Kurikulum Manajemen Puskesmas

11
Kurikulum dan Modul Manajemen Puskesmas 1 KURIKULUM PELATIHAN MANAJEMEN PUSKESMAS I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Dengan demikian Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan. Upaya Kesehatan Wajib merupakan upaya kesehatan yang dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas di Indonesia. Upaya ini memberikan daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan melalui peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta merupakan kesepakatan global maupun nasional. Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan Puskesmas secara terpadu yaitu azas pertanggungjawaban wilayah, pemberdayaan masyarakat, keterpaduan dan rujukan. Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka Puskesmas harus melaksanakan manajemen dengan baik. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang

description

Manajemen Puskesmas

Transcript of Kurikulum Manajemen Puskesmas

Page 1: Kurikulum Manajemen Puskesmas

Kurikulum dan Modul Manajemen Puskesmas 1

KURIKULUM PELATIHAN MANAJEMEN PUSKESMAS

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Dengan demikian Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan. Upaya Kesehatan Wajib merupakan upaya kesehatan yang dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas di Indonesia. Upaya ini memberikan daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan melalui peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta merupakan kesepakatan global maupun nasional. Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan Puskesmas secara terpadu yaitu azas pertanggungjawaban wilayah, pemberdayaan masyarakat, keterpaduan dan rujukan. Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka Puskesmas harus melaksanakan manajemen dengan baik. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang

Page 2: Kurikulum Manajemen Puskesmas

Kurikulum dan Modul Manajemen Puskesmas 2

dilaksanakan secara sistematik untuk menghasilkan luaran Puskesmas secara efektif dan efisien. Manajemen Puskesmas tersebut terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban. Seluruh kegiatan di atas merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan berkesinambungan.

Diera desentralisasi dan otonomi daerah, Puskesmas harus dikelola secara lebih professional. SDM Puskesmas perlu ditingkatkan kemampuannya dalam menerapkan manajemen Puskesmas tersebut. Salah satu upaya adalah melalui Pelatihan Manajemen Puskesmas. Sehubungan dengan itu, perlu dipersiapkan kurikulum dan modul Pelatihan Manajemen Puskesmas.

B. Filosofi

Dalam pelatihan Manajemen Puskesmas menggunakan nilai-nilai dan keyakinan yang menjiwai, mendasari dan memberikan identitas pada sistem pelatihan sebagai berikut :

1. Pelatihan menerapkan prinsip pembelajaran orang dewasa, dengan karakteristik :

o Pembelajaran pada orang dewasa adalah belajar pada waktu, tempat, dan kecepatan yang sesuai untuk dirinya

o Setiap orang dewasa memiliki cara dan gaya belajar tersendiri dalam upaya belajar secara efektif.

o Kebutuhan orang untuk belajar adalah karena adanya tuntutan untuk mengembangkan diri secara professional

o Proses pembelajaran melalui pelatihan diarahkan kepada upaya perubahan perilaku dalam diri manusia sebagai diri pribadi dan anggota masyarakat.

Page 3: Kurikulum Manajemen Puskesmas

Kurikulum dan Modul Manajemen Puskesmas 3

o Proses pembelajaran orang dewasa melalui pelatihan perlu memperhatikan penggunaan metode dan teknik yang dapat menciptakan suasana partisipatif.

2. Proses pelatihan memanfaatkan pengalaman peserta dalam melakukan manajemen Puskesmas, dan digunakan pada setiap tahap proses pembelajaran.

3. Proses pembelajaran lebih banyak memberi pengalaman melakukan sendiri secara aktif tahap-tahap manajemen Puskesmas, atau menggunakan metode “learning by doing”.

II. KOMPETENSI

Peserta memiliki kompetensi dalam melaksanakan manajemen Puskesmas meliputi:

1. Menyusun rencana kegiatan tahunan puskesmas 2. Mengelola lokakarya mini Puskesmas 3. Melakukan penilaian kinerja Puskesmas 4. Kemampuan membangun tim kerja

III. TUJUAN PELATIHAN

A. Tujuan Pelatihan Umum

Setelah mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan mampu mengelola program pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas secara optimal

B. Tujuan Pelatihan Khusus

Setelah mengikuti pelatihan ini peserta mampu:

1. Memahami kebijakan dasar Puskesmas dan penerapannnya

Page 4: Kurikulum Manajemen Puskesmas

Kurikulum dan Modul Manajemen Puskesmas 4

2. Membuat perencanaan kegiatan tahunan puskesmas

3. Menyelenggarakan lokakarya mini dalam upaya melakukan koordinasi lintas program dan lintas sektor

4. Melakukan penggalangan kerjasama tim dalam penyelenggaraan upaya kesehatan Puskesmas

5. Melakukan penilaian kinerja puskesmas secara efektif

IV. MATERI PELATIHAN

Struktur Program Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, maka disusun materi yang akan diberikan secara rinci pada tabel berikut :

No Materi Jam Pelajaran

T P PL JML A. 1

Materi Dasar Kebijakan dasar Puskesmas dan penerapannya

2

4

-

6

2 Membangun tim kerja 2 4 - 6 B. 1

Materi Inti Perencanaan Puskesmas

4

12

-

16

2 Mengelola Lokakarya Mini 4 8 - 12 3 Penilaian Kinerja 4 8 - 12 C. 1

Materi Penunjang RTL

1

3

-

4

2 BLC 1 3 - 4 Jumlah 18 42 - 60

Page 5: Kurikulum Manajemen Puskesmas

Kurikulum dan Modul Manajemen Puskesmas 5

V. PESERTA, PELATIH DAN PENYELENGGARA

A. PESERTA

Peserta pelatihan ini berasal dari Puskesmas sebagai satu tim dengan rincian sebagai berikut: 1. Kepala Puskesmas, 2. Tata Usaha/Medical Record, 3. Dokter/ Dokter Gigi/ Bidan/ Perawat/ tenaga

kesehatan lainnya di Puskesmas.

B. PELATIH/ NARASUMBER Pelatih dalam pelatihan ini adalah tim pelatih/fasilitator dari propinsi dan atau kabupaten kota yang telah mengikuti TOT Manajemen Puskesmas. Narasumber dalam pelatihan ini adalah Dinkes Propinsi, dan atau pusat sesuai dengan kebutuhan Catatan : untuk pelatih/ fasilitator sebaiknya merupakan satu tim yang bisa saling mengisi dan melengkapi terutama dalam memfasilitasi diskusi kelompok/ penugasan/ latihan.

C. PENYELENGGARAAN Penyelenggaraan pelatihan dilakukan dalam 2 tahap,

yaitu : 1. Pelatihan bagi Pelatih (TOT) Manajemen Puskesmas

diselenggarakan oleh Pusdiklat SDM Kesehatan dan Balai Besar Pelatihan Kesehatan serta Bapelkes Nasional.

2. Pelatihan Manajemen Puskesmas bagi tim puskesmas diselenggarakan di Bapelkes daerah dan Dinas Kesehatan Propinsi

VI. ALUR PROSES PELATIHAN

Page 6: Kurikulum Manajemen Puskesmas

Kurikulum dan Modul Manajemen Puskesmas 6

Alir proses pelatihan dapat digambarkan seperti di bawah ini:

Pembukaan

Building Learning Commitment Metode : Diskusi kelompok, games

Wawasan/ Pengetahuan/ kemampuan 1. Kebijakan dasar Puskesmas

dan penerapannya 2. Membangun tim kerja Metoda: - Ceramah Tanya Jawab - Diskusi Kelompok - Curah pendapat - Role playing

Keterampilan: 1. Perencanaan Puskesmas 2. Lokakarya Mini 3. Penilaian Kinerja Puskesmas

Metoda: - Ceramah Tanya Jawab - Diskusi Kelompok - Penugasan/latihan/exercise - Role playing - Curah pendapat - Studi kasus

RTL

Penutupan Evaluasi

Page 7: Kurikulum Manajemen Puskesmas

Kurikulum dan Modul Manajemen Puskesmas 7

A. Proses Pembelajaran

Dari gambar diatas dapat disampaikan bahwa Proses pelatihan dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut :

1. Pendinamisan dan penggalian harapan peserta

serta membangun komitmen belajar diantara peserta

2. Penyiapan peserta sebagai seorang manajer yang senantiasa perlu melakukan pembaharuan dalam perilaku dan tindakan dalam berinteraksi dengan manusia dalam pelaksanaan tugas

3. Pembahasan materi inti di kelas Dalam setiap pembahasan materi inti, peserta latih

dilibatkan secara aktif sepenuhnya dalam proses pembelajaran, secara umum sebagai berikut : a. Fasilitator mempersiapkan peserta latih untuk

siap mengikuti proses pembelajaran. b. Fasilitator menjelaskan tentang tujuan

pembelajaran yang akan dicapai pada setiap materi

c. Fasilitator dapat mengawali proses pembelajaran dengan penggalian pengalaman peserta; penugasan dalam bentuk individual dan kelompok; penjelasan singkat mengenai seluruh materi

d. Setelah semua materi disampaikan, fasilitator dan atau peserta latih dapat memberikan umpan balik terhadap isi keseluruhan materi.

e. Sebelum pemberian materi berakhir, fasilitator dan peserta latih dapat membuat rangkuman dan atau pembulatan.

Secara terinci, akan diuraikan pada modul setiap materi, yaitu pada langkah-langkah.

Page 8: Kurikulum Manajemen Puskesmas

Kurikulum dan Modul Manajemen Puskesmas 8

4. Penyusunan Rencana Tindak Lanjut Pada akhir pelatihan setiap kelompok atau individu membuat rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan di tempat kerja dan dapat digunakan sebagai alat monitoring pasca pelatihan.

B. Metode Pembelajaran

Metode pelatihan ini berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut : 1. Orientasi pada peserta meliputi latar belakang,

kebutuhan dan harapan yang terkait dengan bidang tugas yang akan dilaksanakan setelah mengikuti pelatihan, memberi kesempatan belajar sambil berbuat (learning by doing) dan belajar atas pengalaman (learning by experience)

2. Peran serta aktif peserta (active learner participatory)sesuai dengan pendekatan pembelajaran (learning)

3. Pembinaan iklim yang demokratis dan dinamis untuk terciptanya komunikasi dari dan ke berbagai arah.

Oleh karena itu, maka metode yang dapat digunakan selama proses pembelajaran dalam pelatihan Manajemen Puskesmas ini antara lain adalah : 1. Ceramah singkat dan tanya jawab, terutama untuk

hal-hal yang baru 2. Curah pendapat 3. Penugasan berupa : diskusi kelompok, latihan dan

studi kasus 4. Bermain peran (Role playing)

Page 9: Kurikulum Manajemen Puskesmas

Kurikulum dan Modul Manajemen Puskesmas 9

VII. TEMPAT, WAKTU DAN KELENGKAPAN PELATIHAN

A. Tempat Pelatihan

Untuk proses pembelajaran dengan metode tersebut di atas memerlukan tempat yang memiliki kelengkapan sarana dan prasarana penunjang pelatihan. Untuk itu pelatihan ini dapat dilaksanakan di Bapelkes yang ada di tiap propinsi.

B. Waktu Pelatihan

Pelatihan diselenggarakan selama 6 hari dengan jumlah jam pelatihan 60 Jpl @ 45 menit.

C. Kelengkapan Pelatihan

Untuk menunjang proses pembelajaran selama pelatihan perlu adanya kelengkapan berupa : 1. Bahan bacaan (referensi) yang berasal dari

fasilitator 2. Formulir-formulir yang dibutuhkan dalam proses

pembelajaran 3. Alat bantu belajar berupa LCD, OHP, PC dan Note

Book, Whiteboard dan Papan Plift chart.

VIII. MONITORING DAN EVALUASI PELATIHAN

A. Monitoring Tujuan Monitoring adalah untuk menjaga agar proses pelatihan berjalan sesuai dengan desain pelatihan.

Page 10: Kurikulum Manajemen Puskesmas

Kurikulum dan Modul Manajemen Puskesmas 10

B. Evaluasi Tujuan evaluasi/penilaian adalah untuk mengetahui kemajuan tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dicapai peserta, penilaian proses pembelajaran dan penyelenggaraan. Hasil ini dapat digunakan untuk menilai efektifitas pelatihan dan memperbaiki pelaksanaan berikutnya.

Evaluasi dilakukan terhadap: 1. Peserta :

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil pembelajaran dari peserta. Evaluasi terhadap peserta dilakukan melalui: • Penjajagan awal melalui pre test • Pemahaman peserta terhadap materi yang telah

diterima melalui post test • Pengamatan dan penilaian terhadap hasil/output

pelatihan seperti : Rencana Tahunan, RTL dan lain-lain.

2. Fasilitator/pelatih :

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kemampuan fasilitator/pelatih dalam menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan yang dapat dipahami dan diserap peserta.

3. Penyelenggaraan :

Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap pelaksanaan diklat. Obyek evaluasi adalah pelaksanaan administrasi dan akademis yang meliputi: • Tujuan diklat • Relevansi program diklat dengan tugas • Manfaat setiap mata sajian bagi pelaksanaan

tugas • Manfaat diklat bagi peserta/ instansi • Hubungan peserta dengan pelaksanaan diklat

Page 11: Kurikulum Manajemen Puskesmas

Kurikulum dan Modul Manajemen Puskesmas 11

• Pelayanan sekretariat terhadap peserta • Pelayanan akomodasi • Pelayanan konsumsi • Pelayanan perpustakaan

IX. SERTIFIKASI

Sertifikat akan diberikan kepada peserta yang telah mengikuti pelatihan dan memenuhi ketentuan yang berlaku yaitu : • Mengikuti pelatihan sekurang-kurangnya selama 90%

dari alokasi waktu pelatihan • Dinyatakan berhasil sesuai evaluasi belajar