manajemen puskesmas 2013

download manajemen puskesmas 2013

of 26

Transcript of manajemen puskesmas 2013

  • FAKULTAS KEDOKTERAN UNIZAR, MATARAMSEMESTER VI, T.A. 2013/2014MODUL : MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATANKULIAH : MANAJEMEN PUSKESMASDOSEN : dr. INDRADJID, MS.WAKTU: MARET 2014

  • LEARNING OBJECTIVESMemahami Batasan dan Fungsi Puskesmas.Memahami Upaya Kesehatan Masyarakat.Memahami Program Kesehatan Masyarakat.Mampu Menyusun Rencana Kerja Operasional (RKO).

  • BATASAN DAN FUNGSI PUSKESMASPusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit organisasi pelayanan kesehatan terdepan yang mempunyai misi sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh (komprehensif) dan tepadu kepada masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu (kecamatan).Wilayah kerja Puskesmas adalah wilayah kecamatan atau bagian dari kecamatan dengan penduduk kurang lebih 30.000 jiwa.Kepala Puskesmas bertanggung jawab secara administrasi dan teknis medis kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota.Untuk mencapai cakupan pelayanan kesehatan yang merata, secara organisasi Puskesmas ditunjang oleh Puskesmas keliling, Puskesmas Pembantu, Polindes, Posyandu.Upaya pengembangan dapat dilakukan melalui perluasan jangkauan wilayah kerja, peningkatan mutu pelayanan, keterampilan staf (tenaga kesehatan), peningkatan peran serta masyarakat.

  • UPAYA KESEHATAN MASYARAKATDalam SKN (Sistem Kesehatan Nasional) draft th. 2003 terdapat 5 (lima) subsistem :1. Subsistem Upaya Kesehatan2. Subsistem Pembiayaan Kesehatan3. Subsistem Sumber daya Kesehatan4. Subsistem Pemberdayaan Masyarakat5. Subsistem Manajemen KesehatanSubsistem sedian farmasi, alat kesehatan dan makanan

  • (Lanjutan)Subsistem Upaya Kesehatan adalah tatanan yang menghimpun berbagai upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP) secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.Upaya Kesehatan Masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta dunia usaha untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat meliputi promosi kesehatan masyarakat, pemeliharaan kesehatan masyarakat, pemberantasan penyakit menular, kesehatan jiwa, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pengamanan narkoba, penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.Upaya kesehatan dibagi 3 tingkatan / strata : Primer atau strata pertama Sekunder atau strata kedua Tersier atau strata ketiga

  • STRATA UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)UKM Strata Pertama = Pelayanan Kesehatan Masyarakat Primer (PKMP).Puskesmas penyelenggara utama UKM strata pertama, yang bertanggung jawab atas masalah kesehatan di wilayah kerjanya. Terdapat 3 fungsi utama Puskemas, yakni sebagai pusat pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya, pusat pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan dan pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama (dasar) dengan sekurang-kurangnya mampu melaksanakan 6 (enam) jenis pelayanan kesehatan tingkat dasar.Peran aktif masyarakat dalam penyelenggaraan UKM strata pertama diwujudkan melalui berbagai upaya, dimulai dari upaya perorangan (individu) dan rumah tangga sampai kepada upaya kesehatan bersumber masyarakat seperti Posyandu, Polindes, Pos Obat Desa dan Pos Upaya Kesehatan Kerja.

  • (Lanjutan)UKM Strata Kedua = Pelayanan Kesehatan Masyarakat Sekunder (PKMS).Penanggung jawab adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, baik aspek manajerial maupun teknis fungsional dalam bidang kesehatan.UKM Strata Ketiga = Pelayanan Kesehatan Masyarakat Tersier (PKMT).Penanggung jawab adalah Dinas Kesehatan Provinsi dan Departemen Kesehatan melalui pengembangan pusat-pusat unggulan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pemerintah (Institut Gizi Nasional, Institut Penyakit Infeksi Nasional,dll).

  • MANAJEMEN PUSKESMASManajemen Puskesmas dapat digambarkan sebagai suaturangkaian kegiatan yang bekerja secara sinergik, sehingga menghasilkan keluaran yang efisien dan efektif dengan menggunakan instrumen manajemen yang meliputi:PERENCANAANArah perencanaan adalah : mewujudkan Kecamatan Sehat 2010Dalam perencanaan puskesmas hendaknya melibatkan masyarakat sejak awal sesuai kondisi kemampuan masyarakat di wilayah kecamatan.Pada dasarnya ada langkah penting dalam penyusunan perencanaan yaitu:Identifikasi kondisi masalah kesehatan masyarakat dan lingkungan serta fasilitas pelayanan kesehatan tentang cakupan dan mutu pelayanan.Identifikasi potensi sumberdaya masyarakat dan providerMenetapkan kegiatan untuk menyelesaikan masalahPerencanaan puskesmas meliputi:Program kesehatan dasarProgram kesehatan pegembanganHasil perencanaan puskesmas adalah Rencana Usulan Kegiatan (RUK) tahunyang akan datang setelah dibahas bersama dengan Badan Penyantun Puskesmas (BPP). Apabila dalam satu kecamatan lebih dari satu puskesmas maka Rencana Usulan Kegiatan (RUK) akan dibahas bersama-sama dengan melibatkan Badan Penyantun Puskesmas (BPP) yang dikoordinir oleh Puskesmas Koordinator.Setelah terdapat kejelasan dana alokasi kegiatan yang tersedia selanjutnya puskesmas membuat Rencana pelaksana Kegiatan (RPK) bersama Badan Penyantun Puskesmas (BPP).

  • Proses perencanaan dapat menggunakan instrumen Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) yang telah disesuaikan dengaan kondisi setempat atau dapat memanfaatkan instrumen perencanaan lainnya.

    PENGGERAKAN PELAKSANAANPuskesmas melaksanakan serangkaian kegiatan yang merupakan aktualisasi dari rencana pelaksanaan kegiatan (RPK). Puskesmas dianjurkan mengembangkan inovasi dan kreasinya dalam pelaksanaan kegiatan, yang penting dapat mengarah ke tercapainya visi kecamatan Sehat 2010. Penyelenggaraan penggerakan pelaksanaan puskesmas melalui instrumen lokakarya mini puskesmas yang terdiri dari :Lokakarya mini bulanan adalah alat untuk penggerakan pelaksanaan kegiatan bulanan dan juga monitoring bulanan kegiatan puskesmas dengan melibatkan lintas program intern puskesmas.Lokakarya mini tri bulan dilakukan sebgai penggerakan pelaksanaan dan monitoring kegiatan puskesmas dengan melibatkan lintas sektoral, badan penyantun puskesmas atau badan teknis dan mitra yang lain puskesmas sebagai wujud tanggung jawab puskesmas perihal kegiatan. Forum tersebut dapat dimanfaatkan puskesmas dalam mencarikan dukungan terhadap pemecahan permasalahan yang ditemui selama kegiatan dalam mewujudkan visi puskesmas.

  • PENGEMBALIAN, PENGAWASAN DAN PENILAIANUntuk terselenggaranya proses pengendalian, pengawasan dan penilaian diperlukan instrumen yang sederhana. Instrumen yang telah dikembangkan di puskesmas adalah Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)Pemantauan yang dilakukan oleh setiap program puskesmas yang telah dicapai pada bulan yang lalu pada setiap desa di wilayah kerja puskesmas. Yang selanjutnya dipergunakan untuk menyusun langkah kegiatan yang dilakukan pada bulan berikutnya, dengan cara membandingkan antara hasil kegiatan 2 bulan sebelumnya dengan target yang diharapkan.Penilaian Kinerja Puskesmas sebagai pengganti dari stratifikasi.Ruang lingkup meliputi penialaian manajemen puskesmas, pencapaian hasil cakupan (out put) dan mutu pelayanan (outcome) dari kegiatan puskesmas yang telah ditetapkan ditingkat Kabupaten / Kota. Hasil kegiatan puskesmas yang diperhitungkan meliputi kegiatan yang dilaksanakan oleh tenaga-tenaga kesehatan puskesmas di wilayah kerja puskesmas, baik itu kegiatan yang dilaksanakan di dalam gedung maupun di luar gedung. Komponen input sumberdaya dan lingkungan tidak menjadi variabel penilaian dan dalam proses penghitungan tidak ada pembobotan seperti stratifiksi. Penilaian kinerja diperhitungkan hasil kegiatan tahun yang lalu dan tahun berjalan.

  • SISTEM INFORMASI PUSKESMASSistem informasi puskesmas (Simpus) adalah suatu tatanan manusia/peralatan yang menyediakan informasi untuk membantu proses manajemen Puskesmas mencapai sasaran kegiatan dalam menunjang kemandirian Puskesmas. Simpus merupakan sumber informasi utama disamping sumber informasi dari instansi di laur kesehatan.Simpus mempunyai tujuan untuk meningkatkan kualitas manajemen puskesmas (perencanaan, penggerakan pelaksanaan, serta pengendalian, pengawasan dan penilaian) secara lebih berdaya guna dan berhasil guna, melalui pemanfaatan data dan informasi secara optimal yang diharapkan terdiri dari :Informasi dasar berbasis masyarakat (community based information) yang akan memperkuat Puskesmas untuk mengetahui tuntutan masyarakat akan pentingnya kesehatan, sehingga dapat dikembangkan program spesifik di Puskesmas.Informasi dasar berbasis fasilitas pelayanan (fasility based information) yang akan dimanfaatkan untuk pemantauan dan evaluasi program yang dilakukan puskesmas.

  • Komponen simpus terdiri dari komponen pencatatan dan komponen pelaporan. Komponen pencatatan untuk menunjang manajemen puskesmas dan bukti autentik yang dapat digunakan dalam aspek hukum, sedangkan komponen pelaporan yang disesuaikan dengan kebutuhan setempat. Simpus menjadi penting untuk mendukung pengelolaan program puskesmas dan merupakan bagian dari sistem informasi kesehatan tingkat kabupaten. Alur pelaporan dari puskesmas hanya disampaikan ke Kabupaten / Kota, sedangkan kebutuhan informasi untuk propinsi dan pusat didapat dari Kabupaten / Kota dengaan mekanisme tersendiri.

  • INDIKATOR KEBERHASILANSesuai dengan visi Puskesmas yaitu Kecamatan Sehat 2010 serta tiga fungsi pokok dapat dikelompokan menjadi:Kelompok indikator pencapaian Kecamatan Sehat 2010 yang dipantau tahunan atau lima tahunan yang terdiri dari :Indikator lingkungan, meliputi :ketersediaan air bersih dan jambanKeadaan tempat pembuangan sampah dan limbahKeadaan sanitasi tempat tempat umum (TTU)Indikator perilaku masyarakat, meliputi :Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di lima tatananIndikator pelayanan kesehatan, meliputi :Pemanfaatan pelayanan kesehatan di PuskesmasMutu pelayananIndikator status kesehatanKEP balitaInsidens penyakit diareInsidens penyakit TBCInsidens penyakit ISPA pada balitaRisiko tinggi pada ibu hamil

  • Kelompok indikator pelaksanaan fungsi puskesmas yang dipantau bulanan atau tahunan yang terdiri dari:Indikator penggerak pembangunan berwawasan kesehatanTatanan sekolahTatanan tempat kerjaTatanan tempat umumTatanan institusi kesehatanUkuran penilaian tatanan yang dimaksud adalah perilaku dan keadaan lingkungan physik.Indikator Pemberdayaan Masyarakat dan KeluargaTumbuh kembangnya upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM)Tumbuh dan berkembangnya lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak dibidang kesehatanTumbuh dan fingsi Badan Penyatuan Puskesmas (BPP)Tumbuh dan berkembangnya keluarga sehatIndikator pelayanan kesehatan tingkat pertamaKualitas pelayanan kesehatanCakupan pelayanan kesehatanSelanjutnya Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bersama dengan puskesmas menguraikan indikator diatas lebih operasional sesuai dengan rincian kegiatan untuk setiap fungsi puskesmas dengan mempertibangkan keadaan kesehatan di kabupaten / Kota khususnya di daerah wilayah kerja puskesmas.

  • SISTEM PEMBIAYAANSumber BiayaPemerintah daerahMasyarakat : JPKM, Askes, Dana sehat, dan lain-lainRetribusi kunjungan pasienSwasta / Lembaga swadaya masyarakatPemerintah pusatBantuan dalam bentuk grant atau pinjaman luar negeriJenis pembiayaanPelayanan kesehatan yang mempunyai ciri-ciri barang / jasa publik (public goods) seperti penyuluhan kesehatan, perbaikan gizi, P2M, disediakan oleh pemerintahPrivate goods pengobatan individu dengan cara-cara pembiayaan : fee for service, pra upaya (JPKM) atau asuransi (Klaim)

  • PROGRAM PUSKESMASMerupakan wujud dari pelaksanaan ketiga fungsi utama Puskesmas :Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan KesehatanPusat Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga dalam pembangunan kesehatanPusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama.Pelayanan Kesehatan Masyarakat yang lebih mengutamakan promotif dan preventif dengan pendekatan kelompok masyarakat. Dalam bentuk promosi kesehatan, perbaikan gizi, pemberantasan penyakit menular, penyehatan lingkungan, keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat.

    Pelayanan Medik Dasar yang lebih mengutamakan pelayanan kuratif dan rehabilitatif dengan pendekatan individu dan keluarga melalui upaya rawat jalan dan rujukan. Dimungkinkan untuk memberikan pelayanan rawat inap (sementara) sebagai rujukan antara sebelum dirujuk ke rumah sakit.

  • (Lanjutan)Program Puskesmas dapat dikelompokkan menjadi :Program Kesehatan Dasar = Upaya kesehatan wajibDitetapkan berdasarkan kebutuhan sebagian besar masyarakat serta mempunyai daya ungkit tinggi dalam mengatasi masalah kesehatan lokal, nasional, regional dan internasional yang berkaitan dengan kesakitan, kecacatan dan kematian.Rincian kegiatan program mengacu kepada Standar Pelayanan Minimal (SPM) sesuai dengan kemampuan potensi setempat dan ditetapkan oleh Dinas kesehatan Kabupaten/Kota, yaitu :Upaya KIA KBUpaya P2MUpaya Perbaikan GiziUpaya PengobatanUpaya Kesehatan LingkunganUpaya Penyuluhan Kes-Masy (Promosi Kesehatan)

  • KEGIATAN UTAMA DAN TERINTEGRASIPROGRAM POKOK PUSKESMAS

    NOPROGRAM POKOKKEGIATAN UTAMAKEGIATAN INTEGRASI1KIA-KB- ANC dan Persalinan Pelayanan Kontrasepsi Konseling KB Imunisasi, Gizi Penimbangan Anak Balita Distribusi Vit. A, Tabl. Fe.2P2M Surveilans - Epidemiologi Imunisasi Pemberantasan Vektor Penyuluhan Kebersihan Lingkungan Pengobatan Kelompok3Gizi Penimbangan Anak BalitaPMT dan Penanggulangan Anemia Gizi dan Vit. A Penyuluhan Konseling4PengobatanPemeriksaan pasien dan pengobatan / perawatan Rujukan Penyuluhan Konseling5Kesehatan Lingkungan- Pembinaan dan Pengawasan tempat-tempat umum, kualitas air, kualitas lingkungan Penyuluhan Konseling6Penyuluhan Kesehatan Masyarakat- Penyuluhan secara berkelompok- Masalah kesehatan masing-masing program menjadi topik penyuluhan

  • (Lanjutan)

    NOPROGRAM POKOKKEGIATAN UTAMAKEGIATAN INTEGRASI7LaboratoriumPemeriksaan sediaan darah, urina, feces secara sederhana- Rujukan laboratorium- Mendukung kegiatan laboratorium program lainnya8PHN (Public Health Nursing)- Perawatan pasien di rumah Penyuluhan, konselingPengobatan, kesehatan lingkungan, dll.

  • Program Kesehatan PengembanganProgram ini hendaknya program yang sesuai dengan permasalahan kesehatan setempat dan atau tuntutan masyarakat sebagai program inovatif dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia dan mendapat dukungan dari masyarakat, contoh :program kesehatan kerja masyarakatprogram kesehatan manulapengembangan Puskesmas dengan tempat rawat-inapUKS, UKGSUpaya Kesehatan Gigi dan MulutUpaya Kesehatan MataDll.Program-program kesehatan Puskesmas tersebut nantinya dirinci menjadi berbagai kegiatan baik sebagai kegiatan pokok dari suatu program maupun kegiatan-kegiatan terintegrasi dengan kegiatan program lainnya. Kegiatan-kegiatan program inilah yang seharusnya dapat menyelesaikan permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat.

  • (Lanjutan)Dengan demikian untuk merencanakan suatu program harus jelas tujuan dari program tersebut :Tujuan Umum (goal)masih umum, abstrak dan bersifat jangka panjang, misal Meningkatnya kesehatan masyarakat desa X.Tujuan Programtarget sudah lebih jelas, ada identifikasi dampak khusus yang dapat diukur :Meningkatnya status gizi masyarakat desa XMenurunnya angka kesakitan pada kelompok anak balita desa X.Tujuan Pelayanansudah lebih jelas jenis dan tingkat pelayanan :- menurunnya prevalensi diare pada anak balita sampai 35% dalam waktu 3 tahun.

  • (Lanjutan)Tujuan penggunaan sumber dayaDiperlukan identifikasi masukan spesifik (input atau sumber daya) untuk mencapai tujuan pelayanan.meningkatnya cakupan penyediaan air bersih 10% per tahunTujuan ImplementasiPerlu jelas produk spesifik yang ingin dicapai dan yang dapat diukur hasilnya setelah selesai pelaksanaan program :Untuk mencapai peningkatan cakupan air bersih 10% per tahun dibutuhkan penyediaan 200 SPT per tahun.

  • (Lanjutan)Program-program perlu juga dikaji hambatan dan kelemahan program, meliputi :Hambatan pada sumber dayaa. staf pelaksana :- motivasi- pengetahuan, keterampilanb. peralatan :- kecukupan jenis dan jumlahc. tingkat partisipasi masyarakatd. waktu dan dana yang tersedia2. Hambatan pada lingkunganHambatan geografis, iklim, musim, sikap dan budaya masyarakat, persepsi perilaku sehat-sakit.Setelah semua hambatan dan kelemahan program dianalisis, maka perlu disusun alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan program.

  • MENYUSUN RENCANA KERJA OPERASIONAL (RKO)Sebuah RKO yang baik didahului beberapa informasi, sbb :Mengapa kegiatan ini penting dilaksanakan (why)menjelaskan latar belakang masalah yang akan dipecahkan atau tujuan yang akan dicapai.Apa yang akan dicapai (what)Adalah tujuan operasional program disertai target yang ingin dicapai dan dapat diukur keberhasilannya.3. Bagaimana cara mengerjakannya (how)Jelaskan langkah-langkah kegiatan untuk mencapai tujuan program.4. Siapa sasaran kegiatan dan siapa pelaksana (who)- jumlah kelompok masyarakat yang akan dilayani- staf pelaksana :- jumlah dan kualifikasi- uraian tugas dan pengorganisasiannya5. Sumber daya pendukung (what support)- peralatan : jenis dan jumlahnya- dana, anggaran: alokasi untuk setiap kegiatan

  • (Lanjutan)6. Dimana kegiatan akan dilaksanakan (where)Untuk mengetahui kebutuhan transportasi dan jenis komunikasi yang mendukung7. Kapan kegiatan akan dilaksanakan (when)Tahapan kegiatan dan alokasi waktu (tahun, semester, kwartal, bulanan, mingguan)8. Pengawasan dan PengendalianTentukan supervisor yang membantu pimpinan memantau kegiatan di lapangan.

  • Referensi .

    Azwar, A (1996). Pengantar Administrasi Kesehatan, Ed.3. Binarupa Aksara, Jakarta.

    Depkes RI (2004). Kep-Menkes RI no 128/SK/II/2004, tentang Kebijakan Dasar Puskesmas.

    Depkes RI (2004) Kep. Menkes RI no. 131/SK/II/2004, tentang Sistem Kesehatan Nasional.

    Maninjaya (1999). Manajemen Kesehatan Ed-1. Penerbit EGC, Jakarta.

    **************************