Laporan Kkl Ekologi Kel 3

33
Setu Abdul Hadi (4001413037) Agnes Verena (4001413040) Wahyu Hidayati Keanekaragaman Spesies Rumput dan Serangga Tanah di Taman Kehati Unnes Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Ekologi Dosen Pengampu: 1. Sri Ngabekti 2. Erna Nur Safitri, S.Si, M.Pd DISUSUN OLEH: Indah Beti Lestari (4001413005) Izzaturrohmah (4001413013) Febriana Solikhah (4001413025) Flabella Rizkiana (4001413026) Mia Kumalasari (4001413031) Rizky Agung P (4001413034)

description

dokumen ini berisi laporan ekologi pitt fall trap di kebun wisata pendidikan Unnes

Transcript of Laporan Kkl Ekologi Kel 3

Page 1: Laporan Kkl Ekologi Kel 3

Setu Abdul Hadi

(4001413037)

Agnes Verena

(4001413040)

Wahyu Hidayati

(4001413042)

Keanekaragaman Spesies Rumput dan

Serangga Tanah di Taman Kehati Unnes

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Ekologi

Dosen Pengampu:

1. Sri Ngabekti

2. Erna Nur Safitri, S.Si, M.Pd

DISUSUN OLEH:

Indah Beti Lestari

(4001413005)

Izzaturrohmah

(4001413013)

Febriana Solikhah

(4001413025)

Flabella Rizkiana (4001413026)

Mia Kumalasari (4001413031)

Rizky Agung P (4001413034)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Page 2: Laporan Kkl Ekologi Kel 3

SEMARANG

2014

A. TUJUAN

1. Untuk menentukan indeks diversitas komunitas, indeks

kesamarataan, indeks dominansi, dan indeks sorenson tumbuhan di

kawasan Kebun Wisata Pendidikan Universitas Negeri Semarang

2. Untuk menentukan indeks diversitas komunitas, indeks

kesamarataan, indeks dominansi tumbuhan di komunitas hewan di

pembuangan sampah untuk hewan nocturnal dan ladang terbuka

untuk hewan diurnal

3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi keanekaragaman tumbuhan

dan hewan

B. TINJAUAN PUSTAKA

Indeks keanekaragaman dapat digunakan untuk menyatakan hubungan kelimpahan

species dalam komunitas.

Keanekaragaman spesies terdiri dari 2 komponen:

o Jumlah species dalam komunitas yang sering disebut kekayaan species

o Kesamaan species. Kesamaan menunjukkan bagaimana kelimpahan species itu (yaitu

jumlah individu, biomass, penutup tanah, dan sebagainya) tersebar antara banyak

species itu.

Indeks kekayaan species (S), yaitu jumlah total species dalam satu komunitas. S

tergantung dari ukuran sampel (dan waktu yang diperlukan untuk mencapainya), ini dibatasi

sebagai indeks komperatif (Yap,1979) . Karena itu, sejumlah indeks diusulkan untuk

menghitung kekayaan species yang tergantung pada ukuran sampel. Ini disebabkan karena

hubungan antara S dan jumlah total individu yang diobservasi, n, yang meningkat dengan

meningkatnya ukuran sampel.

1. Indeks Margalef (1958) R1 = S−1ln (n )

2. Indeks Menhirick (1964) R2 = S

√ n

Peet (1974) mengatakan jika asumsi bahwa ada hubungan fungsional S dan n dalam

komunitas S = kÖn, dimana K = konstan harus dapat dipertahankan. Jika tidak indeks

kekayaan akan berubah dengan ukuran sampel. Salah satu alternatif untuk indeks kekayaan

Page 3: Laporan Kkl Ekologi Kel 3

dengan menghitung secara langsung . Jumlah species dalam sampel dalam ukuran yang sama.

Sedangkan untuk sampel dengan ukuran yang berbeda dipakai metode Statistika rafefraction.

Hurlbernt (1971) menunjukkan bahwa jumlah species yang dapat diduga dalam sampel

individu n (ditunjukkan dengan E (Sn) ) menggambarkan penyebaran populasi total individu

N antara S species adalah :

E (Sn) = S {1-[(N-ni )] / ( N ) ]

Dimana, ni jumlah individu dari satu species. Pendugaan jumlah species dalam ukuran

sampel random n sebagai jumlah kemungkinan bahwa setiap species dimasukkan dalam

sampel .Contoh : pada habitat 20 total 38 species(S), total burung 122 (N). pendugaan jumlah

species pada ukuran sampel yang bebeda yaitu, E (Sn), pada n = 120, 110, 100 dan

seterusnya. N menggambarkan parameter populasi.

Bagaimanapun, Peet (1974) menunjukkan bahwa untuk 2 komunitas memiliki perbedaan

jumlah individu dan kelimpahan relatif, rarefraction memprediksikan bahwa ke-2 komunitas

mempunyai jumlah species yang sama pada ukuran sampel yang kecil. Jadi, ketika

menggunakan metode ini , diasumsikan bahwa komunitas yang dipelajari tidak beda

speciesnya – hubungan individu (Peet, 1974).

Kekayaan species dan kesamaannya dalam suatu nilai tunggal digambarkandengan

Indeks Deversitas. Indeks diversitas mungkin hasil dari kombinasi kekayaan dan kesamaan

species .Ada nilai indeks diversitas yang sama didapat dari komunitasdengan kekayaan yang

rendah dan tinggi kesamaan kalau suatu komunitas yang sama didapat dari komunitas dengan

kekayaan tinggi dan kesamaan rendah . Jika hanya memberikan nilai indeks diversitas, tidak

mungkin untuk mengatakan apa pentingnya relatif kekayaan dan kesamaan species .Diversitas

dipresentasikan oleh Hill (1973 b) dengan lebih mudah secara ekologi.

NA = S (Pi) 1/(1-A)

Dimana Pi = ukuran individu (atau biomas, dll) yang dimiliki oleh satu species.

Hill menunjukkan bahwa urutan 0, 1, dan 2 dari jumlah diversitas. Jumlah Diversitas

Hill adalah:

Jumlah 0 : N0 = S dimana S adalah jumlah total species

Jumlah 1 : N1 = e H’ dimana H adalah indeks Shanon

Jumlah 2 : N2 = 1/l dimana l adalah indeks Simpson.

Jumlah diversitas ini dalam unit-unit , jumlah species dihitung disebut oleh Hill sebagai

jumlah species efektif yang ada dalam sampel. Jumlah species efektif ini adalah suatu

hitungan untuk kelimpahan sebanding yang didistribusikan diantara species. Lebih jelasnya ,

N0 adalah jumlah semua species dalam sampel (tanpamemperhatikan kelimpahannya) , N2

Page 4: Laporan Kkl Ekologi Kel 3

adalah jumlah species yang paling melimpah dan N1 adalah jumlah species yang melimpah

(N1 selalu diantara N0 dan N2).

Dengan kata lain , jumlah species efektif adalah suatu hitungan dari jumlah speciesdalam

sampel dimana tiap species dipengaruhi oleh kelimpahannya . Contoh: sampel dengan 11

species dan 100 individu dimana kelimpahan tersebar sebagai 90, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1.

Hanya 1 species yang sangat melimpah, diduga N2 mendekati 1 (N2 = 1,23). N0 = 11 dan N1

= 1,74. Jadi unit Hill,s adalah species yang jumlahnya meningkat : 1) kurang lebar ditempati

species jarang (disebut N0, jumlah yang paling rendah , adalah jumlah semua species dalam

sampel), 2). Nilai lebih rendah dihasilkan dari N1 dan N2, menunjukkan melimpah dan sangat

melimpah dalam

sampel.

Ada 2 indeks yang diperlukan untuk melengkapi diversitas Hill yaitu:

1. Indeks Simpson

l = S Pi2

Dimana: Pi adalah kelimpahan proporsial tiap species dengan Pi = ni, i = 1, 2, 3, . . . . 5

dimana ni adalah jumlah individu pada species itu, N adalah jumlah total inidividu yang

diketahui untuk semua S species dalam populasi itu nilai indeks ini dari 0 – 1 menunjukkan

kemungkinan bahwa 2 individu yang diambil secara random dari suatu populasi untuk species

yang sama . Jika kemungkinan itu tinggi bahwa ke-2 individu mempunyai species yang sama ,

maka diversitas komunitas sampel itu rendah. Rumus di atas hanya digunakan untuk

komunitas yang terbatas dimana semua anggota dapat dihitung. Untuk komunitas yang tidak

terbatas dibuat pembiasannya:

l = ∑i=1

¿(¿−1)n(n−1)

2. Indeks Shannon

Indeks ini didasarkan pada teori informasi dan merupakan suatu hitungan rata-rata yang tidak

pasti dalam memprediksi individu species apa yang dipilih secara random dari koleksi S

species dan individual N akan dimiliki .Rata-rata ini naik dengan naiknya jumlah species dan

distribusi individu antara species-species menjadi sama/merata.Ada 2 hal yang dimiliki oleh

indeks Shanon yaitu ;

1. H’=0 jika dan hanya jika ada satu species dalam sampel.

2. H’ adalah maksimum hanya ketika semua species S diwakili oleh jumlah individu yang

sama, ini adalah distribusi kelimpahan yang merata secarasempurna.

H’ = -S (Pi LnPi) dimana H’ adalah rata-rata.

i=1

Page 5: Laporan Kkl Ekologi Kel 3

Tidak pasti species dalam komunitas yang tidak terbatas membuat S* spesies yang

kelimpahan proporsional P1, P2, P3, . . . PS*. S* adan Pi’S adalah parameter populasi dan

dalam praktek H’ diduga dari suatu sampel sebagai :

H’ = ∑i=1 [( ¿n ) ln ( ¿n )]

Dimana ni adalah jumlah individu tiap S species dalam sampel dan n adalah jumlah total

individu dalam dalam sampel. Jika n lebih besar, biasanya akan menjadi lebih kecil.

Indeks Kesamaan

Jika semua spesies dalam suatu sampel kelimpahannya sama, itu menunjukkan bahwa indeks

kesamaan maksimum dan akan menurun menuju nol sebagai kelimpahan relatif suatu spesies

yang tidak sama. Menurut Hurlbert (1971) kelimpahan mempunyai kepemilikan jika mereka

dapat diwakili yang lainnya.

V’ = D

D max

Atau sebagai : V’ = D – D min

D max - Dmin

Dimana D adalah indeks keragaman sedangkan Dmin dan Dmax adalah nilai minimum dan

maksimum secara berurutan bahwa D dapat diperoleh.Untuk perlakuan indeks kesamaan

mengacu pada studi dari Alatalo (1981).

Indeks kesamaan (E1). Umumnya indeks kesamaan yang digunakan adalah

E1 = H '

ln(S) = ln(¿)

ln(N 0)

Ini hampir sama dengan rumus J’ oleh Pielou ( 1975, 1977), dimana H’ relatif lebih cepat

diperoleh nilai maksimum bahwa H’ diperoleh ketika semua spesies dalam sampel tanpa

kesalahan walaupun dengan satu individu per spesies ( Yaitu ln S).

Indeks kesamaan 2 (E2). Indeks kesamaan Sheldon (1969) :

E2 = eH '

S =

N 1N 0

Indeks Kesamaan 3 (E3). Indeks kesamaan Heip (1974) :

E3 = eH '−1S−1

= N 1−1N 0−1

Indeks Kesamaan 4 (E4). Hill (1973b) menunjukkan ratio dari N2 sampai N1 sebagai

suatu indeks kesamaan :

Page 6: Laporan Kkl Ekologi Kel 3

E 4 = 1X

eH ' =

N 2N 1

Disini adalah ratio dari jumlah banyak kelimpahan untuk kelimpahan spesies.Kembali ke

bentuk diskusi diatas bahwa keragaman komunitas menunjukkan penurunan, yaitu suatu

spesies dominan , keduanya N1 dan N2akan menuju satu. Dibawah tiap kondisi , E4 dikonver

menuju satu nilai ( Peet 1974).

Indeks Kesamaan 5 (E5). Jika E4 ditulis dalam bentuk Eq. (8.10b), akan

menjadi :

E 5 = ( 1X )−1

eH '−1

= N 2−1N 1−1

E5 merupakan modifikasi ratio Hill’s.Alatalo (1981) menunjukan bahwa E5 mendekati nol

jika spesies tunggal menjadi lebih dominan dalam suatu komunitas (tidak seperti E4, dimana

pendekatannya satu).

Indeks kesamaan tidak tergantung pada jumlah individu suatu spesies dalam

suatusampel.Tanpa mempedulikan keberadaan spesies, suatu indeks kesamaan tidak dapat

ditukar.

Peet (1974) menunjukkan bahwa J’ (E1) dipengaruhi kekuatan dari kekayaan spesies;

Pengaturan spesies langka untuk suatu sampel berisi hanya beberapa spesies ( S rendah) lebih

besar ditukar nilai dari E1. Kepekaan disini diilustrasikan dalam Tabel 8.1., dimana satu

spesies diwakili oleh hanya satu individu diatur untuk satu sampel berisi tiga yang mewakili

satu spesies.

Perlawanan dalam E4 dan E5 relatif tidak berdampak oleh kekayaan spesies.

Keanekaragaman jenis adalah suatu karakteristik tingkatan komunitas berdasarkan

organisasi biologisnya dan dapat digunakan untuk menyatakan struktur komunitas.suatu

komunitas dikatakan mempunyai keanekaragaman jenis tinggi jika komunitas itu disusun oleh

banyak spesies dengan kelimpahan spesies yang sama atau hampir sama.sebaliknya jika

komunitas itu disusun oleh sangat sedikit spesies, dan jika hanya sedikit saja spesies yang

dominan, maka keanekaragaman jenisnya rendah. Konsepkeanekaragaman jenis juga

dapat digunakan untuk mengukur stabilitas komunitas yaitu kemampuan suatu

komunitas untuk menjaga dirinya tetap stabil Walaupun ada gangguan terhadap komponen-

komponennya.

Indeks keanekaragaman merupakan suatu angka yang tidak bersatuan yang besarnya

antara nol dan satu. semakin kecil indeks keanekaragaman maka keanekaragaman suatu

spesies atau genera dalam komunitas semakin kecil pula.

Page 7: Laporan Kkl Ekologi Kel 3

Artinya  penyebaran jumlah individu setiap spesies atau genera tidak sama dan ada

kecenderungan suatu spesies mendominasi komunitas. Indeks ini digunakan untuk

menganalisis struktur komunitas. Indeks ini menyatakan suatu hubungan suatu

hubungan antara jumlah individu tiap jenis organisme dengan jumlah indi1idu dalam

komunitas.6pesies atau golongan jenis yang sebagian besar mengendalikan arus

energi dan kuat sekali mempengaruhi lingkungan dari semua jenis lainnya disebut dominan

ekologi. De ra j a t d imana dominans i d ipusa tkan da l am sa tu , bebe rapa a t au

banyak j en i s dapa t dinyatakan dengan indeks dominansi yang menjumlahkan

tiap arti nilai spesies dalam hubungannya terhadap komunitas sebagai keseluruhan.

Umumnya jenis dominan adalah  jenis-jenis didalam tropik yang mempunyai produkti1itas

terbesar.

PIT FALL TRAP

Hewan tanah adalah hewan yang hidup di tanah, baik yang hidup di permukaan tanah

maupun yang hidup di dalam tanah. Tanah itu sendiri adalah suatatu bentangan alam yang

tersusun dari bahan-bahan mineral yang merupakan hasil proses pelapukan batu-batuan dan

bahan organic yang terdiri dari organisme tanah dan hasil pelapukan sisa tumbuhan dan

hewan lainnya. Jelaslah bahwa hewan tanah merupakan bagian dari ekosistem tanah.Dengan

denikian, kehidupan hewan tanah sangatdi tentukan oleh faktor fisika-kimia tanah, karena itu

dalam mempelajari ekologi hewan tanah faktor fisika-kimia tanah selalu diukur.

Pengukuran faktor fisika-kimia tanah dapat di lakukan langsung di lapangan dan ada

pula yang hanya dapat diukur di laboraturium.Untuk pengukuran faktor fisika-kimia tanah di

laboraturium maka di lakukan pengambilan contoh tanah dan dibawa ke laboraturium.

Dilapangan hewan tanah juga dapat dikumpulkan dengan cara memasang perangkap jebak

(pit fall-trap). Pengumpulan hewan permukaan tanah dengan memasang perangkap jebak juga

tergolong pada pengumpulan hewan tanah secara dinamik.

Perangkap jebak sangat sederhana, yang mana hanya berupa bejana yang ditanam di

tanah.Agar air hujan tidak masuk ke dalam perangkap maka perangkap diberi atap dan agar

air yang mengalir di permukaan tanah tidak masuk ke dalam perangkap maka perangkap

dipasang pada tanah yang datar dan agak sedikit tinggi.Jarak antar perangkap sebaliknya

minimal 5 m. Pada perangkap tanpa umpan, hewan tanah yang berkeliaran di permukaan

tanah akan jatuh terjebak, yaitu hewan tanah yang kebetulan menuju ke perangkap itu,

sedangkan perangkap dengan umpan, hewan yang terperangkap adalah hewan yang tertarik

oleh bau umpan yang diletakkan di dalam perangkap, hewan yang jatuh dalam perangkap

akan terawat oleh formalin atau zat kimia lainnya yang diletakkan dalam perangkap tersebut.

Page 8: Laporan Kkl Ekologi Kel 3

Organisme sebagai bioindikator kualitas tanah bersifat sensitif terhadap perubahan,

mempunyai respon spesifik dan ditemukan melimpah di dalam tanah (Primack, 1998). Salah

satu organisme tanah adalah fauna yang termasuk dalam kelompok makrofauna tanah

(ukuran > 2 mm) terdiri dari milipida, isopoda, insekta, moluska dan cacing tanah (Wood,

1989). Makrofauna tanah sangat besar peranannya dalam proses dekomposisi, aliran karbon,

redistribusi unsur hara, siklus unsur hara, bioturbasi dan pembentukan struktur tanah

(Anderson, 1994). Biomasa cacing tanah telah diketahui merupakan bioindikator yang baik

untuk mendeteksi perubahan pH, keberadaan horison organik, kelembaban tanah dan kualitas

humus. Rayap berperan dalam pembentukan struktur tanah dan dekomposisi bahan organik

(Anderson, 1994). Penentuan bioindikator kualitas tanah diperlukan untuk mengetahui

perubahan dalam sistem tanah akibat pengelolaan yang berbeda. Perbedaan penggunaan

lahan akan mempengaruhi populasi dan komposisi makrofauna tanah (Lavelle, 1994).

Pengolahan tanah secara intensif, pemupukan dan penanaman secara monokultur pada

sistem pertanian konvensional dapat menyebabkan terjadinya penurunan secara nyata

biodiversitas makrofauna tanah (Crossley et al., 1992; Paoletti et al., 1992; Pankhurst,

1994). Mengingat pentingnya peran fauna tanah dalam menjaga keseimbangan ekosistem

tanah dan masih relatif terbatasnya informasi mengenai keberadaan fauna tanah, perlu

dieksplorasi potensi fauna tanah sebagai bioindikator kualitas tanah. Fauna tanah, termasuk di

dalamnya serangga tanah, memiliki keanekaragaman yang tinggi dan masing-masing

mempunyai peran dalam ekosistem.

C. METODE PENELITIAN1.WAKTU DAN TEMPAT

Sampling Tumbuhan Area Minimum

Hari, tanggal : Senin, 13 November 2014

Waktu : 11.00-selesai

Tempat : Kebun Biologi FMIPA UNNES

Pit Fall Trap

A. Diurnal

Hari, tanggal : Selasa, 14 November 2014

Waktu : 06:00 – 18:00

Tempat : Ladang perkebunan kos Binaan Qona’ah, Kalimasada

B. Nocturnal

Hari, tanggal : Selasa, 14 November 2014

Waktu : 18:00 –06:00

Page 9: Laporan Kkl Ekologi Kel 3

Tempat : Tempat pembuangan sampah, Cempakasari

2.ALAT DAN BAHANAlat a. Tali rafia

b. Penggaris

c. Gunting

d. Tusuk sate

e. Gelas air mineral

f. Kamera/HP

g. Alat tulis

h. Cangkul kecil

i. Lampu Penerangan

Bahan

A. Air

B. Detergen

3.METODE PENGAMBILAN DATAa. Sampling Area Minimum1. Melakukan survey area untuk menentukan lokasi pengambilan

sample

2. Membuatkuadran berukuran 0,5x0,5 m menggunakan tali rafia

yang di ujungnya di tancapkan tusuk sate.

3. Melakukan identifikasispesies dan menentukan persent coverage

masing-masing spesies pada setiap plot dan mencatat hasilnya

pada tabel pengamatan

4. Memperluas kuadran 2X dari semula ke arah area yang terdapat

tumbuhan spesies baru, diperluas terus hingga tidak di temukan

sepesies baru.

5. Menganalisis data yang diperoleh selama kegiatan untuk

menghitung indeks kemerataan.

b. Pit Fall Trap

1. Memilih lahan yang tepat untuk pengamatan.

2. Membuat lubangan pada tanah.

Page 10: Laporan Kkl Ekologi Kel 3

3. Menanam gelas aqua yang telah berisi dengan air yang telah diberi sedikit deterjen ke

dalam lubangan tersebut.

4. Membuat jebakan serupa yang dipasang secara acak pada lahan pengamatan sebanyak 11

trap.

5. Memasang perangkap diurnal pada waktu 06:00 (memasang perangkap) – 18:00

(mengambil perangkap) dan nocturnal pada waktu 18:00 (memasang perangkap)– 06:00

(mengambil perangkap.

6. Mengumpulkan hasil penangkapan.

7. Menghitung hasil pengkapan dengan indeks shorenson untuk membedakan komposisi

spesies.

4. METODE ANALISIS DATA

Indeks keberagaman atau perbedaan suatu spesies dengan

spesies lain dalam komunitasnya. Indeksdiversitas dapat diperoleh

dari rumus Shannon-Wienner :

Dimana :

ID = Indeksdiversitas

n = Harga parameter suatuspesies (Dominansi)

N = Harga total parameter dariseluruhspesies

Indeks kesamarataan dapat dihitung dengan rumus :

J '= H 'H maks

Dimana :

J’ = Indeks kesamarataan

H’ = Indeks keanekaragaman spesies

Indeks dominansi dapat dihitung dengan rumus :

C=∑ (¿ ¿N

)2¿

Dimana :

C = Indeks dominasi

Page 11: Laporan Kkl Ekologi Kel 3

ni = Jumlah individu tiap spesies

N = Jumlah individu semua spesies

Indeks sorenson untuk membedakan komposisi spesies dapat dihitung dengan rumus :

S= 2CA+B

Dimana :

S = Indeks sorenson

A = Jumlah spesies di A

B = Jumlah spesies di B

C = Jumlah spesies yang sama di tempat A dan B

D. DATA PENGAMATAN

Keanekaragaman Tumbuhan Di Kebun Wisata Pendidikan Unnes

Datasheet Keanekaragaman Tumbuhan Di Kebun Wisata Pendidikan Unnes

No Spesies

Percent Coverage Plot- (%)

1 2 3 4

1 Tanaman Mlanding 15  2  8

2 Tumbuhan Lamoran 82  97 98  92

3Tumbuhan kacang-kacangan 1

4 Spesies D  1  1

5Rumput Malela (Brachiaria mutica) 1

6 Rumput Teki  1

7 Rumput Kirinyuh  1c. Keanekaragaman Serangga Tanah di Kawasan Sampah Organik

Data sheet Keanekaragaman Serangga Tanah di Kawasan Sampah Organik (Diurnal)

No. Nama spesiesJumlah

individu (Ni)

Page 12: Laporan Kkl Ekologi Kel 3

1 Semut merah 50

2 Semut hitam 25

3 Semut

krangkang

3

4 Semut kecil 1

5 Lalat 16

Data sheet Keanekaragaman Serangga Tanah di Kawasan Sampah Organik (Nocturnal )

No. Nama spesies Jumlah individu (Ni)

1 Semut merah 50

2 Semut hitam 25

3 Semut

krangkang

3

4 Semut kecil 1

5 Lalat 16

Jumlah total (N) 95

E. ANALISIS DATA

ANALISIS PENENTUAN INDEKS DIVERSITAS, INDEKS DOMINANSI DAN KESAMARATAAN PADA SPESIES TUMBUHAN

Hasil pengamatan Persent coverage individu spesies herba yang hadir pada kuadrat amatan di area kebun Wisata Biologi Unnes

A. Indeks Diversitas

Plot Spesies Cover(%)Skala B-B

Pi ln pi pi ln pi

1

Spesies A 15 2 0,2 -1,609 -0,322SpesiesB 82 5 0,5 -0,693 -0,346Spesies D 1 1 0,1 -2,303 -0,230Spesies F 1 1 0,1 -2,303 -0,230Spesies G 1 1 0,1 -2,303 -0,230Jumlah 100 10 H’ 1,358

2 Spesies A 2 1 0,142 -1,952 -0,277Spesies B 97 5 0,714 -0,337 -0,241

Page 13: Laporan Kkl Ekologi Kel 3

SpesiesE 1 1 0,142 -1,952 -0,277Jumlah 100 7 H’ 0,795

3

SpesiesB 98 5 0,714 -0,337 -0,241SpesiesC 1 1 0,142 -1,952 -0,277SpesiesD 1 1 0,142 -1,952 -0,277Jumlah 100 7 H’ 0,795

4Spesies A 8 2 0,285 -1,255 -0,358Spesies A 92 5 0,714 -0,337 -0,241Jumlah 90 5 H’ 0,599

H’ TOTAL 3,547H’ RATA-RATA 0,886

B. INDEKS KESAMARATAAN

C. Indeks Dominansi

No. Nama spesies Jumlah individu (m2)

1Tanaman Mlanding

35 x 10−4

2 Tumbuhan Lamoran

1000 x 10−4

3 Tumbuhan kacang-kacangan

3 x 10−4

4Spesies D

4 x 10−4

5 Rumput Malela (Brachiaria mutica)

3 x 10−4

6Rumput Teki

4 x 10−4

7Rumput Kirinyuh

16 x 10−4

Jumlah total (N) 10065 x (10−4)

Indeks dominansi (C)

Kuadrat (Plot) 1

J = H

H max

J = 1, 358

ln S

J = 1, 358

ln 8

J = 1, 3582,079

J =0,653

Kuadrat (Plot) 2

J = H

H max

J = 0,795ln S

J = 0,795ln8

J = 0,7952,079

J = 0,382

Kuadrat (Plot) 2

J = H

H max

J = 0,795ln S

J = 0,795ln8

J = 0,7952,079

J = 0,382

Kuadrat (Plot) 2

J = H

H max

J = 0,599ln S

J = 0,599ln8

J = 0,5992,079

J = 0,288

Page 14: Laporan Kkl Ekologi Kel 3

C = ∑(¿N )2

C = ( 35 x10−4

10065 x10−4 )2 + ( 1000 x10−4

10065 x10−4 )2 + ( 3 x10−4

10065 x10−4 )2 + ( 4 x10−4

10065 x10−4 )2 +

( 3 x10−4

10065 x10−4 )2 + ( 4 x10−4

10065 x10−4 )2 + ( 16 x10−4

10065 x10−4 )2

= (1,23 x 10−5 ) + (9,8 x 10−3) + (4 x 10−8) + (9 x 10−8) +

(4 x 10−8) + (9 x 10−8) + ( 1 x 10−6)

= (1230 x 10−8 ) + (980000 x 10−8) + (4 x 10−8) + (9 x 10−8) +

(4 x 10−8) + (9 x 10−8) + ( 100 x 10−8)

= 981356 x 10−8

= 9,81356 x 10−3

D. Iindeks Sorenson

Data A diambil dari spesies tumbuhan yang diperoleh dari kelompok 1 yang

menempatkan kuadran di daerah terbuka bagian tengah Kebun Wisata Pendidikan Unnes.

Untuk data B diambil dari tumbuhan yang diperoleh dari kelompok 3.

DATA KELOMPOK 3

Datasheet Keanekaragaman Tumbuhan Di Kebun Wisata Pendidikan Unnes

No Spesies

Percent Coverage Plot- (%)

1 2 3 4

1 Tanaman Mlanding 15  2  8

2 Tumbuhan Lamoran 82  97 98  92

3 Tumbuhan kacang-kacangan 1

4 Spesies D  1  1

5Rumput Malela (Brachiaria mutica) 1

6 Rumput Teki  1

7 Rumput Kirinyuh  1

Page 15: Laporan Kkl Ekologi Kel 3

DATA KELOMPOK 1

Datasheet Keanekaragaman Tumbuhan Di Kebun Wisata Pendidikan Unnes

No Spesies

Percent Coverage Plot- (%)

1 2 3 4

1 Tumbuhan Kacang-kacangan 3

2 Cleome viscose 1

3 Tumbuhan Lamoran 95 80 90 70

4 Kembang Telang 1

5 Rumput Teki 1 3

6 Rumput Kirinyu 2

7 Tumbuhan Mata Tikus 5

8 Rumput Gerinting 2

Diketahui

A : 7

B : 8

C : 4

S= 2CA+B

x 100 %

S= 2.47+8

x100 %

S= 815

x 100 %

S=0,53x 100 %

S=53 %

ANALISIS PENENTUAN INDEKS DIVERSITAS, INDEKS DOMINANSI DAN KESAMARATAAN PADA SPESIES HEWAN MENGGUNAKAN METODE PIT FALL TRAP PADA WAKTU DIURAL DAN NOCTURNAL

Page 16: Laporan Kkl Ekologi Kel 3

Hasil pengamatan Persent coverage individu spesies herba yang hadir pada kuadrat amatan di area ladang perkebunan Kos Binaan Qona’ah, Gang Kalimasada pada waktu diurnal

A. Indeks diversitas

No. Nama spesiesJumlah

individu (Ni)Ni / N Log Ni/N

1 Semut merah 50 0,526 -0,279

2 Semut hitam 25 0,263 -0,580

3 Semut

krangkang

3 0,031 -1,508

4 Semut kecil 1 0,010 -2

5 Lalat 16 0,168 -0,775

Jumlah total (N) 95

H = -∑Ni/N x log Ni/N

H = - [(0,526 x -0,279) + (0,263 x -0,580) + (0,031 x -1,508) +

(0,010 x -2) + (0,168 x -0,775)]

H = - [(-0,147 + (-0,152) + (-0,047) + (-0,02) + (0,130)]

H = 0,496

B. Indeks Kesamarataan

J = H

H max

J = 0,496l n S

J = 0,496ln5

J = 0,4961,609

J = 0,308C. Indeks Dominansi

No. Nama spesies Jumlah individu (Ni)

Page 17: Laporan Kkl Ekologi Kel 3

1 Semut merah 50

2 Semut hitam 25

3 Semut

krangkang

3

4 Semut kecil 1

5 Lalat 16

Jumlah total (N) 95

Indeks Dominansi (C)

C = ∑(¿N )2

C = (0,526)2 + (0,263)2 + (0,031)2 + (0,010)2 + (0,168)2

C = 0,277 + 0,069 + 0,00096 + 0,0001 + 0,028C = 0,375

Hasil pengamatan Persent coverage individu spesies herba yang hadir pada kuadrat amatan di area ladang perkebunan Kos Binaan Qona’ah, Gang Kalimasada pada waktu nocturnal

A. Indeks diversitas

No. Nama spesiesJumlah

individu (Ni)Ni / N Log Ni/N

1 Semut merah 2 0,086 -1,050

2 Semut hitam 15 0,652 -0,186

3 Semut kecil 5 0,217 -0,663

4 Kecoa 1 0,043 -1,366

Jumlah total (N) 23

H = -∑Ni/N x log Ni/N

H = - [(0,086x -1,050) + (0,652x -0,186) + (0,217x -0,663) + (0,043x

-1,366)]

H = - [(-0,090) + (-0,121) + (-0,144) + (-0,059)]

H = 0,414

B. Indeks Kesamarataan

Page 18: Laporan Kkl Ekologi Kel 3

J = H

H max

J = 0,414ln S

J = 0,414ln 4

J = 0,41 41,387

J = 0,298

C. Indeks Dominansi

No. Nama spesies Jumlah individu (Ni)

1 Semut merah 2

2 Semut hitam 15

3 Semut kecil 5

4 Kecoa 1

Jumlah total (N) 23

Indeks Dominansi (C)

C = ∑(¿N )2

C = [(0,086)2 + (0,652)2 + (0,217)2 + (0,043)2]C = 0,0074 + 0,4251 + 0,0470 + 0,0018C = 0,4975

D. Indeks Sorenson

Diketahui :

A : 4

B : 5

C : 3

Dimana : A : spesies serangga tanah di kawasan sampah organic yang terperangkap

pada trap nocturnal

B : spesies serangga tanah di kawasan sampah organic yang terperangkap

pada trap diurnal

C : spesies serangga tanah di kawasan sampah organic yang terperangkap

pada trap baik diurnal maupun nocturnal

Page 19: Laporan Kkl Ekologi Kel 3

S= 2CA+B

x 100 %

S= 2.34+5

x100 %

S=69

x100 %

S=0,67 x100 %

S=67 %

F.PEMBAHASAN

a.Keanekaragaman Tumbuhan Kebun Wisata Pendidikan dengan Metode Minimum Area Curve

Pada praktikum menentukan indeks diversitas,kesamarataan, dan

dominansi tanaman, kami melakukan praktikum di KebunWisata

Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Sebelum praktikum

dilaksanakan, terlebih dahulu kami menyurve daerah yang akan dihitung

keanekaraman tumbuhannya menggunakan metode sampling. Setelah

tempatnya sudah ditetapkan kemudian dilakukan persiapan alat dan

bahan yang digunakan untuk praktikum . dalam pembutan kuadran dan

pencacahan tumbuhan. Kuadran yang kami gunakan dalam penentuan

Indeks Diversitas adalah berukuran 0,5mx0,5m. Setelah survey tempat

kemudian kita melakukan praktikum. Setelah menetukan area yang akan

kita lakukan sampling kemudian kita meletakkan kuadran dan mengamati

jenis-jenis tanaman yang hadir dalam kuadran, sambil mengamati kita

juga mencatatnya dan mengirakan presentase tanaman tersebut

menutupi kuadran ini. Pada area yang telah ditentukan tersebut kita

melakukan sampling yang diambil 4 plot.

Berdasarkan analisis data, diperoleh indeks diversitas rata-rata

sebesar 0,886. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa tingkat keanekaragaman tanaman

berada dalam kategori rendah,hal tersebut disebabkan karena observasi dilakukan pada musim

kemarau sehingga tanaman yang tumbuh di daerah ini ada sebagian yang mengering karena

penguapan yang berlebihan serta kekurangan sumber air yang akhirnya mati sehingga

menurunkan tingkat keanekaragaman tumbuhan, dimana individu yanga mampu tumbuh

Page 20: Laporan Kkl Ekologi Kel 3

didaerah kering yang mampu bertahan pada musim ini yang mana tumbuhan yang

mendominasi hidup di Kebun Wisata Pendikan Unnes ini adalah rumput lamoran.

Berdasarkan analisis data, diperoleh indeks kesamarataan untuk plot 1

sebesar 0,653. Untuk plot 2 sebesar 0,382, plot 3 sebesar 0,382, dan plot 4 sebesar

0,288. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa tingkat keanekaragaman tanaman berada

dalam kategori rendah.

Berdasarkan analisis data, diperoleh indeks Dominansi rata-rata

sebesar 9,81356 x 10−3, berdasarkan analisis data hasil observasi dapat diketahui

tumbuhan yang mendominasi pada area ini adalah rumput lamoran.

Dari hasil perbandingan keanekaragaman spesies pada area yang berbeda yang bertujuan

untuk mengethui kesamaan spesies dalam dua area tersebut. Untuk mengetahui tingkat

kesamaan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan indeks sorenson. Setelah

dibandingkan dengan lokasi kelompok 2 yang meletakkan kuadran di tempat terbuka di

tengah Kebun Wisata Pendidikan Unnes didapat nilai Indeks Sorenson 53 %, dari hasil

analisis ini menunjukan bahwa lokasi A dan Lokasi B dianggap sama karena lebih dari 50 %.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keanekaragaman tumbuhan pada daerah yang

kami observasi diantaranya, Rendahnya tingkat keanekaragaman di area ini dapat disebabkan

oleh beberapa faktor abiotik disekitar lingkungan hidup tumbuhan, diantaranya :

Suhu

Seperti saat pengamatan,suhu rata-rata di Kebun Wisata Pendidikan Unnes

sekitar 37 0C. Suhu tersebut berada tepat pada suhu optimum sehingga

pertumbuhan tanaman akan terganggu. Hal tersebut yang menyebabkan

keanekaragaman tumbuhan di Wisata Pendidikan Unnes rendah.

Intensitas cahaya

Intensitas cahaya merupakan faktor yang penting dalam pertumbuhan

tumbuhan karena digunakan dalam fotosintesis. Pada daerah dimana kami

melakukan praktikum area yang dihitung termasuk erae terbuka dimana intensitas

cahaya yang diperoleh tumbuhan yang hidup disana cukup banyak, namun

rendahnya tingkat kenekaragaman tumbuhan ditempat ini disebabakan karena

adanya kompetisi dalam memperoleh sinar matahari dimana tumbuhan cover yang

mendominasi kebun lah yang paling banyak mendapatkan sinar matahari dan

Page 21: Laporan Kkl Ekologi Kel 3

karena pertumbuhannya yang pesat dapat menghalangi spesies kecil lain yang

hidup disekitarnya untuk tumbuh.

Kelembapan

Kondisi kelembapan di area pengamatan kering karena pengamatan ini dilakukan

pada musim kemarau di area ini tidak ditemukan spesies tumbuhan yang hidup di

lingkungan lembap. Sehinngga dapat dikatakan kelembapan juga berpengaruh

sebagai faktor pembatas yang mengakibatkan keanekaragaman tumbuhan di area

ini rendah.

b.Keanekaragaman Serangga dengan Metode Pit Fall Trap

Pada praktikum menentukan indeks diversitas,kesamarataan, dan

dominansi hewan yaitu serangga. praktikum dilakukan dengan metode

PitT fall trap. Jebakan yang kami buat ada 11 jebakan yang nantinya akan

dipasang pada jam 06.00 WIB – 18.00 WIB untuk diurnal dan jam 18.00-

06.00 WIB untuk nocturnal.

Dari percobaan yang telah dilakukan dan setelah melalui proses

pengamatan dan perhitungan, maka diperoleh hasil Indeks Dominansi (D)

untuk perhitungan hewan diurnal yaitu pada setiap spsies berbeda dari

spesies semut merah sebesar 0,277; semut hitam sebesar 0,069 semut krangkang

sebasar 0,0001 semut kecil sebesar 0,028. Dengan indeks dominasi rata-rata sebesar 0,375.

Sedangkan indeks dominasi hewan nocturnal nya adalah untuk masing-masing spesies adalah

0,04975. Jumlah dari masing-masing spesies berbeda, jumlah semut merah adalah 2, jumlah

semut hitam adalah 15, jumlah semut kecil adalah 5, jumlah kecoa adalah 1. Total jumlah

spesies sebesar 23. Indeks dominasi dari masing-masing spesies juga berbeda, Indeks

dominasi semut merah adalah 0,0074, Indeks dominasi semut hitam adalah 0,4251, Indeks

dominasi semut kecil adalah 0,0470, dan Indeks dominasi kecoa adalah 0,0018. Jadi untuk

jumlah total keseluruhan dari Indeks dominasi adalah 0,4975. Jumlah indeks diversitas dari

spesies nocturnal adalah 0,414, dan jumlah indeks kesamarataan adalah 0,298

Dan untuk nilai Indeks Shanon-Wiener (H’) setelah melalui proses

pengamatan dan perhitungan, maka diperoleh hasil indeks diversitas

rata-rata untuk hewan diurnal sebesar 0,496. Sedangkan pada hewan

nocturnal sebesar 0,414.

Nilai Indeks Sorenson dimana dilakukan dengan membandingkan

antara hewan nocturnal dan diurnal diperoleh nilai sebesar 67% hal ini

menunjukkan bahwa hewan nocturnal dan diurnal di daerah sekitar

Page 22: Laporan Kkl Ekologi Kel 3

kampus Unnes yaitu sekaran umumnya relatif sama karena nilainya lebih

dari 50%.

Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut dimana indeks

keanekargaman dan kesamaraataan yang rendah dari hal tersebut dapat

disimpulkan bahwa lingkungan tempat pengambilan sampel tersebut

masih kurang stabil, artinya lingkungan tempat pengambilan sampel

sudah terpengaruh oleh hal-hal yang bisa membuat populasi serangga di

tempat itu berkurang, pencemaran yang terjadi di sekitar kampus Unnes

Sekaran Gunungpati sudah memberi pengaruh yang cukup berarti pada

serangga yang berada disekitar daerah kampus. Lingkungan tempat

pengambilan sampel menjadi habitat yang tidak cocok untuk serangga-

serangga tersebut, sehingga jumlah spesies serangga yang ada

cenderung dalam jumlah yang banyak ada pula sedikit. Pada percobaan

ini tentang indeks keanekaragaman serangga di lingkungan kampus,

menggunakan alat yaitu pitt fall traps (perangkap sumuran) yang terbuat

dari cangkir aqua, yang berfungsi sebagai alat untuk menangkap

serangga.

Populasi merupakan kelompok individu dari spesies yang sama yang

secara morfologis dan biokimia relative sama yang menempati suatu

tempat pada waktu tertentu. Populasi tersebut akan membentuk suatu

komunitas, dimana komunitas adalah suatu kumpulan berbagai macam

organisme (hewan, tumbuhan, dan mikroba) yang hidup bersama dengan

saling berhubungan dan berinteraksi di dalam suatu daerah, dimana

nantinya komunitas akan membentuk suatu ekosistem, merupakan suatu

sistem di alam dimana organisme terdapat hubungan timbal balik anatara

organisme dengan organisme lainnya, juga dengan lingkungannya yang

terhimpun dalam suatu habitat.

Keanekaragaman organisme di suatu tempat dipengaruhi oleh

beberapa faktor tersebut adalah faktor udara, tanah, organisme, dan

beberapa faktor stabil, yaitu ketinggian, lintang, letak, dan pH. Jumlah

spesies dalam komunitas adalah penting dari segi ekologi karena

keanekaragaman spesies akan bertambah bila habitat, stabil atau sesuai

dengan komunitas bersangkutan.

Faktor lain berasal dari lingkungan biotik bagi hewan tanah adalah organisme lain yang

juga terdapat di habitatnya seperti mikroflora, tumbuh-tumbuhan dan golongan hewan lainya.

Page 23: Laporan Kkl Ekologi Kel 3

Pada komunitas itu jenis-jenis organisme itu saling berinteraksi satu dengan yang lainnya.

Interaksi itu bisa berupa predasi, parasitisme, kompetisi dan penyakit.

Dengan keadaan lingkungan yang relatif stabil, serangga masih dapat

menambah atau memperbesar jumlah populasinya serta memperbanyak

variasi individunya. Tetapi tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti

populasi dari serangga akan berkurang begitu pula dengan

keanekaragamannya karena dipengaruhi oleh berbagai faktor misalnya

pencemaran lingkungan, aktivitas manusia yang dapat mempersempit

habitat serangga tersebut serta makanan yang tersedia mulai berkurang

sehinnga tingkat kompetisi antara serangga menjadi tinggi sehingga

serangga banyak yang melakukan emigrasi. Berdasarkan pengamatan

yang dilakukan ditemukan bahwa indeks keanekaragaman serangga di

daerah sekitar kampus Unnes tepatnya di daerah cempaka sari bagian

tempat pembuangan sampah untuk praktikum penangkapan hewan

nocturnal dan ladang perkebunan kos Binaan Qonaah Sekaran,

dikategorikan rendah karena diakibatkan oleh faktor lingkungan dan

serangga tidak mampu beradaptasi karena lokasi pengamatan itu yang

tidak memiliki sumber makanan yang melimpah sehingga mengakibatkan

populasi serangga disekitar kampus terganggu.

A. SIMPULANDari praktikum mengenai indeks diversitas dapat diambil kesimpulan :

a. Nilai indeks keanekaragaman tumbuhan di Kebun Wisata Biologi Universtas Negeri

Semarang dengan metode minimum area curve adalah 0.886 dengan indeks

kesamarataan untuk plot 1 sebesar 0.653, untuk plot 2 sebesar 0.382, plot

3 sebesar 0.382, dan plot 4 sebesar 0.288 dan dominansi sebesar 9.81356 x

10−3 sehingga kawasan ini keanekaragamannya dikategorikan

rendah.

b. Nilai indeks keanekaragaman serangga tanah di kawasan sampah organic dengan

metode pit fall trap dominansi pada hewan diurnal 0.375 dan hewan nocturnal 0.04975

sedangkan untuk jumlah total keseluruhan dari Indeks dominasi adalah 0.4975.

Indeks diversitas rata-rata untuk hewan diurnal sebesar 0.496

sedangkan pada hewan nocturnal sebesar 0.414, dan jumlah indeks

Page 24: Laporan Kkl Ekologi Kel 3

kesamarataan adalah 0.298. Nilai Indeks Sorenson sebesar 67% sehingga

kawasan ini keanekaragamannya dikategorikan rendah.

c. Keanekaragaman berkaitan dengan perubahan faktor lingkungan misalnya

intensitas cahaya, suhu, kelembaban, pH dan ketinggian tanah.

B. SARANa. Memilih kuadran yang memiliki pusat distribusi yang paling banyak

spesies nya sebagai kuadran pertama

b. Sebelum melakukan praktikum sebaiknya mengetahui terlebih

dahulu jenis-jenis rumput agar mudah untuk melakukan pendataan

DAFTAR PUSTAKA

Usman, Nuhman. Kelimpahan dan Keanekaragaman serta Dominansi Plankton Di Tambak

Darat.http://www.academia.edu/5690387/Kelimpahan_dan_Keanekaragaman_serta_Domina

nsi_Plankton_Di_Tambak_Darat

Irwan. 2013. Keanekaragaman Spesies.diakss melalui situs

http://irwantoforester.wordpress.com pada hari Selasa, 14 Oktober 2014 pukul 13.00

Anonim. 2013. Teori Pitt fall trap. Diakses melalui situs http://sig-kehutanan.blogspot.com

pada hari selasa, 14 Oktober 2014 pukul 13.30