Askep Herpes Simpleks

34
ASKEP HERPES SIMPLEKS By: Kelompok I

Transcript of Askep Herpes Simpleks

Page 1: Askep Herpes Simpleks

ASKEP HERPES SIMPLEKS

By:Kelompok I

Page 2: Askep Herpes Simpleks

pengertian

• Herpes simpleks adalah infeksi akut oleh virus herpes simpleks (virus herpes hominis) tipe I atau tipe II yang ditandai adanya vesikel berkelompok di atas kulit yang eritematosa di daerah mukokutan. Herpes simpleks disebut juga fever blister, cold score, herpes febrilis, herpes labialis, herpes pro genitalis. (Kapita Selekta Kedokteran ed.III,2000:151)

Page 3: Askep Herpes Simpleks

next...

• Herpes simpleks adalah infeksi akut yang disebabkano leh virus herpes simpleks (virus herpes hominis) tipe I atau tipe II yang ditandai oleh adanya vesikel yang berkelompok di atas kulit yang sembab dan eritematosa pada daerah dekat mukokutan, sedangkan infeksi dapat berlangsung baik primer maupun rekurens. (Adhi DJuanda, Ilmu penyakit kulit dan kelamin,2000:355).

Page 4: Askep Herpes Simpleks

etiologi

Berdasarkan struktur antigeniknya dikenal 2 tipe virus herpes simpleks :

• virus herpes simpleks tipe I (HSVI)

• Virus herpes simplekstipe II (HSV II, virus oflove)

Page 5: Askep Herpes Simpleks

patofisiologi• HSV disebarkan melalui kontak langsung antara virus

dengan mukosa atau setiap kerusakan di kulit. Virus herpes tidak dapat hidup di luar lingkungan yang lembab dan penyebaran infeksi melalui cara selain kontak langsung kecil kemungkinannya terjadi. HSV memiliki kemmpuan untuk menginvasi beragam sel melalui fusi langsung dengan membrane sel. pada infeksi aktif primer, virus menginvasi sel pejamu dan cepat berkembang dengan biak, menghancurkan sel pejamu dan melepaskan lebih banyak virion untuk menginfeksi sel-sel disekitarnya. Pada infeksi aktif primer, virus menyebar melalui saluran limfe ke kelenjar limfe regional dan menyebabkan limfadenopati

Page 6: Askep Herpes Simpleks

next...• Tubuh melakukan respon imun seluler dan

humoral yang menahan infeksi tetapi tidak dapat mencegah kekambuhan infeksi aktif. Setelah infeksi awal timbul fase laten. Selama masa ini virus masuk ke dalam sel-sel sensorik yang mempersarafi daerah yang terinfeksi dan bermigrasi disepanjang akson untuk bersembunyi di dalam ganglion radiks dorsalis tempat virus berdiam tanpa menimbulkan sitotoksisitas atau gejala pada manusia

Page 7: Askep Herpes Simpleks

Tingkatan infeksi

• Infeksi primer

• Infeksi rekurens (infeksi kambuhan)

Page 8: Askep Herpes Simpleks

manifestasi klinis• Inokulai kompleks primer (primary inoculation complex).

Infeksi primer herpes simpleks pada penderita usia muda yang baru pertama kali terinfeksi virus ini dapat menyebabkan reaksi lokal dan sistemik yang hebat. Manifestasinya dapat berupa herpes labialis. Dalam waktu 24 jam saja, penderita sudah mengalami panas tinggi (39-40oC), disusul olehmpembesaran kelenjar limfe submentalis, pembengkakan bibir, dan lekositosis di atas 12.000/mm3, yang 75-80%nya berupa elpolimorfonuklear. Terakhir, bentuk ini diikuti rasa sakit pada tenggorokan. Insidens tertinggi terjadi pada usia antara 1-5 tahun. Waktu inkubasinya 3-10 hari. Kelainan akan sembuh spo ntan setelah 2-6 minggu.

Page 9: Askep Herpes Simpleks

next...• Herpes gingivostomatitis. Kebanyakan bentuk ini

terjadi pada anak-anak dan orang dewasa muda. Manifestasi klinis berupa panas tinggi, limfadopati regional dan malaise. Lesi berupa vesikel yang memecah dan terlihat sebagai bercak putih atau ulkus. Kelainan ini dapat meluas kemukosa bukal, lidah, dan tonsil, sehingga mengakibatkan rasa sakit, bau nafas yang busuk, dan penurunan nafsu makan. Pada anak-anak dapat terjadi dehidrasi dan asidosis. Kelainan ini berlangsung antara 2-4 minggu

Page 10: Askep Herpes Simpleks

next...• Infeksi herpes simpleks diseminata. Bentuk

herpes ini terjadi pada anak-anak usia 6 bulan sampai 3 tahun, dimulai dengan herpes gingivo sto matitis berat. Jenis ini dapat mengenai paru-paru dan menimbulkan viremia masif, yang berakibat gastroenteritis disfungsi ginjal dan kelenjar adrenal, serta ensefalitis. Kematian banyak terjadi pada stadium viremia yang berat.

Page 11: Askep Herpes Simpleks

next...• Herpes genitalis (progenitalis). Infeksi primer terjadi setelah melalui masa

tunas 3-5 hari. Penularan dapat melalui hubungan seksual secara genito-genital, orogenital, maupun anogenital. Erupsinya juga berupa vesikel tunggal atau menggerombol, bilateral, pada dasar kulit yang eritematus, kemudian berkonfluensi, memecah, membentuk erosi atau ulkus yang dangkal disertai rasa nyeri. 31% penderita mengalami gejala ko nstitusi berupa demam, malaise, mialgia, dan sakit kepala; dan 50% mengalami limfadeno pati inguinal. insiden Karena HSV tidak dapat disembuhkan maka persentasi orang yang terinfeksi meningkat seiring dengan usia. Sekitar 1 dari 4 perempuan dan 1 dari 5 laki-laki terinfeksi oleh virus herpes genitalis. Kerentanan terhadap infeksi herpes bervariasi. HSV lebih sering dijumpai pada perempuan daripada laki-laki, mungkin karena luas permukaan mukosa saluran genetalia perempuan yang lebih besar dan terjadinya kerusakan mikro di mukosa selam hubungan kelamin. Dibandingkan dengan populasi umum, orang yang terinfeksio leh HIV lebih rentan terhadap infeksi HSV dan lebih menular ke orang lain setelah terjangkit virus ini. Orang yang sero positif HSV-1 sedikit banyak tampaknya terproteksi dari infeksi HSV-2. Karena infeksi HSV tidak mengancam nyawa dan sering ringan atau asimtomatik, maka banyak orang yang tidak menyadari besarnya penyakit ini.

Page 12: Askep Herpes Simpleks

komplikasi

• Infeksi bakteri sekunder • Eritema multifo rme po rtherpetika

Page 13: Askep Herpes Simpleks

tes diagnostikPada sebagian besar kasus, herpes genetalis dapat didiagnosis secara klinis saat infeksi akut atau rekuren. Sebelum ditemukannya uji amplifikasi DNA, biakan virus terhadap vesikel atau pustule merupakan baku emas untuk diagnosis. Biakan yang diambil dari lesi yang sudah berkrusta dan infeksi rekuren kurang sensitive dan sering menyebabkan hasil uji negatif. Tersedia uji deteksi antigen dengan EIA atau uji fluo resensi langsung yang cepat dan murah. Herpes genetalis dilaporkan menyebabkan kelainan pada asupan papanico lao u (pap smear), walaupun tidak bersifat diagnostic

Page 14: Askep Herpes Simpleks

next…

Karena tingginya frekuensi infeksi yang asimtomatik dan nontipikal maka dianjurkan pemeriksaan penyaring terhadap kelompok beresiko tinggi. Pada percobaan Tzanck dengan perwarnaan Giemsa dari bahan vesikel dapat ditemukan sel datia berinti banyak dan badan inklusi intranuklear

Page 15: Askep Herpes Simpleks

penatalaksanaan medisKarena infeksi HSV tidak dapat disembuhkan, maka terapi ditujukan untuk mengendalikan gejala dan menurunkan pengeluaran virus. Obat antivirus analog nukleosida merupakan terapi yang dianjurkan. Obat-obatan ini bekerja dengan menyebabkan deaktivasi atau mengantago nisasi DNA polymerase HSV yang pada gilirannya menghentikan sintesis DNA dan replikasi virus. Tiga obat antivirus yang dianjurkan oleh petunjuk CDC 1998 adalak asiklo vir, famsiklo vir, dan valasiklo vir. Obat antivirus harus dimulai sejak awal tanda kekambuhan untuk mengurangi dan mempersingkat gejala. Apabilao bat tertunda sampai lesi kulit muncul, maka gejala hanya memendek 1 hari.

Page 16: Askep Herpes Simpleks

next…Pasien yang mengalami kekambuhan 6 kali atau lebih setahun sebaiknya ditawari terapi supresif setiap hari yang dapat mengurangi frekuensi kekambuhan sebesar 75%. Terapi topical dengan krim atau salep antivirus tidak terbukti efektif. Terapi supresif atau profilaksis dianjurkan untuk mengurangi resiko infeksi perinatal dan keharusan melakukan seksio sesarea pada wanita yang positif HSV. Vaksin untuk mencegah infeksi HSV-2 sekarang sedang diteliti.

Page 17: Askep Herpes Simpleks

Asuhan Keperawatan Herpes Simplek • Pengkajian

- Biodata. Dapat terjadi pada semua orang di semua umur; sering terjadi pada remaja dan dewasa muda. Jenis kelamin; dapat terjadi pada pria dan wanita. Pekerjaan; beresiko tinggi pada penjajak seks komersial. - Keluhan utamaGejala yang sering menyebabkan penderita datang ke tempat pelayanan kesehatan adalah nyeri pada lesi yang timbul.

Page 18: Askep Herpes Simpleks

next...- Riwayat penyakit sekarang

Kembangkan pola PQRST pada setiap keluhan klien. Pada beberapa kasus, timbul lesi/vesikel perkelompok pada penderita yang mengalami demam atau penyakit yang disertai peningkatan suhu tubuh atau pada penderita yang mengalami trauma fisik maupun psikis. Penderita merasakan nyeri yang hebat, terutama pada area kulit yang mengalami peradangan berat dan vesikulasi yang hebat.

Page 19: Askep Herpes Simpleks

next...

- Riwayat penyakit dahuluSering diderita kembali oleh klien yang pernah mengalami penyakit herpes simplek atau memiliki riwayat penyakit seperti ini.

- Riwayat penyakit keluarga Ada anggota keluarga atau teman dekat yang terinfeksi virus ini.

Page 20: Askep Herpes Simpleks

next...- Kebutuhan psikososial

Klien dengan penyakit kulit, terutama yang lesinya berada pada bagian muka atau yang dapat dilihat oleh orang, biasanya mengalami gangguan konsep diri. Hal itu meliputi perubahan citra tubuh, ideal diri tubuh, ideal diri, harga diri, penampilan peran, atau identitas diri. Reaksi yang mungkin timbul adalah: 1. Menolak untuk menyentuh atau melihat salah

satu bagian tubuh.2. Menarik diri dari kontak sosial.3. Kemampuan untuk mengurus diri berkurang.

Page 21: Askep Herpes Simpleks

next...- Kebiasaan sehari-hari.

Dengan adanya nyeri, kebiasaan sehari-hari klien juga dapat mengalami gangguan, terutama untuk istirahat/tidur dan aktivitas. Terjadi gangguan BAB dan BAK pada herpes simpleks genitalis. Penyakit ini sering diderita oleh klien yang mempunyai kebiasaan menggunakan alat-alat pribadi secara bersama-sama atau klien yang mempunyai kebiasaan melakukan hubungan seksual dengan berganti ganti pasangan.

Page 22: Askep Herpes Simpleks

next...- Pemeriksaan fisik

Keadaan umum klien bergantung pada luas, lokasi timbulnya lesi, dan daya tahan tubuh klien. Pada kondisi awal/saat proses peradangan,dapat terjadi peningkatan suhu tubuh atau demam dan perubahan tanda-tanda vital yang lain. Pada pengkajian kulit,ditemukan adanya vesikel-vesikel berkelompok yang nyeri,edema di sekitar lesi,dan dapat pula timbul ulkus pada infeksi sekunder. Perhatikan mukosa mulut, hidung, dan penglihatan klien. pada pemeriksaan genitalia pria, daerah yang perlu diperhatikan adalah bagian glans penis, batang penis, uretra, dan daerah anus. Sedangkan pada wanita, daerah yang perlu diperhatikan adalah labia mayora dan minora, klitoris, intro itus vagina, dan serviks. Jika timbul lesi, catat jenis, bentuk, ukuran / luas, warna, dan keadaan lesi. Palpasi kelenjar limfe regional, periksa adanya pembesaran; pada beberapa kasus dapat terjadi pembesaran kelenjar limfe regional.

Page 23: Askep Herpes Simpleks

next...• Untuk mengetahui adanya nyeri, kita dapat

mengkaji respon individu terhadap nyeri akut secara fisiologis atau melalui respon perilaku. Secara fisiologis,terjadi diaphoresis, peningkatan denyut jantung, peningkatan pernapasan, dan peningkatan tekanan darah; pada perilaku, dapat juga dijumpai menangis, merintih, atau marah. Lakukan pengukuran nyeri dengan menggunakan skala nyeri 0-10 untuk orang dewasa. Untuk anak-anak, pilih skala yang sesuai dengan usia perkembangannya kita bisa menggunakan skala wajah untuk mengkaji nyeri sesuai usia; libatkan anak dalam pemilihan.

Page 24: Askep Herpes Simpleks

Diagnosa keperawatan

1.Nyeri akut b.d inflamasi jaringan2.Gangguan citra tubuh b.d perubahan

penampilan, sekunder akibat penyakit herpes simpleks

3.Risiko penularan infeksi b.d pemajanan melalui kontak (kontak langsung, tidak langsung , kontak droplet

Page 25: Askep Herpes Simpleks

intervensi keperawatan• Dx.1

Hasil yang diharapkan: - Klien mengungkapkan nyeri hilang / berkurang.- Menunjukkan mekanisme koping spesifik untuk

nyeri dan metode untuk mengontrol nyeri secara benar.

- Klien menyampaikan bahwa orang lain memvalidasi adanya nyeri

Page 26: Askep Herpes Simpleks

next…• Rencana keperawatan: - Kaji kembali faktor yang menurunkan toleransi

nyeri.- Kurangi atau hilangkan faktor yang meningkatkan

pengalaman nyeri. - Sampaikan pada klien penerimaan perawat

tentang responsnya terhadap nyeri; akui adanya nyeri, dengarkan dan perhatikan klien saat mengungkapkan nyerinya bertujuan untuk lebih memahaminya.

Page 27: Askep Herpes Simpleks

next…• Kaji adanya kesalahan konsep pada keluarga tentang

nyeri atau tindakannya.• Beri informasi atau penjelasan pada klien dan keluarga

tentang penyebab rasa nyeri.• Diskusikan dengan klien tentang penggunaan terapi

distraksi, relaksasi, imajinasi dan ajarkan tehnik / metode yang dipilih.

• Jaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan sekitar klien• Kolaborasikan dengan tim medis untuk pemberian

analgesik • Pantau TTV • Kaji kembali respons klien terhadap tindakan penurunan

rasa nyeri.

Page 28: Askep Herpes Simpleks

next…• Dx.2• Hasil yang diharapkan: - Klien mengatakan dan menunjukkan penerimaan atas

penampilannya.- Menunjukkan keinginan dan kemampuan untuk melakukan

perawatan diri.- Melakukan pola-pola penanggulangan yang baru

• Rencana keperawatan: - Ciptakan hubungan saling percaya antara klien-perawat.- Dorong klien untuk menyatakan perasaannya , terutama tentang

cara ia merasakan , berpikir, atau memandang dirinya

Page 29: Askep Herpes Simpleks

next…• Jernihkan kesalahan konsepsi individu tentang

dirinya, penatalaksanaan, atau perawatan dirinya.• Hindari mengkritik.• Jaga privasi dan lingkungan individu.• Berikan informasi yang dapat dipercaya dan

penjelasan informasi yang telah diberikan.• Tingkatkan interaksi sosial.• Dorong klien untuk melakukan aktivitas.• Hindari sikap terlalu melindungi, tetapi terbatas

pada permintaan individu.

Page 30: Askep Herpes Simpleks

next…• Dorong klien dan keluarga untuk menerima

keadaan.• Beri kesempatan klien untuk berbagi pengalaman

dengan orang lain.• Lakukan diskusi tentang pentingnya

mengkomunikasikan penilaian klien dan pentingnya sistem daya dukungan bagi mereka.

• Dorong klien untuk berbagi rasa, masalah, kekuatiran, dan persepsinya.

Page 31: Askep Herpes Simpleks

next…• Dx.3• Hasil yang diharapkan: - Klien menyebutkan perlunya isolasi sampai ia

tidak lagi menularkan infeksi. - Klien dapat menjelaskan cara penularan penyakit.

• Rencana keperawatan:- Jelaskan tentang penyakit herpes simpleks,

penyebab, cara penularan, dan akibat yang ditimbulkan.

Page 32: Askep Herpes Simpleks

next…• Anjurkan klien untuk menghentikan kagiatan

hubungan seksual selama sakit dan jika perlu menggunakan kondom.

• Beri penjelasan tentang pentingnya melakukan kegiatan seksual dengan satu orang (satu sama lain setia) dan pasangan yang tidak terinfeksi (hubungan seks yang sehat)

Page 33: Askep Herpes Simpleks

evaluasi• Nyeri berkurang/hilang• Mekaisme koping pasien dan keluarga baik• Tidak terjadi infeksi• Tidak terjadi komplikasi

Page 34: Askep Herpes Simpleks

Terima Kasih