LAPORAN KASUS HERPES ZOZTER

13
STATUS KULIT DAN KELAMIN Nama Pasien : Tanggal : Nama Dokter Muda : IDENTITAS Nama Lengkap : Usia : Jenis Kelamin : Pekerjaan : Alamat : Masuk RS tanggal : ANAMNESIS Keluhan Utama Keluhan Tambahan Riwayat Penyakit Sekarang FKK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1

Transcript of LAPORAN KASUS HERPES ZOZTER

STATUS

KULIT DAN KELAMIN

Nama Pasien :

Tanggal :

Nama Dokter Muda :

IDENTITAS

Nama Lengkap

:

Usia

:

Jenis Kelamin

:

Pekerjaan

:

Alamat

:

Masuk RS tanggal

:

Anamnesis

Keluhan Utama

Keluhan Tambahan

Riwayat Penyakit Sekarang

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat Penyakit Keluarga

Pemeriksaan FISIK

Kesadaran

Keadaan Umum

BB

TB

Tanda-Tanda VitaL

KEPALA

TELINGA

HIDUNG

MULUT

LEHER

KGB

THORAKS

AbdomEN

EXTREMITAS

STATUS DERMATOLOGI

PEMERIKSAAN PENUNJANG

RESUME

DIAGNOSA KERJA

DIAGNOSA BANDING

RENCANA PEMERIKSAAN

TERAPI

Nonmedikamentosa

Medikamentosa

Tanda Tangan Dokter Ahli

(________________________)

Tanda Tangan Dokter Muda

(__________________________)

PROGNOSIS

tinjauan pustaka

herpes zoster

definisi

Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varisela-zoster yang menyerang kulit dan mukosa. Infeksi ini merupakan reaktivasi virus yang terjadi setelah infeksi primer.

SINONIM

Cacar ular, dampa

EPIDEMIOLOGI

Reaktivasi virus yang terjadi setelah penderita mendapat varisela.

Kadang-kadang varisela ini berlangsung subklinis

Ada pendapat yang menyatakan kemungkinan transmisi virus secara aerogen dari pasien yang sedang menderita varisela atau herpes zoster.

etiologi

varicella zoster virus

mempunyai kapsid yang tersususn dari 162 subunit protein

berbentuk simetri ikosehedral

diameter 100 nm

hanya virion yang berselubung yang bersifat infeksius

patogenesis

Infeksi awal oleh virus varicella-zoster berakhir dengan masuknya virus ke dalam dan berdiam diri diganglion posterior susunan saraf tepid an ganglion kranialis. Kelainan kulit yang timbul memberikan lokasi yang setingkat dengan daerah persyarfan ganglion tersebut. Kadang-kadang virus ini juga menyerang ganglion anterior , bagian motorik kranialis sehingga memberikan gejala- gejala gangguan motorik.

GEJALA KILINIS

Daerah yang paling sering terkena adalah derah torakal,

Sebelum gejala kulit timbul, terdapat gejala prodromal:

sistemik :demam, pusing, malese

lokal : nyeri otot-tulang, gatal, pegal dan sebagainya.

Eritem yang timbul dalam waktu singkat ( vesikel yang berkelompok dengan dasar kulit eritematosa dan edema. Vesikel ini berisis cairan yang jernih, kemudian menjadi keruh ( berwarna abu-abu) ( pustul dan krusta.

Kadang-kadang vesikel mengandung darah herpes zoster hemoragik

Timbul infeksi sekunder ( ulkus dengan penyembuhan berupa sikatriks

Masa tunas 7-12 hari

Masa aktif : berupa lesi-lesi baru yang tetap timbul berlangsung kira-kira 7 hari

Masa resolusi 7-14 hari

Dapat juga ditemukan pembesaran kelenjar getah bening regional

Lokalisasi uilateral dan bersifat dermatomal sesuai dengan tempat persarafan

susunan saraf tepi : jarang timbul kelainan motorik

susunan saraf pusat : sering timbul kelainan motorik

Hiperestesi

Menurut daerah penyerangannya dikenal :

Herpes zoster oftalmika : menyerang dahi dan sekitar mata

Herpes zoster servikalis : menyerang pundak dan lengan

Herpes zoster torakalis : menyerang dada dan perut

Herpes zoster lumbalis : menyerang bokong dan paha

Herpes zoster sakralis : menyerang sekitar anus dan genitalia

Herpes zoster otikus : menyerang telinga

Bentuk-bentuk lain herpes zoster :

Herpes zoster hemoragik : vesikula-vesikulanya tampak berwarna merah kehitaman karena berisi darah

Herpes zoster abortivum : penyakit berlangsung ringan dalam waktu yang singkat dan erupsinya hanya berupa eritema dan papul kecil.

Herpes zoster generalisata

Kelainan kulit yang unilateral dan segmental disertai kelainan kulit yang menyebar secara generalisata berupa vesikula dan umbilikasi. Kasus ini terutama terjadi pada orang tua atau pada orang yang kondisi fisiknya sangat lemah.

Gangguan pada nervus fasialis dan otikus dapat menimbulkan Sindrom Ramsay-Hunt dengan gejala paralisis otot-otot muka (Bells palsy), tinitus, vertigo, gangguan pendengaran, nistagmus dan nausea.

PEMBANTU DIAGNOSIS

Percobaan Tzanck ditemukan sel datia berinti banyak.

komplikasi

Neuralgia pascaherpetik

>40 tahun

10-15 %

Herpes zoster oftalmikus

ptosis paralitik

keratitis

skleritis

uveitis

kerioretinitis

neuritis optik

Paralisis motorik

1-5% kasus

timbul dalam 2 minggu sejak awitan muncul munculnya lesi

Infeksi juga dapat menjalar ke alat dalam

paru

hepar

otak.

diagnosis banding

1. Herpes simpleks

2. Pada nyeri yang merupakan gejala prodromal lokal sering salah diagnosis dengan penyakit reumatik maupun dengan angina pektoris, jika terdapat didaerah setinggi jantung

PENGOBATAN

Sistemik

Umumnya bersifat simptomatik

Antivirus :

Asiklovir 5 x 800 mg selama 7 hari

anak berusia lebih dari 6 tahun : 4 kali sehari 800 mg.

anak berusia 2-6 tahun : 4 kali sehari 400 mg.

anak berusia kurang dari 2 tahun : 200 mg/kg berat badan 4 kali kali sehari tiap 6 jam.

Pengobatan dilanjutkan selama 5 hari.

Valasiklovir 3 x 1000 mg

Sebaiknya diberikan dalam 3hari pertama sejak lesi muncul

Kostikosteroid

Indikasi : sindrom ramsay hunt

Prednison 3 x 20 mg 1 minggu, di turunkan secara bertahap.

Analgesik

Neurotropik

Vit b1, b6, b12

Topikal

Tergantung stadiumnya

Stadium vesikel

Bedak ( protektif untuk mencegah pecahnya vesikel agar tidak terjadi infeksi sekunder

Erosif : kompres terbuka

Ulserasi :salep antibiotika

PROGNOSIS

Umumnya baik , pada herpes zoster oftalmikus bergantung pada tindakan perawatan secara dini.

DAFTAR PUSTAKA

P, Handoko , Ronny. ilmu penyakit kulit dan kelamin. Fk ui. Jakarta : 2007.

Siregar, r.s, 2005, Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit, EGC : Jakarta.

Available from www.en.wordpresscom herpes zoster .

Available from www.medicastore.com hervirex

FKK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Jl. Cempaka Putih Tengah I/1