Laporan KKL 2014

42
PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PROSES PRODUKSI DI PT. INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kuliah Kerja Lapangan Disusun oleh OCTAVIN GARING NIM. B01.12.0194 PROGRAM STUDI AKUNTANSI SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PELITA NUSANTARA SEMARANG 2014

description

Management

Transcript of Laporan KKL 2014

  • PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PROSES PRODUKSI

    DI PT. INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL

    LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN

    Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

    Kuliah Kerja Lapangan

    Disusun oleh

    OCTAVIN GARING

    NIM. B01.12.0194

    PROGRAM STUDI AKUNTANSI

    SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PELITA NUSANTARA

    SEMARANG

    2014

  • ii

    SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PELITA NUSANTARA

    PROGRAM STRATA SATU AKUNTANSI

    LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN

    NAMA PENYUSUN : OCTAVIN GARING

    NIM : B01.12.0194

    JUDUL LAPORAN : PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PROSES

    PRODUKSI DI PT. INDUSTRI JAMU DAN

    FARMASI SIDO MUNCUL

    Telah diperiksa dan disetujui

    Semarang, 12 Desember 2014

    Puket I STIE Pelita Nusantara,

    Tri Joko Utomo, S.Sos, SE

    Dosen Pembimbing KKL,

    Panca Wahyuningsih,SE. M.Si

  • iii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa yang telah melimpahkan

    anugerah dan kekuatan-Nya sehingga penyusun dapat melaksanakan Kuliah

    Kerja Lapangan (KKL) serta dapat menyelesaikan Laporan KKL yang berjudul

    PERSEDIAN BAHAN BAKU DALAM PROSES PRODUKSI DI PT.

    INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL ini dengan baik.

    Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini disusun berdasarkan kunjungan

    perusahaan (kegiatan Kuliah Kerja Lapangan) yang telah dilakukan pada tanggal

    11 November 2014 di PT. SIDO MUNCUL yang beralamat di Jalan Soekarno

    Hatta Km 28 Kecamatan Bergas Klepu, Kabupaten Semarang, Indonesia. Dalam

    penyusunan laporan hasil Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini penyusun banyak

    mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh sebab itu penyusun

    mengucapkan terima kasih kepada :

    1. PT. SIDO MUNCUL yang telah bersedia menjadi objek company visit

    KKL mahasiswa STIE Pelita Nusantara;

    2. Bapak Luhgiatno, SE, MM, M.Si selaku Ketua STIE Pelita Nusantara;

    3. Ibu Panca Wahyuningsih,SE. M.Si selaku dosen pembimbing yang telah

    banyak memberikan arahan dan masukan dalam melaksanakan Kuliah

    Kerja Lapangan dan juga penyelesaian laporan ini;

    4. Bapak-Ibu dosen yang telah memberikan motivasi dan bimbingan kepada

    penyusun;

    5. Orang tua, Alfinus D dan Lertjie S, yang telah memberi dukungan

    materil dan dorongan moril serta spiritual, serta kakak dan adik-adik

    tercinta, Yafet Bryen, Stevanus dan Jeniver;

  • iv

    6. Kakanda tercinta, Arther Evert Samuel, yang dengan setia mendampingi

    dan menyemangati penyusun, serta turut memberikan dukungan mareril

    dan dorongan moril serta spiritual.

    7. Keluarga keluarga Lumingkewas-Repi telah turut memberikan dukungan

    dan dorongan moril serta spiritual.

    8. Keluarga besar Panti Asuhan Mefiboset Tomohon dan sahabat DStarZ

    yang ku kasihi telah memberikan dukungan doa.

    9. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Manajemen dan Akuntansi peserta

    kegiatan KKL, yang dengan rela berbagi referensi dan informasi yang

    berguna bagi penyusunan laporan ini;

    10. Semua pihak, yang telah memberikan dukungan, bantuan dan kemudahan

    serta semangat dalam penyelesaian Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini.

    Menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan KKL ini tidaklah sempurna, oleh

    sebab itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Akhirnya, besar

    harapan penyusun semoga Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini dapat memberikan

    manfaat bagi kita semua.

  • v

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

    HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii

    KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii

    DAFTAR ISI .................................................................................................... v

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... vii

    BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

    1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1

    BAB II TUJUAN DAN MANFAAT ............................................................... 3

    2.1.Rumusan Masalah .............................................................................. 3

    2.2. Tujuan ................................................................................................ 3

    2.3. Manfaat .............................................................................................. 3

    BAB III PEMBAHASAN ................................................................................ 4

    3.1. Gambaran Objek ................................................................................ 4

    3.1.1. Sejarah Berdirinya PT. Sido Muncul ....................................... 4

    3.1.2. Lokasi PT. Sido Muncul ........................................................... 5

    3.1.3. Visi dan Misi PT. Sido Muncul ................................................ 6

    3.1.4. Keunggulan Kompetitif PT. Sido Muncul................................ 7

    3.2. Landasan Teori ................................................................................... 8

    3.2.1. Persediaan Bahan Baku............................................................ 8

  • vi

    3.2.2. Proses Produksi ....................................................................... 14

    3.3. Hasil Pengamatan ............................................................................... 19

    3.3.1 Persediaan Bahan Baku Produk pada PT. Industri Jamu

    dan Farmasi Sido Muncul ......................................................... 19

    3.3.2 Proses Produksi pada PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido

    Muncul ...................................................................................... 22

    3.3.3 Pengaruh Persediaan Bahan Baku Produk pada PT. Industri

    Jamu dan Farmasi Sido Muncul ............................................... 23

    BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 27

    4.1. Kesimpulan ........................................................................................ 27

    4.2. Saran .................................................................................................. 27

    DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 28

    LAMPIRAN ..................................................................................................... 29

  • vii

    DAFTAR LAMPIRAN

    1. Foto foto Objek KKL ....................................................................... 29

    2. Foto - foto saat KKL berlangsung ....................................................... 34

    3. Curiculum Vitae .................................................................................. 35

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Perekonomian saat ini telah berkembang dengan pesat, seiring dengan

    pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang semakin

    canggih.Sehingga persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Adanya

    persaingan yang semakin ketat antar perusahaan mendorong setiap perusahaan

    untuk menetapkan pengendalian terhadap persediaan bahan baku secara tepat

    sehingga perusahaan dapat tetap eksis untuk dapat mencapai tujuan yang

    diinginkannya.

    Setiap perusahaan baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur

    pasti mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh laba atau keuntungan.

    Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut tidaklah mudah karena hal itu dipengaruhi

    oleh beberapa faktor, dan perusahaan harus mampu untuk menangani faktor-

    faktor tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu mengenai masalah

    kelancaran produksi. Masalah produksi merupakan masalah yang sangat penting

    bagi perusahaan karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap laba

    yangdiperoleh perusahaan. Apabila proses produksi berjalan dengan lancar maka

    tujuan perusahaan dapat tercapai, tetapi apabila proses produksi tidak berjalan

    dengan lancar maka tujuan perusahaan tidak akan tercapai. Sedangkan kelancaran

    proses produksi itu sendiri dipengaruhi oleh ada atau tidaknya bahan baku yang

    akan diolah dalam produksi.

    Perusahaan manapun baik perusahaan jasa ataupun perusahaan manufaktur,

    selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaan para pengusaha akan

    dihadapkan pada risiko bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat

    memenuhi keinginan para pelanggannya. Hal ini bisa saja terjadi karena tidak

    selamanya barang-barang atau jasa-jasa tersedia pada setiap saat, yang berarti

    pula bahwa pengusaha akan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan

  • 2

    yang seharusnya ia dapatkan. Jadi persediaan sangat penting untuk setiap

    perusahaan baik yang menghasilkan suatu barang maupun jasa.

    PT. Sido Muncul merupakan salah satu perusahaan besar, yang

    memproduksi beragam jenis jamu tradisional dan tidak hanya mencari profit

    secara materisemata (mengejar penjualan yang tinggi dengan tujuan

    memaksimalkan perolehan laba). Dengan perolehan laba yang tinggi maka

    perusahaan akan mengalami kemakmuran keuangan atau kesejahteraan yang

    layak. Dengan memperhatikan pelayanan kepada masyarakat, PT. Sido Muncul

    selalu mengupayakan pemenuhan kebutuhan dan kepuasan pelanggan yang

    optimal serta tanggap terhadap perubahan selera dengan menjaga dan menjamin

    kualitas produk serta penciptaan produk-produk baru atau varian-varian baru dari

    produk yang sudah ada. Hal tersebut dapat dilakukan karena PT. Sido Muncul

    memiliki ketersediaan bahan baku untuk pembuatan produk yang dengan kualitas

    yang baik melalui proses pengujian yang dilakukan di laboratorium yang

    dilengkapi dengan teknologi canggih. Dengan tersedianya persediaan bahan baku

    maka diharapkan PT. Sido Muncul dapat melakukan proses produksi sesuai

    kebutuhan atau permintaan konsumen. Selain itu, dengan adanya persediaan

    bahan baku yang cukup tersedia di gudang juga diharapkan dapat memperlancar

    kegiatan produksi / pelayanan kepada konsumen perusahaan dan dapat

    menghindari terjadinya kekurangan bahan baku. Keterlambatan jadwal

    pemenuhan produk yang dipesan kosumen dapat merugikan perusahaan dalam hal

    ini image yang kurang baik.

  • 3

    BAB II

    RUMUSAN MASALAH DAN MANFAAT

    2.1.Rumusan Permasalahan

    Berdasarkan uraian latar belakang pada bab sebelumnya maka dapat dirumuskan

    permasalahan yang akan dibahas lebih lanjut dalam laporan ini yaitu apakah

    persediaan bahan baku dalam proses produksi di PT. Industri Jamu dan Farmasi

    Sido Muncul ?

    2.2 Tujuan KKL

    Kuliah Kerja Lapangan yang dilaksanakan mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui persediaan bahan baku dalam proses produksi secara

    langsung yang berada di PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul.

    2.3 Manfaat KKL

    Hasil laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) memiliki kegunaan yang

    bersifat teoritis dan praktis. Adapun kegunaan laporan ini adalah :

    1. Kegunaan bagi penulis

    Hasil laporan KKL (Kuliah Kerja Lapangan) ini diharapkan bermanfaat bagi

    penulis untuk menambah wawasan serta ilmu pengetahuan di bidang

    produksi khususnya pengaruh persediaan produk dalam proses produksi

    perusahaan pada PT. Sido Muncul.

    2. Kegunaan teoritis

    Menambah referensi pembelajaran dan pengalaman serta wawasan terkait

    pengaruh persediaan produk dalam proses produksi perusahaan pada PT.

    Sido Muncul.

    3. Kegunaan praktik

    Dapat memberikan manfaat sebagai sarana membandingkan antara teori yang

    didapat saat perkuliahan dengan praktek yang ada di lapangan , dan juga

    dapat memberikan manfaat yaitu sebagai bahan masukan/pertimbangan

    dalam hal pengelolaan persediaan bahan baku produk dalam proses produksi

    suatu perusahaan.

  • 4

    BAB III

    PEMBAHASAN

    3.1. Gambaran Objek

    3.1.1. Sejarah Berdirinya PT. Sido Muncul

    Pada awalnya PT. Sido Muncul (tahun 1940), hanya sebuah industri

    rumah tanggayang dikelola oleh Ibu Rahkmat Sulistio di Yogyakarta,

    aktivitasnya adalah membuat jamu tradisional, dengan mempekerjakan

    tiga orang karyawan.Banyaknya permintaan terhadap kemasan jamu yang

    lebih praktis, mendorong beliau memproduksi jamu dalam bentuk yang

    praktis (serbuk). Seiring dengan kepindahan beliau ke Semarang, maka

    pada tahun 1951 didirikan perusahan sederhana dengan nama Sido

    Muncul yang berarti "Impian yang terwujud" dengan lokasi di Jalan

    Mlaten Trenggulun. Dengan produk pertama dan andalan, Jamu Tolak

    Angin, produk jamu buatan Ibu Rakhmat mulai digandrungi masyarakat

    sekitar dan permintaannyapun selalu meningkat.

    Dalam perkembangannya, pabrik yang terletak di Jalan Mlaten

    Trenggulun ternyata tidak mampu lagi memenuhi kapasitas produksi yang

    besar akibat permintaan pasar yang terus meningkat, dan pada tahun 1984

    pabrik dipindahkan ke Lingkungan Industri Kecil di Jalan Kaligawe,

    Semarang. Guna mengakomodir market demand yang terus bertambah,

    maka pabrik mulai dilengkapi dengan mesin-mesin modern, demikian pula

    jumlah karyawannya ditambah sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan,

    dimana saat ini jumlah karyawan mencapai lebih dari 2000 orang. Sebagai

    bentuk antisipasi kemajuan dimasa datang, dipandang perlu untuk

    membangun unit pabrik yang lebih besar dan modern, maka di tahun 1997

    diadakan peletakan batu pertama pembangunan pabrik baru di Klepu,

    Ungaran oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X dan disaksikan Direktur

    Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan saat itu, Drs. Wisnu

    Kaltim.Pabrik baru yang berlokasi di Klepu, Kecamatan Bergas, Ungaran,

  • 5

    dengan luas 29 hektar tersebut diresmikan oleh Menteri Kesehatan dan

    Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia, dr. Achmad Sujudi pada tanggal 11

    November 2000. Saat peresmian pabrik, Sido Muncul sekaligus menerima

    dua sertifikat yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB)

    dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi, dan

    sertifikat inilah yang menjadikan PT. Sido Muncul sebagai satu-satunya

    pabrik jamu tradisional berstandar farmasi.

    Lokasi pabrik sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas 7 hektar, lahan

    Agrowisata 1,5 hektar, dan sisanya menjadi kawasan pendukung lingkungan

    pabrik. Agrowisata PT. Sido Muncul terbuka untuk umum, dan biasanya

    dalam sebulan menerima minimal empat kali kunjungan. Program kunjungan

    Agrowisata biasanya dilakukan setelah pengunjung melakukan peninjauan ke

    proses produksi pabrik, yang letaknya tidak jauh. Bagi yang berminat bisa

    langsung menghubungi Public Relations Department, PT. Sido Muncul, baik

    yang berada di Jakarta maupun yang ada di Semarang.

    Sebagai perusahaan yang bahan bakunya tanaman, PT. Sido Muncul

    tidak ingin kehadirannya menghasilkan limbah yang dapat merusak alam,

    sehingga berupaya untuk melestarikan aneka tanaman obat yang ada di

    Indonesia.Untuk menangani limbah cair, di lokasi pabrik dipasang instalasi

    pengolahan air limbah sehingga air limbah dapat diolah menjadi air yang bisa

    digunakan untuk menyirami tanaman. Sedangkan limbah padat dari buangan

    sisa ekstraksi akan dilolah menjadi pupuk organik, yang bisa digunakan untuk

    memupuk tanaman. Dengan upaya penanganan limbah tersebut, diharapkan

    PT. Sido Muncul menjadi perusahaan yang ramah lingkungan, dan lokasi

    seputar pabrik menjadi asri karena tanaman tumbuh subur. Agar produk

    dapat senantiasa berkembang sesuai dengan tuntutan masyarakat dan

    kemajuan tekhnologi, kerjasama dilakukan dengan lembaga-lembaga ilmu

    pengetahuan, baik dimata masyarakat maupun dunia ke-ilmu-an .

    3.1.2. Lokasi PT. Sido Muncul

    Alamat Pabrik :

    JL.Soekarno Hatta Km 28 Kec. Bergas-Klepu, Semarang Indonesia

  • 6

    Nomor Telepon 024 6580-559, 0298 523-515

    Fax 024 6580-332, 0298 523-509 Email: [email protected]

    Kantor Pemasaran:

    Jl. Cipete Raya No.81 Jakarta 12410, Indonesia

    Nomor Telepon 021 765 3535 Fax 765 6522

    Email: [email protected]

    Humas / PR PT.Sido Muncul:

    Jl. Cipete Raya No.81 Jakarta Selatan, Indonesia 12410

    Website :www.sidomuncul.com

    3.1.3. Visi dan Misi PT. Sido Muncul

    Visi :

    Menjadi perusahaan obat herbal, makanan- minuman kesehatan, dan

    pengelolaan bahan baku herbal yang dapat memberikan manfaat bagi

    masyarakat dan lingkungan.

    Misi :

    1. Mengembangkan produk-produk berbahan baku herbal yang

    rasional, aman dan jujur berdasarkan penelitian.

    2. Mengembangkan research / penelitian obat-obat herbal secara

    berkesinambungan.

    3. Membantu dan mendorong pemerintah, institusi pendidikan,

    dunia kedokteran agar lebih berperan dalam penelitian dan

    pengembangan obat dan pengobatan herbal.

    4. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya

    membina kesehatan melalui pola hidup sehat, pemakaian

    bahan-bahan alami, dan pengobatan secara naturopathy.

    5. Melakukan corporate social responsibility (CSR) yang intensif.

  • 7

    6. Mengelola perusahaan yang berorientasi ramah lingkungan.

    7. Menjadi perusahaan obat herbal yang mendunia.

    Secara pasti PT. Sido Muncul bertekad untuk mengembangkan

    usaha di bidang jamu yang benar dan baik.Tekad ini membuat perusahaan

    menjadi lebih berkonsentrasi dan inovatif. Disamping itu diikuti dengan

    pemilihan serta penggunaan bahan baku yang benar, baik mengenai jenis,

    jumlah maupun kualitasnya akan menghasilkan jamu yang baik. Upaya

    yang ditempuh untuk mewujudkan tekad tersebut, semua rencana

    pengeluaran produk baru selalu didahului oleh studi literatur maupun

    penelitian yang intensif, menyangkut keamanan, khasiat, jaminan kualitas

    maupun sampling pasar melalui Departemen Riset dan Pengembangan

    yang dimiliki. Untuk memberikan, setiap langkah produksi mulai dari

    barang datang, hingga produk sampai ke pasaran, dilakukan dibawah

    pengawasan mutu yang ketat.Seluruh karyawan juga bertekad untuk

    mengadakan perbaikan setiap saat, sehingga diharapkan semua yang

    dilakukan dapat lebih baik dari sebelumnya.

    3.1.4. Keunggulan Kompetitif PT. Sido Muncul :

    1. Berpengalaman dan fokus dalam bidang obat-obat alami, makanan,

    minuman kesehatan dan pengolahan bahan-bahan alam selama 72

    tahun.

    2. Berdasarkan sertifikat CPOTB Perusahaan mempunyai izin sebagai

    pabrik jamu dan pabrik farmasi yang ramah lingkungan. Perusahaan

    adalah satu-satunya perusahaan jamu yang mempunyai standar farmasi.

    3. Perusahaan mempunyai pengolahan bahan baku sendiri dan bahan-

    bahan pembuatan jamu 99% berasal dari Indonesia hasil kerjasama

    dengan 102 kelompok tani yang telah terjalin sejak tahun 1994.

    4. Produk-produk utama perusahaan telah melalui penelitian dan

    mendapat sertifikat penelitian untuk keamanan dan uji khasiat sebagai

    bentuk tanggung jawab perusahaan kepada konsumen.

    5. Produk-produk utama perusahaan adalah salah satu pemimpin pasar.

  • 8

    6. Perusahaan perusahaan yang inovatif dan progresif.

    7. Mempunyai 108 distributor lokal yang telah dibangun sejak tahun 1972

    yang berasal dari UKM dan distributor di beberapa Negara.

    8. Perusahaan mempunyai sumber daya manusia yang loyal, berdedikasi

    serta berpengalaman dalam bidang research & development, produksi

    untuk industri bahan-bahan alam, makanan dan minuman kesehatan.

    3.2. Landasan Teori

    3.2.1. Persediaan Bahan Baku

    a) Pengertian Persediaan

    Dalam perusahaan khususnya yang bergerak dalam bidang

    industri, persediaan merupakan suatu aktiva lancar yang sangat

    penting keberadaannya karena persediaan akan berpengaruh

    langsung pada perasional perusahaan.

    Persediaan merupakan salah satu jenis aktiva lancar yang

    jumlahnya selalu berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan.

    Persediaan menurut jenis barangnya dapat dibedakan menjadi lima

    bagian, yaitu persediaan bahan baku, persediaan bagian produk

    yang dibeli, persediaan bahan pembantu, persediaan barang

    setengah jadi dan persediaan barang jadi.

    Untuk lebih memahami pengertian persediaan berikut

    inidikemukakan pengertian dari beberapa penulis :

    1. Menurut Riyanto (2001:69), Inventory atau persediaan

    barang sebagai elemen utama dari modal kerja merupakan

    aktiva yang selalu dalam keadaan berputar dan secara terus-

    menerus mengalami perubahan.

    2. Menurut Ishak (2010:159), Persediaan (inventory) sebagai

    sumber dayamenganggur (idle resource). Sumber daya

    menganggur ini belum digunakan karena menunggu proses

    lebih lanjut.

  • 9

    3. Menurut Handoko (1994:333), Persediaan adalah suatu

    istilah umum yang menunjukan segala sesuatu atas sumber

    daya sumber daya organisasi yang disimpan dalam

    antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan.

    b) Pengertian Bahan Baku

    Pengertian Bahan Baku menurut Hanggana (2006:11) adalah

    sesuatu yang digunakan untuk membuat barang jadi, bahan pasti

    menempel menjadi satu dengan barang jadi. Dalam sebuah

    perusahaan bahan baku dan bahan penolong memiliki arti yang

    sangat penting, karena menjadi modal terjadinya proses produksi

    sampai hasil produksi. Pengelompokan bahan baku dan bahan

    penolong bertujuan untuk pengendalian bahan dan pembebanan

    biaya ke harga pokok produksi. Pengendalian bahan diprioritaskan

    pada bahan yang nilainya relatif tinggi yaitu bahan baku.

    c) Fungsi Persediaan

    Efisiensi operasional suatu perusahaan dapat di tingkatkan

    karena berbagai fungsi penting persediaan. Harus diingat

    bahwapersediaan adalah sekumpulan produk phisikal pada

    berbagai tahap proses transformasi dari bahan mentah ke barang

    dalam proses dan kemudian barang jadi. Fungsi persediaan ini

    memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan langganan

    tanpa tergantung pada supplier menurut Handoko (1994:335).

    Sedangkan menurut Render (2005:60) fungsi persediaan adalah :

    1. Untuk memisahkan beragam bagian produksi, sebagai contoh

    jika pasokan sebuah perusahaan berfluktuasi, maka mungkin

    diperlukan persediaan-persediaan tambahan men-decouple

    proses produksi dari pemasok.

    2. Untuk men-decouple perusahaan dari fluktuasi permitaan dan

    menyediakan persediaan barang-barang yang akan

    memberikan pilihan bagi pelanggan. Persediaan semacam ini

    umumnya terjadi pada pedagang eceran.

  • 10

    3. Untuk mengambil keuntungan diskon kuantitas, sebab

    pembelian dalam jumlah lebih besar dapat mengurangi biaya

    produksi atau pengiriman barang.

    4. Untuk menjaga pengaruh inflasi dan naiknya harga.

    d) Jenis-jenis Persediaan

    Menurut Render (2005:61), untuk mengakomendasi fungsi

    persediaan, perusahaan memiliki empat jenis persediaan, yaitu:

    1. Persediaan Bahan Baku

    Material yang ada umumnya dibeli tetapi belum memasuki

    proses pabrikasi.

    2. Persediaan Barang Setengah Jadi.

    Bahan baku/komponen yang sudah mengalami beberapa

    perubahan tetapi belum selesai/belum menjadi produk jadi.

    3. MRO (Maintenance Repair Operating)

    Persediaan yang diperuntukkan bagi pasokan

    pemeliharaan/perbaikan/operasi yang diperlukan untuk

    menjaga agar permesinan dan proses produksi tetap

    produktif. MRO tetap ada karena kebutuhan dan waktu

    pemeliharaan dan perbaikan beberapa peralatan tidak

    diketahui.

    4. Persediaan Barang Jadi

    Sebuah produk akhir yang siap untuk dijual, tetapi tetap

    merupakan sebuah asset dalam buku perusahaan.

    e) Tujuan Persediaan

    Menurut Ishak (2010:164), untuk devisi yang berbeda dalam

    industri manufaktur akan memiliki tujuan pengendalian persediaan

    yang berbeda yaitu :

    1. Pemasaran ingin melayani konsumen secepat mungkin

    sehingga menginginkan persediaan dalam jumlah yang

    banyak.

  • 11

    2. Produksi beroperasi secara efisien. Hal ini mengimplikasikan

    order produksi yang tinggi akan menghasilkan persediaan

    yang besar (untuk mengurangi set up mesin). Di samping itu

    juga produk menginginkan persediaan bahan baku, setengah

    jadi atau komponen yang cukup sehingga proses produksi

    tidak terganggu karena kekurangan bahan.

    3. Pembelian (purchasing) dalam rangka efisiensi, juga

    menginginkan persamaan produksi yang besar dalam jumlah

    sedikit daripada pesanan yang kecil dalam jumlah yang

    banyak. Pembelian ini juga ingin ada persediaan sebagai

    pembatas kenaikan harga dan kekurangan produk.

    4. Keuangan (finance) menginginkan minimasi semua bentuk

    investasi persediaan karena biaya investasi dan efek negatif

    yang terjadi pada perhitungan pengembalian aset (return of

    asset) perusahaan.

    5. Personalia (personel and industrial relationship)

    menginginkan adanya persediaan untuk mengantisipasi

    fluktuasi kebutuhan tenaga kerja danPHK tidak perlu

    dilakukan.

    6. Rekayasa (engineering) menginginkan persediaan minimal

    untuk mengantisipasi jika terjadi perubahan

    rekayasa/engineering.

    f) Manfaat Persediaan

    Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2008), ada banyak

    alasan mengapa perusahaan memiliki persediaan, antara lain:

    1. Untuk men-decouple atau memisahkan beragam bagian

    proses produksi.

    2. Untuk men-decouple perusahaan dari fluktuasi permintaan

    dan menyediakan persediaan barang-barang yang akan

    memberikan pilihan bagi pelanggan. Persediaan semacam ini

    umumnya terjadi pada perdagangan eceran.

  • 12

    3. Untuk mengambil keuntungan diskon kuantitas, sebab

    pembelian dalam jumlah besar dapat mengurangi biaya

    produksi atau pengiriman barang.

    4. Untuk menjaga pengaruh inflasi dan naiknya harga.

    g) Metode Penilaian Persediaan

    Metode FIFO (First in First Out)

    Barang (bahan baku) yang pertama kali masuk merupakan

    barang (bahan baku) yang pertama kali diproses.

    Metode LIFO (Last in First Out)

    Barang (bahan baku) yang masuk terakhir merupakan barang

    (bahan baku) yang pertama kali diproses.

    h) JUST-IN-TIME ( JIT )

    Pengertian JIT

    Dalam pengertian luas, JIT adalah suatu filosofi tepat

    waktu yang memusatkan pada aktivitas yang diperlukan oleh

    segmen-segmen internal lainnya dalam suatu organisasi.

    Just in time (JIT) adalah suatu filosofi yang memusatkan

    pada pengurangan aktivitas pemborosan dengan cara

    memproduksi produk sesuai dengan permintaan konsumen dan

    hanya membeli bahan sesuai dengan kebutuhan produksi.

    Sistem JIT akan menimbulkan dampak yang signifikan pada

    operasi perusahaan manufaktur yang memiliki tiga kelas

    persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang

    jadi. Bahan baku( raw materials ) adalah bahan mentah atau

    bahan dasar yang digunakan untuk membuat suatu

    produk. Barang dalam proses ( work in process ) adalah

    persediaan barang yang proses produksinya baru diselesaikan

    sebagian dan masih membutuhkan pekerjaan lebih lanjut

    sebelum siap untuk di pasarkan. Barang jadi ( finished good )

    adalah unit produk yang telah selesai sepenuhnya tetapi belum

    dijual kepada pelanggan.

  • 13

    JIT mempunyai empat aspek pokok sebagai berikut:

    1. Semua aktivitas yang tidak bernilai tambah terhadap produk

    atau jasa harus di eliminasi.Aktivitas yang tidak bernilai

    tambah meningkatkan biaya yang tidak perlu,misalnya

    persediaan sedapat mungkin nol.

    2. Adanya komitmen untuk selalu meningkatkan mutu yang

    lebih tinggi.Sehingga produk rusak dan cacat sedapat

    mungkin nol,tidak memerlukan waktu dan biaya untuk

    pengerjaan kembali produk cacat, dan kepuasan pembeli

    dapat meningkat.

    3. Selalu diupayakan penyempurnaan yang berkesinambungan

    (Continuous Improvement)dalam meningkatkan efisiensi

    kegiatan.

    4. Menekankan pada penyederhanaan aktivitas dan

    meningkatkan pemahaman terhadap aktivitas yang bernilai

    tambah.

    Pengaruh JIT pada Penilaian Persediaan

    Salah satu masalah pertama akuntansi yang dapat

    dihilangkan dengan penggunaan pemanufakturan JIT adalah

    kebutuhan untuk menentukan biaya produk dalam rangka

    penilaian persediaan.Jika terdapat persediaan, maka persediaan

    tersebut harus dinilai, dan penilaiannya mengikuti aturan-

    aturan tertentu untuk tujuan pelaporan keuangan.

    Dalam JIT diusahakan persediaan nol (atau paling tidak

    pada tingkat yang tidak signifikan), sehingga penilaian

    persediaan menjadi tidak relevan untuk tujuan pelaporan

    keuangan. Dalam JIT, keberadaan penentuan harga pokok

    produk hanya untuk memuaskan tujuan manajerial. Manajer

    memerlukan informasi biaya produk yang akurat untuk

    membuat berbagai keputusan misalnya:

    a) Penetapan harga jual berdasar cost-plus,

  • 14

    b) Analisis trend biaya,

    c) Analisis profitabilitas lini produk,

    d) Perbandingan dengan biaya para pesaing,

    e) Keputusan membeli atau membuat sendiri, dan

    sebagainya.

    3.2.2. Produksi

    a. Pengertian Produksi

    Produksi merupakan kegiatan mengolah bahan baku menjadi

    produk jadi. Proses produksi akan menambah nilai guna suatu produk.

    Lapangan produksi digolongkan menjadi 3 bidang produksi yaitu:

    1. Produksi primer, mencakup produksi pertanian dan

    pertambangan yang terutama menyediakan bahan-bahan dasar.

    2. Produksi sekunder, yang meliputi industri kerajinan tangan atau

    konstruksi (pembuatan bangunan).

    3. Produksi tersier, menghasilkan jasa yang membantu

    memperlancar, menyalurkan dan menghubungkan baik untuk

    produksi maupun konsumen.

    b. Faktor-faktor Produksi

    Faktor-faktor produksi terdiri dari :

    1. Faktor produksi alam

    Tanah dan keadaan alam

    Kekayaan hutan

    Kekayaan yang terdapat dalam tanah (tambang)

    Kekayaan air sebagai tenaga penggerak, pengangkutan,

    sumber bahan makanan, sebagai sumber pengairan

    2. Faktor produksi tenaga kerja

    1) Tenaga kerja rohani, yaitu segala kegiatan kerja yang lebih

    banyak menggunakan kegiatan pikiran yang produktif

    dalam produksi. Misalnya : kerja para pimpinan.

  • 15

    2) Tenaga kerja jasmani, yaitu segala kegiatan yang lebih

    banyak merupakan kegiatan pelaksanaan yang produktif

    dalam produksi. Dibagi menjadi :

    Skilled labour / tenaga kerja terdidik yaitu tenaga

    kerja yang memerlukan pendidikan khusus.

    Trained labour / tenaga kerja terlatih, yaitu tenaga

    kerja yang tidak memerlukan latihan dan pengalaman

    terlebih dahulu.

    Unskilled labour / tenaga kerja tidak terdidik, yaitu

    tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan dan

    latihan terlebih dahulu.

    3. Faktor produksi modal / capital

    Benda modal /capital goods

    Modal tetap / fixed capital, yaitu setiap benda yang dapat

    dipergunakan lebih dari satu kali dalam proses produksi.

    Misal : mesin-mesin dan bangunan kantor.

    Modal lancar / variabel capital, yaitu setiap benda yang

    hanya dapat dipergunakan sekali dalam proses produksi.

    Modal uang / capital of money

    Menurut Von Bohm Bawerk, dilihat dari fungsinya modal

    terbagi atas :

    Modal individu, yaitu setiap benda yang merupakan

    sumber pendapatan bagi pemiliknya yang hasilnya tidak

    tergantung pada kerja sipemiliknya. Contoh: rumah,

    tanah,dan efek

    Modal masyarakat, yaitu setiap hasil yang digunakan

    untuk proses produksi selanjutnya. Contoh: semua modal

    individu kecuali efek.

    4. Faktor skill

    Dibedakan menjadi :

  • 16

    a) Managerials kill, yaitu keahlian dalam

    mengorganisasifaktor-faktor produksi dan

    kemampuan menggunakan teknik-teknik serta

    metode-metode baru dalam proses produksi.

    b) Technological skill, yaitu keahlian khusus dalam hal

    teknik ekonomi yang diperguanakan dalam kegiatan

    ekonomi dan produksi.

    c) Organasation skill, yaitu keahlian mengatur

    berbagai usaha perusahaan.

    c. Proses Produksi

    Proses produksi adalah sistematika pembuatan barang sejak

    pemasukan bahan mentah pada alat-alat produksi sampai menjadi

    barang jadi siap pakai.

    d. Jenis-jenis Produksi

    Jenis-jenis proses produksi dibedakan menjadi :

    1. Menurut jangka waktu produksi

    Proses terus-menerus (continoes process) atau jangka

    panjang.

    Proses terputus-putus (intermittent process) atau jangka

    pendek

    2. Menurut sifat produksi

    Produksi standard, yaitu memproduksi barang untuk

    dikirim kepada pembeli dan penyalur tetapi juga untuk

    persediaan.

    Produksi pesanan, yaitu produksi bilamana para pembeli

    menghendaki adanya spesifikasi tertentu dari produk

    yang diinginkan, kemampuan produksi tersebut.

    e. Kegiatan Produksi

    Kegiatan produksi dibedakan menjadi :

    1. Perencanaan produksi

  • 17

    Perencanaan produksi meliputi keputusan yang

    menyangkut dan berkaitan dengan masalah-masalah pokok

    yang meliputi :

    Jenis dan jumlah barang yang akan dibuat

    Cara pembuatan (penggunaan peralatan yang dipakai)

    Kedua masalah pokok tersebut dipengaruhi oleh data

    tentang kebutuhan pasar dari bagian pemasaran serta perkiraan

    penjualan.

    2. Organisasi produksi

    Dalam perusahaan manufaktur, tanggung jawab untuk

    memproduksi barang berada pada bagian produksi yang mana

    didalamnya terdapat para spesialis ahli dalam perencanaan

    supervisi atau pelaksanaan dalam proses produksi. Besarnya

    organisasi produksi yang diperlukan tergantung besarnya

    perusahaan dan kompleksnya proses pengolahan yang

    diinginkan.

    3. Pengendalian produksi

    Pengendalian produksiadalah serangkaian prosedur yang

    bertujuan mengkoordinir semua elemen proses produksi

    (pekerja,mesin,peralatan dan material) kedalam satu aliran,

    dimana aliran tersebut akan memberikan hasil dengan

    gangguan minimum ongkos terendah dan kemungkinan waktu

    tercepat.

    4. Pengendalian persediaan bahan baku

    Perusahaan selalu menghendaki jumlah persediaan yang

    cukup agar jalannya produksi tidak terganggu. Persediaan

    dalam jumlah besar mengandung resiko seperti :

    Resiko hilang dan rusak

    Biaya pemeliharaan dan pengawasan

    Resiko using

    Uang yang digunakan untuk persediaan terlalu besar

  • 18

    Jumlah persediaan yang tepat dapat ditentukan dengan

    jalan menghitung jumlah persediaan paling

    ekonomis.Sedangkan jumlah yang ekonomis dipengaruhi oleh

    pemesanan. Jumlah pemesanan yang ekonomis dipengaruhi

    oleh 4 (empat) faktor, yaitu :

    Jumlah kebutuhan bahan baku pertahun

    Biaya pemesanan

    Biaya penyimpanan

    Harga bahan baku

    5. Pemeliharaan peralatan

    Di bidang aktivitas produksi, fungsi pemeliharaan dari

    perbaikan peralatan sangat memegang peranan penting.

    Bilamana hal ini diabaikan, maka perusahaan akan mengalami

    kerugian yang tidak kecil. Untuk mencegah kerugian tersebut,

    terdapat 2 (dua) sistem mengorganisasi pemeliharaan yaitu :

    Desentralisir menurut biaya atau departemen

    Masing-masing bagian atau departemen memiliki

    seksi pemeliharaan tersendiri.

    Sentralisasi

    Dalam perusahaan hanya terdapat satu bagian

    yang khusus menangani perbaikan dan

    pemeliharaan peralatan.

    6. Pengawasan kualitas dan inspeksi

    Masalah pengawasan kualitas dan inspeksi tidak hanya

    menyangkut tentang barangnya saja, tetapi menyangkut pula

    kebijakan kualitas sesuai dengan tuntutan pasar, kebutuhan

    investasi, kemampuan menghasilkan barang kembali, dan

    persaingan. Terdapat 4 (empat) tahapan pengawasan kualitas

    yaitu :

    1) Penentuan kebijakan tentang penerapan kualitas

    sesuai dengan tuntutan pasar (konsumen)

  • 19

    2) Tahapan penentuan desain teknis untuk mencapai

    target tuntutan pasar.

    3) Tahap pembuatan, beberapa pengawasan kualitas

    bahan yang dipakai dan operasi produksi

    4) Tahap penggunaan dilapangan, dimana

    pengawasan akan berpengaruh pada kualitas akhir

    dan pengefektifan jaminan kualitas serta daya kerja

    barang.

    3.3. Hasil Pengamatan

    3.3.1 Persediaan Bahan Baku Produk pada PT. Industri Jamu dan Farmasi

    Sido Muncul

    1. Proses Persediaan Bahan BakuPT. Industri Jamu dan Farmasi

    Sido Muncul

    Proses Penerimaan dan Penyimpanan Bahan Baku

    Pada PT. Industri dan Farmasi Sido Muncul untuk proses

    penerimaan dan penyimpanan persediaan bahan baku yang

    nantinya akan digunakan dalam proses produksi dilakukan di

    gudang bahan baku. Di gudang bahan baku PT. Industri dan

    Farmasi Sido Muncul terdapat berbagai macam bahan yang

    akan digunakan untuk proses produksi, diantaranya yaitu: laos,

    jahe, kunyit, lempuyang, kayu pasak bumi dan lain-lain. Bahan-

    bahan baku tersebut akan diatur di rak sesuai dengan jenisnya.

    Setiap rak diberi tabel bahan baku pada papan. Gudang

    penyimpanan bahan baku pada PT. Industri Jamu dan Farmasi

    Sido Muncul terdiri dari 2 bagian, yaitu :

    1) Gudang simplisia

    Gudang simplisia berfungsi sebagai tempat penyimpanan

    bahan baku yang akan di proses. Di dalam gudang

    simplisia ini menyimpan berbagai bahan simplisia nabati,

    setidaknya terdapat 160 jenis tanaman obat yang diambil

    dari alam.

  • 20

    2) Gudang Non simplisia.

    Gudang non simplisia sebagai tempat bahan baku yang

    tidak perlu mengalami proses seperti gula, susu, krimmer

    dan lain-lain.

    Bahan baku yang diambil oleh PT. Industri Jamu dan

    Farmasi Sido Muncul adalah bahan baku yang dalam kondisi

    kering, hal tersebut guna memudahkan proses penyimpanan

    secara baik agar kualitas bahan baku tetap terjaga. Bahan baku

    pun didapat dalam rantai pasokan yang panjang sehingga harus

    dalam kondisi kering.Setiap ada bahan baku yang baru datang,

    harus dicek terlebih dahulu sebelum disimpan dalam gudang

    bahan baku. Pengecekan bahan baku dilakukan oleh tim QC

    (TQC/ Team Quality Control).Beberapa tugas TQC adalah

    sebagai berikut :

    a. Mengecek tentang kebenaran bahan baku.

    Dalam hal ini tim TQC mengecek, apakah bahan baku yang

    datang sudah sesuai pesanan.

    b. Mengecek tentang kebersihan bahan baku.

    Bersih disini bukan hanya bersih dari kotoran-kotaran yang

    terlihat oleh mata (tanah, lumpur, kerikil, plastik), tetapi yang

    terpenting adalah bersih dari bakteri-bakteri yang sifatnya

    merugikan.

    c. Mengecek kadar air bahan baku.

    Bahan baku tersebut kadar airnya tidak boleh lebih dari 10%.

    Apabila lebih dari 10%, maka kandungan zat aktif dalam

    bahan baku akan sedikit. Misalnya kunyit: jika banyak

    kandungan air, maka warna kuning pada olahan sedikit

    berkurang.

    Proses Pengawasan kualitas bahan baku

    Dalam pengawasan kualitas bahan baku pada PT. Industri

    Jamu dan Farmasi Sido Muncul harus memenuhi syarat :

  • 21

    a) Bahan masuk benar

    b) Bahan baku harus bersih

    c) Bahan baku harus disimpan dalam bentuk kering

    Pengawasan kualitas bahan baku yang dilakukan ialah :

    1. Pemisahan kotoran (penyortiran)

    2. Pemotongan, guna mempermudah proses penghalusan

    3. Pencucian kembali untuk memastikan bahan benar-

    benar Bersih.

    4. Dikeringkan menggunakan oven.

    5. Penyortiran bahan kering, bahan yang berkualitaslah

    yang dipilih.

    6. Masuk dalam pengamatan tim pengendali mutu, guna

    memastikan sudahkah bahan bakumemenuhi standar.

    2. SupplierUntuk Persediaan Bahan Baku pada PT. Industri Jamu

    dan Farmasi Sido Muncul

    Bahan-bahan baku yang ada di PT. Industri dan Farmasi Sido

    Muncul di datangkan dari berbagai daerah antara lain :

    1) Bahan baku diambil dari daerah atau wilayah sekitar pabrik.

    2) Daerah Jawa Tengah (Boyolali, Tawangmangu, Wonosobo),

    3) Daerah Kalimantan, dan

    4) Daerah di seluruh wilayah Indonesia yang memiliki Bahan

    Baku untuk Produk PT Industri Jamu dan Farmasi Sido

    Muncul.

    3. Metode Penilaian Persediaan Pada PT. Industri Jamu dan

    Farmasi Sido Muncul.

    Metode PenilaianPersediaan bahan baku pada PT. Industri Jamu dan

    Farmasi Sido Muncul menggunakan sistem FIFO (First In, First

    Out) dimana barang (bahan baku) yang pertama kali masuk

    merupakan barang (bahan baku) yang akan pertama kali diproses.Hal

    ini dilakukan guna tidak adanya bahan baku yang menumpuk atau

    tersimpan terlalu lama yang berakibat pada rusaknya bahan baku.

  • 22

    3.3.2 Proses Produksi pada PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul

    Setiap langkah produksi yang dilakukan oleh PT. Industri Jamu

    dan Farmasi SidoMuncul mengikuti standar CPOB (Cara Pembuatan

    Obat yang Baik). Proses produksi jamu di PT. Industri Jamu dan

    Farmasi Sido Muncul ini adalah sebagai berikut :

    1. Penerimaan Bahan Baku

    Bahan baku yang datang segera diperiksa QC (Quality Control),

    untukmengetahui apakah memenuhi standar penerimaan dan

    standar penggunaan.

    2. Penyimpanan Bahan Baku

    Setelah memenuhi standar penerimaan dan penggunaan bahan

    baku dimasukkan ke dalam gudang penyimpanan bahan baku.

    3. Disortasi Bahan Baku

    Bahan baku yang akan dipakai diambil dari gudang penyimpanan

    bahan baku kemudian disortasi.

    4. Pencucian Bahan Baku

    Setelah disortasi kemudian bahan baku yang akan digunakan

    untuk diproduksi harus dicuci.

    5. Pengerinngan

    Setelah bahanbakusudah melalui pencucian langkah

    selanjutnyabahan baku dikeringkan.

    6. Penggilingan

    Selesai bahan baku di keringkan kemudian bahan baku yang sudah

    dikeringkan tersebut digiling.

    7. Pencampuran

    Proses selanjutnya sesudah bahan baku yang dibutuhkan untuk

    proses produksi selesai digiling, baru kemudian dicampur

    (mixing).Dalam proses pencampuran bahan baku dalam proses

    produksi produk tidak diperkenankan untuk melihatnya karena

    merupakan rahasia perusahaan.

    8. Pengemasan

  • 23

    Sesudah proses pencampuran selesai kemudian hasilnya dialirkan

    melalui pipa-pipa untuk dilakukan proses pengemasan yang terdiri

    2 bagian :

    1) Proses pengemasan primer (packagingprimer)

    menggunakan mesin two line dan eight line.

    2) Proses pengemasan sekunder (packaging sekunder), disini

    produk yang sudah jadi diperiksa kembali dengan cara uji

    sampel.

    9. Pendistribusian Produk

    Setelah selesai proses pengemasan sekunder kemudian produk

    siap untuk didistribusikan.

    Jenis Produksi pada PT. Industri Jamu dan Farmasi

    Sido Muncul

    Jenis proses produksi yang ada pada PT. Industri Jamu

    dan Farmasi Sido Muncul adalah proses produksi yang

    dalam jangka waktu produksi yang dilakukan secara

    terus-menerus atau dalam jangka waktu yang panjang

    serta menggunakan produksi standar, yaitu

    memproduksi barang atau produk untuk dikirim kepada

    pembeli dan penyalur tetapi juga untuk persediaan.

    Hasil Produksi pada PT. Industri Jamu dan Farmasi

    Sido Muncul :

    a) Tipe serbuk : Kuku Bima, Kuku Bima Ginseng,

    Kuku Bima TL, Kuku Bima Plus Ttribulus.

    b) Tipe saset : Tolak Angin, Tolak Angin Ekstra

    Hangat

    c) Tipe saset hisap : Tolak angin Permen

    d) Tipe Fls : Tolak angin Anak, Tolak Angin Flu

    e) Tipe Botol : Kuku Bima Ener-G

    3.3.3 Pengaruh Persediaan Bahan Baku Produk dalam proses produksi

    pada PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul

  • 24

    Dalam kegiatan produksi, hal terpenting yang harus diperhatikan

    oleh PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul adalah mengenai

    persediaan bahan baku. Secara umum persediaan bahan baku akan

    berpengaruh dalam menunjang kelancaran kegiatan produksi di PT.

    Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul.

    Pengaruh Metode Penilaian Persediaan FIFO

    Dengan menggunakan metode FIFO pada PT. Industri Jamu

    dan Farmasi Sido Muncul akan berpengaruh sebagai

    berikut :

    1) Keunggulan

    Laba yang dihasilkan lebih tinggi

    dibandingkan metode lainnya, yang bisa

    membuat pandangan yang lebih baik

    terhadap performance perusahaan.

    Pengukuran stok akhir lebih tepat

    dikarenakan menggunakan ongkos barang

    yang di beli terlebih dahulu.

    2) Kelemahan

    Dikarenakan Laba yang dihasilkan lebih

    tinggi, jumlah pajak yang harus di bayarkan

    adalah lebih tinggi.

    Pengaruh JIT pada Penilaian Persediaan

    PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul belum

    menerapkan system JIT dalam Ketersediaan bahan baku

    untuk membantu proses prouksi. Tatkala PT. Industri Jamu

    dan Farmasi Sido Muncul memiliki persediaan yang

    berlebihan, sebab kelebihan itu lazimnya dapat ditelusuri

    kepada lima faktor, yaitu :

    1. Mebutuhkan persediaan yang sangat besar dalam upaya

    menjaga jangan sampai kehabisan stok.

  • 25

    2. Kesalahan mungkin terjadi dalam proses produksi, yang

    mengakibatkan menumpuknya bahan baku dan barang

    jadi.

    3. Stasiun-stasiun kerja mungkin tidak terkoordinasi

    sehingga mengakibatkan barang-barang dalam proses

    ditumpuk di gudang menunggu tahap pengolahan lebih

    lanjut.

    4. Departemen produksi mungkin bersikeras terhadap

    ukuran gugus yang banyak dari suku cadang, subrakitan,

    dan barang jadi karena meyakini bahwa gugus yang

    banyak itu lebih ekonomis untuk diolah ketimbang

    gugus yang sedikit.

    5. Stasiun kerja mungkin diarahkan untuk menghasilkan

    barang yang sebenarnya tidak diperlukan.

    Berdasarkan keadaan bagian penyimpanan persediaan

    bahan baku pada PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido

    Muncul yang memiliki persediaan yang berlebihan sehingga

    berpengaruh dalam hal, sebagai berikut :

    Munculnya biaya yang besar untuk penyimpanan

    bahan baku yang terlalu banyak.

    Membutuhkan biaya besar untuk pemeliharaan

    persediaan bahan baku.

    Kinerja yang kurang baik karena dapat

    mengakibatkan kerusakan persediaan akibat

    penumpukan barang yang melebihi kapasitas.

    Karena itu perlunya penerapan JIT untuk meningkatkan

    laba dan memperbaiki posisi persaingan perusahaan dengan

    cara:

    1) Pengendalian atas persediaan dengan mengurangi

    persediaan,

    2) Meningkatkan mutu,

  • 26

    3) Mengendalikan aktivitas supaya biaya rendah

    (sehingga memungkinkan harga jual rendah dan laba

    meningkat), dan

    4) Memperbaiki kinerja persediaan.

  • 27

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1. Kesimpulan

    Memiliki persediaan bahan baku yang berlebihan, PT.Industri Jamu dan

    Farmasi Sido Muncul mempengarui hal-hal sebagai berikut :

    Munculnya biaya yang besar untuk penyimpanan bahan baku yang

    terlalu banyak.

    Membutuhkan biaya besar untuk pemeliharaan persediaan bahan baku.

    Kinerja yang kurang baik karena dapat mengakibatkan kerusakan

    persediaan akibat penumpukan barang yang melebihi kapasitas.

    Dengan penggunaan metode FIFO terhadap penilaian persediaan yang ada di ,

    PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul mempengaruhi laba yang

    dihasilkan lebih tinggi dibandingkan metode lainnya namun dengan tingginya

    laba yang dihasilkan akan mengakibatkan jumlah pajak yang harus juga lebih

    tinggi.

    4.2. Saran

    Untuk PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul

    Sehubungan dengan penyelenggaraan persediaan bahan baku yang ada di

    PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul maka perlunya penerapan

    sistem JIT yang menawarkan alternatif penyelesaian masalah-masalah

    mengenai persediaan, namun tidak memerlukan sediaan dengan cara-cara

    diantaranya yaitu, meminimumkan biaya pemesanan dan biaya

    penyimpanan, agar kinerja tepat waktu, menghindari kemacetan dan

    meningkatkan reliabilitas proses, memperoleh harga lebih murah, dan

    dengan mengantisipasi kenaikan harga di masa depan.

  • 28

    DAFTAR PUSTAKA

    Ahyari, Agus. (1986). Manajamen Produksi Pengendalian Produksi.

    Yogyakarta:BPFE

    Hanggana, Sri. 2006. Prinsip Dasar Akuntansi Biaya. Mediatama. Surakarta.

    Heizer,Jay. (2006).Operations Manajemen. Jakarta: Salemba Empat

    Heizer, Jay dan Render, Barry .2008.Manajemen Operasi, Edisi ketujuh, , buku 2 :

    Salemba Empat, hal 57-61

    Rangkuti, Freddy. (1996). Manajemen Persediaan . Jakarta: Rajawali Pers

    SU, Martono dan Harjito, Agus .2010.Manajemen Keuangan, Edisi kedelapan, jilid 1:

    EKONISIA, hal 84.

    http://seputarsemarang.com, Tanggal 17 November 2014 , Jam 18.37

    http://SumberLink/Campur/sido.htm, Tanggal 17 November 2014 , Jam 18.37

    http://www.sidomunculherbal.com/id/10-sido-muncul-sari-kunyit.html, Tanggal 17

    November 2014 , Jam 18.37

    http:// perhitungan-persediaan-dengan-metode.com/2014/11/17.html

  • 29

    LAMPIRAN

    Foto-foto Objek KKL (PT. SIDO MUNCUL)

    Objek KKL Pabrik PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Semarang

    (Sumber: www.Sido Muncul.com)

    Gudang Penyimpanan Bahan Baku Simplisia

    (Sumber: www.Sido Muncul.com)

  • 30

    Divisi Humas PT SidoMuncul sedang memandu rombongan kunjungan industri (Sumber: www.Sido Muncul.com)

    Berbagai Jenis Bahan baku yang digunakan PT.Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul

    (Sumber: www.Sido Muncul.com)

  • 31

    Pengolahan bahan baku dari gudang persediaan sampai dengan pengemasan (Sumber: www.Sido Muncul.com)(Sumber: www.Sido Muncul.com)

  • 32

    Produk Produk Di PT.Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul

    Ekstrak Sari Daun Pepaya SidoMuncul Ekstrak Sari Daun Sirsak SidoMuncul

    Ekstrak Sari Kulit Manggis SidoMuncul Ekstrak Sari Kunyit SidoMuncul

  • 33

    Tolak Angin Cair SidoMuncul Anak Sehat Strawberry SidoMuncul

    Jahe Wangi / Doos SidoMuncul Alangsari Plus Jeruk Nipis SidoMuncul

  • 34

    Foto-Foto Saat KKL Berlangsung

    Foto Bersama Dosen STIE Pelita Nusantara dan Peserta KKL

    di area Agtowisata PT. Sido Mncul (Sumber: KKL Simun@koleksi pribadi)

    Foto Bersama Dosen STIE Pelita Nusantara dan Peserta KKL

    Selesai sesi diskusi (Sumber: KKL Simun@koleksi pribadi)

  • Nama Lengkap

    Tempat dan Tanggal Lahir

    Alamat

    Jenis Kelamin

    Agama

    Riwayat Pendidikan

    35

    CURRICULUM VITAE

    Nama Lengkap

    : Octavin Garing

    Tempat dan Tanggal Lahir : Lebo, 03 Oktober 1993

    : Jl. Srinindito 1 No.7 RT/RW. 08/01

    Kel. Ngemplak Simongan,

    Kec.Semarang Barat Kota Semarang

    Jawa Tengah 50148

    : Perempuan

    : Kristen

    : SD GMIM VII Tomohon

    SMP Negeri 1 Tomohon

    SMK Kristen 2 Tomohon

    STIE Pelita Nusantara Semarang

    Penulis,

    Octavin Garing

    B01.12.0194

    : Jl. Srinindito 1 No.7 RT/RW. 08/01

    Kec.Semarang Barat Kota Semarang

    Lulus 2006

    Lulus 2009

    Lulus 2012

    Sekarang

    Penulis,

    Octavin Garing

    B01.12.0194

    Ekstrak Sari Daun Pepaya SidoMuncul Ekstrak Sari Daun Sirsak SidoMunculEkstrak Sari Kulit Manggis SidoMuncul Ekstrak Sari Kunyit SidoMuncul//Tolak Angin Cair SidoMuncul Anak Sehat Strawberry SidoMuncul//Jahe Wangi / Doos SidoMuncul Alangsari Plus Jeruk Nipis SidoMuncul