LAPORAN KKL 2012

131
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah dan Pengembangan Pabrik 1.1.1 PT. Semen Baturaja (Persero) Untuk memenuhi semen dalam negeri yang setiap tahun meningkat, maka tahun 1973 di daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Proponsi Sumatera Selatan diadakan survey bahan galian berupa batu kapur dan tanah liat oleh Direktorat Jendral Pertambangan Umum Departemen Pertambangan, dan hasil survey menunjukkan bahwa daerah tersebut layak didirikan pabrik semen. Pada tahun 1974, diadakan studi kelayakan untuk pendirian pabrik semen Baturaja oleh PT.Semen Padang (Persero), di Kabupaten OKU, Sumatera Selatan yang berkapasitas produksi 500.000 ton per tahun dengan proses kering. Survei kelayakan ini diadakan berdasarkan survey bahan baku semen yang telah dilakukan oleh Direktorat Geologi bekerjasama dengan Biro Industrialisasi pada tahun 1964, yang kemudian dilanjutkan kembali tahun 1973. Tanggal 14 November 1974 berdirilah PT. Semen Baturaja oleh PT.Semen Padang (Persero) bersama–sama dengan PT. Semen Gresik (Persero) berdasarkan akte

Transcript of LAPORAN KKL 2012

Page 1: LAPORAN KKL 2012

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah dan Pengembangan Pabrik

1.1.1 PT. Semen Baturaja (Persero)

Untuk memenuhi semen dalam negeri yang setiap tahun meningkat, maka

tahun 1973 di daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Proponsi Sumatera Selatan

diadakan survey bahan galian berupa batu kapur dan tanah liat oleh Direktorat

Jendral Pertambangan Umum Departemen Pertambangan, dan hasil survey

menunjukkan bahwa daerah tersebut layak didirikan pabrik semen.

Pada tahun 1974, diadakan studi kelayakan untuk pendirian pabrik semen

Baturaja oleh PT.Semen Padang (Persero), di Kabupaten OKU, Sumatera Selatan

yang berkapasitas produksi 500.000 ton per tahun dengan proses kering. Survei

kelayakan ini diadakan berdasarkan survey bahan baku semen yang telah

dilakukan oleh Direktorat Geologi bekerjasama dengan Biro Industrialisasi pada

tahun 1964, yang kemudian dilanjutkan kembali tahun 1973.

Tanggal 14 November 1974 berdirilah PT. Semen Baturaja oleh PT.Semen

Padang (Persero) bersama–sama dengan PT. Semen Gresik (Persero) berdasarkan

akte notaries John Fredrik Berthold Tumbelaka Sinyal No.34 tahun 1974.

Pembangunan pabrik dimulai pada tahun 1978 oleh Ishikawajima Harima

Heavy Industries Company limited (IHI) dari Jepang. Sebagai General

Contraktor, IHI bertanggung jawab menyelesaikan seluruh manajemen proyek,

perencanaaan, penyediaan dan pembelian bahan konstruksi, pelatihan dan

segalanya yang diperlukan untuk beroperasinya sebuah pabrik semen berkapasitas

500.000 ton semen per tahun dengan mutu yang sesuai dengan NI-8/1972.

Kontrak antara PT.Semen Baturaja (Persero) dengan IHI ditandatangani pada

tanggal 13 September 1977.

Page 2: LAPORAN KKL 2012

2

Kemudian tanggal 9 November 1979, PT.Semen Baturaja sebagai usaha

penanaman modal dalam negeri berubah bentuk menjadi Persero berdasarkan akte

notaries Hadi Muntoro,SH No.33, dengan pemegang sahamnya adalah :

1. Pemerintah Republik Indonesia : 88 %

2. PT. Semen Gresik (Persero) : 7 %

3. PT. Semen Padang (Persero) : 5 %

Proyek PT. Semen Baturaja (Persero) selesai dikerjakan selama lebih

kurang 29,5 bulan. Produksi percobaan dilakukan pada bulan September 1980

sampai April 1981.

PT. Semen Baturaja (Persero) diresmikan oleh Presiden Soeharto pada

tanggal 29 april 1981, sedangkan pembangunan pabrik PT. Semen Baturaja

(Persero) baru selesai pada tanggal 30 Mei 1981 dan operasi komersinalnya

dimulai pada tanggal 1 Juni 1981, sebagaimana yang ditetapkan oleh Rapat

Umum Pemegang Saham (RUPS) modal saham PT.Semen Baturaja (Persero)

diresmikan seluruhnya menjadi milik Negara RI terhitung dari tanggal 4 Januari

1991 berdasarkan PP No.3 tahun 1991.

Mulai tanggal 11 juni 1992 sampai dengan akhir Maret 1994, PT.Semen

Baturaja mengadakan proyek optimalisasi untuk meningkatkan kapasitas produksi

semen dari 450.000 ton menjadi 550.000 per tahun. Saat ini sejak 1 Oktober 1996

sampai dengan 2010 dilaksanakan proyek optimalisasi untuk meningkatkan

kapasitas produksi semen menjadi 1.250.000 ton pertahun.

PT.Semen Baturaja (Persero) memakai lambang tiga gajah dalam satu

lingkaran dengan gajah berwarna putih, dasar lambang berwarna hijau dan tulisan

Portland Cement berwarna merah.arti lambang tersebut adalah :

1. Tiga Gajah

Gajah merupakan hewan yang besar dan kuat yang banyak terdapat disumatra

selatan. Disamping itu, gajah adalah maskot Sumatera Selatan. Tiga gajah

Page 3: LAPORAN KKL 2012

3

berarti bahwah PT Semen Baturaja mempunyai tiga lokasi pabrik yaitu

Baturaja (OKU),Kertapati (Palembang), dan Panjang (lampung).

2. Warna Dasar Hijau

menunjukkan pemetaraan pembangunan untuk mencapai kemakmuran.

3. Warna Tulisan Merah

Menunjukkan kesiapan karyawan untuk bekerja keras dalam menghadapi

setiap tantangan dan hambatan.

4. Warna Putih pada Gajah

Menunjukkan kesucian hati dari keseluruhan para karyawan PT. Semen

Baturaja

1.1.2 Indonesia Power

Keberadaan Indonesia Power sebagai perusahaan pembangkitan merupakan

bagian dari deregulasi sektor ketenagalistrikan di Indonesia. Diawali dengan

dikeluarkannya Kepres No. 37 Tahun 1992 tentang pemanfaatan sumber dana

swasta melalui pembangkit– pembangkit listrik swasta, serta disusunnya kerangka

dasar dan pedoman jangka panjang bagi restrukturisasi sector ketenagalistrikan

oleh Departemen Pertambangan dan Energi pada tahun 1993. Sebagai tindak

lanjutnya, tahun 1994 PLN dirubah statusnya dari Perum menjadi Persero.

Tanggal 3 Oktober 1995 PT. PLN (Persero) membentuk dua anak perusahaan

untuk memisahkan misi sosial dan misi komersial yang salah satunya adalah PT.

Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa-Bali I (PLN PJB I) menjalankan usaha

komersial bidang pembangkitan tenaga listrik dan usaha lainnya. Setelah lima

tahun beroperasi PLN PJB I berganti nama menjadi PT.Indonesia Power pada

tanggal 3 Oktober 2000. Saat ini, PT. Indonesia Power merupakan pembangkit

listrik terbesar di Indonesia dengan delapan unit bisnis pembangkitan yaitu UBP

Suralaya, UBP Priok, UBP Saguling, UBP Kamojang, UBP Mrica, UBP

Semarang, UBP Perak–Grati dan UBP Bali serta satu Unit Bisnis Jasa

Pemeliharaan terbesar di pulau Jawa dan Bali dengan total kapasitas terpasang

8.978 MW. Pada tahun 2002, keseluruhan unit–unit pembangkitan tersebut

Page 4: LAPORAN KKL 2012

4

menghasilkan tenaga listrik hampir 41.000 GWh yang memasok lebih dari 50 %

kebutuhan listrik Jawa Bali. Secara keseluruhan di Indonesia total kapasitas

terpasang sebesar 9.039 MW tahun 2002 dan 9.047 untuk tahun 2003 serta

menghasilkan tenaga listrik sebesar 41.253GWh. PT. Indonesia Power sendiri

mempunyai kapasitas yang terpasang per-unit bisnis pembangkit yang dapat

dilihat pada tabel 1.1.

Tabel 1.1. Kapasitas Terpasang Per–unit Bisnis Pembangkit

Unit bisnis pembangkitan Kapasitas (MW)

SuralayaPriokSagulingKamojangMricaSemarangPerak-GratiBaliJawa-Bali

3.400,001.444,08797,36360,00306,441.414,16864,08335,076.756

TOTAL 15.677,19

Sumber : Anonim, 2008

Sesuai dengan tujuan pembentukannya, PT. Indonesia Power menjalankan

bisnis pembangkit tenaga listrik sebagai bisnis utama di Jawa dan Bali. Pada tahun

2004, PT Indonesia Power telah memasok sebesar 44.417 GWh atau sekitar

46,51% dari produksi sistem Jawa dan Bali.

Untuk produksi listrik pada unit–unit bisnis pembangkitan dari tahun 1999

sampai dengan Triwulan pertama tahun 2005 dapat di lihat pada Tabel 1.2.

Sedangkan dalam menyuplai kebutuhan akan tenaga listrik dari Jawa Bali dari

tahun 1998 sampai 2004 tidak hanya PT. Indonesia Power yang menyuplai, tapi

juga pembangkit yang lain yaitu IPP dan PJB, seperti diperlihatkan pada Tabel

1.3.

Tabel 1.2.Daya Mampu per-Unit Bisnis Pembangkit

Page 5: LAPORAN KKL 2012

5

Pembangkitan Tahun 2004 (MW) Tahun 2005 (MW) April 2005 (MW)

SuralayaPriokSagulingKamojangMricaSemarangPerak-GratiBali

285210566973332981098673244

281011287703322911055685280

278910617913302911002732275

TOTAL 7221 7351 7270

Sumber :Anonim, 2008

Tabel 1.3. Produksi Listrik (GWh) per–Unit Bisnis Pembangkit

Unit BisnisPembangkitan

1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004TW 1 2005

Page 6: LAPORAN KKL 2012

6

SuralayaPriokSagulingKamojangMricaSemarang Perak-Grati Bali

15.0417.4951.6452.6057085.158349626

15.9796.1263.5892.5931.1433.871119393

18.5137.0732.7202.7281.2303.902166722

21.2127.4572.6562.6491.1214.79967526

21.0636.9143.3922.9081.1734.558476503

21.4496.7872.6833.0568265.0969311.022

23.4627.2482.0982.8048695.1461.5341.214

22.7116.7972.3662.9888925.5241.7451.394

5.8011.5529337432931.237561337

Jumlah 33.627 33.812 37.054 40.487 40.987 41.849 44.374 44.417 11.457

Sumber : Anonim, 2008

Tabel 1.4. Daya Terpasang (MW) Sistem Jawa Bali

Perusahaan 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003Smt I 2004

PT.Indonesia PowerPT. PJB

IPP

33.62725.7661.585

33.81225.6721.431

37.05427.0953.752

40.48726.1158.225

40.98727.82812.409

41.84926.90217.738

44.37426.41719.151

22.087

Jumlah 60.978 60.915 67.901 74.826 81.224 86.489 89.941

Sumber : Anonim, 2008

1.1.3 Puslitbang tekMIRA

tekMIRA adalah suatu Pusat Penelitian dan Pengembangan Mineral dan

Batubara yang berada dibawah Kementrian ESDM yang bergerak dibidang

Penelitian dang Pengembangan Mineral dan Batubara.Dahulunya Puslitbang ini

merupakan penggabungan 2 Institusi yang bergerak dibidang pertambangan dan

Geologi,yaitu Balai Penelitian Tambang dan Pengolahan Bahan Galian dengan

Akademi Geologi dan Pertambangan pada tanggal 11 November 1976. Awalnya

Puslitbang ini dikenal dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi

Mineral (P3TM) yang berada di bawah Direktorat Jenderal Pertambangan Umum

(DJPU) dan Departemen Pertambangan dan Energi (DPE). Sampai saat ini telah

banyak hasil peneletian serta pengembangan di bidang Mineral dan Batubara yang

digunakan untuk mendukung kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah

melalui Kementrian ESDM.

Page 7: LAPORAN KKL 2012

7

Pada tahun 2000 terjadi perubahan tatanan pada kehidupan berbangsa dan

bernegara menyusuk Reformasi yang dilakukan yang diikuti dengan demokratisasi

di berbagai bidang serta pemberlakuan UU No 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah

Daerah. Selanjutnya Presiden memberikan instruksi kepada semua Departemen

yang ada melalui Keputusan Presiden No 44 Tahun 1999 dan Keputusan Presiden

No 165 Tahun 2000 Departemen Pertambangan dan Energi resmi berganti nama

menjadi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM). Atas dasar

Kepres tersebut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengeluarkan

Kebijakan melalui Keputusan Menteri No 150 Tahun 2000 dan No 1915 Tahun

2000, kedua keputusan ini mengatur mengenai struktur organisasi yang ada di

lingkungan litbang ESDM. Rekstruktulisasi dibadan litbang ini terus berlanjut

dengan menghasilkan reaktualisasi visi dan misi DESDM, pembentukan badan

litbang beserta visi dan misinya dan pergantian nama dari Pusat Penelitian dan

Pengembangan Teknologi Mineral (P3TM) menjadi Pusat Penelitian dan

Pengembangan Mineral dan Batubara (Puslitbang tekMIRA) yang kini berada

dibawah badan litbang ESDM

Dewasa ini perubahan lingkungan strategis berlangsung cepat sehingga

sebagai pusat unggulan penelitian dan pengembangan dibidang mineral dan

batubara harus bisa menjawab tantangan nasional diberbagai bidang

(sosial,ekonomi,budaya dan politik) baik dilingkungan regional maupun

dilingkungan internasional.Untuk menjawab tantangan perubahan lingkungan

strategis yang begitu cepat maka Puslitbang tekMIRA mengaktualisasi Visi dan

Misi yang telah ada untuk mempercepat laju pertumbuhan Indonesia diberbagai

bidang melalui kebijakan-kebijakan stategis yang dikeluarkan oleh Kementrian

Energi dan Sumber Daya Mineral. Dengan mengacu pada Rencana Strategis

(Rensra) badan litbang ESDM 2002-2006, visi puslitbang yang tertuang dalam

Rensra badan litbang ESDM 2002-2006 yaitu : Menjadikan Puslitbang tekMIRA

sebagai pusat penelitian dan pengembangan yang mandiri, profesional dan unggul

dalam pengembangan dan pemanfaatan mineral dan batubara.Untuk

mengaktualisasi visi tersebut puslitbang tekMIRA memiliki beberapa misi yaitu :

Page 8: LAPORAN KKL 2012

8

1. Menyelenggarakan litbang terapan untuk pengembangan mineral dan batubara

2. Menyediakan layanan jasa teknologi dalam pengembangan mineral dan

batubara

3. Membantu merumuskan kebijakan pemanfaatan mineral dan batubara

Secara umum Puslitbang tekMIRA terbagi menjadi 2 yaitu, bidang

Pelaksana dan bidang Fungsional sehingga visi dan misi difokuskan kepada

beberapa aspek teknologi penambangan, proses pengolahan, lingkungan

pertambangan, keekonomian dan pemanfaatan teknologi informasi. Sedangkan

pelaksaan terhadap beberapa kegiatan diserahkan kepada kelompok-kelompok

keahlian yang bersifat fungsional, yaitu :

1. Kelompok GeoTeknologi Tambang

2. Kelompok Teknologi Penambangan

3. Kelompok Lingkungan Pertambangan

4. Kelompok Teknologi Pengolahan Mineral

5. Kelompok Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Batubatra

6. Kelompok Tekno-ekonomi Mineral dan Batubara

7. Kelompok Teknologi Informasi Pertambangan

Dari beberapa visi dan misi yang ada Puslitbang tekMIRA juga memiliki

fokus-fokus untuk kegiatan yang berbasis fungsional,hal ini dimaksudkan untuk

bisa mensinergikan antara visi dan misi Kementrian Energi dan Sumber Daya

mineral yang merupakan muara dari semua kegiatan Puslitbang tekMIRA

dibidang kebijakan mineral dan energi nasional, serta hasil kegiatan dari litbang

ini juga digunakan untuk kesinambungan kegiatan penyediaan energi untuk

sektoral industri dan juga sektoral lainnya untuk Security Energy Nasional. Fokus

yang ada di Puslitbang tekMIRA dibidang fungsional yaitu :

1. Optimalisasi pemanfaatan mineral, berupa peningkatan nilai tambah, teknologi

proses dan peningkatan mutu mineral

2. Optimalisasi pemanfaatan batubara, baik sebagai bahan bakar langsung atau

melalui konversi dan peningkatan mutu batubara

Page 9: LAPORAN KKL 2012

9

Sesuai dengan Rencana Strategis (Rensra) Puslitbang tekMIRA 2002-

2006, kebijakan pertama pada tahun 2002 difokuskan untuk konsolidasi internal,

hal ini keterkaitan dengan kemandirian Badan Litbang ESDM yang berarti juga

kemandirian Puslitbang tekMIRA yang harus terealisasi pada tahun 2006 karena

tugas berat untuk masa depan mengenai mineral dan batubara merupakan

tanggung jawab utama dari Puslitbang tekMIRA. Kebijakan pertama pada tahun

2002 yaitu mencakup renovasi yang terus berlanjut hingga tahun 2004,

peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), inovasi IPTEK dan peralatan

yang berlanjut hingga 2005, dan juga penambahan laboratorium terakreditasi yang

terus dilaksanakan secara berkesinambungan.

1.2 Lokasi dan Tata Letak Pabrik

1.2.1 PT. Semen Baturaja (Persero)

1.2.1.1 Lokasi Pabrik

Lokasi pabrik di Baturaja terletak di daerah Sukajadi, Kecamatan Baturaja

Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan. Jarak antara

pabrik Panjang ke pabrik Baturaja dapat ditempuh melalui jarak sepanjang lebih

kurang 270 Km, sedangkan dari pabrik Baturaja ke pabrik Palembang sepanjang

lebih kurang 198 Km. Untuk mempermudah komunikasi antara pemerintah pusat

dan pihak perusahaan, maka PT. Semen Baturaja (Persero) membuka kantor

perwakilan Jakarta.

Secara umum, wilayah Kabupaten Komering Ulu memiliki daerah yang

berbukit–bukit dengan ketinggian yang berbeda, umumnya berbukit rendah

dengan ketinggian yang bervariasi antara 40 m sampai 60 m di atas permukaan air

laut. Wilayah kuasa penambangan batu kapur yang dikelola oleh PT. Semen

Baturaja (Persero), merupakan bekas lading pertanian yang ditumbuhi semak

belukar, Terletak di Desa Pusar.

Bagian Selatan mengalir Sungai Ogan yang memiliki ketinggian 30 m

diatas permukaan air laut. Lokasi penambangan batu kapur dan tanah liat untuk

kebutuhan pabrik terletak lebih kurang 1500 meter dari lokasi pabrik PT. Semen

Page 10: LAPORAN KKL 2012

10

Baturaja (Persero). Sedangkan lokasi pabrik Baturaja terletak sekitar 2,5 Km dari

pusat kota Baturaja dan berjarak 198 Km dari ibukota propinsi Sumatera Selatan

(Palembang).

Pemilihan tempat tersebut berdasarkan pertimbangan – pertimbangan sebagai

berikut :

A. Pertimbangan Ekonomi

Lokasi pembuatan klinker di pabrik Baturaja yang dekat dengan lokasi

penambangan bahan mentah, sedangkan Cement Mill Plant sekarang digunakan

untuk pemerataan produksi dan pemasaran. Lokasi Grinding Plant dipilih di

Panjang dan Palembang dengan pertimbangan sebagai berikut :

- Dekat dengan daerah pemasaran

- Memudahlan pemantauan konsumsi semen dipasaran sehingga produksi dapat

dikontrol

- Dekat dengan sarana transportasi, baik transportasi hasil produksi maupun

untuk bahan baku.

B. Pertimbangan Sosial

- Meningkatkan taraf hidup masyarakat disekitarnya

- Memperluas lapangan kerja disekitarnya dan mengembangkan industry

lapangan kerja disekitarnya dan mengembangkan industry angkutan dan

perdagangan bahan bangunan.

PT. Semen Baturaja terletak di kabupaten OKU dan berjarak ± 90 Km dai

kota Tanjung Enim, tempat terdapatnya tambang batubara, Bukit Asam (PTBA).

Bahan baku berupa batu kapur banyak tersedia dan terdapat cadangan batukapur

sebanyak ± 38.250.000 ton dan tanah liat ± 2.650.000 ton dilokasi Desa Pusar,

yang terletak lebih kurang 3 km dari pusat kota Baturaja, sehingga diperkirakan

dengan kapasitas produksi 550.000 ton semen per tahun bisa beroperasi selama 50

tahun.

Page 11: LAPORAN KKL 2012

11

Lokasi unit – unit pabrik semen untuk pembuatan terak di Baturaja dengan

kapasitas produksi 1.250.000 ton per tahun, penggilingan dan pengantongan

semen di Baturaja dengan kapasitas produksi 550.000 ton per tahun, penggilingan

dan pengantongan semen di Kertapati, Palembang dengan kapasitas produksi

350.000 ton semen per tahun. Selain di Baturaja dan Kertapati, penggilingan dan

pengantongan juga dilakukan di Panjang, Bandar Lampung dengan kapasitas

produksi 350.000 ton per tahun. Untuk lebih jelas, peta lokasi PT. Semen Baturaja

(Persero) dapat dilihat pada gambir 1.

Page 12: LAPORAN KKL 2012

12

Gambar 1. Peta Lokasi Pabrik PT. Semen Baturaja

Page 13: LAPORAN KKL 2012

13

1.2.1.2 Tata Letak Pabrik

PT. Semen Baturaja (Persero) pabrik Baturaja terletak di Desa Sukajadi,

OKU. Sebelum memasuki kawasan PT. Semen Baturaja (Persero) pabrik Baturaja,

maka akan menemui pos satpam. Kawasan terletak disebelah kiri dan sebelah

kanan terdapat Diklat dan wisma yang dikelilingi oleh hutan kota yang sengaja

dipelihara oleh PT. Semen Baturaja (Persero) sebagai bentuk penghijauan.

Kawasan pabrik dimulai dari kantor satpam yang bersebelahan dengan kantin

karyawan, diseberangnya terdapat Kantor Bagian Umum dan Laboratorium Beton.

Didepan Laboratorium Beton terdapat kantor bagian K3LH, CCR, dan

Laboratorium proses, dimana Kantor Bagina ini menghadap kebarat. Sedangkan

packer menghadap keutara. Di arah barat terdapat storage, kilen, raw mill, quarry,

dll.

Untuk lebih jelas, peta layout pabrik PT. Semen Batujara (Persero) dapat

dilihat pada gambar 2.

Page 14: LAPORAN KKL 2012

14

Page 15: LAPORAN KKL 2012

15

Gambar 2. Peta layout PT. Semen Baturaja

1.2.2 Indonesia Power

PLTU Suralaya terletak di desa Suralaya, Kecamatan Pulo Merak, Serang,

Banten. 120 km ke arah barat dari Jakarta menuju pelabuhan Ferry Merak, dan 7

km ke arah utara dari Pelabuhan Merak tersebut.

Gambar 3. Indonesia Power

Di bawah ini adalah denah lokasi dari PLTU Suralaya

Page 16: LAPORAN KKL 2012

16

Gambar 4. Denah PLTU Suralaya

Luas area PLTU Suralaya adalah ± 254 ha, Terdiri dari :

Tabel 1.5 Luas Area PLTU Suralaya

Area Nama Lokasi Luas (Ha)

A Gedung Sentral 30

B Ash Valley 8

C Kompleks Perumahan 30

D Cool Yard 20

E Tempat Penyimpanan Alat – alat Berat 2

F Switch Yard 6.3

G Gedung Kantor 6.3

H Sisanya berupa tanah dan perbukitan 157.4

Jumlah 254

1.2.3 PusLitbang tekMIRA

Pusat Penelitian dan Pengembangan teknologi Mineral dan Batubara

berada di Kota Bandung dengan jarak sekitar dari pusat kota.Puslitbang tekMIRA

ini secara geografis terletak di jalan raya Bandung. Lokasi dan tata letak bisa

dilihat di gambar 5.

Page 17: LAPORAN KKL 2012

17

Page 18: LAPORAN KKL 2012

18

1.3 Struktur Organisasi dan Manajemen Perusahaan

1.3.1 PT. Semen Baturaja (Persero)

1.3.1.1 Struktur Organisasi

Salah satu tujuan utama didirikannya sebuah pabrik adalah untuk

memperoleh keuntungan yang maksimal. Untuk mencapai tujuan tersebut harus

ada sistem yang mengatur dan mengarahkan kerja dan operasional seluruh pihak

yang berkompeten dalam segala hal yang berkenaan dengan proses dan operasi

pabrik. Oleh karena itu, harus ada wadah dan tempat yang jelas bagi pihak–pihak

tersebut untuk melakukan aktivitas yang sesuai dengan kapabilitas dan tingkat

intelejensinya. Wadah yang dimaksud diatas adalah sebuah organisasi atau

lembaga proses perorganisasian dalam upaya untuk menyeimbangkan kebutuhan

pabrik akan staiblitas dan perusahaan.

Sebagai suatu Badan Umum Milik Negara, PT.Semen Baturaja (Persero)

memiliki suatu struktur organisai yang merupakan bagian yang sangat penting

untuk perusahaan, sehingga nantinya masing–masing mempunyai peran dan

tanggung jawab yang jelas. PT. Semen Baturaja (Persero) memiliki bentuk

organisasi line dan staff, dimana pimpinan tertinggi adalah Dewan Direksi yang

terdiri dari Direksi Utama.

Direksi Utama membawahi Direktur Teknik, Direktur Produksi, Direktur

Umum/SDM dan Direktur komersial. Tugas dan tanggung jawab direktur PT.

Semen Baturaja (Persero) terdiri atas :

1. Direktur Utama, bertanggung jawab atas kegiatan perusahaan.

2. Direktur Teknik, bertangung jawab atas kegiatan perencanaan penelitian dan

pengembangan bidang engineering, pengembangan usaha dan manajemen dari

logitik.

3. Direktur Produksi,Bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan perencanaan

dan pengendalian seluruh operasional produksi semen diketiga site, yaitu

Palembang, Baturaja, panjang.

Page 19: LAPORAN KKL 2012

19

4. Direktur Umum/SDM, bertanggung jawab atas kegiatan perencnaan

pengembangan Sumber Daya Manusia dan Umum.

5. Direktur Komersial, bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan dan

juga pengendalian bidang keuangan, pemasaran.

Pembagian manajemen organisasi antara lain :

1. Direktur utama membawahi, antara lain :

a. Direktur teknik

b. Direktur produksi

c. Direktur Umum/SDM

d. Direktur Komersil

e. Satuan Pengawas Intern

2. Direktur teknik membawahi, antara lain :

Departemen Penelitian dan Pengembangan, yaitu meliputi :

a. Penelitian BBPPO dan Jaminan Mutu (QA)

b. Pengembangan Usaha daan Sistem Manajemen

c. K – 3

d. Rancang Bangun dan Perekayasaan

e. Perencanaan dan Penyedian Material

3. Direktur Produksi membahahi, antara lain :

Departemen operasi, meliputi :

a. Produksi PBR

b. PBM PBR

c. Pemeliharaan PBR

d. Pabrik Palembang

e. Pabrik Panjang

f. Umum dan Personalia PPJ

4. Direktur Umum/SDM mebawahi, antara lain :

a. Umum dan Personalia

b. Perencanaan dan Pengenbangan Personil (P-3)

c. Keamanan

Page 20: LAPORAN KKL 2012

20

d. Perwakilan Jakarta

5. Direktur Komersial membawahi, antara lain :

a. Departemen Keuangan, meliputi :

- Akuntansi

- Pembendaharaan, Pajak dan Asuransi

- Anggaran dan Analisa Keuangan

- Pengembangan Sistem Komputerisasi

- Keuangan PBR

- Keuangan PPJ

b. Departemen Niaga, Meliputi :

- Pengadaan

- Pemasaran

c. KBL (Kemitraan Bina Lingkungan)

Kelompok jabatan dalam struktur PT.Semen Baturaja (Persero) dibagi dalam

enam tingkatan, yaitu :

1. Departemen

2. Biro

3. Bagian

4. Seksi

5. Regu

6. Pelaksana

Tingkatan Seksi sampai dengan tingkat Departemen dinamakan Karyawan

Staff, sedangkan untuk tingkat regu, dan pelaksana dinamakan Karyawan non

Staff. Setiap tingkatan dipimpin oleh seorang kepala, dimana masing – masing

kepala dalam setiap tingkatan mempunyai tugas dan mempunyai wewenang

masing – masing, atau yang disebut dengan uraian tugas jabatan (Job Discription)

Untuk lebih jelasnya, struktur Organisasi PT.Semen Baturaja (Persero)

dapat dilihat pada gambar 3.

Page 21: LAPORAN KKL 2012

21

Page 22: LAPORAN KKL 2012

22

1.3.1.2 Manajemen Perusahaan

Jumlah pegawai PT. Semen Baturaja (Persero) ini berjumlah sebanyak 750

orang yang terdiri 394 orang di Pabrik Baturaja, 155 orang di Pabrik Panjang, 201

orang di Pabrik Palembang.

Peraturan kerja yang berlaku di PT.Semen Baturaja (Persero) berdasarkan

kesepakatan kerja bersama antara serikat karyawan semen Baturaja dengan semen

baturaja dengan pihak manajemen PT. Semen Baturaja (Persero) yang disahkan

oleh Menteri Tenaga Kerja dengan surat keputusan No.Kep.357/BW/PKPP/2002.

Adapun Peraturan kerja yang berlaku PT. Semen Baturaja (Persero) antara lain :

1. Untuk Kerja non Shift

- menggunakan system kerja yaitu dari senin sampai jumat

- jam kerja :07.30 – 16.30 WIB

- jam istirahat hari senin sampai kamis :12.00 – 12.45 WIB

- jam istirahat hari jumat :11.30 – 13.30 WIB

2. Untuk jam kerja shift

- hari minggu dan hari besar lainya adalah hari kerja.

- Shift 1 :07.30 – 15.30 WIB

- Shift 11 :15.30 – 23.30 WIB

- Shift 111 :23.30 – 07.30 WIB

Sistem kerja yang digunakan oleh PT. Semen Baturaja (Persero) adala

system kerja non sift dan shift. Pekerja non shift meliputi para karyawan

administrasi perusahaan kepala bagian, kepala seksi serta para manajer,

sedangkan karyawan shift meliputi operator, satpam dan karyawan pembantu.

System penggajian karyawan meliputi dua jenis yaitu fix salary atau gaji

tetap dan variable salary meliputi lembur, shift, dan pegawai call out.

Page 23: LAPORAN KKL 2012

23

Selain gaji yang diberikan perusahaan ,karyawan juga diberikab tunjangan

berupa tunjangan berupa shift, proporsional, cuti, tahunan, dan pengobatan.

Faktor – faktor yang mempengaruhi sistem penggajian antara lain:

1. Indeks yaitu ketetapan berdasarkan golongan karyawan

2. Gradasi atau grade yaitu tingkatan golongan

3. Senioritas yaitu lamanya kerja

4. Performance meliputi kepatuhan, kefektifitasan dan kreativitas.

Adapun fasilitas yang disediakan untuk para karyawan PT. Semen

Baturaja (Persero) antara lain:

1. Rumah Dinas

2. Rumah Sakit

3. Tempat Peribadatan

4. Sarana Olahraga (tennis dan kolam renang)

5. Transportasi

6. Rekreasi

1.3.1.3 Peraturan Perusahaan

Peraturan perusahaan adalah sesuatu yang memuat berbagai

kebijaksanaan, prosedur, serta pelaksanaan yang ditertikan oleh perusahaan yang

kemudian disahkan oleh Departemen Tenaga Kerja yang berlaku di RI.

Beberapa peraturan umum yang ditetapkan oleh PT. Semen Batubara (Persero)

adalah:

1. Dalam memasuki area pabrik, karyawan harus menunjukkan tanda pengenal

dan menggunakan helm.

2. Memakai seragam yang disediakan oleh PT. Semen Baturaja

3. Jumlah cuti tahunan adalah 12 hari bagi setiap karyawan.

4. Setiap orang berkewajiban melaksanakan tugas dengan baik dan

membersihkan tempat pekerjaan.

Page 24: LAPORAN KKL 2012

24

5. Dilarang membawa obat–obatan terlarang ke dalam wilayah perusahaan dan

dilarang meminum–minuman yang mengandung alcohol selama jam kerja.

6. Setiap karyawan wajib masuk dan pulang tepat pada waktunya.

1.3.1.4 Pelayanan dan Kesejahteraan Sosial

Manajemen berkeyakinan bahwa untuk mendapatkan kerja yang bermutu

dan mempunyai tingkat produktivitas yang tinggi, maka jaminan kesejahteraan

dan kebutuhan social mereka perlu diperhatikan. Disamping memberikan

imbalankerja yang memadai kebutuhan–kebutuhan social dan aspirasi lainnya

juga mendapatkan perhatian dengan disediakannya fasilitas sarana penunjang

berupa :

1. Balai pengobatan untuk karyawan dan fasilitas dan rawat inap dirumah sakit

yang ditunjuk perusahaan.

2. Perpustakaan yang dapat digunakan waktu istirahat/waktu senggang oleh

karyawan untuk membaca.

3. Perumahan karyawan yang disediakan bagii karyawan tingkat staff dan non

staff.

4. Mess/wisma untuk karyawan yang sedang berdinas dimasing – masing lokasi

pabrik untuk tamu perusahaan yang berkunjung ke pabrik.

5. Sarana olahraga seperti lapangan tenis,sepakbola, bulutangkis, basket, kolam

renang, meja billiard, sarana kesenian dan alat musik

1.3.1.5 Kepersonaliaan

Biro Personalia PT.Semen Baturaja (Persero) mempunyai tanggung jawab

yang besar terhadap kelancaran, kelangsungan serta maju mundurnya perusahaan.

Tugas dan tanggung jawab Biro Personalia mengenai :

a. Penerimaan tenaga kerja untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik juga

berkualitas.

b. Penempatan tenaga kerja sesuai skill dan keahlian.

Page 25: LAPORAN KKL 2012

25

c. Melakukan pemutusan hubungan kerja.

d. Memberikan nilai terhadap prestasi karyawan.

e. Mengeluarkan peraturan kepegawaian bagi karyawan

Untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik dan berkualitas, maka dalam

melakukan penerimaan tenaga kerja harus sesuai dengan spesifikan jabatan (latar

belakang pendidikan dan usia) serta melalui serangkaian tes.

1.3.1.6 Sistem Penggajian

Sistem penggajian yang diberikan oleh perusahaan terhadap seluruh

karyawan terdiri dari:

1. Gaji Tetap

Gaji tetap tergantung pada standar golongan dan merupakan fungsi daripada

jabatan, yang termasuk gaji tetap adalah gaji pokok dan gaji pengabdian

2. Gaji Variable

Gaji variable ditentukan kepada prestasi kerja karyawan dan prestasi dari

perusahaan.

Berdasarkan pembagian karyawan staff dan non staff maka system

penggajian dapat dilihat pada table 1.6

Page 26: LAPORAN KKL 2012

26

Tabel 1.6 Sistem Penggajian Karyawan

Karyawan Karyawan non staff

a. Gaji tetap

1. Gaji Pokok

2. Tunjangan – tunjangan\

a. Pengabdian

b. Jabatan

c. Keluarga

d. Lokasi

e. Sewa Rumah

f. Pengobatan

b. Gaji variable

1. –

2. Call Out

3. Bonus

4. –

5. -

a. Gaji Tetap

1.Gaji Pokok

2. Tunjangan – tunjangan

a. Pengabdian

b. Jabatan

c. Keluarga

d. Lokasi

e. Sewa Rumah

b. Gaji Variable

1. Tunjangan shiff

2. Call out

3. Bonus

4. Tunjangan kehadiran

5. Lembur

Sumber : Bagian Personalia PT.Semen baturaja (Persero) (2010)

1.3.2 Indonesia Power

Struktur organisasi yang baik sangat diperlukan dalam suatu perusahaan,

semakin besar perusahaan tersebut semakin kompleks organisasinya. Secara

umum dapat dikatakan, struktur organisasi merupakan suatu gambaran secara

skematis yang menjelaskan tentang hubungan kerja. Pembagian kerja, serta

tanggung jawab dan wewenang dalam mencapai tujuan organisasi yang telah

ditetapkan semula.

PT. Indonesia Power Unit bisnis pembangkitan Suralaya, secara struktural

puncak pimpinananya dipegang oleh seorang General Manajer yang dibantu oleh

Deputi General Manajer dan Manajer bidang

Page 27: LAPORAN KKL 2012

27

Deputi General Manajer Operasi dan Pemeliharaan

1. Deputi General Manajer Operasi dan Pemeliharaan

2. Deputi General Manajer Bidang Umum

3. Deputi General Manajer Pengolahan Batubara

Deputi General Manajer ini dibantu oleh Management Representative dan

Document Control. Masing–masing Deputi membawahi setiap bagian.

1. Deputi General Manajer Operasi dan Pemeliharaan membawahi 5 manajer,

yaitu :

a. Manajer Logistik

b. Manajer Pengembangan Usaha

c. Manajer Sumber Daya Manusia

d. Manajer Keuangan

e. Manajer Humas

2. Deputi General Manajer Bidang Umum membawahi 5 manajer, yaitu :

a. Manajer Perencanaan Evaluasi dan Engineering

b. Manajer Pemeliharaan 1-4

c. Manajer Pemeliharaan 5-7

d. Manajer Operasi 1-4

e. Manajer Operasi 5-7

3. Deputi General Manajer Pengelolahan Batubara membawahi 3 manajer, yaitu :

a. Manajeer Ash Handling

b. Manajer Coal Handling

c. Manajer Pelabuhan

Page 28: LAPORAN KKL 2012

28

1.3.3 Puslitbang tekMIRA

Sistem organisasi yang ada di Puslitbang tekMIRA adalah sistem

organisasi garis dan fungsional (Line and Funcional Organization) dimana setiap

atasan mempunyai sejumlah bawahan yang masing-masing memberikan

pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugasnya dan ada sebagian bawahan dapat

Page 29: LAPORAN KKL 2012

29

berhubungan langsung dengan atasannya sehingga mereka mempunyai lebih dari

satu atasan. Struktur organisasi Puslitbang tekMIRA bisa dilihat digambar 8.

Page 30: LAPORAN KKL 2012

30

1.4 Pemasaran

1.4.1 PT. Semen Baturaja (Persero)

Page 31: LAPORAN KKL 2012

31

Pemasaran semen tidak secara langsung dilakukan oleh PT.Semen

Baturaja (Persero), melainkan melalui distributor – distributor atau penyalur –

penyalur yang tersebar diwilayah pemasaran PT. Semen Baturaja (Persero).

PT.Semen Baturaja (Persero) Mempunyai wilayah pemasaran antara lain :

1. Banten

2. Bengkulu

3. Jawa Barat/DKI Jakarta

4. Jambi

5. Lampung

6. Sumatera Selatan

Untuk meningkatkan kegiatan usaha dan niaga PT. Semen Baturaja

(Persero) membentuk distribusi dan transportasi yang bertujuan diantaranya untuk

memperluas daerah pemasaran, dalam hal ini diatur oleh Asosiasi Semen

Indonesia sesuai pembagian daerah masing – masing, yaitu :

A. Berdasarkan Distributor

1. Untuk daerah banten – Jabar/DKI Jakarta terdiri dari 6 distributor

2. Untuk wilayah Sumatera Selatan

- Daerah Palembang terdiri dari 8 distributor

- Daerah Tanjung Enim dan Lahat terdiri dari 1 distributor

- Daerah Baturaja terdiri dari 2 distributor

- Daerah Lubuk Linggau terdiri dari 2 distributor

3. Untuk daerah Jambi terdiri dari 2 distributor

4. Untuk daerah Bengkulu terdiri dari 1 distributor

5. Untuk daerah Bandar Lampung terdiri dari 5 distributor

B. Berdasarkan Transportasi

Page 32: LAPORAN KKL 2012

32

Penunjuk distributor ditentukan oleh kebutuhan daerah dan kapasitas

pabrik. Distributor – distributor membeli semen pada PT. Semen Baturaja

(Persero), kemudian semen dijual kepada konsumen. Untuk lebih jelasnya

pembagian lokasi pemasaran dapat dilihat pada gambar 9.

Page 33: LAPORAN KKL 2012

33

Page 34: LAPORAN KKL 2012

34

1.4.2 Indonesia Power

PT. Indonesia power adalah sebuah anak perusahaan PLN yang menjalankan

usaha komersial pada bidang pembangkitan tenaga listrik. Saat ini Indonesia

Power merupakan perusahaan yang merupakan perusahaan pembangkit listrik

dengan daya mampu terbesar di Indonesia. PT Indonesian Power mengelola 8 unit

bisnis pembangkitan yaitu Priok, Suralaya, Saguling, Kamojang, Mrica,

Semarang, Perak-Grati dan Bali.

Bisnis utama PT. Indonesia Power adalah pengoprasian pembangkit listrik di

Jawa dan Bali yang tersebar di 8 lokasi. Unit usaha pembangkitan PT.Indonesia

Power diberi nama Unit Bisnis Pembangkitan (UBP). Ke-delapan UBP berikut

DMN (Daya Mampu Netto) per 8 November 2007 adalah:

a. UBP Suralaya, mengoprasikan PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)

Suralaya Unit 1-4 (4x371 MW) Dan Unit 5-7 (3x575 MW)

b. UBP Priok, mengoprasikan PLTU Priok Unit 3&4 (2x45 MW), PLTGU

(Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap) Priok Blok I Dan II Masing-

Masing (3x120 MW dan 1x171 MW), PLTG Priok Unit 1&3 (2X17 MW)

c. UBP Saguling, mengoprasikan PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)

Saguling (4x175 MW)

d. UBP Kamojang, mengoprasikan PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas

Bumi) Gunung Salak (3x57 MW) dan PLTP Kamojang, Garut Unit 1 (27

MW) dan Unit 2-3 (2x57 MW)

e. UBP Mrica, mengoprasikan PLTA PB Soedirman (3x60 MW)

f. UBP Semarang, mengoprasikan PLTU Tambak Lorok, Semarang Unit 1-2

(2x42 MW) dan Unit 3 (105 MW), PLTGU Tambak Lorok Blok I dan II

masing-masing (3x100 MW dan 1x152 MW), PLTG Cilacap (2x20 MW)

g. UBP Perak-Grati, mengoprasikan PLTU Perak, Surabaya Unit 3-4 (2x28

MW), PLTGU Grati, Lekok, Pasuruan Blok I (3x99 MW dan 1x153 MW),

PLTG Grati Blok II (3x100 MW)

Page 35: LAPORAN KKL 2012

35

h. UBP Bali, mengoprasikan PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel)

Pesanggaran, Denpasar (total 55 MW), PLTG Pesanggaran (106 MW),

PLTG Gilimanuk (130 MW) dan PLTG Pemaron (2x40 MW).

Selain UBP, IP juga mempunyai bisnis jasa pemeliharaan pembangkit

listrik yang diberi nama Unit Bisnis Pemeliharaan (UBHar) yang berkantor di

jalan KS Tubun, Jakarta. IP juga mempunyai anak perusahaan yang bergerak di

bidang Trading batubara yaitu PT. Artha Daya Coalindo. Sedangkan PT.Cogindo

Daya Bersama adalah anak perusahan IP bergerak di bidang Co-generation dan

Energy Outsourcing.

Dalam rangka memenuhi peningkatan kebutuhan akan tenaga listrik

khususnya pulau jawa, untuk meningkatkan pemanfaaatna sumber energi primer,

maka PLTU Suralaya dibangun dengan menggunakan batubara sebagai bahan

bakar utama yang merupakan sumber energi primer kelima disamping energi air,

minyak bumi dan panas bumi. Pembangunan PLTU Suralaya dilakukan dalam 3

(tiga) tahap yang seluruhnya berjumlah 7 unit:

a. Tahap I = 2x400 MW beroprasi tahun 1984

b. Tahap II = 2x400 MW beroprasi tahun 1989

c. Tahap III = 3x600 MW beroprasi tahun 1997

Dalam pembangunannya secara keseluruhan dibangun oleh PLN Proyek

Induk Pembangkit Therma Jawa Barat dan Jakarta Raya dengan konsultan asing

dari Montreal Engineering Company (Monenco) Canada dan Black & Veatch

International (BVI) Amerika Serikat. Dalam melaksanakan pembangunan, proyek

PLTU Suralaya dibantu oleh beberapa kontraktor local dan kontraktor asing.

1.4.3 Puslitbang tekMIRA

1.4.3.1 Pengalaman Kerjasama Riset dan Pelayanan Jasa Teknologi

Puslitbang tekMIRA telah banyak melakukan kerjasama riset dan

Pelayanan jasa teknologi baik dengan pemerintah maupun dengan swasta nasional

baik didalam maupun diluar negeri.Puslitbang ini juga memberikan jasa teknologi

Page 36: LAPORAN KKL 2012

36

sesuai keahlian atau profesi yang dimilikinya serta disesuaikan dengan stake

holders.Berikut ini adalah daftar nama perusahaan dan instansi yang telah

melakukan kerjasama dengan litbang tekMIRA serat pelayanan jasa dari tahun

2004-2012 :

Kerjasama Riset

- Aneka Tambang Pongkor- BANPU (Thailand)- BPPT- Fajar Bumi Sakti- Fakultas Teknik UI- JCOAL (Jepang)- Kobe Steel Co.Ltd (Jepang)- NEDO (Jepang)- Indonesia Pratama- Indocement Palimanan- Ishikawajima-Harima Heavy Industries Co.Ltd- ITB- Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)- LIPI- Mitsubishi Corp- Pemda Jatim,Jateng,Jabar dan Bali- Tambang Batubara Bukit Asam- Sojitz Corporation Indonesia- Rekayasa Industri- Semen Cibinong- Semen Gresik- Semen Tonasa- Smelting Gresik- Surveyor Indonesia- JGC Corp- Tin Tecnology Limited- Universitas Trisakti- Trubaindo Coal- UNHAS- UNISBA- United Nations Industrial Development Organization (UNIDO)

Page 37: LAPORAN KKL 2012

37

Pelayanan Jasa Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Batubara

- Bumi Makmur Selaras- Fakultas Teknik UI- Freeport Indonesia- Jayadi- Pratama- Surveyor Indonesia- TIMAH- Krakatau Steel- Pupuk Kujang- Balitbangda Sumut- Badan Operasi Bersama- Kitadin- AIC- FBS- Sumber Kurnia Buana

Pelayanan Jasa Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Batubara

- Advance Technology Indonesia- BANPU Group- Berau Coal- Ener Corp- Fakultas Teknik UI- Freeport Indonesia- Ishikawajima-Harima Heavy Industries Co.Ltd- Konservasi Energi Abadi- Lautan Warna Berlian- Mitsubishi Corp- Nusa Galih Nusantara- Paragonesiatama- Pendopo Energi Batubara- PLN- Puslit Teh dan Kina (Bandung)- Surveyor Indonesia

Pelayanan Jasa Teknologi Aplikasi Penambangan Mineral dan Batubara

- Allied Indo Coal- Aneka Tambang- Banpu Group (Indominco,Kitadin,Trubaindo,Jorong Barutama Greston)

Page 38: LAPORAN KKL 2012

38

- Berau Coal- Bukit Asam- Bukit Panglong (Riau)- Bumi Parijata Pratama- Cimco Chemical- Dahana- Elputcika Persada- Fajar Bumi Sakti- KPC- Indocement Tunggal Prakarsa- Intan Mulia- Intimulya Multikencana- Karbindo- Kencono Wungu- Kobatin- Konservasi Energi Abadi- Pemda Jawa Tengah,Jawa Timur dan Jawa Barat- KPRI Pusdiktek PU Bandung- Micromine Indonesia Perdana- Nusa Indah- Obsidian Muara mandiri- PLTU Paiton- Puri Dimensi- Radiant Ramok Senabing- Resca Log Geoprima- Semen Baturaja- Semen Gresik- Semen Padang- Semen Tonasa- Sumber niaga- Surveyor Indonesia- Tanito Harum- Telkom- Timah- Velseis Indonesia

Pelayanan Jasa Tekno-Ekonomi dan Infromasi

- Advance Technology Indonesia- Aneka Tambang- Bukit Asam

Page 39: LAPORAN KKL 2012

39

- Fakultas Teknik UI- Freeport Indonesia- Micromine Indonesia Perdana- Pemkab Bangka dan Ponorogo

Page 40: LAPORAN KKL 2012

40

BAB II

URAIAN PROSES

2.1 Bahan Baku

2.1.1 PT. Semen Baturaja (Persero)

Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan semen adalah batuan alam

yang mengandung oksida–oksida kalsium, alumina, silica dan besi. Bahan baku

tersebut terdiri dari tiga kelompok yaitu bahan baku utama, bahan baku penunjang

(korektif) dan baku tambahan.

2.1.1.1 Bahan Baku Utama

Bahan baku utama merupakan bahan baku yang mengandung komposisi

kimia oksida –oksida kalsium, silica dan alumina. Bahanbaku utama yang

digunakan yaitu batu kapur (Lime Stone) dan tanah liay (Clay).

a. Batu Kapur ( Lime Stone )

Calsium carbonat ( CaCO3) berasal dari pembentukan geologis yang pada

umumnya dapat dipakai untuk pembuatan semen Portland sebagai sumber

senyawa kapur ( CaO ).

b. Tanah Liat ( Clay )

Tanah liat ( 3AI2O3.K2O.6SiO2.2H2O ) merupakan bahan baku semen yang

mempunyai sumber utama senyawa silica, senyawa alumunia, dan senyawa besi.

2.1.1.2 Bahan Baku Penunjang (Korektif)

Bahan baku korektif adalah bahan tambahan ada bahan baku utama

apabila pada pencampuran bahan baku utama komposisi oksida–oksidanya belum

memenuhi persyaratan secara kualitatif dan kuantitatif.

Pada umumnya, bahan baku korektif yang digunakan mengandung oksida

silica, oksida alumina dan oksida besi yang diperoleh dari pasir silica ( silica

sand) dan pasir besi ( iron sand).

Page 41: LAPORAN KKL 2012

41

a. Pasir silica ( Silica sand )

Pasir besi digunakan sebagai pengkoreksi kadar SiO2 dalam tanah liat

yang rendah.

b. Pasir Besi (Iron Sand)

Pasir besi digunakan sebagai pengkoreksi kadar Fe2O3 yang biasanya

dalam bahan baku utama masih kurang.

Bahan Baku penunjang memiliki sifat fisik dan kimia seperti pada tabel berikut :

Tabel 2.3 Sifat – sifat Fisik dan Kimia Bahan Baku Penunjang

No Sifat – Sifat BahanKomponen Bahan Baku

Pasir Silika Pasir Besi

1

2

3

4

5

6

7

Rumus Kimia

Berat Molekul

Densitas

Titik Leleh

Titik Didih

Warna

Kelarutan

SiO2

60,06 g/gmol

2,32 g/ml

1710 ºC

2230 ºC

Coklat Keputihan

Tidak larut dalam air,

dan alkali tetapi larut

dala HF

Fe2O3

159,70 g/gmol

5,12 g/ml

Terurai pada 1560 ºC

-

Hitam

Tidak Larut dalam air,

tetapi larut dalam HCL

Sumber : Perry, R.H, Tahun 1989

2.1.1.3 Bahan Baku Tambahan

Bahan baku tambahan adalah bahan baku yang ditambahkan pada tera atau

klinker untuk memperbaiki sifat – sifat tertentu dari semen yang dihasilkan. Bahan

baku tambahan yang biasa digunakan untuk mengatur waktu pengikat semen

adalah Gypsum, dengan kadar semen yang ditambahkan berkisar 4%. Tabel 2.4

berikut adalah sifat – sifat fisik dan kimia dari Gypsum.

Page 42: LAPORAN KKL 2012

42

Tabel 2.4 Sifat – Sifat Fisik dan Kimia Bahan Baku Tambahan

No Sifat – Sifat Bahan Gypsum

1

2

3

4

5

6

7

Rumus Kimia

Berat Molekul

Densitas

Titik Leleh

Titik Didih

Warna

Kelarutan

CaSO4.2 H2O

172,17 g/gmol

2,32 g/ml

128 ºC

163 ºC

Putih

Larut dalam air, gliseril, Na2S2O3 dan

garam NH4

Sumber : Perry, R.H, tahun 1989

2.1.2 Indonesia Power

PLTU Suralaya telah direncanakan dan dibangun untuk menggunakan

batubara sebagai bahan bakar utamanya. Sedangkan sebagai bahan bakar

cadangan menggunakan bahan bakar residu, Main Fuel Oil (MFO) dan juga

menggunakan solar, High Speed Diesel (HSD) sebagai bahan bakar ignitor atau

pemantik pada penyalaan awal dengan bantuan udara panas bertekanan. Batubara

diperoleh dari tambang Bukit Asam, Sumatera Selatan dari jenis subbituminous

dengan nilai kalor 5000-5500 kkal/kg.

2.2 Proses Produksi

2.2.1 PT. Semen Baturaja (Persero)

Proses pembuatan semen yang dihasilkan pada PT. Semen Baturaja ini

menggunakan proses kering (dry procces). Proses produksi ini dimulai dari

penyediaan bahan mentah, penggilingan bahan mentah, pembakaran, pendinginan

klinker, dan pengatongan semen.

Page 43: LAPORAN KKL 2012

43

2.1.1.2 Uraian Proses

1. Penyediaan Bahan Mentah

Bahan mentah yang dibutuhkan dalam pembuatan semen antara lain batu

kapur, tanah liat, pasir silica dan pasir besi.

a. Penambangan Batu Kapur (Lime Stone)

Batu kapur dapat diperoleh dengan cara penambangan. Metode

penambangan yang dilakukan di PT. Semen Baturaja (Persero) bersifat tambang

terbuka. Metode ini dipakai karena deposit batu kapur di PT. Semen Baturaja

(Persero) terletak pada daerah yang mendatar, sehingga tempat kerjanya (front)

digali kearah bawah sehingga membuat cekungan (pit). Metode penambangan

seperti ini disebut “Pit Type Quarry”.Penambangan batu kapur berlokasi di daerah

Pusar yang terletak lebih kurang 1200 m kearah barat daya dari arah pabrik. Area

penambangan dengan luas lebih kurang 51,5 ha ini memiliki ketebalan tanah

penutup (Over Burden) rata–rata 4 meter.

Aktivasi penambangan batu kapur meliputi clearing, stripping, drilling,

blasting, loading, hauling dan crushing.

Alat-alat perlengkapan penambangan batu kapur adalah sebagai berikut :

- Bor tipe Rotary Drill dengan diameter 4 in

- Mobil kompresor

- Hydraulic Exavator

- Rear Dump Truck HD 200 dan HD 300

Alat-alat bantu antara lain:

- Buldozer

- Pompa listrik

- Greader

- Wheel loader

Kegiatan penambangan batu kapur meliputi :

1. Clearing

Page 44: LAPORAN KKL 2012

44

Clearing adalah kegiatan pembersihan semak belukar maupun bongkahan

–bongkahan batu yang berada di atas lokasi dan menghalangi penambangan.

Tanah humus di bagian atas lokasi dan menghalangi penambangan. Tanah humus

di bagian atas harus ditimbun pada tempat tertentu dan ditanami rumput agar tidak

terjadi erosi, sehingga kelak dapat dipakai sebagai reklamasi bekas–bekas

penambangan.

2. Stripping of Over Burden (Pengupasan Tanah Penutup).

Stripping of Over Burden adalah kegiatan pengupas tanah penutup yang

mempunyai ketebalan lebih kurang 4 meter dengan menggunakan alat gali Back

Hoe UH 20. Lapisan tanah selanjutnya digali dan dimuat ke dalam Dump Truck

HD 200 kemudian dibuang ke tempat pembuangan di sebelah tenggara front.

3. Drilling (Pengeboran)

Untuk penambangan batu kapur terlebih dahulu dilakukan pengeboran

guna pembuatan lubang ledak (Blast Hole). Jenis alat yang digunakan pada front

penambangan batu kapur ada tiga jenis yaitu:

- Jack Hammer

Digunakan untuk bongkahan-bongkahan (Boulder) yang terdapat pada bagian

atas dari batu kapur untuk memudahkan operasi.

- Wagon Drill dan Rotary Drill

Wagon Drill dan Rotary Drill digunakan bila permukaan batu kapur sudah

cukup rata dan dioperasikan untuk pembuatan lubang ledak. Geometri lubang

ledak produksi PT. Semen Baturaja (Persero) terdiri dari burden 2,5 meter,

kedalaman lubang ledak bor rata-rata 7 meter, posisi kemiringan lubang 80o

dan spacing 3 meter. Jika pengeboran telah selesai, dilanjutkan dengan

pengisian lubang ledak dengan bahan peledak.

4. Blasting (Peledakan)

Perlengkapan peledakan secara umum terbagi antara lain :

- Penggalak awal (Detonator listrik, sumbu ledak)

- Penggalak utama (primer, Booster)

- Penggalak nyala panas atau arus listrik (kabel listrik, sumbu bakar).

- Sumber nyala atau arus listrik (Blasting Machine).

Page 45: LAPORAN KKL 2012

45

Bahan peledak yang dipakai :

- Damotion 805

Bahan peledak dengan bentuk seperti dodol yang pekat dengan melarutkan

Nitro Catton dalam Nitro.

- ANFO

Campuran Ammonium Nitrat dengan bahan bakar solar dengan

perbandingan berat 94 %-96 %.

Standar penggunaan bahan peledak adalah 130 gram/ton. Sedangkan

urutan pekerjaan yang dilakukan selama pengisian bahan peledak adalah sebagai

berikut:

- Mempersiapkan bahan peledak, detonator, listrik dan peralatan lain.

- Pengecekan kedalaman lubang.

- Mengontrol detonator dengan Ohm Meter.

- Memasukkan detonator ke dalam Damotin.

- Memasukkan primer bahan peledak ke dalam lubang.

- Memasukkan pekerjaan stemming (pemadatan lubang tambang).

- Menghubungkan detonator listrik sehingga menjadi rangkaian yang tersusun

baik.

- Menguji rangkaian dengan alat Blasting Ohm Meter untuk mengetahui apakah

sudah sempurna.

- Memberikan tanda sirine sebagai awal dimulainya peledakan.

5. Loading (Pemuatan)

Merupakan rangakaian kegiatan yang dilakukan untuk mengambil dan

memuat material ke dalam alat angkut. Alat muat yang dipakai antara lain:

Hydraullic Shovel, Back Hoe, Whell Loader. Setelah batu kapur digali dengan alat

muat lalu dimasukkan ke Dump Truck.

6. Hauling (Pengangkutan)

Page 46: LAPORAN KKL 2012

46

Merupakan serangkaian pekerjaan yang dilakukan untuk mengangkut batu

kapur ke peralatan pemecah batu kapur. Alat angkut yang digunakan adalah

DumpTruck

7. Crushing (Pemecahan)

Batu kapur yang diangkut dari tambang dengan Dump Truck dituangkan

ke dalam limestone hopper. Selanjutnya batu kapur dimasukkan ke dalam alat

pemecah (single shaft hammer crusher) oleh appron feeder. Prinsip kerja dari alat

pemecah yaitu berdasarkan putaran (rotation) dan pukulan (impact) dari hammer

yang membentuk impact wall lining. Produk yang lolos dari saringan (grate

basket) masuk discharge steel conveyor, sedangkan material jatuhan dari appron

feeder ditampung oleh drag chain dan masuk discharge steel conveyor.

Selanjutnya batu kapur tersebut diangkut dengan melalui rangkaian seri belt

conveyor dicurahkan dengan membentuk layer–layer ke tempat penumpukan yang

dibagi dua bagian yaitu stock pile I dan II.

b. Penambangan Tanah Liat (Clay)

Penambangan tanah liat yang berlokasi di Air Gading terletak lebih kurang

400 meter arah barat daya dari pabrik. Lapisan over burden berkisar antara 0,2–

0,5 meter, Luas lokasi penambangan lebih kurang 27,4 Ha dengan system

penggalian dari atas bench.

Alat – alat yang digunakan:

a. Hydraullic Exavator / Back Hoe Hitachi dengan kapasitas 2,4 m3

b. Rear Dump Truck

Alat bantu yang digunakan:

Buldozer untuk pengupasan tanah penutup

Kegiatan penambangan tanah liat meliputi clearing, stripping, loading,

hauling dan crushing.

1. Clearing / Stripping

Untuk pembersihan/pengupasan over burden tersebut cukup dengan

menggunakan bulldozer.

2. Loading / Hauling

Page 47: LAPORAN KKL 2012

47

Alat yang dipakai adalah back hoe dengan kapasitas 2,4 m3, sedangkan alat

angkutnya adalah Rear Dump Truck dengan kapasitas 20 ton.

3. Crushing

Dengan alat angkut Dump Truck, tanah liat dari tambang diangkut dan

dituangkan ke dalam clay hopper.Appron feeder yang dilengkapi dengan I speed

mentransfer tanah liat ke Double Roller Crusher. Prinsip kerja Double Roller

Crusher adalah dengan cara ditekan oleh dua buah roller yang putarannya

berlawanan arah. Pada roller tersebut dilengkapi dengan kuku baja (teeth) untuk

membantu memecah tanah liat yang keras. Untuk menampung jatuhan material

dari appron feeder dipasang drag chain. Material yang telah dihancurkan

selanjutnya dimasukkan ke dalam stock pile tanah liat dengan alat transport belt

conveyor.

a. Penyediaan Pasir Silika

Pasir silika digunakan sebagai bahan koreksi pada bahan mentah utama

yang kekurangan SiO2. Jumlah yang dibutuhkan didasarkan pada perhitungan

otomatis oleh program QCX di bagian pengendalian mutu. Pasir silika tersebut

diperoleh dengan cara membeli dari tambang rakyat. Sifat fisik pasir silika antara

lain ada yang berwarna kuning putih, hingga coklat kemerah-merahan tergantung

dari lokasi tambang rakyat tersebut. Bentuknya seperti pasir biasa, namun yang

membedakan adalah warnanya yang khas dan berkilat, serta ada juga yang masih

dalam bentuk bongkahan atau gumpalan-gumpalan sebesar kepalan tangan.

b. Penyediaan Pasir Besi / Bijih Besi

Berfungsi sebagai bahan koreksi adanya kekurangan komposisi Fe2O3. Di

dapat dengan cara membeli dari Lampung dan rekanan-rekanan yang di tunjuk.

Warnanya kebanyakan hitam, warna gelap, kemerahan dan kecoklatan. Kekerasan

5,5 – 6,5 skala Mohs. Bentuk butiran halus seperti pasir.

1. Penggilingan Bahan Mentah

Page 48: LAPORAN KKL 2012

48

Penggilingan bahan mentah adalah cara untuk memperkecil ukuran bahan

mentah menjadi lebih kecil atau membuat luas permukaan material menjadi lebih

besar. Tujuan dari penggilingan bahan mentah ini adalah untuk mendapatkan

campuran bahan mentah yang homogenik dan untuk mempermudah terjadinya

reaksi kimia pada saat klinkerisasi. Selain penggilingan, material juga mengalami

pengeringan dengan media pengeringanya berupa gas panas yang dapat berasal

dari hot gas generator ataupun dari kiln exchaust gas.

Bahan mentah utama yang terdiri dari batu kapur dan tanah liat di garuk

dengan menggunakan reclaimer dari stock pile masing–masing, kemudian bahan

koreksi yang berupa pasir silika dan pasir besi di campur dengan bahan mentah

utama dalam sebuah belt conveyor untuk di umpankan ke dalam vertical mill. Di

dalam vertical mill keempat bahan mentah yang telah bercampur dengan proporsi

tertentu itu mengalami proses penggilingan dan pengeringan. Selanjutnya,

material yang telah halus di hisap dengan sebuah fan. Untuk mendapatkan produk

vertical mill tepung baku atau raw meal yang memiliki kehalusan sesuai dengan

standard , maka material yang terhisap harus melewati separator terlebih dahulu

dan selanjutnya di pisahkan dari gas panas dengan menggunakan 4 buah cyclone.

Tepung baku yang telah terpisah dari gas panas selanjutnya di masukkan

ke CF Silo (Continous Flow Silo) dengan menggunakan alat transport berupa

fluxoslide dan belt bucket elevator. Di dalam CF Silo raw meal akan

dihomogenisasi dan di simpan serta siap di umpan ke kiln. Produk atas dari

Cyclone Separator adalah uap air, gas panas dan sebagian debu yang terikat pada

waktu pemisahan ini di transportasikan ke Electric Precipitator. Didalam

Electric Precipitator ini debu ditangkap oleh elektroda–elektroda yang

bertegangan tinggi. Debu yang terkumpul ini di kembalikan lagi ke CF Silo.

Sedangkan gas panas dari kiln, uap air dan sebagian debu yang tidak tertangkap

oleh elektrode–elektroda Electric Precipitator di transportastikan ke cerobong

(stack) dengan bantuan sebuah fan adalah IDF fan.

a. Penggilingan Batubara

Page 49: LAPORAN KKL 2012

49

Raw coal yang diperoleh dari PT. Bukit Asam (Persero) ditumpuk dalam

domestorage, selanjutnya reclaimer akan menggaruk batubara untuk dijatuhkan

dalam belt conveyor. Kemudian oleh bucket elevator material dibawa ke raw coal

silo.

b. Penggilingan Raw Coal

Proses diawali dengan pemanasan sistem (heating up), yang bertujuan

untuk mempersiapkan kondisi operasi coal mill dengan cara memasukkan gas

panas dari kiln hingga mencapai temperatur tertentu dan harus dilakukan dengan

benar hingga tidak membahayakan sistem sebelum dimasuki batubara.

Setelah kondisi panas memenuhi persyaratan segera raw coal dimasukkan

ke dalam coal mill melalui twin paddle. Di dalam coal mill, raw coal masuk di

antara table dan roller membentuk ketebalan tertentu bed contact dengan gas

panas mengalami proses pengeringan. Selain hasil penggilingan dihisap oleh jet

pulse filter untuk dipisahkan antara coal halus dari gas panas. Coal halus

ditangkap oleh filter kemudian disimpan dalam bin sebagai produk coal mill yang

siap untuk digunakan pada proses pembakaran, sedangkan gas panasnya dibuang

melalui stack (prinsip kerjanya sama dengan raw material semen pada vertical

mill).

Keberhasilan proses penggilingan batubara selain dari segi kuantitas juga

ditinjau dari kualitasnya, yaitu kadar air dan kehalusan fine coal produk coal mill

standar air maksimal 9 %, agar tidak merugikan proses pembakaran, sedangkan

kehalusan batubara dibatasi maksimum 20% yang lolos ayakan 90 µ. Tingkat

kehalusan yang berlebihan akan merugikan dalam proses pembakaran.

Agar sistem tetap bertekanan negatif dan tidak adanya batubara yang

berhamburan, maka digunakan jet pulse dengan ukuran kecil.

c. Pengumpanan coal ke kiln dan calsiner

Kebutuhan batubara yang dialirkan ke kiln maupun calsiner diatur dengan

control system. Fine coal dari bin akan turun ke pfister dengan bantuan udara dari

aerasi untuk ditimbang sesuai dengan kebutuhan. Selanjutnya keluar melalui

pipa`kemudian dihembuskan oleh udara bertekanan tinggi dari blower menuju kiln

burner atau calsiner burner untuk proses pembakaran. Prinsip utama yang paling

Page 50: LAPORAN KKL 2012

50

penting adalah stabilitas supply batubara dari pfitser ke burner sangat berpengaruh

terhadap proses pembakaran di kiln dan calsiner.

2. Proses Pemanasan Awal dan Proses Klinkerisasi

a. Proses pemanasan awal

Proses pemanasan awal adalah proses penguapan air dan proses calsinasi

pada umpan kiln raw meal pada temperatur 600–800 0C.

Proses ini terjadi pada Preheater, yang terdiri dari 2 unit (2 string),

masing-masing string terdiri dari 4 cyclone, salah satu string dilengkapi dengan

burner precalsiner (Secondary Burner). Dengan adanya Preheater 2 string dan

dilengkapi dengan Burner Precalsiner, maka akan terjadi peningkatan /

percepatan proses kalsinasi (sebagian besar proses kalsinasi sudah terjadi di

preheater) dan beban kalsinasi didalam kiln menjadi lebih ringan atau

berkurang.

Untuk lebih jelas reaksi yang terjadi pada proses pembuatan semen dapat

dilihat pada tabel 2.5 berikut ini

Page 51: LAPORAN KKL 2012

51

Tabel 2.5 Reaksi Pada Proses Pembuatan Semen

Temperatur

(0C)Reaksi yang terjadi (perubahan) Reaksi

0-100

100-600

600-800

700-900

1100-1200

1200-1450

Penguapan air dalam Roller

Mill

Penguapan air hidrat dari tanah

Liat

Penguraian senyawa karbonat

(proses Calsinasi) terutama jenis

magnesium karbonat sedangkan

karbonat dari senyawa kalsium

akan terurai pada suhu 900 0C.

Mulai terbentuknya senyawa

C3A, C2S, C2AF

Pembentukan senyawa C2S,

C4AF, C3A maksimum

Pembentukan C3S dan

pengurangan CaO bebas pada

temperatur 1260 0C, terbentuk

fase cair (Liquid Phase) yang

apabila didinginkan menjadi

terak (klinker)

CaCO3 → CaO(s) +

CO2

Al2O3 + 3CaO →

3CaO.Al2O3

Al2O3 + 4CaO + Fe2O3

→ 4CaO.Al2O3.Fe2O3

SiO2 + 2CaO →

2CaO.SiO2

3CaO + SiO2 →

3CaO.SiO2

Sumber : PT. Semen Baturaja (Persero) (2010)

Menurut teori atau neraca panas pada pembakaran, bahwa panas yang

dibangkitkan dari bahan bakar sebagian besar dipakai untuk proses calsinasi di

preheater dan sebagian kecil dipakai dalam proses klinkerisasi di kiln.

3. Pembakaran

Page 52: LAPORAN KKL 2012

52

Tepung baku (raw meal) yang telah dihomogenisasi di dalam CF Silo

dikeluarkan dan dengan menggunakan serangkaian peralatan transport, tepung

baku di umpankan ke kiln. Tepung baku yang di umpankan ke Kiln disebut umpan

baku atau umpan kiln (kiln feed). Proses pembakaran yang terjadi meliputi

pemanasan awal umpan baku di preheater (pengeringan, dehidrasi dan

dekomposisi), pembakaran di kiln (klinkerisasi) dan pendinginan di Grate cooler

(quenching).

a. Pengeringan

Pengeringan di sini adalah proses penguapan air yang masih terkandung

dalam umpan baku. Terjadi pada saat umpan baku kontak dengan gas panas pada

temperature sampai 200 ºC.

b. Dehidrasi

Dehidrasi adalah proses terjadinya pelepasan air kristal (combined water)

yang terikat secara molekuler di dalam mineral–mineral umpan baku. Proses ini

terjadi temperatur 100–400 ºC. Kondisi ini menyebabkan struktur mineral menjadi

tidak stabil dan akan terurai menjadi pada temperatur 400–900 ºC.

c. Dekomposisi dan kalsinasi

Dekomposisi adalah proses penguraian atau pemecahan mineral– mineral

umpan baku menjadi oksida–oksida yang relatif terjadi pada temperatur 400–

900 ºC .

d. Klinkerisasi

Klinkerisasi adalah proses pembentukan senyawa–senyawa penyusun

semen Portland baik dalam fasa padat maupun dalam fasa cair. Pada temperatur

1260-1310 ºC mulai terjadi lelehan terutama terdiri dari komponen Al203 dan

Fe2O3. Pada temperatur 1450 ºC, jumlah fasa cair dapat mencapai 20-30 %. Dalam

fasa cair terjadi pembentukan ( C3S ) 3CaO. SiO2 dengan persamaan reaksi

sebagai berikut:

2CaO.SiO2 + CaO 3CaO.SiO2

Apabila dalam proses klinkerisasi masih terdapat CaO yang belum

bereaksi dengan oksida lainnya, maka akan terbentuk CaO bebas (free lime) yang

bersifat merugikan terhadap, mutu semen. Banyaknya CaO bebas pada klinker

Page 53: LAPORAN KKL 2012

53

dapat dijadikan salah satu indikator apakah proses pembakaran klinker berjalan

dengan baik atau tidak. Semakin banyak CaO berarti proses pembakaran tidak

berjalan dengan baik.

Peralatan utama untuk pembakaran P.T Semen Baturaja (Persero) adalah

Rotary kiln yang dilengkapi dengan Suspension Preheater.

Kecepatan pembakaran bahan baku dalam rotary kiln (tanur putar)

bergantung pada :

- Kecepatan putar kiln = 3 rpm

- Panjang kiln = 75 m

- Diameter kiln = 4,5 m

- Kemiringan kiln = 150

e. Quenching

Quenching adalah proses pendinginan klinker scara mendadak setelah

reaksi klinkerisasi selesai. Quenching dilakukan di dalam Grate Cooler dengan

media pendingnnya berupa udara luar yang dihembuskan ke dalam Grate Cooler

dengan menggunakan fan.

Tujuan quenching adalah untuk mendapatkan klinker dengan mutu yang

baik, diantaranya :

- Mencegahnya terjadinya reaksi inversi terjadi pada pendinginan lambat pada

temperatur ± 1200 ºC.

- Mencegahnya terjadinya pembentukan struktur Kristal beta 2CaO.SiO2 yang

bersifat hidraulis menjadi Kristal alfa 2CaO.SiO2 yang bersifat kurang atau

tidak hidraulis. Klinker yang dihasilkan kemudian disimpan di dalam klinker

silo.

- Dengan adanya pendinginan yang mendadak dari temperatur tinggi (1000°C)

menjadi temperatur yang rendah (100°C) akan dihasilkan terak yang rapuh

(berpori-pori tinggi) sehingga memudahkan dalam proses penggilingan terak.

- Untuk melindungi peralatan transportasi terak dari temperatur tinggi.

- Panas terak dikembalikan ke dalam kiln sebagai udara sekunder pada

pembakaran.

4. Penggilingan Semen

Page 54: LAPORAN KKL 2012

54

Klinker yang disimpan dalam klinker silo dikeluarkan dan diangkut

dengan chain conveyor masuk ke dalam bin klinker. Sementara gypsum dari

gerbong dibongkar dan disimpan dalam bin gypsum. Dengan perbandingan

tertentu, klinker dan gypsum dikeluarkan dari bin masing–masing dan akan

bercampur di belt conveyor. Dari belt conveyor campuran ini kemudian

dihancurkan dengan roller press sehingga memiliki ukuran tertentu yang

selanjutnya digiling dengan menggunakan alat penggiling berupa tube mill yang

berisi bola – bola besi sehingga media penghancurnya.

Dengan menggunakan sebuah fan, material yang telah halus dihisap dan

dipisahkan dari udara pembawanya dengan menggunakan beberapa perangkat

pemisah debu. Hasil penggilingan ini disimpan dalan semen silo yang kedap

udara. Semen yang dihasilkan harus memenuhi syarat mutu fisik semen dengan

kehalusan minimal 3000 cm2/g (SNI mempersyaratkan min. 2800 cm2/g).

5. Pengantongan Semen

Semen dikeluarkan dari semen silo dan diangkut dengan menggunakan

belt conveyor masuk ke steel silo. Dengan alat pengantongan berupa Rotary

Packer, semen dikantongi dengan setiap 1 sak berisi 50 kg semen, kemudian di

bawa ke truk untuk dipasarkan.

Untuk lebih jelasnya, proses pembuatan semen Baturaja dapat dilihat

diagram alirnya pada gambar 10.

Page 55: LAPORAN KKL 2012

55

Diajukan, Diperiksa, Disetujui,

PT. SEMEN BATURAJ ABATURAJ A CLINKER PLANT

FLOW SHEET & SAMPLING MAP Lampiran :

FROM ( A )

HOT GAS FURNACE

DILUTEAIR

C L A Y

LIMESTONECRUSER

SILICA SAND

IRON SANDFROM STORAGE

RAW MILL

TO RAW MILLPLANT IRON SAND

STORAGE

COALBIN

16COAL

STORAGE

RAW COALFROM TRAIN

IRON SANDFROM TRAIN

GYPSUMFROM TRAIN

TO CEMENTPLANT

GYPSUMSTORAGE BIN

1

LIMESTONE4

LS SS IS

5 6

3

2

C L A YCRUSER

RECYCLE TO RAW MILL

TO LAB.

7

E P

Dust to CF Silo orto Kiln Feed

COALMILL

FROM ( B )

DILUTE AIR

D C

17

CT

TO RAW MILL ( A )

TO COAL MILL ( B )

8

X SAMPLING POINT

COAL CRUSHER

COAL SCREEN

CF SILO

TO KILN

TO CALCINER

FINE COAL BIN

TO BATURAJ A CEMENT PLANT ( C )

CLINKER'S TRAIN TOPALEMBANG & PANJ ANG PLANT

14 15

SLC COAL BURNERSLC

SLC OIL BURNER

GRATE COOLER

KILN SYSTEM

9

CLINKERCOVER

STORAGE

12

CLINKERSTORAGE

10

13

CLINKERSILO-I

CLINKERSILO-II

11

E P

Dust to Clinker

Page 56: LAPORAN KKL 2012

Baturaja Cement Plant

XSAMPLING POINT

SEPAXSEPT.

D C

D C

20

CEMENTSILOEX

RAW MEALSILO

CEMENTSILOEX

LIMESTONESILO

GYPSUMSTORAGE BIN

ROLLERPRESS

GRITSEPT.

GYPSUMEX

IRONSANDBIN

1918

CLINKEREX

LIMESTONEBIN

GYPSUMFROM UNLOADING

CLINKER FROMCLINKER PLANT ( C )

STEELSILO

CEMENTPACKER

CEMENTPACKER

CEMENT MILL

Ex CoalWeigherØ 4"

AIR COMPRESSOR750 CFM

Fly AshEx

Intermediate

Bin

56

2.2.2 Indonesia Power

Page 57: LAPORAN KKL 2012

57

Transportasi batubara dari mulut tambang Tanjung Enim ke pelabuhan

Tarahan dilakukan dengan kereta api. Selanjutnya dibawa dengan kapal laut ke

Jetty Suralaya. Batubara yang dibongkar dari kapal di Coal Jetty dengan

menggunakan Ship Unloader atau dengan peralatan pembongkaran kapal itu

sendiri, dipindahkan ke hopper dan selanjutnya diangkut dengan conveyor menuju

penyimpanan sementara (temporary stock) dengan melalui Telescopic Chute atau

dengan menggunakan Stacker/Reclaimer atau langsung batubara tersebut

ditransfer malalui Junction House ke Scrapper Conveyor lalu ke Coal Bunker,

seterusnya ke Coal Feeder yang berfungsi mengatur jumlah aliran ke Pulverizer

dimana batubara digiling dengan ukuran yang sesuai kebutuhan menjadi serbuk

yang halus. Serbuk batubara ini dicampur dengan udara panas dari Primary Air

Fan dan dibawa ke Coal Burner yang menyemburkan batubara tersebut ke dalam

ruang bakar untuk proses pembakaran dan terbakar seperti gas untuk mengubah

air menjadi uap. Udara pembakaran yang digunakan pada ruangan bakar dipasok

dari Forced Draft Fan (FDF) yang mengalirkan udara pembakaran melalui Air

Heater. Hasil proses pembakaran yang terjadi menghasilkan limbah berupa abu

dalam perbandingan 14:1. Abu yang jatuh ke bagian bawah boiler secara periodik

dikeluarkan dan dikirim ke Ash Valley. Gas hasil pembakaran dihisap keluar dari

boiler oleh Induce Draft Fan (IDF) dan dilewatkan melalui Electric Precipitator

yang menyerap 99,5% abu terbang dan debu dengan sistem elektroda, lalu

dihembuskan ke udara melalui cerobong/Stak. Abu dan debu kemudian

dikumpulkan dan diambil dengan alat pneumatic gravity conveyor yang

digunakan sebagai material pembuat jalan, semen dan bahan bangunan (conblok).

Panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar, diserap oleh pipa

pipa penguap (water walls) menjadi uap jenuh atau uap basah yang kemudian

dipanaskan di Super Heater (SH) yang menghasilkan uap kering. Kemudian uap

tersebut dialirkan ke Turbin tekanan tinggi High Pressure Turbine, dimana uap

tersebut diexpansikan melalui Nozzles ke sudu-sudu turbin. Tenaga dari uap

mendorong sudu-sudu turbin dan membuat turbin berputar. Setelah melalui HP

Turbine, uap dikembalikan kedalam Boiler untuk dipanaskan ulang di Reheater

Page 58: LAPORAN KKL 2012

58

guna menambah kualitas panas uap sebelum uap tersebut digunakan kembali di

Intermediate Pressure (IP) Turbine dan Low Pressure (LP) Turbine. Sementara

itu, uap bekas dikembalikan menjadi air di Condenser dengan pendinginan air laut

yang dipasok oleh Circulating Water Pump. Air kondensasi akan digunakan

kembali sebagai air pengisi Boiler. Air dipompakan dari kondenser dengan

menggunakan Condensate Extraction Pump, pada awalnya dipanaskan melalui

Low Pressure Heater, dinaikkan ke Deaerator untuk menghilangkan gas-gas yang

terkandung didalam air. Air tersebut kemudian dipompakan oleh Boiler Feed

Pump melalui High Pressure Heater, dimana air tersebut dipanaskan lebih lanjut

sebelum masuk kedalam Boiler pada Economizer, kemudian air masuk ke Steam

Drum. Siklus air dan uap ini berulang secara terus menerus selama unit

beroperasi. Poros turbin dikopel dengan Rotor Generator, maka kedua poros

memiliki jumlah putaran yang sama. Ketika telah mencapai putaran nominal 3000

rpm, pada Rotor generator dibuatlah magnetasi dengan Brushless Exitation System

dengan demikian Stator Generator (21) akan membangkitkan tenaga listrik dengan

tegangan 23 kV. Listrik yang dihasilkan kemudian disalurkan ke Generator

Transformer (22) untuk dinaikan tegangannya menjadi 500 kV. Sebagian besar

listrik tersebut disalurkan kesistem jaringan terpadu (Interkoneksi) se-Jawa-Bali

melalui saluran udara tegangan extra tinggi 500 kV dan sebagian lainnya

disalurkan ke gardu induk Cilegon dan daerah Industri Bojonegara melalui saluran

udara tegangan tinggi 150 kV.

2.3 Produk

2.3.1 PT. Semen Baturaja (Persero)

Produk yang dihasilkan dari proses pembuatan semen di PT. Semen

Baturaja (Persero) adalah Semen Portland Type I menurut Standar Nasional

Indonesia. Semen Portland Type I adalah semen Portland untuk penggunaan

umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus seperti yang disyaratkan pada

jenis-jenis lain. Penggunaan semen Portland type I dapat dipakai untuk seluruh

bangunan seperti untuk jalan, jembatan, bangunan gedung dan lain-lain jenis

Page 59: LAPORAN KKL 2012

59

konstruksi, terutama yang tidak ada kemungkinan mendapat serangan sulfat dari

tanah dan timbulnya panas hidrasi yang tinggi.

2.3.1.1 Sifat – Sifat Fisik Produk PT. Semen Baturaja (Persero)

Sifat – sifat fisik dari produk semen Portland type I yang dihasilkan oleh

PT. Semen Baturaja (Persero) dapat dilihat pada tabel 2.6 di bawah ini.

Tabel 2.6 Sifat – Sifat Fisik Semen Portland Type I

No Uraian SatuanSyarat SNI Semen Portland Tipe I

Standar PT. Semen Baturaja (Persero)

1

2

3

4

5

Kahalusan : uji permeabilitas udara dengan alat blaineWaktu pengikatan dengan alat vicat : AwalAkhirKekekalan : pemuaian dengan AutoclaveKuat tekan :3 hari7 hari28 hariPengikatan semu penetrasi akhir

m2/kg

menit

%

kg/cm2

%

min 280

min 45maks 375

maks 0,8

min 125min 200min 280maks 50

maks 320

min 110maks 320

maks 0,1

min 180min 260min 350maks 70

Sumber : PT. Semen Baturaja (2010)

2.3.1.2 Sifat – Sifat Kimia Produk Semen PT. Semen Baturaja (Persero)

Sifat – sifat kimia dari produk semen Portland type I yang dihasilkan oleh

PT. Semen Baturaja (Persero) dapat dilihat pada tabel 2.7

Page 60: LAPORAN KKL 2012

60

Tabel 2.7 Sifat – Sifat Kimia Semen Portland Type I

Uraian Semen Portland Tipe I

SiO2, % minimum

Al2O3, % maksimum

Fe2O3, % maksimum

MgO, % maksimum

SO3, % maksimum jika

Jika C3Ao ≤ 8,0 %

Jika C3Ao> 8,0 %

Bagian tak larut,

% maksimum

Hilang pijar, % maksimum

Tidak ada syarat

Tidak ada syarat

Tidak ada syarat

6,0 %, maksimum

3,0 % maksimum

3,5 % maksimum

3,0 % maksimum

5,0 % maksimum

Sumber : PT. Semen Baturaja (2010)

2.3.2 Indonesia Power

PT. UBP PLTU SURALAYA saat ini dapat memproduksi energi listrik

dengan Daya Terpasang (MW) pada Sistem Jawa Bali. Berikut rincian daya

pemasangan yang dihasilkan oleh PT. Indonesian power:

Tahun Produksi Daya Terpasang (MW)

1997 33.627

1998 33.812

1999 37.054

2000 40.487

2001 40.987

2002 41.849

2003 44.374

Smt I 2004 22.087

Sumber :anonim, 2008

Page 61: LAPORAN KKL 2012

61

2.3.3 Puslitbang TekMIRA

2.3.3.1 Jasa Pengujian

a. Jasa Pengujian Kimia Mineral dan Lingkungan

Sejak 1999 Laboratorium Pengujian Kimia Mineral dan Lingkungan telah

memperoleh sertifikat akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) sebagai

laboratorium penguji berdasarkan ISO/IEC 17025 dengan sertifikat No.LP-051-

IDN

1. Jasa Pengujian Kimia Mineral

Pengujian atau analisis komposisi kimia bahan galian/mineral dapat

dilakukan dengan menggunakan metode instrumen atau konvensional. Pengujian

yang telah terakreditasi meliputi : lempung, kaolin, bentonit, zeolit, ball clay,

felspar, tufa, tras, perlit, mika, diatom, batu apung, tanah, toseki, dan obsidian.

Disamping itu juga dapat dilakukan:

- pengujian/analisis emas dan perak menggunakan fire assay dan

AAS,

- pengujian/analisis bahan galian logam dan logam dengan metode

SNI dan metode standar lainnya.

2. Jasa Pengujian Kimia Lingkungan

Jasa yang dapat dilakukan terdiri atas pengujian kualitas air permukaan, air

limbah, dan tanah. Gambar laboratorium pengujian kimia dapat dilihat pada

gambar 12.

Page 62: LAPORAN KKL 2012

62

Gambar 12. Laboratorium Pengujian Kimia

Di samping pengujian kimia lingkungan, dilakukan pula pengujian/analisis

toksisitas limbah pertambangan seperti :

- TCLP (Toxicity Characteristic

Leaching Procedure) metode EPA

- Prediksi pembentukan air asam

tambang dengan metode perhitungan asam basa (acid base accounting)

berdasarkan metode Sobek

b. Pengujian Fisika Mineral

1. Pengujian Sinar X

Page 63: LAPORAN KKL 2012

63

Gambar 13. Laboratorium Pengujian Fisika

- Pengujian/analisis komposisi kimia dengan metode XRF

- Pengujian komposisi mineral dengan XRD.

2. Pengujian Mineralogi

Pengujian/analisis komposisi mineral dengan metode mikroskop optik

dan scanning electron microscope untuk mendapatkan informasi mineralogis dari

batuan/mineral seperti jenis, komposisi dan ikatan antar mineral, ukuran

butir/partikel, warna, visualisasi obyek secara fotomikrograf, dan lain-lain.

a. Pengujian Fisika Mineral

Pengujian sifat fisik batuan meliputi : berat jenis, viscositas, luas

permukaan, brightness/whiteness, kapasitas tukar kation, bleaching power, dan

lain-lain.

Peralatan yang tesedia :

- Atomic absorption spectrophotometer

- UV-Vis spectrophotometer

- Inductively couple plasma atomic emission

- Microwave digester

- Analitical balance

- Fire assay

- Drying oven

- X-ray difraction

- Mercury survey meter

- Viscometer

- Particle distribution analyzer

- Lovibond

- Monosorb

- Ph meter

- Bulk density tester

Page 64: LAPORAN KKL 2012

64

- Mikroskop polarisasi

- Scanning electron microsope

Gambar 14. Laboratorium Pengujian Fisika Mineral

c. Kimia Fisika Batubara

Laboratorium pengujian kimia dan fisika batubara, Puslitbang tekMIRA

telah memperoleh sertifikat akreditasi ISO 17025:2005 dari Komite Akreditasi

Nasional (KAN) sebagai laboratorium penguji sejak tahun 1999 dengan nomor

sertifikat : 51/ALP/KAN/04/99 untuk analisis proksimat, ultimat, bentuk belerang,

nilai kalor TSG, HGI, FSI, dan titik leleh abu. Pengujian-pengujian ini didukung

oleh perangkat sebagai berikut :

- Free space oven

- Ashing furnace

- VM furnace

- Adiabatic bomb calorimeter

- Isoperibol calorimeter

- Infrared sulphur determinator

- Tube furnace for sulphur high temperature method

Page 65: LAPORAN KKL 2012

65

- Micro elementary analyzer

- LABCONCO nitrogen determinator

- HGI machine

- Ash fusibility furnace

- Gray king furnace

- Crucible swelling number furnace

- Programmable dilatometer

- Photometer for coal petrography

- Image analyzer

- Atomic absorption spectrophotometer (AAS)

- UV-Vis spectrophotometer

- Gas chromatography (GC)

- Gas chromatography mass spectrophotometer(GCMS)

- Peralatan untuk sink and float test

- Peralatan penunjang lainnya

 

Page 66: LAPORAN KKL 2012

66

Gambar 15. Alat Penunjang Penelitian

\

d. Pegujian Mekanika Batuan dan Tanah

1. Pengujian Mekanika Tanah

Pada puslitbang tekMIRA ini pengujian mekanika tanah meliputi beberapa

bagian,secara garis besar dibagi menjadi :

- Pengujian sifat fisik

- Pengujian sifat mekanik

2. Pengujian mekanika Batuan

Pada puslitbang tekMIRA ini pengujian mekanika batuan meliputi

beberapa bagian,secara garis besar dibagi menjadi :

- Pengujian sifat fisik

- Pengujian sifat mekanik

- Pengujian Agregat

2.3.3.2 Jasa Penelitian

a. Pengolahan dan Pemanfaatan Mineral dan Batubara

1. Pengujian Ekstraktif Metarulgi

Laboratorium ini bergerak di berbagai bidang pengujian yang bisa

dilakukan untuk penelitian yaitu Ekstraksi pirometarulgi yang meliputi pengujian

Page 67: LAPORAN KKL 2012

67

reduksi mineral logam dan proses peleburannnya untuk menghasilkan logam-

logam dasar,baik besi (ferrous) maupun bukan besi (non ferrous)

Peralatan pengujian reduksi mineral logam meliputi:

- Pelletizer skala laboratorium dan pilot

- Pot furnace alat untuk menghasilkan pellet kering (dry pellet)

- Dapur reduksi skala laboratorium (tube furnace), dapur simulasi reduksi

proses HYL dan rotary kiln sertafluidized bed roaster

- Satmagan, alat uji kualitas pellet reduksi yang dihasilkan.

Peralatan pengujian proses peleburan meliputi:

- Resistance furnace

- Pot furnace berbahan bakar LPG dan kokas

- Vacuum furnace.

Ekstraksi hidrometalurgi, yang meliputi pelarutan emas (sianidasi). Serta

pengujian pelarutan yang membutuhkan kondisi temperatur dan tekanan tinggi.

Peralatan pengujian proses pelarutan meliputi:

- Bottle roller cyanidation

- Percolation leaching

- Autoclave.

Ekstraksi elektrometalurgi, yang meliputi pengujian plating emas dan hard

chrom serta platinglogam-logam lainnya.

Peralatan yang digunakan pembuatan master alloy dan benda cor adalah:

- Resistance furnace

- Dapur induksi

- Dapur tukik kapasitas 500 kg logam cair.

2. Pengolahan Mineral Logam

Page 68: LAPORAN KKL 2012

68

Peralatan yang digunakan seperti alat pemecah primer dan alat pemecah

sekunder (crusher), alat penggerus (ring rolls pulverizer, ball mill), alat

konsentrasi mineral (seperti shaking table, jig, sel flotasi, hydrocyclone, magnetic

separator, high tension separator, dan lain-lain), dan alat pengering (rotary dryer,

spray dryer)

3. Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Batubara

Jasa Teknologi Pengolahan Dan Pemanfaatan Batubara meliputi:

- Pemanfaatan batubara skala pilot plant

- Pembuatan gasifier batubara

- Pembuatan tungku batubara untuk industri kecil

- Penggantian burner BBM menjadi burner batubara pada industri teksil,

logam dan lainnya

- Penurunan pengotor batubara (abu, sulfur dan natrium)

- Pembuatan coal water fuel (CWF)

b. Aplikasi Teknologi Penambangan Mineral dan Batubara

Berupa studi-studi kelayakan penambangan, meliputi penelitian :

- Geologi tambang, meliputi pemetaan geologi, pengeboran inti dan

geoteknik, eksplorasi tambang dan evaluasi cadangan.

- Geofisika tambang, meliputi penyelidikan seismik refleksi dan refraksi,

logging geofisika, dan geolistrik. 

- Geoteknik/geomekanika tambang, meliputi penyelidikan-pengujian-

pemetaan geoteknik, ujilaboratorium untuk sifat fisik mekanik batuan,

simulasi dan analisis geoteknik.

Page 69: LAPORAN KKL 2012

69

- Geohidrologi tambang, meliputi penyelidikan/ penelitian air tanah pada

penambangan, evaluasi geohidrologi, pemboran air tanah, pemodelan dan

simulasi pengendalian air tanah.

- Pemecahan masalah lingkungan : air asam tambang, kebakaran lapisan

batubara, kerusakan lingkungan pasca tambang, penanganan padatan

tersuspensi dari tambang batubara pengendalian erosi dan sedimentasi dan

lain-lain.

- Pengelolaan dan pemantauan lingkungan : aspek biokimia fisik, aspek

sosial budaya.

- Jasa konsultasi teknik (AMDAL, UKL, UPL, studi pasca tambang, audit

lingkungan).

- Desain dan perencanaan tambang.

- Studi kelayakan tambang.

- Studi dan analisis kinerja peralatan dan sistem penambangan.

- Penelitian gas berbahaya dalam tambang (K3 tambang).

- Ventilasi tambang.

- Manajemen operasional tambang. 

Kegiatan penelitian tersebut didukung oleh perangkat keras (hardware)

antara lain :

- Crawler Rock Drill (CRD), Furukawa PCR-200 Rod T38

- Pemboran Inti; WL-250 m (Long Year-44), WL-200 m (LY-38), WL-150

m (LY-34, Koken RK-3, DB-450), WL < 150m (TOHO, Koken DE2L, YBM-

05 BELL)

- Bor Air; 250 m (Koken EP-1), 200 m (YBM-6), 175 m (Tone TBM-72),

150 m (Koken RK-3), 100 m (YHR-3), 80 m (YBM-3)

Page 70: LAPORAN KKL 2012

70

- Bulldozer; Hitachi DX 175 th 1995 (1 unit), Komatsu D 65 A-B th 1993 (2

unit), Komatsu D 53 th 1983 (1 unit)

- Excavator, Hitachi EX 200-3 th 1995, bucket : 0,8 m³.

- Loader; Wheel loader Komatsu W 60-2 (0,8 m³), Track shovel D 75 S (1,5

m³)

- Grader; Komatsu GD 500 R-2 th 1995

- Kompressor; Kompressor Atlas Copco, XRH 350 BAR, Kompressor Atlas

Copco, ST 95 Dd 7-8 BAR, AIRMAN PDR 250, 7-8 BAR, IRMAN PDR 175,

7-8 BAR, AIRMAN PDS 175, 7-8 BAR, AIRMAN PDS 750 untuk CRD

- Peralatan Survey Topography; GPS (Global Position System); TOPCON

GTS 711, EDM, Theodolit - T0

- Peralatan Geofisik ; Borehole Geologging Systems (AUSLOG DLS-2 &

ROBERTSON RG-2000), GEOLISTRIK (ABEM type SAS-300C, SAS 300

dan Naniura), Gravitimeter (LaCoste Romberg type G dng Ketelitian 0.05

miliGal), Vibration Monitor (Blast Mate III dan Mini Mate Plus), Borehole

Image Processing System (BIPS) RaaX Co. Ltd. Jepang

Sedangkan perangkat lunak (software) penunjang, terdiri atas :

- DATAMINE ( perencanaan tambang sampai dengan rehabilitasi tambang )

- GALENA

- FPC ( Fleet Production Cost)

- V-NET PC ( ventilasi )

- KAZEMARU ( ventilasi )

- VISUAL MODFLOW 3.1 (simulasi dan permodelan airtanah)

- SMS (Surface Water Modelling System)

Page 71: LAPORAN KKL 2012

71

- Penginderaan jauh (ERMAPPER, PCI)

c. Aplikasi Teknologi Informasi

Jasa teknologi informasi meliputi :

- Aplikasi pemanfaatan teknologi penginderaan jauh (remote sensing) dan

sistem informasi geografi untuk eksplorasi dan eksploitasi,

- Pembangunan/pengembangan sistem database mineral dan batubara,

- Pembangunan/pengembangan sistem monitoring produksi dan lingkungan

tambang,

- Pembangunan/pengembangan sistem informasi manajemen,

- Pembangunan/pengembangan sistem jaringan (intranet/internet).

d. Jasa Tenaga Ahli dan Bimbingan Teknis

1. Jasa Tenaga Ahli dan Bimbingan Teknis

Selain pengujian, Puslitbang tekMIRA juga mampu memberikan jasa

konsultasi dan bimbingan teknis dalam berbagai keahlian.

Beberapa contoh bimbingan teknis adalah sebagai berikut :

- Pemboran

- Pengoperasian unit pengolahan semen pozolan

- Pemuatan material di penambangan pasir

- Bimbingan teknis pembuatan sumur bor

2. Peralatan Pertambangan

Selain pengujian, Puslitbang tekMIRA juga mampu memberikan jasa

konsultasi dan bimbingan teknis dalam berbagai keahlian. Beberapa contoh

bimbingan teknis adalah sebagai berikut :

Page 72: LAPORAN KKL 2012

72

- Pemboran eksplorasi dan eksploitasi mineral, batubara dan air tanah

- Pengoperasian unit pengolahan semen pozolan

- Pemuatan material di penambangan pasir

- Bimbingan teknis pembuatan sumur bor

Di samping peralatan laboratorium, Puslitbang tekMIRA juga mempunyai

aset peralatan pertambangan seperti alat bor, buldoser, stone crusher,

kompresor dan lain-lain. Peralatan tersebut bisa digunakan oleh masyarakat

dengan mengganti biaya sewa.

2.4 Utilitas

2.4.1 PT. Semen Baturaja (Persero)

Sarana-sarana air bersih dan tenaga listrik sangat diperlukan sebagai

pendukung berlangsungnya operasi pabrik. Sarana ini disediakan oleh bagian

utilitas yang ada dalam naungan biro pemeliharaan.

1. Pembangkit Tenaga Listrik

Sejak tahun 2006 PT. Semen Baturaja (Persero) menggunakan pembangkit

tenaga listrik sepenuhnya dari PLN dengan kapasitas 18,5 MW. PT. Semen

Baturaja (Persero) juga mempunyai empat buah generator yang digerakkan oleh

Diesel Engine dengan kapasitas 550 H P dan menghasilkan tenaga 4500 KVA

(3600 KW), 6300 Volt dari frekuensi 5 Hz. Jika keadaan darurat digunakan dua

unit generator dengan kapasitas masing – masing 250 KVA.

2. Penyediaan Air Bersih

Tugas bagian ini adalah untuk mengolah dan menyediakan kebutuhan air

yang memenuhi standar industri air minum yang sumbernya berasal dari sungai

Ogan di daerah pusar yang terletak 1 km dari pabrik.

Berdasarkan tempatnya, pengolahan air dibagi dua bagian, yaitu :

A. Pengolahan Air di Pusar

Page 73: LAPORAN KKL 2012

73

1. Air dari sungai Ogan dihisap dengan pompa sentrifugal. Pompa yang

disediakan ada 2, tapi satu untuk cadangan.

2. Air akan dialirkan ke Rotostainer yang berguna untuk menyaring kotoran-

kotoran kasar seperti ranting kayu dan kerikil.

3. Proses aerasi setelah adanya injeksi udara dari aerator. Sebelum masuk ke

bak pengadukan, air ditambah bahan–bahan kimia, yaitu :

- Alumunium sulfat ( Al2(SO4)3), berguna sebagai koagulan, pengumpul

lumpur, dan mengendapkannya sehingga air menjadi bersih

- Caustic soda (NaOH), sebagai pengatur pH, pH yang dibutuhkan

sekitar 7–9

- Sodium hipoklorit (NaClO), untuk membunuh bakteri yang terkandung

dalam air

4. Dalam bak pengaduk, lumpur dan kotoran dari proses di atas dialirkan

kembali ke sungai Ogan melalui bak slurry. Air yang jernih akan masuk ke

settling basin melalui lubang overflow.

5. Pada settling basin inti terdapat drag chain yang berfungsi untuk

mengumpulkan debu yang ada. Lumpur yang kemudian dimasukkan

kedalam pocket settling basin, yaitu penampungan lumpur dibuang ke

sungai.

B. Pengelolaan Air di Pabrik

1. Pada plant site ditampung dalam precleaning water basin yang dilengkapi

dengan lima pompa. Dua pompa akan dialirkan ke iron dan manganese

remolvale filter yang didalamnya terdapat lapisan pasir untuk menyaring

kotoran yag masih terdapat dalam air, air kemudian dipakai untuk

keperluan :

- Pendingin system bearing (HE)

- Laboratorium

- Conditioning tower, dan lain-lain

- Tiga pompa yang lain digunakan untuk memompa air ke greevel bed

filter.

Page 74: LAPORAN KKL 2012

74

2. Air dipompakan ke wash basin yaitu sebagai tempat pencucian filter

3. Air dipompakan ke cold water basin power station dan cold water bearing

cooling

4. Air dari cold water bearing diinjeksikan tri sodium fosfat sebagai anti

korosi. Lalu air ini dipompakan dengan dua pompa ke high level tank

kemudian secara gravitasi menuju ke mill dan kiln untuk pendinginan

bearing-bearing. Setelah dipakai untuk pendingin bearing, air ditampung

dalam warm water basin.

2.4.2 Indonesia Power

1. Pulverizer (Penggiling Batubara)

Pabrik Pembuat : Babcock & Wilcox, Canada

Tipe : MPS-89

Kapasitas : 63.000 kg/jm, kelembapan batubara 23,6 %

Kelembutan hasil penggilingan : 200 Mesh

Kecepatan putaran : 23,5 rpm

Motor penggerak : 522 kW/6 kV/706 A/50 Hz

2. Pompa Pengisi Ketel (Boiler Feed Water Pump)

Pabrik Pembuat : Ingersoilrand, Canada

Tipe : 65 CHTA – 5 stage

Kapasitas : 725 ton/jam

N.P.S.H : 22,2 m

Tekanan : 216 kg/cm2

Motor penggerak : 6338,5 kW/6 kV/50 Hz/ 3 fasa

3. Pompa Air Pendingin

Pabrik Pembuat : Mitsubishi Heavy Industries, Japan

Tipe : Vertical Mixed Flow

Kapasitas : 31.500 m3/jam

Discharge Head : 12,5 m

Gangguan netral : 125 kV

Motor penggerak : 1300 kW/6 kV/50 Hz/ 3 fasa

4. Penagkap Abu (Electrostatic Precipitator)

Page 75: LAPORAN KKL 2012

75

Pabrik Pembuat : Wheelabrator, Canada

Jumlah aliran gas : 1.347.823 Nm3/jam

Temperatur gas : 195oC

Kecepatan Aliran Gas : 1,47 m/detik

Tipe elektroda : Isodyne & Star Type Unit 1&2, Coil Unit

3&4

Tegangan elektroda : 55 Kv DC

Arus elektroda : 1250-1700 mA

Efisiensi : 99,5 %

Jumlah abu hasil penangkapan : 11,2 ton/jam

5. Cerobong(Stack)

Jumlah : 2 buah (4 unit)

Tinggi : 200 m

Diameter luar bagian bawah : 22,3 m

Diameter luar bagian atas : 14 m

Diameter pipa saluran gas buang : 5,5 m

Suhu gas masuk cerobong : ± 140oC

Kecepatan aliran gas : ± 2 m/detik

Material cerobong : Beton dan di bagian dalmanya terdapat 2

pipa saluran gas berdiameter 5,5 m

Adapun peralatan yang digunakan pada PT. Indonesian Power UBP

Suralaya adalah :

1. C E P (Condensate Extract Pump) merupakan pompa air betekanan rendah (30

kg/cm2), pemompaan dan air kondensasi/hot well ke deaerator. Kita sebut saja

pemompaan tahap 1 menuju main drum yang bertekanan rendah (LP),

pemompaan sampai deaerator dan melewati 4 pemanas bertekanan rendah/

LP-Heater dalam menuju deaerator (heater + deaerator)

2. Heater Deaerator, pemanas yang berfungsi membuang gas-gas yang terdapat

dalam air dan deaerator ini sebagai tanki penampung antara pada sistim

Page 76: LAPORAN KKL 2012

76

pengisian air boiler dari dua tahap pemompaan, tekanan rendah ke tekanan

tinggi.

3. Heater/Pemanas. Pemanas-pemanas berbentuk pipa U yang melewati air

menuju ketel uap (main drum), pemanas air ini memanfaatkan sebagian uap

bekas yang telah di pakai di turbin untuk memanaskan air pada pemanas

tersebut 4 heater pada air bertekanan rendah dan 3 heater pada tekanan tinggi

+ economizer (memakai gas buang).

4. B F P (Boiler Feed Pump), pompa untuk pengisian ketel uapmbertekanan

tinggi 190 kg/cm2. Pemompaan air dari deaerator menuju main drum dalam

bertekanan tinggi, diwaktu menuju main drum air bertekanan tinggi tersebut

melewati 3 pemanas bertekanan tinggi dan Economizer.

5. Economizer, pemanas air dengan gas buang. Dengan memanfaatkan gas

buang, gas buang panas yang masih tinggi diposisikan untuk pemanas air

pengisi ketel, posisi pemanas economizer sebelum masuk ke main drum

(bagian dari dapur uap).

6. Steam generator/boilers/ketel uap seperangkat alat yang berfungsi mengubah

air menjadi uap basah dan dilanjut pemanasannya sampai ke uap kering yang

bertekanan 190 kg/cm2 di boiler uap di main drum.

7. Reheater, pemanas ulang uapbagian dari steam generator, uap yang sudah di

pakai turbin (uap setelah bekerja memutar turbin tekanan dan suhunya

turun/terkuras) untuk dimanfaatkan lagi untuk memutar turbin,uap bekas

turbin tersebut suhunya dinaikan 335oC ke 538oC di reheater yang terdapat di

dalm steam generator.

8. Turbin uap, mesin penggerak diamana tenaga yang digunakan tenaga uap

untuk memutarnya. Turbin yang terpasang terdiri dari tiga tingkat, penamaan

turbin uap ini berdasarkan tekanan uap yang berkerja dan bentuknya

menyesuaikan tigkat tekanan uap kerjanya Hp–Turbin (170kg/cm2), Ip–

Turbin (41kg/cm2), Lp–Turbin (11kg/cm2). Di dalam turbin tekanan uap dan

temperature uap turun, setelah melakukan kerja mekanik dan uap

meninggalkan turbin Lp dan terus masuk ke kondensor.

Page 77: LAPORAN KKL 2012

77

9. Kondensor adalah alat untuk pengembunan uap jadi air dengan dibagi dua sisi

pengembunan berupa ruang hampa untuk mempercepat aliran pengembunan,

yaitu:

10. Sisi pendingin, pengaliran air untuk mengambil panas uap dan mendinginkan

air kondensasi.

11. Sisi uap dan kondensat dengan jalan di dinginkan uap dalam kondensor, akan

segera menjadi air lagi, hasilnya dinamakan air kondensat dan ditampung di

Hot Well.

12. Hot well (Bak Penampungan Air Hangat) uap hasil mengembun menjadi air

kondensat ditampung bak penampung air hangat, air kondensat disirkullasikan

lagi ke ketel uap oleh pompa CEP & BFP begitu seterusnya yang merupakan

siklus pembagkit tenaga uap yang memakai siklus rankine.

2.4.3 Puslitbang TekMIRA

2.4.3.1 Laboratorium Pengujian

1. Laboratorium Pengujian Kimia Mineral

Laboratorium pengujian kimia mineral melakukan analisis komposisi kimia

bahan baku maupun hasil produk/pengolahan berbagai mineral atau bahan galian.

Hasil analisis berguna untuk menunjang kegiatan penelitian,kegiatan ekplorasi

dan kegiatan ekploitasi bahan tambang bahkan sampai ke kegiatan pemasaran

a. Laboratorium Pengujian Kimia Mineral memiliki kemampuan melakukan

analisis :

- Mineral Lempung (Kaolin, Bentonit, Zeolit, Ball Clay, Felspar, Tufa, Trass,

Perlit, Mika, Diatome, Batu apung, Toseki, Obsidian, dan sebagainya)

- Batuan/Bijih Sulfida (Emas, Perak, Galena, Pirit, Kalkopirit, Spalerit,

Antimon , dan lain-lain)

- Kapur (Batu Gamping, Kalsit, Dolomit, Kapur Tohor, Marmer, Kalk, dan

sebagainya)

Page 78: LAPORAN KKL 2012

78

- Batuan Fosfat, Pasir Kuarsa, Pasir Zirkon, Bijih Bauksit, Bijih Besi (Pasir

Besi, Laterit, dan Pelet Besi)

- Bijih Mangan, Barit, Barium Karbonat, Batuan/Bijih Timah, Antimon,

Bismuth, dan lain-lain.

b. Fasilitas Peralatan

- AAS SpectrAA 220FS lengkap dengan VGA dan GTA

- UV-Vis spectrophotometer

- Auto Titrator

- Microwave Digester

- Peralatan Fire Assay

- Muffle Furnace

- Drying Oven dan sebagainya.

Gambar 16. AAS SpectrAA 220FS

2. Laboratorium Pengujian Geomekanika

Laboratorium ini merupakan tempat pengujian sifat-sifat fisik dan mekanik

dari material, berikut ini merupakan beberapa contoh pengujian :

Page 79: LAPORAN KKL 2012

79

- Contoh tanah meliputi: kadar air, bobot isi, berat jenis, atterberg limits dan

distribusi butir, kut tekan bebas, kuat geser, triaxial dan konsolidasi.

- Contoh bahan jalan : pengujian pemadatan dan CBR (California Bearing

Ratio).

- Contoh batuan meliputi : kadar air, berat jenis, daya serap air, kekerasan dan

slake durability, kuat tekan, kuat tarik, triaxial, kuat geser residu,

ultrasonic/dinamic dan poisson’s ratio.

- Contoh agregat meliputi : daya aus gesek, daya aus tekan dan soundness.

Gambar 17. alat konsolidasi

Page 80: LAPORAN KKL 2012

80

Gambar 18. Alat Triaxial

A. Laboratorium Mekanika Batuan

a. Laboratorium Pengujian Mekanika Batuan melayani pengujian batuan

diantaranya pengujian :

- Sifat-sifat fisik (kadar air, berat isi, berat jenis, daya serap air, kekerasan, slake

durability)

- Sifat-sifat mekanik (kuat tekan, kuat tarik, triaxial, kuat geser residu, point

load, ultrasionic/dynamic poisson's ratio), dan agregat (daya aus gesek

dengan bejana Los Angeles, daya aus tekan dengan bejana Rudeloff,

soundness dengan larutan natrium sulfat)

b. Fasilitas Peralatan :

- Peralatan uji sifat mekanik (kuat tekan, kuat tarik, kuat geser, triaxial)

- Peralatan uji agregat (bejana Los Angeles, bejana Rudeloff).

Page 81: LAPORAN KKL 2012

81

Gambar 19. Universal VH-1000KN Direct Indirect

c. Laboratorium Mekanika Tanah

1. Laboratorium Pengujian Mekanika Tanah melayani pengujian tanah,

diantaranya pengujian :

- sifat-sifat fisik (kadar air, berat isi, berat jenis, analisis ayak,

hidrometer, Atterberg limits),

- sifat-sifat mekanik (kuat tekan, kuat geser, konsolidasi, permeabilitas,

Triaxial/ Unconsolidated Undrained/UU, Consolidated Undrained/CU,

Saturated Consolidated Undrained/SCU, Consolidated Drained/CD)

dan bahan jalan (Compaction, dan California Bearing Ratio/CBR).

2. Fasilitas Peralatan

- Peralatan-peralatan uji sifat fisik (kadar air, berat isi, berat jenis,

analisis ayak, hidrometer, alat Atterberg)

- Peralatan-peralatan uji sifat mekanik (kuat tekan, kuat geser,

konsolidasi, permeabilitas, Triaxial UU, CU, SCU, CD, Compaction,

dan CBR).

2.4.3.2 Laboratorium Pengujian Fisika Mineral

1. Laboratorium X-Ray

Melakukan identifikasi mineral dengan XRD untuk mengetahui jenis-

jenis mineral yang terkandung dalam contoh batuan,meliputi :

- Uji mikroskopi, difraksi sinar-X

- Sifat - sifat fisika mineral,seperti distribusi ukuran butir, daya serap

air/minyak, kapasitas tukar kation dan lain sebagainya.\

a. Fasilitas Peralatan

- X-Ray Difraction

Page 82: LAPORAN KKL 2012

82

Gambar 20. X-Ray Difraction

2.Laboratorium Mineralogi/Petrografi

a. Laboratorium Mineralogi/Petrografi melakukan pengujian komposisi mineral

dengan metode mikroskopi seperti :

- Komposisi mineral

- Ikatan antar mineral

- Ukuran butir

- Visualisasi obyek secara photomicrographic, dan lain-lain

Fasilitas Peralatan

- Scanning Electron Microscope (SEM)

- Mikroskop Transmisi Polarisasi

- Mikroskop Refleksi Polarisasi 

Page 83: LAPORAN KKL 2012

83

Gambar 21. Scanning Electron Microscope

3. Laboratorium Fisika

a. Laboratorium Fisika melakukan pengujian sifat-sifat fisika bahan baku

maupun produk industri mineral seperti :

- Berat jenis (true density, bulk density, packing density)

- Porositas

- Viskositas,

- Brightness/whiteness,

- Distribusi ukuran partikel,

- Kapasitas tukar kation,

- Daya serap terhadap minyak,

- Bleaching power, dan sebagainya.

4. Fasilitas Peralatan

- Peralatan-peralatan untuk pengukuran/pengujian berat jenis

- KTK zeolit

- KTK lempung

- Lovibond Tintometer

- Particle Size Analyzer

- Brightness/Whiteness

Page 84: LAPORAN KKL 2012

84

- Viscometer, dan sebagainya.

Gambar 22. Alat Penguji KTK Zeolit

5. Laboratorium Pengujian Batubara

Melakukan layanan teknologi karakterisasi batubara melalui analisis

proksimat (air lembab, zat terbang dan kadar abu), analisis ultimat (C, H, S, N, Cl

dan O), pengujian nilai kalor, ketergerusan (HGI), titik leleh abu dan analisis

komposisi abu batubara (SiO2,Al2O3,Fe2O3,CaO,MgO,K2O,Na2O,TiO2,MnO2

dan LOI).

a. Laboratorium Pengujian Batubara memiliki kemampuan untuk melakukan :

- Analisis proksimat (air lembab/inherent moisture, zat terbang/volatile

matter, abu/ash dan karbon padat/fixed carbon)

- Analisis Ultimat (karbon, hidrogen, nitrogen, belerang, oksigen)

- Khlor

- Bentuk belerang

- Nilai kalor

- True specific gravity/TSG

- Hardgrove grindability index/HGI

- Free swelling index/FSI

- Titik leleh abu

- Komposisi kimia abu batubara

- Petrografi batubara

Page 85: LAPORAN KKL 2012

85

- Tipe Kokas

- Drop Shutter

- Analisis Ayak

- Sifat Ketercucian Batubara

b. Fasilitas Peralatan

- Minimum Free Space Oven

- Ashing Furnace

- VM Furnace

- Adiabatic Bomb Calorimeter

- Isoperibol Calorimeter

- Infrared Sulphur Determinator

- Tube Furnace for Sulphur High Temperature

- Micro Elementary Analyzer

- CHN Determinator

- Proximate Determinator (TGA)

- Nitrogen Determinator

- HGI Machine

- Ash Fusibility Furnace

- Gray King Furnace

- Crucible Swelling Number Furnace

- Drop Shutter Test

- Tumbler Machine

- Photometer Microscope for Coal Petrography

- Image Analyzer Coal Petrography

- Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS)

- UV-Vis Spectrophotometer

- Gas Chromatography (GC)

- Gas Chromatography Mass Spectrophotometer (GCMS)

- peralatan untuk sink and float test, dan peralatan penunjang lainnya.

Page 86: LAPORAN KKL 2012

86

Gambar 23. Gas Chromatography Mass Spectrophotometer (GCMS)

Gambar 24. Thermogravimetry Analysis (TGA)

6. Laboratorium Pengujian Kimia Lingkungan

Menangani pengujian komponen-komponen lingkungan yang meliputi :

- Udara : udara ambient, emisi, lingkungan kerja

- Air : air limbah, air permukaan, air tanah, air penirisan, limbah tambang

dan sebagainya

- Tanah dan limbah padat dengan menggunakan metoda analisis yang

standar

Page 87: LAPORAN KKL 2012

87

Untuk analisis air limbah dan air permukaan yang telah terakreditasi adalah

parameter : Fe, Mn, Cu, Zn, Pb, Cr, COD, pH, Dhl dan TSS serta pengujian

kesuburan tanah dengan parameter : pH (H2O dan KCl), C organik, PO (HCl 25%

dan asam sitrat 2%), kation yang dapat dipertukarkan (Na, K, Ca, Mg) dan

Kapasitas Tukar Kation (KTK).

a. Laboratorium ini memiliki kemampuan untuk pengujian :

- Kualitas air/air limbah

- Kesuburan tanah, dan udara

- Pengujian/analisis toksisitas limbah pertambangan seperti TCLP (Toxicity

Characteristic Leaching Procedure) dengan metode EPA

- Prediksi pembentukan air asam tambang baik dengan metode statik

(perhitungan asam basa/acid base accounting) maupun metode kinetik

b. Fasilitas Peralatan

- AAS

- UV-Vis spectrophotometer

- Mercury analyzer

- Mercury survey meter

- COD meter

- BOD/DO meter

- Conductivitymeter

- Sound level meter

- pH meter, dan sebagainya.

Page 88: LAPORAN KKL 2012

88

Gambar 25. UV-Vis spectrophotometer

2.5 Pengolahan Lingkungan

2.5.1 PT. Semen Baturaja (Persero)

PT. Semen Baturaja (Persero) sedang menyusun Sistem Manajemen

Lingkungan karena Sistem Manjemen Lingkungan merupakan suatu indicator

bahwa perusahaan mematuhi peraturan lingkungan. Untuk itu perusahaan

melalukan beberapa upaya untuk meminimalkan dampak negatif khususnya

terhadap pencemaran lingkungan sekitar pabrik diantaranya mengganti electro

filter lain yang mempunyai daya kapasitas yang lebih dan lebih modern sesuai

dengan kapasitas produksi yang baru dan memenuhi persyaratan lingkungan.

Dalam memroduksi semen, PT Semen Baturaja telah menerapkan sistem

manajemen mutu ISO 9001:2000 dan telah mendapatkan sertifikat dari lembaga

sertifikasi mutu PT. TUV internasional Indonesia. disamping itu untuk

menjamin mutu produk yang dihasilkan, PT. Semen Baturaja telah mendapatkan

pengakuan sertifikasi produk untuk Portland Cement Type I yaitu SNI 15-2049-

2004 dari Lembaga Sertifikasi Produk BIP. ISO-9001 adalah standar yang

paling komprehensif dan digunakan untuk menjamin kualitas pada tahap

perancangan dan pengembangan, produksi, instansi, dan pelayanan jasa. Sistem

manajemen mengacu pada apa yang organisasi lakukan untuk mengelola proses,

atau aktivitas, sehingga produk atau jasa memenuhi tujuan yang telah

ditetapkannya sendiri, seperti memenuhi semua persyaratan kualitas pelanggan,

sesuai dengan peraturan,atau tujuan lingkungan

Selain itu juga, PT. Semen Baturaja telah mendapatkan sertifikat ISO

14001 untuk kebutuhan dalam pelestarian lingkungan, ruang lingkup ISO 14001

Page 89: LAPORAN KKL 2012

89

merupakan standar internasional yang merincikan persyaratan bagi sebuah

system manajemen lingkungan (SML) untuk memungkinkan perusahaan

merumuskan kebijakan dan sasaran dengan mengindahkan persyaratan legislatif

dan informasi tentang dampak lingkungan yang penting (significant

environmental impacts). Semua persyaratan ISO 14001 dimaksudkan untuk

dipadukan dalam SML manapun, jangkauan penerapannya akan bergantung

pada factor-faktor seperti kebijakan lingkungan perusahaan, sifat kegiatannya

dan kondisi pengoperasiannya. Pengolahan lingkungan ini dilakukan dengan

cara :

1. Pembangunan Fisik

a. Pemasangan alat-alat pengukur debu seperti electrostatic presipitator

(EP), dust collector, cyclone sehingga debu dapat ditekan sampai

dibawah ambang batas.

b. Memanfaatkan air bersih yang ada pada kolam – kolam bekas galian

tanah liat untuk masyarakat disekitar pabrik bekerja sama dengan PDAM

setempat untuk pengolahan.

c. Melaksanakan renovasi fasilitas – fasilitas yang dibutuhkan masyarakat

sekitar pabrik seperti rumah – rumah ibadah.

2. Bidang Sumber Daya Manusia

Dengan memberikan beasiswa kepada siswa yang berprestasi dari

kalangan orang tuanya yang tidak mampu.

3. Peningkatan Kesehatan dan Lingkungan

a. Memberikan pelayanan berobat cuma – cuma kepada masyarakat di

daerah – daerah sekitar pabrik secara periodik.

b. Melaksanakan sunatan massal untuk anak-anak yang tidak mampu

disekitar lingkungan pabrik.

4. Peningkatan Ekonomi Masyarakat.

Page 90: LAPORAN KKL 2012

90

Memberikan bantuan kepada usaha–usaha masyarakat dan koperasi yang

ada di sekitar lingkungan pabrik melalui Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi

(PUKK).

2.5.2 Indonesia Power

Untuk menanggulangi dampak negatif terhadap lingkungan, dilakukan

pengendalian dan pemantauan secara terus menerus agar memenuhi persyaratan

yang ditentukan oleh Pemerintah dalam hal ini Keputusan Menteri Negara

Lingkungan Hidup no. 02/MENLH/1988 tanggal 19-01-1988 tentang Nilai

Ambang Batas dan no. 13/MENLH/3/1995 tanggal 07-03-1995 tentang Baku

Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak.

Untuk itu PLTU Suralaya dilengkapi peralatan antara lain :

1. Electrostatic Precipitator, yaitu alat penangkap abu hasil sisa pembakaran

dengan efisiensi 99,5%.

2. Cerobong asap setinggi 218 m dan 275 m, agar kandungan debu dan gas sisa

pembakaran sampai ground level masih dibawah ambang batas.

3. Sewage Treatment dan Neutralizing Basin yaitu pengolahan limbah cair agar

air buangan tidak mencemari lingkungan.

4. Peredam suara untuk mengurangi kebisingan oleh suara mesin produksi. Di

unit 5-7 kebisingan suara mencapai 85-90 dB.

5. Alat-alat pemantau lingkungan hidup yang ditempatkan di sekitar PLTU

Suralaya.

6. CW Discharge Cannel sepanjang 1,9 km dengan sistem saluran terbuka.

7. Pemasangan Stack Emmision.

8. Penggunaan Low NOx Burners.

BAB III

Page 91: LAPORAN KKL 2012

91

TUGAS KHUSUS

3.1 PT. Semen Baturaja ( Persero )

3.1. 1 Menghitung Neraca Massa

Basis perhitungan 1 jam operasi

1. Menghitung komposisi Raw Meal dan Batubara

Komposisi Raw Meal

Kapasitas : 300 ton/jam = 300.000 kg

Komponen Komposisi ( % )

CaCO3 70,2

Al2O3 10,8

SiO2 4,4

Fe2O3 1,76

H2O 12,84

Total 100

Sumber : PT. Semen Baturaja (Persero

2. Komposisi Batubara

Kapasitas batubara = 21166,67 kg/jam

Basis pelaporan adb (air dry base)

a. Analisis proksimat :

Komposisi Persentase (%)

Fixed carbon 34,9

Volatile matter 42,1

Abu 4,3

Moisture 18,7

HHV 4860 Kkal/kg

Total 100

Sumber : PT. Semen Baturaja (Persero)

b. Analisis ultimate

Page 92: LAPORAN KKL 2012

92

Komposisi Persentase (%)

C 51,7

H2 3,09

O2 21,19

N2 0,57

S 0,45

H2O 18,7

Abu 4,3

Total 100

Sumber : PT. Semen Baturaja (Persero)

TABEL NERACA MASSA :

Komposisi Input (kg) Output (kg)

Raw meal 300000 -

Batubara 21166,667 -

Udara 132835,2173 -

Klinker - 160750

Flue gas dari batubara - 284275,7196

Debu - 8976,1647

Total 454001,8843 454001,8843

TABEL NERACA ENERGI :

Page 93: LAPORAN KKL 2012

93

Komponen Masuk (kcal) Keluar (kcal)

Panas sensible raw meal 313350 -

Panas sensible batubara 28966,58 -

Panas pembakaran batubara 102870001,6 -

Panas sensible udara 161622,198 -

Panas sensible keluar cerobong - 22668810,32

Panas sensible klinker - 3738980,7

Panas penguapan air - 23534564,4

Panas pada kalsinasi - 311318,212

Panas Radiasi dan konveksi - 25843485,1

Panas pembentukan klinker - 27276781,67

Total 103373940,4 103373940,4

BAB IV

Page 94: LAPORAN KKL 2012

94

KESIMPULAN

PT.Semen Baturaja Persero

PT. Semen Baturaja (Persero) adalah industri semen yang merupakan salah satu

Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dimana pada tahun 1996 sampai Desember

2011 memproduksi 1.250.00 ton terak/tahun. PT. Semen Baturaja (Persero)

terletak di Kabupaten OKU, dan lokasi pabrik di tempat yang berbeda, yaitu

pabrik Baturaja, pabrik Palembang, dan pabrik Panjang Bandar Lampung.Proses

pembuatan semen ini dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu penyediaan bahan

baku, penggilingan dan pengeringan bahan mentah, pembakaran di Rotary kiln,

penggilingan klinker, dan pengantongan. Bahan baku yang digunakan adalah batu

kapur (lime stone), tanah liat (clay), pasir besi (iron sand), pasir silica (silica

sand), dan gypsum.Didalam pengelolaan lingkungan, limbah yang keluar dari

pabrik yung berupa debu akan mendapatkan perlakuan khusus yaitu dengan

menggunakan peralatan Electrostatic precipitator (EP), cyclone, dan Dust

collector, sehingga limbah yang dihasilkan tidak akan menggangu lingkungan

disekitar pabrik tersebut.

Indonesia Power

Keberadaan Indonesia Power sebagai perusahaan pembangkitan merupakan

bagian dari deregulasi sektor ketenagalistrikan di Indonesia. Diawali dengan

dikeluarkannya Keppres No. 37 Tahun 1992 tentang pemanfaatan sumber dana

swasta melalui pembangkit – pembangkit listrik swasta, serta disusunnya

kerangka dasar dan pedoman jangka panjang bagi restrukturisasi sector

ketenagalistrikan oleh Departemen Pertambangan dan Energi pada tahun 1993.

PT. Indonesia Power merupakan pembangkit listrik terbesar di Indonesia dengan

delapan unit bisnis pembangkitan yaitu UBP Suralaya, UBP Priok, UBP Saguling,

UBP Kamojang, UBP Mrica, UBP Semarang, UBP Perak – Grati dan UBP Bali

serta satu Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan terbesar di pulau Jawa dan Bali dengan

total kapasitas terpasang 8.978 MW.

Puslitbang TekMIRA

Page 95: LAPORAN KKL 2012

95

TekMIRA adalah suatu Pusat Penelitian dan Pengembangan Mineral dan Batubara

yang berada dibawah Kementrian ESDM yang bergerak dibidang Penelitian dang

Pengembangan Mineral dan Batubara.Awalnya Puslitbang ini dikenal dengan

Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral (P3TM) yang berada di

bawah Direktorat Jenderal Pertambangan Umum (DJPU) dan Departemen

Pertambangan dan Energi (DPE).Secara umum Puslitbang tekMIRA terbagi

menjadi 2 yaitu,bidang Pelaksana dan bidang Fungsional.