laporan lengkap

43
BAB I PEMBAHASAN 1.1 Latar Belakang A. Enzim Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di dalam protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein. Sifat-sifat enzim: a. Enzim hanya mengubah kecepatan reaksi, artinya enzim tidak mengubah produk akhir yang dibentuk atau memengaruhi keseimbangan reaksi, hanya meningkatkan laju suatu reaksi. b. Enzim bekerja secara spesifik, artinya enzim hanya memengaruhi substrat tertentu saja. c. Enzim merupakan protein. Oleh karena itu, enzim memiliki sifat seperti protein. Antara lain bekerja pada suhu optimum, umumnya pada suhu kamar. Enzim akan kehilangan aktivitasnya karena pH yang terlalu asam atau basa kuat, dan pelarut organik. Selain itu, panas yang terlalu tinggi akan membuat enzim terdenaturasi sehingga tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya. d. Enzim diperlukan dalam jumlah sedikit. Sesuai dengan fungsinya sebagai katalisator, enzim diperlukan dalam jumlah sedikit. 1

description

rpp FISIKA

Transcript of laporan lengkap

Page 1: laporan lengkap

BAB I

PEMBAHASAN

1.1 Latar Belakang

A. Enzim

Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di dalam

protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein.

Sifat-sifat enzim:

a. Enzim hanya mengubah kecepatan reaksi, artinya enzim tidak mengubah produk

akhir yang dibentuk atau memengaruhi keseimbangan reaksi, hanya meningkatkan

laju suatu reaksi.

b. Enzim bekerja secara spesifik, artinya enzim hanya memengaruhi substrat tertentu

saja.

c. Enzim merupakan protein. Oleh karena itu, enzim memiliki sifat seperti protein.

Antara lain bekerja pada suhu optimum, umumnya pada suhu kamar. Enzim akan

kehilangan aktivitasnya karena pH yang terlalu asam atau basa kuat, dan pelarut

organik. Selain itu, panas yang terlalu tinggi akan membuat enzim terdenaturasi

sehingga tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya.

d. Enzim diperlukan dalam jumlah sedikit. Sesuai dengan fungsinya sebagai katalisator,

enzim diperlukan dalam jumlah sedikit.

e. Enzim bekerja secara bolak-balik. Reaksi-reaksi yang dikendalikan enzim dapat

berbalik, artinya enzim tidak menentukan arah reaksi tetapi hanya mempercepat laju

reaksi sehingga tercapai keseimbangan. Enzim dapat menguraikan suatu senyawa

menjadi senyawa-senyawa lain. Atau sebaliknya, menyusun senyawa-senyawa

menjadi senyawa tertentu.

f. Enzim dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor-faktor yang memengaruhi kerja

enzim adalah suhu, pH, aktivator (pengaktif), dan inhibitor (penghambat) serta

konsentrasi substrat.

Cara kerja enzim:

1

Page 2: laporan lengkap

Enzim memiliki sisi aktif, yaitu bagian enzim yang berfungsi sebagai katalis.

Pada sisi ini, terdapat gugus prostetik yang diduga berfungsi sebagai zat elektrolit

sehingga dapat mengatalis reaksi yang diinginkan. Bentuk sisi aktif sangat spesifik

sehingga diperlukan enzim yang spesifik pula. Adanya molekul dengan bentuk tertentu

yang dapat menjadi substrat bagi enzim. Agar dapat bereaksi, enzim dan substrat harus

saling komplementer.

Cara kerja enzim dapat dijelaskan dengan dua teori, yaitu teori gembok dan anak

kunci,dan teori kecocokan yang terinduksi.

a. Teori gembok dan anak kunci (Lock and Key theory)

Enzim dan substrat bergabung bersama membentuk kompleks, seperti kunci yang

masuk ke dalam gembok. Di dalam kompleks, substrat dapat bereaksi dengan energy

aktivasi yang rendah. Setelah bereaksi, kompleks lepas dan melepaskan produk serta

membebaskan enzim.

b. Teori kecocokan yang terinduksi (Inducted fit theory)

Menurut teori kecocokan yang terinduksi, sisi aktif enzim merupakan bentuk yang

fleksibel. Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif enzim

termodifikasi melingkupi substrat membentuk kompleks. Ketika produk sudah

terlepas dari kompleks, enzim tidak aktif.

Komponen penyusun enzim:

a. Enzim protein sederhana, tersusun atas protein saja

b. Holoenzim, terdiri atas

Apoenzim, yaitu bagian enzim yang tersusun atas protein bersifat termolabil,

tidak tahan panas dan mudah rusak di atas suhu 600C.

Koenzim disebut gugus prostetik apabila terikat sangat erat pada

apoenzim. Akan tetapi, koenzim tidak begitu erat dan mudah

dipisahkan dari apoenzim. Koenzim bersifat termostabil (tahan

panas), mengandung ribose dan fosfat.

Faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzim:

2

Page 3: laporan lengkap

a. Temperatur

Temperatur yang terlalu tinggi akan mengakibatkan denaturaasi protein.

Temperatur yang rendah dapat menghambar reaksi.

b. Perubahan pH

Perubahan pH dapat memengaruhi kerja enzim. Enzim tidak dapat bekerja secara

efektif jika dalam suasana asam atau basa.

c. Konsentrasi enzim dan substrat

Enzim dapat bekerja efektif jika perbandingan antara jumlah enzim dan substrat

sesuai. Jika enzim terlalu sedikit dan substrat terlalu banyak maka reaksi akan

berjalan lambat.

d. Inhibitor enzim

Jika inhibitor ditambahkan ke dalam campuran enzim dan substrat maka kecepatan

akan turun. Jenis inhibitor:

- Inhibitor kompetitif

Zat-zat penghambat yang memiliki struktur yang mirip dengan struktur

substratnya.

- Inhibitor nonkompetitif

Substrat sudah tidak dapat berikatan dengan kompleks enzim-inhibitor karena

sisi aktif sudah berubah.

B. Respirasi

Merupakan proses metabolisme dengan pembongkaran senyawa kompleks menjadi

senyawa sederhana dengan pembebasan energi.

1. Respirasi aerob, yaitu respirasi yang membutuhkan oksigen bebas.

2. Respirasi anaerob, yaitu respirasai yang tidak membutuhkan oksigen bebas.

Respirasi anaerob

3

Page 4: laporan lengkap

Respirasi anaerob (fermentasi) adalah respirasi yang terjadi dalam keadaan

ketidaktersediaan oksigen bebas. Asam piruvat yang merupakan produk glikolisis jika dalam

keadaan oksigen akan diubah menjadi alkohol atau asam laktat.

Pada manusia, kekurangan oksigen sering terjadi pada atlet-atlet yang berlari jarak jauh

dengan kencang. Atlet tersebut memerlukan kadar oksigen yang lebih banyak daripada yang

diambil dari proses pernapasan. Dengan kurangnya oksigen dalam tubuh, maka

pembongkaran zat dalam tubuh dilakukan dengan cara anaerob, yang disebut dengan

fermentasi. Fermentasi tidak harus selalu dalam keadaan anaerob. Beberapa jenis

mikroorganisme dapat melakukan fermentasi dalam keadaan aerob.

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa

oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi

terdapat definisi yang lebih jelas mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam

lingkungan anaerobik dengan atau tanpa akseptor electron eksternal.

Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi

adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga

dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang

umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan

minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja keras

(yang tidak memiliki akseptor electron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk

sebagai fermentasi yang menghasilkan asam laktat sebagai produk sampingannya. Akumulasi

asam laktat inilah yang berperan dalam menyebabkan rasa kelelahan pada otot.

Ciri-ciri fermentasi:

1. Terjadi pada organisme yang tidak membutuhkan oksigen bebas.

2. Terjadi proses glikolisis

3. Tidak terjadi penyaluran electron ke Siklus Krebs dan Transpor Elektron

4. Energi (ATP) yang terbentuk lebih sedikit jika dibandingkan dengan respirasi aerob

5. Fermentasi terdiri atas 3 macam, yaitu:

a. Fementasi Asam Laktat

4

Page 5: laporan lengkap

b. Fermentasi Alkohol

c. Fermentasi Asam Cuka

C. Fotosintesis

Fotosintesis adalah proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yaitu glukosa

yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara,

karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari. Reaksi:

6H2O + 6CO2 + cahaya matahari C6H12O6 (glukosa) + 6O2

Dalam hubungan antara cahaya matahari dengan tanaman, selalu terdapat keterkaitan

antara sinar matahari dengan fotosintesis. Fotosintesis proses pembuatan makanan yang

terjadi pada tumbhan hijau dengan bantuan sinar matahari dan enzim-enzim. Fotosintesis

adalah fungsi utama dari daun tumbuhan. Proses fotosintesis ialah proses dimana tumbuhan

menyerap karbondioksida dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan

sebagai makanannya. Tumbuhan menyerap cahaya karena memiliki pigmen yang disebut

klorofil. Pigmen inilah yang memiliki warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat pada

organel yang disebut kloroplas. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang

mengandung setengah juta kloroplas setiap millimeter perseginya.

1.2 Tujuan

Enzim Katalase

Menyelidiki peran enzim katalase dan faktor yang memengaruhinya serta fungsi

enzim dalam metabolisme.

Respirasi Anaerob (Fermentasi)

Siswa mampu menentukan:

5

Page 6: laporan lengkap

a. Tahap-tahap respirasi anaerob

b. Bahan dan senyawa yang diperlukan dalam respirasi anaerob

c. Senyawa yang dihasilkan dalam proses fermentasi (respirasi anaerob)

Fotosintesis

a. Menyelidiki faktor yang memengaruhi fotosintesis

b. Mengamati zat yang dihasilkan dari peristiwa fotosintesis

6

Page 7: laporan lengkap

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Enzim Katalase

Enzim katalase merupakan salah satu jenis enzim yang umum ditemui di dalam sel-sel

makhluk hidup. Enzim katalase berfungsi untuk merombak hidrogen peroksida yang bersifat

racun yang merupakan sisa/hasil sampingan dari proses metabolisme.

Apabila H2O2 tidak diuraikan dengan enzim ini, maka akan menyebabkan kematian pada sel-

sel. Oleh karena itu, enzim ini bekerja dengan merombak H2O2 menjadi substansi yang tidak

berbahaya, yaitu berupa air dan oksigen. Selain bekerja spesifik pada substrat tertentu, enzim

juga bersifat termolabil (rentan terhadap perubahan suhu) serta merupakan suatu senyawa

golongan protein. Pengaruh temperatur terlihat sangat jelas, karena dapat merusak enzim dan

membuatnya terdenaturasi seperti protein kebanyakan.

Enzim katalase termasuk enzim hidroperoksidase, yang melindungi tubuh terhadap senyawa-

senyawa peroksida yang berbahaya. Penumpukan senyawa peroksida dapat menghasilkan radikal

bebas, yang selanjutnya akan merusak membran sel dan kemungkinan menimbulkan penyakit

kanker serta arterosklerosis. Enzim katalase memiliki kemampuan untuk inaktivasi hidrogen

peroksida.

Senyawa H2O2 dihasilkan oleh aktivasi enzim oksidase. H2O2 berpotensi membentuk radikal

karena membentuk OH-.

Enzim katalase merupakan hemoprotein yang mengandung 4 gugus hem. Aktivasi enzim

katalase:

1. Aktivasi peroksidase, mengoksidasi senyawa yang analog dengan substrat

7

Page 8: laporan lengkap

2. Aktivasi katalase, enzim ini mampu menggunakan satu molekul H2O2 sebagai substrat atau

donor elektron dan molekul H2O2 yang lain sebagai oksidan atau akseptor elektron.

2 H2O2 + enzim katalase 2 H2O + O2

Enzim katalase dapat ditemukan di darah, sumsum tulang, membran mukosa, ginjal dan hati.

Hipotesa

Karena enzim katalase terbentuk atas senyawa protein, maka enzim ini juga memiliki ciri-ciri

yang sama dengan protein. Kerja enzim akan sangat dipengaruhi oleh suhu dan derajat keasaman

lingkungannya.

2.2 Respirasi Anaerob (Fermentasi)

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa

oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi

terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam

lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.

Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan

produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling

sederhana, melalui fermentasi akan menghasilkan etanol. Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh

ragi, dan digunakan pada produksi makanan.

2.3 Fotosintesis

Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yaitu

glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat

hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari.

Hydrilla adalah genus tanaman air, biasanya hanya satu spesies, Hydrilla verticillata,

meskipun beberapa ahli botani membaginya dalam beberapa spesies.

8

Page 9: laporan lengkap

Hydrilla memiliki beberapa metode reproduksi. Dalam tubuh air, cabang atau akar fragmen

dari tanaman yang rusak dapat hanyut ke daerah baru. Selain itu, dapat menyebar ke lokasi baru

dari pabrik fragmen melekat pada perahu dan trailer. Turions – kecil, kompak tunas yang

terbentuk di axils daun sepanjang batang – istirahat bebas dan melayang ke daerah-daerah baru.

Studi di University of Minnesota telah menunjukkan bahwa turions bentuk monoecious

cenderung bertahan di iklim utara. Bentuk dioecious tampaknya kurang toleran dingin. Umbi-

umbian, yang terbentuk pada akar dapat tertidur selama beberapa tahun, dapat menyebarkan

tumbuhan baru. Hydrilla dapat tumbuh dalam berbagai kondisi, termasuk cahaya rendah, atau

masih mengalir air, dangkal atau mendalam. Ini keluar-bersaing luas air yang invasif milfoil-

eurasia dengan lebih cepat pertumbuhan dan reproduksi. Ini merupakan ancaman serius bagi

danau dan sungai dimana-mana karena adaptasinya.

9

Page 10: laporan lengkap

BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Enzim Katalase

Jenis Praktikum

Jenis praktikum ini menggunakan metode percobaan, dimana variabel kontrol,

variabel terikat, dan variabel bebas di observasi secara bersama-sama untuk mengetahui

peranan enzim dan fungsi enzim dalam metabolisme.

Alat dan Bahan:

- Rak tabung reaksi - Larutan HCl

- Tabung reaksi - Larutan KOH

- Mortar (lumpang + alu) - Larutan H2O2

- Saringan teh - Gelas ukur

- Tusuk lidi - Pipet tetes

- Hati ayam - Tisu

- Tempat tumbuk - Korek api

- Koran - Gelas kimia

- Cutter

Cara Kerja:

1. Buat ekstrak hati dengan cara iris halus kemudian ditumbuk

2. Masukkan 10 ml air sambil digerus hingga merata

3. Hati yang telah dihaluskan disaring kemudian dimasukkan ke gelas kimia yang bersih

hingga menjadi ekstrak hati

10

Page 11: laporan lengkap

4. Isi ekstrak hati ke masing-masing gelas ukur (1 ml) menggunakan pipet tetes dan

tidak menyentuh dinding gelas ukur

5. Isi masing-masing tabung reaksi dengan H2O2 sebanyak 2 ml

6. Tabung B ditetesi HCl sebanyak 5 tetes dan tabung C ditetesi KOH sebanyak 5 tetes

kemudian diaduk

7. Panaskan tabung D hingga mendidih (50 mL) air

8. Reaksikan tabung 1 & A, tabung 2 & B, tabung 3 dan C, dan 4 & D dan tutup tabung

dengan jari jempol setelah reaksi agar oksigen tidak keluar

9. Setelah tabung A bereaksi dengan H2O2, maka masukkan bara api hingga apinya

terlihat. Lakukan perlakuan yang sama ke tabung B, C, dan D.

10. Amati yang terjadi pada tiap tabung

Pengumpulan Data:

- Tabung 1 = Ekstrak hati + H2O2

- Tabung 2 = Ekstrak hati + HCl + H2O2

- Tabung 3 = Ekstrak hati + KOH + H2O2

- Tabung 4 = Ekstrak hati panas + H2O2

Variabel Praktikum

- Variabel terikat : Adanya gelembung dan percikan bara api

- Variabel bebas : KOH, HCl, dan suhu

- Variabel kontrol : 1 ml ekstrak hati dan 2 ml larutan H2O2

Hipotesis

Banyaknya gelembung dan percikan-percikan api yang terjadi di tabung 1

(Ekstrak hati + H2O2)

3.2 Respirasi Anaerob (Fermentasi)

11

Page 12: laporan lengkap

Jenis Praktikum

Jenis praktikum ini menggunakan metode percobaan, dimana variabel kontrol,

variabel terikat, dan variabel bebas di observasi secara bersama-sama untuk mengetahui

tahap-tahap respirasi anaerob, bahan dan senyawa yang diperlukan dalam respirasi

anaerob.

Alat dan Bahan

- Gelas kimia - Glukosa

- Tabung reaksi - Air ledeng

- Pipa plastik diameter 0,5 cm sepanjang 1 m - Ragi roti

- Termometer - Air kapur

- Kapas gulung - Fenolftalin

- Timbangan

Cara Kerja

1. Potong pipa plastik menjadi 2 pipa sepanjang 10 cm dan 2 pipa sepanjang 40 cm

2. Potong kapas gulung menjadi 4 bagian sama panjang

3. Larutkan 10 gr gula dengan 10 ml air ledeng di tabung A1 dan A2

4. Timbang ragi roti sebanyak 2 gr

5. Isi tabung B1 dan B2 dengan air kapur masing-masing sebanyak 100 ml kemudian

ditambahkan 3 tetes fenolftalin

6. Pasangkan tabung A1 dan B1 serta A2 dan B2, sertakan selang panjang dan pendek

pada masing-masing pasangan tabung dengan kapas gulung masing-masing sebanyak

2. Kemudian tambahkan ragi roti ke tabung A1 lalu ditutup dengan kapas agar oksigen

tidak masuk. Guncangkan tabung A1 dengan pelan hingga ragi roti larut.

7. Lilitkan pipa/selang dengan kapas gulung beberapa lilitan kemudian lilitkan pula

termometer dengan erat lalu letakkan ke tabung A1. Lakukan perlakuan yang sama

pada pasangan tabung A2 dan B2

8. Di dekat ujung pipa tadi, lilitkan selang dengan kapas gulung yang terhubung dengan

A1 lalu letakkan ke tabung B1. Pipa panjang akan sampai ke larutan fenolftalin dan air

kapur. Lakukan perlakuan yang sama pada pasangan tabung A2 dan B2.

12

Page 13: laporan lengkap

Pengumpulan Data

- Tabung A1 : Larutan glukosa + air ledeng + ragi roti

- Tabung B1 : Larutan fenolftalin + air kapur

- Tabung A2 : Larutan glukosa

- Tabung B2 : Larutan fenolftalin + air kapur

Variabel Praktikum

- Variabel terikat : Adanya gelembung atau karbondioksida dan perubahan suhu

- Variabel bebas : Ragi roti, air ledeng, dan larutan glukosa

- Variabel kontrol : Tabung reaksi, larutan fenolftalin, gelas kimia, dan air kapur

Hipotesis

Kenaikan suhu dan terbentuknya gelembung ialah pada percobaan atau perlakuan

pertama.

3.3 Fotosintesis

Jenis Praktikum

Jenis praktikum ini menggunakan metode percobaan, dimana variabel kontrol,

variabel terikat, dan variabel bebas di observasi secara bersama-sama untuk mengetahui

zat yang dihasilkan dari fotosintesis.

Alat dan Bahan

- Termometer - air ledeng

- Tabung reaksi - air panas

- Corong kaca - es batu

- Tanaman hydrilla - NaHCO3

- Gelas kimia

Cara kerja

13

Page 14: laporan lengkap

1. Potong hydrilla masing-masing 10 cm. 5 hydrilla yang telah dipotong dimasukkan ke

corong kaca. Lakukan perlakuan yang sama pada 5 gelas ukur yang berisi penuh air

2. Masukkan pipa corong kaca ke tabung reaksi yang penuh air

3. Ukur masing-masing gelas ukur. Untuk gelas ketiga, naikkan suhu menjadi 40o C dan

tabung keempat suhunya diturunkan menjadi 10o C. Kemudian tambahkan NaHCO3

ke tabung kelima

4. Letakkan tabung pertama di tempat teduh, sisanya diletakkan di bawah sinar matahari

langsung

5. Amatilah kelima tabung tersebut selama 15 menit

Pengumpulan Data

- Gelas kimia pertama : Tempat teduh

- Gelas kimia kedua : Cahaya langsung

- Gelas kimia ketiga : Cahaya langsung + air hangat

- Gelas kimia keempat : Cahaya langsung + es batu

- Gelas kimia kelima : Cahaya langsung + 5 gr NaHCO3

Variabel Praktikum

- Variabel terikat : Adanya gelembung dan perubahan suhu

- Variabel bebas : Intensitas cahaya, suhu, dan NaHCO3

- Variabel kontrol : Hydrilla, corong kaca, tabung reaksi, dan air ledeng

Hipotesis

Banyaknya gelembung yang terjadi pada perlakuan gelas kimia yang kelima

(Cahaya langsung + 5 gr NaHCO3)

14

Page 15: laporan lengkap

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

PRAKTIKUM I

A. Judul : Enzim Katalase

B. Tujuan : Menyelidiki peranan enzim katalase dan faktor yang mempengaruhinya

dan fungsi enzim dalam metabolisme

C. Alat dan Bahan

- Rak tabung reaksi - Larutan HCl

- Tabung reaksi - Larutan KOH

- Mortar (lumpang + alu) - Larutan H2O2

- Saringan teh - Gelas ukur

- Tusuk lidi - Pipet tetes

- Hati ayam - Tisu

- Tempat tumbuk - Korek api

- Koran - Gelas kimia

- Cutter

D. Cara Kerja

1. Buat ekstrak hati dengan cara iris halus kemudian ditumbuk

2. Masukkan 10 ml air sambil digerus hingga merata

15

Page 16: laporan lengkap

3. Hati yang telah dihaluskan disaring kemudian dimasukkan ke gelas kimia yang bersih

hingga menjadi ekstrak hati

4. Isi ekstrak hati ke masing-masing gelas ukur (1 ml) menggunakan pipet tetes dan

tidak menyentuh dinding gelas ukur

5. Isi masing-masing tabung reaksi dengan H2O2 sebanyak 2 ml

6. Tabung B ditetesi HCl sebanyak 5 tetes dan tabung C ditetesi KOH sebanyak 5 tetes

kemudian diaduk

7. Panaskan tabung D hingga mendidih (50 mL) air

8. Reaksikan tabung 1 & A, tabung 2 & B, tabung 3 dan C, dan 4 & D dan tutup tabung

dengan jari jempol setelah reaksi agar oksigen tidak keluar

9. Setelah tabung A bereaksi dengan H2O2, maka masukkan bara api hingga apinya

terlihat. Lakukan perlakuan yang sama ke tabung B, C, dan D.

10. Amati yang terjadi pada tiap tabung.

E. Tabel Pengamatan

No Perlakuan Gelembung Udara Bara Api

1 Ekstrak hati + H2O2 ++++ +++

2 Ektrak hati + HCL + H2O2 - -

3 Ekstrak hati + KOH + H2O2 + -

4 Ektrak hati panas + H2O2 - +

Keterangan :

- Bila tidak ada +++ Bila banyak

+ Bila sedikit ++++ Bila banyak sekali

++ Bila sedang

F. Interferensi Data

1. Ekstrak hati + H2O2 menghasilkan gelembung gas dan bara api yang banyak sekali

2. Ektrak hati + HCL + H2O2 tidak menghasilkan gelembung udara dan bara api

16

Page 17: laporan lengkap

3. Ekstrak hati + KOH + H2O2 menghasilkan banyak gelembung udara dan banyak bara

api

4. Ektrak hati panas + H2O2 tidak menghasilkan gelembung udara dan bara api.

G. Kesimpulan

1. Peranan enzim katalase menguraikan peroksida air menjadi H2O2 enzim menjadi

2H2O + O2 dengan reaksi sebagai berikit.

2 H2O 2H2O + O2

2. Faktor yang mempengaruhi enzim yaitu suhu dan Ph

3. Fungsi enzim dalam metabolime atau katalisator yaitu mempercepat reaksi

metabolisme dengan cara menurunkan rintangan energi (sebagai katalis/sebagai

biokatalisator). Di dalam sel senantiasa berlangsung reaksi-reaksi kimia yang

memerlukan suatu enzim sebgai katalisator. Enzim bekerja spesifik.

H. Pertanyaan dan Jawaban

1. Dari kegiatan yang kami lakukan, tentukan :

Jawaban:

A. Variabel bebas : Larutan dan suhu

B. Variabel kontrol : Ekstrak hati

C. Variabel terikat : Hasil reaksi antara ekstrak hati dan enzim katalase

2. Pada perlakuan manakah pembentukan gas paling banyak? Mengapa demikian?

Jawaban :

Pada perlakuan ekstrak hati + H2O2 , karena menguraikan H2O2 menjadi H2O + O2

3. Gas apakah yang terbentuk dari reaksi tersebut?

Jawaban :

Oksigen

17

Page 18: laporan lengkap

4. Apakah peranan enzim katalase?

Jawaban :

Pemecah H2O2 menjadi air dan oksigen

5. Faktor apakah yang mempengaruhi kerja enzim katalase? Jelaskan berdasarkan hasil

percobaan!

Jawaban :

Faktor suhu dan pH larutan.

6. Didalam sel yang hidup dihasilkan peroksida air (H2O2) dari peristiwa apakah

dihasilkannya zat tersebut dan apakah yang akan terjadi bila di dalam sel tidak ada

enzim katalase?

Jawaban :

Maka H2O2 tidak akan terurai dan akan meracuni tubuh.

7. Berikan contoh enzim lain yang terlibat dalam proses metabolisme berikut

peranannya!

Jawaban :

o Enzim Oksidase, sebagai pengatur penggabungan O2 dengan suatu substrat pada

saat bersamaan juga mereduksi O2 menjadi H2O

o Enzim Dehidrogenase, sebagai enzim pemindah hidrogen dari suatu zat ke yang

lain.

o Enzim Desmolase, sebagai pembantu oksidasi senyawa firufat

o Enzim karboksilase, sebagai perubah asam organik secara bolak-balik

8. Jelaskan komponen yang menyusun enzim!

Jawaban :

o Apoenzim merupakan bagian enzim aktif yang tersusun atas protein yang bersifat

labil pada lingkungannya.

o Kofaktor merupakan komponen non protein yang berupa ion anorganik dan gugus

protestik.

18

Page 19: laporan lengkap

9. Bagaimana sifat enzim?

Jawaban :

o Biokatalisor (mempercepat reaksi tanpa ikut bereaksi)

o Reversible ( Bolak-balik )

o Thermototal ( peka pada suhu, pH )

o Spesifik (Satu enzim hanya dapat mengubah 1 substrat)

19

Page 20: laporan lengkap

Tabel tiap kelompok:

20

Page 21: laporan lengkap

PRAKTIKUM II

A. Judul : Respirasi Anaerob

B. Tujuan : Menentukan

- Tahap-tahap respirasi anaerob

- Bahan dan senyawa yang diperlukan dalam respirasi anaerob

- Senyawa yang dihasilkan dari proses fermentasi.(respirasi anaerob)

C. Alat dan Bahan

- Gelas kimia - Glukosa

- Tabung reaksi - Air ledeng

- Pipa plastik diameter 0,5 cm sepanjang 1 m - Ragi roti

- Termometer - Air kapur

- Kapas gulung - Fenolftalin

- Timbangan

D. Cara Kerja

1. Potong pipa plastik menjadi 2 pipa sepanjang 10 cm dan 2 pipa sepanjang 40 cm

2. Potong kapas gulung menjadi 4 bagian sama panjang

3. Larutkan 10 gr gula dengan 10 ml air ledeng di tabung A1 dan A2

4. Timbang ragi roti sebanyak 2 gr

5. Isi tabung B1 dan B2 dengan air kapur masing-masing sebanyak 100 ml kemudian

ditambahkan 3 tetes fenolftalin

21

Page 22: laporan lengkap

6. Pasangkan tabung A1 dan B1 serta A2 dan B2, sertakan selang panjang dan pendek

pada masing-masing pasangan tabung dengan kapas gulung masing-masing sebanyak

2. Kemudian tambahkan ragi roti ke tabung A1 lalu ditutup dengan kapas agar oksigen

tidak masuk. Guncangkan tabung A1 dengan pelan hingga ragi roti larut.

7. Lilitkan pipa/selang dengan kapas gulung beberapa lilitan kemudian lilitkan pula

termometer dengan erat lalu letakkan ke tabung A1. Lakukan perlakuan yang sama

pada pasangan tabung A2 dan B2

8. Di dekat ujung pipa tadi, lilitkan selang dengan kapas gulung yang terhubung dengan

A1 lalu letakkan ke tabung B1. Pipa panjang akan sampai ke larutan fenolftalin dan air

kapur. Lakukan perlakuan yang sama pada pasangan tabung A2 dan B2.

E. Tabel Pengamatan

Perangkat percobaan Keadaan sebelum percobaan Keadaan setelah percobaan

I

Tabung A Cream Krem bergelembung

Tabung B Merah muda Merah muda

Suhu 32.5o 33o

Bau Ragi tape

II

Tabung A Krem Krem

Tabung B Merah muda Merah muda

Suhu 33,5o 32,5o

Bau Gula Gula

F. Interferensi Data

Pada percobaan I

1. Tabung A1 : keadaan sebelum percobaan berwarna krem setelah percobaan berubah

menjadi krem bergelembung.

22

Page 23: laporan lengkap

2. Tabung B1 : keadaan sebelum percobaan berwarna merah muda setelah percobaan

tetap menjadi merah muda.

3. Suhu pada keadaan sebelum percobaan 32.5oC setelah percobaan berubah 33oC

4. Bau keadaan sebelum percobaan berbau ragi dan setelahnya berubah menjadi tape

Pada percobaan II

1. Tabung A2 : keadaan sebelum percobaan berwarna krem setelah percobaan tetap.

2. Tabung B1 : keadaan sebelum percobaan berwarna merah muda setelah percobaan

tetap menjadi merah muda.

3. Suhu pada keadaan sebelum percobaan 33.5oC setelah percobaan berubah 32oC

4. Bau keadaan sebelum percobaan berbau air gula dan setelahnya masih tetap.

G. Kesimpulan

1. Tahap-tahap respirasi aerob :

- Glikolisis : Glukosa 2 piruvat = 2NADH + 2ATP

- Daur NAD : 2 Piruvat 2 asam asetat dehid 2 etil alkohol + 2 NAD

2. Senyawa yang dihasilkan dari proses fermentasi (respirasi anaerob)

- Fermentasi : C6H2O6 2 C2H2OH + 2CO2 + 2 ATP

H. Pertanyaan dan Jawaban

1. Pada akhir percobaan apakah yang terjadi dengan fenoftalin ang sudah ditetesi air

kapur?

Jawaban :

Warnanya berubah menjadi merah muda atau krem

23

Page 24: laporan lengkap

2. Apakah fungsi air kapur pada tabung B?

Jawaban :

Mengikat CO2 sebagai hasil dari respirasi

3. Bagaimana keadaan tabung A pada akhir percobaan?

Jawaban :

Pada tabung A1 mempunyai bau tape dan bergelembung

4. Bagaimana cara ada mengetahui bahwa dalam fermentasi dibebaskan energi?

Jawaban :

Diketahui dari persamaan kimia adanya 2 ATP yang dilepaskan.

5. Bukalah sumbat pada botol A dari kedua perangkat! Ciumlah bau yang keluar dari

botol tersebut. Apakah perbedaan yang terdapat pada botol A kedua perangkat

tersebut?

Jawaban :

Pada tabung A1 berbau tape sedangkan pada tabung A2 berbau air gula.

6. Bandingkan perangkat percobaan 1 dan 2! perbedaan apa sajakah yang terdapat kamu

amati?

Jawaban :

Warna, bau, suhu dan adanya gelembung.

7. Dalam tabung A perangkat 1 terjadi proses kimia. Berdasarkan data pengamatan

apakah yang dihasilkan dari proses tersebut?

Jawaban :

24

Page 25: laporan lengkap

Dihasilkan 2CO2 + 2C3H2OH + 2ATP

8. Diskusikan dengan kawan-kawanmu, apakah pengaruh gas yang ada didalam tabung A

diatas adonan (dibawah penyumbat) terhadap proses yang sedang terjadi!

Jawaban :

Gas tabung A berfungsi sebagai pembebas energi yang dihasilkan dari proses respirasi

mikroorganisme yang terdapat pada ragi.

9. Berikan contoh respirasi anaerob pada hewan!

Jawaban :

Pembentukan asam laktat.

10. Bandingkan dengan respirasi Aerob!

a. Enzim-enzim apakah yang berperan dalam respirasi sel?

b. Hitunglah jumlah energi yang dihasilkan dari respirasi aerob dan dari respirasi

anaerob!

Jawaban :

Respirase Aerob

a. Glikolisis : Heksokinase, Fosfoglukose isomerase, Fosfofruktokinase, aldolase

isomerase, triosefosfat isomerase, fosfogliserat kinase, fosfogliserolmutase,

enolase, piruvat kinase.

b. Dekaboksilasi Oksidatif : piruvat dehydrogenase , piruvat decarbokgenase.

c. Daur Krebs : Sitrat sintase, akonitase, isositrat, dehydrogenase, ketugloterat

dehidrogenase, suksnil KoA sintesis , siksinat dehydrogenase , fumarase, malat

dehIdrogenase.

d. Transfer elektron : Reduktase , Koenzim A, Sitokrom B. Sitokrom C, Sitokrom A

Respirasi Anaerob

25

Page 26: laporan lengkap

a. Glikolisis : Heksokinase, Fosfoglukose isomerase, Fosfofruktokinase, aldolase

isomerase, triosefosfat isomerase, fosfogliserat kinase, fosfogliserolmutase,

enolase, piruvat kinase.

b. Daur NADH : Piruvat dekarboksilase , NAD Dehidrogenase.

Tabel tiap kelompok

26

Page 27: laporan lengkap

PRAKTIKUM III

A. Judul : Fotosintesis

B. Tujuan :

a. Menyelidiki Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan fotosintesis dan hasilnya.

b. Membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum, oksigen.

C. Alat dan Bahan

- Termometer - air ledeng

- Tabung reaksi - air panas

- Corong kaca - es batu

- Tanaman hydrilla - NaHCO3

- Gelas kimia

D. Cara kerja

1. Potong hydrilla masing-masing 10 cm. 5 hydrilla yang telah dipotong dimasukkan ke

corong kaca. Lakukan perlakuan yang sama pada 5 gelas ukur yang berisi penuh air

2. Masukkan pipa corong kaca ke tabung reaksi yang penuh air

27

Page 28: laporan lengkap

3. Ukur masing-masing gelas ukur. Untuk gelas ketiga, naikkan suhu menjadi 40o C dan

tabung keempat suhunya diturunkan menjadi 10o C. Kemudian tambahkan NaHCO3 ke

tabung kelima

4. Letakkan tabung pertama di tempat teduh, sisanya diletakkan di bawah sinar matahari

langsung

5. Amatilah kelima tabung tersebut selama 15 menit

E. Tabel pengamatan

No Perlakuan Waktu Suhu Gelembung udara*)

1 Tempat teduh 15 menit 27oC -

2 Cahaya langsung 15 menit 28oC ++

3 Cahaya langsung + Air hangat 15 menit 40oC +++

4 Cahaya langsung + Air dingin 15 menit 10oC -

5 Cahaya langsung + 5 gr NaHCO3 15 menit 28oC ++++

*) Bubuhkan tanda

- Bila tidak ada +++ Bila banyak

+ Bila sedikit ++++ Bila banyak sekali

++ Bila sedang

F. Interferensi Data

28

Page 29: laporan lengkap

1. Pada perlakuan tempat teduh selama 15 menit dengan suhu 27oC tidak menghasilkan

gelembung udara

2. Pada perlakuan cahaya langsung selama 15 menit dengan suhu 28oC menghasilkan

gelembung udara sedang.

3. Pada perlakuan Cahaya langsung + air hangat selama 15 menit dengan suhu 40oC

menghasilkan banyak gelembung udara.

4. Pada perlakuan cahaya langsung + air dingin selama 15 menit dengan suhu 10oC tidak

menghasilkan gelembung udara.

5. Pada perlakuan cahaya langsung + 5 gr NaHCO3 selama 15 menit dengan suhu 28oC

menghasilkan banyak sekali gelembung udara.

G. Kesimpulan

- Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis adalah air, cahaya, suhu, CO2, dan

klorofil

- Hasil dari fotosintesis adalah oksigen (O2)

H. Pertanyaan dan Jawaban

1. Dari kegiatan yang kamu lakukan, tentukan :

a. Variabel bebas : Air hangat, Es batu, NaHCO3, Cahaya, tempat teduh.

b. Variabel control : Wadah , Hydrilla, dan waktu

c. Variabel terikat : Gelembung udara , dan suhu.

2. Pada perlakuan manakah antara no (1) dengan (2) yang lebih banyak gelembung udara?

Mengapa demikian?

Jawaban :

No (2) karena mendapatakan Cahaya matahari langsung

29

Page 30: laporan lengkap

3. Jelaskan perbandingan antara perlakuan (2), (3),dan (4) adakah pengaruh suhu terhadap

laju fotosintesis? Jelaskan!

Jawaban :

Ada. Karena semakin tinggi suhu pada maka gelembung udara yang dihasilkan.

4. Apakah tujuan penambahan NaHCO3 pada perlakuan no (5)? Jelaskan hasil percobaan

setelah dibandingkan dengan perlakuan no (2)!

Jawaban :

Tujuannya untuk menambah kandungan CO2 hingga menghasilkan lebih banyak

gelembung udara yang dihasilkan dibandingakan dengan perlakuan no.(2)

5. Gelembung gas apakah yang dihasilkan dari percobaan tersebut? Bagaimanakah cara

membuktikannya?

Jawaban :

Menghasilkan O2, dapat dibuktikan dengan uji bara api. Juka bara menyala maka terbukti

ada O2 yang terkandung dalam gelembungnya.

6. Faktor apakah yang diperlukan untuk berlangsungnya fotosintesis?

Jawaban :

Air, CO2, Klorofil, Cahaya, dan Suhu.

30

Page 31: laporan lengkap

Tabel tiap kelompok

31