Kehamilan ektopik 2

4
Kehamilan ektopik Kehamilan Ektopik adalah kehamilan yang terjadi bila telur yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh diluar endometrium kavum uteri. Sebagian besar Kehamilan Ektopik (ectopic gestation) terjadi di tuba falopii namun kadang-kadang ovum yang sudah dibuahi dapat mengadakan implantasi pada permukaan ovarium, servik uteri atau yang sangat jarang adalah pada omentum (menyebabkan “abdominal pregnancy” ). Di negara berkembang, angka kejadian kehamilan ektopik terkesan meningkat menjadi sekitar 1 : 80-150 kehamilan. Indikasi Kehamilan ektopik ada yang belum terganggu dan yang terganggu 1. Kehamilan ektopik yang belum terganggu a. Ditemukan gejala-gejala kehamilan muda atau abortus imminens ( terlambat haid, mual, muntah, perbesaran payudara, hiperpigmentasi areola, dan garis tengah perut, peningkatan rasa ingin berkemih, porsio lividae, pelunakan serviks, perdarahan bercak berulang ) b. Tanda-tanda tidak umum dari hasil pemeriksaan bimanual pada tahapan ini adalah : 1. Adanya masa lunak di adneksa ( hati-hati dalam melakukan pemeriksaan karena dapat terjadi ruptur atau salah duga dengan ovarium atau kista kecil ) 2. Nyeri goyang porsio 2. Kehamilan ektopik yang terganggu Selain gejala kehamilan muda dan abortus imminens, juga ditemui kondisi gawat darurat dan abdominal akut seperti : a. Pucat/anemis b. Kesadaran menurun dan lemah c. Syok hipovolemik sehingga isi dan tekanan denyut nadi berkurang serta menigkatnya frekuensi nadi > 112/menit d. Perut kembung ( adanya cairan bebas abdomen ) dan nyeri tekan e. Nyeri perut bawah yang makin hebat apabila tubuh digerakkan f. Nyeri goyang porsio Etiologi Penyebab dari kehamilan ektopik ada yang diketahui ada pula yang tidak diketahui. Ada berbagai macam faktor yang dapat menyebabkan kehamilan ektopik. Namun perlu diingat bahwa kehamilan ektopik dapat terjadi pada wanita tanpa faktor risiko. Faktor risiko kehamilan ektopik adalah : a. Faktor riwayat kehamilan ektopik sebelumnya Risiko paling besar untuk kehamilan ektopik. Angka kekambuhan sebesar 15% setelah kehamilan ektopik pertama dan meningkat sebanyak 30% setelah kehamilan ektopik kedua. b. Faktor penggunaan kontrasepsi spiral dan pil progesteron Kehamilan ektopik meningkat apabila ketika hamil, masih menggunakan kontrasepsi spiral (3 4%). Pil yang mengandung hormon progesteron juga meningkatkan kehamilan ektopik karena pil progesteron dapat mengganggu pergerakan sel rambut silia di saluran tuba yang membawa sel telur yang sudah dibuahi untuk berimplantasi ke dalam rahim c. Faktor kerusakan dari saluran tuba Telur yang sudah dibuahi mengalami kesulitan melalui saluran tersebut sehingga menyebabkan telur melekat dan tumbuh di dalam saluran tuba. Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan gangguan saluran tuba diantaranya adalah : 1) Merokok : kehamilan ektopik meningkat sebesar 1,6 3,5 kali dibandingkan wanita yang tidak merokok. Hal ini disebabkan karena merokok menyebabkan penundaan masa ovulasi (keluarnya telur dari indung telur), gangguan pergerakan sel rambut silia di saluran tuba, dan penurunan kekebalan tubuh 2) Penyakit Radang Panggul : menyebabkan perlekatan di dalam saluran tuba, gangguan pergerakan sel rambut silia yang dapat terjadi karena infeksi kuman TBC, klamidia, gonorea 3) Endometriosis tuba : dapat menyebabkan jaringan parut di sekitar saluran tuba 4) Tindakan medis : seperti operasi saluran tuba atau operasi daerah panggul, pengobatan infertilitas seperti bayi tabung, menyebabkan parut pada rahim dan saluran tuba 5) Penyempitan lumen tuba oleh karena infeksi endosalfing 6) Tuba sempit, panjang dan berlekuk-lekuk 7) Gangguan fungsi rambut getar ( silia ) tuba 8) Operasi dan sterilisasi tuba yang tidak sempurna 9) Striktur tuba 10) Divertikel tuba dan kelainan congenital lainnya 11) Perleketan peritubal dan lekukan tuba 12) Tumor lain menekan tuba 13) Lumen kembar dan sempit d. Faktor uterus Informasi Seputar kehamilan | Ibu dan anak | Kesehatan wanita | Resep Masakan http://duniabunda.com _PDF_POWERED _PDF_GENERATED 3 January, 2010, 08:28

Transcript of Kehamilan ektopik 2

Page 1: Kehamilan ektopik 2

Kehamilan ektopik

Kehamilan Ektopik adalah kehamilan yang terjadi bila telur yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh diluar endometriumkavum uteri. Sebagian besar Kehamilan Ektopik (ectopic gestation) terjadi di tuba falopii namun kadang-kadang ovumyang sudah dibuahi dapat mengadakan implantasi pada permukaan ovarium, servik uteri atau yang sangat jarangadalah pada omentum (menyebabkan “abdominal pregnancy” ). Di negara berkembang, angka kejadiankehamilan ektopik terkesan meningkat menjadi sekitar 1 : 80-150 kehamilan.

Indikasi Kehamilan ektopik ada yang belum terganggu dan yang terganggu 1. Kehamilan ektopik yang belum terganggu a. Ditemukan gejala-gejala kehamilan muda atau abortus imminens ( terlambat haid, mual, muntah, perbesaranpayudara, hiperpigmentasi areola, dan garis tengah perut, peningkatan rasa ingin berkemih, porsio lividae, pelunakanserviks, perdarahan bercak berulang )

b. Tanda-tanda tidak umum dari hasil pemeriksaan bimanual pada tahapan ini adalah : 1. Adanya masa lunak di adneksa ( hati-hati dalam melakukan pemeriksaan karena dapat terjadi ruptur atau salah dugadengan ovarium atau kista kecil ) 2. Nyeri goyang porsio

2. Kehamilan ektopik yang terganggu Selain gejala kehamilan muda dan abortus imminens, juga ditemui kondisi gawat darurat dan abdominal akut seperti : a. Pucat/anemis b. Kesadaran menurun dan lemah c. Syok hipovolemik sehingga isi dan tekanan denyut nadi berkurang serta menigkatnya frekuensi nadi > 112/menit d. Perut kembung ( adanya cairan bebas abdomen ) dan nyeri tekan e. Nyeri perut bawah yang makin hebat apabila tubuh digerakkan f. Nyeri goyang porsio Etiologi Penyebab dari kehamilan ektopik ada yang diketahui ada pula yang tidak diketahui. Ada berbagai macam faktor yangdapat menyebabkan kehamilan ektopik. Namun perlu diingat bahwa kehamilan ektopik dapat terjadi pada wanita tanpafaktor risiko. Faktor risiko kehamilan ektopik adalah : a. Faktor riwayat kehamilan ektopik sebelumnya Risiko paling besar untuk kehamilan ektopik. Angka kekambuhan sebesar 15% setelah kehamilan ektopik pertama danmeningkat sebanyak 30% setelah kehamilan ektopik kedua.

b. Faktor penggunaan kontrasepsi spiral dan pil progesteron Kehamilan ektopik meningkat apabila ketika hamil, masih menggunakan kontrasepsi spiral (3 4%). Pil yang mengandunghormon progesteron juga meningkatkan kehamilan ektopik karena pil progesteron dapat mengganggu pergerakan selrambut silia di saluran tuba yang membawa sel telur yang sudah dibuahi untuk berimplantasi ke dalam rahim

c. Faktor kerusakan dari saluran tuba Telur yang sudah dibuahi mengalami kesulitan melalui saluran tersebut sehingga menyebabkan telur melekat dantumbuh di dalam saluran tuba. Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan gangguan saluran tuba diantaranyaadalah : 1) Merokok : kehamilan ektopik meningkat sebesar 1,6 3,5 kali dibandingkan wanita yang tidak merokok. Hal inidisebabkan karena merokok menyebabkan penundaan masa ovulasi (keluarnya telur dari indung telur), gangguanpergerakan sel rambut silia di saluran tuba, dan penurunan kekebalan tubuh 2) Penyakit Radang Panggul : menyebabkan perlekatan di dalam saluran tuba, gangguan pergerakan sel rambut siliayang dapat terjadi karena infeksi kuman TBC, klamidia, gonorea 3) Endometriosis tuba : dapat menyebabkan jaringan parut di sekitar saluran tuba 4) Tindakan medis : seperti operasi saluran tuba atau operasi daerah panggul, pengobatan infertilitas seperti bayitabung, menyebabkan parut pada rahim dan saluran tuba 5) Penyempitan lumen tuba oleh karena infeksi endosalfing 6) Tuba sempit, panjang dan berlekuk-lekuk 7) Gangguan fungsi rambut getar ( silia ) tuba 8) Operasi dan sterilisasi tuba yang tidak sempurna 9) Striktur tuba 10) Divertikel tuba dan kelainan congenital lainnya 11) Perleketan peritubal dan lekukan tuba 12) Tumor lain menekan tuba 13) Lumen kembar dan sempit d. Faktor uterus

Informasi Seputar kehamilan | Ibu dan anak | Kesehatan wanita | Resep Masakan

http://duniabunda.com _PDF_POWERED _PDF_GENERATED 3 January, 2010, 08:28

Page 2: Kehamilan ektopik 2

Tumor rahim yang menekan tuba Uterus Hipoplastis

e. Faktor ovum Migrasi eksterna dari ovum Perlengketan membrane granulose Rapid cell devision Migrasi internal ovum

 Klasifikasi pembagian tempat-tempat kehamilan ektopik a) Kehamilan Tuba Proses implantasi ovum yang dibuahi, yang terjadi di tuba pada dasarnya sama dengan halnya di kavum uteri. Karenatuba bukan tempat yang normal bagi kehamilan maka sebagian besar kehamilan akan terganggu pada umur 6-10minggu. Mengenai nasib kehamilan dalam tuba terdapat beberapa kemungkinan : Mati kemudian diresorbsi Terjadi abortus tuba (65 %), perdarahannya bias sedikit atau banyak. Hasil konsepsi atau perdarahan bisa keluar kea rah kavum uteri dan dikeluarkan pervaginam, atau dari kavumabdominal sehingga bertumpuk dibelakang rahim disebut hematoma retrourina atau masa pelvis (pelvic mass). Terjadi ruptur tuba (35 %) Bila robekan kecil maka hasil konsepsi tetap tinggal dalam tuba, sedangkan dari robekan terjadi perdarahan yangbanyak Bila robekan besar hasil konsepsi keluar dan masuk dalam rongga perut, nasib konsepsinya yaitu : o Mati dan bersama darah berkumpul diretrourina o Bila janin agak besar dan mati akan menjadi litopedion dalam rongga perut o Janin keluar dari tuba diselubungi kantong amnion dan plasenta yang utuh, kemungkinan tumbuh terus dalam ronggaperut dan terjadi kehamilan abdominal sekunder. Selanjutnya janin dapat tumbuh besar bahkan sampai aterm.

 Kehamilan Intramuralis (Intertisial) Karena dinding agak tebal, dapat menahan kehamilan sampai 4 bulan atau lebih, kadang kala sampai aterm. Kalaupecah dapat menyebabkan perdarahan yang banyak dan keluarnya janin dalam rongga perut.

 Kehamilan Isthmus Dinding tuba disini lebih tipis, biasanya pada kehamilan 2-3 bulan sudah pecah Kehamilan ampula dan fimbria Dapat terjadi abortus atau rupture pada kehamilan 1-2 bulan dan nasib hasil konsepsi sama dengan Intertisial Perubahan pada uterus Hormon-hormon kehamilan akan memberikan reaksi pada uterus seperti pada kehamilan biasa dan tetap ditemui uterusyang bertambah besar dari biasa, melunak, suplai darah yang bertambah, dan terbentuknya desidua. Bila hasil konsepsi dalam tuba mati, maka desidua mengalami degenerasi, terkelupas, berdarah kemudian keluarpervaginam disebut desidua cast. Bila tidak ada gejala sering diduga keguguran sehingga dilakukan kuretase. b) Combined ectopic pregnancy Sangat jarang dijumpai kehamilan ektopik bersama dengan kehamilan intrauterine. Frekuensinya antar 1 : 10.000sampai 1 : 30.000 persalinan. Pada umumnya diagnosis dibuat setelah operasi kehamilan ektopik terganggu. Pada laparotomi ditemukan selainkehamilan ektopik juga kehamilan intrauterine dan didapati 2 korpus luteum. c) Kehamilan Ovarial Perdarahan terjadi bukan saja karena pecahnya kehamilan ovarium tetapi juga oleh rupture kista korpus luteum, torsidan endometriosis. Gejala-gejalanya sama dengan kehamilan tuba. Stux membagi kehamilan ini menjadi : Intra Folikular (nidasi pda folikel) Superfisial (implantasi pada permukaan ovarium) Intertisial ( pada pars interstitialis ovarium) Diagnosisnya ditegakkan atas dasar 4 kriterium dari Spiegelberg yaitu: 1) Tuba pada sisi kehamilan harus normal 2) Kantong janin harus berlokasi pada ovarium 3) Kantong janin dihubungkan dengan uterus oleh ligamentum ovarii proprium 4) Jaringan ovarium yang nyata harus ditemukan dalam dinding kantong janin d) Kehamilan Abdominal Menurut cara terjadinya dibagi menjadi: 1. Primer Implantasi terjadi sesudah dibuahi, langsung pada peritonium atau kavum abdominal

Informasi Seputar kehamilan | Ibu dan anak | Kesehatan wanita | Resep Masakan

http://duniabunda.com _PDF_POWERED _PDF_GENERATED 3 January, 2010, 08:28

Page 3: Kehamilan ektopik 2

2. Sekunder Bila embrio yang masih hidup dari tempat primer, misalnya karena abortus tuba atau ruptur tuba, tumbuhlagi dalamrongga abdomen. Kehamilan abdominal dapat mencapai aterm dan anak hidup, hanya sering menjadi cacat tubuh. Biasanya fetus sudahmeninggal sebelum cukup bulan kemudian mengalami degenerasi dan maseasi, infiltrasi lemak, menjadi lithopedion (membantu) atau menjadi fetus papyraceus. Terapi Setelah diagnosa ditegakkan sedini mungkin harus dilakukan laparotomi. Anak dikeluarkan dan tali pusat dipotongsependek mungkin, placenta dibiarkan berada dalam rongga perut karena untuk mencegah perdarahan. Bila selamatbiasanya akan diabsorbsi dalam waktu beberapa bulan. Tampak uterus terdorong kebelakang dan implantasi plasenta sebagian besar pada dinding depan rahim. e) Kehamilan Servikal Gejala Terdapat tanda-tanda hamil muda yang jarang berlanjut, biasanya hanya sampai 3-4 bulan kehamilan sudah terganggudan terjadi perdarahan peraginam yang kadang bisa hebat. Terapi Dilakukan total histerektomi f) Kehamilan Heterotopik Adalah kehamilan kembar yang berlainan tempat misalnya IUP dan kehamilan ektopik, tuba kana dan kiri, IUP dankehamilan abdominal. Etiologi Bisa terjadi dari pembuahan, dua ova yaitu bulan ini dari oarium kanan dan bulan depan dari ovarium kiri Dari 1 ovarium keluar 2 ova yaitu bisa dari 2 follikel de Graff, atau dari 1 follikel de Graff Dalam satu kali ovulasi serentak keluar dua ovum dari satu ovarium kanan dan satu dari ovarium kiri. Prognosis Bila diagnosa cepat ditegakkan umumnya baik, disertai dengan persedian darah dan fasilitas operasi serta narkose. Mortalitas . sekarang kurang dari 1 % 2.5 Diagnosa dan gejala klinik 1) Anamnesis : terjadi amenorea 2) Bila dijumpai KET : pada abortus tuba tidak begitu berat hanya rasa sakit di perutdan perdarahan pervaginam, bilaterjadi ruptur tuba maka gejala akan lebih hebat dan membahayakan ibu 3) Perasaan nyeri dan sakit yang tiba-tiba di perut seperti di iris-iris dengan pisau bahkan sampai pingsan 4) Tanda-tanda akut abdomen : nyeri tekan hebat, mual, mutah, tensi rendah, nadi kecil dan halus, anemi 5) Nyeri bahu : karena perangsangan diafragma 6) Tanda cullen : sekitar pusat atau linea alba kelihatan biru hitam dan lebam 7) Pemeriksaan ginekologik : nyeri ayun porsio dan nyeri tekan pada kavum Dauglasi, teraba masa pelvis 8) Pervaginam keluar desidual cast 9) Palpasi perut dan perkusi : ada tanda-tanda perdarahan abdominal 10) Pemeriksaan laboratorium : Hb seri di periksa setiap 1 jam, adanya lekositosis 11) Kuldosentesis (Douglass Pungsi) : a. Untuk mengetahui adakah darah dalam kavum Douglasi b. Bila keluar darah merah tua berwarna coklat sampai hitam yang tidak membeku atau hanya bekuan kecil maka inidikatakan positif (fibrinasi) dan menunjukkan adanya hematoma retrourina c. Bila darah segar berwarna merah dan bebrapa menit membeku maka hasinya negatif karena darah berasak dariarteri atau vena yang tertusuk 12) Dengan cara diagnostik laparoskopi 13) Dengan cara ultrasonografi 2.6 Penatalaksanaan Penatalaksanaan kehamilan ektopik tergantung pada beberapa hal, antara lain lokasi kehamilan dan tampilan klinis.Sebagai contoh, penatalaksanaan kehamilan tuba berbeda dari penatalaksanaan kehamilan abdominal. Selain itu, perludibedakan pula penatalaksanaan kehamilan ektopik yang belum terganggu dari kehamilan ektopik terganggu. Tentunyapenatalaksanaan pasien dengan kehamilan ektopik yang belum terganggu berbeda dengan penatalaksanaan pasiendengan kehamilan ektopik terganggu yang menyebabkan syok. Seorang pasien yang terdiagnosis dengan kehamilan tuba dan masih dalam kondisi baik dan tenang, memiliki 3 pilihan,yaitu penatalaksanaan ekspektasi (expectant management), penatalaksanaan medis dan penatalaksanaan bedah. Penatalaksanaan Ekspektasi Penatalaksanaan ekspektasi didasarkan pada fakta bahwa sekitar 75% -hCG. pasien dengan kehamilan ektopik akanmengalami penurunan kadar Pada penatalaksanaan ekspektasi, kehamilan ektopik dini dengan kadar -hCG yang stabilatau cenderung turun diobservasi ketat. Oleh sebab itu, tidak semua pasien dengan kehamilan ektopik dapat menjalanipenatalaksanaan seperti ini. Penatalaksanaan ekspektasi dibatasi pada -hCG yang keadaan-keadaan berikut:

Informasi Seputar kehamilan | Ibu dan anak | Kesehatan wanita | Resep Masakan

http://duniabunda.com _PDF_POWERED _PDF_GENERATED 3 January, 2010, 08:28

Page 4: Kehamilan ektopik 2

1) Kehamilan ektopik dengan kadar menurun 2) Kehamilan tuba 3) Tidak ada perdarahan intraabdominal atau rupture 4) Diameter massa ektopik tidak melebihi 3.5 cm. Sumber -hCG awal harus kurang dari 1000 mIU/mL,lain menyebutkanbahwa kadar dan diameter massa ektopik tidak melebihi 3.0 cm. Dikatakan bahwa penatalaksanaan ekspektasi ini efektifpada 47-82% kehamilan tuba.

source: disadur dari berbagai sumber

Informasi Seputar kehamilan | Ibu dan anak | Kesehatan wanita | Resep Masakan

http://duniabunda.com _PDF_POWERED _PDF_GENERATED 3 January, 2010, 08:28