HERPES SIMPLEKS referat.pptx

download HERPES SIMPLEKS referat.pptx

of 33

description

kulit

Transcript of HERPES SIMPLEKS referat.pptx

Presentasi Kasus Dermatitis Atopik

Pembimbing: dr. Boedhy Setyanto SpKKOleh:Dyta LucyaniEnny Yunita HariantiHERPES SIMPLEKS

infeksi akut pada genitalia dan sekitarnya (bokong, daerah anal dan paha)ditularkan melalui hubungan seksual menyebabkan terjadinya flour albus patologis pd

DefinisiVirus DNAVirus herpes simpleks (VHS) Tipe I (30%) daerah mulut dan wajah (Oral Herpes)Virus herpes simpleks (VHS) Tipe II (70%) daerah genital dan sekitar anus (Genital Herpes)

Etiologipria : wanita = 1 : 1, gx lebih parah pd Infeksi (HSV tipe I) usia anak-anakInfeksi VHS tipe II dekade II atau III, berhubungan dengan peningkatan aktivitas seksual.Sosial ekonomi rendah >>

EpidemiologiHSV I kontak langsung contoh: berciumankontak tidak langsung droplet pernapasan, memakan atau meminum dari perkakas yang terkontaminasi seks oral-genital Herpes genitalis

HSV II kontak langsung hubungan sekskontak tidak langsung alat-alat yang dipakai penderitaPenularan sensory nerve root gangliaVesiclestrigger factorReactivationLysis of viralLatencyUlcersViral multiplicationHSV-1 Trigeminal ganglia HSV-2 LumbosacralgangliaEntry by skin or mucous membranesHSV-1HSV-2 Nyeri dan disuriUretral dan vaginal dischargeGx sistemik : malaise, demam, mialgia, sakit kepalaLimpadenopatiNyeri pada daerah inguinalNyeri pada rektum, tenesmus

Gx klinisInfeksi primer biasanya terjadi seminggu setelah hubungan seksual (termasuk hubungan oral atau anal). Erupsi dapat didahului dengan gejala prodormal (Demam, malaise dan anoreksia, pembengkakan kelenjar getah bening regional), yang menyebabkan salah diagnosis sebagai influenza. Lesi berupa papul kecil dengan dasar eritem dan berkembang menjadi vesikel dan cepat membentuk erosi superfisial atau ulkus yang nyeri

Herpes genital primerGambaran KlinisTidak menimbulkan gejala klinisHSV bs ditemukan dlm keadaan tidak aktif pd ganglion dorsalisHerpes genital latenGambaran KlinisHerpes genital rekurenFaktor pencetus: koitus yang berlebihan,menstruasi, stress berat, kelelahan, beberapa kasus sukar diketahui penyebabnya. Infeksi primer (subklinis)Virus reaktivasimultiplikasiGx klinisAb spesifikGx prodromal lokalsebelum timbul vesikel berupa rasa panas, gatal dan nyeri pada genital. Infeksi rekuren ini dapat timbul pada tempat yang samaGambaran KlinisInfeksi PrimerInfeksi Rekuren1. Lesi kulit yang luas1. Lesi kulit lokal2. Adenopati inguinal, nyeri 2. Tiada adenopati3. Febris & nyeri kepala, linu3. Tiada febris, nyeri dll4. Lesi kulit selain di kelamin4. Tiada lesi extragenital5. Meningitis (36% , 13% )5. Meningitis jarang6. 80% rekuren < 1tahun6. Infeksi rekuren jarangBeda Infeksi Primer dan RekurenInf.HSV 1 Paling sering asimtomatissering terjadi pada anak-anak kecil (usia 1-3 tahun) T.a lesi-lesi vesikuloulseratif yg luas dari selaput lendir mulutGx: demam (2-7 hari), lekas marah & limfadenopati lokal, iritable, lesi-lesi nyeri di mulut faring & bibir, adenopati leher, tidak dapat makan & sulit minum, dehidrasi.Masa inkubasi pendek (sekitar 3-5 hari) & menyembuh dlm 2-3 mingguGingivostomatitis herpetik akutKlasifikasi

Infeksi awal HSV-1 yang menyerang kornea mata kebutaan. Keratitis dari lesi di muka yg menyebar atau inokulum langsung. Gx: konjunctivitis, lesi dendritik pada kornea. Kortikosteroid topikal (tetes mata) dapat menyebabkan infeksi HSV menyebar lebih dalam dan merusakkan mata (buta!).

KeratojunctivitisKlasifikasi

Infeksi rekuren tersering dari HSV-1. HSV-2 juga dapat sebagai penyebab. Biasanya ringan, pada daerah pebatasan mukokutaneus bibir. Timbul dengan (terpicu) infeksi lain: ISPA, pneumonia, malaria, meningitis meningokokus, leptospirosis.Terjadi pengelompokan vesikel-vesikel lokal, biasanya pada perbatasan mukokutan bibir. Vesikel pecah, meninggalkan tukak yg rasanya sakit dan menyembuh tanpa jaringan parut. Lesi-lesi dapat kambuh kembali secara berulang pada berbagai interval waktu.Herpes Labialis

Klasifikasi

95% HSV-1Insidens: 1:300.000/thn, Umur 5-30 & >50. Gejala (tidak khas) : Febris akut, gelisa, stupor, tanda nurologis fokal, kejang-kejang, koma. Sering pada lobus temporalis & merupai tumor dengan tanda nurologis fokal.CT/MRI: lesi fokal (lobus temporalis), edem, & perdarahan.

Encefalitis HSV

KlasifikasiSindroma infeksi primer dari HSV-2. Sering pada remaja atau dewasa dengan seksual aktif atau lebih dari 1 mitra intim. Adanya antibodi terhadap HSV tipe 2 menyebabkan tingkat insiden bervariasi didukung dengan adanya riwayat seksual individu.Lesi-lesi papular, vesikel, ulseratif, nyeri, gatal, dysuria, adenopati yang nyeri tekan. Meningitis aseptik: (2-7 h) pada infeksi primer sering: 36% & 13% . Proktitis: (jarang) lendir/nanah dari anus, tenesmus, konstipasi, paresthesi sakrum, impoten.Herpes Genitalis

Klasifikasi

Herpes genitalis ditandai oleh lesi-lesi vesikuloulseratif pada penis pria atau serviks, vulva, vagina, dan perineum wanita. Lesi terasa sangat nyeri dan diikuti dengan demam, malaise, disuria, dan limfadenopati inguinal. Infeksi herpes genetalis dapat mengalami kekambuhan dan beberapa kasus kekambuhan bersifat asimtomatik. Bersifat simtomatik ataupun asimtomatik, virus yang dikeluarkan dapat menularkan infeksi pada pasangan seksual seseorang yang telah terinfeksi.Herpes Genitalis contd

Klasifikasi

Herpes genitalis yang terjadi pada mulut rahim tanpa gejala klinis bukanlah ancaman ringan Pada trimester I kehamilan abortusPada trimester ke II kelahiran prematur. Pada saat persalinan sedang kambuh beresiko menular pada bayi yang dilahirkannya

Herpes Genitalis contd

KlasifikasiHerpes neonatal merupakan infeksi HSV-2 pada bayi yang baru lahir. Virus HSV-2 ini ditularkan ke bayi baru lahir pada waktu kelahiran melalui kontak dengan lesi-lesi herpetik pada jalan lahir. Untuk menghindari infeksi: persalinan bedah caesar terhadap wanita hamil dengan lesi-lesi herpes genetalis. simtomatik. tidak diobati angka kematian 50%.

Herpes neonatal KlasifikasiInfeksi kongenitalHerpes neonatal contd Klasifikasi6 % kasusAbortusLahir prematurMikrosephal, hidrosephalus, mikrooftalmiaKoreoretinitisLesi kulit yg vesikulerBekas luka (hipopigmentasi)RetardasiepilepsiInfeksi kulit, mata dan mulutHerpes neonatal contd Klasifikasi45% kasusTimbul minggu ke 2 dan ke3Lesi-lesi vesikel pd kepala, bekas trauma tempat monitor fetus, forsepPrognosa baik asal tidak berkembang dan mengenai SSP atau sistemik90% infeksi rekuren20 % yg rekuren >3 x dlm 6 bln pertama retardasi mental

Infeksi SSPHerpes neonatal contd Klasifikasi35% kasusTimbul minggu ke 2 dan ke3Gejala: kejang-kejang (fokal. Multifokal, umum), apneu, bradikardi, kelainan pd syaraf2 kranial, tanda2 umum dr sepsis neonatus.

Infeksi sistemik (umum)Herpes neonatal contd Klasifikasi20% kasus Biasanya minggu ke I dan ke IITanda2 SSP (konvulsi, apatis) hari ke IInfiltrat bilateral, pneumonitis hari ke III XHepatitis, DIC, kel adrenal

Pmx Penunjang

Tzank smear : sel-sel epithelium raksasa yang bermultinukleusHerpes simplex virus dg Direct fluorescentAntibody stain (DFA)Berdasarkan : Anamnesis Pemeriksaan fisik (gambaran klinis dan lokasi terjadinya lesi) Pemeriksaan laboratorium (percobaan tzannck)

Diagnosis25Content LayoutsDDPerbandinganHerpes genitalUlkus durumUlkus MoleBentuk lesiVesikula berkelompok, batas tidak tegas, erosi (+/-)Vesikula, bula berdinding tipis mudah pecahMakula, papula, pustula mudah pecahNyeri tekan(+)(-)(+)Dasar lesiEritematousBersih, tidak mudah berdarahKotor, mudah berdarahKhas Berkelompok seperti anggurSoliterKissing ulcerGambar

Non MedikamentosaTerapiMenjaga higienitasMenghindari trauma atau faktor pencetus (untuk infeksi rekuren)

ObatMetampironAcyclovir AmoksisilinGolonganAnalgesikAntiVirusBakterisid Signa 3 x 500 mg5 x 200 mg3 x 500 mgMekanisme kerja

Secara sentral: Bekerja pada hipotalamussecara perifer :menghambat pembentukan prostaglandin di tempat inflamasi, mencegah sensitisasi reseptor rasa sakit terhadap rangsang mekanik atau kimiawi.Bekerja menghambat virus herpes simplex DNA polymerase dan replikasi DNA virus, sehingga mencegah sintesa DNA virus Menghambat sintesis peptidoglikan yang merupakan komponen utama pembentuk dinding/membran bakteri

MedikamentosaTerapisistem daya tahan yang lemah (pengidap HIV dan AIDS) jangkitan herpes yang lebih buruk dan lama. Ibu dengan ruam pada kemaluan dapat menularkan pada anak yang baru lahir sewaktu bersalin. Bayi yang tertular akan mendapat komplikasi seperti kerusakan otak, kebutaan atau kematian. Herpes ensefalitis atau meningitis dapat terjadi tanpa lesi di kulit.KomplikasiHerpes simpleks yang menyebar: vesikula luas dapat menjadi bagian dari penyakit parah pada bayi baru lahir, anak-anak atau orang dewasa dengan imunosupresi.Herpes simpleks dapat menyebabkan ulkus dendritik berulang yang menyebabkan jaringan parut kornea.Pada beberapa pasien, infeksi herpes simpleks berulang secara teratur diikuti oleh eritema multiforme.

KomplikasiVaksin HSV-2 Glikoprotein masih di ujiIsolasi kontak : pelindung tangan dipakai semua petugas yg menyentuh sekret, jaringan, cairan.Org yg pernah terinfeksi HSV genital memakai kondom walau tidak bergejalaUntuk mencegah HSV neonatal:1. jgn pakai forsep2. operasi sesar dilakukan sebelum air ketuban keluar pd ibu yg bergejala.Mendidik sesorang yg beresiko tinggi untuk mengurangi transmisi penularanPencegahanPrognosisKematian oleh infeksi HSV jarang terjadi. Infeksi inisial dini yang segera diobati mempunyai prognosis lebih baik, sedangkan infeksi rekuren hanya dapat dibatasi frekuensi kambuhnya

Terimakasih