Askep Herpes

32
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Herpes Zoster adalah radang kulit akut dengan sifat khasnya yaitu terdapat vesikel yang tersusun kelompok sepanjang persyarafan sensorik sesuai dengan dermatomnya dan biasanya unilateral (Purrawan Juradi, 1982 : 510). Anak-anak yang telah sembuh dari infeksi yang diakibatkan oleh virus zoster resisten terhadap varisela dan anak yang telah menderita varisela tidak lagi peka terhadap virus zoster primer. Herpes zoster lebih sering menyerang pada orang dewasa 40 tahun ke atas. Teknik perawatan herpes zoster harus dapat dikuasai dan dijalankan oleh mahasiswa untuk dapat memenuhi kompetensinya dalam perawatan pasien dengan gangguan sistem integumen. Herpes zoster dengan melaksanakan asuhan keperawatan yang kompherensif agar klien dapat meningkatkan derajat kesehatan yang optimal dan dapat hidup produktif lagi. 1.2. Tujuan Penulisan a. Tujuan umum : Mahasiswa mampu mengetahui dan menyelenggarakan asuhan keperawatan dengan gangguan sistem integumen ; herpes zoster dengan pendekatan proses keperawatan. “Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 1

Transcript of Askep Herpes

Page 1: Askep Herpes

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Herpes Zoster adalah radang kulit akut dengan sifat khasnya yaitu terdapat

vesikel yang tersusun kelompok sepanjang persyarafan sensorik sesuai dengan

dermatomnya dan biasanya unilateral (Purrawan Juradi, 1982 : 510).

Anak-anak yang telah sembuh dari infeksi yang diakibatkan oleh virus zoster

resisten terhadap varisela dan anak yang telah menderita varisela tidak lagi peka

terhadap virus zoster primer. Herpes zoster lebih sering menyerang pada orang

dewasa 40 tahun ke atas.

Teknik perawatan herpes zoster harus dapat dikuasai dan dijalankan oleh

mahasiswa untuk dapat memenuhi kompetensinya dalam perawatan pasien dengan

gangguan sistem integumen. Herpes zoster dengan melaksanakan asuhan

keperawatan yang kompherensif agar klien dapat meningkatkan derajat kesehatan

yang optimal dan dapat hidup produktif lagi.

1.2. Tujuan Penulisan

a. Tujuan umum : Mahasiswa mampu mengetahui dan menyelenggarakan

asuhan keperawatan dengan gangguan sistem integumen ; herpes zoster

dengan pendekatan proses keperawatan.

b. Tujuan khusus : Mahasiswa mampu mengetahui dan menyelenggarakan

asuhan dengan gangguan sistem integumen ; herpes zoster meliputi :

1. Mengkaji data dasar pasien.

2. Mengelompokkan dan menganalisis data.

3. Menentukan masalah.

4. Membuat diagnosa.

5. Membuat rencana keperawatan.

6. Menentukan tujuan & kriteria keberhasilan.

7. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai

dengan rerpa

8. Mengevaluasi hasil tindakan seuai dengan

kriteria keberhasilan.

“Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 1

Page 2: Askep Herpes

9. Mendokumentasikan asuhan keperawatan.

10. Memberikan perkes.

1.3. Rumusan Masalah

Materi yang dibahas dalam makalah ini meliputi :

a. Konsep dasar erpes zoster

b. Proses keperawatan herpes zoster

c. Asuhan keperawatan pada klien dengan herpes zoster

1.4. Metoda dan Teknik Penulisan

Data disusun secara deskriptif dengan menjelaskan keadaan klien herpes

zoster. Data yang disusun didapatkan dari :

a. Study lapangan

Menggunakan Ruang perawatan XIV sebagai lahan praktek dalam mencari

kasus herpes zoster.

b. Wawancara

Mencari data dengan wawancara klien dan keluarga

c. Observasi dan pemeriksaan fisik

Mengobservasi keadaan klien

d. Study dokumentasi

Menggunakan catatan medik klien

e. Study literatur

Menggunakan buku-buku sumber yang berhubungan dengan penyakit herpes

zoster dan perawatannya.

1.5. Sistematika Penulisan

Bab I : Menjelaskan tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan

makalah, metode dan teknik penulisan serta sistematika

penulisan.

Bab II : Menguraikan tentang konsep dasar penyakit herpes zoster

meliputi definisi, etiologi, patologi, stadium dan klasifikasi

serta proses keperawatan.

Bab III : Memaparkan tentang bentuk asuhan keperawatan pada klien

dengan gangguan sistem integumen herpes zoster.

“Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 2

Page 3: Askep Herpes

Bab IV : Memaparkan penutup dengan menguraikan kesimpulan dan

saran.

BAB IITINJAUAN TEORITIS

2.1. Definisi

a. Menurut Purrawan Juradi, dkk (1982) herpes zoster adalah radang kulit

dengan sifat khasnya yaitu terdapat vesikel yang tersusun berkelompok

sepanjang persyarafan sensorik sesuai dengan dermatomnya dan biasanya

unilateral.

b. Menurut Arif Mansyur, herpes zoster (campak, cacar ular) adalah penyakit

yang disebabkan infeksi virus varicella. Zoster yang menyerang kulit dan

mukosa infeksi ini merupakan reaktivitas virus yang terjadi setelah infeksi

primer kadang-kadang infeksi berlangsung sub kronis.

c. Menurut Jewerz .E. dkk (1984) herpes zoster adalah suatu penyakit sporadik

yang melemahkan pada orang dewasa yang ditandai oleh reaksi peradangan

radiks posterior syaraf dan ganglia. Diikuti oleh kelompok vesikel di atas

kulit yang dipersyarafi oleh syaraf sensorik yang terkena.

d. Menurut Peruus herpes zoster adalah radang kulit akut yang dengan sifat

khas yaitu tersusun sepanjang persyarafan sensorik.

2.2. Penyebab

Virus yang disangka sejenis dengan virus penyebab varisella. Virus tersebut

menyebabkan radang ganglion radiks posterior.

2.3. Pencetus

Penurunan imunitas pada :

1. Keganasan

2. Radiasi

3. Imuro suppressive

4. Penggunaan kortikosteroid yang lama

“Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 3

Page 4: Askep Herpes

2.4. Patogenesis

Masa tunasnya 7-12 hari masa aktif penyakit berupa lesi baru dan yang tetap

timbul berlangsung kira-kira 1-2 minggu virus berdiam di ganglion posterior susunan

syaraf tepi dan ganglion kronialis.

Lokasi kelainan kulit sekitar daerah persyarafan ganglion kadang-kadang

virus menyerang gangguan arterior bagian motorik kranolis sehingga memberikan

gejala gangguan motorik.

2.5. Manifestasi Klinik

1. Gejala prodormal

Gejala sistemik seperti demam, pusing, malaise, dan lokal (nyeri otot, tulang,

gatal, pegal dsb) pada dermatom yang terserang.

2. Stadium

Timbul popula atau plakat berbentuk urtika setelah 1-2 hari akan timbul

gerombolan vesikel dengan dasar kulit yang eritematosa dan odema vesikel

air berisi cairan yang jernih.

2.6. Stadium Krutasi

Vesikel menjadi puruler dapat menjadi pustula dan krusta kadang-kadang

vesikel mengandung darah disebut herpes zoster haemorasik krusta akan lepas dalam

waktu 1-2 minggu dapat timbul infeksi sekunder sehingga menimbulkan ulkus

dengan penyumbatan tanpa sikasrek sering terjadi neuralgia pasca hepatica terutama

pada orangtua yang dapat berlangsung berbulan-bulan yang bersifat sementara.

Ciri Khas :

Nyeri radikuler

Unilateral

Gerombolan vesikel yang tersebar sesuai dengan dermatom yang meruasi

oleh satu ganglion syaraf sensorik.

Gejala lainnya :

“Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 4

Page 5: Askep Herpes

Pembesaran KGB regional

Kelainan motorik berupa kelainan sentral daripada perifer

Fuper parostesi pada daerah yang terkena

Kelainan pada muka akibat gangguan trigenirus (dengan gangguan gaseri)

atau n. fasialis & optikus (dari gangguan garikulotum)

2.7. Klasifikasi Herpes Zoster

a. Herpes Zoster Optalnikus

terjadi infeksi cabang pertama N. Trigenirus yang menimbulkan kelainan

pada mata cabang kedua dan ketiga yang menyebabkan kelainan kulit pada

daerah persyarafan.

b. Sindrom Ramsay Hurt

Diakibatkan gangguan N. Fasiolis dan optikus sehingga memberikan gejala

paralysis otot muka (paralisis Bell) kelainan kulit sesuai tingkat persyarafan,

kliris vertigo, gangguan pendengaran, regtagnius dan raisea juga terdapat

gangguan pengecapan.

c. Herpes Zoster Abortif

Berlangsung dalam waktu singkat dan kelainan kulitnya hanya berupa

beberapa vesikel dan eritem.

d. Herpes Zoster Generaligata

Kelainan kulit unilateral dan segmental ditambah yang menyebar secara

generalisata berupa vesikel soliter dan ada umbilikasi. Kasus ini terutama

terjadi pada orang tua atau pada orang yang kondisi fisiknya sangat lemah,

misalnya penderita : Umforra malignum.

2.8. Komplikasi

Pada usia diatas 40 tahun kemungkinan terjadi neuralgia pasca herpetic.

2.9. Pemeriksaan Penunjang

Pada pemeriksaan percobaan T. Zarck dapat ditemukan sel dativa berinti

banyak.

2.10. Diagnosa Banding

Herpes simplek

“Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 5

Page 6: Askep Herpes

Varicella

Dermatis Contacta alergika

Penyakit dengan efloresersi bulla ; pemfisus vulgaris

Dermatis herpenformis dan dutega

Bulos pumfigord

2.11. Penatalaksanaan

1. Therapi sistemik umumnya bersifat simptomatik untuk nyeri diberikan

analgetik jika disertai infeksi sekunder diberikan antibiotik.

2. Bila syaraf oftalnikus cabang dari syaraf trigenirus terkena muka dirujuk

ke arah mata karena dapat terjadi perporasi kornea.

3. Pemberian kortikosteroid sistemik diri dapat mencegah timbulnya

neuralgia post herpatica dan untuk mencegah fibrosis garcialia.

4. Therapi topical bergantung pada stadium :

a. Stadium vesikel agar tidak terjadi infeksi sekunder.

b. Bila erosif diberikan kompres terbuka.

c. Bila ulserasi dapat diberikan salep antibiotik.

5. Kompres pada daerah yang terserang :

a. Bila lokal kering, bedak berisi aodum berikulm 10%, Oksisum

Zursi 10% dan mentol 1%.

b. Bila basah kompres garam tadi, kompres solutio burowl

6. Istirahat

2.12. Asuhan Keperawatan

a. Pengkajian

1. Aktivitas/istirahat

DS : Pada stadium predermal/klien mengeluh nyeri otot ,

lemas.

DO : Klien tampak malaise, aktivitas klien tampak terbatas.

2. Eliminasi

DS : Tidak ada perubahan pola eliminasi.

DO : -

3. Sirkulasi

“Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 6

Page 7: Askep Herpes

DO : Ada eritema daerah dermatom yang terserang pada

awal gejala kemerahan.

DS : Klien merasa panas pada daerah yang terserang.

4. Nutrisi

DS : Adanya kehilangan nafsu makan, kehilangan sensasi

pada lidah.

DO : Penurunan berat badan.

5. Neurologi

DS : Adanya pusing, nyeri, menurunnya penglihatan,

gangguan penciuman, neuralgia hebat pada orang tua.

DO : Paralise wajah, sukar berkomunikasi secara verbal,

pendengaran berkurang, paralise otot intrinsik dan

ekstrinsik mata.

6. Integumen

DS : Klien mengeluh ada perubahan pada dirinya berupa

tidak ada rasa pada daerah yang terserang.

DO : Pada stadium prodormal belum terlihat kelainan pada

kulit dan akar muncul pada stadium erupsi berupa

popula - vesikel berisi cairan yang jernih serta pada

stadium krusta berbentuk vesikel, purulen, prostula,

krusta – ulpus – sikatrik.

7. Psikologik

DS : Klien merasa tidak berselera, tidak ada harapan merasa

menarik dengan keadaannya.

DO : Tidak kooperatif labil, moral kesukaran

mengekspresikan perasaannya perubahan citra tubuh.

8. Interaksi sosial

Kerusakan komunikasi, sukar bicara, perubahan peran.

9. Kenyamanan/nyeri

DS : Nyeri radikuler.

DO : Gelisah dan ekspresi wajah tegang.

10. Pendidikan kesehatan

DS : Adanya riwayat varisella, gangguan kontrikosteroid

lama.

“Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 7

Page 8: Askep Herpes

Pemeriksaan Diagnostik

Berdasarkan :

1. Gejala, gejala kurik.

2. Sitologi (64% Tzarck sinear +) adanya sel raksasa yang multi

lokuler dan sel akan tolitek.

3. Kultur virus (lembaga virology)

b. Diagnosa Keperawatan

1. Kerusakan integritas kulit berhubungan

dengan lesi dan prunitus.

2. Perubahan rasa nyaman berhubungan dengan

erupsi dermal dan prunitus.

3. Resiko terhadap penularan infeksi baru

berhubungan dengan sifat menular dari organisme.

4. Perasaan rendah diri.

5. Resiko terhadap ketidak aktifan pelaksanaan

aturan therapeutika berhubungan dengan ketidak cukupan

tentang kondisi (penyabab perjalanan penyakit) pencegahan,

pengobatan dan perawatan kulit.

c. Intervensi

1. Dx 1 : Kerusakan integritas kulit sehubungan dengan

lesi dan prunitus.

Tujuan : Lesi mulai pulih dan area bebas dari infeksi

lanjut, kulit besih kering.

Intervensi :

- Kaji kerusakan, ukuran, kedalaman,

warna, cairan setiap 4 jam.

- Perhatikan teknik aseptic.

- Gunakan kompres basah/kering.

“Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 8

Page 9: Askep Herpes

- Pantau suhu tiap 4 jam, laporkan ke

dokter jika ada peningkatan.

2. Dx 2 : Resiko terhadap penularan infeksi.

Tujuan : Penularan infeksi tidak terjadi.

Intervensi :

- Cuci tangan sesudah dan sebelum

tindakan

- Perhatikan kebersihan lokal.

- Pemberian antibiotik untuk mencegah

perluasan bakteri dan infeksi.

3. Dx 3 : Perasaan rendah diri berhubungan dengan

perubahan penampilan tubuh.

Tujuan :

- Mengungkapakan perasaan dan pikiran

mengenai diri

- Mengidentifikasi 2 atribut positif

mengenai diri.

Intervensi : a. Tetapkan hubungan saling percaya

perawat klien.

- Dorong individu untuk

mengekpresikan perasaan

khususnya mengenai cara dia

memandang dirinya.

- Berikan informasi yang dapat

dipercaya dan perkuat informasi

yang diberikan.

- Perjelas berbagai kesalahan

konsep individu menganai diri :

Perawatan atau pemberi

perawatan

- Berikan privasi dan lingkungan

yang nyaman.

“Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 9

Page 10: Askep Herpes

b. Tingkatkan interaksi sosial

- Bantu klien untuk menerima

bantuan dari orang lain.

- Dukung keluarga sewaktu

mereka beradaptasi.

c. Gali kekuatan dan sumber-sumber

individu.

d. Diskusikan harapan ! Gali alternatif

realitas

d. Implementasi

Tindakan perawatan dilaksanakan berdasarkan masalah yang ada pada

klien.

e. Evaluasi

Apakah kerusakan integritas kulit berkurang ?

Apakah rasa nyaman terpenuhi ?

Apakah klien mampu mengungkapkan perasaan mengenai dirinya ?

Apakah harga diri klien merosot ?

Apakah penular infeksi terjadi ?

“Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 10

Page 11: Askep Herpes

BAB IIIASUHAN KEPERAWATAN

3.1. PENGKAJIAN

A. Biodata

Nama Klien : Tn.A

Umur : 24 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pekerjaan : TNI-AD

Suku bangsa : Sunda

Status perkawinan : Kawin

Alamat : Asrama Kesatuan Yon Arhanudri III

Tgl. masuk : 28 Oktober 2002

Tgl. dikaji : 30 Oktober 2002

No. Register : 4366/X/02

Diagnosa medis : Herpes Zoster Cervico Thoraxalis Dextra

B. Riwayat Kesehatan Klien

1. Kesehatan sekarang

5 hari sebelum klien masuk rumah sakit, klien mengeluh gatal

dan panas pada darah dada kanan dan menjalar ke pungggung

kanan dan adanya bintik-bintik kecil sebesar telur ikan.

Kemudian klien berobat ke poliklinik kulit dan klien dikirim

ke ruang perawatan XIV untuk di opname.

- Keluhan

Klien mengeluh panas pada daerah dada kanan dan

menjalar ke punggung kanan disertai gatal dan adanya

“Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 11

Page 12: Askep Herpes

bintik-bintik kecil sebesar telur ikan, panas dirasakan

setiap saat.

- Alasan masuk rumah sakit

Klien mengeluh panas dan gatal pada daerah dada

kanan dan menjalar ke punggung kanan dan adanya

bintik-bintik kecil sebesar telur ikan.

2. Kesehatan masa lalu

Klien belum pernah menderita penyakit seperti yang diderita

saat ini atau penyakit berat lainnya.

3. Riwayat kesehatan keluarga

Dalam keluarga klien tidak ada yang menderita kronis,

menular penyakit turunan dan penyakit seperti yang diderita

klien.

4. Struktur keluarga klien

Keterangan :

Perempuan

Laik-laki

Klien

Tinggal serumah

“Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 12

Page 13: Askep Herpes

3.2. Data Biologis

3.3. Data Fisik

A. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum

“Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 13

Page 14: Askep Herpes

Kesan umum : klien tampak sakit sedang

Penampilan : lemah

Kesadaran : CM

2. TTV : T : 110/80 mmhg

S : 36oC

N : 94 x/mnt

3. Kepala : rambut hitam dan pendek, kulit kepala

bersih.

Mata : icterus, anemis, fungsi baik, bentuk

simetris.

Hidung : lubang simetris, fungsi penciuman

baik, pernafasan cuping tidak nampak.

Telinga : bentuk simetris, fungsi pendengaran

baik, tidak terdapat serumen, tidak

menggunakan alat bantu.

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, ,

tidak teraba massa.

4. Axilla : tidak ada pembesaran kelenjar limpa.

5. Thorax : terdapat herpes zoster yang menjalar

kepunggung kanan atas, bentuk

simetris

6. Abdomen : bentuk dasar super, keadaan baik,

garis usus 20 x/mnt.

7. Ekstermitas : atas dan bawah, tidak ada oederm,

tidak ada kelainan, tidak ada varises,

reflek baik.

B. Data Psikologi

1. Status emosi

Klien tampak gelisah dan cemas akan penyakitnya

2. Konsep diri

- Persepsi terhadap identitas diri : klien adalah sebagai

anggota TNI-AD dan sebagai suami sekaligus ayah

- Body image : klien merasa dirinya masih mampu dan

kuat untuk beraktivitas.

“Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 14

Page 15: Askep Herpes

- Peran dan tanggung jawab keluarga : klien sebagai

kepala rumah tangga yang bertanggungjawab penuh

kepada keluarganya

3. Gangguan komunikasi :

klien berkomunikasi dengan terbuka dan selalu menjawab

semua pertanyaan yang diberikan.

4. Pola interaksi : klien dapat

memberikan respon terhadap perawat/teman bicara.

5. Pola kopirs : apabila ada

masalah klien selalu meminta pertimbangan istri dan rekan-

rekannya.

C. Data Sosial

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : TNI-AD

Hubungan sosial : Klien mau diajak komunikasi, baik dengan

perawat, keluarga dan pasien lain.

D. Data Spiritual

Klien sangat yakin bahwa penyakitnya dapat sembuh dan klien selalu

berdoa untuk kesembuhan penyakitnya.

E. Data Penunjang

F. Therapy

- Sol Acid Salycil 1%

- Aey Clovir 5 x 800 mg/hr

- Diloneurobion 3 x 1 tab/hr

3.4. Analisa data

Nama : Tn.A

No. Reg. : 4366/X/02

“Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 15

Page 16: Askep Herpes

PRIORITAS MASALAH

1. Gangguan rasa nyaman nyeri sehubungan dengan

proses peradangan, ditandai dengan :

DO : tampak vesikel berair di daerah dada kanan dan menjalar ke

punggung kanan atas.

DS : Klien mengeluh nyeri panas dan terbakar.

2. Kerusakan intensitas kulit berhubungan dengan

reaktivitas herpes zoster dengan ditandai dengan :

DO : tampak vesikel berair di daerah dada kanan dan menjalar ke

punggung kanan atas.

DS : Klien mengeluh nyeri panas dan terbakar.

“Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 16

Page 17: Askep Herpes

3. Resiko terhadap penularan insfeksi berhubungan

dengan sifat-sifat alamiah virus ditandai dengan :

DO : Klie berinteraksi dengan orang lain, tampak vesikel berair di

daerah dada kanan dan menjalar ke punggung kanan atas.

“Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 17

Page 18: Askep Herpes

NO. DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUANP E R E N C A N A A N

IMPLEMENTASI EVALUASIINTERVENSI RASIONALISASI

1 2 3 4 5 6 71 Gangguan rasa nyaman nyeri Tujuan jk. panjang : 1. kaji intensitas nyeri dgn 1. Utk mengetahui nyeri 29-10-2002 Jam 10.00 29-10-2002 Jam 12.00  sehubungan dgn peradangan - Nyeri hilang menggunakan skala dan tindakan yg harus 1. Mengkaji Intensitas 1. Lokal terasa lebih  Yang ditandai dengan   nyeri Diberikan nyeri dengan Dingin  DO : Tampak vesikel berair di Tujuan jk. pendek : 2. Bantu dgn ajarkan 2. Teknik distraksi, menggunakan skala 2. Gatal berkurang  daerah dada kanan & menjalar - Setelah 3 hari program terhadap nyeri imajinasi & relaksasi nyeri dengan    ke punggung kanan atas perawatan nyeri dengan menggunakan mengalihkan perhatian 2. Membantu dan 29-10-2002 Jam 13.00  DS : Klien mengeluh nyeri dan hilang teknik relaksasi, klien terhadap nyeri mengajarkan program Nyeri berkurang  panas seperti terbakar ada distraksi & imajinasi 3.pengompresan thp nyeri dengan      - Klien menyatakan 3. Tingkatkan aktivitas membantu kelancaran menggunakan teknik      dalam batas yang disintraksi sirkulasi darah ke distraksi      dapat ditoleransi 4. Beri kompres topikat jurusan nyeri & panas 3. Memberikan kompres      - Menampakkan sol acid calycil 1% Berkurang topikal sol acid salycil      ketegangan 5. Berikan aarolgetik jika 4. Analget membantu 1%      ekspresi wajah perlu memblokir nyeri 29-10-2002 Jam 12.00      yang rileks   4. Memberikan analgetik               2 Kerusakan Integritas kulit Tujuan jk. panjang : 1. Kaji kerusakan, ukuran 1. Mengetahui tingkatan/ 29-10-2002 Jam 11.00 29-10-2002 Jam 13.30  sehubungan dgn reaktivitas - Kulit kembali dan kedalaman warna derajat kerusakan dpt 1. Mengkaji kerusakan, 1. Luka masih   Virus herpes zoster ditandai : normal halus dan cairan setiap 4 jam menentukan tindakan ukuran, kedalaman, berbentuk vesikel  DS : Klien mengeluh gatal tanpa meninggal 2. Berikan teknik septik yang harus dilakukan warna cairan berisi cairan  DO : Tampak vesikel berair di jan sikatrik dan aseptik 2. Untuk mencegah 2. Memberikan teknik 2. Suhu tidak  daerah dada kanan & menjalar Tujuan jk. pendek : 3. Gunakan kompres terjadinya infeksi lanjut septik dan aseptik dlm meningkat  ke punggung kanan - 5 hari, 3 hari lesi basah 3. Kompres membantu memberikan kompres      mulai pulih 4. Pantau suhu tiap 4 jam lesi kering dan 3. Memantau suhu tiap      - Area bebas dan laporkan ke dokter membersihkan kotoran 4 jam      diinteraksi lanjut jika ada peningkatan 4. Peningkatan suhu        - Kulit bersih dan   membantu mengiden-        kering   tifikasi infeksi lanjut            lajur-lajur kerusakan            integritas semakin            Bertambah                 

1 2 3 4 5 6 7             

“Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 18

Page 19: Askep Herpes

3 Resiko terhadap penularan Tujuan jk. panjang : 1. Cuci tangan sebelum & 1. Mencegah terjadinya 29-10-2002 Jam 11.00    infeksi sehubungan dengan - Penularan infeksi & sesudah melakukan Infeksi 1. Mencuci tangan    sifat-sifat alamiah virus tidak terjadi tindakan 2. Mencegah terjadinya sebelum dan sesudah    ditandai dengan :   2. Perhatikan teknik Perluasan melakukan tindakan    DO : Tujuan jk. pendek : septik dan aseptik   2. Mempertahankan    - Klien berinteraksi dengan - Keluarga tdk ada 3. Perhatikan jaringan   jaringan sekitar lesi    orang lain yang mengalami sekitar lesi   dan membersihkan    - Terdapat vesikel berair di sakit yang sama 4. Perhatikan kebersihan   lokal    daerah dada kanan dan - Organ lainnya lokal        menjalar kepunggung kanan normal 5. Pemberian antibiotik        atas   untuk mencegah            perluasan lesi atau            infeksi                   

“Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 19

Page 20: Askep Herpes

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama : Tn.A

Ruang Perawatan : XIV

“Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 21

Page 21: Askep Herpes

BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. KESIMPULAN

Herpes zoster merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varisella

zoster yag menyerang kulit dan mukosa. Infeksi ini merupakan reaktivitas virus yang

terjadi setelah infeksi primer yang diikuti oleh kelompok vesikel di atas kulit dan lebih

sering mengenai pada orang dewasa.

Perawatan herpes zoster dititik beratkan pada kebersihan diri, kebersihan

lingkungan dan mencegah terjadinya penularan virus. Untuk klien yang dirawat di rumah

keluarga harus memahami perawatan herpes zoster dengan mengikuti anjuran dan

nasehat dokter serta perawat. Klien dengan herpes zoster harus disiplin dalam pengobatan

dan perawatan untuk mencapai kesehatan

4.2. SARAN

Penulis menyarankan dalam asuhan keperawatan kepada klien dengan herpes

zoster harus mampu menerapkan teknik septik dan anseptik guna mencegah terjadinya

infeksi rosokomial.

Masyarakat hendaknya lebih memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada selagi

penyakit dapat diketahui sendiri dan ditanggulangi secepat mungkin guna mencapai

kesehatan yang optimal.

“Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 22

Page 22: Askep Herpes

DAFTAR PUSTAKA

1. Carperito, Lynda Juall (1998), Diagnosa Keperawatan, Jakarta, EGC.

2. Djuanda, Adhi (1999), Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin, Jakarta, EGC.

3. FKPP, SPK (1999), Perawatan VC, Jakarta.

4. Gayo, Buku Pintar Kesehatan, Jakarta, Mawar Gempita.

5. Geisseter Doerses (2000), Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta, EGC.

6. Mansoer Arif dkk. (2000), Kapita Selecta Kedokteran, Jakarta, EGC.

7. Price Sylvia (1995), Patofisiologi, Jakarta, EGC.

“Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 23