Pp Herpes Simpleks

22
KELOMPOK 9: FUTRI TAMALA MAIZARNI NOVA TRI YANTI PUTRI MELATI RIZKI ANANDA HERPES SIMPLEKS

description

integumen

Transcript of Pp Herpes Simpleks

HERPES SIMPLEKS

KELOMPOK 9:

FUTRI TAMALAMAIZARNINOVA TRI YANTIPUTRI MELATIRIZKI ANANDA

HERPES SIMPLEKS

HERPES SIMPLEXHerpes adalah infeksi virus pada kulit yang paling umum. Kondisi yang muncul karena infeksi ini sangat bervariasi meliputi infeksi tanpa gejala, pilek dan herpes pada genital.(Daili, Sjaiful & Judanarso, Jubianto ).DEFENISI HERPES SIMPLEXBerdasarkan struktur antigeniknya dikenal 2 tipe virus herpes simpleks:

1)VirusHerpes SimpleksTipeI (HSV I) Penyakit kulit/selaput lendir yang ditimbulkan biasanya disebutherpes simplekssaja, atau dengan nama lainherpes labialis, herpesfebrilis. Biasanya penderita terinfeksi virus ini pada usiakanak-kanak melalui udara dan sebagian kecil melalui kontak langsung seperti ciuman, sentuhan atau memakai baju/handuk mandi bersama. Lesi umumnya dijumpai pada tubuh bagian atas termasuk mata dengan rongga mulut, hidung dan pipi; selain itu, dapat juga dijumpai di daerah genitalia, yang penularannyalewat koitusorogenital (oral sex).ETIOLOGI2)VirusHerpes SimpleksTipeII (HSV II)Penyakit ditularkanmelalui hubungan seksual, tetapi dapat juga terjadi tanpa koitus, misalnya dapat terjadi pada dokter gigi dan tenaga medik. Lokalisasi lesi umumnya adalah bagian tubuh di bawah pusar, terutama daerah genitalia lesi ekstra-genital dapat pula terjadi akibat hubungan seksual orogenital.

PATOLOGI1. Inokulasi kompleksprimer(primary inoculation complex) Infeksi primer herpessimpleks pada penderita usia muda yang baru pertama kali terinfeksi virus ini dapat menyebabkan reaksi lokal dan sistemik yang hebat. Manifestasinya dapat berupa herpes labialis. Dalam waktu 24 jam saja, penderita sudah mengalami panas tinggi (39-40oC), disusuloleh pembesaran kelenjar limfe submentalis,pembengkakan bibir, dan lekositosis di atas 12.000 yang 75-80%nya berupasel polimorfonuklear. Terakhir, bentuk ini diikuti rasa sakit pada tenggorokan.tertinggi terjadi pada usia antara 1-5 tahun. Waktu inkubasinya 3-10 hari. Kelainan akan sembuh spontan setelah 2-6 minggu.MANIFESTASI KLINIK2. HerpesgingivostomatitisKebanyakan bentuk ini terjadi pada anak-anak dan orang dewasa muda. Manifestasi klinis berupa panas tinggi, limfadenopati regionaldan malaise. Lesi berupa vesikel yang memecah dan terlihat sebagai bercak putih atau ulkus. Kelainan ini dapat meluas ke mukosa bukal, lidah, dan tonsil, sehingga mengakibatkan rasa sakit, bau nafas yang busuk, dan penurunan nafsu makan. Pada anak-anak dapat terjadi dehidrasi dan asidosis. Kelainan ini berlangsung antara 2-4 minggu.3. Infeksi herpes kompleks di seminataBentuk herpes ini terjadi pada anak-anak usia 6 bulan sampai 3 tahun, dimulai dengan herpes gingivostomatitis berat. Jenis ini dapat mengenai paru-paru dan menimbulkan viremia masif, yang berakibatgastroenteritis disfungsi ginjal dan kelenjar adrenal, serta ensefalitis. Kematianbanyak terjadi pada stadium viremia yang berat.4.Herpesgenitalis (progenitalis)Karena infeksi ini tidak dapat disembuhkan, maka terapi ditujukan untukmengendalikan gejala dan menurunkan pengeluaran virus. Obat antivirus analognukleosida merupakan terapi yang dianjurkan. Tigaobat antivirus yang dianjurkanoleh petunjukCDC1998 adalak asiklovir, famsiklovir, dan valasiklovir. Selain itujuga ada terapi,sepertiTerapi topical dengan krim atau salep antivirus tidak terbukti efektif.

PENATALAKSANAAN membatasi jumlah pasangan adalah langkah pertama menuju pencegahan. Untuk menjaga dari penyebaran herpes, kontak intim harus dihindari ketika luka pada tubuh. (ex: Gatal, terbakar atau kesemutan mungkin terjadi sebelum luka berkembang). Hubungan seksual harus dihindari selama waktu ini. Karena Herpes bahkan dapat menyebar ketika tidak ada luka atau gejala. Virus herpes juga dapat menyebar dengan menyentuh luka dan kemudian menyentuh bagian lain dari tubuh. Jika menyentuh luka, cuci tangan dengan sabun dan air sesegera mungkin. Juga, tidak berbagi handuk atau pakaian dengan siapa pun.

pencegahanPemeriksaan KulitLokalisasi: pada wanita biasanya pada labia mayora, labia minora, klitoris dan introitus vagina. Pada pria vesikel biasanya terdapat pada prepusium, glans penis dan korpus penis.

Diagnosis KlinisDibedakan antara infeksi HSV genital dengan penyebablain ulkus genital baik infeksi atau bukan. Didiagnosissuatu HSV bila ditemukan kelompok vesikel.Pemeriksaan penunjangDiagnosis Laboratorium1.Isolasi virus.2.Deteksi DNA HSV denganpolymerase chain reaction(PCR).3.Pemeriksaan serologi4.Pemeriksaan histopatologi

Komplikasi yang paling signifikan dari HSV adalah ensefalitis, merupakan kasus fatal sekitar 60-80%. HSV dapat muncul sebagai penyakit menular seperti pneumonia, colitis, atau esofagitis pada pasien AIDS. Infeksi primer atau rekuren selama hamil dapat menimbulkan infeksi congenital janin dan bayi baru lahir. Komplikasi dapat berupa infeksi lokal sampai dengan kelainan dan kadang meninggal.

komplikasi141. Pengkajian a. Biodata Terdiri atas nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, alamt, tnggal MRS, dan informan apabila dalam melakukan pengkajian klita perlu informasi selain dari klien. b.Keluhan utamaGejala yang sering menyebabkan penderita datang ke tempat pelayanan kesehatan adalah nyeri pada lesi yang timbul.Riwayat penyakit sekarangKembangkan pola PQRST pada setiap keluhan klien.Pada beberapa kasus, timbul lesi/vesikel perkelompok pada penderita yang mengalami demam atau penyakit yang disertai peningkatan suhu tubuh atau pada penderita yang mengalami trauma fisik maupun psikis.Penderita merasakan nyeri yang hebat, terutama pada daerah kulit yang mengalami peradangan berat dan vesikulasi hebat.Riwayat penyakit dahuluSering diderita kembali oleh klien yang pernah mengalami penyakit herpes simplek atau memiliki riwayat penyakit seperti ini.Riwayat penyakit keluargaAda anggota keluarga atau teman dekat yang terinfeksi virus ini.Askep herpes komplexc. Kebutuhan psikososialKlien dengan penyakit kulit, terutama yang lesinya berada pada bagian muka atau yang dapat dilihat oleh orang, biasanya mengalami gangguan konsep diri. Hal itu meliputi perubahan citra tubuh, ideal diri tubuh, ideal diri, harga diri,penampilan peran, atau identitas diri.

Reaksi yang mungkin timbul adalah:Menolak untuk menyentuh atau melihat salah satu bagian tubuh.Menarik diri dari kontak sosial.Kemampuan untuk mengurus diri berkurang.

d. Kebiasaan sehari-hariDengan adanya nyeri, kebiasaan sehari-hari klien juga dapat mengalami gangguan, terutama untuk istirahat/tidur dan aktivitas. e. Pemeriksaan fisikKeadaan umum klien bergantung pada luas, lokasi timbulnya lesi, dan daya tahan tubuh klien .periksa seluruh anggota tubuh pasien sampai ke genitalia pasien.

Dalam Pengkajian pada pasien herpes ini ,yang perlu kita kaji antara lain:1)Kondisi luka, vesikel, bula/krusta2)Kaji faktor pencetus3)Kaji sistem sensori terkait4)Kaji adanya nyeri, fatigue, demam5)Kaji riwayat keluarga,awitan kejadian penyakit6)Kaji sistem terkait, psikososial

1)Gangguan integritas kulit berhubungan dengan inflamasi kulit, krusta, vesikel2)Nyeri berhubungan dengan infeksi pada sel neuron nyeri dalam ganglia3)Fatigue berhubungan dengan Penurunan sumber energidiagnosa1. Nyeri akut b.d inflamasi jaringanKlien mengungkapkan nyeri hilang / berkurang.Menunjukkan mekanisme koping spesifik untuk nyeri dan metode untukmengontrol nyeri secara benar.Rencana keperawatan:Kaji kembali faktor yang menurunkan toleransi nyeri.Kurangi atau hilangkan faktor yang meningkatkan pengalaman nyeri.Sampaikan pada klien penerimaan perawat tentang responsnya terhadap nyeri; akui adanya nyeri, dengarkan dan perhatikan klien saat mengungkapkan nyerinya bertujuan untuk lebih memahaminya.Diskusikan dengan klien tentang penggunaan terapi distraksi, relaksasi,imajinasi dan ajarkan tehnik / metode yang dipilih.Jaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan sekitar klienKolaborasikan dengan tim medis untuk pemberian analgesicPantau TTVKaji kembali respons klien terhadap tindakan penurunan rasa nyeri.

intervensi1. Nyeri berkurang/hilang2. Mekanisme koping pasien dan keluarga baik3. Tidak terjadi infeksi4. Tidak terjadi komplikasi

EVALUASI KEPERAWATAN

THANK YOU