Klien Dengan Low Back Pain
Transcript of Klien Dengan Low Back Pain
-
7/28/2019 Klien Dengan Low Back Pain
1/4
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN LOW BACK PAIN (LBP)
1. Definisi
Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari
kerusakan jaringan yang actual maupun potensial. Definisi keperawatan tentang nyeri adalah,
apapun yang menyakitkan tubuh yang dikatakan individu/seseorang yang mengalaminya, yang
ada kapanpun orang tersebut mengatakannya(2) . Peraturan utama dalam merawat pasien dengannyeri adalah bahwa semua nyeri adalah nyata, meskipun penyebabnya tidak diketahui. Oleh
karena itu, keberadaan nyeri adalah berdasarkan hanya pada laporan pasien.
Low Back Pain (LBP) atau Nyeri punggung bawah adalah suatu sensasi nyeri yang dirasakan
pada diskus intervertebralis umumnya lumbal bawah, L4-L5 dan L5-S1 (2,4).
2. EtiologiKebanyakan nyeri punggung bawah disebabkan oleh salah satu dari berbagai masalah
muskuloskeletal (misal regangan lumbosakral akut, ketidakstabilan ligamen lumbosakral
dan kelemahan otot, osteoartritis tulang belakang, stenosis tulang belakang, masalah
diskus intervertebralis, ketidaksamaan panjang tungkai). Penyebab lainnya meliputiobesitas, gangguan ginjal, masalah pelvis, tumor retroperitoneal, aneurisma abdominal
dan masalah psikosomatik. Kebanyakan nyeri punggung akibat gangguanmuskuloskeletal akan diperberat oleh aktifitas, sedangkan nyeri akibat keadaan lainnya
tidak dipengaruhi oleh aktifitas (2,4) .
3. PatofisiologiStruktur spesifik dalam system saraf terlibat dalam mengubah stimulus menjadi sensasi
nyeri. Sistem yang terlibat dalam transmisi dan persepsi nyeri disebut sebagai system
nosiseptif. Sensitifitas dari komponen system nosiseptif dapat dipengaruhi oleh sejumlahfactor dan berbeda diantara individu. Tidak semua orang yang terpajan terhadap stimulus
yang sama mengalami intensitas nyeri yang sama. Sensasi sangat nyeri bagi seseorang
mungkin hampir tidak terasa bagi orang lain(1,3).Reseptor nyeri (nosiseptor) adalah
ujung saraf bebas dalam kulit yang berespons hanya pada stimulus yang kuat, yang
secara potensial merusak, dimana stimuli tersebut sifatnya bisa kimia, mekanik, termal.
Reseptor nyeri merupakan jaras multi arah yang kompleks. Serabut saraf ini bercabang
sangat dekat dengan asalnya pada kulit dan mengirimkan cabangnya ke pembuluh darah
local. Sel-sel mast, folikel rambut dan kelenjar keringat. Stimuli serabut ini
mengakibatkan pelepasan histamin dari sel-sel mast dan mengakibatkan vasodilatasi.
Serabut kutaneus terletak lebih kearah sentral dari cabang yang lebih jauh dan
berhubungan dengan rantai simpatis paravertebra system saraf dan dengan organ internalyang lebih besar. Sejumlah substansi yang dapat meningkatkan transmisi atau persepsi
nyeri meliputi histamin, bradikinin, asetilkolin dan substansi P. Prostaglandin dimana zat
tersebut yang dapat meningkatkan efek yang menimbulkan nyeri dari bradikinin.
Substansi lain dalam tubuh yang berfungsi sebagai inhibitor terhadap transmisi nyeri
adalah endorfin dan enkefalin yang ditemukan dalam konsentrasi yang kuat dalam
system saraf pusat(1,3).
Kornu dorsalis dari medulla spinalis merupakan tempat memproses sensori, dimana agar nyeri
dapat diserap secara sadar, neuron pada system assenden harus diaktifkan. Aktivasi terjadi
sebagai akibat input dari reseptor nyeri yang terletak dalam kulit dan organ internal. Proses nyeri
terjadi karena adanya interaksi antara stimulus nyeri dan sensasi nyeri(1,3).
Patofisiologi Pada sensasi nyeri punggung bawah dalam hal ini kolumna vertebralis dapatdianggap sebagai sebuah batang yang elastik yang tersusun atas banyak unit vertebrae dan unit
diskus intervertebrae yang diikat satu sama lain oleh kompleks sendi faset, berbagai ligamen dan
otot paravertebralis. Konstruksi punggung yang unik tersebut memungkinkan fleksibilitas
sementara disisi lain tetap dapat memberikanperlindungan yang maksimal terhadap sum-sum
tulang belakang. Lengkungan tulang belakang akan menyerap goncangan vertical pada saatberlari atau melompat. Batang tubuh membantu menstabilkan tulang belakang. Otot-otot
abdominal dan toraks sangat penting ada aktifitas mengangkat beban. Bila tidak pernah dipakai
-
7/28/2019 Klien Dengan Low Back Pain
2/4
akan melemahkan struktur pendukung ini. Obesitas, masalah postur, masalah struktur dan
peregangan berlebihan pendukung tulang belakang dapat berakibat nyeri punggung(2,4).
Diskus intervertebralis akan mengalami perubahan sifat ketika usia bertambah tua. Pada orang
muda, diskus terutama tersusun atas fibrokartilago dengan matriks gelatinus. Pada lansia akan
menjadi fibrokartilago yang padat dan tak teratur. Degenerasi diskus intervertebra merupakan
penyebab nyeri punggung biasa. Diskus lumbal bawah, L4-L5 dan L5-S6, menderita stresspaling berat dan perubahan degenerasi terberat. Penonjolan diskus atau kerusakan sendi dapat
mengakibatkan penekanan pada akar saraf ketika keluar dari kanalis spinalis, yang
mengakibatkan nyeri yang menyebar sepanjang saraf tersebut (2,4).
D. Manifestasi Klinis
Pasien biasanya engeluh nyeri punngung akut maupun nyeri punggung kronis dan kelemahan.
Selama wawancara awal kaji lokasi nyeri, sifatnya dan penjalarannya sepanjang serabut saraf
(sciatica), juga dievaluasi cara jalan pasien, mobilitas tulang belakang, refleks, panjang tungkai,
kekuatan motoris dan persepsi sensoris bersama dengan derajat ketidaknyamanan yang
dialaminya. Peninggian tungkai dalam keadaan lurus yang mengakibatkan nyeri menunjukkan
iritasi serabut saraf.Pemeriksaan fisik dapat menemukan adanya spasme otot paravertebralis (peningkatan tonus otot
tulang postural belakang yang berlebihan) disertai hilangnya lengkungan lordotik lumbal yang
normal dan mungkin ada deformitas tulang belakang. Bila pasien diperiksa dalam keadaan
telungkup, otot paraspinal akan relaksasi dan deformitas yang diakibatkan oleh spasme akan
menghilang.
Kadang-kadang dasar organic nyeri punggung tak dapat ditemukan. Kecemasan dan stress dapat
membangkitkan spasme otot dan nyeri. Nyeri punggung bawah bisa merupakan anifestasi
depresi atau konflik mental atau reaksi terhadap stressor lingkungan dan kehidupan. Bila kita
memeriksa pasien dengan nyeri punngung bawah, perawat perlu meninjau kembali hubungan
keluarga, variable lingkungan dan situasi kerja (2,4).
E. Evaluasi DiagnostikProsedur diagnostik perlu dilakukan pada pasien yang mendertita nyeri punggung bawah. Sinar
X- vertebra mungkin memperlihatkan adanya fraktur, dislokasi, infeksi, osteoartritis atau
scoliosis. Computed Tomografi (CT) berguna untuk mengetahui penyakit yang mendasari,
seperti adanya lesi jaringan lunak tersembunyi disekitar kolumna vertebralis dan masalah diskus
intervertebralis. USG dapat membantu mendiagnosa penyempitan kanalis spinalis. MRI
memungkinkan visualisasi sifat dan lokasi patologi tulang belakang (2).
F. Penatalaksanaan
Kebanyakan nyeri punggung bisa hilang sendiri dan akan sembuh dalam 6 minggu dengan tirah
baring, pengurangan stress dan relaksasi. Pasien harus tetap ditempat tidur dengan matras yang
padat dan tidak membal selama 2 sampai 3 hari. Posisi pasien dibuat sedemikian rupa sehingga
fleksi lumbal lebih besar yang dapat mengurangi tekanan pada serabut saraf lumbal. Bagiankepala tempat tidur ditinggikan 30 derajat dan pasien sedikit menekuk lututnya atau berbaring
miring dengan lutu dan panggul ditekuk dan tungkai dan sebuah bantal diletakkan dibawah
kepala. Posisi tengkurap dihindari karena akan memperberat lordosis. Kadang-kadang pasien
perlu dirawat untuk penanganan konservatif aktif dan fisioterapi. Traksi pelvic intermiten
dengan 7 sampai 13 kg beban traksi. Traksi memungkinkan penambahan fleksi lumbal dan
relaksasi otot tersebut.
Fisioterapi perlu diberikan untuk mengurangi nyeri dan spasme otot. Terapi bisa meliputi
pendinginan (missal dengan es), pemanasan sinar infra merah, kompres lembab dan panas,
kolam bergolak dan traksi. Gangguan sirkulasi , gangguan perabaan dan trauma merupakan
kontra indikasi kompres panas. Terapi kolam bergolak dikontraindikasikan bagi pasien dengan
masalah kardiovaskuler karena ketidakmampuan mentoleransi vasodilatasi perifer massif yangtimbul. Gelombang ultra akan menimbulkan panas yang dapat meningkatkan ketidaknyamanan
akibat pembengkakan pada stadium akut.Obat-obatan mungkin diperlukan untuk menangani nyeri akut. Analgetik narkotik digunakan
untuk memutus lingkaran nyeri, relaksan otot dan penenang digunakan untuk membuat relaks
pasien dan otot yang mengalami spasme, sehingga dapat mengurangi nyeri. Obat antiinflamasi,
seperti aspirin dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), berguna untuk mengurangi nyeri.
-
7/28/2019 Klien Dengan Low Back Pain
3/4
Kortikosteroid jangka pendek dapat mengurangi respons inflamasi dan mencegah timbulnya
neurofibrosis yang terjadi akibat gangguan iskemia (2,4).
G. Pengkajian
Pasien nyeri pungung dibimbing untuk menjelaskan ketidaknyamanannya (missal lokasi, berat,
durasi, sifat, penjalaran dan kelemahan tungkai yang berhubungan). Penjelasan mengenaibagaimana nyeri timbul dengan tindakan tertentu atau dengan aktifitas dimana otot yang lemah
digunakan secara berlebihan dan bagaimana pasien mengatasinya. Informasi mengenai
pekerjaan dan aktifitas rekreasi dapat membantu mengidentifikasi area untuk pendidikan
kesehatan.
Selama wawancara ini, perawat dapat melakukan observasi terhadap postur pasien, kelainan
posisi dan cara jalan. Pada pemeriksaan fisik, dikaji lengkungan tulang belakang, Krista iliakan
dan kesimetrisan bahu. Otot paraspinal dipalpasi dan dicatat adanya spasme dan nyeri tekan.
Pasien dikaji adanya obesitas karena dapay menimbulkan nyeri punggung bawah (2).
H. Diagnosa Keperawatan (2)1. Nyeri b.d masalah muskuloskeletal
2. Kerusakan mobilitas fisik b.d nyeri, spasme otot, dan berkurangnya kelenturan
3. Kurang pengetahuan b.d teknik mekanika tubuh melindungi punggung
4. Perubahan kinerja peran b.d gangguan mobilitas dan nyeri kronik
5. Gangguan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh b. d obesitas
I. Intervensi dan Implementasi (2)
1. Meredakan nyeri Untuk mengurangi nyeri perawat dapat menganjurkan tirah baring dan
pengubahan posisi yang ditentukan untuk memperbaiki fleksi lumbal. Pasien diajari untuk
mengontrol dan menyesuaikan nyeri yang dilakukan melalui pernafasan diafragma dan relaksasidapat membantu mengurangi tegangan otot yang berperan pada nyeri punggung bawah.
Mengalihkan perhatian pasien dari nyeri dengan aktifitas lain missal membaca buku, menonton
TV maupun dengan imajinasi (membayangkan hal-hal yang menyenangkan dengan memusatkan
perhatian pada hal tersebut).
Masase jaringan lunak dengan lembut sangat berguna untuk mengurangi spasme otot,
memperbaiki peredaran darah dan mengurangi pembendungan serta mengurangi nyeri. Bila
diberikan obat perawat harus mengkaji respon pasien pada setiap obat.
2. Memperbaiki mobilitas fisikMobilitas fisik dipantau melalui pengkajian kontinu. Perawat
mengkaji bagaimana pasien bergerak dan berdiri. Begitu nyeri punggung berkurang, aktifitas
perawatan diri boleh dilakukan dengan regangan yang minimal pada struktur yang cedera.Perubahan posisi harus dilakukan perlahan dan dibatu bila perlu. Gerakan memutar dan
melenggok perlu dihindari. Pasien didorong untuk berganti-ganti aktifiats berbaring, duduk dan
berjalan-jalan dalam waktu lama. Perawat perlu mendorong pasien mematuhi program latihan
sesuai yang ditetapkan, latihan yang salah justru tidak efektif.
3. Meningkatkan mekanika tubuh yang tepat Pasien harus diajari bagaimana duduk, berdiri,
berbaring dan mengangkat barang dengan benar.
4. Pendidikan kesehatan Pasien harus diajari bagaimana duduk, berdiri, berbaring dan
mengangkat barang dengan benar
5. Memperbaiki kinerja peran Tanggung jawab yang berhubungan dengan peran mungkin telah
berubah sejak terjadinya nyeri punggung bawah. Begitu nyeri sembuh, pasien dapat kembali ketanggung jawab perannya lagi. Namun bila aktifitas ini berpengaruh terhadap terjadinya nyeri
pungung bawah lagi, mungkin sulit untuk kembali ke tanggung jawab semula tersebut tanpa
menanggung resiko terjadinya nyeri pungggung bawah kronik dengan kecacatan dan depresi
yang diakibatkan.
-
7/28/2019 Klien Dengan Low Back Pain
4/4