Kuliah 3 - Afasia [Dr. Eddy Ario K., Sp.S]

download Kuliah 3 - Afasia [Dr. Eddy Ario K., Sp.S]

of 36

Transcript of Kuliah 3 - Afasia [Dr. Eddy Ario K., Sp.S]

  • 8/21/2019 Kuliah 3 - Afasia [Dr. Eddy Ario K., Sp.S]

    1/36

    dr. H. EDDY ARIO KOENTJORO, Sp.S

  • 8/21/2019 Kuliah 3 - Afasia [Dr. Eddy Ario K., Sp.S]

    2/36

    PENDAHULUAN

    Fungsi kortikal luhur -> bagian pengetahuan dr Neurologi behavior

    Neurobehavior : disiplin ilmu baru yg mengerti dan mengobati

    gangguan behavior (perilaku) krn kerusakan otak akibat suatu

    penyakit

    FKL : kemampuan manusia dr hasil kerja asosiasi dan integrasi tingkat

    tinggi dr korteks otak dgn bagian-bagian otak lainnya.

    FKL yg dpt dinilai scr neuropsikologi : atensi, bahasa, memori, eksekutif,

    visuospatial, praksis, emosi

    Gejala penurunan FKL : afasia, amnesia, apraksia, agnosia, akalkulia,

    aleksia, agrafia, perubahan emosi dsb

    Pd stroke dpt/tdk disertai gejala penurunan FKL -> penting untukkepentingan terapi dan rehabilitasi

  • 8/21/2019 Kuliah 3 - Afasia [Dr. Eddy Ario K., Sp.S]

    3/36

    Yang dimaksud dengan fungsi luhur

    /fungsi kortikal luhur :1. Bahasa2. Persepsi

    3. Memori

    4. Emosi

    5. Kognitif /Intelegensia

    Pada buku yang laindidefinisikan :

    1. Attention

    2. Memory

    3. Calculation

    4. Abstract, Thought

    5. Spatial

    6. Visual

  • 8/21/2019 Kuliah 3 - Afasia [Dr. Eddy Ario K., Sp.S]

    4/36

    FUNGSI KORTIKAL LUHUR

    Untuk memahami FKL perlu dipelajari neuroanatomi otak

    Fungsi kortikal primer:

    Penglihatan di korteks oksipital bilateral

    Pendengaran di korteks temporal bilateral

    Penciuman di korteks limbik frontal bilateral

    Perasa (eksteroseptif & propioseptif) di korteks parietal bilateral

    Pengecap di korteks insula bilateral

    Pergerakan di korteks motorik frontal bilateral

    Pd perkembangan ontogenik (individual) otak khususnya hemisfer

    terdapat spesialisasi otak yakni perbedaan fungsi otak belahan kiri

    (hemisfer kiri) dan kanan (hemisfer kanan)

  • 8/21/2019 Kuliah 3 - Afasia [Dr. Eddy Ario K., Sp.S]

    5/36

    HEMISFER KIRI

    Merupakan pusat otak yg dominan untuk berbahasa lisan dan tulisan

    Berperan dlm proses berpikir yg logis, analitis, linier dan bertindak yg

    rasional

    Gejala yg timbul jika ada kerusakan pd hemisfer kiri :

    Afasia

    Apraksia orobucal

    Aleksia

    Agrafia

    Akalkulia

    Gangguan orientasi kiri dan kanan

    Agnosia jari Gangguan emosi : Depresi

    Gangguan memori verbal

  • 8/21/2019 Kuliah 3 - Afasia [Dr. Eddy Ario K., Sp.S]

    6/36

    HEMISFER KANAN

    Berperan dlm pengamatan diri, pengamatan ruang dan pengamatan

    lingkungan Berbahasa non verbal, gaya bahasa

    Fungsi emosi yg berhubungan dgn visuospatial -> mengenal dan memahamiorg lain dgn mimik gembira/marah, bidang seni

    Berperan dlm proses berpikir holistik, berkaitan dgn emosi dan intuisi

    Pusat berimajinasi

    Berkembang dgn pengalaman non formal (di luar sekolah)

    Gejala yg timbul bila ada kerusakan di hemisfer kanan :

    Apraksia konstruksi dan berpakaian

    Prosogpagnosia

    Amusi

    Anosognosia Hemineglect

    Simultan anogsia

    Gangguan emosi : Mania

    Gangguan memori visual

  • 8/21/2019 Kuliah 3 - Afasia [Dr. Eddy Ario K., Sp.S]

    7/36

    STROKE PADA HEMISFER KIRI DENGAN GANGGUAN FKL

    Stroke terjadi akibat dr kontrol yg kurang terhadap faktor resikonya

    atau akibat kelainan dr lahir yg menyebabkan kelemahan pd dindingpembuluh darah di otak

    Faktor resiko stroke : Usia lanjut, HT, DM, penyakit Jantung, nutrisi yg

    tdk seimbang, merokok, penyakit sel darah, penyakit imun pembuluh

    darah dll

    Adanya gangguan ADO pd hemisfer kiri -> Afasia

    Sindroma afasia dpt digunakan untuk menentukan diagnosia topis

    Stroke hemisfer kiri dgn hemiparesis kanan srg disertai sindroma afasia

    Afasia dpt dipakai untuk mengetahui letak lesi stroke (anterior -> afasia

    motorik dan posterior -> afasia sensorik) dan luasnya lesi(anteroposterior -> afasia global)

  • 8/21/2019 Kuliah 3 - Afasia [Dr. Eddy Ario K., Sp.S]

    8/36

    AFASIA

    Afasia adalah Gangguan berbahasa

    Gangguan ini akibat kerusakan otak pd :

    Bagian-bagian otak yg bertugas memahami bahasa lisan dan tuliisan. Bagian ini

    sangat erat dgn bagian otak yg berperan menyimpan data dan simbol-simbol

    bahasa dan pengetahuan yg sdh dipelajari

    Bagian-bagian otak yg berfungsi mengeluarkan isi pikiran secara;

    Bahasa lisan yaitu tuturan kata dlm kalimat

    Bahasa tulisan berdasarkan peranan memori koordinasi pergerakan otot-otot jari Bagian-bagian otak yg mengintegrasi fungsi memahami bahasa dan

    mengeluarkan bahasa yg sdh dimengerti

    Bagian-bagian otak yg mengintegrasikan pusat fungsi berbahasa dgn komponen

    neurologi behavior lainnya

    Aktifitas berbahasa tergentung pd komponen sistem linguistik :

    Fonologikal -> berhubungan dgn fonim, unit suara yg terkecil

    Morfologikal-leksikal -> berhubungan dgn morfem, unit arti bahasa terkecil

    Semantik -> hunungan arti yg dpt dikatakan untuk dpt membentuk kata yg

    berarti

    Sintaktik -> berhubungan dgn peraturan organisasi sekwensial dr kata

  • 8/21/2019 Kuliah 3 - Afasia [Dr. Eddy Ario K., Sp.S]

    9/36

    PARAMETER MODALITAS BAHASA

    Bicara spontan

    Pengertian bahasa lisan

    Pengulangan yg didengar

    Penamaan/penyebutan yg disebutkan dgn kata dan kalimat serta

    distimulasi secara penglihatan

    Membaca dan mengerti bahasa tulisan Menulis tanpa adanya gangguan koordinasi otot-otot tangan dan jari

    dan gangguan sensibilitas jari

  • 8/21/2019 Kuliah 3 - Afasia [Dr. Eddy Ario K., Sp.S]

    10/36

  • 8/21/2019 Kuliah 3 - Afasia [Dr. Eddy Ario K., Sp.S]

    11/36

  • 8/21/2019 Kuliah 3 - Afasia [Dr. Eddy Ario K., Sp.S]

    12/36

  • 8/21/2019 Kuliah 3 - Afasia [Dr. Eddy Ario K., Sp.S]

    13/36

    PEMBAGIAN AFASIA

    AFASIA KELANCARAN

    BERBICARA

    PENGERTIAN

    BAHASA LISAN

    PENAMAAN PENGULANGAN MEMBACA MENULIS

    BROCA - + - - - -WERNICKE + - - - - -

    GLOBAL - - - - - -

    ANOMIK + + - + + +

    KONDUKSI

    + + +/- - + +TRANSKORTIKAL

    MOTORIK- + +/- + + +

    TRANSKORTIKAL

    SENSORIK+ - - + - +/-

    TRANSKORTIKAL

    CAMPURAN- - - + - -

    CATATAN : POSITIF BERARTI NORMAL NEGATIF BERARTI TERGANGGU POSITIF/NEGATIF

    BERARTI NORMAL ATAU SEDIKIT TERGANGGU

  • 8/21/2019 Kuliah 3 - Afasia [Dr. Eddy Ario K., Sp.S]

    14/36

  • 8/21/2019 Kuliah 3 - Afasia [Dr. Eddy Ario K., Sp.S]

    15/36

    AFASIA GLOBAL

    Bila modalitas inni semuanya terganggu sangat berat, biasanya

    penderita tdk ada suara sama sekali dan tdk mengerti pembicaraanlawan bicara sama sekali serta tdk mengerti bahasa tulisan, kerusakan

    otak yg luas disertai kelumpuhan otot-otot tubuh sisi kanan

    Afasia global setelah rehabilitasi tingkat keparahannya akan berkurang

    Penilaian dgn tes afasia yg parameter modalitas bahasanya sdh

    divalidasi dan distandarisasi

  • 8/21/2019 Kuliah 3 - Afasia [Dr. Eddy Ario K., Sp.S]

    16/36

    AFASIA BROCA (AFASIA MOTORIK)

    Pd fase akut stroke, gangguannya adalah sama sekali tdk dpt bertutur

    kata bahkan menyebut vokal dr huruf. Bila diperintah dgn kalimatperintah, penderita mengerti arti kalimat perintah tersebut dan

    melakukan jawaban dgn pergerakan tubuh sesuai kalimat perintah

    tersebut.

    Krn kerusakan pd daerah yg berdampinagn dgn pusat pergerakan otot

    tubuh (otak sisi kiri depan) -> kelumpuhan otot-otot tubuh sisi kanan Penilaian pd fase lanjut setelah rehabilitasi -> gangguan berupa sisa

    gejala dr afasia global

  • 8/21/2019 Kuliah 3 - Afasia [Dr. Eddy Ario K., Sp.S]

    17/36

    AFASIA WERNICKE (AFASIA MOTORIK)

    Pd fase akut -> gangguannya berupa penderita lancar berbicara, pd

    tingkat berat berbicaranya berlebihan sehingga lawan bicara tdk dptmengerti maksud penderita. Kalimat lawan bicara mampu didengar

    penderita tetapi tdk dpt dimengerti. Pd tingkat sgt berat, penderita tdk

    mengerti perintah 1 kata (misal: duduk, makan, tidur dll)

    Tdk ada kelumpuhan otot-otot tubuh -> keluarga penderita srg

    menganggap penderita mengalami skt jiwa Pd fase lanjut setelah rehabilitasi -> gangguan dpat berupa sisa gejala dr

    afasia global dgn tingkat pengertian bahasa lisan sedikit perbaikan

  • 8/21/2019 Kuliah 3 - Afasia [Dr. Eddy Ario K., Sp.S]

    18/36

    AFASIA KONDUKSI

    Ciri khas -> penderita tdk mampu mengulangi/meniru tutur kata atau

    kalimat yg diucapkan lawan bicara tetapi mampu bertutur kata lancardan mengerti kalimat yg diucapkan lawan bicara dan menjawabnya

  • 8/21/2019 Kuliah 3 - Afasia [Dr. Eddy Ario K., Sp.S]

    19/36

    AFASIA ANOMIK

    Penderita tdk mampu menyebut nama-nama benda yg diperlihatkan,

    angka, huruf, bentuk benda dan kata kerja dr gambar-gambar ygdiperlihatkan, menyebut nama binatang yg sdh didengarkan suaranya,

    menyebut benda yg dirabanya.

    Penderita mengalami kesulitan menemukan kata yg akan diucapkan

    dan pecakapan srg terhenti untuk mencari kata dan bila diucapkan

    salah sebut Gangguan anomik terdapat pd semua afasia dgn variasi kemampuan

    yg berbeda

  • 8/21/2019 Kuliah 3 - Afasia [Dr. Eddy Ario K., Sp.S]

    20/36

    AFASIA TRANSKORTIKAL MOTORIK

    Gangguan mirip afasia broca tetapi mampu meniru ucapan

    kata/kalimat lawan bicara

    AFASIA TRANSKORTIKAL SENSORIK

    Gangguan mirip afasia wernicke tetapi mampu meniru ucapankata/kalimat lawan bicara

    AFASIA TRANSKORTIKAL CAMPURAN

    Gangguan mirip afasia global tetapi mampu meniru ucapankata/kalimat lawan bicara

  • 8/21/2019 Kuliah 3 - Afasia [Dr. Eddy Ario K., Sp.S]

    21/36

    GANGGUAN BAHASA LAIN

    Aleksia dgn agrafia -> gangguan mengenal huruf, suku kata, kata dr

    kalimat sehingga hilang kemampuan membaca dan menulis. Berbicaradan mengerti bahasa lisan baik

    Aleksia tanpa agrafia -> gangguan mengenal huruf, suku kata, kata dan

    kalimat sehingga hilang kemampuan membaca, dpt menulis tetapi tdk

    dpt membaca apa yg ditulis. Berbicara dan mengerti bahasa lisan baik

  • 8/21/2019 Kuliah 3 - Afasia [Dr. Eddy Ario K., Sp.S]

    22/36

    STROKE PADA HEMISFER KANAN DENGAN GANGGUAN FKL

    Gangguan memori visual

    Menyebabkan penderita tdk dpt mengingat kembali apa yg baru dilihat, lbh

    berat sampai tdk mampu berimajinasi. Lesi pd lobus temporal

    Gangguan visuospatial

    Hemispatial neglect -> tdk mampu mengenal dan menyadari stimulus dr sisi

    kirinya. Gangguan ini dominan merupakan gangguan fungsi asosiatif tingkat

    tinggi lobus parietal kanan, namun dpt jg terjadi bila terdapat gangguan didaerah frontal dan subkortikal kanan

    Anosognosia -> penderita menyangkal bila menderita hemiparesi kiri atau

    hemihipestesia kiri. Lesi di parietal kanan

    Prosopagnosia -> penderita tdk mengenal muka anggota keluarganya

    sendiri. Lesi di parietooksipital kanan Apraksia konstruksi -> penderita tdk mampu menyusun balok sesuai gambar

    yg dilihatnya. Lesi di lobus parietal terutama kanan

    Apraksia berpakaian -> penderita tdk dpt mengenakan pakaian dgn urutan

    yg benar. Lesi di lobus parietal terutama kanan

  • 8/21/2019 Kuliah 3 - Afasia [Dr. Eddy Ario K., Sp.S]

    23/36

    GANGGUAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN FUNGSI EMOSI

    Penderita tdk dpt berbicara dgn lagu dan kalimat yg benar, nampak

    monoton. Letak lesi di anterior hemisfer kanan

    Penderita tdk mengenal wajah orang sdg marah atau tdk dan tdk

    mampu mengenal pembicaraan yg emosional (marah atau gembira)

    Penderita lbh bersifat impulsif, tdk peduli, terlalu berani. Gejala

    gangguan mood plg srg adalah Mania. Lesi di bagian sistem limbik

    kortikal hemisfer kanan

  • 8/21/2019 Kuliah 3 - Afasia [Dr. Eddy Ario K., Sp.S]

    24/36

  • 8/21/2019 Kuliah 3 - Afasia [Dr. Eddy Ario K., Sp.S]

    25/36

  • 8/21/2019 Kuliah 3 - Afasia [Dr. Eddy Ario K., Sp.S]

    26/36

  • 8/21/2019 Kuliah 3 - Afasia [Dr. Eddy Ario K., Sp.S]

    27/36

  • 8/21/2019 Kuliah 3 - Afasia [Dr. Eddy Ario K., Sp.S]

    28/36

  • 8/21/2019 Kuliah 3 - Afasia [Dr. Eddy Ario K., Sp.S]

    29/36

    Pemeriksaan fungsi luhur Meliputi aphasia, alexia, apraksia, agraphia, akalkulia,

    disorientasi kri-kanan (right-left disorientation),fingeragnosia. Pemeriksaan fungsi luhur dapat dikerjakan

    kalau penderita dalam kondisi kesadaran penuh (GCS 456).

  • 8/21/2019 Kuliah 3 - Afasia [Dr. Eddy Ario K., Sp.S]

    30/36

    a. Aphasia

    Periksa 6 modalitas bahasa yaitu bicara spontan,pemahaman, pengulangan, panamaan, membaca dan

    menulis. Dari sini dapat dibedakan berbagai jenis

    aphasia yaitu aphasia motorik, sensorik, konduksi,

    transkortikalis, anomik dan global. Berikut secara singkat ke 6 jenis aphasia tersebut:

    1) Aphasia motorik (=Broca): pemahaman auditorik

    baik, bicara spontan tidak lancar (non fluen),

    modalitas bahasa lainya terganggu. Lesi dibagianposterior girus frontalis inferior/area Brocas(area

    44, 45 broadman) kiri.

  • 8/21/2019 Kuliah 3 - Afasia [Dr. Eddy Ario K., Sp.S]

    31/36

    Aphasia sensorik (=Wernicke): pemahaman sangat terganggu, bicara spontan

    lancar (fluen) tapi kata-katanya tidak dapat dimengerti/neologisme,

    modalitas bahasa lainya terganggu. Lesi di region temporalis superior kiri

    sebagai area asosilasi auditorik (area 22 broadman), kadang meluas ke

    regio perietalis inferior kiri.

    3) Aphasia konduksi: pengulangannya sangat terganggu, pemahaman baik,bicara lancar kadang agak ragu, modalitas bahasa lainnya kadang

    terganggu. Lesi di fasikulus arkuatus (jaras yang menghubungkan antara

    daerah temporal paling belakang dengan korteks asosiasi lobus frontalis)

    kiri. Dibedakan menjadi dua yaitu bila lebih ke frontal maka kemampuan

    bicara kurang lancar, dan bila lebih ke posterior maka kemampuan

    bicaranya lancar

  • 8/21/2019 Kuliah 3 - Afasia [Dr. Eddy Ario K., Sp.S]

    32/36

    4) Aphasia transkortikalis: kemampuan pengulangannya relative

    baik, bicara spontan lancar (fluen) tapi kata-katanya tidk dapat

    dimengerti/neologisme sedangkan modalitas bahasa lainnya

    terganggu. Lesi disekitar daerah perisylvii. Dibedakan menjadi

    dua yaitu transkortikalis motorik dan transkortikalis sensorik.

    5) Aphasia anomik (=Aphasia amnestik, nominal): pemahaman

    jelek, modalitas bahasa lainnya baik. Merupakan aphasia yang

    ringan ditandai kesulitan dalam menemukan kata, mungkin

    merupakan sisa gejala dari salah satu jenis aphasia yang sudah

    membaik. Lesi di gyrus angularis kiri.

    6) Aphasia global: semua modalitas bahasa terganggu/jelek. Lesi

    didaerah sylvian dan sekitarnya hemisphere kiri dengan luas lesi

    sekitar 3,9 cm s/d 5,8 cm setara dengan 5 slices pada CT scan.

  • 8/21/2019 Kuliah 3 - Afasia [Dr. Eddy Ario K., Sp.S]

    33/36

    b. Alexia

    . Penderita tidak buta huruf. Penderita disuruh membaca, pada alexia

    penderita tidak dapat membaca. Apraksiaadalah ketidakmampuan penderita untuk melaksanakan

    gerakan sesuai dengan yang diperintahkan, sedangkan melaksanakan

    gerakan atas kemauannya sendiri tidak mengalami gangguan.

    Syaratnya tidak ada gangguan motorik, sensorik dan serebellum.

    Untuk kelainan di hemispher dominan (kiri) dikenal apraksia

    ideomotorik dan ideasional. Sedangkan pada kelainan di hemisphere

    non dominan (kanan) dikenal apraksia berpakaian (dressing apraksia)

    dan apraksia konstruksional, kedua jenis apraksia yang terakhir iniberkaitan dengan gangguan visio spasial.

  • 8/21/2019 Kuliah 3 - Afasia [Dr. Eddy Ario K., Sp.S]

    34/36

    Cara memeriksa: penderita diminta untuk mengambil air digelas

    kemudian disuruh meminumnya. Pada apraksia ideomotor penderita dapat

    melakukannya sebagian sedangkan pada apraksi ideasional penderita sulit

    melakukannya. Untuk apraksia berpakaian, penderita kesulitan untuk

    berpakaian sedangkan untuk apraksia konstruksional, penderita kesulitan

    untuk menyusun balok-balok.

    d. AgraphiaPenderita tidak dapat menulis. Caranya meminta penderita menulis

    namanya, kota kelahirannya dsb.

    e. Akalkulia

    Penderita tidak dapat melakukan perhitungan aritmatika sederhana, seperti

    pengurangan 7 dari seratus, dan seterusnya. Atau penjumlahan sederhana.

    Dimana sebelumnya penderita dapat melakukan dengan mudah.

  • 8/21/2019 Kuliah 3 - Afasia [Dr. Eddy Ario K., Sp.S]

    35/36

    f. Right-left disorientation

    Cara memeriksanya : kita sentuh telinga kiri, kaki kanan atau

    telinga kanan dan seterusnya, kemudian kita tanyakan kepadapenderita, yang kita sentuh tersebut sisi kiri atau kanan. Pada

    penderita dengan right-left disorientation (disorientasi kanan/kiri)

    akan mengalami kebingungan antara sisi kiri dan kanan (kesulitan

    membedakan sisi kanan dan kiri).

    g. Fingeragnosia

    Penderita tidak dapat mengenali baik jari-jarinya sendiri maupun

    jari-jari pemeriksa, biasanya tiga jari yaitu jari ke 2, 3 dan 4. Cara

    memeriksanya : penderita diminta menyebut jari-jari penderitaatau pemeriksa (biasanya digunakan jari 2, 3 dan 4).

  • 8/21/2019 Kuliah 3 - Afasia [Dr. Eddy Ario K., Sp.S]

    36/36

    TERIMA KASIH