangan-serangan panik(meskipun
demikian, umumnya dapat terjadi
juga”anxietas anti sipatorik” yaitu anxiets
yang terjadi setelah membayangan sesuatu
yang mekhawatirkan akan terjadi.
Terpenuhi
F41.1 Gangguan Cemas Menyeluruh
Pedoman diagnosis menurut PPDGJ III Kondisi pada pasien
Penderita harus menunjukan anxietas sebagai
gejala primer yang berlangsung hampir setiap hari
untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan,
yang tidak terbatas atau hanya menonjol pada
keadaan situasi khusus tertentu saja.
Tidak Terpenuhi
Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsur-
unsur berikut :
A) Kecemasan (khawatir akan nasib
buruk,merasa seperti diujung tanduk,sulit
Terpenuhi
Case Based Discussion Non Psychotic
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
20
konsentrasi,dsb).,
B) Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala,
gemetaran, tidak dapat santai), dan
C) Over aktivitas otonomik (kepala terasa
ringan, berkeringat, jantung berdebar-
debar, sesak napas, keluhan lambung,
pusing kepala, mulut kering dsb.
Pada anak-anak sering terlihat adanya kebutuhan
untuk ditenangkan serta keluhan-keluhan somatik
berulang menonjol
Tidak Terpenuhi
Adanya gejala-gejala lain yang sifatnya
sementara (untuk beberapa hari), khususnya
depresi, tidak membatalkan diagnosis utama
Gangguan Anxietas Menyeluruh, selama hal
tersebut tidak memenuhi kriteria lengkap dari
episode depresif (F32.-), ganguan anxietas fobik
(F40,-), gangguan panik (F41.0) atau gangguan
obsesif-komplusif (F42,-)
Tidak Terpenuhi
VIII. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
AXIS I : F41.0 Gangguan Panik
AXIS II : R46.8 Diagnosis Axis II tertunda
AXIS III : Tidak ada diagnosis
AXIS IV : Tidak diketahui
AKSIS V : GAF 70-61
IX. PENATALAKSANAAN
A. Non Farmakologis
1. Psikoterapi
Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
Case Based Discussion Non Psychotic
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
20
Suatu treatment psikologis yang memperhatikan interaksi-interaksi
antara bagaimana seseorang berpikir, merasakan dan berperilaku. CBT
adalah proses mengajarkan, melatih dan menguatkan perilaku-perilaku
positif serta membantu seseorang untuk mengidentifikasi pola-pola
kognitif atau pikiran dan emosi yang dihubungkan dengan perilaku.
Kognisi manusia terdiri atas pikiran-pikiran yang terdiri atas keyakinan,
asumsi, ekspektasi, atribusi dan sikap-sikap. Fokus CBT adalah proses
berpikir seseorang yang diwujudkan dalam bentuk percakapan batin
(inner speech). CBT berusaha membantu seseorang untuk
menyadari inner speech yang maladaptif sebelum, selama dan sesudah
suatu perilaku dan mengubah kognisi yang maladaptif itu menjadi
kognisi yang adaptif.
2. Terapi Suportif
Terapi suportif diberikan oleh terapis dengan tujuan agar pasien
mempunyai kepercayaan diri dan mau meningkatkan kemampuan untuk
menjalani kehidupannya, mendapat dukungan untuk sembuh, dan
bersemangat dalam menghadapi tantangan kehidupan di waktu-waktu
yang akan datang. Kepada pasien juga disarankan untuk melakukan
kegiatan yang menenangkan atau membuat santai misalnya
mengembangkan hobi. Diperlukan adanya motivasi dari pasien untuk
sembuh, minimal sembuh sosial dan adanya kemampuan pasien untuk
dapat bekerja sama secara aktif dengan dokter sehingga tercapai tujuan
terapeutik. Terapi berorientasi terhadap masalah sekarang dan
pemecahannya. Ditekankan pengertian pada pasien bahwa terapi ini
juga digunakan bersama-sama dengan obat.
3. Edukasi Keluarga
Memberikan penjelasan kepada keluarga pasien tentang keadaan
pasien dan rencana terapi yang akan diberikan kepada pasien.
Meminta keluarga untuk memberikan dukungan dan perhatian
kepada pasien dalam menghadapi masalah.
Case Based Discussion Non Psychotic
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
20
Menerangkan tentang gejala penyakit pasien yang timbul akibat
cara berpikir yang salah, mengatasi perasaan dan sikapnya
terhadap masalah yang dihadapi
Memberikan penjelasan mengenai obat yang akan diminum,
waktu pemberian dan efek samping, agar pemberian obat dapat
secara teratur oleh keluarga serta memotivasi pasien agar minum
obat dengan teratur dan mau kontrol secara teratur sesuai dengan
anjuran dokter.
Meminta keluarga untuk tidak mengucilkan pasien, melainkan
harus terus mendukungnya, dan memberikan pekerjaan-pekerjaan
yang ringan agar dapat dikerjakannya.
B. Farmakoterapi
R/ Alprazolam 0,5 mg No. XV
ʃ 1 dd tab I
R/ Fluoxetine 10 mg No. XV
ʃ 2 dd tab I
1. Alprazolam
Mekanisme
Alprazolam merupakan derivate triazolobenzodiasepin dengan efek
cepat dan sifat umum yang mirip dengan diazepam, alprazolam
merupakan antianxietas dan antipanik yang efektif. Mekanisme kerja
yang pasti belum diketahui, efek tersebut diduga disebabkan oleh ikatan
alprazolam dengan reseptor-reseptor spesifik yang terdapat dalam
susunan saraf pusat.
Dosis anjuran : 3x 0,25 -0,5 mg/hari
Sediaan : 0,25, 0,5 dan 1 mg (tablet dan kapsul)
Indikasi
1. anxietas termasuk neurosis anxietas dan anxietas yang
menyertai depresi
2. gangguan panic termasuk serangan panic pada agorafobia
Case Based Discussion Non Psychotic
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
20
Kontraindikasi
Pasien yang hipersensitifitas terhadap golongan benzodiazepine,
glaucoma akut sudut sempit, miastenia gravis, insufisensi pulmoner
akut, kondisi fobia dan obsesi psikosis kronik
Interaksi obat:
benzodiazepine + CNS depresan contohnya fenobarbital, alcohol,
obat antipsikosis potensiasi efek sedasi dan penekanan pusat
nafas sehingga menyebabkan respiratory failure
benzodiazepine + CNS stimulants contohnya amfetamin, kafein
menyebabkan antagonism efek anti anxietas (efek benzodiazepine
menurun)
benzodiazepine + neuroleptik risiko efek samping neuroleptik
berkurang
Efek samping: sedasi, relaksasi otot
2. Obat antidepresan: Fluoxetine
Mekanisme:
Sindroma depresi disebabkan oleh defisiensi relatif salah satu atau
beberapa “aminergic neurotransmiter” pada celah sinaps neuron di SSP
(khususnya pada sistem limbik) sehingga aktivitas reseptor serotonin
menurun.
Dosis anjuran : Awal 20 mg/ hari, maksimal 80 mg/ hari
Sediaan : Kapsul 10 mg dan 20 mg
Indikasi:
Depresi
Gangguan anxietas: panik, anxietas umum dan fobia sosial
Gangguan obesesif kompulsif
Kontra Indikasi:
Gagal ginjal kronis (laju filtrasi glomerulus < 10 mL/ menit)
Penderita epilepsi, laktasi
Penggunaan bersama penghambat Monoamin Oksidase (MAO)
Interaksi obat:
Penghambat MAO, obat yang bekerja pada susunan saraf pusat
(termasuk Lithium), alkohol, diazepam, dan triptofan.
Case Based Discussion Non Psychotic
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
20
Efek samping:
Jika digunakan bersama penghambat MAO dapat menyebabkan
sindrom serotonin, yang kadang kala berakibat fatal terdiri atas
hipertermia, rigiditas otot, mioklonus, dan perubahan status mental dan
tanda-tanda vital yang cepat.
X. PROGNOSIS
Premorbid
Riwayat gangguan jiwa dalam keluarga: (-) Baik
Dukungan keluarga dan lingkungan: Baik
Status sosial ekonomi: menengah Baik
Stresor: (-) Baik
Riwayat
Kepribadian premorbid:
Onset usia > 25 tahun Baik
Perjalanan penyakit: kronik Buruk
Jenis penyakit:
Penyakit organik: (-) Baik
Regresi: (-) Baik
Respon terapi (obat-obatan) Baik
Kepatuhan minum obat: patuh Baik
Resume dari prognosis
Ad Vitam : Ad Bonam
Ad Fungsionam : Ad Bonam
Ad Sanasionam : Dubia ad Bonam
DAFTAR PUSTAKA
1. Kaplan dan Sadock’s. Sinopsis Psikiatri Jilid 2, Ilmu Pengetahuan Perilaku dan
Psikiatri Klinis. Edisi Ketujuh.Jakarta: Binarupa Aksara.2010.
2. Maslim R. Panduan Praktis,Penggunaan Klinis Obat Psikotropik,Cetakan III.
PT.Nuh Jaya. Jakarta. 2007. h: 23-30.
Case Based Discussion Non Psychotic
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
20
3. Maslim R. Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-III. Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa FK UNIKA Atma Jaya. Jakarta.2003.
HOME VISIT
Case Based Discussion Non Psychotic
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
20Case Based Discussion Non Psychotic
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung