KONSEP MEDIS ARTHRITIS REUMATOID.docx

29
I. KONSEP MEDIS ARTHRITIS REUMATOID A. Defenisi Artritis Reumatoid adalah penyakit autoimun sistemik kronis yang tidak diketahui penyebabnya dikarekteristikan dengan reaksi inflamasi dalam membrane sinovial yang mengarah pada destruksi kartilago sendi dan deformitas lebih lanjut ( Susan Martin Tucker.1998 ). Artritis Reumatoid ( AR ) adalah kelainan inflamasi yang terutama mengenai membran sinovial dari persendian dan umumnya ditandai dengan dengan nyeri persendian, kaku sendi, penurunan mobilitas, dan keletihan ( Diane C. Baughman. 2000 ). Artritis rematoid adalah suatu penyakit inflamasi kronik dengan manifestasi utama poliartritis progresif dan melibatkan seluruh organ tubuh ( Arif Mansjour. 2001 ). Reumatik dapat terjadi pada semua jenjang umur dari kanak-kanak sampai usia lanjut. Namun resiko Arthritis Reumatoid | 1

Transcript of KONSEP MEDIS ARTHRITIS REUMATOID.docx

Page 1: KONSEP MEDIS ARTHRITIS REUMATOID.docx

I. KONSEP MEDIS ARTHRITIS REUMATOID

A. Defenisi

Artritis Reumatoid adalah penyakit autoimun sistemik kronis yang

tidak diketahui penyebabnya dikarekteristikan dengan reaksi inflamasi

dalam membrane sinovial yang mengarah pada destruksi kartilago sendi dan

deformitas lebih lanjut ( Susan Martin Tucker.1998 ).

Artritis Reumatoid ( AR ) adalah kelainan inflamasi yang terutama

mengenai membran sinovial dari persendian dan umumnya ditandai dengan

dengan nyeri persendian, kaku sendi, penurunan mobilitas, dan keletihan

( Diane C. Baughman. 2000 ).

Artritis rematoid adalah suatu penyakit inflamasi kronik dengan

manifestasi utama poliartritis progresif dan melibatkan seluruh organ tubuh (

Arif Mansjour. 2001 ).

Reumatik dapat terjadi pada semua jenjang umur dari kanak-kanak

sampai usia lanjut. Namun resiko akan meningkat dengan meningkatnya

umur (Felson dalam Budi Darmojo, 1999).

Jadi Artritis Reumatoid merupakan penyakit autoimun yang dapat

menyebabkan inflamasi pada sendi terutama mengenai membrane synovial

pada sendi dan mengarah pada destruksi kartilago sendi sehingga

menyebabkan nyeri persendian, kaku sendi, penurunan mobilitas dan

keletihan. Dapat terjadi pada semua jenjang umur.

Artritis Rematoid diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, yaitu :

1. RA Tangan

Arthritis Reumatoid | 1

Page 2: KONSEP MEDIS ARTHRITIS REUMATOID.docx

Gejala awal yang khas dan RA pada tangan ialah pembengkakan sendi

PIP yang membentuk gambaran fusiform atau spindle-shape. Keadaan ini

kemudian diikuti dengan pembengkakan sendi metakarpofalangeal

(MCP) yang simetrik. Proses peradangan yang lama akan menyebabkan

kelemahan dari jaringan lunak disertai pula dengan subluksasi falang

proksimal sehingga menyebabkan deviasi jari-jari tangan kearah ulnar

(ulnar aeviation). Deviasi ulnar ini selalu disertai dengan deviasi radial

dan sendi radiocarpalis, sehingga akan memberikan gambaran deformitas

zig-zag .

Pada kasus lanjut dapat terjadi deformitas leher angsa (swan-neck) ,

sebagai akibat kombinasi dan hiper ekstensi sendi PIP dan fleksi sendi

DIP. Kombinasi dari fleksi sendi PIP dan ekstensi sendi DIP akan

menyebabkan deformitas boutonniere. Akibat dan semua ini akan

mengakibatkan tangan tidak dapat berfungsi dengan sempurna.

2. RA Pergelangan tangan

RA hampir selalu menyerang pengelangan tangan, pada awalnya berupa

sinovitis yang dapat diraba, dan pada keadaan lanjut terjadi deformitas

sehingga gerakan dorsofleksi pergelangan tangan terbatas (kurang dan

180o). Proliferasi sinovia kearah palmar akan menyebabkan penekanan

pada nervus medianus sehingga mengakibatkan terjadinya sindrom

carpal-tunnel, berupa parestesi pada aspek palmar ibujari, jari kedua dan

ketiga dan aspek radial jari keempat.

Arthritis Reumatoid | 2

Page 3: KONSEP MEDIS ARTHRITIS REUMATOID.docx

3. RA Siku

RA siku menyebabkan pembengkakan dan kontraktur fleksi. Keadaan ini

sering dijumpai dan menyebabkan kerusanan melakukan aktivitas sehari-

hari.

4. RA Bahu

RA bahu biasanya terjadi pada tahap lanjut penyakit ini, akibatnya terjadi

keterbatasan gerak dan rasa nyeri pada prosesus coracoid bagian bawah

dan lateral.

5. RA Cervikal

RA cervical menyebabkan nyeri dan kaku tengkuk. Biasanya sendi yang

terserang ialah Cl dan C2. Pada keadaan lanjut dapat terjadi subluksasi

atlanto-oksipital yang mengakibatkan penekanan pada syaraf spinal dan

menyebabkan gangguan neurologik.

6. RA Panggul

Gejala RA panggul yang dapat dilihat ialah gangguan jalan dan

keterbatasan gerakan sendi, sedangkan pembengkakan dan nyeri sendi

sulit diobservasi, penderita hanya merasa tidak enak di lipat paha yang

menjalar ke pantat, pinggang bawah dan lutut.

7. RA Lutut

Gejala yang sering terlihat ialah hipertrofi sinovia dan efusi sendi.

8. RA Pergelangan kaki dan kaki

RA didaerah ini memberikan gambaran yang tidak berbeda dengan RA

tangan. Subluksasi dari ibu jari kaki menyebabkan terjadinya deformitas

Arthritis Reumatoid | 3

Page 4: KONSEP MEDIS ARTHRITIS REUMATOID.docx

hammer toe. Disertai dengan deformitas lainnya akan menyebabkan

kesukaran dalam menggunakan sepatu normal, sehingga diperlukan

sepatu khusus.

B. Etiologi

Penyebab utama penyakit Reumatik masih belum diketahui secara

pasti. Namun ada beberapa teori yang dikemukakan sebagai penyebab

Artritis Reumatoid, yaitu (Lemone & Burke, 2001) :

1.      Infeksi  

  faktor infeksi mungkin disebabkan oleh karena virus dan organisme

mikroplasma atau grup difterioid yang menghasilkan antigen tipe II

kolagen dari tulang rawan sendi penderita.  

2.      Endokrin

Kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, sehingga kadar hormon

di dalam darah bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu

fungsi tubuh. .

3.      Autoimun

Pada saat ini Artritis rheumatoid diduga disebabkan oleh faktor

autoimun dan   Autoimun ini bereaksi terhadap kolagen tipe II.

autoimun terjadi karena adanya gangguan pada fungsi normal dari

sistem imun, sehingga sistem imun menyerang jaringan tubuh sendiri.

Bisa juga karena kegagalan antibodi mengenali sel tubuhnya sendiri dan

menganggapnya benda asing sehingga merusaknya.

Arthritis Reumatoid | 4

Page 5: KONSEP MEDIS ARTHRITIS REUMATOID.docx

4.      Metabolik

Tulang Tidak bisa menyimapan  cadangan dan tempat metabolisme

berbagai mineral terutama kalsium dan fosfat.

5.       Faktor genetic

Lebih sering menyerang wanita daripada laki-laki. Walaupun dapat

meyerang segala jenis umur, namun lebih sering terjadi pada umur 30-

50 tahun.Sebagai faktor presdeposisi karena terdapat hubungan anatara

produk komplek histokompabilitas kelas II   serta pemicu lingkungan.

C. Patofisiologi

Inflamasi mula-mula mengenai sendi-sendi sinovial seperti edema,

kongesti vaskular, eksudat febrin dan infiltrasi selular.  Peradangan yang

berkelanjutan, sinovial menjadi menebal, terutama pada sendi artikular

kartilago dari sendi.  Pada persendian ini granulasi membentuk pannus, atau

penutup yang menutupi kartilago.  Pannus masuk ke tulang sub chondria.

Jaringan granulasi menguat karena radang menimbulkan gangguan pada

nutrisi kartilago artikuer. Kartilago menjadi nekrosis.

Tingkat erosi dari kartilago menentukan tingkat ketidakmampuan

sendi.  Bila kerusakan kartilago sangat luas maka terjadi adhesi diantara

permukaan sendi, karena jaringan fibrosa atau tulang bersatu (ankilosis). 

Kerusakan kartilago dan tulang menyebabkan tendon dan ligamen jadi

Arthritis Reumatoid | 5

Page 6: KONSEP MEDIS ARTHRITIS REUMATOID.docx

lemah dan bisa menimbulkan subluksasi atau dislokasi dari persendian. 

Invasi dari tulang sub chondrial bisa menyebkan osteoporosis setempat.

Lamanya arthritis rhematoid berbeda dari tiap orang. Ditandai

dengan masa adanya serangan dan tidak adanya serangan.  Sementara ada

orang yang sembuh dari serangan pertama dan selanjutnya tidak terserang

lagi.  Yang lain. terutama yang mempunyai faktor rhematoid (seropositif

gangguan rhematoid) gangguan akan menjadi kronis yang progresif.

D. Manifestasi Klinis

1. Tanda dan gejala setempat

a. Sakit persendian disertai kaku terutama pada pagi hari (morning

stiffness) dan gerakan terbatas, kekakuan berlangsung tidak lebih

dari 30 menit dan dapat berlanjut sampai berjam-jam dalam

sehari. Kekakuan ini berbeda dengan kekakuan osteoartritis yang

biasanya tidak berlangsung lama.

b. Lambat laun membengkak, panas merah, lemah

c. Poli artritis simetris sendi perifer atau semua sendi bisa

terserang,panggul, lutut, pergelangan tangan, siku, rahang dan

bahu. Paling sering mengenai sendi kecil tangan, kaki,

pergelangan tangan, meskipun sendi yang lebih besar  seringkali

terkena juga

d. Artritis erosive atau sifat radiologis penyakit ini. Peradangan

sendi yang kronik menyebabkan erosi pada pinggir tulang dan

ini dapat dilihat pada penyinaran sinar X

Arthritis Reumatoid | 6

Page 7: KONSEP MEDIS ARTHRITIS REUMATOID.docx

e. Deformitas atau pergeseran ulnar, deviasi jari-jari, subluksasi

sendi metakarpofalangea, deformitas b€outonniere dan leher

angsa. Sendi yang lebih besar mungkin juga terserang yang

disertai penurunan kemampuan fleksi ataupun ekstensi. Sendi

mungkin mengalami ankilosis disertai kehilangan kemampuan

bergerak yang total

f. Rematoid nodul merupakan massa subkutan yang terjadi pada

1/3 pasien dewasa, kasus ini sering menyerang bagian siku

(bursa olekranon) atau sepanjang permukaan ekstensor lengan

bawah, bentuknya oval atau bulat dan padat.

2.      Tanda dan gejala sistemik

·         Lemah, demam, tachikardi, berat badan turun, anemia, anoreksia

Bila ditinjau dari stadium, maka pada RA terdapat tiga stadium yaitu:

a. Stadium Sinovisis

Pada stadium ini terjadi perubahan dini pada jaringan sinovial yang

ditandai hiperemi, edema karena kongesti, nyeri pada saat istirahat

maupun saat bergerak, bengkak dan kekakuan

b. Stadium Destruksi

Pada stadium ini selain terjadi kerusakan pada jaringan sinovial

terjadi juga pada jaringan sekitarnya yang ditandai adanya

kontraksi tendon

Arthritis Reumatoid | 7

Page 8: KONSEP MEDIS ARTHRITIS REUMATOID.docx

c. Stadium Deformitas

Pada stadium ini terjadi perubahan secara progresif dan berulang

kali, deformitas dan gangguan fungsi secara menetap. Perubahan

pada sendi diawali adanya sinovitis, berlanjut pada pembentukan

pannus, ankilosis fibrosa dan terakhir ankilosis tulang.

E. Pemeriksaan Penunjang

1. Sinar X dari sendi yang sakit : menunjukkan pembengkakan pada

jaringan lunak, erosi sendi, dan osteoporosis dari tulang yang berdekatan

( perubahan awal ) berkembang menjadi formasi kista tulang,

memperkecil jarak sendi dan subluksasio. Perubahan osteoartristik yang

terjadi secara bersamaan.

2. Scan radionuklida : mengidentifikasi peradangan sinovium

3. Artroskopi Langsung : Visualisasi dari area yang menunjukkan

irregularitas/ degenerasi tulang pada sendi

4. Aspirasi cairan sinovial : mungkin menunjukkan volume yang lebih

besar dari normal: buram, berkabut, munculnya warna kuning ( respon

inflamasi, produk-produk pembuangan degeneratif ); elevasi SDP dan

lekosit, penurunan viskositas dan komplemen ( C3 dan C4 ).

5. Biopsi membran sinovial : menunjukkan perubahan inflamasi dan

perkembangan panas.

Arthritis Reumatoid | 8

Page 9: KONSEP MEDIS ARTHRITIS REUMATOID.docx

6. Pemeriksaan cairan sendi melalui biopsi, FNA (Fine Needle Aspiration)

atau atroskopi; cairan sendi terlihat keruh karena mengandung banyak

leukosit dan kurang kental dibanding cairan sendi yang normal.

Kriteria diagnostik Artritis Reumatoid adalah terdapat poli- arthritis

yang simetris yang mengenai sendi-sendi proksimal jari tangan dan kaki

serta menetap sekurang-kurangnya 6 minggu atau lebih bila ditemukan

nodul subkutan atau gambaran erosi peri-artikuler pada foto rontgen.

F. Komplikasi

1. Dapat menimbulkan perubahan pada jaringan lain seperti adanya proses

granulasi di bawah kulit yang disebut subcutan nodule

2.   Pada otot dapat terjadi myosis, yaitu proses granulasi jaringan otot

3. Pada pembuluh darah terjadi tromboemboli : Tromboemboli adalah

adanya sumbatan pada pembuluh darah yang disebabkan oleh adanya

darah yang membeku.

4. Terjadi splenomegali : Slenomegali merupakan pembesaran limfa,jika

limfa membesar kemampuannya untuk  menyebabkan berkurangnya

jumlah sel darah putih dan trombosit dalam sirkulasi menangkap dan

menyimpan sel-sel darah akan meningkat.

G. Penatalaksanaan

Prinsip dasar dari pengobatan arthritis rematoid adalah mengistirahatkan

sendi yang terkena, karena pemakaian sendi yang terkena akan

memperburuk peradangan.

Arthritis Reumatoid | 9

Page 10: KONSEP MEDIS ARTHRITIS REUMATOID.docx

Mengistirahatkan sendi secara rutin seringkali membantu mengurangi nyeri.

Pembidaian bisa digunakan untuk imobilisasi dan mengistirahatkan satu

atau beberapa sendi, tetapi untuk mencegah kekakuan, perlu dilakukan

beberapa pergerakan sendi yang sistematis.

Obat-obatan utama yang digunakan untuk mengobati arthritis rematoid

adalah obat anti peradangan non-steroid, obat slow-acting, kortikosteroid

dan obat imunosupresif.

H. Prognosis

Pada umumnya pasien artritis reumatoid akan mengalami manifestasi

penyakit yang bersifat monosiklik (hanya mengalami satu episode artritis

reumatoid dan selanjutnya akan mengalami remisi sempurna). Tapi

sebagian besar penyakit ini telah terkena artritis reumatoid akan menderita

penyakit ini selama sisa hidupnya dan hanya diselingi oleh beberapa masa

remisi yang singkat (jenis polisiklik). Sebagian kecil lainnya akan

menderita artritis reumatoid yang progresif yang disertai dengan

penurunan kapasitas fungsional yang menetap pada setiap eksaserbasi.

penyakit ini bersifat sistemik. Maka seluruh organ dapat diserang,

baik mata, paru-paru, jantung, ginjal, kulit, jaringan ikat, dan sebagainya.

Bintik-bintik kecil yang berupa benjolan atau noduli dan tersebar di

seluruh organ di badan penderita. Pada paru-paru dapat menimbulkan lung

fibrosis, pada jantung dapat menimbulkan pericarditis, myocarditis dan

seterusnya. Bahkan di kulit, nodulus rheumaticus ini bentuknya lebih besar

dan terdapat pada daerah insertio dan otot-otot atau pada daerah extensor.

Arthritis Reumatoid | 10

Page 11: KONSEP MEDIS ARTHRITIS REUMATOID.docx

Bila RA nodule ini kita sayat secara melintang maka kita akan dapati

gambaran: nekrosis sentralis yang dikelilingi dengan sebukan sel-sel

radang mendadak dan menahun yang berjajar seperti jeruji roda sepeda

(radier) dan membentuk palisade. Di sekitarnya dikelilingi oleh deposit-

deposit fibrin dan di pinggirnya ditumbuhi dengan fibroblast. Benjolan

rematik ini jarang dijumpai pada penderita-penderita RA jenis ringan.

Disamping hal-hal yang disebutkan di atas gambaran anemia pada

penderita RA bukan disebabkan oleh karena kurangnya zat besi pada

makanan atau tubuh penderita. Hal ini timbul akibat pengaruh imunologik,

yang menyebabkan zat-zat besi terkumpul pada jaringan limpa dan sistema

retikulo endotelial, sehingga jumlahnya di daerah menjadi kurang.

Kelainan sistem pencernaan yang sering dijumpai adalah gratitis dan ulkus

peptik yang merupakan komplikasi utama penggunaan obat antiinflamasi

nonsteroid (OAINS) atau obat pengubah perjalanan penyakit (desease

modifying antiremathoid drugs, DMARD) yang menjadi faktor penyebab

morbiditas dan mortalitas utama pada artritis reumatoid. Komplikasi saraf

yang terjadi tidak memberikan gambaran jelas, sehingga sukar dibedakan

antara akibat lesi artikular dan lesi neuropatik. Umumnya berhubungan

dengan mielopati akibat ketidakstabilan vertebra servikal dan neuropati

iskemik akibat vaskulitis.

Arthritis Reumatoid | 11

Page 12: KONSEP MEDIS ARTHRITIS REUMATOID.docx

I. Pencegahan

Menjaga supaya rematik tidak terlalu mengganggu aktivitas sehari –

hari, sebaiknya digunakan air hangat bila mandi pada pagi hari. Dengan air

hangat pergerakan sendi menjadi lebih mudah bergerak. Selain mengobati,

kita juga bisa mencegah datangnya penyakit ini, seperti: tidak melakukan

olahraga secara berlebihan, menjaga berat badan tetap stabil, menjaga

asupan makanan selalu seimbang sesuai dengan kebutuhan tubuh, terutama

banyak memakan ikan laut. Mengkonsumsi suplemen bisa menjadi pilihan,

terutama yang mengandung Omega 3. Didalam omega 3 terdapat zat yang

sangat efektif untuk memelihara persendian agar tetap lentur.

Arthritis Reumatoid | 12

Page 13: KONSEP MEDIS ARTHRITIS REUMATOID.docx

II. ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1. Aktivitas/ Istirahat

Gejala : Nyeri sendri karena gerakan, nyeri

tekan, memburuk dengan stres

pada sendi ; kekakuan pada pagi

hari, biasanya terjadi bilateral dan

simetris. Limitasi fungsional yang

berpengaruh pada gaya hidup,

waktu senggang, pekerjaan,

keletihan.

Tanda : Malaise, keterbatasan rentang

gerak, atrofi otot, kulit, kontraktor /

kelainan pada sendi.

2. Kardiovaskuler

Gejala : Fenomena Raynaud jari tangan/

kaki (mis: pucat intermitten,

sianosis, kemudian kemerahan

pada jari sebelum warna kembali

normal.

3. Integritas ego

Gejala : Faktor-faktor stres akut/kronis :

mis, finansial, pekerjaan,

Arthritis Reumatoid | 13

Page 14: KONSEP MEDIS ARTHRITIS REUMATOID.docx

ketidakmampuan, faktor-faktor

hubungan. Keputusan dan

ketidakberdayaan (situasi

ketidakmampuan). Ancaman pada

konsep diri, citra tubuh, identitas

pribadi ( misalnya ketergantungan

pada orang lain).

4. Makanan / cairan

Gejala : Ketidakmampuan untuk

menghasilkan/ mengkonsumsi

makanan /cairan adekuat : mual,

anoreksia, kesulitan untuk

mengunyah

Tanda : Penurunan berat badan,

kekeringan pada membran

mukosa.

5. Hygiene

Gejala : Berbagai kesulitan untuk

melaksanakan aktivitas perawatan

pribadi. Ketergantungan.

6. Neurosensori

Arthritis Reumatoid | 14

Page 15: KONSEP MEDIS ARTHRITIS REUMATOID.docx

Gejala : Kebas, semutan pada tangan dan

kaki, hilangnya sensasi pada jari

tangan.

Tanda : Pembengkakan jaringan sendi

simetris.

7. Nyeri/ kenyamanan

Gejala : Fase akut dari nyeri ( mungkin

tidak disertai oleh pembengkakan

jaringan lunak pada sendi).

8. Keamanan

Gejala : Kulit mengkilat, ttegang, nodul

subkutan, lesi kulit, ulkus kaki.

Kesulitan dalam ringan dalam

menangani tugas/ pemeliharaan

rumah tangga. Demam ringan

menetap.

9. Interaksi sosial

Gejala : Kerusakan interaksi sosial dengan

keluarga/ orang lain ; perubahan

peran; isolasi.

B. Diagnosa Keperawatan

Arthritis Reumatoid | 15

Page 16: KONSEP MEDIS ARTHRITIS REUMATOID.docx

1. Nyeri berhubungan dengan perubahan patologis oleh ATHRITIS

rhematoid.

2. Risiko cedera berhubungan dengan hilangnya kekuatan otot, rasa

nyeri.

3. Gangguan citra tubuh./perubahan penampilan peran

berhubungan dengan perubahankemampuan untuk

melaksanakan tugas-tugas umum, peningkatan penggunaan

energi,ketidakseimbangan mobilitas.

C. Intervensi Keperawatan

1. Nyeri berhubungan dengan perubahan patologis oleh arthritis

rheumatoid

Tujuan : Kebutuhan rasa nyaman klien terpenuhi atau klien

terhindar dari rasa nyeri

Rencana/tindakan Keperawatan

a. Istirahatkan klien sesuai kondisi (bed rest). Hal ini dapat membantu

menurunkan stress muskuloskeletal, mengurangi tegangan otot, dan

meningkatkan relaksasi karena kelelahan dapat mendorong terjadinya

nyeri.

b. Pertahankan posisi fisiologis dengan benar atau body alignment yang

baik. Bantu dan ajari klien untuk menghindari gerakan eksternal rotasi

Arthritis Reumatoid | 16

Page 17: KONSEP MEDIS ARTHRITIS REUMATOID.docx

pada ekstremitas. Hindarkan menggunakan bantal dibawah lutut,

tetapi letakkan bantal diatara lutut, hindari fleksi leher.

c. Hindari gerakan yang cepat dan tiba-tiba karena dapat menimbulkan

dislokasi dan stres pada sendi-sendi

d. Lakukan perawatan dengan hati-hati khususnya pada anggota-anggota

tubuh yang sakit. Karena gerakan-gerakan yang kasar akan semakin

menimbulkan nyeri

e. Gunakan terapi panas misal kompres hangat pada area/bagian tubuh

yang sakit. Panas dapat meningkatkan sirkulasi, relaksai otot-otot,

mengurangi kekakuan. Kemungkinan juga dapat membvantu

pengeluaran endorfin yaitu sejenis morfin yang diproduksi oleh tubuh.

f. Lakukan peawatan kulit dan masase perlahan. Hal ini membantu

meningkatkan aliran darah relaksasi otot, dan menghambat impuls-

impuls nyeri serta merangsang pengeluaran endorfin.

g. Memberikan obata-obatab sesuai terapi dokter misal, analgetik,

antipiretik, anti inflamasi.

2. Risiko cedera berhubungan dengan hilangnya kekuatan otot dan sendi

Tujuan : Klien terhindar dari cedera

Rencana/tindakan Keperawatan

a. Gunakan sepatu yang menyokong, hindarkan lantai yang licin,

menggunakan pegangan dikamar mandi.

Arthritis Reumatoid | 17

Page 18: KONSEP MEDIS ARTHRITIS REUMATOID.docx

b. Lakukan latihan ROM (bila memungkinkan). Untuk meningkatkan

mobilitas dan kekuatan otot, mencegah deformitas, memperthankan

fungsi semaksimal mungkin

c. Monitor atau observasi efek penggunaan obat-obatan misal ada

perdarahan pada lambung, hematemesis.

3. Gangguan citra tubuh./perubahan penampilan peran berhubungan

dengan perubahan kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas umum,

peningkatan penggunaan energi,ketidakseimbangan mobilitas

Tujuan : klien memahami perubahan-perubahan tubuhnya akibat proses

penyakit

Rencana / tindakan keperawatan

a. Dorong pengungkapan mengenai masalah, proses penyakit, dan

harapan masa depan

b. Diskusikan persepsi klien mengenai bagaimana orang terdekat

dalam menerima keterbatasan klien

c. Perhatikan perilaku menarik diri, menyangkal atau terlalu

memperhatikan tubuh/perubahan

d. susun batasan pada perilaku maladaptive. Bantu pasien untuk

mengidentifikasi perilaku positif yang dapat membantu koping

e. Ikut sertakan pasien dalam merencanakan perawatan dan membuat

jadwal aktivitas

D. Evaluasi Keperawatan

Arthritis Reumatoid | 18

Page 19: KONSEP MEDIS ARTHRITIS REUMATOID.docx

1. Nyeri pada klien hilang, sehingga klien merasakan nyaman

2. Klien terhindar dari cedera dan mempertahankan keselamatan fisik

3. Klien dapat mengungkapkan peningkatan rasa percaya diri dalam

kemampuan untuk menghadapi penyakit, perubahan pada gaya

hidup, dan kemungkinan keterbatasan.

DAFTAR PUSTAKA

Corwin, E. J. 2009.Buku saku patofisiologi. Jakarta: EGC

Doenges, M. E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC

Smeltzer, Suzzanne C.2001.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah..Jakarta:EGC

Arthritis Reumatoid | 19

Page 20: KONSEP MEDIS ARTHRITIS REUMATOID.docx

Arthritis Reumatoid | 20