Manajemen Dan Pembiayaan Puskesmas

26
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puskesmas sebagai penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan terdepan, kehadirannya ditengah masyarakat tidak hanya berfungsi sebagai pusat pelayanan kesehatan bagi masyarakat dari segi kuratif saja, tetapi juga sebagai pusat komunikasi masyarakat.Disamping itu, keberadaan Puskesmas disuatu wilayah dimanfaatkan sebagai upaya-upaya pembaharuan (inovasi) baik di bidang kesehatan masyarakat maupun upaya pembangunan lainnya bagi kehidupan masyarakat sekitarnya, sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat.Oleh karena itu keberadaan Puskesmas dapat diumpamakan sebagai “agen perubahan” di masyarakat sehingga masyarakat lebih berdaya dan timbul gerakan-gerakan upaya kesehatan yang bersumber pada masyarakat. Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan Puskesmas perlu ditunjang oleh manajeman Puskesmas yang baik. Mengingat status kesehatan Indonesia masih di bawah negara-negara tetangga yang disebabkan oleh banyak hal seperti manajemen yang tidak rapi, pendanaan yang tidak adekuat, program yang banyak dan sebagainya, maka dengan manajemen yang baik diharapkan semua program yang telah direncanakan berjalan dengan efektif dan efisien.

description

PUSKESMAS

Transcript of Manajemen Dan Pembiayaan Puskesmas

Page 1: Manajemen Dan Pembiayaan Puskesmas

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Puskesmas sebagai penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan terdepan,

kehadirannya ditengah masyarakat tidak hanya berfungsi sebagai pusat pelayanan kesehatan

bagi masyarakat dari segi kuratif saja, tetapi juga sebagai pusat komunikasi

masyarakat.Disamping itu, keberadaan Puskesmas disuatu wilayah dimanfaatkan sebagai

upaya-upaya pembaharuan (inovasi) baik di bidang kesehatan masyarakat maupun upaya

pembangunan lainnya bagi kehidupan masyarakat sekitarnya, sesuai dengan kondisi sosial

budaya masyarakat setempat.Oleh karena itu keberadaan Puskesmas dapat diumpamakan

sebagai “agen perubahan” di masyarakat sehingga masyarakat lebih berdaya dan timbul

gerakan-gerakan upaya kesehatan yang bersumber pada masyarakat.

Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan

masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan Puskesmas perlu ditunjang oleh

manajeman Puskesmas yang baik. Mengingat status kesehatan Indonesia masih di bawah

negara-negara tetangga yang disebabkan oleh banyak hal seperti manajemen yang tidak rapi,

pendanaan yang tidak adekuat, program yang banyak dan sebagainya, maka dengan

manajemen yang baik diharapkan semua program yang telah direncanakan berjalan dengan

efektif dan efisien.

1.2. Tujuan Penulisan

a. Tujuan Umum

Mengetahui manajemen dan pembiayaan pelayanan kesehatan di Puskesmas secara

umum.

b. Tujuan Khusus

Mengetahui tentang manajemen dan pembiayaan pelayanan kesehatan di Puskesmas

Lubuk Kilangan

Sebagai salah satu syarat dalam menjalankan kepanitraan klinik di bagian Ilmu

Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

Page 2: Manajemen Dan Pembiayaan Puskesmas

1.3. Batasan Masalah

Makalah ini membahas tentang manajemen dan pembiayaan pelayanan kesehatan di

Puskesmas Lubuk Kilangan

1.4 . Metode Penulisan

Metode penulisan makalah ini berupa tinjauan pustaka yang merujuk pada berbagai literatur,

analisis, dan diskusi.

Page 3: Manajemen Dan Pembiayaan Puskesmas

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Definisi

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten / kota yang

bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.

2.2.Manajemen Puskesmas

Puskesmas merupakan organisasi struktural dan sebagai unit pelaksana teknis dinas serta

aspek fungsional bidang pelayanan kesehatan masyarakat yang merupakan unit pelaksana

pelayanan kesehatan masyarakat tingkat 1 yang bertanggungjawab untuk melaksanakan

identifikasi kondisi masalah kesehatan masyarakat dan lingkungan serta fasilitas pelayanan

kesehatan meliputi cakupan, mutu pelayanan, identifikasi mutu sumber daya manusia dan

provider, serta mentapkan kegiatan untuk menyelesaikan masalah. Untuk terselenggaranya

berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas

penyelenggaraan Puskesmas perlu ditunjang oleh manajeman Puskesmas yang baik.Manajemen

Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran

puskesmas yang efektif dan efisien.Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan oleh

Puskesmas membentuk fungsi-fungsi manajeman.Ada tiga fungsi manajemen Puskesmas yang

dikenal yakni Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengendalian serta pengawasan dan

pertanggungjawaban.Ketiga fungsi ini harus dilaksanakan secara terkait dan berkesinambungan.

2.2.1. Perencanaan

Perencanaan merupakan inti kegiatan manajemen, karena semua kegiatan manajemen

diatur dan diarahkan oleh perencanaan tersebut.Dengan perencanaan itu memungkinkan para

pengambil keputusan atau manajer untuk menggunakan sumber daya mereka secara berhasil

guna dan berdaya guna.

Perencanaan meliputi kegiatan program dan kegiatan rutin puskesmas yang berdasarkan

visi dan misi puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan primer, dimana visi dan misi

digunakan sebagia acuan dalam melakukan setiap kegiatan pokok puskesmas. Selain itu,

Page 4: Manajemen Dan Pembiayaan Puskesmas

kebijakan sistem puskesmas perlu ditinjau setiap akan melakukan perencanaan program,

kebijakan tersebut meliputi kebijakan mandiri dari Puskesmas serta adanya fungsi dan upaya

puskesmas yang berlandaskan pada UUD 1945 pasal 28, UU No.22 tahun 1999 dan UU No.25

tahun 1999, PP No.25 tahun 2000 serta PP No.48 tahun 2000 dimana tujuan dari kebijakan

tersebut adalah untuk mewujudkan puskesmas yang kuat dari segi kemitraan, unit kesehatan

mandiri dan teknologi tepat guna.

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan Puskesmas untuk mengatasi

masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas. Rencana tahunan Puskesmas dibedakan atas dua

macam.Pertama, rencana tahunan upaya kesehatan wajib.Kedua, rencana tahunan upaya

kesehatan pengembangan.

a.Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Jenis upaya kesehatan wajib adalah sama untuk setiap Puskesmas yakni Promosi

Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana,

Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular serta Pengobatan.

Langkah-langkah perencanaan yang harus dilakukan Puskesmas adalah :

Menyusun usulan kegiatan

Usulan disusun dalam bentuk matriks (Gantt Chart) yang berisikan rincian kegiatan, tujuan,

sasaran, besaran kegiatan (volume), waktu, lokasi serta perkiraan kebutuhan biaya untuk

setiap kegiatan

Mengajukan usulan kegiatan

Langkah kedua yang dilakukan Puskesmas adalah mangajukan usulan kegiatan ke Dinas

Kabupaten/Kota untuk persetujuan pembiayaannya

Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan

Menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan yang telah disetujui oleh Dinas Kabupaten/Kota

(Rencana Kerja Kegiatan/Plan of Action) dalam bentuk matriks (Gantt Chart) yanag

dilengkapi dengan Pemetaan Wilayah (mapping).

b. Perencanaan Upaya Kesehatan Pengembangan

Jenis upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan Puskesmas

yang telah ada, atau upaya inovasi yang dikembangkan sendiri. Langkah-langkah perencanaan

Page 5: Manajemen Dan Pembiayaan Puskesmas

upaya kesehatan pengembangan yang dilakukan oleh puskesmas mencakup hal-hal sebagai

berikut :

a. Identifikasi upaya kesehatan pengembangan

b. Menyusun usulan kegiatan

c. Mengajukan usulan kegiatan

d. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan

2.2.2. Pelaksanaan dan Pengendalian

Pelaksanaan dan Pengendalian adalah proses penyelenggaraan, pemantauan, serta

penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan Puskesmas, baik rencana tahunan upaya

kesehatan wajib maupun rencana tahunan upaya kesehatan pengembangan, dalam mengatasi

masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.

Langkah-langkah pelaksanaan dan pengendalian adalah sebagai berikut :

Pengorganisasian

Untuk dapat terlaksananya rencana kegiatan Puskesmas perlu dilakukan

pengorganisasian.Ada dua macam pengorganisasian yang harus dilakukan.Pertama,

pengorganisasian berupa penentuan para penanggungjawab dan para pelaksana untuk setiap

kegiatan serta untuk setiap satuan wilayah kerja dan seluruh wilayah kerja kepada seluruh

petugas Puskesmas dengan mempertimbangkan kemampuan yang dimilikinya. Kedua,

pengorganisasian berupa penggalangan kerjasama tim secara lintas sektoral. Ada dua bentuk

penggalangan kerjasama yang dapat dilakukan yaitu penggalangan kerjasama bentuk dua pihak

yakni antara dua sektor terkait, misalnya antara puskesmas dengan sektor tenaga kerja pada

waktu menyelenggarakan upaya kesehatan kerja dan penggalangan kerjasama bentuk banyak

pihak yakni antar berbagai sektor terkait, misalnya antara Puskesmas dengan sektor pendidikan,

serta agama, sektor kecamatan pada waktu menyelenggarakan upaya kesehatan sekolah.

Penggalangan kerjasama lintas sektor ini dapat dilakukan secara langsung yakni antar sektor-

sektor terkait dan secara tidak langsung yakni dengan memanfaatkan pertemuan koordinasi

kecamatan.

Penyelenggaraan

Setelah pengorganisasian selesai dilakukan, kegiatan selanjutnya adalah

menyelenggarakan rencana kegiatan Puskesmas, dalam arti para penanggungjawab dan para

Page 6: Manajemen Dan Pembiayaan Puskesmas

pelaksana yang telah ditetapkan pada pengorganisasian, ditugaskan menyelenggarakan kegiatan

Puskesmas sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Untuk dapat diselenggarakannya rencana tersebut perlu dilakukan kegiatan sebagai berikut :

1. Mengkaji ulang rencana pelaksanan yang telah disusun terutama yang menyangkut jadwal

pelaksanaan, target pencapaian, lokasi wilayah kerja, dan rincian tugas para penanggungjawab

dan pelaksanaan.

2. Menyusun jadwal kegiatan bulanan untuk tiap petugas sesuai dengan rencana pelaksanaan

yang telah disusun. Beban kegiatan Puskesmas harus terbagi habis dan merata kepada seluruh

petugas.

3. Menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Kendali mutu dan kendali biaya merupakan 2 hal penting dalam penyelenggaraan

Puskesmas. Kendali mutu adalah upaya yang dilaksanakan secara berkesinambungan, sistematis,

obyektif dan terpadu dalam menetapkan masalah yang menyebabkan masalah mutu pelayanan

berdasarkan standar yang telah ditetapkan, menerapkan dan melaksanakan cara penyelesaian

masalah sesuai dengan kemampuan yang tersedia serta menilai hasil yang dicapai dan menyusun

saran tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan. Sedangkan kendali biaya adalah

upaya yang dilaksanakan secara berkesinambungan, sistematis, objektif dan terpadu dalam

menetapkan kebijakan dan tatacara penyelenggaraan upaya kesehatan termasuk pembiayaannya,

serta memantau pelaksanaannya sehingga terjangkau oleh masyarakat.

Penilaian

Kegiatan penilaiaan dilakukan pada akhir tahun anggaran. Kegiatan yang dilakukan

mencakup hal-hal sebagai berikut :

1. Melakukan penilaiaan terhadap penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai,

dibandingkan dengan rencana dan standar pelayanan. Sumber data yang dipergunakan pada

penilaian dibedakan atas dua, berbagai sumber data lain yang terkait, yang dikumpulkan

secara khusus pada akhir tahun Kedua, sumber data sekunder yakni data dari hasil

pemantauan bulanan dan triwulan.

2. Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan pencapaian serta

masalah dan hambatan yang ditemukan untuk rencana tahun berikutnya.

Page 7: Manajemen Dan Pembiayaan Puskesmas

2.2.3. Pengawasan dan Pertanggungjawaban

Pengawasan dan pertanggungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas

kesesuaian penyelengaraan dan pencapaian tujuan Puskesmas terhadap rencana dan peraturan

perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku. Untuk terselenggaranya

pengawasan dan pertanggungjawaban dilakukan kegiatan sebagai berikut :

1. Pengawasan

Pengawasan dibedakan atas dua macam yakni pengawasan internal dan

eksternal.Pengawasan internal dilakukan secara melekat oleh atasan langsung. Pengawasan

eksternal dilakukan oleh masyarakat, dinas kesehatan kabupaten/kota serta berbagai institusi

pemerintah terkait. Pengawasan mencakup aspek adminstratif, keuangan, dan teknis pelayanan.

2. Pertanggungjawaban

Pada setiap akhir tahun anggaran, Kepala Puskesmas harus membuat laporan

pertanggungjawaban tahunan yang mencakup pelaksanaan kegiatan, serta perolehan dan

penggunaan berbagai sumberdaya termasuk keuangan. Laporan tersebut disampaikan kepada

Dinas kesehatan kabupaten/kota serta pihak-pihak terkait lainnya, termasuk masyarakat melalui

Badan Penyantun Puskesmas. Apabila terjadi penggantian Kepala Puskesmas, maka Kepala

Puskesmas yang lama diwajibkan membuat laporan pertanggungjawaban masa jabatannya.

2.3. Pembiayaan Pelayanan Kesehatan Puskesmas  

Tingginya biaya pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini merupakan masalah yang

sangat serius karena sangat membebani masyarakat pengguna jasa pelayanan kesehatan sehingga

perlu dicarikan jalan keluarnya.Masalah tingginya biaya pelayanan kesehatan ini semakin

dirasakan setelah krisis ekonomi melandan Indonesia karena sebagian besar komponen

perawatan seperti obat-obatan dan teknologi kedokteran masih di impor sementara nilai tukar

rupiah masih rendah. Disisi lain kemampuan dana pemerintah juga semakin terbatas sehingga

subsidi pemerintah kepada masyarakat yang kurang mampu akan terganggu1.

Secara nasional ada empat sumber utama pembiayaan pelayanan kesehatan :

1. Pemerintah

Page 8: Manajemen Dan Pembiayaan Puskesmas

2. Swasta

3. Masyarakat dalam bentuk pembayaran langsung (fee for services) dan asuransi

4. Sumber-sumber lain dalam bentuk hibah atau pinjaman dari luar negeri

Pembiayaan kesehatan yang bersumber dari asuransi kesehatan merupakan salah satu cara yang

terbaik untuk mengatasi mahalnya biaya pelayanan kesehatan, alasannya antara lain karena :

1. Pemerintah dapat mendiversikan sumber-sumber pendapatan dari sector lain

2. Memberikan efisiensi dengan cara memberikan peran kepada masyarakat dalam

pembiayaan pelayanan kesehatan

3. Memeratakan beban biaya menurut waktu dan populasi yang lebih luas sehingga

mengurangi resiko secara individu.

Pembiayaan dimasa depan akan semakin mahal karena :

1. Pertumbuhan ekonomi nasional yang juga mengakibatkan meningkatnya tuntutan

(demand) masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu

2. Perkembangan teknologi kedokteran dan pertumbuhan industry kedokteran

3. Subsidi pemerintah semakin menurun akibat krisis ekonomi tahun 1998.

2. 4. Sumber Dana Puskesmas

Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan

masyarakat yang menjadi tanggungjawab puskesmas, perlu ditunjang dengan tersedianya

pembiayaan yang cukup. Pada saat ini ada beberapa sumber pembiayaan puskesmas, yakni:

1. Pemerintah

Sesuai dengan azas desentralisasi, sumber pembiayaan yang berasal dari pemerintah

terutama adalah pemerintah kabupaten/kota. Di samping itu puskesmas masih menerima

dana yang berasal dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Dana yang disediakan

oleh pemerintah dibedakan atas dua macam, yakni:

a. Dana anggaran pembangunan yang mencakup dana pembangunan gedung, pengadaan

peralatan serta pengadaan obat.

b. Dana anggaran rutin yang mencakup gaji karyawan, pemeliharaan gedung dan

peralatan, pembelian barang habis pakai serta biaya operasional.

Page 9: Manajemen Dan Pembiayaan Puskesmas

Setiap tahun kedua anggaran tersebut disusun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

untuk diajukan dalam Daftar Usulan Kegiatan ke pemerintah kabupaten/kota untuk

seterusnya dibahas bersana DPRD kabupaten/kota.Puskesmas diberikan kesempatan

mengajukan kebutuhan untuk kedua anggaran tersebut melalui Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota.

Anggaran yang telah disetujui yang tercantum dalam dokumen keuangan diturunkan

secara bertahap ke puskesmas melalui Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.Untuk beberapa

mata anggaran tertentu, misalnya pengadaan obat dan pembangunan gedung serta pengadaan

alat, anggaran tersebut dikelola langsung olen Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau oleh

pemerintah kabupaten/kota.

Penanggungjawab penggunaan anggaran yang diterima puskesmas adalah kepala

puskesmas, sedangkan administrasi keuangan dilakukan oleh pemegang keuangan

puskesmas yakni seorang staf yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atas

usulan kepala puskesmas. Penggunaan dana sesuai dengan usulan kegiatan yang telah

disetujui dengan memperhatikan berbagai ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

2. Pendapatan puskesmas

Sesuai dengan kebijakan pemerintah, masyarakat dikenakan kewajiban membiayai

upaya kesehatan perorangan yang dimanfaatkannya, yang besarnya ditentukan oleh

pemerintah daerah masing-masing (retribusi). Pada saat ini ada beberapa kebijakan yang

terkait dengan pemanfaatan dana yang diperoleh dari penyelenggraan upaya kesehatan

perorangan, yakni:

a. Seluruhnya disetor ke Kas Daerah

Untuk ini secara berkala puskesmas menyetor langsung seluruh dana retribusi

yang diterima ke kas daerah melalui Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

b. Sebagian dimanfaatkan secara langsung oleh puskesmas

Beberapa daerah tertentu membenarkan puskesmas menggunakan sebagian dari

dana yang diperoleh dari penyelenggaraan upaya kesehatan perorangan, yang lazimnya

berkisar antara 25 – 50% dari total dana retribusi yang diterima. Penggunaan dana hanya

dibenarkan untuk membiayai kegiatan operasional puskesmas. Penggunaan dana tersebut

Page 10: Manajemen Dan Pembiayaan Puskesmas

secara berkala dipertanggungjawabkan oleh puskesmas ke pemerintah daerah melalui

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

c. Seluruhnya dimanfaatkan secara langsung oleh puskesmas

Beberapa daerah tertentu lainnya membenarkan puskesmas menggunakan seluruh

dana yang diperolehnya dari penyelenggaraan upaya kesehatan perorangan untuk

membiayai kegiatan operasional puskesmas. Dahulu puskesmas yang menerapkan model

pemanfaatan dana seperti ini disebut puskesmas swadana. Pada saat ini sesuai dengan

kebijakan dasar puskesmas yang juga harus menyelenggarakan upaya kesehatan

masyarakat yang dananya ditanggung oleh pemerintah, diubah menjadi puskesmas

swakelola. Dengan perkataan lain puskesmas tidak mungkin sepenuhnya menjadi

swadana. Pemerintah tetap berkewajiban menyediakan dana yakni untuk membiayai

upaya kesehatan masyarakat yang memang menjadi tanggungjawab pemerintah.

3. Sumber lain

Pada saat ini puskesmas juga menerima dana dari beberapa sumber lain seperti:

a. PT ASKES yang peruntukkannya sebagai imbal jasa pelayanan yang diberikan kepada

para peserta ASKES. Dana tersebut dibagikan kepada para pelaksana sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

b. PT (Persero) Jamsostek yang peruntukannya juga sebagai imbal jasa pelayanan

kesehatan yang diberikan kepada peserta Jamsostek. Dana tersebut juga dibagikan

kepada para pelaksana sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Page 11: Manajemen Dan Pembiayaan Puskesmas

BAB III

ANALISIS SITUASI

2.1 SEJARAH PUSKESMAS

Puskesmas Lubuk Kilangan ini didirikan diatas tanah wakaf yang diberikan KAN

yang pada tahun 1981 dengan Luas tanah 270 M2 dan Gedung Puskesmas sendiri didirikan

pada tahun 1983 dengan luas bangunan 140 M2 dimana saat itu Pimpinan Puskesmas yang

pertama adalah dr.Meiti Frida dan pada tahun itu juga Puskesmas mempunyai 1 buah Pustu

Baringin.

Page 12: Manajemen Dan Pembiayaan Puskesmas

Saat sekarang kondisi bangunan Puskesmas Lubuk Kilangan sudah permanen terdiri

dari beberapa ruangan kantor seperti: BP, KIA, Gigi, Labor, KB, Apotik, Imunisasi dengan

jumlah pegawai yang ada sebanyak 52 orang termasuk Pustu. Walaupun demikian bangunan

Puskesmas Lubuk Kilangan saat sekarang masih belum mempunyai gudang obat dan gudang

gizi (PMT), ruangan khusus Pelayanan Lansia.

Pelayanan Puskesmas Lubuk Kilangan yang diberikan saat ini adalah 6 pelayanan

dasar yaitu: promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, KIA, gizi masyarakat, P2M,

pengobatan.

2.2 KONDISI GEOGRAFIS

Wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kilangan meliputi seluruh Wilayah Kecamatan Lubuk

Kilangan dengan luas daerah 85,99 Km2 yang terdiri dari 7 kelurahan dengan luas:

a. Kelurahan Batu Gadang : 19.29 Km2

b. Kelurahan Indarung : 52.1 Km2

c. Kelurahan Padang Besi : 4.91 Km2

d. Kelurahan Bandar Buat : 2.87 Km2

e. Kelurahan Koto Lalang : 3.32 Km2

f. Kelurahan Baringin : 1.65 Km2

g. Kelurahan Tarantang : 1.85 Km2

2.3 KONDISI DEMOGRAFI

Jumlah Penduduk Kecamatan Lubuk Kilangan adalah 43.532 Jiwa yang terdiri dari

10.707 KK dengan perincian sebagai berikut:

a. Kelurahan Bandar Buat : 11.172 jiwa dan 2.743 KK

b. Kelurahan Padang Besi : 6.211 jiwa dan 1.610 KK

c. Kelurahan Indarung : 10.669 jiwa dan 2.632 KK

d. Kelurahan Koto Lalang : 6.378 jiwa dan 1.550 KK

e. KelurahanBatuGadang : 5.828 jiwa dan 1.489 KK

Page 13: Manajemen Dan Pembiayaan Puskesmas

f. Kelurahan Baringin : 1.226 jiwa dan 244 KK

g. Kelurahan Tarantang : 2.048 jiwa dan 439 KK

Di lubuk kilangan terdapat 42RW dan 161 RT dengan perincian sebagai berikut:

a. Kelurahan Batu Gadang : 4 RW/ 18 RT

b. Kelurahan Indarung : 12 RW/ 44 RT

c. Kelurahan Padang Besi : 4 RW/ 20RT

d. Kelurahan Bandar Buat : 11 RW/ 40 RT

e. Kelurahan Koto Lalang : 7 RW/ 27 RT

f. Kelurahan Baringin : 2 RW/ 5 RT

g. Kelurahan Tarantang : 2 RW/ 7 RT

SASARAN PUSKESMAS

Jumlah penduduk : 43.532 Jiwa

Bayi (0-11 Bulan) : 904

Bayi (6-11 Bulan) : 542

Anak Balita (24-60 Bulan) : 3506

Balita (0-60 Bulan) : 4410

Ibu Hamil (Bumil) : 995

Ibu Nifas (Bufas) : 949

Ibu Bersalin : 949

Ibu meneteki (Buteki) : 1808

Lansia : 3138

WUS : 9287

2.4 SARANA DAN PRASARANA

a. Sarana Pendidikan

SMU/SMK : 3 Unit

Page 14: Manajemen Dan Pembiayaan Puskesmas

SLTP : 4 Unit

SD : 23 Unit

TK : 15 Unit

b. Sarana Kesehatan

Puskesmas Lubuk Kilangan memiliki sarana:

PuskesmasInduk : 1 Unit

PuskesmasPembantu : 3 Unit

- Pustu Indarung

- Pustu Batu Gadang

- Pustu Baringin

Rumah Sakit PT Semen Padang : 1 Unit

Mobil Puskesmas Keliling : 1 Unit

Motor Dinas : 4 Unit

Komputer : 2 Unit

MesinTik : 2 Unit

Laptop : 1 Unit

LCD/Infocus : 1 Unit

c. Prasarana Kesehatan

Posyandu Balita : 41 Buah

PosyanduLansia : 11 Buah

KaderKesehatan : 164 Orang

PraktekDokterSwasta : 5 orang

PraktekBidanSwasta : 21 orang

Pos UKK : 3 Pos

PengobatanTradisional : 38 Buah

Toga : 27 Buah

2.5 Ketenagaan

a. Dokter Umum : 4 Orang

Page 15: Manajemen Dan Pembiayaan Puskesmas

b. Dokter Gigi : 2 Orang

c. Sarjana Kesehatan Masyarakat : 3 Orang

d. Akper : 6 Orang

e. SPK : 6 Orang

f. Akbid : 6 Orang

g. Bidan (D I) : 13 Orang

h. Asisten Apoteker : 2 Orang

i. AKL : 1 Orang

j. AAK : 1 Orang

j. Perawat Gigi : 2 Orang

k. Pekarya Kesehatan : 3 Orang

l. SMA : 2 Orang

m. SMP : 1 Orang

2.6 Kondisi Sosial, Budaya dan Ekonomi Penduduk

a. Kondisi Sosial dan Budaya

Suku terbesar yang ada di Kecamatan Lubuk Kilangan adalah Suku Minang, juga

ada beberapa suku lainnya yaitu Jawa dan Batak. Mayoritas agama yang dianut

masyarakatnya adalah :

Islam : 43.451 Jiwa

Katolik : 39 Jiwa

Kristen : 41 Jiwa

b. KondisiEkonomi

Page 16: Manajemen Dan Pembiayaan Puskesmas

Mata Pencaharian Penduduk:

a. Pegawai Negeri

b. Swasta

c. Buruh

d. Tani

Page 17: Manajemen Dan Pembiayaan Puskesmas

BAB IV

PEMBAHASAN

Puskesmas Lubuk Kilangan mempunyai 4 sumber dana dalam menjalankan fungsinya yaitu :

1. APBD2. Dana Badan Operasional Kesehatan3. Jamkesda / Jamkesmas dan Jampersal4. ASKES

Masing- masing sumber dana tidak bisa membiayai secara tumpang tindih

Dana APBD

Dana yang berasal dari daerah dimana dana ini ditujukan untuk keperluan Puskesmas seperti untuk pembiayaan rekening listrik, telepon, perbaikan-perbaikan lain, alat-alat untuk keperluan imunisasi seperti pemanasan saat imunisasi dan lain lain. Apabila suatu keperluan sudah didanai oleh APBD tidak boleh lagi di danai oleh sumber dana yang lain. Dana APBD diturunkan dalam bentuk baku yaitu sudah ditentukan untuk keperluan apa saja yang dibutuhkan oleh puskesmas setempat dan bila berlebih maka dana tersebut dikembalikan ke kas daerah.

Dana BOKDana ini difokuskan untuk preventif, promotif dan rehabilitatif.Dana ini dapat digunakan

unuk menjalankan Pustu dan posyandu.Dana diturunkan dari pusat dan bersifat baku sehingga jumlah dana telah ditentukan sesuai dengan POA, tetapi POA ditentukan oleh puskesmas itu sendiri.Dimana sebelum itu dibuat terlebih dahulu SPJ, LPJ dan laporan kerja dan bila sudah sesuai dengan ketentuan daerah setempat baru bisa di klaim. POA harus direncanakan di awal-awal tahun dimana program yang dijalankan bersifat prioritas dan tujuannya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat seperti pelacakan gizi buruk di lubuk kilangan.

ASKESDana ini ditujukan untuk pengobatan, bersifat baku dan dibayarkan sesuai kapitasi yaitu

sesuai dengan jumlah penduduk yang punya askes di lubuk kilangan dan memakai sistem subsidi silang. Dana ini membiayai jasa dokter, dokter gigi, paramedis, jasa manajemen dan jasa sarana (alat-alat tulis).Jasa obat-obatan tidak termasuk karena obat-obatan sudah di klaim oleh pusat. Jumlah dana yang sudah diturunkan tersebut sudah ditetapkan sehingga untuk pembayaran jasa dana dibagi berdasarkan jumlah tenaga kerja

Jamkesda, Jamkesmas dan JampersalDana ini ditujukan untuk pengobatan bagi yang kurang mampu. Untuk Puskesmas Lubuk Kilangan program Jamkesda, alur rujukan hanya sampai k RSUD sungai sapih apabila dirujuk

Page 18: Manajemen Dan Pembiayaan Puskesmas

ke RSUP mungkin didanai oleh RSUD tersebut. Untuk Jamkesmas dana dan bantuan berasal dari pusat dan alur rujukan sampai ke RSUP. Jampersal sendiri baru dimulai tahun 2012 dimana program ini untuk jaminan persalinan dan dana berasal dari pusat. Keuntungannya bagi yang tidak punya ASKES, JAMKESMAS, ataupun JAM KESDA cukup mempersyaratkan KTP dan KK.

Page 19: Manajemen Dan Pembiayaan Puskesmas

BAB V

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Puskesmas mempunyai banyak program dan mempunyai target yang mesti dicapai agar

tercipta suatu masyarakat sehat. Dalam mencapai hal tersebut dibutuhkan suatu manajemen

yang baik dalam kegiatan pelayanan kesehatan di puskesmas itu sendiri.Manajemen yang baik

tak terlepas dari kepemimpinan seorang pimpinan dalam memimpin anggotanya sehingga

tercipta suasana yang kondisif dan dapat terjalin kerjasama yang harmonis antar anggota dan

tujuan utama pun akan tercapai yaitu peningkatan pelayanan kesehatan di Puskesmas.

Dana merupakan suatu hal yang penting dalam menjalankan suatu unit pelayanan

kesahatan.Pembiayaan pelayanan kesehatan yang baik dan tepat secara tidak langsung juga

akan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat itu sendiri, dengan baiknya sistem

pembiayaan pelayanan kesehatan akan sangat berpengaruh dengan tingginya minat masyarakat

untuk pergi ke puskesmas, dengan tingginya kunjungan masyarakat ke puskesmas diharapakan

kedepan masyarakat akan lebih peduli terhadapa kesehatan mereka, dan tujuan akhir dari

pelayanan kesehatan yaitu meningkatkan mutu kesehatan secara menyeluruh.

Page 20: Manajemen Dan Pembiayaan Puskesmas

DAFTAR PUSTAKA

Notoadmojo, Soekidjo, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Ribeka Cipta, Jakarta

Undang-Undang Dasar no 36 dan 44 tentang kesehatan dan rumah sakit,2009. Jakarta:

CV. Novindo Pustaka Mandiri. http://perpustakaan.depkes.go.id. Diakses pada tanggal 9

Juli 2012

http://www.babelprov.go.id/content/jaminan-kesehatan-masyarakat di akses padatanggal

9 Juli 2012

Kebijakan Dasar Puskesmas (Kepmenkes No.128 Tahun 2004), di unduh tanggal 9 Juli

2012