Laporan Kkl Kel. Transportasi_cek_erlis

42
BAB I. PENDAHULUAN I.A. LATAR BELAKANG Kepadatan aktivitas ekonomi oleh para pelaku ekonomi di Negara Singapura dalam hal ini yaitu masyarakat kota sebenarnya dipicu oleh multifungsi kota sebagai pusat pemerintahan, pusat perdagangan dan jasa, pusat ekonomi, pusat pendidikan, akumulasi investasi dan kegiatan administrasi maupun pariwisata. Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dan kepadatan penduduk di Negara Singapura yang sangat tinggi menyebabkan konsentrasi kegiatan ekonomi terpusat di kota dan tumbuh bersama tingginya kebutuhan perjalanan yang terus meningkat tiap tahunnya. Hal ini menjadi permasalahan di kota-kota dengan penduduk yang sangat padat dalam mengakomodasi kebutuhan perjalanan harian. Oleh karenanya dibutuhkan suatu manajemen kota yang baik dari integrasi antar jenis moda transportasi di Negara Singapura. Di Negara maju seperti Pemerintah Negara Singapura dalam mengatasi berbagai permasalahan kemacetan di perkotaan berkomitmen untuk membangun sistem transportasi angkutan massal. Pembangunan transportasi kereta merupakan kerjasama antara perusahaan swasta dan pemerintah. Menurut informasi yang diperoleh dari buku Perencanaan Pembangunan Kota dan Perubahan Paradigma 1

Transcript of Laporan Kkl Kel. Transportasi_cek_erlis

Page 1: Laporan Kkl Kel. Transportasi_cek_erlis

BAB I. PENDAHULUAN

I.A. LATAR BELAKANG

Kepadatan aktivitas ekonomi oleh para pelaku ekonomi di Negara Singapura

dalam hal ini yaitu masyarakat kota sebenarnya dipicu oleh multifungsi kota sebagai

pusat pemerintahan, pusat perdagangan dan jasa, pusat ekonomi, pusat pendidikan,

akumulasi investasi dan kegiatan administrasi maupun pariwisata. Pertumbuhan

penduduk yang terus meningkat dan kepadatan penduduk di Negara Singapura

yang sangat tinggi menyebabkan konsentrasi kegiatan ekonomi terpusat di kota dan

tumbuh bersama tingginya kebutuhan perjalanan yang terus meningkat tiap

tahunnya. Hal ini menjadi permasalahan di kota-kota dengan penduduk yang sangat

padat dalam mengakomodasi kebutuhan perjalanan harian. Oleh karenanya

dibutuhkan suatu manajemen kota yang baik dari integrasi antar jenis moda

transportasi di Negara Singapura.

Di Negara maju seperti Pemerintah Negara Singapura dalam mengatasi

berbagai permasalahan kemacetan di perkotaan berkomitmen untuk membangun

sistem transportasi angkutan massal. Pembangunan transportasi kereta merupakan

kerjasama antara perusahaan swasta dan pemerintah. Menurut informasi yang

diperoleh dari buku Perencanaan Pembangunan Kota dan Perubahan Paradigma

yang ditulis oleh Paulus Haryono mengenai sistem transportasi yang berkembang di

Singapura yaitu pihak pemerintah yang bernama Land Transport Authority (LTA)

dibawah Ministry of Communication and Information bahwa sejak tahun 1995 telah

dibangun perencanaan keseluruhan transportasi darat. Kualitas dan kuantitas

pelayanan transportasi public dapat dikatakan mampu mencapai hasil-hasil yang

optimal.

Operator transportasi public di Singapura

1

Page 2: Laporan Kkl Kel. Transportasi_cek_erlis

Komitmen LTA dalam membangun kualitas dan kuantitas pelayanan

tranportasi public telah terbukti mampu melakukan pembangunan jaringan rel

kereta yaitu mengakomodasi 142 stasiun di seluruh area, dengan mampu melayani ±

2 juta perjalanan harian. Misi dari pada LTA dalam pembangunan infrastruktur

sistem transpotasi angkutan massal yaitu: Sistem transportasi mutu, terpadu dan

efisien; meningkatkan kebutuhan dan harapan rakyat; dan meningkatkan

pertumbuhan ekonomi Negara. Kemudian pada transportasi berbasis rel bermanfaat

untuk memberikan tawaran dalam kelayakan, kenyamanan, aman, cepat dan tepat

untuk menghubungkan antar pusat kota, dan pusat-pusat BIS nis dan pusat kota

dengan daerah pinggir. Jangkauan waktu pelayanan hingga malam hari diharapkan

mampu mengikuti gaya hidup masyarakat kota, yang beraktivitas hingga larut

malam. Teknologi yang diterapkan dalam sistem transportasi ini adalah dengan

digunakannya sistem tiket elektronik, perangkat kamera pengawas yang tersebar di

areal stasiun kota, dan dibuatnya jalur khusus kereta, yang mengurangi volume

moda transportasi kendaraan pribadi dijalan raya. Tujuan kenyamanan lainnya

adalah dengan tersedianya jalur pejalan kaki yang nyaman antar tiap stasiun

penggantian antar moda. Kemudian dalam jaminan ketersediaan listrik guna

kebutuhan operasional perjalanan, mesin tiket, dan kebutuhan tiap stasiun untuk

beroperasi.

Manajemen kota terutama pembangunan infrastuktur dalam sistem

transportasi public yaitu kereta angkutan massal berbasis rel dan tenaga listrik di

kawasan perkotaan merupakan multisolusi dalam mengahadapi multifungsi kota itu

sendiri, yaitu: Pemulihan kemacetan, mampu memindahkan orang dalam jumlah

besar, memiliki jalur sendiri dengan tingkat keamanan yang tinggi dan nyaman,

penghematan waktu tempuh perjalanan; Pengurangan polusi dari hasil asap

kendaraan yang terakumulasi dijalan akibat macet pada tiap jamnya; Penghematan

energy bahan bakar minyak, karena sumber energy utama adalah listrik; partisipasi

masyarakat dalam menggunakan teknologi sistem transportasi, loket tiket

menggunakan mesin computer, tanpa harus antri tiket yaitu sistem kartu isi ulang

langganan; Dampak secara tidak langsung adalah mengurangi kerugian ekonomi di

segala bidang.

2

Page 3: Laporan Kkl Kel. Transportasi_cek_erlis

I.B. RUMUSAN MASALAH

Optimalisasi kualitas dan kuantitas pelayanan transportasi public massal

berbasis rel serta kerjasama yang baik antara pemerintah, swasta dan partisipasi

masyarakat menimbulkan rasa apresiasi di beberapa Negara berkembang khususnya

di Negara-negara Asia Tenggara terutama Indonesia. Hal ini memicu beberapa

pertanyaan penilitian yang muncul guna menjadi evaluasi bagi berbagai

perencanaan transportasi di Negara yang masih sangat membutuhkan penataan dan

manajemen transportasi kota khusunya transpotasi public yang baik.

Sebelum ke pertanyaan penelitian, tampilkan dulu data/informasi yg menjadi

permasalahan.

Pertanyaan penelitian yang muncul adalah :

1. Bagaimana integrasi karakkteristik tranportasi public missal yaitu Mass

Rapid Transit dan BIS di Singapura dari sisi penumpang dan moda

transportasi tersebut

I.C. TUJUAN PENELITIAN

Mengetahui integrasi karakkteristik tranportasi public missal yaitu Mass Rapid

Transit dan BIS di Singapura dari sisi penumpang dan moda transportasi

I.D. MANFAAT PENELITIAN

1. Memperbarui pengetahuan tentang transportasi publik di Singapura, dari

penelitia-penelitian sebelumnya

2. Masukan bagi perencanaan dan pengembangan transportasi publik

selanjutnya, khususnya Negara berkembang seperti Indonesia

I.E. RUANG LINGKUP DAN BATASAN MASALAH

Ruang Lingkup

3

Page 4: Laporan Kkl Kel. Transportasi_cek_erlis

Penelitian mengenai transportasi ini lebih menitikberatkan pada sisi kajian

geografi transportasi yang menitikberatkan pada studi perpindahan barang, manusia,

ide, informasi, termasuk pola dan model transportasi, dan hubungannya antara

transport dan aspek geografi lainnya. Penelitian ini dikerucutkan pada keempat tema

geografi transportasi yakni transportasi sebagai agen pergerakan, transportasi

sebagai agen perubahan geografi, transportasi sebagai faktor ekonomi, dan

transportasi sebagai kebutuhan sosial, sehingga dalam pembuatan materi

pengambilan data mencakup keempat tem tersebut.

Penelitian mengenai transportasi di Singapura ini dikhususkan pada

transportasi umum darat yang banyak dipakai yakni BIS dan kereta cepat atau Mass

Rapid Transit. Agar tidak meninggalkan sisi ilmu geografi, maka penelitian ini

dibatasi pada sisi geografi transportasi yakni lebih pada integrasi antar node,

sehingga penelitian ini menitikberatkan pada mode dan persepsi pengguna

mengenai keefektifan titik-titik node yang ada. Penelitian ini mengambil subjek

penelitian yakni lebih pada pengguna transportasi. Titik-titik sampel ditentukan oleh

arah mata angin termasuk pusat, dan tiap-tiap titik mempunyai tanggungan jumlah

responden. Berikut uraian mengenai batasan masalah meliputi:

1. Fokus studi:

a. Mass Rapid Transit

b. Bus

c. Pengguna

2. Alat:

a. Kuisioner

b. Checklist

c. GPS

3. Cakupan wilayah. Wilayah Singapura secara keseluruhan yang diambil

sampel secara arah mata angin.

Batasan masalah

Penelitian mengenai transportasi ini lebih menitikberatkan pada sisi kajian

geografi transportasi yang menitikberatkan pada studi perpindahan barang, manusia,

4

Page 5: Laporan Kkl Kel. Transportasi_cek_erlis

ide, informasi, termasuk pola dan model transportasi, dan hubungannya antara

transport dan aspek geografi lainnya. Penelitian ini dikerucutkan pada keempat tema

geografi transportasi yakni transportasi sebagai agen pergerakan, transportasi

sebagai agen perubahan geografi, transportasi sebagai faktor ekonomi, dan

transportasi sebagai kebutuhan sosial, sehingga dalam pembuatan materi

pengambilan data mencakup keempat tema tersebut.

I.F. TINJAUAN PUSTAKA

A. Transportasi

1. Definisi transportasi

Secara umum definisi transportasi adalah pemindahan manusia atau barang

dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah wahana yang

digerakkan oleh manusia atau mesin (Nasution, 2004) masukkan ke dalam daftar

pustaka. Dari definisi yang ada transportasi dapat dikategorikan sebagai suatu jenis

kebutuhan turunan. Dikatakan kebutuhan turunan karena transportasi itu sendiri

timbul akibat adanya maksud dan tujuan yang mengharuskan untuk dilakukannya

kegiatan transportasi. Sebagai contoh adalah bepergian, bekerja, sekolah,

berbelanja, ataupun kegiatan pengiriman barang. Konsep transportasi itu sendiri

didasarkan atas adanya asal dan juga tujuan. Perjalanan dilakukan menggunana

suatu jenis alat tertentu, dengan kecepatan tertentu dari tempat asal ke tempat yang

menjadi tujuan utamanya.

2. Moda transportasi

Moda transportasi merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan alat

angkut yang digunakan untuk berpindah tempat dari satu tempat ketempat lain.

Moda transportasi secara umum dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu darat, laut,

dan juga udara. Dalam hal ini yang menjadi focus adalah moda angkutan darat yang

meliputi Jalan, Moda transportasi public dan juga moda transportasi pribadi.

a. Jalan

5

Page 6: Laporan Kkl Kel. Transportasi_cek_erlis

Menurut Undang-Undang No. 13 tahun 1980 daftar pustaka, jalan dapat

di definisikan sebagai suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun,

meliputi segala bagian jalan termasuk hubungan pelengkap dan perlengkapannya

yang diperlukan bagi lalulintas.

b. Moda Transportasi Publik

1) Kereta Api

Merupakan moda yang digunakan pada koridor dengan jumlah permintaan

yang tinggi, dimana alat angkut kereta api yang berjalan di atas rel. Moda kereta api

tidak se fleksibel seperti moda jalan namun hanya dapat digunakan bila didukung

oleh jaringan infrastruktur rel kereta api. MRT atau Mass Rapid Transit dapat

dikategorikan sebagai kereta api, dikarenakan moda jenis ini berjalan di atas rel

yang menjadi komponen utama untuk jalur perjalanannya. MRT sejauh ini hanya

dimiliki oleh nNegara-negara maju di dunia. Di Asia tenggara sendiri hanya

Singapura yang memiliki jenis kereta api ini. MRT di Singapura di kelola oleh dua

perusahaan swasta utama yaitu SMRT dan juga SBS transit yang berada di bawah

naungan LTA atau Land Transport Authority. Land Transport Authority sendiri

merupakan suatu badan yang mengelola transportasi darat secara keseluruhan.

2) Bus

BIS adalah kendaraan besar beroda, digunakan untuk membawa penumpang

dalam jumlah banyak. Istilah BIS ini berasal dari bahasa Latin, omnibus, yang

berarti "(kendaraan yang berhenti) di semua (perhentian). BIS di Singapura dikelola

oleh SBS transit yang merupakan perusahaan swasta yang masih berada di bawah

naungan LTA. BIS di Singapura berguna untuk menjangkau area yang tidak dapat

dijangkau dengan menggunakan MRT, sehingga di harapkan penumpang mampu

menjangkau semua area yang ada di Singapura dengan mudah dan juga cepat,

tentunya dengan integrasi yang baik juga.

3) Taxi

Taxi merupakan kendaraan umum yang berbentuk mobil yang digunakan

sebagai moda transportasi yang cepat dan ekslusif. Di Singapura untuk menjadi

6

Page 7: Laporan Kkl Kel. Transportasi_cek_erlis

seorang supir taksi cukup sulit, karena ketatnya peraturan yang diterapkan oleh

LTA. Taksi biasa digunakan oleh orang dengan golongan ekonomi menengah ke

atas. Hal ini dikarenakan mahalnya biaya taksi yang sering berada di jalanan.

c. Moda Transportasi Pribadi

Moda transportasi pribadi adalah berbagai macam kendaraan yang dimiliki

oleh seseorang secara pribadi, meliputi sepeda, motor dan juga mobil. Singapura

adalah Negara yang sangat membatasi kepemilikan kendaraan pribadi, khususnya

adalah motor dan juga mobil, sehingga mereka menggunakan suatu jenis

managemen yang dapat mengatur jumlah pemilik kendaraan pribadi di negaranya.

Salah satu hal yang dilakukan adalah dengan memberikan quota kendaraan pribadi

dan juga memberikan biaya yang mahal untuk pajak kendaraan pribadi khususnya

motor dan juga mobil.

3. Management Transportasi

a. Transportation Demand Management

Secara Teoritis definisi Transport Demand Management sendiri adalah suatu

cara untuk mempengaruhi perilaku pelaku pergerakan, dengan tujuan untuk

mengurangi besarnya kebutuhan akan pergerakan atau menyebarkan kebutuhan

tersebut dalam ruang dan waktu (Ferguson, 2000) daftar pustaka. Pembatasan

kebutuhan tersebut tidak berarti akan membatasi pergerakan, hanya pola dan cara

pergerakan itu yang kita harapkan akan lebih terarah. Yang kemudian diharapkan

perpindahan atau shifting penggunaan kendaraan pribadi kepada kendaraan umum

(public transportation) disini lagi faktor kunci keberhasilan TDM, bahwa

Pemerintah harus jor-joran atau mendukung penuh peningkatan kualitas pelayanan

Transportasi Masal, subsidi pada transportasi masal lebih urgent jika dibandingkan

dengan subsidi pada BBM seperti yang ada sekarang.

Terdapat 4 jenis strategi dalam TDM , yaitu :

1) Kebijakan / peraturan / pengukuran ekonomi

2) Fisik / rencana tindakan teknis

3) Perencanaan dan pengujian design

7

Page 8: Laporan Kkl Kel. Transportasi_cek_erlis

4) Tindakan pengendalian, seperti pengontrolan dampak transportasi

pengembangan sistem transportasi cerdas, “road pricing” yang merupakan

sistem penetapan harga untuk pemakaian jalan, manajemen parkir juga termasuk

ke dalam strategi TDM.

Tabel ini menyajikan pengalaman beberapa kota khususnya dalam penerapan strategi pembatasan

fisik dan pengenaan biaya lalu-lintas perkotaan di kawasan tertentu.

Strategi Metode Teknik

Peningkatan pemanfaatan

aset

Penyebaran lalu lintas

puncak

Okupansi kenderaan

(kepemilikan)

Pentahapan jam kerja

Jam kerja fleksible

Perubahan hari kerja

Pembedaan biaya parkir

Pembedaan ketersediaan

tempat parkir

Kenderaan bersama

Pool kenderaan (kelompok /

gabungan)

Jalur khusus kendaraan

berpenumpang banyak

Prioritas parkir

Park and ride

Batasan fisik Pembatasan Area

Pembatasan Ruas

Pembatasan Parkir

Pemilihan area lalu lintas

Ijin area (Area licences)

Batasan akses

Pengaturan lampu lalu lintas

Pengurangan kapasitas

Prioritas angkutan umum

Batasan ruang parkir

Control akses parker

8

Page 9: Laporan Kkl Kel. Transportasi_cek_erlis

Pengenaan biaya Biaya jalan (Road Pricing)

Pembatasan Ruas

Pembatasan Parkir

Toll

Biaya masuk area

Biaya kemacetan

Prioritas jangka pendek

Biaya masuk tinggi

Penerapan pajak bahan

bakar

Penerapan pajak parker

Perubahan social dan aspek Bentuk perkotaan

Sikap sosial

Perubahan teknis

Kota yang lebih kompak

Pengembangan kota yang

efisien

Kesadaran dan informasi

masyarakat

Pendidikan masyrakat

Subsitusi komunikasi

Pengembangan system

transportasi

Sumber : Luk (1992) dalam Bangun (2005)

I.G. GAMBARAN UMUM SINGAPURA

Negara Singapura merupakan negara kota yang berada di Asia Tenggara. Letaknya

berada di ujung Semenanjung Malaysia berbatasan dengan Johor (Malaysia) dan Kepulauan

Riau (Indonesia). Negara ini terletak 137 Kilometer dari garis khatulistiwa. Lokasi negara

ini yang strategis, fasilitas infrastrukturnya yang berkembang pesat, kontras budayanya

yang memesona, serta atraksi wisatanya, semua berkontribusi terhadap kesuksesannya

menjadi daerah tujuan unggulan baik untuk BIS nis maupun wisata.

Sebagai salah satu kota metropolitan, negara dengan simbol Merlion ini

memilikitempat wisata yang cukup bervariasi. Dari mulai jalan-jalan ke distrik etnik, pusat

belanja yang lengkap dengan harga yang menggiurkan, tempat makan dan minum yang

9

Page 10: Laporan Kkl Kel. Transportasi_cek_erlis

dapat dipilih sesuai selera, kekayaan alam tropisnya yang terjaga kelestariannya, museum

sebagai tempat edukatif hingga singgah ke pulau-pulau sekitarnya.

Pada awalnya pulau Singapura merupakan kampung nelayan yang dihuni oleh suku

Melayu. Kampung nelayan ini dulunya bernama Temasek. Sejak kemerdekaan, standar

kehidupan di negara Singapura meningkat secara tajam. Investor asing dan perusahaan

pemerintahan dalam bidang industri telah ekonomi modern dalam sektor elektronik dan

perakitan. Berdasarkan GDP (Gross domestic product), Singapura merupakan negara

terkaya di dunia dalam peringkat ke 18. Meskipun Singapura memiliki wilayah dan relatif

kecil, Singapura mempunyai simpanan dana cadangan sebesar US$139 miliyar. Data survei

dari Mercer Human Resource Consulting menyatakan bahwa Singapura menduduki urutan

ke-5 di Asia dalam standar kehidupan termahal; dan dalam urutan ke 14 di dunia.

Singapura terdiri dari 63 pulau, termasuk daratan Singapura. Pulau utama sering

disebut Pulau Singapura tetapi secara resmi disebut Pulau Ujong (Melayu: berarti pulau di

ujung daratan (semenanjung). Terdapat dua jembatan buatan menuju Johor,

Malaysia: Johor–Singapore Causeway di utara, dan Tuas Second Link di barat. Pulau

Jurong, Pulau Tekong, Pulau Ubindan Pulau Sentosa adalah yang terbesar dari beberapa

pulau kecil di Singapura. Titik alami tertinggi adalah Bukit Timah Hill dengan tinggi

166 m (545 kaki). Singapura memiliki banyak proyek reklamasi tanah dengan tanah yang

diperoleh dari bukit, dasar laut, dan negara tetangga. Hasilnya, daratan Singapura meluas

dari 581,5 km² (224.,5 mil²) pada 1960-an menjadi 704 km² (271.,8 mil²) pada hari ini, dan

akan meluas lagi hingga 100 km²(38.6 mil²) pada 2030. Proyek ini kadang mengharuskan

beberapa pulau kecil digabungkan melalui reklamasi tanah untuk membentuk pulau-pulau

besar dan berguna, contohnya Pulau Jurong.

Singapura merupakan salah satu kota wisata terbesar di dunia. Judi merupakan salah

satu potensi wisata yang terkenal di Singapura. Pusat judi terdapat di pantai Marina dan

juga Sentosa Island, dimana didalamnya terdapat kasino yang diharapkan mampu bersaing

dengan kota-kota besar di dunia seperti Bangkok, Hongkong maupun Shanghai. Singapura

juga mengumumkan dan memproklamirkan dirinya sebagai wisata kesehatan, dimana

terdapat sekitar 200.000 warga asing mencari perawatan kesehatan di Negara ini setiap

tahunnya. Pemerintah menyatakan bahwa program ini dapat menciptakan sekitar 13.000

lowongan pekerjaan baru dalam industri kesehatan.10

Page 11: Laporan Kkl Kel. Transportasi_cek_erlis

Singapura memiliki pelabuhan tersibuk kedua di dunia setelah Shanghai, dan

merupakan pelabuhan tersibuk pertama di Asia Tenggara, karena merupakan penghubung

antara satu pelabuhan dengan pelabuhan lain yang ada di kawasan Asia tenggara. Selain itu

juga singapura memiliki sebuah bandara internasional yang diberi nama Changi Airport,

dimana merupakan bandara internasional terbesar dan juga tersibuk di Asia Tenggara.

Singapore adalah salah satu negara dengan transportasi publik terbaik di dunia.

Tersedia berbagai moda transportasi yang memungkinkan baik penduduk maupun turis

menjelalah negara pulau ini secara efisien dan tepat waktu, mulai dari MRT (Mass Rapid

Transit), LRT, BIS Kota, dan taksi. MRT adalah pengangkut massal serta transportasi yang

paling dapat diandalkan di Singapura. Sedangkan LRT tersedia di kawasan tertentu yang

belum dijangkau MRT, berbentuknya monorail dengan gerbong 2-3. MRT dikelola dan

diatur oleh perusahaan milik pemerintah yang namanya SMRT dan juga SBS transit. Selain

MRT dan LRT juga terdapat BIS dan juga Taxi yang dapat diandalkan sebagai salah satu

moda transportasi yang berguna untuk menjangkau area-area yang tidak dapat dijangkau

oleh MRT dan LRT secara cepat. Semua moda traansportasi di Singapura terintegrasi oleh

satu kartu pra bayar yang disebut dengan nama EZ-link yang dapat diisi ulang selayaknya

kartu sim dalam handphone, sehingga memudahkan para penggunanya dalam melakukan

perjalanan di Singapura.

11

Page 12: Laporan Kkl Kel. Transportasi_cek_erlis

BAB II. METODE PENELITIAN

II. A. JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam Kuliah Keja Lapangan adalah penelitian

kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti karakteristik penumpang, perjalanan,

moda dan persepsi masyarakat terhadap dampak lingkungan station di singapura. Moda

transportasi yang diteliti adalah Mass Rapid Transit dan Bus.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data

primer merupakan merupakan data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti

dengan turun secara langsung di lapangan. Data primer diperoleh dari hasil wawancara

dengan instrument penelitian kuesioner yang dilakukan pada para pengguna MRT dan BIS

di Singapura. Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah karakteristik

penumpang dan karakteristik perjalanan penumpang MRT dan BIS di Singapura.

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari survei instansional melalui

sumber yang relevan dengan topik yang diteliti. Data sekunder diperoleh dari instansi Land

Transport Authority (LTA) Singapura. Data yang dibutuhkan dari instansi ini berupa

karakteristik transportasi publik di Singapura.

II.B. OPERASIONAL VARIABEL

Trasnsportasi di Singapura, sangat berbeda dengan di Indonesia, khususnya

mengenai manajemennya. Misalnya saja bus, mereka di Singapura memeiliki tempat

berhenti sendiri, tidak BIS a sembarangan berhenti. Begitu pula dengan transportasi lain

seperti MRT. MRT memiliki manajemen yang teratur, rapi dan aturan yang ketat. Oleh

karena itu, peneliti memutuskan untuk meneliti mengenai manajemen transportasi yang

dikhususkan pada BIS dan MRT. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai

perbandingan bagi peneliti lainnya di Indonesia.

Penelitian terhadap manajemennya, secara langsung dapat dilihat dengan

menggunakan check list yang berisi karakteristik moda transportasi, pelayanan transportasi

dan lain sebagainya. Check list tersebut

12

Page 13: Laporan Kkl Kel. Transportasi_cek_erlis

Untuk mengetahui karakteristik moda transportasi dan pelayanan transportasi yang

ada di Singapura peneliti menggunakan beberapa parameter, diantaranya:

1. Karakteristik penumpang, yang meliputi:

jenis kelamin penumpang

usia penumpang

profesi penumpang

pendapatan penumpang

asal penumpang

2. Karakteristik perjalanan penumpang, yang meliputi:

Tujuan perjalanan

Cara melakukan perjalanan

Basis perjalanan

Akses penumpang

Waktu tunggu penumpang

Frekuensi menggunakan angkutan umum

Perjalanan ulang-alik

3. Karakteristik pelayanan transportasi publik, meliputi

Jumlah angkutan umum per tipe

Rute perjalanan

Jarak perjalanan

Kecapatan rata-rata

Load factor

Biaya/tarif

Integrasi dengan moda transportasi lain

Jadwal

Operasional

II.C. POPULASI DAN SAMPEL

Populasi adalah ruang lingkup penelitian wilayah yang telah digeneralisasi yang

terdiri dari objek/ subjek yg mempunyai karakteristik yang telah ditetapkan oleh peneliti,

populasi bukan hanya berbentuk manusia saja melainkan juga objek yang berbentuk benda

13

Page 14: Laporan Kkl Kel. Transportasi_cek_erlis

alam yang hidup maupun yang mati. Penarikan kesimpulan juga diambil dari keseluruhan

karakteristik yang dimiliki oleh objek maupun subjek bukan hanya jumlahnya saja.

Sample adalah bagian daripada karakteristik dari populasi. Peneliti tidak mungkin

meneliti semua populasi, maka dari itu menggunakan sampel untuk ditteliti. Hal – hal yang

menyebabkan populasi tidak dapat diteliti secara keseluruhan karena adanya keterbatasan

dana, tenaga dan waktu. Maka dari itu, peneliti menggunakan sampel yang akhirnya pada

kesimpulan nanti dapat mencakup populasi. Oleh karena itu, sample yang diambil harus

betul – betul representative.

Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan system cluster sampling atau

sering disebut juga area sampling, yaitu peneliti memilih sample berdasarkan area. Jika

sumber data atau populasi sanngat luas, misalnya penduduk suatu Negara atau perusahaan

yang tersebar di seluruh provinsi. Dalam pengambilan datanya, wilayah kajian dalam kasus

ini Singapura dibagi menjadi empat area, yaitu utara, timur, selatan dan barat. Pada masing

– masing area, akan dipilih titik – titik yang dirasa oleh peneliti mempunyai potensi untuk

mencakup dari populasi dan dapat memperoleh data yang diinginkan. Area utara,

mengambil titik Jurong East, Woodland dan Sembawang. Area timur mengambil titik

distasiun Serangoon, Punggol dan Pasir Ris. Area selatan hanya mengambil data di ttik

Marina Bay, karena Marina Bay menjadi destinasi favorit sebagian besar orang, jadi

mengmabil satu titik saja sudah sangat mewakili data area selatan. Area barat mengambil

titik penelitian di stasiun Joo Koon, Boonlay dan Clementi. Masing – masing titik harus

mendapatkan responden sebanyak 6, baik itu BIS maupun MRT. Total keseluruhan

responden dari penelitian ini ada sebanyak 73 responden / sampel. Selain menggunakan

cluster sampling, pada penelitian ini juga menggunakan teknik quota sampling, yaitu untuk

jumlah responden sudah ditentukan oleh peneliti pada masing – masing titiknya, yaitu

masing – masing titik harus mendapatkan 6 responden, baik itu dari pengguna MRT

maupun Bus.

II. D. JENIS DAN SUMBER DATA

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data

primer merupakan merupakan data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti

14

Page 15: Laporan Kkl Kel. Transportasi_cek_erlis

dengan turun secara langsung di lapangan. Data primer diperoleh dari hasil wawancara

dengan instrument penelitian kuesioner yang dilakukan pada para pengguna MRT dan BIS

di Singapura. Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah karakteristik

penumpang dan karakteristik perjalanan penumpang MRT dan BIS di Singapura.

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari survei instansional melalui

sumber yang relevan dengan topik yang diteliti. Data sekunder diperoleh dari instansi Land

Transport Authority (LTA) Singapura. Data yang dibutuhkan dari instansi ini berupa

karakteristik transportasi publik di Singapura.

II. F. METODE PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah :

1. Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung pada objek penelitian

transportasi darat MRT dan BIS di Singapura. Observasi langsung ini berfungsi

untuk memperdalam dan mengetahui karakteristik transportasi darat tersebut.

2. Wawancara terstruktur, yaitu pengumpulan data dengan teknik ini menggunakan

instrumen penelitian berupa kuesioner yang terdiri dari pertanyaan terbuka dan

pertanyaan tertutup. Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang alternative jawaban

telah disediakan, sedangkan pertanyaan terbuka adalah pertanyaan penjelas

pertanyaan tertutup.

3. Dokumentasi, yaitu mengumpulkan berkas dokumen dan foto yang sesuai dengan

penelitian.

II. G. PERALATAN

a. GPS

b. Kuesioner

c. Checklist

d. Kamera

15

Page 16: Laporan Kkl Kel. Transportasi_cek_erlis

II. H. TEKNIK ANALISIS

a. Pengolahan Data

Dalam penelitian ini pengolahan terhadap data-data yang telah diperoleh melputi

hal-hal sebagai berikut :

1. Pengolahan data sekunder dan hasil wawancara menggunakan software SPSS

2. Pengolahan data spasial untuk membuat Peta PL Singapura, dan Jalur MRT

menggunakan Software ArcGIS 9.0

b. Analisis data

Cara untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan deskriptif

kualitatif. Terdapat 3 hal yang akan dianalisis yaitu :

1. Karakteristik Pengguna moda MRT dan Bus

2. Supply dan demand stasiun MRT dan BIS dengan melihat pemanfaatan lahan

sekitar station

3. Persepsi responden tentang dampak lingkungan.

16

Page 17: Laporan Kkl Kel. Transportasi_cek_erlis

BAB III. PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

III.A. PEMBAHASAN

Karakteristik Moda Transportasi (MRT)

Mass Rapid Transit (MRT) merupakan salah satu moda transportasi yang ada di

Singapura. MRT ini merupakan sistem angkutan cepat tertua kedua di Asia Tenggara yang

dibuka pada tahun 1987. Perkembangan transportasi, khususnya MRT ini tidak berlangsung

dalam waktu yang singkat. Pada awalnya, MRT hanya menyediakan jasa angkutan pada

jalur utara hingga selatan, karena wilayah ini dianggap paling ramai dan terhubung

langsung dengan pusat kota. Seiring dengan banyaknya permintaan dan penumpang yang

semakin meningkat, MRT kemudian melebarkan sayap hingga menjangkau kawasan barat

dan timur negaranya.

Pemerintah Singapura mempunyai peraturan tertentu tentang penggunaan kendaraan

pribadi di negaranya. Hal ini cukup efektif menekan laju volume dan kepadatan jalan yang

akan terjadi apabila hal ini tidak dikendalikan. Alhasil, sebagian besar masyarakat

Singapura menggantungkan perjalanannya pada angkutan-angkutan umum seperti MRT.

Tentunya pelayanan MRT akan terus ditingkatkan dari tahun ke tahun guna mengakomodir

kebutuhan penumpang. Dari data yang ada pada tahun 2009, perjalanan penumpang harian

rata-rata tercatat mencapai 1.952 juta penumpang.

MRT ini merupakan salah satu contoh perencanaan transportasi yang tergolong

baik. Jalur rel MRT dibangun oleh Land Transport Authority (LTA), yaitu sebuah badan

milik Pemerintah Singapura yang kemudian memberikan konsesi operasi kepada

perusahaan laba SMRT Corporation dan SBS Transit. Operator ini juga mengelola layanan

BIS dan taksi, sehingga tak heran jika sudah ada jaminan adanya integrasi penuh layanan

antar angkutan umum.

Pengamatan yang dilakukan dilapangan dimulai dengan penentuan titik sampel.

Dengan melihat jalur MRT dan daerah jangkauannya, sampel dapat dibagi menjadi arah

mata angin. Hal ini bertujuan agar sampel mampu mewakili permintaan penumpang dari

17

Page 18: Laporan Kkl Kel. Transportasi_cek_erlis

setiap wilayah, baik utara, selatan, barat, timur maupun tengah. Selain itu, disetiap bagian

tersebut juga diharapkan dapat mengidentifikasi penggunaan lahan untuk mengetahui

seberapa besar bangkitan dan tarikan yang akan terjadi. Arah mata angin tersebut juga

diharapkan dapat mengidentifikasi arah perkembangan Kota Singapura, sehingga dapat

dijadikan bahan pertimbangan untuk pengembangan sistem transportasi selanjutnya.

Gambar ???

Berdasarkan peta tersebut, pengambilan titik sampel di bagian utara di tempatkan

pada titik stasiun Woodlands, Choa Chu Kang, Punggol dan BIS han. Di bagian timur

ditempatkan pada titik stasiun Pasir Ris, Hougang, dan Sengkang. Pada bagian selatan di

Marina Bay. Bagian barat di Boon Lay dan Jurong East. Sedangkan di tengah adalah di

Dhoby Ghaut. Responden yang didapat untuk MRT adalah sebesar 40 responden untuk

semua bagian dengan gender 75% laki-laki dan 25% perempuan.

18

Page 19: Laporan Kkl Kel. Transportasi_cek_erlis

MRT merupakan moda transportasi yang dioperasikan secara otomatis. Oleh karena

itu, jam keberangkatan, jam kedatangan, dan kecepatan BIS a langsung dipastikan dengan

jarak tertentu. Rata-rata MRT dapat bergerak dari satu stasiun ke stasiun lain dalam waktu

5-8 menit tergantung jarak antar stasiun tersebut. Panjang sistem rel MRT mencapai 129,7

km yang menjangkau hingga bagian utara selatan (north-south), timur barat (east-west),

timur laut (north-east), dan jalur lingkar (circle).

Saat ini telah ada sekitar 89 stasiun yang beroperasi di Singapura dengan empat

jalur yang telah dibuka, yaitu:

• Utara Selatan (North-South) (25 stasiun)

• Timur Barat  (East-West) (32 stasiun)

• Timur Laut  (North-East) (16 stasiun)

• Lingkar (Circle) (16 dari 31 stasiun yang direncanakan telah dibuka)

atau lebih lengkapnya dapat dilihat di tabel berikut

Gambar ??

Transportasi memiliki perananan yang sangat besar dalam menunjang proses

kehidupan manusia sebagai penunjang media perpindahan arus barang, orang, jasa serta

informasi. Transportasi juga dapat menentukan perkembangan suatu wilayah, karena

dengan transportasi yang menunjang, kegiatan perekonomian wilayah serta sektor-

19

Page 20: Laporan Kkl Kel. Transportasi_cek_erlis

sektor lain juga akan berjalan dengan baik. Mengingat begitu pentingnya peranan

transportasi maka diperlukan suatu penciptaan sistem transportasi yang tertib, lancar,

aman, efektif dan efisien. Permasalahan yang muncul dalam transportasi adalah adanya

ketimpangan antara pesatnya peningkatan sarana transportasi dengan rendahnya

penyediaan prasarana transportasi. Dengan area kajian Siangapura, terdapat aat

transportasi massal yang dapat digunakan untuk memaksimalkan pergerakan yaitu

dengan adanya MRT ( Mass Rapid Transit).

Setelah dilakukan analisis spasial dengan menggunakan data penginderaan jauh,

dengan menggunakan citra GeoEye, didapatkan data mengenai jalur – jalur yang dilalui

oleh MRT, dan digabungkan dengan intepretasi tutupan lahan untuk dilakukan analisis

mengenai penetrasi jalur – jalur MRT yang sesuai dengan penggnaan lahan yang ada di

sekitar jalur MRT. penelitian mengenai karakteristik moda dan integrasi moda yang

dilakukan pada lapangan serta dilakukan cek lapangan mengenai pola penggunaan

lahan yang ada rpada sekitar area stasiun didapatkan bahwa sebagian besar jalur yang

dilalui oleh jalur MRT merupakan bentuk dari supply dan demand untuk memenuhi

kebutuhan transportasi masyarakat sekitar.

Data stasiun MRT yang merupakan bentuk demand :

1. Stasiun Kent Ridge : November 2011 digunakan untuk meemnuhi kebutuhan

transportasi masyarakat guna :

a. Adanya NUH ( National University Hospital )

b. Adanya NUS ( National University of Singapore )

2. Downtown Line masterplan (tahap pengerjaan)

3. Thompson Line masterplan (tahap pengerjaan)

4. Eastern Region Line masterplan (tahap pengerjaan)

Tanda panah dijelaskan

Data MRT yang merupakan bentuk Supply :

1. Jurong East : 7 November 1987 bentuk stasiun pertama pada North

South line

2. Pasir Ris : 12 Desember 1987 stasiun pertama pada East West Line

3. Harbour Front : 20 Juni 2003 stasiun pertama pada North East Line

4. Dhoby Ghaut : 28 Mei 2009 stasiun pertama pada Circle Line

20

Page 21: Laporan Kkl Kel. Transportasi_cek_erlis

Kepadatan penumpang pada statiun tertentu didasarkan pada jam padat pergi dan

pulang jam kerja. Jam padat tersebut yaitu antara pukul 08.00-09.00 dan 15.00 – 16.00 hal

ini terlihat pada statiun Harbour Front. Pengguna MRT dapat mengefisienkan waktunya

dengan sistem tiket yang disediakan. Para Pengguna dapat membeli tiket untuk singel tiket

dan Ez link. Singel tiket merupakan tiket yang digunakan sekali perjalanan. Tiket ini dapat

dibeli setiap saat pada statiun keberangkatan dengan harga bervariasi tergantung statiun

yang akan dituju. Setiap tiket single trip memiliki deposit 1 SGD yang dapat ditukarkan

kembali pada mesin tiket. Sedangkan Ez Link sangat menguntungkan bagi penumpang

yang sering menggunakan MRT. Ez link memberikan harga tiket yang lebih murah

dibandingkan dengan singel tiket namun penumpang harus membeli tiket dengan harga 12

SGD dengan rincian 7 SGD harga tiket dan 5 SGD isi tiket. Dari segi lingkungan

penggunaan tiket semacam ini dapat mengurangi sampah kertas yang biasanya digunakan

untuk membeli tiket. Selain kenyamanan fasilitas yang efisien untuk pembelian,

pengembalian dan isi ulang tiket. Fasilitas di statiun sudah lengkap untuk memberikan

gambaran cara penggunaan transportasi MRT dan Bus. Pada setiap lokasi diberikan papan

informasi berupa informasi terkait statiun-statiun MRT, jadwal kebernagkatan penumpang,

bangku duduk tunggu, rambu-rambu jalan statiun, pusat informasi, toilet, jalur keluar dan

masuk penumpang, eskalator dan CCTV.

Hasil survey dan kuesioner selama pengambilan data pada titik sampel dan

responden yang ada menyatakan bahwa sebagian besar yaitu 84,4% responden setuju

bahwa MRT mampu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Menurut mereka,

MRT tidak terlihat menyumbang polusi udara yang berbentuk gas buang karena sebagian

besar MRT sendiri memang beroperasi di bawah tanah.

. MRT juga dianggap mampu mengurangi kemacetan di jalan raya dan mengalihkan

kepadatan arus menjadi sistem rapi yang tidak menimbulkan kemacetan. Dalam hal ini,

MRT dapat digolongkan sebagai transportasi umum yang ramah lingkungan. Upaya

pengelolaan lingkungan juga didukung dengan hasil observasi bahwa sebagian besar

21

Page 22: Laporan Kkl Kel. Transportasi_cek_erlis

responden hanya berjalan kaki menuju stasiun MRT dan setelah turun dari MRT menuju

tempat tujuan. Hal ini ditunjukkan dengan data berikut

Gambar??

Untuk persentase usahakan menggunakan pie chart

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa sebagian besar penduduk Singapura

pada umumnya, dan pengguna transportasi umum (MRT) pada khususnya tidak

mempunyai kendaraan pribadi. Hal ini ditunjukkan dengan data sebanyak 67,5% responden

yang tidak memiliki kendaraan pribadi. Fenomena ini merupakan hal yang biasa di

Singapura karena memang transportasi publik di sana menjadi alat pergerakan utama dalam

keseharian mereka. Sedikitnya pengguna kendaraan pribadi antara lain dikarenakan oleh

kebijakan pemerintah yang memberatkan pemilik kendaraan pribadi karena harus

membayar pajak yang tinggi, sewa parkir yang mahal, dan biaya perawatan yang hampir

sama dengan biaya pembelian mobil baru.

MRT dan BIS merupakan moda transportasi yang paling banyak digunakan karena

MRT dan BIS dianggap merupakan moda transportasi yang paling efektif, murah, dan

mudah dijangkau dimana-mana. Sehingga tak jarang, pengguna MRT terkadang juga

22

Page 23: Laporan Kkl Kel. Transportasi_cek_erlis

merupakan pengguna BIS sebagai alternatif, begitu pula sebaliknya. Hal tersebut

dibuktikan dari data pengguna MRT sebanyak 69,7% diantaranya menggunakan BIS

sebagai alternatif. Sedangkan sebanyak 61,5% pengguna BIS , juga menggunakan MRT

sebagai alternatif pula. Ini disebabkan karena kedua moda transportasi ini telah terintegrasi,

baik dalam hal lokasi stasiun dan shelter BIS yang berdekatan maupun dalam hal waktu

tiba MRT dan BIS yang hampir saling terkait sehingga setelah menggunakan MRT,

pengguna dapat langsung menggunakan BIS tanpa harus membuang waktu untuk

menunggu.

Karakteristik Pengguna (MRT)

Dari 40 responden pengguna MRT, sebagian besar yaitu sekitar 26% responden

bekerja sebagai pegawai swasta, 20,5% merupakan pelajar, 4,1% merupakan entrepreneur,

2,7% merupakan guru dan 1,4% merupakan pegawai pemerintahan. Hasil kuesioner ini

tidak dapat digunakan sebagai pengambil kesimpulan. Setidaknya, dari data ini diketahui

bahwa MRT digunakan oleh seluruh golongan masyarakat mulai dari pegawai swasta,

pegawai pemerintahan, guru, pelajar, dll dalam porsi yang berbeda-beda untuk setiap

golongan masyarakat. Bahkan lansia, penyandang cacat, ibu hamil, dan anak-anak juga

dapat menikmati perjalanan yang nyaman menggunakan MRT karena telah disediakan

tempat dan fasilitas khusus untuk golongan ini.

Pengguna MRT juga dapat digolongkan menurut kelompok umur. Dari hasil survey

dan pengambilan data di lapangan, ditemukan bahwa dari 40 responden, sebagian besar

merupakan kelompok umur antara 20-30 tahun yaitu sebesar 35%, 25% berasal dari

kelompok umur 31-41 tahun, 20% dari kelompok umur 42-52 tahun, 10% dari kelompok

umur <20 tahun dan >53 tahun. Dari hasil pengambilan data ini, terlihat bahwa sebagian

besar pengguna transportasi umum merupakan usia-usia produktif dimana mereka akan

banyak melakukan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain untuk beraktivitas.

Sedangkan untuk kelompok usia <20 tahun, jarang menggunakan transportasi umum selain

untuk pergi ke sekolah. Kelompok usia >53 tahun juga sudah jarang melakukan pergerakan

menggunakan transportasi umum dikarenakan akan beresiko meskipun telah disediakan

fasilitas khusus untuk kelompok umur ini.

23

Page 24: Laporan Kkl Kel. Transportasi_cek_erlis

Gambar??

Dilihat dari pendapatan pengguna transportasi umum sebagian besar memang

merupakan penduduk dengan pendapatan rata-rata yang sangat rendah sehingga tidak

mampu mempunyai kendaraan pribadi dan tetap nyaman menggunakan transportasi umum.

Tapi tak jarang penduduk dengan pendapatan sangat tinggi juga berpartisipasi dalam

penggunaan transportasi umum karena dinilai lebih efisien.

Karakteristik Pengguna BIS

BIS di Singapura juga menjadi moda transportasi publik utama ke-2 setelah MRT,

karena berdasarkan rekapan kuesioner, beberapa responden menyatakan bahwa mereka

menggunakan BIS karena daerah asal (origin) dan tujuan (destination) baik berupa tempat

kerja ataupun sekolah tidak dapat dijangkau oleh MRT, bahkan beberapa responden

menyatakan bahwa jika akan bepergian untuk sesuatu yang sifatnya tidak rutin dan

lokasinya dapat dijangkau MRT, maka mereka akan lebih memilih untuk menggunakan

MRT.

24

Page 25: Laporan Kkl Kel. Transportasi_cek_erlis

Pengguna BIS juga didominasi oleh kalangan masyarakat dengan pendapatan yang

sangat rendah, hal tersebut tampak dari rekap kuesioner yakni sebanyak 72,7% responden

pengguna BIS merupakan kalangan dengan penghasilan sangat rendah. Hal tersebut

dikarenakan responden yang dapat ditemui merupakan pelajar yang tentunya belum

memiliki penghasilan. Selain itu pengguna BIS di Singapura juga didominasi oleh pegawai

swasta, sehingga hal tersebut juga berimbas pada destinasi sejumlah responden. Destinasi

banyak responden adalah untuk ke kantor (36,4%) dan sekolah (30,3%), sedangkan untuk

destinasi rekreasi dan belanja merupakan sebagian kecil responden. Hal tersebut

menunjukkan bahwa moda transportasi BIS di Singapura digunakan untuk memenuhi

kebutuhan transportasi sehari-hari.

Kaitannya moda tranportasi BIS dengan manajemen lingkungan adalah, BIS mampu

mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, karena penggunaan transportasi massal

BIS mampu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi di jalan raya. Hal tersebut

ditunjukkan dengan 36,4% pengguna BIS juga memiliki kendaraan pribadi, namun mereka

lebih memilih moda BIS untuk transportasi kesehariannya. Selain itu pendapat sejumlah

responden juga menyatakan bahwa tidak ada dampak negatif yang ditimbulkan dari

penggunaan BUS, meskipun jumlah persentase responden yang menyatakan BIS tidak

berdampak negatif bagi lingkungan tidak sebanyak pengguna MRT yakni sebanyak

81,8%, , sedangkan sisanya 36,4% menjawab ada dampak negatif yang ditimbulkan dan

18,2% lainnya menjawab tidak tahu. Dari 36,4% responden yang berpendapat bahwa BIS

memberikan dampak negatif bagi lingkungan berpendapat bahwa BIS juga menghasilan

polusi dijalanan, selain itu juga BIS menjadi salah satu penyebab kemacetan juga dijalan

raya.

Selain itu beberapa responden berpendapat bahwa sistem pengangkutan penumpang

menggunakan BIS kali ini didesain bertingkat ataupun memanjang, sehingga akan lebih

optimal ketika digunakan untuk pengangkutan dijam-jam sibuk, namun hal tersebut akan

menjadi sangat tidak optimal jika digunakan pada jam-jam sepi, karena jumlah pengguna

sedikit, namun besar/kapasitas BIS yang beroperasi sangat besar.

25

Page 26: Laporan Kkl Kel. Transportasi_cek_erlis

Untuk pembahasan, banyak temuan di lapangan yang belum ditampilkan.

Maksimalkan temuan (observasi langsung lewat pengamatan dan peekaman menggunakan

kuesioner) untuk dibahas ke dalam hasil.

Peta juga belum ditampilkan.

Peta lokasi

Peta sampel

Peta radius sampel

Peta asosiasi

Dsb.

26

Page 27: Laporan Kkl Kel. Transportasi_cek_erlis

III.B. KESIMPULAN

Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian ini yaitu :

1. Statiun MRT yang ada di Singapura umumnya adalah demand dari daerah

sekelilingnya untuk memenuhi kebutuhan akan aksesabilitas antar daerah.

2. Pengatur layanan transportasi darat dioperasikan oleh LTA. Land Transport

Authority (LTA), yaitu sebuah badan milik Pemerintah Singapura yang kemudian

memberikan konsesi operasi kepada perusahaan laba SMRT Corporation dan SBS

Transit.

3. Moda transportasi MRT dan Bis telah terintegrasi, baik dalam hal lokasi stasiun

maupun shelter BIS yang berdekatan, dalam hal waktu tiba MRT dan BIS yang

hampir saling terkait sehingga setelah menggunakan MRT, pengguna dapat efisien

waktu tunggu.

4. Dari segi lingkungan MRT dan Bis dianggap mampu mengurangi dampak negatif

dari lingkungan yang berupa :

a. Pengurangan sumbangan polusi udara yang berbentuk gas buang karena

sebagian besar MRT sendiri memang beroperasi di bawah tanah.

b. Penggunaan Bis secara masal juga mengurangi emisi kendaraan pribadi.

c. Penggunaan tiket elektronik dapat menggantikan penggunaan kertas sebagai

tiket.

5. Pengguna MRT dan Bis mencakup seluruh kalangan masyarakat baik dari segi

umur, pendapatan, dan tujuan perjalanan.

6. Alasan penggunaan BIS karena daerah asal (origin) dan tujuan (destination) baik

berupa tempat kerja ataupun sekolah tidak dapat dijangkau oleh MRT. Sebagian

besar responden lebih memilih untuk menggunakan MRT jika terdapat statiun

terdekat pada daerah asal dan daerah tujuan.

27

Page 28: Laporan Kkl Kel. Transportasi_cek_erlis

7. Buat daftar pustaka

NB:

Secara umum laporan sudah baik, hanya butuh diperuncing lagi pembahasannya.

redaksionalnya juga harus menggunakan bahasa baku dan dengan format bahasa

maupun cetak yang benar.

Thanks

28