Manajemen Puskesmas Helmi
-
Upload
ahmad-fakhrozi-helmi -
Category
Documents
-
view
95 -
download
1
Embed Size (px)
Transcript of Manajemen Puskesmas Helmi

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak azasi (UUD 1945, pasal 28 H ayat 1 dan UU No. 23
Tahun 1992) dan sekaligus sebagai investasi, sehingga perlu diupayakan, diperjuangkan
dan ditingkatkan oleh setiap individu dan oleh seluruh komponen bangsa, agar masyarakat
dapat menikmati hidup sehat, dan pada akhirnya dapat mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Sehubungan dengan hal tersebut, pelayanan kesehatan di
masyarakat perlu di tingkatkan baik yang bersifat promotif, preventive, curative dan
rehabilitative.
Sesuai dengan keputusan menteri kesehatan No 128/Menkes/SK/2004 tentang
kebijakan dasar pusat kesehatan masyarakat yang menjelaskan bahwa puskesmas
mempunyai 3 fungsi yaitu 1) sebagai pusat penggerak pembangunan yang berwawasan
kesehatan, 2) pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat, dan 3) pusat pelayanan
kesehatan strata 1.Namun dalam pelaksanaannya puskesmas masih menghadapi berbagai
masalah yaitu kegiatan yang di laksanakan puskesmas kurang berorientasi pada pelayanan
kuratif bagi pasien yang datang ke puskesmas dan keterlibatan masyarakat yang
merupakan andalan penyelenggaraan pelayanan kesehatan tingkat pertama belum di
kembangkan secara optimal.
Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan Puskesmas perlu ditunjang oleh
manajeman Puskesmas yang baik. Mengingat status kesehatan Indonesia masih di bawah
negara-negara tetangga yang disebabkan oleh banyak hal seperti manajemen yang tidak
rapi, pendanaan yang tidak adekuat, program yang banyak dan sebagainya, maka dengan
manajemen yang baik diharapkan semua program yang telah direncanakan berjalan dengan
efektif dan efisien.
1.2. Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
Mengetahui manajemen dan pembiayaan pelayanan kesehatan di Puskesmas secara
umum.
b. Tujuan Khusus
1

Mengetahui tentang manajemen pelayanan kesehatan di Puskesmas Ambacang
Sebagai salah satu syarat dalam menjalankan kepanitraan klinik di bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
1.3. Batasan Masalah
Makalah ini membahas tentang manajemen pelayanan kesehatan di Puskesmas
Ambacang
1.4 . Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ini berupa tinjauan pustaka yang merujuk pada berbagai
literatur, analisis, dan diskusi.
2

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Manajemen Puskesmas didefinisikan sebagai rangkaian kegiatan yang bekerja
secara sistematis untuk menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisien.
Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan Puskesmas membentuk fungsi-fungsi
manajemen. Ada 3 (tiga) fungsi manajemen Puskesmas yang dikenal yakni Perencanaan,
Pelaksanaan dan Pengendalian, serta Pengawasan dan Pertangungjawaban. Semua fungsi
manajemen tersebut harus dilaksanakan secara terkait dan berkesinambungan
2.2 MANAJEMEN PUSKESMAS
Puskesmas merupakan organisasi struktural dan sebagai unit pelaksana teknis dinas
serta aspek fungsional bidang pelayanan kesehatan masyarakat yang merupakan unit
pelaksana pelayanan kesehatan masyarakat tingkat 1 yang bertanggung jawab untuk
melaksanakan identifikasi kondisi masalah kesehatan masyarakat dan lingkungan serta
fasilitas pelayanan kesehatan meliputi cakupan, mutu pelayanan, identifikasi mutu sumber
daya manusia dan provider, serta mentapkan kegiatan untuk menyelesaikan masalah.
Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan upayakesehatan
masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan Puskesmas perlu ditunjang oleh
manajeman Puskesmas yang baik.
A. Perencanaan
Perencanaan tingkat Puskesmas akan memberikan pandangan menyeluruh terhadap
semua tugas, fungsi dan peranan yang akan dijalankan dan menjadi tuntunan dalam proses
pencapaian tujuan Puskesmas secara efisien dan efektif. Perencanaan Puskesmas
merupakan inti kegiatan manajemen Puskesmas, karena semua kegiatan manajemen diatur
dan diarahkan oleh perencanaan. Dengan perencanaan Puskesmas, memungkinkan para
pengambil keputusan dan pimpinan Puskesmas untuk menggunakan sumber daya
Puskesmas secara berdaya guna dan berhasil guna. Untuk menjadikan organisasi dan
manajemen Puskesmas efektif dan berkinerja tinggi diawali dari perencanaan efektif.
Perencanaan meliputi kegiatan program dan kegiatan rutin puskesmas yang berdasarkan
3

visi dan misi puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan primer dimana visi dan misi
digunakan sebagia acuan dalam melakukan setiap kegiatan pokok puskesmas . Selain itu,
kebijakan sistem puskesmas perlu ditinjau setiap akan melakukan perencanaan program,
kebijakan tersebut meliputi kebijakan mandiri dari Puskesmas serta adanya fungsi dan
upaya puskesmas yang berlandaskan pada UUD 1945 pasal 28, UU No.22 tahun 1999 dan
UU No.25 tahun 1999, PP No.25 tahun 2000 serta PP No.48 tahun 2000dimana tujuan dari
kebijakan tersebut adalah untuk mewujudkan puskesmas yang kuat dari segi kemitraan,
unit kesehatan mandiri dan teknologi tepat guna.
Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan Puskesmas untuk
mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas. Rencana tahunan Puskesmas
dibedakan atas dua macam. Pertama, rencana tahunan upaya kesehatan wajib. Kedua,
rencana tahunan upaya kesehatan pengembangan.
1. Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib
Jenis upaya kesehatan wajib adalah sama untuk setiap Puskesmas yakni Promosi
Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu dan Anak termasu Keluarga Berencana,
Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular serta
Pengobatan.
Langkah-langkah perencanaan yang harus dilakukan Puskesmas adalah :
a. Menyusun usulan kegiatan
Langkah pertama yang dilakukan oleh puskesmas adalah menyusun usulan
kegiatandengan memperhatikan berbagai kebijakan yang berlaku, baik nasional
maupun daerah, sesuai dengan masalah sebagai hasil dari kajian data dan
informasi yang tersedia di puskesmas. Usulan ini disusun dalam bentuk matriks
(Gantt Chart) yang berisikan rincian kegiatan, tujuan, sasaran, besaran kegiatan
(volume), waktu, lokasiserta perkiraan kebutuhan biaya untuk setiap kegiatan.
b. Mengajukan usulan kegiatan
Langkah kedua yang dilakukan puskesmas adalah mengajukan usulan
kegiatan tersebut ke dinas kesehatan kabupaten/kota untuk persetujuan
pembiayaannya. Perlu diperhatikan dalam mengajukan usulan kegiatan harus
4

dilengkapi dengan usulan kebutuhan rutin, sarana dan prasarana, dan operasional
puskesmas beserta pembiayaannya.
c. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
Langkah ketiga yang dilakukan oleh puskesmas adalah menyusun rencana
pelaksanaan kegiatan yang telah disetujui oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
(Rencana Kerja Kegiatan/ Plan of Action ) dalam bentuk matriks (Gantt Chart)
yang dilengkapi dengan pemetaan wilayah (mapping).
2. Perencanaan Upaya Kesehatan Pengembangan
Jenis upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok
puskesmas yang telah ada, atau upaya inovasi yang dikembangkan sendiri. Upaya
laboratorium medik, upaya laboratorium kesehatan masyarakat dan pencatatan dan
pelaporan tidak termasuk pilihan karena ketiga upaya ini merupakan upaya penunjang
yang harus dilakukan untuk kelengkapan upaya-upaya puskesmas. Langkah-langkah
perencanaan upaya kesehatan pengembangan yang dilakukan oleh puskesmas
mencakuphal-hal sebagai berikut:
a. Identifikasi upaya kesehatan pengembangan
Langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi upaya
kesehatan pengembangan yang akan diselenggarakan oleh puskesmas.
Identifikasi ini dilakukan berdasarkan ada/tidaknya masalah kesehatan yang
terkait dengan setiap upaya kesehatan pengembangan tersebut. Apabila
puskesmas memiliki kemampuan, identifikasi masalah dilakukan bersama
masyarakat melalui pengumpulan data secara langsung di lapangan (Survei
Mawas Diri).
Survei Mawas Diri adalah kegiatan pengumpulan data untuk
mengenali keadaan dan masalah yang dihadapi, serta potensi yang dimiliki
untuk mengatasi masalah tersebut.
Tahap Pelaksanaan :
5

Pengumpulan data cepat berupa data primer yakni yang
dikumpulkan langsung dari sumber data atau data sekunder yakni
yang berasal dari catatan yang ada.
Pengolahan data
Penyajian data berupa data masalah dan potensi
Tetapi apabila kemampuan pengumpulan data bersama masyarakat
tersebut tidak dimiliki oleh puskesmas, identifikasi dilakukan melalui
kesepakatan kelompok (Delbecq Technique) oleh petugas puskesmas
dengan mengikut sertakan Badan Penyantun Puskesmas.
Delbeck Technique adalah Perumusan masalah dan identifikasi
potensi melalui kesepakatan sekelompok orang yang memahami masalah
tersebut.
Tahap Pelaksanaan :
Pembentukan tim
Menyusun daftar masalah
Menetapkan kriteria penilaian masalah
Menetapkan urutan prioritas masalah berdasarkan kriteria penilaian
dilengkapi dengan uraian tentang potensi yang dimiliki.
Tergantung dari kemampuan yang dimiliki, jumlah upaya kesehatan
pengembangan yang terpilih dapat lebih dari satu.
Di samping itu identifikasi upaya kesehayan pengembangan dapat
pula memilih upaya yang bersifat inovatif yang tidak tercantum dalam
daftar upaya kesehatan puskesmas yang telah ada, melainkan
dikembangkan sendiri sesuai dengan masalah dan kebutuhan masyarakat
serta kemampuan puskesmas.
b. Menyusun usulan kegiatan
Langkah kedua yang dilakukan oleh puskesmas adalah menyusun
usulan kegiatan yang berisikan rincian kegiatan, tujuan sasaran, besaran
kegiatan (volume), waktu, lokasi serta perkiraan kebutuhan biaya untuk
setiap kegiatan. Rencana yang telah disusun tersebut diajukan dalam bentuk
matriks (Gantt Chart). Penyusunan rencana pada tahap awal pengembangan
6

program dilakukan melalui pertemuan yang dilaksanakan secara khusus
bersama dengan Badan Penyantun Puskesmas (BPP) dan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dalam bentuk musyawarah masyarakat.
c. Mengajukan usulan kegiatan
Langkah ketiga yang dilakukan oleh puskesmas adalah mengajukan
usulan kegiatan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk
pembiayaannya. Usulan kegiatan tersebut dapat pula diajukan ke Badan
Penyantun Puskesmas atau pihak-pihak lain. Apabila dilakukan ke pihak-
pihak lain, usulan kegiatan harus dilengkapi dengan uraian tentang latar
belakang, tujuan serta urgensi perlu dilaksanakannya upaya pengembangan
tersebut.
d. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
Langkah keempat yang dilakukan oleh puskesmas adalah menyusun
rencanapelaksanaan yang telah disetujui Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
atau penyandang dana lain (Rencana Kerja Kegiatan/ Plan of Action )
dalam bentuk matriks (Gantt Chart)yang dilengkapi dengan pemetaan
wilayah (mapping ). Penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan ini
dilakukan secara terpadu dengan penyusunan rencanapelaksanaan upaya
kesehatan wajib.
B. Pelaksanaan dan Pengendalian
Pelaksanaan dan Pengendalian adalah proses penyelenggaraan, pemantauan serta
penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan Puskesmas, baik rencana tahunan
upaya kesehatan wajib maupun rencana tahunan upaya kesehatan pengembangan, dalam
mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.
Langkah-langkah pelaksanaan dan pengendalian adalah sebagai berikut :
Pengorganisasian
Untuk dapat terlaksananya rencana kegiatan Puskesmas perlu dilakukan
pengorganisasian. Ada dua macam pengorganisasian yang harus dilakukan. Pertama,
7

pengorganisasian berupa penentuan para penanggungjawab dan para pelaksana untuk
setiap kegiatan serta untuk setiap satuan wilayah kerja dan seluruh wilayah kerja
kepada seluruh petugas Puskesmas dengan mempertimbangkan kemampuan yang
dimilikinya. Penetuan para penanggungjawab ini dilakukan melalui pertemuan
penggalangan tim pada awal tahun kegiatan.
Kedua, pengorganisasian berupa penggalangan kerjasama tim secara lintas
sektoral. Ada dua bentuk penggalangan kerjasama yang dapat dilakukan yaitu
penggalangan kerjasama bentuk dua pihak yakni antara dua sektor terkait, misalnya
antara puskesmas dengan sektor tenaga kerja pada waktu menyelenggarakan upaya
kesehatan kerja dan penggalangan kerjasama bentuk banyak pihak yakni antar
berbagai sektor terkait, misalnya antara Puskesmas dengan sektor pendidikan, serta
agama, sektor kecamatan pada waktu menyelenggarakan upaya kesehatan sekolah.
Penggalangan kerjasama lintas sektor ini dapat dilakukan secara langsung yakni antar
sektor-sektor terkait dan secara tidak langsung yakni dengan memanfaatkan
pertemuan koordinasi kecamatan.
Penyelenggaraan
Setelah pengorganisasian selesai dilakukan, kegiatan selanjutnya adalah
menyelenggarakan rencana kegiatan Puskesmas, dalam arti para penanggungjawab
dan para pelaksana yang telah ditetapkan pada pengorganisasian, ditugaskan
menyelenggarakan kegiatan Puskesmas sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Untuk dapat diselenggarakannya rencana tersebut perlu dilakukan kegiatan
sebagai berikut :
a. Mengkaji ulang rencana pelaksanan yang telah disusun terutama yang
menyangkut jadwal pelaksanaan, target pencapaian, lokasi wilayah kerja dan
rincian tugas para penanggungjawab dan pelaksanaan.
b. Menyusun jadwal kegiatan bulanan untuk tiap petugas sesuai dengan
rencanapelaksanaan yang telah disusun. Beban kegiatan Puskesmas harus
terbagi habis dan merata kepada seluruh petugas.
c. Menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Kendali mutu dan kendali biaya merupakan 2 hal penting dalam
penyelenggaraan Puskesmas. Kendali mutu adalah upaya yang dilaksanakan
8

secara berkesinambungan, sistematis, obyektif dan terpadu dalam menetapkan
masalah yang menyebabkan masalah mutu pelayanan berdasarkan standar
yang telah ditetapkan, menerapkan dan melaksanakan cara penyelesaian
masalah sesuai dengan kemampuan yang tersedia serta menilai hasil yang
dicapai dan menyusun saran tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu
pelayanan.
Sedangkan kendali biaya adalah upaya yang dilaksanakan secara
berkesinambungan, sistematis, objektif dan terpadu dalam menetapkan
kebijakan dan tatacara penyelenggaraan upaya kesehatan termasuk
pembiayaannya, serta memantau pelaksanaannya sehingga terjangkau oleh
masyarakat.
Pemantauan
Penyelenggaraan kegiatan harus diikuti dengan kegiatan pemantauan yang
dilakukan secara berkala. Kegiatan pemantauan mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Melakukan telaahan penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai, yang
dibedakan atas dua hal:
Telaahan internal, yakni telaahan bulanan terhadap penyelenggaraan
kegiatan dan hasil yang dicapai puskesmas, dibandingkan dengan
rencana dan standar pelayanan. Data yang dipergunakan diambil dari
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) yang berlaku.
Kesimpulan dirumuskan dalam dua bentuk. Pertama, kinerja
puskesmas yang terdiri dari cakupan (coverage), mutu (quality) dan
biaya (cost). Kedua, masalah dan hambatan yang ditemukan pada waktu
penyelenggaraan kegiatan puskesmas. Telaahan bulanan ini dilakukan
dalam Lokakarya Mini Bulanan puskesmas.
Telaahan eksternal yakni telaahan triwulan terhadap hasil yang dicapai
oleh sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya serta sektor
lain terkait yang ada di wilayah kerja puskesmas. Telaahan triwulan ini
dilakukan dalam Lokakarya Mini Triwulan puskesmas secara lintas
sektor.
9

b. Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan
pencapain kinerja puskesmas serta masalah dan hambatan yang ditemukan dari
hasil telaahan bulanan dan triwulanan.
Penilaian
Kegiatan penilaian dilakukan pada akhir tahun anggaran. Kegiatan yang
dilakukan mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Melakukan penilaian terhadap penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang
dicapai, dibandingkan dengan rencana tahunan dan standar pelayanan. Sumber
data yang dipergunakan pada penilaian dibedakan atas dua. Pertama, sumber
data primer yakni yang berasal dari SIMPUS dan berbagai sumber data lain
yang terkait, yang dikumpulkan secara khusus pada akhir tahun. Kedua, sumber
data sekunder yakni data dari hasil pemantauan bulanan dan triwulanan.
b. Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan
pencapaian serta masalah dan hambatan yang ditemukan untuk rencana tahun
berikutnya.
C. Pengawasan dan Pertanggungjawaban
Pengawasan dan pertanggungjawaban adalah proses memperoleh kepastian
ataskesesuaian penyelengaraan dan pencapaian tujuan Puskesmas terhadap rencana dan
peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku. Untuk
terselenggaranya pengawasan dan pertanggungjawaban dilakukan kegiatan sebagai berikut
1. Pengawasan
Pengawasan dibedakan atas dua macam yakni pengawasan internal dan
eksternal.Pengawasan internal dilakukan secara melekat oleh atasan langsung.Pengawasan
eksternal dilakukan oleh masyarakat,dinas kesehatan kabupaten/kota serta berbagai
institusi pemerintah terkait. Pengawasan mencakup aspekadminstratif, keuangan dan
teknis pelayanan.Apabila pada pengawasan ditemukan adanya penyimpangan, baik
terhadap rencana, standar, peraturan perundangudangan maupun berbagai kewajiban yang
berlaku, perlu dilakukan pembinaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
10

2. Pertanggungjawaban
Pada setiap akhir tahun anggaran, Kepala Puskesmas harus membuat laporan
pertanggungjawaban tahunan yang mencakup pelaksanaan kegiatan, serta perolehan dan
penggunaan berbagai sumberdaya termasuk keuangan. Laporan tersebut disampaikan
kepada Dinas kesehatan kabupaten/kota serta pihak-pihak terkait lainnya, termasuk
masyarakat melalui Badan Penyantun Puskesmas. Apabila terjadi penggantian Kepala
Puskesmas, maka Kepala Puskesmas yang lama diwajibkan membuat laporan
pertanggungjawaban masa jabatannya.
11

BAB III
ANALISIS SITUASI
3.1. Sejarah Puskesmas
Puskesmas Ambacang diresmikan pada hari rabu tanggal 5 juli 2006. pada saat
awal berdiri Puskesmas Ambacang hanya mempunyai 5 orang staf dengan kepala
puskesmas dr. Dewi Susanti Febri. Dalam perkembanganya sampai sekarang telah
memiliki 45 orang staf. Pada awal tahun berdiri Puskesmas Ambacang sebelumnya
merupakan wilayah kerja puskesmas.
3.2. Kondisi Geografis
Wilayah kerja puskesmas Ambacang meliputi empat kelurahan dari sembilan
kelurahan yang berada di kecamatan kuranji yaitu:
1. Kelurahan Pasar Ambacang
2. Kelurahan Anduring
3. Kelurahan Ampang
4. Kelurahan Lubuk Lintah
3.3. Kondisi Demografis
Jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas Ambacang adalah 46.900 jiwa,
dengan kepadatan penduduk rata-rata dengan rincian sebagai berikut
1. Kelurahan Pasar Ambacang : 16.818 jiwa
2. Kelurahan Anduring : 13.412 jiwa
3. Kelurahan Ampang : 6.933 jiwa
4. Kelurahan Lubuk Lintah : 9.737 jiwa
12

PETA WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMBACANG
KECAMATAN PADANG TIMUR
KECAMATAN NANGGALO
KECAMATAN PAUH
KECAMATAN LUBUK
BEGALUNG
KECAMATAN PADANG UTARA
PETA WILAYAH KERJA UKSPUSKESMAS AMBACANG KECAMATAN KURANJI
GEOMAPPING SARANA KESEHATAN WILAYAH KERJA
PUSKESMAS
PUSTU
POSKESDES
KLINIK SWASTA
APOTIK
AMBULANPOSYANDU BALITA
5
7
7
9
POSYANDU LANSIA
1
2
1
2
3.4. Sarana dan Prasarana
Data sarana dan prasarana kesehatan
a. Bangunan puskesmas induk : 1 unit
b. Bangunan puskesmas pembantu : 1 unit
c. Rumah paramedis : 2 unit
d. Kendaraan roda empat : 1 unit
e. Kendaraan roda dua : 3 unit
f. Rumah sakit : 1 buah
g. Rumah sakit bersalin : 2 buah
h. Klinik kesehatan : 2 buah
i. Praktek dokter swasta : 4 orang
j. Bidan praktek swasta : 7 orang
Data UKBM
a. Pos yandu balita : 28 buah
b. Pos yandu lansia : 6 buah
c. BATRA : 31 buah
d. Poskestren : 1 buah
e. Toga : 70 buah
Data Dasar/sasaran
13

a. Pemduduk : 46.900 jiwa
b. Ibu hamil : 1074 orang
c. Ibu bersalin : 1022 orang
d. Bayi : 976 orang
e. Balita : 4.803 orang
f. TK : 8 buah
g. SD : 22 buah
h. SMP/MTSN : 5 buah
i. SMA/SMK : 3 buah
j. PT : 1 buah
k. Rumah ibadah : 65 buah
l. Panti asuhan : 2 buah
m. Restoran/rumah makan : 19 buah
n. Sarana air bersih : 6726 buah
3.5 Ketenagaan
1. Tenaga kesehatan Puskesmas Ambacang
a. Dokter umum : 4 orang
b. Dokter gigi : 3 orang
c. SKM : 3 orang
d. Perawat (Akper) : 5 orang
e. Perawat (SPK) : 0 orang
f. Bidan (Akbid) : 15 orang
g. Bidan (DI) : 5 orang
h. Kesling (AKL) : 4 orang
i. Analis : 1 orang
j. Perawat gigi : 1 orang
k. Asisten apoteker : 2 orang
l. Sopir : 1 orang
m. Kader posyandu :112 orang
n. Tenaga foluntir : 3 orang
o. Cleaning service : 1 orang
14

3.6 kondisi sosial, budaya dan ekonomi
Penduduk wilayah kerja puskesmas ambacang sebagian besar beragama islam,
dengan mata pencaharian :
Tani : 45 %
Pegawai negri : 20 %
ABRI : 2 %
Buruh : 15 %
Lain-lain : 18 %
15

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Visi dan Misi puskesmas ambacang
Visi Puskesmas Ambacang
“Mewujudkan masyarakat sehat kecamatan Kuranji khususnya kelurahan:
Ps. Ambacang
Anduring
Lubuk Lintah
Kelurahan Ampang “
Misi puskesmas ambacang
• Mengerakkan pembangunan berwawasan kesehatan diwilayah kerja puskesmas ambacang.
• Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat diwilayah Kerja puskesmas ambacang.
• Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan,keluarga, masyarakat beserta lingkungannya.
4.2. Struktur Puskesmas Ambacang
16

17
Kepala Puskesmas
Dr.Hj.Mayhappy.M.
SP2PT
Aswitha.D
Umum/kepeg
Inventaris: Neni I
G. Obat: Darwina
BP Umum : Yantri Nora
Jiwa : Linda Astuti
Mata dan THT : Sasrawati
BP Gigi : drg.Uciria
KIA : Sri Hilda,S.Km
-ibu : : Sri Hilda,S.Km
-anak : Gadis.V
-ISPA : Nurhayati
-KB : Nurhayati
Labor : Meini Elfiza
Apotik : Nilawati
Gudang : Darwina
Bendahara
- ASKES/APBD/DA : Bismatullah
- JAMKESMAS : Nurmayanti
- B O K : Mardalena
- Retribusi : Nurfama
- Barang : Indriani
PUSTU : MahyuniPOSKESKEL : - Anduring : Wahyuni - Ampang : Raadsma D
- Pasar Ambacang : Zamlismi - Lubuk Lintah : Fitra Suryati
Upaya Kesehatan Masyarakat
Dr.Azzisri Boestari
Perencanaan
Ka.Pusk/TU
TATA USAHA
Asril Amran
PROMKES : Yenni Astuti
KESLING : Hasri Amra
GIZI : Riri
P2P : Surya,S.Km
- imunisasi : Devi Sartika -Filariasis : Kartini
- Campak : Devi Sartika -DBD : Hasri Astuti
- TB/Kusta : Helvi Yurita -PMS : Yeni Astuti
- Diare : Sasrawati -Rabies : Devi Sartika
- Malaria : Sasrawati
CAMAT
KURANJI
Upaya Kes Perorangan
Dr. Dian
Badan Penyantun Puskesmas
Inovatif
Kes.Or : Nurmayanti
Perkesmas : Linda Astuti
UKS : Verawati
Poskel : Kartini
Lansia : Linda Astuti
UKB : Yeni Astuti

4.3. Program Puskesmas
Program kesehatan puskesmas Ambacang Kuranji
1. Program kesehatan wajib
a. Promosi kesehatan
Penyuluhan
Posyandu
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Taman obat keluarga
b. Kesehatan lingkungan
c. Kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana
d. Peningkatan gizi
e. Pemberantasan penyakit menular
Imunisasi
Campak
TB/Kusta
Diare
Malaria
Filariasis
DBD
PMS
Rabies
f. Pengobatan
2. Program kesehatan pengembangan
18

Kesehatan sekolah
Kesehatan olahraga
Perawatan kesehatan masyarakat
Kesehatan kerja
Kesehatan gigi dan mulut
Kesehatan jiwa
Kesehatan mata dan tht
Kesehatan usia lanjut
Pembinaan pengobatan traditional
3. Program penunjang
Medical record
Apotik
Laboratorium
BAB V
19

KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Manajemen pelayanan kesehatan Puskesmas di Indonesia merupakan salah satu
cara untuk menciptakan masyarakat Indonesia sehat. Hal ini ditunjang dengan
dikeluarkannya Kebijakan Dasar Puskesmas yang melingkupi standar dan pedoman baik
teknis, manajemen, dan sumber daya termasuk pembiayaan.
5.2 Saran
Kebijakan dasar puskesmas yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/MENKES/SK/II/2004
dapat membimbing puskesmas untuk dapat meningkatkan pencapaian dalam hal
manajemen kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
20