Manajemen Puskesmas Helmi

27
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak azasi (UUD 1945, pasal 28 H ayat 1 dan UU No. 23 Tahun 1992) dan sekaligus sebagai investasi, sehingga perlu diupayakan, diperjuangkan dan ditingkatkan oleh setiap individu dan oleh seluruh komponen bangsa, agar masyarakat dapat menikmati hidup sehat, dan pada akhirnya dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Sehubungan dengan hal tersebut, pelayanan kesehatan di masyarakat perlu di tingkatkan baik yang bersifat promotif, preventive, curative dan rehabilitative. Sesuai dengan keputusan menteri kesehatan No 128/Menkes/SK/2004 tentang kebijakan dasar pusat kesehatan masyarakat yang menjelaskan bahwa puskesmas mempunyai 3 fungsi yaitu 1) sebagai pusat penggerak pembangunan yang berwawasan kesehatan, 2) pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat, dan 3) pusat pelayanan kesehatan strata 1.Namun dalam pelaksanaannya puskesmas masih menghadapi berbagai masalah yaitu kegiatan yang di laksanakan puskesmas kurang berorientasi pada pelayanan kuratif bagi pasien yang datang ke puskesmas dan keterlibatan masyarakat yang merupakan andalan penyelenggaraan pelayanan kesehatan tingkat pertama belum di kembangkan secara optimal. Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan Puskesmas perlu ditunjang oleh manajeman 1

Transcript of Manajemen Puskesmas Helmi

Page 1: Manajemen Puskesmas Helmi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan hak azasi (UUD 1945, pasal 28 H ayat 1 dan UU No. 23

Tahun 1992) dan sekaligus sebagai investasi, sehingga perlu diupayakan, diperjuangkan

dan ditingkatkan oleh setiap individu dan oleh seluruh komponen bangsa, agar masyarakat

dapat menikmati hidup sehat, dan pada akhirnya dapat mewujudkan derajat kesehatan

masyarakat yang optimal. Sehubungan dengan hal tersebut, pelayanan kesehatan di

masyarakat perlu di tingkatkan baik yang bersifat promotif, preventive, curative dan

rehabilitative.

Sesuai dengan keputusan menteri kesehatan No 128/Menkes/SK/2004 tentang

kebijakan dasar pusat kesehatan masyarakat yang menjelaskan bahwa puskesmas

mempunyai 3 fungsi yaitu 1) sebagai pusat penggerak pembangunan yang berwawasan

kesehatan, 2) pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat, dan 3) pusat pelayanan

kesehatan strata 1.Namun dalam pelaksanaannya puskesmas masih menghadapi berbagai

masalah yaitu kegiatan yang di laksanakan puskesmas kurang berorientasi pada pelayanan

kuratif bagi pasien yang datang ke puskesmas dan keterlibatan masyarakat yang

merupakan andalan penyelenggaraan pelayanan kesehatan tingkat pertama belum di

kembangkan secara optimal.

Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan

masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan Puskesmas perlu ditunjang oleh

manajeman Puskesmas yang baik. Mengingat status kesehatan Indonesia masih di bawah

negara-negara tetangga yang disebabkan oleh banyak hal seperti manajemen yang tidak

rapi, pendanaan yang tidak adekuat, program yang banyak dan sebagainya, maka dengan

manajemen yang baik diharapkan semua program yang telah direncanakan berjalan dengan

efektif dan efisien.

1.2. Tujuan Penulisan

a. Tujuan Umum

Mengetahui manajemen dan pembiayaan pelayanan kesehatan di Puskesmas secara

umum.

b. Tujuan Khusus

1

Page 2: Manajemen Puskesmas Helmi

Mengetahui tentang manajemen pelayanan kesehatan di Puskesmas Ambacang

Sebagai salah satu syarat dalam menjalankan kepanitraan klinik di bagian Ilmu

Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

1.3. Batasan Masalah

Makalah ini membahas tentang manajemen pelayanan kesehatan di Puskesmas

Ambacang

1.4 . Metode Penulisan

Metode penulisan makalah ini berupa tinjauan pustaka yang merujuk pada berbagai

literatur, analisis, dan diskusi.

2

Page 3: Manajemen Puskesmas Helmi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI

Manajemen Puskesmas didefinisikan sebagai rangkaian kegiatan yang bekerja

secara sistematis untuk menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisien.

Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan Puskesmas membentuk fungsi-fungsi

manajemen. Ada 3 (tiga) fungsi manajemen Puskesmas yang dikenal yakni Perencanaan,

Pelaksanaan dan Pengendalian, serta Pengawasan dan Pertangungjawaban. Semua fungsi

manajemen tersebut harus dilaksanakan secara terkait dan berkesinambungan

2.2 MANAJEMEN PUSKESMAS

Puskesmas merupakan organisasi struktural dan sebagai unit pelaksana teknis dinas

serta aspek fungsional bidang pelayanan kesehatan masyarakat yang merupakan unit

pelaksana pelayanan kesehatan masyarakat tingkat 1 yang bertanggung jawab untuk

melaksanakan identifikasi kondisi masalah kesehatan masyarakat dan lingkungan serta

fasilitas pelayanan kesehatan meliputi cakupan, mutu pelayanan, identifikasi mutu sumber

daya manusia dan provider, serta mentapkan kegiatan untuk menyelesaikan masalah.

Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan upayakesehatan

masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan Puskesmas perlu ditunjang oleh

manajeman Puskesmas yang baik.

A. Perencanaan

Perencanaan tingkat Puskesmas akan memberikan pandangan menyeluruh terhadap

semua tugas, fungsi dan peranan yang akan dijalankan dan menjadi tuntunan dalam proses

pencapaian tujuan Puskesmas secara efisien dan efektif. Perencanaan Puskesmas

merupakan inti kegiatan manajemen Puskesmas, karena semua kegiatan manajemen diatur

dan diarahkan oleh perencanaan. Dengan perencanaan Puskesmas, memungkinkan para

pengambil keputusan dan pimpinan Puskesmas untuk menggunakan sumber daya

Puskesmas secara berdaya guna dan berhasil guna. Untuk menjadikan organisasi dan

manajemen Puskesmas efektif dan berkinerja tinggi diawali dari perencanaan efektif.

Perencanaan meliputi kegiatan program dan kegiatan rutin puskesmas yang berdasarkan

3

Page 4: Manajemen Puskesmas Helmi

visi dan misi puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan primer dimana visi dan misi

digunakan sebagia acuan dalam melakukan setiap kegiatan pokok puskesmas . Selain itu,

kebijakan sistem puskesmas perlu ditinjau setiap akan melakukan perencanaan program,

kebijakan tersebut meliputi kebijakan mandiri dari Puskesmas serta adanya fungsi dan

upaya puskesmas yang berlandaskan pada UUD 1945 pasal 28, UU No.22 tahun 1999 dan

UU No.25 tahun 1999, PP No.25 tahun 2000 serta PP No.48 tahun 2000dimana tujuan dari

kebijakan tersebut adalah untuk mewujudkan puskesmas yang kuat dari segi kemitraan,

unit kesehatan mandiri dan teknologi tepat guna.

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan Puskesmas untuk

mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas. Rencana tahunan Puskesmas

dibedakan atas dua macam. Pertama, rencana tahunan upaya kesehatan wajib. Kedua,

rencana tahunan upaya kesehatan pengembangan.

1. Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Jenis upaya kesehatan wajib adalah sama untuk setiap Puskesmas yakni Promosi

Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu dan Anak termasu Keluarga Berencana,

Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular serta

Pengobatan.

Langkah-langkah perencanaan yang harus dilakukan Puskesmas adalah :

a. Menyusun usulan kegiatan

Langkah pertama yang dilakukan oleh puskesmas adalah menyusun usulan

kegiatandengan memperhatikan berbagai kebijakan yang berlaku, baik nasional

maupun daerah, sesuai dengan masalah sebagai hasil dari kajian data dan

informasi yang tersedia di puskesmas. Usulan ini disusun dalam bentuk matriks

(Gantt Chart) yang berisikan rincian kegiatan, tujuan, sasaran, besaran kegiatan

(volume), waktu, lokasiserta perkiraan kebutuhan biaya untuk setiap kegiatan.

b. Mengajukan usulan kegiatan

Langkah kedua yang dilakukan puskesmas adalah mengajukan usulan

kegiatan tersebut ke dinas kesehatan kabupaten/kota untuk persetujuan

pembiayaannya. Perlu diperhatikan dalam mengajukan usulan kegiatan harus

4

Page 5: Manajemen Puskesmas Helmi

dilengkapi dengan usulan kebutuhan rutin, sarana dan prasarana, dan operasional

puskesmas beserta pembiayaannya.

c. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan

Langkah ketiga yang dilakukan oleh puskesmas adalah menyusun rencana

pelaksanaan kegiatan yang telah disetujui oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

(Rencana Kerja Kegiatan/ Plan of Action ) dalam bentuk matriks (Gantt Chart)

yang dilengkapi dengan pemetaan wilayah (mapping).

2. Perencanaan Upaya Kesehatan Pengembangan

Jenis upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok

puskesmas yang telah ada, atau upaya inovasi yang dikembangkan sendiri. Upaya

laboratorium medik, upaya laboratorium kesehatan masyarakat dan pencatatan dan

pelaporan tidak termasuk pilihan karena ketiga upaya ini merupakan upaya penunjang

yang harus dilakukan untuk kelengkapan upaya-upaya puskesmas. Langkah-langkah

perencanaan upaya kesehatan pengembangan yang dilakukan oleh puskesmas

mencakuphal-hal sebagai berikut:

a. Identifikasi upaya kesehatan pengembangan

Langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi upaya

kesehatan pengembangan yang akan diselenggarakan oleh puskesmas.

Identifikasi ini dilakukan berdasarkan ada/tidaknya masalah kesehatan yang

terkait dengan setiap upaya kesehatan pengembangan tersebut. Apabila

puskesmas memiliki kemampuan, identifikasi masalah dilakukan bersama

masyarakat melalui pengumpulan data secara langsung di lapangan (Survei

Mawas Diri).

Survei Mawas Diri adalah kegiatan pengumpulan data untuk

mengenali keadaan dan masalah yang dihadapi, serta potensi yang dimiliki

untuk mengatasi masalah tersebut.

Tahap Pelaksanaan :

5

Page 6: Manajemen Puskesmas Helmi

Pengumpulan data cepat berupa data primer yakni yang

dikumpulkan langsung dari sumber data atau data sekunder yakni

yang berasal dari catatan yang ada.

Pengolahan data

Penyajian data berupa data masalah dan potensi

Tetapi apabila kemampuan pengumpulan data bersama masyarakat

tersebut tidak dimiliki oleh puskesmas, identifikasi dilakukan melalui

kesepakatan kelompok (Delbecq Technique) oleh petugas puskesmas

dengan mengikut sertakan Badan Penyantun Puskesmas.

Delbeck Technique adalah Perumusan masalah dan identifikasi

potensi melalui kesepakatan sekelompok orang yang memahami masalah

tersebut.

Tahap Pelaksanaan :

Pembentukan tim

Menyusun daftar masalah

Menetapkan kriteria penilaian masalah

Menetapkan urutan prioritas masalah berdasarkan kriteria penilaian

dilengkapi dengan uraian tentang potensi yang dimiliki.

Tergantung dari kemampuan yang dimiliki, jumlah upaya kesehatan

pengembangan yang terpilih dapat lebih dari satu.

Di samping itu identifikasi upaya kesehayan pengembangan dapat

pula memilih upaya yang bersifat inovatif yang tidak tercantum dalam

daftar upaya kesehatan puskesmas yang telah ada, melainkan

dikembangkan sendiri sesuai dengan masalah dan kebutuhan masyarakat

serta kemampuan puskesmas.

b. Menyusun usulan kegiatan

Langkah kedua yang dilakukan oleh puskesmas adalah menyusun

usulan kegiatan yang berisikan rincian kegiatan, tujuan sasaran, besaran

kegiatan (volume), waktu, lokasi serta perkiraan kebutuhan biaya untuk

setiap kegiatan. Rencana yang telah disusun tersebut diajukan dalam bentuk

matriks (Gantt Chart). Penyusunan rencana pada tahap awal pengembangan

6

Page 7: Manajemen Puskesmas Helmi

program dilakukan melalui pertemuan yang dilaksanakan secara khusus

bersama dengan Badan Penyantun Puskesmas (BPP) dan Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota dalam bentuk musyawarah masyarakat.

c. Mengajukan usulan kegiatan

Langkah ketiga yang dilakukan oleh puskesmas adalah mengajukan

usulan kegiatan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk

pembiayaannya. Usulan kegiatan tersebut dapat pula diajukan ke Badan

Penyantun Puskesmas atau pihak-pihak lain. Apabila dilakukan ke pihak-

pihak lain, usulan kegiatan harus dilengkapi dengan uraian tentang latar

belakang, tujuan serta urgensi perlu dilaksanakannya upaya pengembangan

tersebut.

d. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan

Langkah keempat yang dilakukan oleh puskesmas adalah menyusun

rencanapelaksanaan yang telah disetujui Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

atau penyandang dana lain (Rencana Kerja Kegiatan/ Plan of Action )

dalam bentuk matriks (Gantt Chart)yang dilengkapi dengan pemetaan

wilayah (mapping ). Penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan ini

dilakukan secara terpadu dengan penyusunan rencanapelaksanaan upaya

kesehatan wajib.

B. Pelaksanaan dan Pengendalian

Pelaksanaan dan Pengendalian adalah proses penyelenggaraan, pemantauan serta

penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan Puskesmas, baik rencana tahunan

upaya kesehatan wajib maupun rencana tahunan upaya kesehatan pengembangan, dalam

mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.

Langkah-langkah pelaksanaan dan pengendalian adalah sebagai berikut :

Pengorganisasian

Untuk dapat terlaksananya rencana kegiatan Puskesmas perlu dilakukan

pengorganisasian. Ada dua macam pengorganisasian yang harus dilakukan. Pertama,

7

Page 8: Manajemen Puskesmas Helmi

pengorganisasian berupa penentuan para penanggungjawab dan para pelaksana untuk

setiap kegiatan serta untuk setiap satuan wilayah kerja dan seluruh wilayah kerja

kepada seluruh petugas Puskesmas dengan mempertimbangkan kemampuan yang

dimilikinya. Penetuan para penanggungjawab ini dilakukan melalui pertemuan

penggalangan tim pada awal tahun kegiatan.

Kedua, pengorganisasian berupa penggalangan kerjasama tim secara lintas

sektoral. Ada dua bentuk penggalangan kerjasama yang dapat dilakukan yaitu

penggalangan kerjasama bentuk dua pihak yakni antara dua sektor terkait, misalnya

antara puskesmas dengan sektor tenaga kerja pada waktu menyelenggarakan upaya

kesehatan kerja dan penggalangan kerjasama bentuk banyak pihak yakni antar

berbagai sektor terkait, misalnya antara Puskesmas dengan sektor pendidikan, serta

agama, sektor kecamatan pada waktu menyelenggarakan upaya kesehatan sekolah.

Penggalangan kerjasama lintas sektor ini dapat dilakukan secara langsung yakni antar

sektor-sektor terkait dan secara tidak langsung yakni dengan memanfaatkan

pertemuan koordinasi kecamatan.

Penyelenggaraan

Setelah pengorganisasian selesai dilakukan, kegiatan selanjutnya adalah

menyelenggarakan rencana kegiatan Puskesmas, dalam arti para penanggungjawab

dan para pelaksana yang telah ditetapkan pada pengorganisasian, ditugaskan

menyelenggarakan kegiatan Puskesmas sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Untuk dapat diselenggarakannya rencana tersebut perlu dilakukan kegiatan

sebagai berikut :

a. Mengkaji ulang rencana pelaksanan yang telah disusun terutama yang

menyangkut jadwal pelaksanaan, target pencapaian, lokasi wilayah kerja dan

rincian tugas para penanggungjawab dan pelaksanaan.

b. Menyusun jadwal kegiatan bulanan untuk tiap petugas sesuai dengan

rencanapelaksanaan yang telah disusun. Beban kegiatan Puskesmas harus

terbagi habis dan merata kepada seluruh petugas.

c. Menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Kendali mutu dan kendali biaya merupakan 2 hal penting dalam

penyelenggaraan Puskesmas. Kendali mutu adalah upaya yang dilaksanakan

8

Page 9: Manajemen Puskesmas Helmi

secara berkesinambungan, sistematis, obyektif dan terpadu dalam menetapkan

masalah yang menyebabkan masalah mutu pelayanan berdasarkan standar

yang telah ditetapkan, menerapkan dan melaksanakan cara penyelesaian

masalah sesuai dengan kemampuan yang tersedia serta menilai hasil yang

dicapai dan menyusun saran tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu

pelayanan.

Sedangkan kendali biaya adalah upaya yang dilaksanakan secara

berkesinambungan, sistematis, objektif dan terpadu dalam menetapkan

kebijakan dan tatacara penyelenggaraan upaya kesehatan termasuk

pembiayaannya, serta memantau pelaksanaannya sehingga terjangkau oleh

masyarakat.

Pemantauan

Penyelenggaraan kegiatan harus diikuti dengan kegiatan pemantauan yang

dilakukan secara berkala. Kegiatan pemantauan mencakup hal-hal sebagai berikut:

a. Melakukan telaahan penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai, yang

dibedakan atas dua hal:

Telaahan internal, yakni telaahan bulanan terhadap penyelenggaraan

kegiatan dan hasil yang dicapai puskesmas, dibandingkan dengan

rencana dan standar pelayanan. Data yang dipergunakan diambil dari

Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) yang berlaku.

Kesimpulan dirumuskan dalam dua bentuk. Pertama, kinerja

puskesmas yang terdiri dari cakupan (coverage), mutu (quality) dan

biaya (cost). Kedua, masalah dan hambatan yang ditemukan pada waktu

penyelenggaraan kegiatan puskesmas. Telaahan bulanan ini dilakukan

dalam Lokakarya Mini Bulanan puskesmas.

Telaahan eksternal yakni telaahan triwulan terhadap hasil yang dicapai

oleh sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya serta sektor

lain terkait yang ada di wilayah kerja puskesmas. Telaahan triwulan ini

dilakukan dalam Lokakarya Mini Triwulan puskesmas secara lintas

sektor.

9

Page 10: Manajemen Puskesmas Helmi

b. Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan

pencapain kinerja puskesmas serta masalah dan hambatan yang ditemukan dari

hasil telaahan bulanan dan triwulanan.

Penilaian

Kegiatan penilaian dilakukan pada akhir tahun anggaran. Kegiatan yang

dilakukan mencakup hal-hal sebagai berikut:

a. Melakukan penilaian terhadap penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang

dicapai, dibandingkan dengan rencana tahunan dan standar pelayanan. Sumber

data yang dipergunakan pada penilaian dibedakan atas dua. Pertama, sumber

data primer yakni yang berasal dari SIMPUS dan berbagai sumber data lain

yang terkait, yang dikumpulkan secara khusus pada akhir tahun. Kedua, sumber

data sekunder yakni data dari hasil pemantauan bulanan dan triwulanan.

b. Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan

pencapaian serta masalah dan hambatan yang ditemukan untuk rencana tahun

berikutnya.

C. Pengawasan dan Pertanggungjawaban

Pengawasan dan pertanggungjawaban adalah proses memperoleh kepastian

ataskesesuaian penyelengaraan dan pencapaian tujuan Puskesmas terhadap rencana dan

peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku. Untuk

terselenggaranya pengawasan dan pertanggungjawaban dilakukan kegiatan sebagai berikut

1. Pengawasan

Pengawasan dibedakan atas dua macam yakni pengawasan internal dan

eksternal.Pengawasan internal dilakukan secara melekat oleh atasan langsung.Pengawasan

eksternal dilakukan oleh masyarakat,dinas kesehatan kabupaten/kota serta berbagai

institusi pemerintah terkait. Pengawasan mencakup aspekadminstratif, keuangan dan

teknis pelayanan.Apabila pada pengawasan ditemukan adanya penyimpangan, baik

terhadap rencana, standar, peraturan perundangudangan maupun berbagai kewajiban yang

berlaku, perlu dilakukan pembinaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

10

Page 11: Manajemen Puskesmas Helmi

2. Pertanggungjawaban

Pada setiap akhir tahun anggaran, Kepala Puskesmas harus membuat laporan

pertanggungjawaban tahunan yang mencakup pelaksanaan kegiatan, serta perolehan dan

penggunaan berbagai sumberdaya termasuk keuangan. Laporan tersebut disampaikan

kepada Dinas kesehatan kabupaten/kota serta pihak-pihak terkait lainnya, termasuk

masyarakat melalui Badan Penyantun Puskesmas. Apabila terjadi penggantian Kepala

Puskesmas, maka Kepala Puskesmas yang lama diwajibkan membuat laporan

pertanggungjawaban masa jabatannya.

11

Page 12: Manajemen Puskesmas Helmi

BAB III

ANALISIS SITUASI

3.1. Sejarah Puskesmas

Puskesmas Ambacang diresmikan pada hari rabu tanggal 5 juli 2006. pada saat

awal berdiri Puskesmas Ambacang hanya mempunyai 5 orang staf dengan kepala

puskesmas dr. Dewi Susanti Febri. Dalam perkembanganya sampai sekarang telah

memiliki 45 orang staf. Pada awal tahun berdiri Puskesmas Ambacang sebelumnya

merupakan wilayah kerja puskesmas.

3.2. Kondisi Geografis

Wilayah kerja puskesmas Ambacang meliputi empat kelurahan dari sembilan

kelurahan yang berada di kecamatan kuranji yaitu:

1. Kelurahan Pasar Ambacang

2. Kelurahan Anduring

3. Kelurahan Ampang

4. Kelurahan Lubuk Lintah

3.3. Kondisi Demografis

Jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas Ambacang adalah 46.900 jiwa,

dengan kepadatan penduduk rata-rata dengan rincian sebagai berikut

1. Kelurahan Pasar Ambacang : 16.818 jiwa

2. Kelurahan Anduring : 13.412 jiwa

3. Kelurahan Ampang : 6.933 jiwa

4. Kelurahan Lubuk Lintah : 9.737 jiwa

12

Page 13: Manajemen Puskesmas Helmi

PETA WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMBACANG

KECAMATAN PADANG TIMUR

KECAMATAN NANGGALO

KECAMATAN PAUH

KECAMATAN LUBUK

BEGALUNG

KECAMATAN PADANG UTARA

PETA WILAYAH KERJA UKSPUSKESMAS AMBACANG KECAMATAN KURANJI

GEOMAPPING SARANA KESEHATAN WILAYAH KERJA

PUSKESMAS

PUSTU

POSKESDES

KLINIK SWASTA

APOTIK

AMBULANPOSYANDU BALITA

5

7

7

9

POSYANDU LANSIA

1

2

1

2

3.4. Sarana dan Prasarana

Data sarana dan prasarana kesehatan

a. Bangunan puskesmas induk : 1 unit

b. Bangunan puskesmas pembantu : 1 unit

c. Rumah paramedis : 2 unit

d. Kendaraan roda empat : 1 unit

e. Kendaraan roda dua : 3 unit

f. Rumah sakit : 1 buah

g. Rumah sakit bersalin : 2 buah

h. Klinik kesehatan : 2 buah

i. Praktek dokter swasta : 4 orang

j. Bidan praktek swasta : 7 orang

Data UKBM

a. Pos yandu balita : 28 buah

b. Pos yandu lansia : 6 buah

c. BATRA : 31 buah

d. Poskestren : 1 buah

e. Toga : 70 buah

Data Dasar/sasaran

13

Page 14: Manajemen Puskesmas Helmi

a. Pemduduk : 46.900 jiwa

b. Ibu hamil : 1074 orang

c. Ibu bersalin : 1022 orang

d. Bayi : 976 orang

e. Balita : 4.803 orang

f. TK : 8 buah

g. SD : 22 buah

h. SMP/MTSN : 5 buah

i. SMA/SMK : 3 buah

j. PT : 1 buah

k. Rumah ibadah : 65 buah

l. Panti asuhan : 2 buah

m. Restoran/rumah makan : 19 buah

n. Sarana air bersih : 6726 buah

3.5 Ketenagaan

1. Tenaga kesehatan Puskesmas Ambacang

a. Dokter umum : 4 orang

b. Dokter gigi : 3 orang

c. SKM : 3 orang

d. Perawat (Akper) : 5 orang

e. Perawat (SPK) : 0 orang

f. Bidan (Akbid) : 15 orang

g. Bidan (DI) : 5 orang

h. Kesling (AKL) : 4 orang

i. Analis : 1 orang

j. Perawat gigi : 1 orang

k. Asisten apoteker : 2 orang

l. Sopir : 1 orang

m. Kader posyandu :112 orang

n. Tenaga foluntir : 3 orang

o. Cleaning service : 1 orang

14

Page 15: Manajemen Puskesmas Helmi

3.6 kondisi sosial, budaya dan ekonomi

Penduduk wilayah kerja puskesmas ambacang sebagian besar beragama islam,

dengan mata pencaharian :

Tani : 45 %

Pegawai negri : 20 %

ABRI : 2 %

Buruh : 15 %

Lain-lain : 18 %

15

Page 16: Manajemen Puskesmas Helmi

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Visi dan Misi puskesmas ambacang

Visi Puskesmas Ambacang

“Mewujudkan masyarakat sehat kecamatan Kuranji khususnya kelurahan:

Ps. Ambacang

Anduring

Lubuk Lintah

Kelurahan Ampang “

Misi puskesmas ambacang

• Mengerakkan pembangunan berwawasan kesehatan diwilayah kerja puskesmas ambacang.

• Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat diwilayah Kerja puskesmas ambacang.

• Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan,keluarga, masyarakat beserta lingkungannya.

4.2. Struktur Puskesmas Ambacang

16

Page 17: Manajemen Puskesmas Helmi

17

Kepala Puskesmas

Dr.Hj.Mayhappy.M.

SP2PT

Aswitha.D

Umum/kepeg

Inventaris: Neni I

G. Obat: Darwina

BP Umum : Yantri Nora

Jiwa : Linda Astuti

Mata dan THT : Sasrawati

BP Gigi : drg.Uciria

KIA : Sri Hilda,S.Km

-ibu : : Sri Hilda,S.Km

-anak : Gadis.V

-ISPA : Nurhayati

-KB : Nurhayati

Labor : Meini Elfiza

Apotik : Nilawati

Gudang : Darwina

Bendahara

- ASKES/APBD/DA : Bismatullah

- JAMKESMAS : Nurmayanti

- B O K : Mardalena

- Retribusi : Nurfama

- Barang : Indriani

PUSTU : MahyuniPOSKESKEL : - Anduring : Wahyuni - Ampang : Raadsma D

- Pasar Ambacang : Zamlismi - Lubuk Lintah : Fitra Suryati

Upaya Kesehatan Masyarakat

Dr.Azzisri Boestari

Perencanaan

Ka.Pusk/TU

TATA USAHA

Asril Amran

PROMKES : Yenni Astuti

KESLING : Hasri Amra

GIZI : Riri

P2P : Surya,S.Km

- imunisasi : Devi Sartika -Filariasis : Kartini

- Campak : Devi Sartika -DBD : Hasri Astuti

- TB/Kusta : Helvi Yurita -PMS : Yeni Astuti

- Diare : Sasrawati -Rabies : Devi Sartika

- Malaria : Sasrawati

CAMAT

KURANJI

Upaya Kes Perorangan

Dr. Dian

Badan Penyantun Puskesmas

Inovatif

Kes.Or : Nurmayanti

Perkesmas : Linda Astuti

UKS : Verawati

Poskel : Kartini

Lansia : Linda Astuti

UKB : Yeni Astuti

Page 18: Manajemen Puskesmas Helmi

4.3. Program Puskesmas

Program kesehatan puskesmas Ambacang Kuranji

1. Program kesehatan wajib

a. Promosi kesehatan

Penyuluhan

Posyandu

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Taman obat keluarga

b. Kesehatan lingkungan

c. Kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana

d. Peningkatan gizi

e. Pemberantasan penyakit menular

Imunisasi

Campak

TB/Kusta

Diare

Malaria

Filariasis

DBD

PMS

Rabies

f. Pengobatan

2. Program kesehatan pengembangan

18

Page 19: Manajemen Puskesmas Helmi

Kesehatan sekolah

Kesehatan olahraga

Perawatan kesehatan masyarakat

Kesehatan kerja

Kesehatan gigi dan mulut

Kesehatan jiwa

Kesehatan mata dan tht

Kesehatan usia lanjut

Pembinaan pengobatan traditional

3. Program penunjang

Medical record

Apotik

Laboratorium

BAB V

19

Page 20: Manajemen Puskesmas Helmi

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Manajemen pelayanan kesehatan Puskesmas di Indonesia merupakan salah satu

cara untuk menciptakan masyarakat Indonesia sehat. Hal ini ditunjang dengan

dikeluarkannya Kebijakan Dasar Puskesmas yang melingkupi standar dan pedoman baik

teknis, manajemen, dan sumber daya termasuk pembiayaan.

5.2 Saran

Kebijakan dasar puskesmas yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/MENKES/SK/II/2004

dapat membimbing puskesmas untuk dapat meningkatkan pencapaian dalam hal

manajemen kesehatan dan pembiayaan kesehatan.

20