Ketikan Tutorial Skenario 2
-
Upload
almiranurarofah -
Category
Documents
-
view
218 -
download
2
description
Transcript of Ketikan Tutorial Skenario 2
I. Klarifikasi Istilah
1. Eczema: berbagai tipe dermatitis papuloesikular yang gatal dan timbul sebagai
reaksi terhadap berbagai bahan endogen dan eksogen.
(Kamus Kedkteran Dorland, edisi 31)
II. Identifikasi Masalah
1. Mengapa Arnold mengalami demam ringan?
III. Analisis Masalah
1. Arnold mengalami demam karena.
Karena terjadi proses inflamasi, sehingga terjadi peningkatan makrofag
dan mengeluarkan mediator inflamasi (LB4, IL8, TNF) sehingga
merangsang hipothalamus anterior (pusat panas) untuk memebuat
pembuluh darah menjadi vasodilatasi dan timbul demam.
(Sudoyo, Aru. 2009. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing)
2. Pembagian asma.
a. Asma Ekstrinsik (alergis)
Mempengaruhi anak atau remaja muda yang sering mempunyai
riwayat keluarga atau pribadi tentang alergi, bentol-bentol, ruam an
eczema.
b. Asma Intrinsik (idiosinkratik)
Mempengaruhi orang dewasa tengah, termasuk mereka yang tidak
mengalami asma atau alergi sebelum usia dewasa tengah. Riwayat
pribadi atau keluarga negatif untuk alergi, eczema, bentol-bentol dan
ruam.
(Tambayong, Jan. 2000. Patofisiologi. Jakarta: EGC)
V. Learning Objective
1. Klasifikasi asma
Gejala klasik pada asma:
a. Sesak napas
b. Batuk
c. Dada sesak dan rasa berat di dada
d. Dahak banyak
e. Wheezing
Berdasarkan tingkat keparahan
(GINA, 2006)
(PERHIMPUNAN DOKTER PARU INDONESIA. 2003. ASMA. Jakarta:
PDPI)
Apabila dilihat dari tingkat keparahan yang terjadi pada Arnold, asma yang
menyerang dia tergolong pada asma persisten ringan. Karena gejala asma
harian terjadi lebih dari 1, karena gejalanya terjadi sudah dua minggu.
(GINA, 2012)
(PERHIMPUNAN DOKTER PARU INDONESIA. 2003. ASMA. Jakarta:
PDPI)
Asma terkontrol:
Apabila memenuhi kriteria-kriteria berikut:
1. Tidak mengalami lebih dari 2 serangan asma di siang hari per minggu,
dan
2. Tidak menggunakan obat pereda asma lebih dari 2 kali seminggu.
3. Tidak mengalami serangan asma saat tidur.
4. Tidak ada batasan aktivitas.
5. Fungsi paru normal.
Asma terkontrol sebagian:
Apabila memenuhi salah satu dari kriteria berikut:
1. Mengalami lebih dari 2 serangan asma di siang hari per minggu, dan
2. Menggunakan obat pereda asma lebih dari 2 kali seminggu.
3. Mengalami serangan asma saat tidur.
4. Ada batasan aktivitas.
5. Fungsi paru < 80%.
(PERHIMPUNAN DOKTER PARU INDONESIA. 2003. ASMA. Jakarta:
PDPI)
(GINA, 2006)
Nastiti, dkk. 2013. Buku Ajar Respirologi Anak. Jakarta: IDAI
Kesimpulan: Berdasarkan gejala yang dialami Arnold, yang berupa dapat
berbicara hanya 1 sampai 2 kata, posisinya duduk, kooperatif, sesak dan
gelisah, mengalami takipneu (44x/menit), mengalami takikardia
(120x/menit), terdengar suara wheezing pada auskultasi , terdapat retraksi
suprasternal, dan saturasi oksigen 95 %. Dari semua gejalan yang dialami
Arnlod, dia mengalami asma pada kategori sedang.
Nastiti, dkk. 2013. Buku Ajar Respirologi Anak. Jakarta: IDAI
PERHIMPUNAN DOKTER PARU INDONESIA. 2003. ASMA. Jakarta:
PDPI
Ibu, ini tambahan untuk penatalaksaan kalau diperluin. EHEHE, untuk
yang anak.
Karena asma yang dialami Arnold tergolong serangan asma sedang, maka
diberikan nebuisasi sebanyak dua kali dan mengaami reaksi parsial. Maka
diberikan penatalaksanaan:
a. Berikan oksigen
b. Nilai kembali derajat serangan, jika sesuai dengan serangan sedang
observasi di ruang rawat sehari
c. Diberikan steroid oral
Saat di ruang rawat sehari dilakukan:
a. Teruskan pemberian oksigen
b. Lanjutkan steroid oral
c. Nebulisasi 2 jam
d. Bila 12 jam perbaikan klinis stabil, boleh pulang. Tetapi jika klinis
belum tentu membaik/memburuk, alih rawat ke ruang rawat inap.
Nastiti, dkk. 2013. Buku Ajar Respirologi Anak. Jakarta: IDAI