Askep dengan kasus Herpes zoster

21
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN HERPES ZOSTER Kelompok 1 Politeknik Kesehatan Majapahit Mojokerto

Transcript of Askep dengan kasus Herpes zoster

Page 1: Askep dengan kasus Herpes zoster

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN

HERPES ZOSTER

Kelompok 1

Politeknik Kesehatan Majapahit Mojokerto

Page 2: Askep dengan kasus Herpes zoster

PENGERTIAN

Peradangan akut pada kulit dan mukosa yang disebabkan

oleh virus varicella zoster. salah satu penyakit kulit (radang

kulit) disebabkan oleh virus Varisella zoster dan memiliki

sifat yang khas yaitu terdapat vesikel yang tersusun

berkelompok sepanjang persyarafan sensorik sesuai dengan

dermatomnya dan biasanya unilateral.

Page 3: Askep dengan kasus Herpes zoster

ETIOLOGI

Herpes zoser disebabkan oleh infeksi virus varicella zoster (VVZ) dan tergolong

virus berinti DNA, virus ini berukuran 140-200 mm, yang termasuk subfamili alfa

herpes viridae. Berdasarkan sifat biologisnya seperti siklus replikasi, penjamu,

sitotoksik dan sel tempat hidup laten diklasifikasikan kedalam 3 subfamili yaitu alfa,

beta dan gamma.

Page 4: Askep dengan kasus Herpes zoster

VIRUS VARICELLA

Virus varicella zoster (VVZ) dalam subfamili alfa mempunyai sifat khas

menyebabkan infeksi primer pada sel epitel yang menimbulkan lesi vaskuler.

Selanjutnya setelah infeksi primer, infeksi oleh virus herpes alfa biasanya

menetap dalam bentuk laten didalam neuron dari ganglion. Virus yang laten ini

pada saatnya akan menimbulkan kekambuhan secara periodik. Secara virus

herpes alfa mempunyai jajaran penjamu yang relative luas dengan siklus

pertumbuhan yang pendek serta mempunyai enzim yang penting untuk replikasi

meliputi virus spesifik DNA.

Page 5: Askep dengan kasus Herpes zoster

PATOFISIOLOGI Infeksi primer dari virus varicella zoster ini pertama kali terjadi didaerah

nasofaring. Disini virus mengadakan replikasi dan dilepas ke darah sehingga

terjadi viremia permulaan yang sifatnya terbatas dan asimptomatif.keadaan ini

diikuti masuknya virus kedalam Reticulo Endothelial Sytem (RES) yg kemudian

mengadakan replikasi kedua yg sifat viremianya lebih luas dan simptomatik dg

penyebaran virus ke kulit dan mukosa. Sebagian virus jg menjalar melalui serat-

serat sesoris ke satu / lebih ganglion sensoris dan berdiam diri / laten didalam

neuron. Selama antibody yg beredar didalam darah masih tinggi, reaktivasi dan

virus yg laten ini dapat dinetralisir, tetapi pada saat tertentu dimana antibodi

tersebut turun dibawah titik kritis maka terjadilah reaktivitas dari virus sehingga

terjadi herpes.

Page 6: Askep dengan kasus Herpes zoster

PATOFISIOLOGI Selama terjadi varicella, virus varicella zoster berpindah tempat dari lesi kulit

dan permukaan mukosa ke ujung saraf sensorik dan ditransportasikan secara

sentripetal melalui serabut saraf sensoris ke ganglion sensoris. Pada ganglion

terjadi infeksi laten, virus tersebut tidak lagi menular dan tidak bermultiplikasi,

tetapi tetap mempunyai kemampuan untuk berubah menjadi infeksius. Herpes

zoster pada umumnya terjadi pada dermetom sesuai dengan lokasi ruam

varicella yang terpadat. Aktivasi virus varicella zoster laten diduga karena

keadaan tertentu yang berhubungan dengan imunosupresi, dan imunitas selular

merupakan factor penting untuk pertahanan pejamu terhadap infeksi endogen.

Page 7: Askep dengan kasus Herpes zoster

TANDA DAN GEJALA

Kadang-kadang didahului dengan demam.

Neuralgia hebat pada orang tua, dapat terjadi beberapa hari sebelum kelainan

kulit atau bersama-sama.

Kelainan kulit mula-mula berbentuk eritema yang kemudian menjadi papel

yang akan bersatu membentuk bulae.Isi vesikel mula-mula jernih dan

translusen,setelah beberapa hari menjadi keruh. Bila bercampur darah disebut

herpes zoster haemoragik.

Herpes zoster biasanya disertai dengan pembesaran kelenjar limfe.

Page 8: Askep dengan kasus Herpes zoster

PEMERIKSAAN KLINIS

Tzanck Smear : mengidentifikasi virus herpes tetapi tidak dapat membedakan

herpes zoster dan herpes simplex.

Kultur dari cairan vesikel dan tes antibody : membedakan diagnosis herpes virus

Immunofluororescent : mengidentifikasi varicella di sel kulit

Pemeriksaan histopatologik

Pemerikasaan mikroskop electron

Kultur virus

Identifikasi anti gen / asam nukleat VVZ (virus varisela zoster)

Deteksi antibody terhadap infeksi virus

Page 9: Askep dengan kasus Herpes zoster

PEMERIKSAAN PENUNJANG Kultur virus

Cairan dari unilepuh yg baru pecah dapat diambil dan dimasukkan ke dalam media virus untuk

segera dianalisa di laboratorium virologi. Apabila waktu pengiriman cukup lama, sampel dapat

diletakkan pada es cair. Pertumbuhan virus varicella-zoster akan memakan waktu 3-14 hari dan uji ini

memiliki tingkat sensitivitas 30-70% dg spesifitas mencapai 100%.

Deteksi antigen

Uji antibodi fluoresens langsung lebih sensitif bila dibandingkan dengan teknik kultur sel. Sel dari

ruam / lesi diambil dengan menggunakan scapel (semacam pisau) atau jarum kemudian dioleskan

pada kaca dan diwarnai dengan antibodi monoklonal yg terkonjugasi dg pewarna fluoresens. Uji ini

akan mendeteksi glikoproten virus.

Uji serologi : untuk mendeteksi herpes zoster adalah ELISA.

PCR : untuk mendeteksi DNA virus varicella-zoster di dalam cairan tubuh, mis : cairan

serebrospina.

Page 10: Askep dengan kasus Herpes zoster

KLASIFIKASI Herpes Zoster Optalnikus : infeksi cabang pertama N. Trigenirus menimbulkan kelainan

mata cabang kedua dan ketiga yg menyebabkan kelainan kulit pada daerah persyarafan.

Sindrom Ramsay Hurt diakibatkan gangguan N. Fasiolis dan optikus sehingga

memberikan gejala paralysis otot muka (paralisis Bell) kelainan kulit sesuai tingkat

persyarafan, kliris vertigo, gangguan pendengaran, regtagnius dan raisea juga terdapat

gangguan pengecapan.

Herpes Zoster Abortif berlangsung dalam waktu singkat dan kelainan kulitnya berupa

beberapa vesikel dan eritem.

Herpes Zoster Generaligata kelainan kulit unilateral dan segmental ditambah yg menyebar

secara generalisata berupa vesikel soliter dan ada umbilikasi. Kasus ini terutama terjadi

pada orang tua / pada orang yg kondisi fisiknya sangat lemah, mis: Umforra malignum.

Page 11: Askep dengan kasus Herpes zoster

SIAPA YG BISA TERKENA???Herpes zoster dapat terjadi pada siapa pun di usia berapapun. Sekitar 1 dari 5 orang pernah

terkena herpes zoster pada suatu saat dalam hidupnya. Meskipun jarang terjadi, seseorang

bisa terkena herpes zoster lebih dari sekali. Dalam kebanyakan kasus, serangan herpes

zoster terjadi tanpa alasan yang jelas. Kadang-kadang stres atau sakit dapat menjadi

pemicunya. Herpes zoster lebih umum pada orang yang berusia di atas 50 tahun dan yang

memiliki sistem kekebalan lemah, mis : penderita HIV/AIDS atau mereka yg sistem

kekebalannya ditekan untuk pengobatan kanker.

Bila belum pernah menderita cacar air, akan terkena cacar air bila tertular varisela zoster

dari penderita herpes zoster. (tidak bisa terkena herpes zoster dari penderita herpes

zoster). Virus ini menular melalui kontak langsung dengan kulit yg terkena. Namun,

kebanyakan orang dewasa dan anak-anak yg lebih tua pernah menderita cacar air sehingga

kebal terhadapnya.

Page 12: Askep dengan kasus Herpes zoster

KOMPLIKASI

Neuralgia (nyeri syaraf) pasca herpes.

Infeksi kulit

Masalah mata

Kelayuhan/ lemah otot

Komplikasi lain

Page 13: Askep dengan kasus Herpes zoster

PENGOBATAN Pengobatan topical

Pada stadium vesicular diberi bedak salicyl 2% / bedak kocok kalamin untuk mencegah vesikel pecah

Bila vesikel pecah dan basah, diberikan kompres terbuka dengan larutan antiseptik atau kompres

dingin dengan larutan burrow 3 x sehari selama 20 menit

Apabila lesi berkrusta dan agak basah dapat diberikan salep antibiotik (basitrasin / polysporin ) untuk

mencegah infeksi sekunder selama 3 x sehar

Pengobatan sistemik

Drug of choice- nya adalah acyclovir dapat mengintervensi sintesis virus dan replikasinya. Meski

tidak menyembuhkan infeksi herpes namun dapat menurunkan keparahan penyakit dan nyeri. Dapat

diberikan secara oral, topical atau parenteral. Pemberian lebih efektif pada hari pertama dan kedua

pasca kemunculan vesikel. Namun hanya memiliki efek yg kecil terhadap postherpetic neuralgia.

Antiviral lain yang dianjurkan adalah vidarabine (Ara – A, Vira – A) dapat diberikan lewat infus

intravena atau salep mata.

Page 14: Askep dengan kasus Herpes zoster

PENGOBATAN a.Kortikosteroid dapat digunakan untuk menurunkan respon inflamasi dan efektif namun

penggunaannya masih kontroversi karena dapat menurunkan penyembuhan dan menekan respon

immune. Analgesik non narkotik dan narkotik diresepkan untuk manajemen nyeri dan antihistamin

diberikan untuk menyembuhkan priritus.

b. Penderita dengan keluhan mata

Keterlibatan seluruh mata atau ujung hidung yg menunjukan hubungan dg cabang nasosiliaris

nervus optalmikus, harus ditangani dengan konsultasi opthamologis. Dapat diobati dg salaep mata

steroid topical dan mydriatik, anti virus dapat diberikan

c. Neuralgia Pasca Herpes zoster

Bila nyeri masih terasa meskipun sudah diberikan acyclovir pada fase akut, maka dapat diberikan

anti depresan trisiklik ( misalnya : amitriptilin 10 – 75 mg/hari)

Tindak lanjut ketat bagi penanganan nyeri dan dukungan emosional merupakan bagian terpenting

perawatan. Intervensi bedah atau rujukan ke klinik nyeri diperlukan pada neuralgi berat yg tidak

teratasi.

Page 15: Askep dengan kasus Herpes zoster

PERAWATAN Nyeri awal berkurang dg mengompres es batu (dibungkus dalam kain/ plastik).

Tetaplah mandi seperti biasa, karena bakteri di kulit dapat menginfeksi kulit yg sedang

terkena cacar air.

Hindari pecahnya gelembung cacar air agar tidak meninggalkan parut permanen

dengan:

• Tidak menggosoknya dengan handuk terlalu keras setelah mandi.

• Memberikan bedak yg mengandung menthol / salisil pada lepuhan untuk mengurangi gatal.

• Menutup lepuhan dg kain kasa yang lembut.

• Memakai pakaian katun longgar untuk mengurangi gesekan dg kulit terkena.

• Cuci tangan dengan sabun dan air jika telah menyentuh lepuhan kulit. Hindari bersentuhan dg bayi dan anak-anak yg belum menderita cacar air, wanita hamil, orang sakit serius, dan orang dg sistem kekebalan tubuh yg lemah.

Konsumsi buah- buahan yang mengandung vitamin C seperti jambu biji, pepaya dan

tomat merah meningkatkan kekebalan tubuh dan kelembaban kulit yg mempercepat

penyembuhan.

Page 16: Askep dengan kasus Herpes zoster

KONSEP ASUHAN

KEPERAWATAN

Page 17: Askep dengan kasus Herpes zoster

PENGKAJIAN Riwayat

• Riwayat menderita penyakit cacar

• Riwayat immunocompromised (HIV/AIDS, Leukimia)

• Riwayat terapi radiasi

Diet

Keluhan utama

Nyeri, Sensasi gatal, Lesi kulit, Kemerahan, Fatige

Riwayat psikososial

Kondisi psikologis pasien, Kecemasan

Respon pasien terhadap penyakit

Pemeriksaan fisik

Tanda vital

Tes diagnostik

Page 18: Askep dengan kasus Herpes zoster

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Gangguan rasa nyaman nyeri b.d proses inflamasi virus

Gangguan integritas kulit b.d vesikel yang mudah pecah

Gangguan citra tubuh b.d perubahan penampilan, sekunder akibat penyakit

herpes.

Potensial terjadi penyebaran penyakit b.d infeksi virus

Page 20: Askep dengan kasus Herpes zoster

TERIMA KASIH,,

Page 21: Askep dengan kasus Herpes zoster

QT Kenapa herpes bisa sampai ke asofaring sampai ke pembuluh darah?

Diantara 4 diagnosa, mana yang paling aktual?

Dari sumber mana kelompok anda mengatakan herpes zoster sama dg cacar air?

Apakah herpes zoster dapat tidak terjadi pd seseorang dalam seumur hidupnya?

Bagaimanakah cara pencegahan herpes zoster?

Bagaimanakah komplikasi sampai pada mata?

Apa nama vaksinasi yang dapat mencegah herpes zoster?

Mengapa kebanyakan herpes kebanyakan menyerang dewasa daripada anak?