arthritis rheumatoid,osteoarthritis,arthritis gout
-
Upload
ariel-nugroho -
Category
Documents
-
view
188 -
download
16
description
Transcript of arthritis rheumatoid,osteoarthritis,arthritis gout
Rheumatoid arthritis
•Penyakit autoimun•Terdapatnya sinovitis erosif simetrik •Dapat juga melibatkan organ lainnya•Belum ada penyebab pasti
Faktor yang dapat memperkuat RA
•Faktor genetik•Hormon sex (♀>♂)•Faktor infeksi ▫EBV -> perubahan proses imun tubuh
Kriteria American Rheumatism Association untuk Artritis Reumatoid
•Kaku pagi hari ▫Minimal 1 jam sebelum perbaikan maksimal
•Artritis pada 3 daerah ▫Minimal 3 sendi secara bersamaan
•Artritis pada Persendian tangan ▫Minimal 1 persendian tangan
Definisi
•Ditandai oleh :▫degenerasi cartilago sendi▫celah sendi menyempit▫tumbuhnya osteofit▫perubahan membran sinovial
•Mengenai seluruh bagian sendi (otot terdekat, tulang terkait, ligamen, sinovium, dan capsul sendi)
•>> : lutut, pinggul, vertebrae, sendi kecil.
Klasifikasi
OA
primer
sekunder
idiopatik
kelainan endokrininflamasimetabolikherediterjejas mikro&makroimobilisasi lama
Tanda dan gejala
•Kaku pagi hari (tidak >30menit)•Membaik dengan istirahat•Nyeri pada penggunaan berlebih•Kesulitan menggerakan sendi • tanda spesifik pada sendi terlibat :
Heberden nodes
Gout ?
•Peningkatan kronis konsentrasi asam urat/ urat di dalam plasma (hiperurisemia > 7 mg/dl)
• inflamasi dan kerusakan jaringan pada sendi.
Gout• Interval lama antara gejala dgn
adanya perubahan pada tulang• Asimetris dan monoartikuler• ♂ >>• Paling sering sendi MTP 1• Tophus jarang membentuk kalsifikasi
Gambaran radiologis Gout arthitis
Fase Awal
Fase Lanjut
Fase AkhirTophi (+)
Gambaran radiologis : jarak persendian menyempit,deformitas, kalsifikasi pada jariingan lunak
Sklerotik sendi
Gambaran radiologis : lesi menjadi sklerotik
Soft tissue swelling
Gambaran radiologis : area berkabut yang opak
Tabel perbedaan antara Osteoarthritis, Gout, Rheumatoid Arthritis
OA GOUT RA
DEFINISI
Degenerasi cartilago sendi
Penyakit yang terjadi akibat deposit Kristal monosodium urat di jaringan.
Gangguan autoimun sistemik, ditandai dengan adanya artritis erosif pada sendi sinovial
EPIDEMIOLOGI
• Usia >65 tahun
• Kecenderungan terjadi pada wanita (10:1)
• Hampir tidak pernah terjadi pada wanita pramenopause
• pada wanita <60 thn
• Pada pria 40-50 thn.
• Pada usia >40 tahun
• Perbandingan pada usia 30tahun pria:wanita adalah 10:1
• Pada usia 65 tahun 1:1
ETIOLOGI Penggunaan sendi berlebihan
luka pada sendi
Obesitas
Semua faktor yang menyebabkan hiperurisemia
Diduga merupakan manifestasi respon imun terhadap antigen asing dari individu-individu dengan predisposisi genetik.
PATOGENESIS
• Kerusakan progresif pada kartilago
• Pembentukan osteosit karena hilangnya kartilago
• hiperurisemia > 7 mg/dL yang menyebabkan penimbunan di sendi
• Respon imun terhadap antigen asing memicu terjadinya inflamasi pada jaringan sinovial
DISTRIBUSI
• Bilateral atau unilateral
• Sendi yg menopang berat badan
• Unilateral , tersering pada MT-P 1
• Monoartikular atau poliartikular
• Bilateral simetris• Lebih sering pada sendi
– sendi kecil seperti carpophalangeal dan tarsophalangeal
• poliartikular
GEJALA KLINIS
• Nyeri sendi• Sakit saat
bergerak. Membaik saat istirahat
• Morning stiffness < 30 menit
• Gout sering bermula pada metatarso-phalangeal joint I
• Pembengkakan sendi yang sangat nyeri
• Gout akut dapat berlanjut menjadi gout kronis.
• Morning stiffnes > 30 menit
• Edema• Lesu • Awal asimetris, akhir
simetris pada sendi kecil
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• ANA dan faktor rheumatoid
• Aspirasi cairan sinovial
• Rontgen
• Ditemukan kristal intrasel pada neutrofil cairan sinovial
• Hitung darah • Rontgen
• Pemeriksaan LED dan CRP
• Anti Citrulline Antibody (anti-ccp)
• Rontgen
TEMUAN RADIOLOGIS
• Penyempitan celah sendi
• Peningkatan densitas (sklerosis) tulang subkondral
• Osteofit pada pinggir sendi
• Asimetrical peri articular swelling
• Punch out areas di ujung tulang
• Amorf radioopaque tophi
• Ujung tulang erosi dan lisis
• Celah sendi menyempit
• Terdapat bone displacement
• Terdapat bone erosion• Celah sendi
menyempit
Daftar Pustaka• Aru W, Sudoyo, et al, 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi
IV. Penerbit Buku Kedokteran IPD FK UI.• Carter, M. A.,, Gout, dalam Sylvia, A. P. And Lorraine, M. W. (Eds),
2001, Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, Edisi IV, Buku II, 1242-1246, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
• Rasad Sjahriar, 2008. Radiologi Diagnostik Universitas Indonesia, Edisi II. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran UI , Jakarta.
• Wheeless' Textbook of Orthopaedics , http://www.wheelessonline.com/• http://www.arthritis.ca/page.aspx?pid=941 • http://www.emedicinehealth.com/osteoarthritis/page3_em.htm• http://www.nhs.uk/conditions/osteoarthritis/Pages/Introduction.aspx• http://www.webmd.com/osteoarthritis/default.htm• http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/osteoarthritis.html• http://www.emedicinehealth.com/osteoarthritis/article_em.htm• http://www.rheumatology.org/practice/clinical/patients/diseases_and_c
onditions/osteoarthritis.asp