Laporan kkl 2014 fakultas ekonomi

19
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini persaingan kerja sangatlah ketat, terbukti dengan makin bertambahnya lulusan perguruan tinggi maupun non perguruan tunggi yang tidak sebanding degan terbukanya lapangan kerja yang ada. Memang pemerintah sudah memberlakukan aturan kontrak kerja untuk perusahaan-perusahaan yang ada dengan harapan untuk pergantian karyawan pada perusahaan tersebut. Tapi itu saja tidak cukup untuk mengatasi permasalahan ini, dan salah satu jalan yang ditempuh oleh Universitas Muria Kudus adalah dengan pembekalan kompetensi yang memadai bagi setiap mahasiswanya. Sehingga diharapkan mahasiswa tersebut mampu menciptakan lapangan kerja baru maupun mampu bersaing dalam dunia kerja. Kuliah Kerja Lapangan di Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus khususnya Jurusan Akuntansi, bertujuan untuk mengembangkan materi dan kemampuan serta menambah wawasan dan pengetahuan yang didapatkan sebagai pelengkap materi di kegiatan perkuliahan. Dalam kegiatan KKL ini, saya mengunjungi Kanwil Ditjen Perbendaharaan dan KAP Drs.J.Tanzil dan associates sebagai obyek KKL. Hal tersebut dilakukan dengan harapan agar mahasiswa lebih mengenal beberapa hal penting di lapangan yang masih ada hubunganya dengan perkuliahan dalam kelas. Tentu perkuliahan 1 | Page

Transcript of Laporan kkl 2014 fakultas ekonomi

Page 1: Laporan kkl 2014 fakultas ekonomi

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dewasa ini persaingan kerja sangatlah ketat, terbukti dengan makin bertambahnya

lulusan perguruan tinggi maupun non perguruan tunggi yang tidak sebanding degan

terbukanya lapangan kerja yang ada. Memang pemerintah sudah memberlakukan aturan

kontrak kerja untuk perusahaan-perusahaan yang ada dengan harapan untuk pergantian

karyawan pada perusahaan tersebut. Tapi itu saja tidak cukup untuk mengatasi permasalahan

ini, dan salah satu jalan yang ditempuh oleh Universitas Muria Kudus adalah dengan

pembekalan kompetensi yang memadai bagi setiap mahasiswanya. Sehingga diharapkan

mahasiswa tersebut mampu menciptakan lapangan kerja baru maupun mampu bersaing dalam

dunia kerja.

Kuliah Kerja Lapangan di Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus khususnya

Jurusan Akuntansi, bertujuan untuk mengembangkan materi dan kemampuan serta

menambah wawasan dan pengetahuan yang didapatkan sebagai pelengkap materi di kegiatan

perkuliahan. Dalam kegiatan KKL ini, saya mengunjungi Kanwil Ditjen Perbendaharaan dan

KAP Drs.J.Tanzil dan associates sebagai obyek KKL.

Hal tersebut dilakukan dengan harapan agar mahasiswa lebih mengenal beberapa hal

penting di lapangan yang masih ada hubunganya dengan perkuliahan dalam kelas. Tentu

perkuliahan kelas akan berhubungan dengan lingkungan sekitar sebagai aspek eksternal.

Dengan kunjungan tersebut Mahasiswa peserta KKL dapat saling berbagi tentang

kekurangan dan kelebihan kampus masing masing dengan harapan penyamaan kearah lebih

baik. Mahasiswa juga termotivasi untuk mengembangkan diri.

1 | P a g e

Page 2: Laporan kkl 2014 fakultas ekonomi

B.Tujuan KKL

Adapun tujuan dari kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini adalah:

1. Mengembangkan wawasan dan pengetahuan secara langsung tentang dunia kerja yang

sebenarnya.

2. Mahasiswa dapat mencocokkan teori yang telah didapat di bangku kuliah dengan

keadaan yang sebenarnya.

3. Mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang kanwil ditjen perbendaharaan dan

kantor akuntan publik.

C. Manfaat KKL

Kegiatan KKL Jurusan Akuntansi Universitas Muria Kudus yang dilaksanakan di

Kanwil Ditjen Perbendaharaan dan KAP Drs.J.Tanzil dan associates ini mempunyai

manfaat :

1. Menambah wawasan dan pengetahuan megenai per[ajakan di Indonesia.

2. Mempunyai pengalaman di obyek KKL.

3. Menjalin hubungan kerjasama yang baik antara Universitas Muria Kudus khususnya

Fakultas Eonomi dengan Kanwil Ditjen Perbendaharaan dan KAP Drs.J.Tanzil dan

associates.

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Pelaksanaan KKL Terpadu ini dilaksanakan pada:

Hari : Selasa

Tanggal : 16 September 2014

Waktu dan tempat : 1. Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Timur (pukul

08.30-11.00)

2. KAP Drs.J.Tanzil dan Associates (pukul 11.30-14.30)

2 | P a g e

Page 3: Laporan kkl 2014 fakultas ekonomi

E. Metode Penyusunan Laporan KKL

Metode-metode yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah:

1. Observasi

Pengamatan langsung di obyek KKL untuk menyusun laporan ini.

2. Interview

Proses tanya jawab langsung saat berada di obyek KKL mengenai hal-hal yang

ingin dan perlu diketahui.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan mencari berbagai informasi melalui website Kanwil

Ditjen Perbendaharaan dan KAP Drs.J.Tanzil dan associates.

3 | P a g e

Page 4: Laporan kkl 2014 fakultas ekonomi

BAB II

PERMASALAHAN

A. Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Timur

Dalam pelaksanaan KKL di Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov. Jawa Timur mahasiswa

mendapatkan materi tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah

Pusat (SAPP) – basis akrual – Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK

213/PMK.05/201.Pokok permasalahan yang di bahas yaitu:

1. Latar Belakang

2. Ruang Lingkup,Tujuan,Karakteristik,Kerangka,dan Gambaran Umum Keluaran

SAPP

3. Sistem Akuntansi Bendahara Umum Negara

4. Sistem Akuntansi Instansi

5. Rekonsiliasi Data

6. Reviu atas Laporan Keuangan

7. Pernyataan Tanggung Jawab

8. Pengenaan Sanksi

B. KAP Drs.J.Tanzil dan Associates

Dalam pelaksanaan KKL di KAP Drs.J.Tanzil dan Associates mahasiswa mendapatkan

materi tentang Regitered public accountants and management consultants ”Mengenal Dunia

Profesi Akuntansi”.Pokok permasalahan yang di bahas yaitu:

1. Syarat-syarat menjadi seorang akuntan publik.

2. Jenjang karir KAP

3. Tantangan yang dihadapi KAP

4. Isu-isu profesi akuntan publik

5. Pendekatan audit

6. Tantangan menjadi akuntan publik

4 | P a g e

Page 5: Laporan kkl 2014 fakultas ekonomi

BAB III

PEMBAHASAN

A. Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Timur

1. Latar Belakang

UU Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara

>> Pasal 36 ayat (1), bahwa adanya penggunaan basis akrual dalam pengukuran dan

pengakuan pendapatan dan belanja negara

>> Pasal 32 ayat (1), bahwa laporan pertanggungjawaban APBN disusun dan

disajikan sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan

UU Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

>> Pasal 51 ayat (3), bahwa penyelenggaraan akuntansi atas transaksi keuangan

negara disusun dan disajikan sesuai dengan SAP

>> Pasal 70 ayat (2), bahwa adanya penggunaan basis akrual dalam pengukuran dan

pengakuan pendapatan dan belanja Negara

PP Nomor 71 tahun 2010 tentang SAP

>> Pasal 4 ayat (1), bahwa pemerintah menerapkan SAP berbasis akrual

>> Pasal 6 ayat (1) dan (2), bahwa sistem akuntansi dan pelaporan keuangan

pemerintah pusat mengacu pada SAP berbasis akrual yang selanjutnya diatur dalam

PMK

2. Ruang Lingkup,Tujuan,Karakteristik,Kerangka,dan Gambaran Umum

Keluaran SAPP

>> Ruang Lingkup

Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat (SAPP ) adalah

rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan, dan elemen lain untuk

mewujudkan fungsi akuntansi sejak pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran

5 | P a g e

Page 6: Laporan kkl 2014 fakultas ekonomi

sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Pemerintah

Pusat.

>> Tujuan

1) Menjaga aset Pemerintah Pusat dan instansi-instansinya.

2) Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang anggaran dan

kegiatan keuangan Pemerintah Pusat untuk menentukan ketaatan terhadap

otorisasi anggaran dan untuk tujuan akuntabilitas .

3) Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang posisi keuangan suatu

instansi dan Pemerintah Pusat secara keseluruhan .

4) Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan, pengelolaan

dan pengendalian kegiatan dan keuangan pemerintah secara efisien

>> Karakteristik

1. Basis Akuntansi

Laporan Keuangan Pemerintah menggunakan basis akrual.

2. Basis kas tetap digunakan dalam LRA sepanjang APBN disusun menggunakan

pendekatan basis kas

3. Sistem Pembukuan Berpasangan

Untuk akuntansi atas anggaran dilaksanakan secara single entry (pembukuan

tunggal)

4. Desentralisasi Pelaksanaan Anggaran

Pembentukan unit-unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan secara berjenjang

5. Bagan Akun Standar

Kodefikasi elemen transaksi, akuntansi dan pelaporan untuk memudahkan dalam

penganggaran dan pertanggungjawaban

6. Standar Akun Pemerintahan

Panduan dalam melakukan pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan

atas transaksi keuangan

6 | P a g e

Page 7: Laporan kkl 2014 fakultas ekonomi

>> Kerangka umum SAPP

1) SABUN

SiAP

SAUP

SIKUBAH

SAIP

SAPPP

SATD

SABS

SABL

SATK

SAPBL

2) SAI

UNIT AKUNTANSI dan PELAPORAN BARANG

UNIT AKUNTANSI dan PELAPORAN AKUNTANSI

>> Gambaran Umun keluaran SAPP

7 | P a g e

Page 8: Laporan kkl 2014 fakultas ekonomi

3. Sistem Akuntansi Bendahara Umum Negara

Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan:

1. Bendahara Umum Negara,yang selanjutnya disingkat BUN adalah pejabat

yang diberi tugas untuk melaksanakan fungsi bendahara umum Negara

2. Sistem Akuntansi Bendahara Umum Negara, yang selanjutnya disebut SA-

BUN,adalah serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi

mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan

pelaporanposisi keuangan dan operasi keuangan yang dilaksanakan oleh

Menteri Keuangan selaku BUN dan Pengguna Anggaran Pembiayaan dan

Perhitungan.

3. Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan adalah dana Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara yang dialokasikan kepada Menteri Keuangan selaku

BUN sebagai Pengguna Anggaran selain yang dialokasikan

untukKementerian Negara/Lembaga,yang dalam pelaksanaannya

dapatdiserahkan kepada Kementerian Negara/Lembaga/Pihak Lain

sebagai KuasaPengguna Anggaran.

4. Bagian AnggaranPembiayaan dan Perhitungan atau Bagian Anggaran

Bendahara Umum Negara, yang selanjutnya disebutBA-BUN, adalah

bagian anggaranyang mengelola Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan

yang berada dalam kewenangan Menteri Keuangan selaku BUN.

5. Unit Akuntansi BendaharaUmumNegara, yang selanjutnyadisebutUA-

BUN, adalah unit akuntansi pada Departemen Keuangan yangmelakukan

koordinasi dan pembinaan atas kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan

tingkat Unit Akuntansi Pembantu Bendahara Umum Negara dan sekaligus

melakukan penggabungan laporan keuangan seluruh Unit Akuntansi

Pembantu Bendahara Umum Negara.

4. Sistem Akuntansi Instansi

Prosedur dalam siklus akuntansi yang dilaksanakan pada lingkup K/L

yang dalam pelaksanaannya memproses transaksi keuangan, barang, dan transaksi

lainnya untuk menghasilkan laporan keuangan yang dapat bermanfaat bagi

pengguna laporan keuangan.

8 | P a g e

Page 9: Laporan kkl 2014 fakultas ekonomi

(Modul Sistem Akuntansi Instansi )

5. Rekonsiliasi Data

Rekonsiliasi adalah proses pencocokan data transaksi keuangan yang diproses

dengan beberapa sistem/subsistem yang berbeda berdasarkan Dokumen

Sumber yang sama . tujuannya Meyakinkan keandalan data dalam penyusunan

Laporan Keuangan. Dan mengeluarkan berita acara Rekonsiliasi.

6. Reviu atas Laporan Keuangan

1. Tujuannya Meyakinkan akurasi, keandalan, keabsahan informasi yang

disajikan dalam Laporan Keuangan

2. Meyakinkan kesesuaian pengakuan, pengukuran, dan pelaporan transaksi

dengan SAP

3. Meyakinkan akuntansi keuangan telah disusun sesuai dengan Peraturan

Perundangan dan SAP

7. Pernyataan Tanggung Jawa

Isi Prinsip Pernyataan Tanggungjawab

1. Pernyataan terhadap substansi elemen Laporan Keuangan yang menjadi

tanggung jawab

2. Pernyataan bahwa pengelolaan APBN telah diselenggarakan berdasarkan

sistem pengendalian intern yang memadai

3. Pernyataan bahwa akuntansi keuangan telah disusun sesuai dengan SAP

4. Dapat diberikan paragraf penjelasan atas suatu kejadian yang belum termuat

dalam Laporan Keuangan

9 | P a g e

Page 10: Laporan kkl 2014 fakultas ekonomi

8. Pengenaan Sanksi

Pengenaan sanksi tidak membebaskan UAKPA/UAKPB dan

UAPPA-W/UAPPB-W dari kewajiban menyampaikan Laporan Keuangan,

laporan BMN, dan melakukan Rekonsiliasi.

B. KAP Drs.J.Tanzil dan Associates

1. Syarat-syarat menjadi seorang akuntan publik.

1. Akuntan harus sarjana lulusan Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi Negeri

atau mempunyai ijazah yang disamakan. Pertimbangan persamaan ini berada

di tangan Panitia Ahli Pertimbangan Persamaan Ijazah Akuntan. 

2.  Akuntan tersebut harus mendaftar dalam register Negara yang

diselenggarakan oleh Departemen Keuangan dan memperoleh izin

menggunakan gelar akuntan dari departemen tersebut. 

3.  Menjalankan pekerjaan auditor dengan memakai nama kantor akuntan,

biro akuntan, atau nama lain yang memuat nama akuntan atau akuntansi hanya

diizinkan jika pemimpin kantor atau biro tersebut dipegang oleh seseorang

atau beberapa orang akuntan

2. Jenjang karir KAP

Trainee

Junior Staff

Senior Staff

Project Manajer

Supervisor

Manager

Partner

10 | P a g e

Page 11: Laporan kkl 2014 fakultas ekonomi

Beberapa jenjang karir di atas harus diikuti oleh para calon pekerja Akuntan

Publik dengan tanpa batasan dalam jumlah masing-masing staff, untuk menjadi

partner audit tersebut sehingga calon AP tersebut harus melewati ujian sertifikasi agar

mendapatkan CPA (Certified Public Accountans).

3. Tantangan yang dihadapi KAP

1. SDM:kurangnya sumber daya manusia yang tersedia.

2. Adanya KAP asing yang merebutpasar sebesar 90%.

4. Isu-isu profesi akuntan publik

Isu-isu baru profesi Akuntan Publik :

1. Krisis tenaga akuntan publik di indonesia

2. UU no. 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik

5. Pendekatan audit

Pendekatan Audit KAP Drs. J. Tanzil telah menggunakan risk based audit

approach yang tunduk pada standar Akuntansi dan audit di Indonesia maupun audit

Internasional yang dibagi dalam tahapan sebagai berikut :

1. Tahap sebelum perikatan yaitu untuk menilai risiko perikatan.

2. Tahap perencanaan yaitu penaksiran risiko termasuk risiko terjadinya

kecurangan.

3. Tahap Pelaksanaan yaitu evaluasi dan pengujian pengendalian serta

pengujian substantif.

4. Tahap Penyelesaian yaitu identifikasi risiko kontijen dan peristiwa penting

setelah tanggal neraca.

Pendekatan audit difokuskan pada risiko utama yang dihadapi sehingga dapat

memberikan audit yang efisien dan nilai tambah bagi klien kami.

6. Tantangan menjadi akuntan publik

Akuntan publik sebagai salah satu jenis profesi yang mampu memberikan

peluang dalam dunia kerja. Karena akuntan publik salah satu profesi yang diberi

kewenangan untuk memberikan jasa audit. Selain undang-undang perseroan terbatas

11 | P a g e

Page 12: Laporan kkl 2014 fakultas ekonomi

mewajibkan bahwa perseroan dengan aset diatas 50 milyar wajib dilakukan audit.

Sehingga hal ini dapat menguatkan jika profesi akuntan publik sangat diperlukan

mengingat jumlah perseroan terbatas di Indonesia relatif banyak. Bahkan perusahaan

terbuka hanya bias diaudit oleh akuntan publik berdasarkan undang-undang.

Pemerintahan dalam melengkapi kualitas kinerjanya juga melimpahkan audit

keuangan negara kepada akuntan publik baik langsung atau atas nama Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK). Pemilihan umum atau dana kampanye perlu dilakukan

pengauditan dan hanya akuntan publik yang berhak mengaudit untuk mengetahui

bahwa kegiatan yang berkenaan dengan pemilu tersebut sesuai dengan prosedur yang

disepakati. Sektor perpajakan juga menjadi peluang akuntan publik dan sektor

perbankan sudah mewajibkan audit bagi nasabahnya yang memperoleh fasilitas

kredit. Hal ini sebagai pelengkap persyaratan kredit dan bank pemberi kredit pun

mengetahui kinerja perusahaan.

12 | P a g e

Page 13: Laporan kkl 2014 fakultas ekonomi

BAB IV

PENUTUP

A. SIMPULAN

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang membaik membutuhkan banyak

akuntan untuk mengawal pembangunan ekonomi. Tahun 2015 nanti, Indonesia sudah

harus meliberalisasi jasa akuntan sehingga akuntan asing akan siap menyerbu pasar

Indonesia. Akuntan kita harus mempersiapkan diri dengan baik.Direktorat Jenderal

Perbendaharaan menyelenggarakan fungsi:

1. penyiapan perumusan kebijakan Departemen Keuangan di bidang

perbendaharaan negara;

2. pelaksanaan kebijakan di bidang perbendaharaan negara sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

3. penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang

perbendaharaan negara;

4. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perbendaharaan

negara;

5. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal.

B. SARAN

1) Indonesia masih memerlukan banyak akuntan publik oleh karena itu maka

akses untuk menjadi akuntan publik harus dipermudah.

2) Pemerintan harus ikur turut andil dalam pengembangan akntan di Indonesia.

3) Pemerintah harus membuat kebijakan bagi IAPI dalam menghadapi AEC

2015.

13 | P a g e