Komunikasi Bisnis
-
Upload
eko-agustian -
Category
Documents
-
view
70 -
download
15
description
Transcript of Komunikasi Bisnis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya zaman, teknologi komunikasi berkembang
begitu pesat dengan banyak bermunculan alat komunikasi yang canggih, seperti:
e-mail atau memo, telepon, seluler, televisi, radio, telegram, faximile, dan lain
sebagainya. Masih ada komunikasi tertulis yang tidak dapat dilupakan
keberadaannya bahkan masih tetap kokoh terpakai, komunikasi tertulis tersebut
adalah surat.
Menurut Sedarmayanti (2001:162), Surat adalah alat komunikasi tertulis
yang berasal dari satu pihak dan ditujukan kepada pihak lain untuk
menyampaikan berita. Surat masih digunakan sampai sekarang karena surat masih
memiliki kelebihan dibandingkan dengan sarana komunikasi lainnya, kelebihan
tersebut karena surat lebih praktis, efektif, dan ekonomis. Apa yang di
komunikasikan kepada pihak lain secara tertulis, misalnya berupa pengumuman,
pemberitahuan, keterangan, dan sebagainya akan sampai pada alamat yang dituju
sesuai dengan sumber aslinya.
Tidak demikian halnya disampaikan secara lisan, dengan cara tersebut
sering mengalami perubahan-perubahan, terutama tentang isinya, mungkin di
tambah atau dikurangi, meskipun mungkin tidak disadari. Selain berfungsi
sebagai alat komunikasi, surat juga berfungsi sebagai pengingat, bahan bukti
hitam di atas putih yang memiliki kekuatan hukum, sumber data, alat pengikat,
jaminan, wakil alat promosi, dan sekaligus dapat menunjukan dinamika atau kegiatan
hidup suatu kantor atau organisasi. Dalam suatu lembaga baik swasta
maupun pemerintah dalam melakukan kegiatannya tidak terlepas dari kegiatan
surat-menyurat atau korespondensi, maka pada suatu perusahaan atau instansi
kegiatan surat-menyurat harus mendapatkan perhatian. Mengingat pentingnya
peranan surat, maka diperlukan tata cara pengelolaan surat. Dalam suatu instansi
atau perusahaan, surat menurut prosedur pengurusannya dibagi menjadi dua, yaitu
surat masuk dan surat keluar.
1
Sekretaris sebagai salah satu bagian dari kerangka tubuh suatu organisasi,
sangat berpengaruh penting dalam menunjang kelancaran jalannya pengelolaan
surat. Salah satu fungsi dari sekretaris yang dimaksud disini adalah melakukan
korespondensi. Tugas korespondensi ini antara lain menangani surat masuk yang
mencakup aktivitas, antara lain mengumpulkan surat masuk, mengklasifikasikan
surat, mengagendakan, dan mendistribusikannya. Sedangkan untuk penanganan
surat keluar mencakup aktivitas antara lain mengkonsep surat, mengetik surat,
pemberian nomor surat, pengesahan surat, mengagendakan, pengekspedisian, dan
pengiriman surat (Finoza, 2004:17). Disinilah letak pentingnya keberedaan
sekrataris dalam mengelola surat dan menjalankan fungsinaya sebagai salah satu
urat nadi kelancaran suatunperusahaan untuk mencapai tujuan suatu organisasi.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa menjalankan
kegiatan surat-menyurat yaitu haruslah dilakukan dengan baik dan benar sesuai
dengan kaidah yang telah ditetapkan oleh organisasi maupun perusahaan sesuai
dengan petunjuk pelaksanaan tata laksana surat dan kearsipan. Surat yang
dikoordinasi/dikelola dengan baik akan membuat perusahaan dapat mencapai
tujuan yang telah direncakan.
Dari latar belakang diatas, penyusuun menyusun makalah dengan judul
“Komunikasi Melalui Surat (Penulisan Direct Request Dan Penulisan Permintaan
Pesan-Pesan Rutin Dan Positif)”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengorganisasian direct request?
2. Bagaimana penulisan permintaan pesan-pesan rutin dan pesan-pesan positif?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengorganisasian direct request.
2. Untuk mengetahui penulisan permintaan pesan-pesan rutin dan pesan-pesan
positif.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengorganisasian Direct Request
Direct request atau permintaan langsung sering diartikan kurang tepat sebagai
bentuk permintaan dan jasa secara langsung yang dilakukan dengan tatap muka
(face-to-face). Dalam konteks yang lebih luas, direct request dapat diartikan sebagai
suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau suatu organisasi (bisnis maupun
nonbisnis) kepada pihak lain (seseorang / individu atau organisasi) untuk meminta
berbagai informasi penting dengan segera dan dengan menggunakan berbagai media
komunikasi yang ada, termasuk media elektronik. sebagai contoh, suatu organisasi
tertentu mengajukan permintaan informasi tentang produk baru kepada suatu
organisasi lain dengan menggunakan media elektronik, seperti telepon, facsimile,
atau e-mail.
Bagaimana pengorganisasia direct request? Ketika audiens mulai tertarik
dengan apa yang disampaikan atau paling tidak mau bekerja sama dengan
komunikator, maka pesan-pesan bisnis sebaiknya disampaikan melalui pendekatan
langsung (direct approach).
Pada bagian awal, sajikan permintaan atau ide-ide pokok (main idea) yang
diikuti dengan fakta-fakta yang perlu secara rinci, yang selanjutnya diikuti dengan
suatu pernyataan keramahan dari tindakan yang diinginkan. Pendekatan ini akan
berjalan dengan baik jika permintaan yang disampaikan tidak memerlukan taktik
khusus atau persuasi.
Pada pengirirm direct request dapat memulai dalam pendahuluan dengan
memperkenalkan dirinya, misalnya, “Saya adalah Manajer Pemasaran Toko Buku
“JUWITA” dan tertarik untuk mengembangkan buku-buku referensi.” Akan tetapi,
jenis penulisan tersebut biasanya kurang tepat karena esensi dari suatu pesan, yaitu
permintaan khusus, dapat terlupakan atau bahkan hilang. Cara yang baik untuk
menyusun direct request adalah menyatakan apa yang diinginkan pada kalimat
pertama, kemudian diikuti penjelasannya.
Meskipun yang diharapkan adalah suatu respons yang menyenangkan, nada
surat permintaan masih sangat besar artinya. Gunakanlah bahasa yang sopan dalam
3
penulisan surat direct request. Sebagai contoh, “Saya senang sekali …” atau “Saya
sangat berterima kasih …” Membuat suatu permintaan yang bersifat mendesak
dengan tujuan mendapat pelayanan yang segera, sebaiknya tidak perlu dilakukan.
Dalam hal ini ada anggapan bahwa audiens akan memenuhi permintaan komunikator
segera sesudah memahami isi suratnya.
Bagian pertengahan surat direct request biasanya menjelaskan permintaan
yang sebenarnya, misalnya “Saya ingin sekali memesan beberapa contoh buku
referensi yang Anda tawarkan pada bulan Januari 2005 yang lalu.” Contoh yang
lain: “ Mengingat semakin banyaknya permintaan buku komunikasi bisnis edisi
kedua yang ditulis oleh Drs. Djoko Purwanto, M.B.A., mohon segera dikirimkan
buku tersebut pada minggu pertama bulan Juni 2005.”
Pada bagian terakhir, nyatakan dengan jelas tindakan apa yang diinginkan,
misalnya di mana audiens dapat mencari informasi atau produk, batas waktunya, dan
sebagainya. Kemudian akhiri dengan suatu pernyatan yang ramah (baik) yang
mengingatkan audiens akan pentingnya permintaan tersebut, misalnya “Jika buku-
buku referensi terjual lancer, Anda dapat memesan buku-buku tambahan dari Juwita
Bookstore.”
1. Pembukaan
Aturan umum untuk bagian pertama dari suatu direct request adalah menulis
yang tidak sekedar dipahami, tetapi juga untuk menghindari kesalahpahaman.
Sebagai suatu contoh, jika Anda meminta data sensus 2004 dari suatu lembaga
pemerintah, ada kemungkinan orang yang menangani permintaan Anda tersebut
tidak tahu apakah yang Anda inginkan adalah suatu rangkuman data yang satu atau
dua halaman atau suatu laporan sensus yang rinci yang berjumlah ratusan halaman.
Oleh karena itu, pada kalimat permulaan Anda harus menyatakan permintaan
secara lebih khusus yang memungkinan pembaca dengan mudah dapat memahami
maksud isi surat tersebut.
2. Penjelasan Rinci
Agar penjelasan terhadap hasil perkembangan kata-kata pembuka lebih
lancer, Anda perlu membuat kalimat pertama dibagian pertengahan surat yang Anda
buat dengan berorientasi pada pemberian manfaat bagi pembaca.
4
Pendekatan lain yang mungkin dapat diterapkan untuk bagian pertengahan
adalah membuat serangkaian pertanyaan terutama jika permintaan Anda menyangkut
perlengkapan yang sangat kompleks. Anda mungkin bertanya tentang spesifikasi
secara teknis, dimensi; dan kegunaan suatu produk. Pertanyaan yang paling penting
harus ditanyakan paling awal, misalnya “Berapa harga mesin off-set?” Kemudian,
Anda mungkin ingin bertanya yang lebih khusus lagi yang berkaitan dengan
pertanyaan sebelumnya, seperti “Apakah ada kesulitan dengan suku cadang yang
ada?”
Jika permintaan Anda lebih dari satu jenis, Anda sebaiknya membuat daftar
dan memberi nomopr secara berurutan atau berdasarkan tingkat pentingnya. Oleh
karena itu, agar permintaan Anda dapat ditangani dengan segera, perlu diingat dua
hal: (1) buatlah pertanyaan yang langsung mengenai inti permintaannya; (2) hindari
meminta informasi yang sebenarnya Anda bisa memperolehnya sendiri.
Jika Anda bertanya kepada beberapa orang dengan pertanyaan yang sama,
usahakan jawabannya adalah antara “ya” atau “tidak”, sehingga memudahlan
perhitungannya. Anda dapat menyediakan kolom kotak kecil sebelah kiri untuk
kolom jawabannya.
3. Penutup
Bagian penutup surat sebaiknya diisi dengan suatu permintaan beberapa
tanggapan khusus, lengkap dengan batas waktunya, dan ekspresif terhadap apresiasi
ataupun pemberian goodwill. Untuk mempermudah pembaca, cantumkan beberapa
informasi penting seperti nomor telepon, jam kerja, dan petugas yang dapat
dihubungi.
2.2 Permintaan Informasi Rutin
Bila Anda ingin mengetahui tentang sesuatu hal, untuk memperoleh opini
dari seseorang atau memberi saran untuk melakukan suatu tindakan sederhana, Anda
biasanya hanya perlu bertanya. Contoh permintaan secara sederhana adalah
menanyakan apa yang dapat Anda kerjakan atau mengapa saya membuat surat
permintaan, dengan anggapan bahwa pembaca dapat melakukan apa yang Anda
minta dengan segera.
Surat-surat permintaan rutin layak memperoleh perhatian dengan bijaksana.
Dalam kebanyakan organisasi, memo dan surat-surat seperti itu dikirim ke ratusan
5
bahkan ribuan karyawan, konsumen, klien, dan para pemegang saham. Surat
permintaan rutin mempunyai potensi untuk membentuk suatu kesan positif atau citra
yang baik bagi suatu perusahaan. Oleh karena itu, ketika menulis suatu surat
permintaan rutin, Anda harus menjaga maksud/tujuan menulis suatu pesan dalam
ingatan Anda. Anda harus bertanya pada diri sendiri apa yang Anda inginkan
terhadap pembaca setelah mereka memahami pesan yang Anda sampaikan.
Dalam membuat surat permintaan rutin perlu diperhatikan tiga pertanyaan
berikut ini: (1) apa yang ingin diketahui; (2) mengapa hal tersebut perlu diketahui;
(3) mengapa hal ini dapat membantu. Dalam kaitannya dengan direct request,
permintaan dapat berasal dari dalam maupun dari luar organisasi bisnis.
1. Permintaan di dalam Organisasi
Meskipun suatu permintaan dapat saja dilakukan secara lisan, beberapa pesan
permintaan dapat dibuat lebih permanen dalam bentuk tertulis, seperti memo. Memo
dalam bentuk tertulis akan dapat menghemat waktu dan membantu audiens
mengetahui secara tepat apa yang diinginkan. Pengiriman memo dapat dilakukan
antara karyawan dengan karyawan, antara pimpinan dengan karyawan, antara
pimpinan dengan supervisor, atau antara supervisor dengan karyawan.
Surat permintaan dalam bentuk memo mengikuti suatu standar perencanaan
langsung. Bentuk ini dimulai dengan pernyataan yang jelas mengenai alasan
penulisan; kemudian diikuti dengan penjelasan yanglebih mendalam dan
diakhiri dengan suatu tindakan yang dikehendaki. Bentuk surat permintaan
ini dilakukan di dalam organisasi perusahaan.
2. Permintaan ke Luar Organisasi
Sebagai seorang pelaku bisnis professional tentunya Anda perlu
berkomunikas dengan para pelanggan, pemasok (supplier), dan perusahaan lain
untuk berbagai keperluan bisnis. Selain itu, banyak surat yang harus dikirim ke luar
organisasi (perusahaan) untuk memperoleh berbagai informasi penting, seperti
informasi produk baru, katalog buku-buku terbaru, keinginan untuk menjalin kerja
sama bisnis, keinginan untuk berlangganan Koran, tabloid, atau majalah.
Di samping itu, Anda dapat juga memberi respons terhadap iklan yang
dipasang di suatu surat kabar. Dalam hal ini perlu diperhatikan tiga hal, yaitu: (1) di
mana Anda membaca iklan tersebut (nama surat kabar, halaman, tangal, hari,
6
bulan, tahun), (2) jelaskan apa yang Anda inginkan/maksud; (3) cantumkan alamat
Anda yang jelas dan lengkap untuk balasan surat Anda tersebut.
2.3 Cara Menulis Direct Request Untuk Pengaduan.
Jika seorang konsumen tidak puas terhadap suatu produk, jasa, kebijakan
suatu perusahaan, konsumen perlu mengadukan masalah atau keluhan yang akan
dihadapi oleh orang-orang yang sangat kompeten sesegera mungkin. Istilah surat
pengaduan dan surat penyesuaian yang berkaitan dengan konsumen terhadap suatu
produk dan jasa, bagi kebanyakan perusahaan merupakan kata-kata yang kurang
menyenangkan.
Kedua istilah tersebut penting bagi manajer suatu organisasi perusahaan
khususnya dalam kaitannya dengan indikasi pelayanan produsen terhadap
konsumennya. Dalam surat direct request, konsumen bisa meminta salah satu dari
berikut ini:
a. Pengembalian barang yang sudah dibeli dan meminta uang kembali seharga
barang tersebut (refund)
b. Meminta pengiriman barang yang baru sesuai yang dipesan
c. Penggantian sebagaian atau seluruh bagian yang rusak
d. Perbaikan gratis
e. Pengurangan harga karena produknya ada yang cacat atau rusak
f. Pembatalan atas suatu pesanan produk
g. Pembetulan atas kesalahan penagihan produk
h. Koreksi kesalahan dalam nota pembayaran
i. Penjelasan atas perubahan kebijakan atau prosedur.
Kebanyakan organisasi perusahaan yang progresif ingin mengetahui apakah
seorang konsumen merasa puas atau tidak puas terhadap produk jasa yang mereka
berikan. Konsumen yang puas akan memberikan dampak yang positif bagi
perusahaan, sedangkan yang tidak puas, akan memberikan dampak yang negatif
kepada perusahaan tersebut. Konsumen yang merasa tidak puas terhadap suatu
produk ata jasa terhadap perusahaan, secara langsung atau tidak langsung akan
memberitahukan kepada orang lain, yang pada akhirnya akan membentuk sebuah
opini yang kurang baik terhadap perusahaan tersebut.
7
Jika seorang konsumen mempunyai keluhan terhadap produk atau jasa suatu
perushaan, seorang konsumen mungkin dapat menelpon atau mengunjungi costumer
service untuk memecahkan masalah yang konsumen hadapi. Namun, pengajuan
pengaduan secara tertulis tentu akan lebih baik karena lebih rinci mencakup hal-hal
yang menjadikan konsumen tidak puas. Reaksi pertama kali jika pelayanannya jelek,
maka seorang konsumen akan marah atau frustasi. Akan tetapi perlu diingat bahwa
jika surat pengaduan yang bernada marah tentu akan menjadikan pembaca enggan
untuk melakukan tindakan koreksi. Oleh karena itu, dalam menulis surat pengaduan
perlu diperhatikan beberapa hal ini:
1. Jelaskan masalah yang konsumen hadapi secara rinci
Apa yang menjadi masalah atau keluhan konsumen dalam kaitannya dengan
pembelian suatu produk atau jasa. Uraikan dengan jelas dan rinci, sehingga
pembaca mudah dapat memahami apa masalah sebenarnya.
2. Lampirkan informasi pendukung, seperti faktur pembelian
Untuk lebih memperkuat surat pengaduan, konsumen harus memberikan
bukti-bukti atau dokumen-dokumen pendukung. Hal ini tentu saha akan
sangat membanu memperkuat surat pengaduan yang konsumen buat.
3. Usahakan nada surat pengaduan tersebut tidak marah atau emosional
Dalam membuat surat pengaduan, coba usahakan untuk bersifat rasional dan
tidak emosional.
4. Permintaan tindakan khusus.
Dalam surat pengaduan yang konsumen buat, perlu dikemukakan apa
harapan/keinginan yang dikemudian hari terhadap adanya pengaduan
tersebut. Disamping itu, jangan lupa cantumkan nama, alamat, dan nomor
telepon secara lengkap. Hal ini memudahkan bagi manajer perusahaan dalam
menanggapi pengaduan anda.
2.4 Surat Undangan, Pesanan, Dan Reservasi
Pada umumnya pendekatan yang digunakan dalam menyusun surat undangan,
pesanan, dan reservasi adalah pendekatan langsung (direct approach).
a) Surat undangan
Penulisan surat undangan biasanya menggunakan pendekataan langsung.
Dalam hal ini, pendekatan langsung mencakup tiga komponen, yaitu ide
8
pokok, penjelasan rinci, dan penutup. Ide pokok dalam paragraph pertama
berisi undangan. Selanjutnya diikuti dengan penjelasan yang lebih rinci
tentang ide pokok di awal surat tesebut. Berikutnya diakhiri dnegan penutup
yang berisi suatu harapan atau tindakan yang diinginkan dan ucapan terima
kasih.
b) Surat pesanan dan reservasi
Ketika perusahaan melakukan pesanan atau order produk kepada perusahaan
lain, maka perusahaan tersebut dapat menulis surat pesanan dengan
menggunakan pendekatan langsung. Suatu pesanan paling tidak mencakup
tiga komponen penting, yaitu pernyataan rinci apa yang dipesan, metode
pengirimannya, dan cara pembayarannya. Kemukakan secara jelas kuantitas/
jumlah produk yang dipesan, ukuran, warna, gaya, harga pembayaran, lokasi
pemesanan, tanggal pengiriman, dan petunjuk khusus lainnya.
2.5 Permintaan Kredit.
Dalam dunia perkreditan, kemampuan kreditor melunasi kredit sesuai dengan
aturan main yang ada seperti tepat waktu, tidak pernah menunggka, dan lancar akan
memperbesar kemungkinan untuk memperoleh kredit pada periode-periode
berikutnya. Kepercayaan lembaga perkreditan bergantung pada bagaimana prestasi
kreditor dalam melunasi kreditnya dimasa yang lalu.
Ada tahap yang perlu diperhatikan untuk memperoleh kredit, 1) mengisi
formulir yang telah disediakan oleh lembaga perkreditan yang ada; dan 2)
mengirimkan/melampirkan berbagai data pendukung penting yang diperlukan dalam
proses memperoleh kredit tersebut. Untuk memperoleh formulirnya, calon kreditor
bisa datang sendiri ke lembaga perkreditan yang bersangkutan atau melalui telepon.
Data pendukung ini mencakup antara lain kartu tanda pengenal, laporan keuangan
tahunan terakhir, data pendukung lainnya, serta surat permohonan kredit.
Dalam surat permohonan kredit, disamping data pribadi, jenis ushanya dan
jumlah kredit yang diminta juga harus didukung dengan berbagai dokumentasi
penting dan prospek bisnis calon kreditor dimasa depan. Hal ini penting bagi
lembaga perkreditan untuk menilai kelayakan calon kreditor untuk memperoleh
kredit baik dilllihat dari sisi besarnya kredit maupun jangka waktu pengembaliannya.
9
2.6 Strategi Penulisan Untuk Permintaan Pesan-pesan Rutin dan Pesan-
pesan Positif
Kebanyakan pesan-pesan rutin, good news, dan goodwill diminati oleh
pembaca karena pesan-pesan tersebut berisi informasi yang diperlukan untuk
melakukan kegiatan bisnis setiap hari. Jika pesan-pesan itu tidak memerlukan suatu
hal yang khusus, ditunjukan kepada audiens dengan perbedaan budaya minimal, atau
audiens yang cenderung tertarik pada apa yang ingin disampaikan atau bersikap
netral, gunakan pendekatan langsung (direct aaproach) atau deduktif (deductive
approach) untuk mengorganisasi pesan-pesan bisnis.
Keunggulan:
a) Meningkatkan pemahaman secara komprehensif (menyeluruh) ketika pertama
kali membaca suatu pesan
b) Menekankan pada hasil suatu analisis yang telah anda lakukan
c) Menghemat waktu bagi pembaca karena mereka dapat segera mengetahui apa
maksud pesan tersebut dan juga dapat memutuskan segera pada bagian mana
yang perlu memperoleh perhatian dan yang tidak perlu pehatian seksama.
Kelemahan:
a) Orang cenderung menyampaikan suatu pesan berdasarkan cara berfikirnya
b) Kesulitan untuk mengubah pola pikir yang cenderung “to the point”; hal ini
terkait dengan pola pendidikan sebelumnya yang telah diajarkan
sebelumnaya.
1. Strategi Permintaan Pesan-pesan Rutin
Untuk menulis pesan-pesan rutin, mulailah dengan pernyataan ide pokok
dengan mengemukakan secara tegas apa yang diinginkan. Usahakan pernyataan awal
lebih spesifik, sehingga mudah dipahami oleh pembaca. Selanjutnya, ikuti penjelasan
yang rinci tentang bagaimana dan apa permintaan pesan-pesan rutin yang
dikehendaki. Selain itu pada bagian pertengahan dari pesan rutin, perlu disampaikan
permintaaan yang dapat menarik perhatian pembaca sebelum penjelasan yang lebih
rinci disampaikan dalam penulisan pesan rutin.
Pendekatan untuk bagian pertengahan dar permintaan rutin adalah denagan
pendekatan tanya jawab (ask quetions approach), seperti meminta informasi tentang
spesifikasi produk, harga produk, sistem pengiriman produk, cara pembayaran
10
produk, pemberian garansi, ukuran produk, warna produk dan apa manfaat dan
kegunaan produk.
Pada bagian akhir dari permintaan pesan-pesan rutin kemukakan pernyataan
keramahan, apresiasi/penghargaan, dan tindakan khusus yang dinginkan.
2. Strategi Penulisan Pesan-pesan Positif
Dilakukan dengan menggunakan pendekatan langsung (direct approach).
Karena pembaca pada umumnya tertarik atas apa yang ingi disampaikan. Tujuan
yang ingin dicapai adalah mengomunikasikan good news, menjawab semua
pertanyaan, menyiapkan secara rinci apa yang diminta, dn memberikan suatu bentuk
penghargaan yang baik terhadap pihak lain, apapun bentuk permintaan yang
diinginkan, usahakan selalu sopan, ramah, dan tidak emosional.
Bagian awal punulisan pesan-pesan positif dimulai dengan pernyataan yang
jelas dan tegas dan mampu menarik perhatian pembaca. Pada bagian pertengahan,
sampaikan penjelasan secara rinci, dan pada bagian akhir pesan-pesan positif
umumnya diakhiri dengan pemberian kesan yang baik atau pernyataan keramahan
dan pernyataan harapan tindakan khusus yang diinginkan oleh pembaca.
a. Ide-ide Pokok yang Jelas : Kemukakan ide poko dibagian awal penulisan
pesan-pesan positif
b. Penjelasan Rinci : Bagian pertengahan kemukakan penjelasan yang lebih
rinci untuk mendukung ide pokok
c. Penutup Surat : Bagian akhir kemukakan pernyataan keramahan dan tindakan
khusus yang diharapkan.
2.7 Pesan-pesan Good News dan goodwill
Pesan-pesan good news dan good will adalah pesan-pesan bisnis yang
memberikan kesan positif dan menyenangkan kepada pihak lain.
1. Good News tentang pekerjaan: Organisasi yang membutuhkan karyawan
baru harus betul-betu harus melakukan proses seleksi dan rekrutmen secara
tepat sesuai dengan yang dikehenaki, dan mengggunakan pendekatan
langsung.
2. Good New tentang Produk: Bisa dengan penetapan harga produk yang
kompetitif, berkualitas, pemiihan metode promosi yang tepat, dan saluuran
distribusi yang tepat pula.
11
3. Good News tentang Goodwill: Suatu perasaan positif yang dapat mendorong
orang untuk menjaga hubungan bisnis.
2.8 Menulis Jawaban Positif
1. Surat Konfirmasi Pesan : Diperlukan apabila terdapat pesan produk dengan
jumlah dan nilai yang cukup besar. Sebaliknya, apabila suatu pesanan
sedang dikirim atau jumlah dan nilai pesanannya relatif kecil, pada
umumnya tidak diperlukan surat konfirmasi.
2. Menjawab Pernyataan Penting :
a. Menjawab Permintaan dengan Penjualan Potensial yaitu : Memberikan
tanggapan terhadap semua pertanyaan atau menjawab semua pertanyaan,
mendorong penjualan yang akan datang, dan memberikan kesan yang
baik teradap pelanggan dengan memberikan tanggapan yang baik dan
tambahan informasi produk terbuaru.
b. Menjawab Permintaan Tanpa Penjualan : Menjawab semua pertanyaan
dengan jujur dan lengkap, dan memberikan kesan yang baik dan
menyenangkan terhadap pelanggan.
2.9 Menangani Permintaan Kredit Rutin
1. Persetujuan Kredit : Merupakan surat yang memberikan good news kepada
pihak lain. Pembuka surat persetujuan kredit berisi ide-ide pokok yang
berkaitan dengan persetujuan pemberian kredit kepada nasabah tersebut.
2. Memberikan Referensi Kredit : Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam
surat rekomndasi yaitu permohonan surat rekomendasi harus resmi atau
disahkan dan nyatakan sesuai dengan fakta yang ada, jangan dibuat-buat.
2.10 Surat Rekomendasi dan Pemberitahuan
Surat rekomendaksi biasanya rahasia sehngga permohonan tidak
diperkenankan melihat isi surat rekomendasi tersebut.
Karakteristiknya antara lain :
1. Nama lengkap pemohon ( untuk keperluan melanjutkan study atau mencari
kerja )
2. Pekerjaan atau manfaat yang diharapkan pemohon
3. Penulis sedang menjawab suatu permohonan atau atas inisiatifnya sendiri
4. hakikat hubungan antara penuis dengan pemohon
12
5. Fakta-fakta yang relevan dengan posisi atau kedudukan yang dicari.
2.11 Komunikasi Melalui Surat Dalam Islam
1. Al Qur’an
ش� � ي خ�و� ذ�ين� خ� ه�ٱل�� � � ع�ل اف�وا ع��ف�ا خ��� ة� ض��� ي�� �ف�ه� ذ�ر � م� خ� وا ك��� �ر� � ت خ� ل خ� خ� خ� خ� خ�
� ق�وا �ت ي ه�خ�ف� د�يد�ا ٱلل ال� س� � ق� �وا �ق�ول ي خ� و� ٩خ�
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar (QS. An Nisa:9)
�و�... �وا �ب �ن خت ل� ٱ ور�خ� ق� ٣٠ ٱلز0
“Dan jauhilah perkataan-perkataan dusta” (QS. Al-Hajj:30).
2. Hadits
مرا كان وإن الحق قل : " قال . زدني : قلت
Abudzar berkata : "Tambahkanlah wasiyatnya wahai rasululloh " Rasululloh
bersabda : " katakanlah yang benar walaupun kebenaran itu pahit ". (HR.
Ahmad, At T abrani, Ibnu Hibban dan Al Hakim)
�غ�وا �ل �و� ع�ن�ى ب �ة� و�ل آي
“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari)
DAFTAR RUJUKAN
13
Finoza, L, 2006. Aneka Surat Statuta, Laporan dan Proposal, Seri Korespondensi Indonesia 2, Diksi, Jakarta.
Purwanto, Djoko. 2006. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga
Sedarmayanti, 2001. Dasar-dasar Pengetahuan Tentang Manajemen Perkantoran. Mandar Maju, Bandung.
14