Keratitis Numularis Dila

20
Oleh Siti Hardianti Rahmadillah Pembimbing dr. Arlina YunitaMarsida, Sp.M 1 Keratitis Numularis Kepaniteraan Ilmu Penyakit Mata Rumah Sakit Umum Daerah Langsa Fakultas kedokteran universitas abulyatama

description

ppt

Transcript of Keratitis Numularis Dila

Oleh : Kelompok 14

Oleh Siti Hardianti RahmadillahPembimbingdr. Arlina YunitaMarsida, Sp.M1Keratitis Numularis

Kepaniteraan Ilmu Penyakit MataRumah Sakit Umum Daerah LangsaFakultas kedokteran universitas abulyatamaDefinisi Keratitis Keratitis adalah suatu kondisi dimana kornea bagian depan mata mengalami inflamasi. Kondisi ini sering ditandai dengan rasa nyeri, kemudian berkembang menjadi photofobia atau rasa silau bila terkena cahaya dan dapat terjadi gangguan penglihatan2EtiologiPenyebab keratitis bermacam-macam, seperti infeksi bakteri,virus maupun jamur (virus herpes simpleks merupakan penyebab tersering),kekeringan kornea, pajanan cahaya yang terlalu terang,benda asing,reaksi alergi terhadap kosmetik,debu, polusi atau bahan iritan lainnya, kekurangan vitamin A dan penggunaan lensa kontak yang kurang baik.3Gejala dan Tanda4a. Gejala keratitis - Mata terasa sakit- Gangguan penglihatan- Trias keratitis (lakrimasi, fotofobia dan blefarospasme)

Gejala dan Tanda (Lanjutan)b. Tanda keratitis -Infiltrat (berisi infiltrat sel radang, kejernihan kornea berkurang, terjadi supurasi dan ulkus)-Neovaskularisasi (superfisial bentuk bercabang-cabang, profunda berbentuk lurus seperti sisir)-Injeksi perikornea-Kongesti jaringan yang lebih dalam (iridosiklitis yang dapat disertai hipopion)5Stadium Perjalanan KeratitisStadium infiltrasi. Infiltrasi epitel stroma, sel epitel rusak, edema, nekrosis lokal. Hanya stadium 1 yang terjadi pada keratitis, sedangkan stadium 2 dan 3 terjadi pada keratitis lanjut seperti pada ulkus kornea. Gejala objektif pada stadium ini selalu ada dengan batas kabur, disertai tanda radang, warna keabu-abuan dan injeksi perikorneal.9

6Stadium Perjalanan Keratitis 7Stadium regresi. Ulkus disertai infiltrasi di sekitarnya, vaskularisasi meningkat dengan tes flouresensi positif.9

Stadium sikatrik. Pada stadium ini terjadi epitelisasi, ulkus menutup, terdapat jaringan sikatrik dengan warna kornea kabur. Tanpa disertai tanda keratitis, batas jelas, tanpa tanda radang, warna keputihan dan tanpa injeksi perikorneal.9Patofisiologi8Karena kornea avaskular, maka pertahanan sewaktu peradangan tidak dapat segera datang. Maka badan kornea, sel-sel yang terdapat di dalam stroma segera bekerja sebagai makrofag baru kemudian disusul oleh pembuluh darah yang terdapat di limbus dan tampak sebagi Injeksi perikorneaPatofisiologi (Lanjutan 2)Sesudahnya baru terjadi infiltrat, yang tampak sebagai bercak bewarna kelabu, keruh, dan permukaan yang licin. Kemudian dapat terjadi kerusakan epitel kornea dan timbul ulkus yang dapat menyebar ke permukaan dalam stroma9Klasifikasi KeratitisKeratitis diklasifikasikan menurut lapisan kornea yang terkena yaitu :

1. Keratitis superfisialis apabila mengenal lapisan epitel atau Bowman2. Keratitis profunda atau interstisialis (atau disebut juga keratitis parenkimatosa) yang mengenai lapisan stroma.10KlasifikasiI. Keratitis Superfisial1. Keratitis epiteliala. Keratitis punctata superfisialisb. Herpes simpleksc. Herpes zoster2. Keratitis subepiteliala. Keratitis nummularisb. Keratitis disiformis3. Keratitis stromala. Keratitis neuroparalitikb. Keratitis et lagoftalmus

11KlasifikasiII. Keratitis Profundaa. Keratitis interstisialb. Keratitis sklerotikansc. Keratitis disiformis

12KERATITIS NUMULARISKeratitis numularis disebut juga keratitis sawahica atau keratitis punctata tropica. Keratitis numularis diduga diakibatkan oleh virus. Diduga virus yang masuk ke dalam epitel kornea melalui luka setelah trauma. Replikasi virus pada sel epitel diikuti penyebaran toksin pada stroma kornea sehingga menimbulkan kekeruhan atau infiltrat berbentuk bulat seperti mata uang. Pada kornea terdapat infiltrat bulat-bulat subepitelial dan di tengahnya lebih jernih, seperti halo. Tes fluoresinnya (-)13

PATOFISIOLOGIOrganisme penyebab (virus) masuk ke dalam epitel korne melalui luka kecil setelah terjadi trauma ringan pada mata.Kemudian replikasi virus pada sel epitel diikuti penyebaran toksin pada stroma kornea lalu menimbulkan kekeruhan / infiltrat khas berbentuk seperti mata uang.15DIAGNOSISANAMNESIS Keluhan adanya benda asing, fotofobi, kadang disertai penglihatan kabur Visus umumnya baik, kecuali bila infiltrat berada di tengah aksis visual1617

TERAPIKeratitis Numularis atau Keratitis DimmerTidak ada pengobatan yang spesifik terhadap penyakit ini. Obat-obatan hanya diberikan untuk mencegah infeksi sekunder. Untuk terapi lokal diberikan salep antibiotika yang dapat dikombinasi dengan kortikosteroid

Dexametason 3-4 kali sehari akan menguragi keluhan, diberikan sampai 5-7 hari, dan pemberian dapat diulang sampai 4-6 minggu untuk mencegah keluhan berulang18PrognosisPrognosis pada setiap kasus tergantung pada beberapa faktor, termasuk luas dan dalamnya lapisan kornea yang terlibat, ada atau tidaknya perluasan ke jaringan orbita lain, status kesehatan pasien (contohnya immunocompromised), virulensi patogen,ada atau tidaknya vaskularisasi dan deposit kolagen pada jaringan tersebut,19Terima Kasih20