KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin Serealia 2018... · 2019. 6. 19. ·...
Transcript of KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin Serealia 2018... · 2019. 6. 19. ·...
1
i
KATA PENGANTAR
Untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel, sesuai Instruksi
Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang
ditindaklanjuti dengan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) No. 239 tahun
2003 serta Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53
tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan unit
kerja dibawahnya secara berjenjang menyusun Laporan Kinerja (LAKIN). Laporan Kinerja
disusun tiap 3 bulan dalam bentuk Lakin Triwulan I, Lakin Triwulan II, Lakin Triwulan III, dan
Lakin Tahun 2018 yang diserahkan di akhir tahun anggaran.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan kegiatan pada tahun 2018 maka
disusunlah “Laporan Kinerja (LAKIN) Direktorat Serealia”. Lakin ini berisi gambaran hasil
capaian kinerja dari rencana kebijakan dan program yang telah ditetapkan, mulai dari
perencanaan, pengukuran, pelaporan dan evaluasi serta capaian kinerja Direktorat Serealia
Tahun 2018.
Saran dan masukan serta perbaikan yang konstruktif akan sangat penting bagi penyempurnaan
Lakin ini. Semoga laporan ini dapat menjadi bahan pertanggungjawaban dan penilaian kinerja
Direktorat Serealia.
Jakarta, Januari 2019
Direktur Serealia
Ir. Bambang Sugiharto, M.Eng.Sc
NIP. 196410161989031002
ii
DAFTAR ISI
Hal.
KATA PENGANTAR………………………………………………………………...................................................... i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….......................................................... ii
DAFTAR TABEL………………………………………………………………............................................................. iii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………............................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………………....................................................... V
RINGKASAN EKSEKUTIF ………………………………………………………..................................................... vi
BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………………….................................................. 1
A. Latar Belakang ......................................................................................................................... 1
B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan …………….......................................... 2
C. Susunan Organisasi dan Tata Kerja ……………………………........................................ 3
D. Sumber Daya Manusia ……………………………………….................................................. 20
E. Dukungan Anggaran …………………………………………................................................... 20
F. Permasalahan ………………………………………………......................................................... 20
BAB II. PERENCANAAN KINERJA ………………………………………….............................................. 21
A. Rencana Startegis 2015-2019 ……………………………….............................................. 21
B. Rencana Kinerja Tahun 2018 ………………………………................................................ 23
C. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2018 ………………………............................................. 23
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA …………………………………………........................................... 24
A. Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran ………..................................... 24
B. Capaian Kinerja Organisasi …………………………………................................................ 24
C. Permasalahan dan Upaya Tindaklanjut …………………….......................................... 32
D. Realisasi Anggaran ……. ……………………………………................................................... 33
E. Analisis Efektivitas Pelaksanaan Anggaran dan Kegiatan 2018 33
BAB V. PENUTUP ……………………………………………………………................................................... 35
LAMPIRAN ………………………………………………………………………........................................................... 36
iii
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 1. Kutipan Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2018 .................................................................................................................................................
23
Tabel 2. Kutipan Perjanjian Kinerja Direktorat Serealia Tahun 2018 ................................. 23
Tabel 3. Capaian Produksi Padi Tahun 2018 terhadap Perjanjian Kinerja dan
Sasaran Strategis Direktorat Serealia Tahun 2015-2019 ........................................
24
Tabel 4. Capaian Produksi Jagung Tahun 2018 terhadap Perjanjian Kinerja dan Sasaran Strategis Direktorat Serealia Tahun 2015-2019 .......................................
25
Tabel 5. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Tahun 2018
terhadap Tahun 2017 dan Rerata Lima Tahun Terakhir .........................................
25
Tabel 6. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Jagung Tahun 2018 terhadap Tahun 2017 dan Rerata Lima Tahun Terakhir .........................................
26
Tabel 7. Perkembangan Produksi Padi Tahun 2014-2018 ....................................................... 27
Tabel 8. Perkembangan Produksi Jagung Tahun 2014-2018 .................................................. 28
Tabel 9. Capain Kegiatan Utama Padi Tahun 2018 ...................................................................... 30
Tabel 10. Realisasi Tanam dan Panen Kegiatan Utama Padi Tahun 2018 ........................... 30
Tabel 11. Realisasi Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) Tahun 2018 ............................... 30
Tabel 12. Realisasi Kegiatan Utama Jagung Tahun 2018 ............................................................. 31
Tabel 13. Realisasi Tanam dan Panen Kegiatan Utama Jagung Tahun 2018 ....................... 32
Tabel 14. Pagu dan Realisasi Keluaran (Output) Kegiatan Pengelolaan Produksi
Tanaman Serealia Tahun 2018 ............................................................................................
33
Tabel 15. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumberdaya Berdasarkan Pencapaian Perjanjian Kinerja Direktorat Serealia Tahun 2018 ...................................................
34
iv
DAFTAR GAMBAR
Hal.
Gambar 1. Trend Perkembangan Produksi Padi Tahun 2014-2018……….......... 27
Gambar 2. Trend Perkembangan Produksi Jagung Tahun 2014-2018 …............ 28
v
DAFTAR LAMPIRAN
Hal.
Lampiran 1. Struktur Organisasi Direktorat Serealia ……….................................................. 37
Lampiran 2. Sasaran Indikatif Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan
Produksi Padi Tahun 2018…………… ……............................................................. 38
Lampiran 3. Sasaran Indikatif Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan
Produksi Jagung Tahun 2017…………………………….......................................... 39
Lampiran 4. Lampiran Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Tahun 2018 .……………………………………................................................................ 40
Lampiran 5. Lampiran Perjanjian Kinerja Direktorat Serealia Tahun 2017................. 42
Lampiran 6. Rerata Produksi Padi Lima Tahun Terakhir (Tahun 2014-2018) .......... 44
Lampiran 7. Rerata Produksi Jagung Lima Tahun Terakhir (Tahun 2014-2018) ..... 45
Lampiran 8. Rerata Perkembangan Luas Panen Padi Lima Tahun Terakhir (Tahun
2014-2018) …………………………………..................................................................... 46
Lampiran 9. Rerata Perkembangan Luas Panen Jagung Lima Tahun Terakhir
(Tahun 2014-2018) ……………………….................................................................... 47
Lampiran 10. Rerata Perkembangan Produktivitas Padi Lima Tahun Terakhir
(Tahun 2014-2018) …………………………………..................................................... 48
Lampiran 11. Rerata Perkembangan Produktivitas Jagung Lima Tahun Terakhir
(Tahun 2014-2018) …………………………………..................................................... 49
Lampiran 12. Realisasi Kegiatan Utama Padi Tahun 2018 ……………………........................ 50
Lampiran 13. Realisasi Kegiatan Utama Jagung Tahun 2018 ...………………....................... 61
vi
RINGKASAN EKSEKUTIF
1. Produksi padi berdasarkan ARAM I Tahun 2018 mencapai 83,04 Juta Ton GKG (100,65%)
dari target Perjanjian Kinerja (PK) 82,50 Juta Ton GKG (sangat berhasil). Produksi jagung
mencapi 30,05 Juta Ton Pipilan Kering (100,17%) dari target Perjanjian Kinerja (PK)
30,00 Juta Ton Pipilan Kering (sangat berhasil). Begitu pula apabila dibandingkan dengan
target Renstra Direktorat Serealia dan Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Tahun 2015-2019, produksi padi dan jagung tergolong sangat berhasil.
2. Produksi padi tahun 2018 meningkat sebesar 1,89 juta ton GKG (2,33%) dibandingkan
dengan tahun 2017 (sangat berhasil). Namun dibandingkan dengan rerata lima tahun
terakhir, produksi padi meningkat 7,44 juta ton GKG (9,83 %) termasuk kategori sangat
berhasil. Produksi jagung tahun 2018 meningkat sebesar 1,13 juta ton Pipilan Kering
(3,91%) dibandingkan dengan tahun 2017 (sangat berhasil). Apabila dibandingkan
dengan rerata lima tahun terakhir, produksi jagung meningkat 8,12 juta ton GKG
(37,03%) termasuk kategori sangat berhasil.
3. Perkembangan produksi padi selama periode tahun 2014-2018 menunjukan trend
pertumbuhan yang positif, meningkat dari 70,85 juta ton GKG pada tahun 2014 menjadi
83,04 juta ton GKG tahun 2018 atau mengalami pertumbuhan rata-rata 4,07% per tahun.
Perkembangan produksi jagung selama periode tahun 2014-2018 menunjukkan trend
pertumbuhan yang positif, meningkat dari 19,01 juta ton pipilan kering pada tahun 2014
menjadi 30,05 juta ton pipilan kering tahun 2018 atau rata-rata pertumbuhan 12,49% per
tahun.
4. Realisasi kegiatan utama padi sampai keadaan Desember 2018 mencapai 1.080.114 ha
(87,09%) terhadap sasaran dengan realisasi keuangan bantuan pemerintah sebesar Rp
568.066.330.540,- (87,11%) terhadap sasaran. Adapun kegiatan Unit Pengolah Pupuk
Organik (UPPO) telah realisasi 987 unit (98,70%) terhadap sasaran dengan realisasi
keuangan bantuan pemerintah sebesar Rp 194.856.097.133,- (97,43%) terhadap sasaran.
Realisasi kegiatan utama jagung sampai keadaan Desember 2018 mencapai 2.704.480 ha
(96,39%) terhadap sasaran dengan realisasi keuangan bantuan pemerintah sebesar Rp
1.806.388.295.234,- (94,79%) terhadap sasaran. Realisasi tersebut berasal dari benih
jagung, sedangkan realisasi pupuk jagung mencapai 1.629.210 ha (58,07%) terhadap
sasaran.
1
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sektor pertanian memainkan peranan yang sangat penting dalam perekonomian nasional.
Peranan sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi memberikan kontribusi yang
sangat esensial. Sektor pertanian tidak saja sebagai penghasil bahan pangan bagi
masyarakat, namun juga sebagai penyedia bahan baku untuk sektor industri. Selain itu
sektor pertanian berkontribusi pada penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat dalam
menopang perekonomian dan memberikan sumbangan terhadap pendapatan dan devisa
negara. Sektor pertanian memiliki peran strategis dalam mempertahankan stabilitas dan
ketahanan nasional terutama dalam menjaga ketersediaan pangan dan ketahanan pangan
nasional.
Pembangunan bidang pangan adalah salah satu prioritas utama dalam pembangunan
nasional. Konsep dan program pembangunan di bidang pangan harus mempertimbangan
perubahan global yang sangat cepat sehingga membutuhkan upaya yang tepat, cepat,
terstruktur dan berkelanjutan. Transformasi struktural yang cepat telah merubah pola
dan sistem pertanian di Indonesia. Oleh karena itu, pengembangan sektor pertanian harus
mampu mengadaptasi dan memitigasi berbagai perubahan struktural yang terjadi. Dalam
rangka hal tersebut, prioritas pembangunan pertanian di Indonesia pada masa
mendatang diarahkan pada usaha mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan, yaitu
dengan: (1) mencukupi kebutuhan pangan dari produksi dalam negeri, (2) mengatur
kebijakan pangan secara mandiri, serta (3) melindungi dan mensejahterakan petani
sebagai pelaku utama usaha pertanian pangan.
Perencanaan pembangunan bidang pangan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) 2015-2019. Sasaran utama prioritas nasional di bidang pangan periode
2015-2019 adalah tercapainya peningkatan ketersediaan pangan yang bersumber dari
produksi dalam negeri, yaitu sebagai berikut: (1) produksi padi diutamakan ditingkatkan
dalam rangka swasembada agar kemandirian dapat dijaga, (2) produksi jagung
ditargetkan untuk memenuhi kebutuhan keragaman pangan dan pakan lokal, (3)
produksi kedelai diutamakan untuk mengamankan pasokan pengrajin dan kebutuhan
konsumsi tahu tempe, (4) produksi gula dalam negeri ditargetkan untuk memenuhi
konsumsi gula rumah tangga, (5) produksi daging sapi untuk mengamankan konsumsi di
tingkat rumah tangga, (6) produksi ikan untuk mendukung penyediaan sumber protein
asal hewan dan (7) produksi garam ditargetkan untuk memenuhi konsumsi garam rumah
tangga.
Arah kebijakan pemantapan ketahanan pangan melalui peningkatan produksi pangan
pokok dilakukan dengan 4 (empat) strategi utama, sebagai berikut:
a. Secara bertahap mengamankan lahan padi beririgasi teknis didukung dengan
pengendalian konversi salah satunya melalui penetapan Kawasan Pertanian Pangan
Berkelanjutan (KP2B) diiringi dengan kebijakan harga serta perbaikan ketepatan
sasaran subsidi berdasar data petani. Perluasan sawah baru seluas 1 juta ha di luar
Pulau Jawa
2
b. Pemanfaatan lahan terlantar, lahan marjinal, lahan di kawasan transmigrasi, lahan
perkebunan dan lahan bekas pertambangan untuk mendukung peningkatan produksi
padi.
c. Peningkatan produktivitas dengan: (i) meningkatkan efektivitas dan ketersambungan
jaringan irigasi dan sumber air serta pembangunan jaringan baru; (ii) Revitalisasi
penyuluhan sekaligus untuk meningkatkan layanan dan penerapan teknologi serta
perbaikan penentuan sasaran dukungan/subsidi produksi padi; (iii) revitalisasi sistem
perbenihan nasional dan daerah yang melibatkan lembaga Litbang, produsen benih
serta balai benih dan masyarakat penangkar termasuk pengembangan 1.000 desa
berdaulat benih; (iv) Pemulihan kualitas kesuburan lahan yang air irigasinya tercemar
oleh limbah industri dan rumah tangga.
d. Pengembangan produksi pangan oleh swasta dan korporasi terutama BUMN pangan.
e. Peningkatan teknologi melalui kebijakan penciptaan sistem inovasi nasional dan pola
penanganan pascapanen dalam mengurangi susut panen dan kehilangan hasil.
f. Perlindungan kepada petani yang mengalami kegagalan panen melalui asuransi
pertanian sehingga petani dapat kembali melanjutkan kegiatan produksi pertanian
dalam rangka menuju tercapainya target produksi nasional.
Sejalan dengan hal tersebut maka selama tahun 2015-2019, terdapat dua komoditas yang
menjadi tanggung jawab Direktorat Serealia yang harus diwujudkan dalam konteks
pencapaian produksi yang berkelanjutan yaitu padi dan jagung. Dalam rangka mencapai
tujuan pembangunan nasional maka pada tahun 2018 ditetapkan sasaran produksi padi
sebesar 82,50 juta ton GKG dan produksi jagung sebesar 30,00 juta ton pipilan kering.
Untuk mencapai sasaran produksi komoditas padi dan jagung tahun 2018, kegiatan utama
yang dikelola oleh Direktorat Serealia yaitu Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia yang
dikelola oleh Satker Pusat dan Satker Dinas Pertanian Provinsi.
B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 43/Permentan/OT.010/8/2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Direktorat Serealia
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di
bidang peningkatan produksi padi, jagung dan serealia lain. Dalam pelaksanaan tugasnya,
Direktorat Serealia melakukan fungsinya sebagai berikut:
a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang peningkatan produksi padi irigasi dan rawa,
padi tadah hujan dan lahan kering, jagung dan serealia lain.
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan produksi padi irigasi dan rawa, padi
tadah hujan dan lahan kering, jagung dan serealia lain.
c. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang peningkatan produksi
padi irigasi dan rawa, padi tadah hujan dan lahan kering, jagung, dan serealia lain.
d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan produksi padi irigasi
dan rawa, padi tadah hujan dan lahan kering, jagung, dan serealia lain.
e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan produksi padi
irigasi dan rawa, padi tadah hujan dan lahan kering, jagung, dan serealia lain.
f. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Serealia.
3
C. Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Kelengkapan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Petanian, Direktorat Serealia terdiri
dari:
a. Subdirektorat Padi Irigasi dan Rawa;
b. Subdirektorat Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering;
c. Subdirektorat Jagung dan Serealia Lain;
d. Subbagian Tata Usaha; dan
e. Kelompok Jabatan Fungsional
Uraian tugas masing-masing Subdirektorat adalah sebagai berikut:
a. Subdirektorat Padi Irigasi dan Rawa
Subdirektorat Padi Irigasi dan Rawa mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peningkatan
produksi padi irigasi dan rawa. Dalam melaksanakan tugas Subdirektorat Padi Irigasi
dan Rawa, menyelenggarakan fungsi:
1) Penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang peningkatan intensifikasi dan
ekstensifikasi padi irigasi dan rawa, serta pemberdayaan;
2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan intensifikasi dan
ekstensifikasi padi irigasi dan rawa, serta pemberdayaan;
3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi padi irigasi dan rawa, serta
pemberdayaan;
4) Pemberian bimbingan teknis dan supervise di bidang peningkatan intensifikasi
dan ekstensifikasi padi irigasi dan rawa, serta pemberdayaan; dan
5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan intensifikasi
dan ekstensifikasi padi irigasi dan rawa, serta pemberdayaan.
Subdirektorat Padi Irigasi dan Rawa terdiri dari :
a) Seksi Intensifikasi Padi Irigasi dan Rawa; dan
b) Seksi Ekstensifikasi Padi Irigasi dan Rawa, dan Pemberdayaan.
a) Seksi Intensifikasi Padi Irigasi dan Rawa
Seksi Intensifikasi Padi Irigasi dan Rawa Padi Irigasi mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan dan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis, supervisi, evaluasi
dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan intensifikasi padi irigasi dan rawa.
Rincian tugas pekerjaan tersebut adalah:
a. Melakukan penyiapan bahan terkait penyusunan rencana kerja dan anggaran
Seksi Intensifikasi Padi Irigasi dan Rawa, yang kegiatannya meliputi:
- Melakukan pengumpulan data data luas tanam, luas panen, produktivitas
dan produksi padi irigasi dan rawa serta kelompok tani;
- Melakukan pengolahan, analisis dan menyusun data luas tanam, luas panen,
produktivitas dan produksi padi irigasi dan rawa serta kelompok tani;
4
- Melakukan penyusunan konsep kerangka acuan kerja (KAK), rencana
anggaran biaya (RAB), dan rencana operasional kegiatan (ROK) Seksi
Intensifikasi Padi Irigasi dan Rawa; dan
- Menyajikan konsep rencana kerja dan anggaran Seksi Intensifikasi Padi
Irigasi dan Rawa.
b. Melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang intensifikasi padi
irigasi dan rawa, yang kegiatannya meliputi:
- Melakukan pengumpulan bahan dan informasi di bidang luas tanam, luas
panen, produktivitas dan produksi padi irigasi dan rawa serta kelompok
tani;
- Melakukan pengolahan dan analisis bahan dan informasi di bidang luas
tanam, luas panen, produktivitas dan produksi padi irigasi dan rawa serta
kelompok tani;
- Melakukan penyusunan konsep kebijakan di bidang intensifikasi padi irigasi
dan rawa;
- Melakukan pembahasan dan merumuskan konsep kebijakan di bidang
intensifikasi padi irigasi dan rawa; dan
- Menyajikan konsep kebijakan di bidang intensifikasi padi irigasi dan rawa.
c. Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang intensifikasi
padi irigasi dan rawa, yang kegiatannya meliputi:
- Melakukan pengumpulan dan analisis data luas tanam, luas panen,
produktivitas dan produksi padi irigasi dan rawa serta kelompok tani;
- Melakukan pengolahan dan analisis data data luas tanam, luas panen,
produktivitas dan produksi padi irigasi dan rawa serta kelompok tani;
- Melakukan penyusunan konsep pelaksanaan kebijakan di bidang
intensifikasi padi irigasi dan rawa; dan
- Menyajikan konsep pelaksanan kebijakan di bidang intensifikasi padi irigasi
dan rawa.
d. Melakukan penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria di bidang intensifikasi padi irigasi dan rawa, yang kegiatannya
meliputi:
- Melakukan pengumpulan data dan Informasi serta kebijakan di bidang
intensifikasi padi irigasi dan rawa;
- Melakukan pengolahan data dan informasi di bidang intensifikasi padi
irigasi dan rawa;
- Melakukan penyusunan konsep norma, standar, prosedur dan kriteria di
bidang intensifikasi padi irigasi dan rawa;
- Melakukan pembahasan konsep norma, standar, prosedur dan kriteria di
bidang intensifikasi padi irigasi dan rawa; dan
- Menyajikan konsep penetapan norma, standar, prosedur dan kriteria di
bidang intensifikasi padi irigasi dan rawa.
e. Melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
intensifikasi padi irigasi dan rawa, yang kegiatannya meliputi:
5
- Melakukan pengumpulan data dan informasi di di bidang intensifikasi padi
irigasi dan rawa;
- Melakukan identifikasi, melakukan pengolahan dan analisis data dan
informasi kebutuhan bimbingan teknis dan supervisi di bidang intensifikasi
padi irigasi dan rawa;
- Melakukan penyusunan konsep pemberian bimbingan teknis dan supervisi
di bidang intensifikasi padi irigasi dan rawa;
- Melakukan penyajian konsep bimbingan teknis dan supervisi di bidang di
bidang intensifikasi padi irigasi dan rawa; dan
- Melakukan penyiapan penyelenggaraan dan bimbingan teknis dan supervisi
di bidang intensifikasi padi irigasi dan rawa.
b. Melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang intensifikasi
padi irigasi dan rawa, yang kegiatannya meliputi:
- Melakukan penyusunan instrumen evaluasi di bidang intensifikasi padi
irigasi dan rawa;
- Melakukan pengumpulan data dan dalam rangka pemantauan dan evaluasi
di bidang intensifikasi padi irigasi dan rawa;
- Melakukan identifikasi, pengolahan dan analisis data di bidang intensifikasi
padi irigasi dan rawa;
- Melakukan penyusunan konsep bahan rekomendasi tindak lanjut hasil
pemantauan dan evaluasi di bidang intensifikasi padi irigasi dan rawa; dan
- Menyajikan konsep hasil rekomendasi tindak lanjut hasil pemantauan dan
evaluasi di bidang intensifikasi padi irigasi dan rawa;
b) Seksi Ekstensifikasi Padi Irigasi dan Rawa, dan Pemberdayaan
Seksi Ekstensifikasi Padi Irigasi dan Rawa, dan Pemberdayaan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis, supervise, evaluasi
dan pelaporan kegiatan di bidang ekstensifikasi padi irigasi dan rawa, serta
pemberdayaan.
Rincian tugas pekerjan tersebut adalah:
a. Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran Seksi
Ekstensifikasi Padi Irigasi dan Rawa, dan Pemberdayaan, yang kegiatannya
meliputi:
- Melakukan pengumpulan data data luas tanam, luas panen, produktivitas
dan produksi padi irigasi dan rawa serta kelompok tani;
- Melakukan pengolahan, analisis dan menyusun data data luas tanam, luas
panen, produktivitas dan produksi padi irigasi dan rawa serta kelompok
tani;
- Melakukan penyusunan konsep kerangka acuan kerja (KAK), rencana
anggaran biaya (RAB), dan rencana operasional kegiatan (ROK) Seksi Seksi
Ekstensifikasi Padi Irigasi dan Rawa, dan Pemberdayaan; dan
- Menyajikan konsep rencana kerja dan anggaran Seksi Seksi Ekstensifikasi
Padi Irigasi dan Rawa, dan Pemberdayaan.
6
b. Melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang ekstensifikasi
padi irigasi dan rawa, dan pemberdayaan, yang kegiatannya meliputi:
- Melakukan pengumpulan data luas tanam dan potensi pemanfaatan lahan
padi irigasi dan rawa;
- Melakukan pengolahan dan analisis data luas tanam dan potensi
pemanfaatan lahan padi irigasi dan rawa;
- Melakukan penyusunan konsep kebijakan di bidang ekstensifikasi padi
irigasi dan rawa, dan pemberdayaan;
- Melakukan pembahasan konsep kebijakan di bidang ekstensifikasi padi
irigasi dan rawa, dan pemberdayaan; dan
- Menyajikan konsep kebijakan di bidang ekstensifikasi padi irigasi dan rawa,
dan pemberdayaan;
c. Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang ekstensifikasi
padi irigasi dan rawa, dan pemberdayaan yang kegiatannya meliputi:
- Melakukan pengumpulan data luas tanam, dan potensi pemanfaatan lahan
padi irigasi dan rawa;
- Melakukan pengolahan dan analisis data luas tanam, dan potensi
pemanfaatan lahan padi irigasi dan rawa;
- Melakukan penyusunan konsep pelaksanaan kebijakan ekstensifikasi
budidaya padi irigasi dan rawa, dan pemberdayaan; dan
- Menyajikan konsep pelaksanan kebijakan ektensifikasi budidaya padi irigasi
dan rawa, dan pemberdayaan.
d. Melakukan penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria di bidang ekstensifikasi padi irigasi dan rawa, dan pemberdayaan, yang
kegiatannya meliputi:
- Melakukan pengumpulan data dan Informasi serta kebijakan di bidang
ekstensifikasi padi irigasi dan rawa;
- Melakukan pengolahan data dan informasi di bidang ekstensifikasi padi
irigasi dan rawa;
- Melakukan penyusunan konsep norma, standar, prosedur dan kriteria di
bidang ekstensifikasi padi irigasi dan rawa;
- Melakukan pembahasan konsep norma, standar, prosedur dan kriteria di
bidang ekstensifikasi padi irigasi dan rawa; dan
- Menyajikan konsep penetapan norma, standar, prosedur dan kriteria di
bidang ekstensifikasi padi irigasi dan rawa.
e. Melakukan penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang ekstensifikasi
padi irigasi dan rawa, dan pemberdayaan, yang kegiatannya meliputi:
- Melakukan pengumpulan data dan informasi di di bidang ekstensifikasi padi
irigasi dan rawa;
- Melakukan identifikasi, melakukan pengolahan dan analisis data dan
informasi kebutuhan bimbingan teknis dan supervise di bidang
ekstensifikasi padi irigasi dan rawa;
- Melakukan penyusunan konsep pemberian bimbingan teknis dan supervisi
di bidang ekstensifikasi padi irigasi dan rawa;
7
- Melakukan penyajian konsep bimbingan teknis dan supervisi di bidang di
bidang ekstensifikasi padi irigasi dan rawa; dan
- Melakukan penyiapan penyelenggaraan dan bimbingan teknis dan supervisi
di bidang ekstensifikasi padi irigasi dan rawa.
f. Melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang ekstensifikasi
padi irigasi dan rawa, dan pemberdayaan, yang kegiatannya meliputi:
- Melakukan penyusunan instrumen evaluasi di bidang ekstensifikasi padi
irigasi dan rawa;
- Melakukan pengumpulan data dan dalam rangka pemantauan dan evaluasi
capaian luas tanam, produksi, dan kendala penerapan teknologi di bidang
ekstensifikasi padi irigasi dan rawa, dan pemberdayaan;
- Melakukan identifikasi, pengolahan dan analisis data capaian luas tanam,
produksi, dan kendala penerapan teknologi di bidang ekstensifikasi padi
irigasi dan rawa, dan pemberdayaan;
- Melakukan penyusunan konsep bahan rekomendasi tindak lanjut hasil
pemantauan dan evaluasi capaian luas tanam, produksi, dan kendala
penerapan teknologi di bidang ekstensifikasi padi irigasi dan rawa, dan
pemberdayaan; dan
- Menyajikan konsep hasil rekomendasi tindak lanjut hasil pemantauan dan
evaluasi capaian luas tanam, produksi, dan kendala penerapan teknologi di
bidang ekstensifikasi padi irigasi dan rawa, dan pemberdayaan;
g. Melakukan penyiapan konsep rekomendasi teknis izin usaha budidaya padi
irigasi dan rawa, yang kegiatannya meliputi:
- Melakukan pengumpulan bahan informasi rekomendasi teknis izin usaha
budidaya padi irigasi dan rawa;
- Melakukan pengolahan dan analisis data informasi rekomendasi teknis izin
usaha budidaya padi irigasi dan rawa;
- Melakukan penyusunan konsep rekomendasi teknis izin usaha budidaya
padi irigasi dan rawa.
b. Subdirektorat Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering
Subdirektorat Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang
peningkatan produksi padi tadah hujan dan lahan kering. Dalam melaksanakan tugas
Subdirektorat Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering, menyelenggarakan fungsi:
1) Penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang peningkatan intensifikasi dan
ekstensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering serta pemberdayaan;
2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan intensifikasi dan
ekstensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering serta pemberdayaan;
3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering
serta pemberdayaan;
8
4) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan intensifikasi
dan ekstensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering serta pemberdayaan.
Subdirektorat Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering teridiri dari :
a) Seksi intensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering;
b) Seksi ekstensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering serta pemberdayaan.
a) Seksi Intensifikasi Padi Tadah Hujan Dan Lahan Kering
Seksi Intensifikasi Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis, supervisi, evaluasi
dan pelaporan kegiatan di bidang Peningkatan intensifikasi padi tadah hujan dan
lahan kering.
Rincian tugas pekerjaan tersebut adalah:
a. Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran Seksi
Intensifikasi Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering, yang kegiatannya meliputi:
- Melakukan pengumpulan data data luas tanam, luas panen, produktivitas
dan produksi padi tadah hujan dan lahan kering;
- Melakukan pengolahan, analisis dan menyusun data luas tanam, luas panen,
produktivitas dan produksi padi tadah hujan dan lahan kering;
- Melakukan penyusunan konsep kerangka acuan kerja (KAK), rencana
anggaran biaya (RAB), dan rencana operasional kegiatan (ROK) Seksi
Intensifikasi Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering; dan
- Menyajikan konsep rencana kerja dan anggaran Seksi Seksi Intensifikasi
Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering.
b. Melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang intensifikasi padi
tadah hujan dan lahan kering, yang kegiatannya meliputi :
- Melakukan pengumpulan data luas tanam, luas panen, produktivitas dan
produksi padi tadah hujan dan lahan kering;
- Melakukan pengolahan dan analisis data luas tanam, luas panen,
produktivitas dan produksi padi tadah hujan dan lahan kering;
- Melakukan penyusunan konsep kebijakan di bidang intensifikasi budidaya
padi tadah hujan dan lahan kering;
- Melakukan pembahasan konsep kebijakan di bidang intensifikasi budidaya
padi tadah hujan dan lahan kering; dan
- Penyajikan konsep kebijakan di bidang intensifikasi budidaya padi tadah
hujan dan lahan kering;
c. Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang intensifikasi
padi tadah hujan dan lahan kering yang kegiatannya meliputi:
- Melakukan pengumpulan data luas tanam, luas panen, produktivitas dan
produksi padi tadah hujan dan lahan kering;
- Melakukan pengolahan dan analisis data luas tanam, luas panen,
produktivitas dan produksi padi tadah hujan dan lahan kering;
9
- Melakukan penyusunan konsep pelaksanaan kebijakan intensifikasi
budidaya padi tadah hujan dan lahan kering; dan
- Menyajikan konsep pelaksanan kebijakan intensifikasi budidaya padi tadah
hujan dan lahan kering.
d. Melakukan penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria di bidang intensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering yang
kegiatannya meliputi:
- Melakukan pengumpulan data dan Informasi serta kebijakan di bidang
intensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering;
- Melakukan pengolahan data dan informasi di bidang intensifikasi padi tadah
hujan dan lahan kering;
- Melakukan penyusunan konsep norma, standar, prosedur dan kriteria di
bidang intensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering;
- Melakukan pembahasan konsep norma, standar, prosedur dan kriteria di
bidang intensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering; dan
- Menyajikan konsep penetapan norma, standar, prosedur dan kriteria di
bidang intensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering.
e. Melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
intensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering, yang kegiatannya meliputi:
- Melakukan pengumpulan, pengolahan bahan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang intensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering;
- Melakukan penyusunan konsep materi bimbingan teknis dan supervisi di
bidang intensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering;
- Melakukan bimbingan teknis dan supervisi di bidang intensifikasi padi
tadah hujan dan lahan kering; dan
- Melakukan pengolahan dan analsis data hasil bimbingan teknis dan
supervisi di bidang intensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering.
f. Melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang intensifikasi
padi tadah hujan dan lahan kering, yang kegiatannya meliput :
- Melakukan penyusunan instrumen evaluasi di bidang intensifikasi padi
tadah hujan dan lahan kering;
- Melakukan pengumpulan data capaian luas tanam, produksi, dan kendala
penerapan teknologi di bidang intensifikasi padi tadah hujan dan lahan
kering;
- Melakukan pengolahan dan analsis data capaian luas tanam, produksi, dan
kendala penerapan teknologi di bidang intensifikasi padi tadah hujan dan
lahan kering;
- Melakukan penyusunan konsep bahan rekomendasi tindak lanjut hasil
pemantauan dan evaluasi capaian luas tanam, produksi, dan kendala
penerapan teknologi di bidang intensifikasi padi tadah hujan dan lahan
kering; dan
- Menyajikan konsep hasil rekomendasi tindak lanjut hasil pemantauan dan
evaluasi capaian luas tanam, produksi, dan kendala penerapan teknologi di
bidang intensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering.
10
b) Seksi Ekstensifikasi Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering, dan Pemberdayaan
Seksi Padi Lahan Kering mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria serta bimbingan teknis, supervise, evaluasi dan pelaporan di bidang
peningkatan ekstensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering, serta
pemberdayaan.
Rincian tugas pekerjaan tersebut adalah:
a. Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran Seksi
Ekstensifikasi Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering, dan Pemberdayaan yang
kegiatannya meliputi :
- Melakukan pengumpulan data luas tanam dan potensi pemanfaatan lahan
padi tadah hujan dan lahan kering;
- Melakukan pengolahan, analisis dan menyusun data luas tanam dan potensi
pemanfaatan lahan padi tadah hujan dan lahan kering;
- Melakukan penyusunan konsep kerangka acuan kerja (KAK), rencana
anggaran biaya (RAB), dan rencana operasional kegiatan (ROK) Seksi
Ekstensifikasi Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering dan Pemberdayaan; dan
- Melakukan penyajian konsep rencana kerja dan anggaran Seksi
Ekstensifikasi Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering dan Pemberdayaan.
b. Melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang ekstensifikasi
padi tadah hujan dan lahan kering, dan pemberdayaan, yang kegiatannya
meliputi :
- Melakukan pengumpulan data luas tanam, luas panen, produktivitas dan
produksi padi tadah hujan dan lahan kering;
- Melakukan pengolahan dan analisis data luas tanam, luas panen,
produktivitas dan produksi padi tadah hujan dan lahan kering;
- Melakukan penyusunan konsep kebijakan di bidang ekstensifikasi budidaya
padi tadah hujan dan lahan kering;
- Melakukan penyiapan pembahasan konsep kebijakan di bidang
ekstensifikasi budidaya padi tadah hujan dan lahan kering; dan
- Menyajikan konsep kebijakan di bidang ekstensifikasi budidaya padi tadah
hujan dan lahan kering;
c. Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang ekstensifikasi
padi tadah hujan dan lahan kering, dan pemberdayaan, yang kegiatannya
meliputi:
- Melakukan pengumpulan data luas tanam, dan potensi pemanfaatan lahan
padi tadah hujan dan lahan kering;
- Melakukan pengolahan dan analisis data luas tanam, dan potensi
pemanfaatan lahan padi tadah hujan dan lahan kering;
- Melakukan penyusunan konsep pelaksanaan kebijakan di bidang
ekstensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering, dan pemberdayaan; dan
- Menyajikan konsep pelaksanan kebijakan di bidang ekstensifikasi padi
tadah hujan dan lahan kering, dan pemberdayaan.
11
d. Melakukan penyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria di bidang ekstensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering, dan
pemberdayaan, yang kegiatannya meliputi:
- Melakukan pengumpulan data dan informasi serta kebijakan yang
mendukung kegiatan ekstensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering, dan
pemberdayaan;
- Melakukan pengolahan data dan informasi serta kegiatan yang mendukung
di bidang ekstensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering, dan
pemberdayaan;
- Melakukan penyusunan konsep norma, standar, prosedur dan kriteria di
bidang ekstensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering, dan pemberdayaan;
- Melakukan penyiapan pembahasan konsep norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang ekstensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering, dan
pemberdayaan; dan
e. Melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
ekstensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering dan pemberdayaan, yang
kegiatannya meliputi:
- Melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyusunan bahan materi
bimbingan teknis dan supervisi di bidang ekstensifikasi padi tadah hujan
dan lahan kering dan pemberdayaan;
- Penyajikan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
ekstensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering dan pemberdayaan;
- Melakukan bimbingan teknis dan supervisi di bidang ekstensifikasi padi
tadah hujan dan lahan kering dan pemberdayaan; dan
- Melakukan pengolahan dan analsis data hasil bimbingan teknis dan
supervisi di bidang ekstensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering dan
pemberdayaan.
f. Melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang ekstensifikasi
padi tadah hujan dan lahan kering, dan pemberdayaan, yang kegiatannya
meliputi:
- melakukan penyusunan instrumen evaluasi di bidang ekstensifikasi padi
tadah hujan dan lahan kering dan pemberdayaan;
- melakukan pengumpulan data capaian luas tanam, produksi, dan kendala
penerapan teknologi di bidang ekstensifikasi padi tadah hujan dan lahan
kering dan pemberdayaan;
- melakukan pengolahan dan analsis data capaian luas tanam, produksi, dan
kendala penerapan teknologi di bidang ekstensifikasi padi tadah hujan dan
lahan kering dan pemberdayaan;
- melakukan penyusunan konsep bahan rekomendasi tindak lanjut hasil
pemantauan dan evaluasi capaian luas tanam, produksi, dan kendala
penerapan teknologi di bidang ekstensifikasi padi tadah hujan dan lahan
kering dan pemberdayaan; dan
12
- menyajikan konsep hasil rekomendasi tindak lanjut hasil pemantauan dan
evaluasi capaian luas tanam, produksi, dan kendala penerapan teknologi di
bidang ekstensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering dan pemberdayaan.
g. Melakukan penyiapan konsep rekomendasi teknis izin usaha budidaya padi
tadah hujan dan lahan kering, yang kegiatannya meliputi:
- melakukan pengumpulan bahan informasi rekomendasi teknis izin usaha
budidaya padi tadah hujan dan lahan kering;
- melakukan pengolahan dan analisis data informasi rekomendasi teknis izin
usaha budidaya padi tadah hujan dan lahan kering;
- melakukan penyusunan konsep rekomendasi teknis izin usaha budidaya
padi tadah hujan dan lahan kering.
3. Subdirektorat Jagung dan Serealia Lain
Subdirektorat Jagung mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta
pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peningkatan produksi jagung
dan serealia lain. Dalam melaksanakan tugas Subdirektorat Jagung dan serealia lain,
menyelenggarakan fungsi:
1) Penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang peningkatan intensifikasi dan
ekstensifikasi jagung dan serealia lain, serta pemberdayaan;
2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan intensifikasi dan
ekstensifikasi jagung dan serealia lain, serta pemberdayaan;
3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, di bidang
peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi jagung dan serealia lain, serta
pemberdayaan;
4) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan intensifikasi
dan ekstensifikasi jagung dan serealia lain, serta pemberdayaan; dan
5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan intensifikasi
dan ekstensifikasi jagung dan serealia lain, serta pemberdayaan.
Subdirektorat Jagung dan Serealia Lain terdiri dari:
a) Seksi Intensifikasi Jagung dan Serealia Lain dan;
b) Seksi Ekstensifikasi Jagung dan Serealia Lain, dan Pemberdayaan
a) Seksi Intensifikasi Jagung dan Serealia Lain
Seksi Intensifikasi Jagung dan Serealia Lain mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,
standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis, supervisi, evaluasi dan
pelaporan kegiatan di bidang peningkatan intensifikasi jagung dan serealia lain.
Rincian tugas pekerjaan tersebut adalah:
a. Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran Seksi
Intensifikasi Jagung dan Serealia Lain, yang kegiatannya terdiri atas:
- melakukan pengumpulan data luas tanam, luas panen, produktivitas dan
produksi jagung dan serealia lain serta kelompok tani;
13
- melakukan pengolahan, analisis dan menyusun data luas tanam, luas panen,
produktivitas dan produksi jagung dan serealia lain serta kelompok tani;
- melakukan penyusunan konsep kerangka acuan kerja (KAK), rencana
anggaran biaya (RAB), dan rencana operasional kegiatan (ROK) Seksi
Intensifikasi Jagung dan Serealia Lain; dan
- penyajikan konsep rencana kerja dan anggaran Seksi Intensifikasi Jagung dan
Serealia Lain.
b. Melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang intensifikasi
jagung dan serealia lain, yang kegiatannya terdiri atas:
- melakukan pengumpulan data luas tanam, luas panen, produktivitas dan
produksi jagung dan serealia lain serta kelompok tani;
- melakukan pengolahan dan analisis data luas tanam, luas panen,
produktivitas dan produksi jagung dan serealia lain serta kelompok tani;
- melakukan penyusunan konsep kebijakan penerapan teknologi budidaya
jagung dan serealia lain;
- melakukan penyiapan pembahasan konsep kebijakan penerapan teknologi
budidaya jagung dan serealia lain; dan
- menyajikan konsep kebijakan penerapan teknologi budidaya jagung dan
serealia lain.
c. Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang intensifikasi
jagung dan serealia lain, yang kegiatannya terdiri atas:
- melakukan pengumpulan data luas tanam, luas panen, produktivitas dan
produksi jagung dan serealia lain serta kelompok tani;
- melakukan pengolahan dan analisis data luas tanam, luas panen,
produktivitas dan produksi jagung dan serealia lain serta kelompok tani;
- melakukan penyusunan konsep pelaksanaan kebijakan penerapan teknologi
budidaya Jagung dan Serealia Lain; dan
- menyajikan konsep pelaksanan kebijakan penerapan teknologi budidaya
jagung dan serealia lain.
d. Melakukan penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria di bidang intensifikasi jagung dan serealia lain, yang kegiatannya
terdiri atas:
- melakukan pengumpulan data dan informasi ketersediaan sarana produksi
dan peraturan untuk penerapan teknologi budidaya jagung dan serealia lain;
- melakukan pengolahan data dan informasi ketersediaan sarana produksi dan
peraturan untuk penerapan teknologi budidaya jagung dan serealia lain;
- melakukan penyusunan konsep norma, standar, prosedur dan kriteria di
bidang intensifikasi jagung dan serealia lain;
- melakukan penyiapan pembahasan konsep norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang intensifikasi jagung dan serealia lain; dan
- menyajikan konsep norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
intensifikasi jagung dan serealia lain.
e. Melakukan penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis di bidang
intensifikasi jagung dan serealia lain, yang kegiatannya terdiri atas:
- melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyusunan bahan materi
14
bimbingan teknis di bidang intensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering
dan pemberdayaan;
- melakukan penyajian bahan pelaksanaan bimbingan teknis di bidang
intensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering dan pemberdayaan;
- melakukan bimbingan teknis di bidang intensifikasi padi tadah hujan dan
lahan kering dan pemberdayaan; dan
- melakukan pengolahan dan analsis data hasil bimbingan teknis di bidang
intensifikasi padi tadah hujan dan lahan kering dan pemberdayaan.
f. Melakukan penyiapan bahan pemberian supervisi di bidang intensifikasi
jagung dan serealia lain, yang kegiatannya terdiri atas:
- melakukan identifikasi kebutuhan supervisi di bidang intensifikasi jagung dan
serealia lain;
- melakukan pengolahan dan analisis data hasil identifikasi kebutuhan
supervisi di bidang intensifikasi jagung dan serealia lain;
- melakukan penyusunan konsep materi supervisi di bidang intensifikasi
jagung dan serealia lain; dan
- menyajikan dan melakukan penyiapan pelaksanaan supervisi di bidang
intensifikasi jagung dan serealia lain.
g. Melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang intensifikasi
jagung dan serealia lain, yang kegiatannya terdiri atas:
- melakukan penyusunan instrmen pemantauan dan evaluasi intensifikasi
jagung dan serealia lain;
- melakukan pengumpulan data capaian luas tanam, produksi, dan kendala
penerapan teknologi di bidang intensifikasi jagung dan serealia lain;
- melakukan pengolahan dan analsis capaian data luas tanam, produksi, dan
kendala penerapan teknologi di bidang intensifikasi jagung dan serealia lain;
- melakukan penyusunan konsep bahan rekomendasi tindak lanjut hasil
pemantauan dan evaluasi capaian luas tanam, produksi, dan kendala
penerapan teknologi di bidang intensifikasi jagung dan serealia lain; dan
- menyajikan konsep hasil rekomendasi tindak lanjut hasil pemantauan dan
evaluasi capaian luas tanam, produksi, dan kendala penerapan teknologi di
bidang intensifikasi jagung dan serealia lain.
b) Seksi Ekstensifikasi Jagung dan Serealia Lain, dan Pemberdayaan
Seksi Ekstensifikasi Jagung dan Serealia Lain, dan Pemberdayaan mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis,
supervisi, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan ekstensifikasi
jagung dan serealia lain, dan pemberdayaan. Rincian tugas pekerjaan tersebut
adalah:
a. Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran Seksi
Ekstensifikasi Jagung dan Serealia Lain, dan Pemberdayaan, yang kegiatannya
terdiri atas:
- melakukan pengumpulan data luas tanam dan potensi pemanfaatan lahan
jagung dan serealia lain dan pemberdayaan;
15
- melakukan pengolahan, analisis dan menyusun data luas tanam dan potensi
pemanfaatan lahan jagung dan serealia lain dan pemberdayaan;
- melakukan penyusunan konsep kerangka acuan kerja (KAK), rencana
anggaran biaya (RAB), dan rencana operasional kegiatan (ROK) Seksi
Ekstensifikasi Jagung dan Serealia Lain, dan Pemberdayaan; dan
- menyajikan konsep rencana kerja dan anggaran Seksi Ekstensifikasi Jagung
dan Serealia Lain, dan Pemberdayaan.
b. Melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang ekstensifikasi
jagung dan serealia lain, dan pemberdayaan, yang kegiatannya terdiri atas:
- melakukan pengumpulan data luas tanam, luas panen, produktivitas dan
produksi jagung dan serealia lain ekstensifikasi jagung dan serealia lain, dan
pemberdayaan;
- melakukan pengolahan dan analisis data luas tanam, luas panen,
produktivitas dan produksi jagung dan serealia lain ekstensifikasi jagung
dan serealia lain, dan pemberdayaan;
- melakukan penyusunan konsep kebijakan penerapan teknologi budidaya
jagung ekstensifikasi jagung dan serealia lain, dan pemberdayaan;
- melakukan penyiapan pembahasan konsep kebijakan penerapan teknologi
budidaya jagung ekstensifikasi jagung dan serealia lain, dan pemberdayaan;
dan
- menyajikan konsep kebijakan penerapan teknologi budidaya jagung
ekstensifikasi jagung dan serealia lain, dan pemberdayaan.
c. Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang ekstensifikasi
jagung dan serealia lain, dan pemberdayaan, yang kegiatannya terdiri atas:
- melakukan pengumpulan data luas tanam, luas panen, produktivitas dan
produksi jagung dan serealia lain, dan pemberdayaan;
- melakukan pengolahan dan analisis data luas tanam, luas panen,
produktivitas dan produksi jagung dan serealia lain, dan pemberdayaan;
- melakukan penyusunan konsep pelaksanaan kebijakan penerapan teknologi
budidaya jagung dan serealia lain, dan pemberdayaan; dan
- menyajikan konsep pelaksanan kebijakan penerapan teknologi budidaya
jagung dan serealia lain, dan pemberdayaan.
d. Melakukan penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria di bidang ekstensifikasi jagung dan serealia lain, dan pemberdayaan,
yang kegiatannya terdiri atas:
- melakukan pengumpulan data dan informasi ketersediaan sarana produksi
dan peraturan untuk penerapan teknologi budidaya jagung dan serealia lain,
dan pemberdayaan;
- melakukan pengolahan data dan informasi ketersediaan sarana produksi
dan peraturan untuk penerapan teknologi budidaya jagung dan dan serealia
lain, pemberdayaan;
- melakukan penyusunan konsep norma, standar, prosedur dan kriteria di
bidang intensifikasi jagung dan serealia lain, dan pemberdayaan;
- melakukan penyiapan pembahasan konsep norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang Ekstensifikasi jagung dan serealia lain, dan
16
pemberdayaan; dan
- menyajikan konsep norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
Ekstensifikasi jagung dan serealia lain, dan pemberdayaan.
e. Melakukan penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis di bidang
ekstensifikasi jagung dan serealia lain, dan pemberdayaan, yang kegiatannya
terdiri atas:
- melakukan identifikasi kebutuhan bimbingan teknis di bidang ekstensifikasi
jagung dan serealia lain, dan pemberdayaan;
- melakukan pengolahan dan analisis data hasil identifikasi kebutuhan
bimbingan teknis di bidang ekstensifikasi jagung dan serealia lain, dan
pemberdayaan;
- melakukan penyusunan konsep materi bimbingan teknis di bidang
ekstensifikasi jagung dan serealia lain, dan pemberdayaan; dan
- melakukan penyiapan bimbingan teknis di bidang ekstensifikasi jagung dan
serealia lain, dan pemberdayaan.
f. Melakukan penyiapan bahan supervisi di bidang ekstensifikasi jagung dan
serealia lain, dan pemberdayaan, yang kegiatannya terdiri atas:
- melakukan identifikasi kebutuhan supervisi di bidang ekstensifikasi jagung
dan serealia lain dan pemberdayaan;
- melakukan pengolahan dan analisis data hasil identifikasi kebutuhan
supervisi di bidang ekstensifikasi jagung dan serealia lain dan
pemberdayaan;
- melakukan penyusunan konsep materi supervisi di bidang ekstensifikasi
jagung dan serealia lain dan pemberdayaan; dan
- melakukan penyiapan pelaksanaan supervisi di bidang ekstensifikasi jagung
dan serealia lain dan pemberdayaan.
g. Melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang
ekstensifikasi jagung dan serealia lain, dan pemberdayaan, yang kegiatannya
terdiri atas:
- melakukan penyusunan instrmen pemantauan dan evaluasi ekstensifikasi
jagung dan serealia lain dan pemberdayaan;
- melakukan pengumpulan data capaian luas tanam, produksi dan kendala
penerapan teknologi di bidang ekstensifikasi jagung dan serealia lain, dan
pemberdayaan;
- melakukan pengolahan dan analisis data capaian luas tanam luas tanam,
produksi dan kendala penerapan teknologi di bidang ekstensifikasi jagung
dan serealia lain, dan pemberdayaan;
- melakukan penyusunan konsep rekomendasi tindak lanjut hasil
pemantauan dan evaluasi di bidang ekstensifikasi jagung dan serealia lain,
dan pemberdayaan; dan
- menyajikan rekomendasi tindak lanjut hasil pemantauan dan evaluasi di
bidang ekstensifikasi jagung dan serealia lain, dan pemberdayaan.
h. Melakukan penyiapan konsep rekomendasi teknis izin usaha budidaya jagung
dan serealia lain, yang kegiatannya terdiri atas:
- melakukan pengumpulan bahan informasi rekomendasi teknis izin usaha
17
budidaya jagung dan serealia lain;
- melakukan pengolahan dan analisis data informasi rekomendasi teknis izin
usaha budidaya jagung dan serealia lain;
- melakukan penyusunan konsep rekomendasi teknis izin usaha budidaya
jagung dan serealia lain.
4. Subbagian Tata Usaha
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan,
perlengkapan, rumah tangga, dan surat menyurat, serta kearsipan Direktorat
Serealia.
Rincian tugas pekerjaan tersebut adalah:
a. Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran Subbagian
Tata Usaha, yang kegiatannya meliputi:
- melakukan pengumpulan data kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah
tangga dan surat menyurat serta kearsipan;
- melakukan pengolahan dan analisis data kepegawaian, keuangan,
perlengkapan, rumah tangga dan surat menyurat serta kearsipan;
- melakukan penyusunan konsep kerangka acuan kerja (KAK), rencana anggaran
biaya (RAB), dan rencana operasional kegiatan (ROK) Subbagian Tata Usaha;
dan
- menyajikan konsep rencana kerja dan anggaran Subbagian Tata Usaha.
b. Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran Direkrorat
Serealia, yang kegiatannya meliputi:
- melakukan pennyiapan standar kerangka acuan/TOR, standar harga satuan
dan format sebagai bahan acuan penyusunan rencana kerja dan anggaran;
- melakukan penyiapan pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi penyusunan
rencana kerja tahunan, rencana kerja dan anggaran, penetapan kinerja
Direktorat Serealia;
- melakukan penyiapan usulan bahan dokumen rencana kerja tahunan, rencana
kerja dan anggaran, penetapan kinerja Direktorat Serealia; dan
- melakukan penyiapan bahan diseminasi dokumen rencana kinerja tahunan,
rencana kerja dan anggaran, penetapan kinerja Direktorat Serealia.
c. Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja pelaksanaan kegiatan
bulanan Direktorat Serealia, yang kegiatannya meluputi:
- melakukan pengumpulan jadwal pelaksanaan kegiatan dari setiap
subdirektorat;
- melakukan sinkronisasi jadwal pelaksanaan kegiatan; dan
- melakukan penyusunan jadwal kegiatan Direktorat Serealia.
d. Melakukan urusan kepegawaian, yang kegiatannya meliputi:
- melakukan penyiapan bahan usulan penyusunan rencana kebutuhan dan
pengembangan pegawai;
18
- melakukan penyiapan bahan usulan mutasi meliputi kenaikan pangkat,
kenaikan gaji berkala, perpindahan, pemberhentian dan pensiun pegawai;
- melakukan penyiapan bahan usulan pengurusan Kartu Taspen, BPJS, KARPEG,
KARIS/KARSU dan melakukan pemantauan penyelesaiannya;
- melakukan penyiapan bahan evaluasi daftar hadir;
- melakukan penyiapan bahan pemotongan tunjangan kinerja;
- melakukan pengumpulan kontrak SKP dan Penilaian Prestasi Kerja;
- melakukan penyiapan bahan penyusunan peta jabatan Direktorat;
- melakukan penyiapan bahan usulan pemberian cuti pegawai yang berkaitan
dengan kepegawaian;
- melakukan penyiapan bahan usulan penyelesaian kasus kepegawaian ke Sub
Tim Dan Tim Pembinaan Etika Dan Disiplin Pegawai Kementerian Pertanian;
- melakukan pengumpulan, melakukan pengolahan, dan melakukan penyajian
data kepegawaian melalui program Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
(SIMPEG);
- melakukan pengumpulan hasil pengisian dan penyampaian Laporan Harta
Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dan Laporan Harta Kekayaan
Aparatur Sipil Negara (LHKASN);
- melakukan penyiapan bahan penyusunan Daftar Urut Kepangkatan (DUK);
- melakukan penyiapan bahan perubahan status pegawai yang meliputi
perkawinan, kelahiran, perceraian dan kematian; dan
- melakukan penyiapan bahan usulan pengembangan pegawai yang meliputi
diklat, ujian dinas, penghargaan, tanda jasa, peningkatan keterampilan, dll.
e. Melakukan urusan urusan keuangan Direktorat, yang kegiatannya meliputi:
- melakukan pengusulan pejabat pengelola keuangan;
- melakukan penyiapan bahan daftar gaji, uang makan, lembur dan tunjangan
kinerja pegawai;
- melakukan penyiapan bahan laporan keuangan/SAI; dan
- melakukan penyusunan pertanggungjawaban keuangan.
f. Melaksanakan urusan perlengkapan Direktorat, yang kegiatannya meliputi:
- melakukan penyiapan bahan rencana kebutuhan barang dan jasa;
- melakukan penyiapan bahan usulan kebutuhan barang;
- menerima, mencatat, dan melakukan pendistribusian barang;
- melakukan penyiapan bahan usulan laporan aset triwulan dan tahunan, barang
inventaris pada Unit Pemakai Barang (UPB)/SIMAK BMN; dan
- melakukan penyiapan bahan usulan penghapusan barang-barang inventaris
milik/ kekayaan negara.
g. Melakukan urusan rumah tangga Direktorat, yang kegiatannya meliputi:
- melakukan penyiapan penyelenggaraan rapat koordinasi internal;
- memberikan pelayanan kepada pimpinan;
- melakukan penyiapan bahan usulan perbaikan dan pemeliharaan sarana
kantor;
19
- melaksanakan pemeliharaan gedung dan halaman kantor serta barang
inventaris;
- melaksanakan keamanan, ketertiban, dan kerapihan kantor; dan
- melakukan penyiapan bahan kebutuhan alat tulis kantor (ATK).
h. Melakukan urusan surat menyurat dan kearsipan Direktorat, yang kegiatannya
meliputi:
- melakukan kegiatan surat menyurat, yang meliputi pencatatan surat masuk
dan surat keluar, pemberian nomor, pengambilan dan pengiriman surat; dan
- melakukan kegiatan kearsipan, yang meliputi pengolahan data base,
penyimpanan, pemeliharaan, penyusutan, dan penilaian arsip aktif dan inaktif.
i. Melakukan penyiapan bahan penyempurnaan organisasi dan tatalaksana, yang
kegiatannya meliputi:
- melakukan penyiapan bahan rancangan penyempurnaan dan evaluasi
organisasi dan tata kerja serta uraian tugas pekerjaan Eselon IV;
- melakukan penyiapan bahan penyusunan analisis jabatan dan beban kerja
serta melakukan penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP);
- melakukan penyiapan bahan penilaian budaya kerja aparatur; dan
- melakukan pengumpulan bukti dukung pelaksanaan reformasi birokrasi
Direktorat.
j. Melakukan penyusunan laporan direktorat, yang kegiatannya meliputi:
- melakukan pengumpulan bahan laporan bulanan, tahunan, dan Laporan
Akuntabilitas Kinerja (LAKIN);
- melakukan penyusunan bahan laporan bulanan, tahunan, dan LAKIN; dan
- melakukan penyajian bahan laporan bulanan, tahunan, dan LAKIN.
5. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan
jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Kelompok Jabatan Fungsional menyelenggarakan fungsi:
a. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas jabatan fungsional Pengawas Mutu Hasil
Pertanian dikoordinasikan oleh pejabat fungsional senior yang ditunjuk Direktur
Serealia;
b. Direktur Serealia menempatkan pejabat fungsional Pengawas Mutu Hasil
Pertanian pada unit kerja eselon III sesuai tugas jabatan fungsional;
c. Jumlah pejabat fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja; dan
d. Jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
20
D. Sumber Daya Manusia
Jumlah sumber daya manusia lingkup Direktorat Serealia tahun 2018 sebanyak 70 orang,
terdiri atas 58 orang PNS dan 12 orang tenaga kontrak. Dari 58 orang PNS tersebut,
berdasarkan jenis kelamin, laki-laki sebanyak 34 orang dan perempuan sebanyak 24
orang. Berdasarkan golongan, golongan II sebanyak 10 orang, golongan III sebanyak 40
orang dan golongan IV sebanyak 8 orang. Berdasarkan tingkat pendidikan meliputi S3
sebanyak 1 orang, S2 sebanyak 17 orang, S1/D4 sebanyak 22 orang, SM/D3 sebanyak 3
orang, SLTA sebanyak 12 orang, SLTP sebanyak 2 orang dan SD sebanyak 1 orang.
Berdasarkan distribusi di masing-masing unit kerja Eselon II, III dan Subbagian Tata
Usaha, terdiri atas: Direktur Serealia 1 orang, Subdirektorat Padi Irigasi dan Rawa 9
orang, Subdirektorat Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering 9 orang, Subdirektorat Jagung
dan Serealia Lain 12 orang, dan Subbagian Tata Usaha 27 orang.
E. Dukungan Anggaran
Berdasarkan sasaran DIPA refocusing VI, pada tahun 2018 Direktorat Serealia mengelola
APBN sektoral (BA.018) Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia sebesar
Rp 2.856.447.065.000,-. Anggaran tersebut dikelola oleh Satker Pusat dan Satker Dinas
Pertanian Provinsi (Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan Provinsi).
F. Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi Direktorat Serealia dalam mencapai produksi padi dan
jagung antara lain:
a. Alih fungsi lahan pertanian produktif (terutama lahan sawah) ke penggunaan non
pertanian (industri, perumahan, dan lainnya) serta persaingan penggunaan lahan
pertanian tanaman pangan ke non tanaman pangan mengakibatkan semakin
terbatasnya luas baku lahan.
b. Kemampuan adopsi teknologi pertanian yang masih rendah.
c. Lambatnya inovasi dan penerapan teknologi spesifik lokasi di tingkat lapangan.
e. Belum optimalnya penggunaan alat mesin pertanian sebagai penunjang peningkatan
produktivitas.
h. Perubahan iklim yang ekstrim mengakibatkan serangan OPT.
j. Belum optimalnya keterpaduan dan sinergi kegiatan (antar sektor, sub sektor, pusat-
daerah).
21
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Strategis 2015-2019
Mengacu pada Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2015-2019 yang telah
menetapkan visi, misi dan tujuan strategis, maka Direktorat Serealia sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi telah menyusun Renstra yang merupakan penjabaran dari visi dan misi
Direktorat Serealia dalam rangka pencapaian sasaran strategis yang telah ditetapkan.
Rencana Strategis Direktorat Serealia disusun sebagai acuan dan arahan bagi unit Eselon II,
III dan IV di lingkungan Direktorat Serealia dalam merencanakan dan melaksanakan
kegiatan pembangunan tanaman serealia periode tahun 2015-2019 secara menyeluruh,
terintegrasi, efisien dan sinergi.
1. Visi
Tercapainya target produksi komoditi serealia khususnya padi dan jagung yang cukup
dan berkelanjutan.
2. Misi
Meningkatkan perluasan penerapan budidaya komoditi serealia yang tepat dan
berkelanjutan
3. Tujuan
Meningkatkan produktivitas melalui peningkatan luas areal penerapan budidaya
tanaman pangan khususnya padi dan jagung yang tepat dan berkelanjutan untuk
peningkatan produksi dalam rangka mencapai kemandirian pangan.
4. Sasaran
Untuk mewujudkan pencapaian tujuan tersebut, ditetapkan sasaran Direktorat Serealia,
yaitu peningkatan produksi komoditas padi dan jagung. Dalam rangka mewujudkan
swasembada berkelanjutan, produksi padi dan jagung tersebut ditargetkan meningkat
setiap tahun dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019. Sesuai dengan Indikator
Kinerja Utama Direktorat Serealia dan Sasaran Starategis Direktorat Serealia yang
tertuang dalam Renstra Direktorat Serealia tahun 2015-2019 ditetapkan sasaran
produksi padi tahun 2018 sebesar 82,50 juta ton GKG dan produksi jagung sebesar
30,00 juta ton PK.
a. Upaya Pencapaian Sasaran Produksi Padi dan Jagung Tahun 2018
Fokus Utama pencapaian sasaran produksi padi tahun 2018 adalah peningkatan
produksi padi melalui berbagai penerapan teknologi. Sejalan dengan hal tersebut,
maka pada tahun 2018 upaya peningkatan produksi padi
22
diutamakan/dititikberatkan pada perluasan areal tanam baru (PATB) dan lahan yang
masih berpotensi untuk ditingkatkan antara lain lahan kering, lahan tadah hujan,
lahan hutan, lahan gambut, lahan marginal, lahan yang tidak diusahakan dan lahan-
lahan lainnya. Kegiatan peningkatan produksi padi didukung oleh kegiatan utama
padi yang berdasarkan sasaran DIPA refocusing VI terdiri atas: kegiatan budidaya
padi inbrida sawah, kegiatan budidaya padi inbrida eks cetak sawah, pengembangan
budidaya padi khusus lainnya, pengembangan budidaya padi pada lahan sub optimal
spesifik lokasi, budidaya mina padi, pengembangan desa pertanian organik untuk
padi, budidaya padi lahan kering, peningkatan produksi padi berbasis korporasi,
budidaya padi rawa dan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO).
Upaya pencapaian sasaran produksi jagung tahun 2018 diarahkan melalui
penambahan areal tanam baru yang belum pernah ditanami jagung (PATB). Kegiatan
peningkatan produksi jagung didukung oleh kegiatan utama jagung yang
berdasarkan sasaran DIPA refocusing VI meliputi: kegiatan budidaya jagung hibrida
varietas umum 2 dan 3, jagung komposit, jagung hibrida pada lahan eks tambang,
jagung pilot project berbasis korporasi, jagung pada lahan marginal, dan peningkatan
produksi jagung melalui pemanfaatan VUB.
b. Strategi Pencapaian Sasaran Padi dan Jagung
Strategi pencapaian sasaran produksi padi dan jagung tahun 2018 dilakukan melalui
perluasan areal tanam (ekstensifikasi), peningkatan produktivitas (intensifikasi), dan
percepatan tanam untuk meningkatkan indeks pertanaman (IP) serta sistem pola
tanam tumpangsari. Strategi itu didukung dengan mendorong penggunaan benih
varietas unggul spesifik lokasi dengan produktivitas tinggi, peningkatan jumlah
populasi tanaman dengan sistem tanam jajar legowo dan tumpang sari, pemupukan
sesuai rekomendasi spesifik lokasi serta berimbang dengan pemakaian pupuk
organik, pengelolaan pengairan, penggunaan inovasi teknologi sarana prasarana
pertanian dan perbaikan budidaya lainnya disertai dengan peningkatan pengawalan,
pendampingan, pemantauan dan koordinasi.
5. Arah Kebijakan Direktorat Serealia
Dari arah kebijakan pembangunan pertanian tahun 2015-2019 dan kebijakan Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan maka yang terkait langsung dengan tugas dan fungsi
Direktorat Serealia yaitu peningkatkan produksi padi dan jagung melalui perluasan
penerapan budidaya komoditi serealia yang tepat dan berkelanjutan.
6. Program dan Kegiatan
Pada tahun 2015-2019, program dan kegiatan yang dilaksanakan sudah mengacu pada
kebijakan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Program pembangunan pertanian yang
menjadi tugas dan tanggung jawab Direktorat Serealia adalah program peningkatan
produksi padi dan jagung untuk mencapai swasembada berkelanjutan.
23
B. Rencana Kinerja Tahun 2018
Penetapan sasaran produksi padi dan jagung untuk mencapai swasembada dan
swasembada berkelanjutan tahun 2018 yang menjadi tanggung jawab Direktorat Serealia
berdasarkan pada kondisi lingkungan strategis, sumberdaya yang tersedia dan trend
pertumbuhan selama periode lima tahun sebelumnya. Sasaran produksi komoditas utama
tanaman pangan tahun 2018 yang melekat pada Direktorat Serealia meliputi produksi padi
dengan sasaran sebesar 82,50 juta ton GKG dan jagung sebesar 30,00 juta ton PK.
C. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2018
Mengacu pada Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2018 dengan
sasaran program berupa terpenuhinya kebutuhan pangan strategis tanaman pangan maka
Perjanjian Kinerja Direktorat Serealia Tahun 2018 yang sejalan dengan indikator kinerja
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yaitu meningkatnya produksi padi dan jagung.
Tabel 1. Kutipan Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2018
NO. SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA TARGET
Produksi padi (juta ton) 82,50
Produksi jagung (juta ton) 30,00
1Terpenuhinya kebutuhan pangan strategis
tanaman pangan
Tabel 2. Kutipan Perjanjian Kinerja Direktorat Serealia Tahun 2018
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET
Produksi padi (juta ton) 82,50
Produksi jagung (juta ton) 30,00
1 Meningkatnya produksi padi dan jagung
24
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran
Mengacu pada Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan serta Direktorat
Serealia yang telah ditetapkan untuk Tahun Anggaran 2018 maka untuk mengukur
keberhasilan pencapaian target kinerja perlu ditetapkan kriteria keberhasilan. Kriteria
ukuran keberhasilan tersebut dikelompokan berdasarkan penilaian capaian melalui metode
scoring dengan kategori: (1) sangat berhasil: realisasi >100% dari target, (2) berhasil:
realisasi 80-100% dari target, (3) cukup berhasil: realisasi 60-79% dari target, dan (4)
kurang berhasil: realisasi <60% dari target.
Pengukuran capaian sasaran kinerja Direktorat Serealia tahun 2018 dilakukan dengan
membandingkan realisasi masing-masing indikator kinerja utama sasaran strategis
terhadap target yang telah ditetapkan. Status angka produksi padi dan jagung tahun 2018
yang digunakan pada penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2018 adalah ARAM I Tahun 2018.
B. Capaian Kinerja Organisasi
a) Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2018
1. Capaian Produksi Padi Tahun 2018
Capaian produksi padi berdasarkan ARAM I Tahun 2018 sebesar 83,04 Juta Ton GKG
(100,65%) dari target Perjanjian Kinerja (PK) 82,50 Juta Ton GKG (sangat berhasil).
Begitu pula apabila dibandingkan dengan target Renstra Direktorat Serealia dan
Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2015-2019 tergolong sangat
berhasil.
Tabel 3. Capaian Produksi Padi Tahun 2018 terhadap Perjanjian Kinerja dan Sasaran
Strategis Direktorat Serealia Tahun 2015-2019
Keterangan:
• Target berdasarkan PK 2018 dan Renstra Direktorat Serealia serta Renstra Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2015-2019
• Realisasi tahun 2018 berdasarkan ARAM I Tahun 2018
Pencapaian produksi padi tahun 2018 telah melampaui sasaran Perjanjian Kinerja dan
Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2018. Pencapaian ini didukung
oleh kegiatan yang difokuskan pada perluasan areal tanam baru dan peningkatan
indeks pertanaman.
PK RenstraRealisasi
thd PK
Realisasi
thd Renstra
Realisasi thd
Target PK
Realisasi thd
Target Renstra
Meningkatnya Produksi
Padi Produksi Padi (GKG) 82,50 82,50 83,04 100,65 100,65 Sangat Berhasil Sangat Berhasil
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja
Target (Juta Ton)Realisasi
(Juta Ton)
Capaian (%) Kategori Capaian
25
2. Capaian Produksi Jagung Tahun 2018
Capaian produksi jagung berdasarkan ARAM I Tahun 2018 sebesar 30,05 Juta Ton
Pipilan Kering (100,17%) dari target Perjanjian Kinerja (PK) 30,00 Juta Ton Pipilan
Kering (sangat berhasil). Begitu pula apabila dibandingkan dengan target Renstra
Direktorat Serealia dan Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2015-
2019 tergolong sangat berhasil.
Tabel 4. Capaian Produksi Jagung Tahun 2018 terhadap Perjanjian Kinerja dan Sasaran
Strategis Direktorat Serealia Tahun 2015-2019
Keterangan:
• Target berdasarkan PK 2018 dan Renstra Direktorat Serealia serta Renstra Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2015-2019
• Realisasi tahun 2018 berdasarkan ARAM I Tahun 2018
Demikian juga dengan produksi jagung telah melampaui sasaran Perjanjian Kinerja
dan Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2018. Hal ini didukung oleh
kegiatan yang difokuskan pada perluasan areal tanam baru dan pemanfaatan lahan-
lahan marginal.
b) Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2018 terhadap Tahun 2017 dan Rerata
Lima Tahun Terakhir
1. Capaian Produksi Padi Tahun 2018 terhadap Tahun 2017 dan Rerata Lima
Tahun Terakhir
Produksi padi tahun 2018 meningkat sebesar 1,89 juta ton GKG (2,33%) dibandingkan
dengan tahun 2017 (sangat berhasil). Namun dibandingkan dengan rerata lima tahun
terakhir, produksi padi meningkat 7,44 juta ton GKG (9,83%) termasuk kategori sangat
berhasil.
Tabel 5. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Tahun 2018 terhadap
Tahun 2017 dan Rerata Lima Tahun Terakhir
Keterangan:
Realisasi tahun 2018 berdasarkan ARAM I Tahun 2018
PK RenstraRealisasi
thd PK
Realisasi
thd Renstra
Realisasi thd
Target PK
Realisasi thd
Target Renstra
Meningkatnya Produksi
JagungProduksi Jagung (PK) 30,00 30,00 30,05 100,17 100,17 Sangat Berhasil Sangat Berhasil
Kategori Capaian
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja
Target (Juta Ton)Realisasi
(Juta Ton)
Capaian (%)
Absolut % Absolut %
Produksi (Juta Ton GKG) 75,61 81,15 83,04 7,44 9,83 1,89 2,33 109,83 102,33 Sangat berhasil Sangat berhasil
Luas Panen (Juta Ha) 14,52 15,71 15,99 1,47 10,13 0,28 1,79 110,13 101,79 Sangat berhasil Sangat berhasil
Produktivitas (Ku/Ha) 52,06 51,65 51,92 (0,14) (0,27) 0,27 0,53 99,73 100,53 Berhasil Sangat berhasil
Perkembangan 2018 thd.
UraianRerata
2013-2017
Rerata
2013-2017
ATAP
2017 Rerata
2013-2017
Realisasi
2018
ATAP
2017
% Capaian 2018 thd
Rerata
2013-2017ATAP 2017 ATAP 2017
Kategori Capaian 2018 thd.
26
Peningkatan produksi padi tahun 2018 dibandingkan dengan tahun 2017 yang cukup
besar terjadi karena adanya peningkatan luas panen sebesar 0,28 juta ha (1,79%).
Peningkatan luas panen terjadi karena adanya dukungan pengembangan padi tahun
2018 yang difokuskan pada Penambahan Areal Tanam Baru (PATB), Indeks
Pertanaman (IP) di lahan-lahan sub optimal dan pemanfaatan lahan sela pada areal
perkebunan (perkebunan karet dan sawit).
Terjadinya peningkatan produksi padi tahun 2018 dibandingkan dengan rerata lima
tahun terakhir dikarenakan adanya peningkatan luas panen 1,47 juta ha (10,13%).
Produktivitas padi tahun 2018 mencapai 51,92 ku/ha, dibandingkan dengan
produkivitas padi 2017 terjadi peningkatan 0,27 ku/ha (0,53%). Namun, dibandingkan
dengan rerata lima tahun terakhir, produktivitas padi terjadi penurunan sebesar 0,14
ku/ha (0,27%). Hal ini dikarenakan pada lima tahun terakhir, kegiatan padi difokuskan
pada lahan eksisting, dimana pada lahan-lahan tersebut produktivitas padi cenderung
lebih tinggi daripada lahan bukaan baru.
Berdasarkan ARAM I tahun 2018, provinsi yang mengalami peningkatan produksi
dibandingkan realisasi tahun 2017 terdiri dari 25 provinsi. Provinsi dengan
peningkatan produksi terbesar terjadi di Provinsi Lampung, Sumatera Utara,
Kalimantan Barat, Jawa Barat, Sulawesi Selatan dan Sumatera Selatan.
2. Capaian Produksi Jagung Tahun 2018 terhadap Tahun 2017 dan Rerata Lima
Tahun Terakhir
Produksi jagung tahun 2018 meningkat sebesar 1,13 juta ton Pipilan Kering (3,91%)
dibandingkan dengan tahun 2017 (sangat berhasil). Apabila dibandingkan dengan
rerata lima tahun terakhir, produksi jagung meningkat 8,12 juta ton Pipilan Kering
(37,03%) termasuk kategori sangat berhasil.
Tabel 6. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Jagung Tahun 2018 terhadap
Tahun 2017 dan Rerata Lima Tahun Terakhir
Keterangan:
Realisasi tahun 2018 berdasarkan ARAM I Tahun 2018
Peningkatan produksi jagung tahun 2018 dibandingkan dengan tahun 2017 terjadi
karena adanya peningkatan luas panen seluas 0,20 juta ha (3,62%) dan peningkatan
produktivitas sebesar 0,14 ku/ha (0,27%). Peningkatan luas panen tersebut
Absolut % Absolut %
Produksi (Juta Ton PK) 21,93 28,92 30,05 8,12 37,03 1,13 3,91 137,03 103,91 Sangat berhasil Sangat berhasil
Luas Panen (Juta Ha) 4,28 5,53 5,73 1,45 33,88 0,20 3,62 133,88 103,62 Sangat berhasil Sangat berhasil
Produktivitas (Ku/Ha) 51,02 52,27 52,41 1,39 2,72 0,14 0,27 102,72 100,27 Sangat berhasil Sangat berhasil
UraianRerata
2013-2017
ATAP
2017
Realisasi
2018
ATAP
Perkembangan 2018 thd.
Rerata
2013-2017 2017
Kategori Capaian 2018 thd.
Rerata
2013-2017ATAP 2017
Rerata 2013-
2017ATAP 2017
% Capaian 2018 thd
27
dipengaruhi oleh program Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) pada lahan-lahan
perkebunan, marginal, lahan eks tambang, dan lahan kering yang belum dimanfaatkan.
Peningkatan produktivitas dipengaruhi oleh penggunaan pupuk yang lebih baik dari
tahun sebelumnya. Hal ini merupakan dampak positif dari tingginya harga jagung
sehingga petani secara swadaya menggunakan pupuk untuk meningkatkan hasil
produksinya.
c) Perkembangan Produksi Padi dan Jagung Tahun 2014-2018
Perkembangan produksi padi selama periode tahun 2014-2018 menunjukan trend
pertumbuhan yang positif, meningkat dari 70,85 juta ton GKG pada tahun 2014 menjadi
83,04 juta ton GKG tahun 2018 atau mengalami pertumbuhan rata-rata 4,07% per tahun.
Tabel 7. Perkembangan Produksi Padi Tahun 2014-2018
Keterangan:
Realisasi tahun 2018 berdasarkan ARAM I Tahun 2018
Keterangan: Realisasi tahun 2018 berdasarkan ARAM I Tahun 2018
Gambar 1. Trend Perkembangan Produksi Padi Tahun 2014-2018
Perkembangan produksi jagung selama periode tahun 2014-2018 menunjukkan trend
pertumbuhan yang positif, meningkat dari 19,01 juta ton pipilan kering pada tahun 2014
menjadi 30,05 juta ton pipilan kering tahun 2018 atau rata-rata pertumbuhan 12,49% per
tahun.
2014 2015 2016 2017 2018*)
1 Target (jt 000 ton GKG) 72,34 73,45 76,23 81,20 82,50 3,36
2 Realisasi (jt 000 ton GKG) 70,85 75,40 79,35 81,15 83,04 4,07
3 % Capaian 97,94 102,66 104,09 99,94 100,65 0,74
Tahun Rata2
Pertumbuhan
(%)
No Uraian
28
Tabel 8. Perkembangan Produksi Jagung Tahun 2014-2018
Keterangan: Realisasi tahun 2018 berdasarkan ARAM I Tahun 2018
Keterangan: Realisasi tahun 2018 berdasarkan ARAM I Tahun 2018
Gambar 2. Trend Perkembangan Produksi Jagung Tahun 2014-2018
d) Kegiatan Pendukung Peningkatan Produksi Padi dan Jagung Tahun 2018
1. Kegiatan Utama Padi Tahun 2018
Pencapaian sasaran produksi padi tahun 2018 didukung oleh kegiatan utama padi
yang berdasarkan sasaran DIPA refocusing VI terdiri atas: kegiatan budidaya padi
inbrida sawah, kegiatan budidaya padi inbrida eks cetak sawah, pengembangan
budidaya padi khusus lainnya, pengembangan budidaya padi sub optimal spesifik
lokasi, mina padi, pengembangan desa pertanian organik padi, budidaya padi lahan
kering, peningkatan produksi padi berbasis korporasi, budidaya padi rawa dan Unit
Pengolah Pupuk Organik (UPPO).
Alokasi kegiatan utama padi berdasarkan DIPA refocusing I seluas 1.750.000 ha
dengan pagu bantuan pemerintah sebesar Rp 793.989.385.000,-, namun dengan
adanya revisi DIPA refocusing VI menjadi 1.240.250 ha dengan pagu bantuan
pemerintah menjadi Rp 652.152.775.000,-. Perubahan alokasi tersebut telah terjadi
sejak bulan Juli 2018 saat refocusing IV. Perubahan tersebut terjadi karena adanya
peralihan kegiatan yang semula melekat pada Direktorat Serealia menjadi ke
Direktorat Perbenihan. Kegiatan yang beralih ke Direktorat Perbenihan adalah
kegiatan padi inbrida sawah pusat seluas 500.000 ha, kegiatan budidaya padi
Varietas Unggul Baru seluas 5.000 ha dan kegiatan peningkatan produksi padi
berbasis korporasi seluas 7.750 ha. Namun masih ada 250 ha kegiatan peningkatan
produksi padi berbasis korporasi melekat pada Direktorat Serealia. Bersamaan
2014 2015 2016 2017 2018*)
1. Target (juta 000 ton PK) 19,00 20,31 24,00 26,00 30,00 12,19
2 Realisasi (juta 000 ton PK) 19,01 19,61 23,58 28,92 30,05 12,49
3. % Capaian 100,04 96,55 98,25 111,23 100,17 0,38
No UraianTahun Rata2
Pertumbuhan
(%)
29
dengan itu, terbit kegiatan baru yang melekat pada Direktorat Serealia yakni kegiatan
padi rawa seluas 3.000 ha. Selain itu, terjadi revisi kegiatan unit pengolah pupuk
organik (UPPO) yang semula sebanyak 1.500 unit menjadi 1.000 unit dengan pagu
bantuan pemerintah semula sebesar Rp 300.000.000.000,- menjadi Rp
200.000.000.000,-.
Realisasi kegiatan utama padi sampai keadaan Desember 2018 mencapai 1.080.114
ha (87,09%) terhadap sasaran dengan realisasi keuangan bantuan pemerintah
sebesar Rp 568.066.330.540,- (87,11%) terhadap sasaran. Adapun rincian realisasi
masing-masing kegiatan utama padi sebagai berikut:
a) Budidaya padi inbrida sawah, realisasi mencapai 167.000 ha (98,53%) terhadap
sasaran dengan realisasi keuangan bantuan pemerintah sebesar Rp
41.434.539.700,- (94,93%) terhadap sasaran.
b) Budidaya padi inbrida eks cetak sawah, realisasi mencapai 2.842 ha (94,75%)
terhadap sasaran dengan realisasi keuangan bantuan pemerintah sebesar Rp
1.697.069.810,- (94,68%) terhadap sasaran.
c) Pengembangan budidaya padi khusus lainnya, realisasi mencapai 2.430 ha
(81,00%) terhadap sasaran dengan realisasi keuangan bantuan pemerintah
sebesar Rp 2.041.200.000,- (81,00%) terhadap sasaran.
d) Pengembangan budidaya padi sub optimal spesifik lokasi, realisasi mencapai
50.000 ha (100,00%) terhadap sasaran dengan realisasi keuangan bantuan
pemerintah sebesar Rp 150.978.139.110,- (99,89%) terhadap sasaran.
e) Mina padi, realisasi mencapai 1.484 ha (98,96%) terhadap sasaran dengan
realisasi keuangan bantuan pemerintah sebesar Rp 3.209.545.250,- (98,95%)
terhadap sasaran.
f) Pengembangan desa pertanian organik untuk padi, realisasi mencapai 7.170 ha
(71,70%) terhadap sasaran dengan realisasi keuangan bantuan pemerintah
sebesar Rp 3.533.690.000,- (71,68%) terhadap sasaran.
g) Padi lahan kering, realisasi mencapai 845.937 ha (84,59%) terhadap sasaran
dengan realisasi keuangan bantuan pemerintah sebesar Rp 357.941.551.070,-
(81,82%) terhadap sasaran.
h) Budidaya padi rawa, realisasi mencapai 3.000 ha (100,00%) terhadap sasaran
dengan realisasi keuangan bantuan pemerintah sebesar 6.776.400.000,-
(100,00%) terhadap sasaran.
i) Budidaya padi berbasis korporasi, realisasi mencapai 250 ha (100,00%) terhadap
sasaran dengan realisasi keuangan bantuan pemerintah sebesar Rp 454.195.600,-
(76,48%) terhadap sasaran.
30
Tabel 9. Capain Kegiatan Utama Padi Tahun 2018
Keterangan:
Realisasi berdasarkan Online Monitoring SPAN dan laporan daerah s.d Desember 2018
Realisasi tanam kegiatan utama padi sampai keadaan Desember 2018 mencapai
860.231 ha dengan panen seluas 185.500 ha. Capaian panen ini belum dapat
menggambarkan keseluruhan kegiatan. Hal ini dikarenakan capain tersebut baru
berasal dari 21,56% realisasi tanam.
Tabel 10. Realisasi Tanam dan Panen Kegiatan Utama Padi Tahun 2018
Keterangan:
Realisasi berdasarkan laporan daerah s.d Desember 2018
Adapun kegiatan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) telah realisasi 987 unit
(98,70%) terhadap sasaran dengan realisasi keuangan bantuan pemerintah sebesar
Rp 194.856.097.133,- (97,43%) terhadap sasaran.
Tabel 11. Realisasi Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) Tahun 2018
Keterngan:
Realisasi berdasarkan Online Monitoring SPAN dan laporan daerah s.d Desember 2018
2. Kegiatan Utama Jagung Tahun 2018
Alokasi kegiatan utama jagung berdasarkan DIPA refocusing I seluas 4.000.000 ha
dengan pagu bantuan pemerintah sebesar Rp 2.700.486.595.000,-, namun dengan
adanya revisi DIPA refocusing VI menjadi 2.805.800 ha dengan pagu bantuan
pemerintah menjadi Rp 1.905.713.388.750,-. Revisi tersebut terutama terjadi pada
kegiatan budidaya jagung di lahan eks tambang yang semula 7.600 ha direvisi
Pagu Realisasi (%) Pagu Realisasi (%)
1.240.250 1.080.114 87,09 652.152.775.000 568.066.330.540 87,11
1 Budidaya Padi Inbrida Sawah 169.500 167.000 98,53 43.646.250.000 41.434.539.700 94,93
2 Budidaya Padi Inbrida Eks Cetak Sawah 3.000 2.842 94,75 1.792.500.000 1.697.069.810 94,68
3 Pengembangan Budidaya Padi Khusus Lainnya 3.000 2.430 81,00 2.520.000.000 2.041.200.000 81,00
4 Pengembangan Budidaya Padi Sub Optimal Spesifik Lokasi 50.000 50.000 100,00 151.150.000.000 150.978.139.110 99,89
5 Mina Padi 1.500 1.484 98,96 3.243.750.000 3.209.545.250 98,95
6 Pengembangan Desa Pertanian Organik Padi 10.000 7.170 71,70 4.930.000.000 3.533.690.000 71,68
7 Padi Lahan Kering 1.000.000 845.937 84,59 437.500.000.000 357.941.551.070 81,82
8 Budidaya Padi Rawa 3.000 3.000 100,00 6.776.400.000 6.776.400.000 100,00
9 Budidaya Padi Berbasis Korporasi 250 250 100,00 593.875.000 454.195.600 76,48
Fisik (ha) Keuangan (Rp)
Kegiatan Budidaya Padi
No Kegiatan
860.231 185.500
1 Budidaya Padi Inbrida Sawah 149.697 73.280
2 Budidaya Padi Inbrida Eks Cetak Sawah 2.466 582
3 Pengembangan Budidaya Padi Khusus Lainnya 2.031 484
4 Pengembangan Budidaya Padi Sub Optimal Spesifik Lokasi 50.000 17.289
5 Mina Padi 1.409 540
6 Pengembangan Desa Pertanian Organik Padi 5.993 2.442
7 Padi Lahan Kering 645.386 90.383
8 Budidaya Padi Rawa 3.000 500
9 Budidaya Padi Berbasis Korporasi 250 -
Kegiatan Budidaya Padi
Tanam (ha) Panen (ha)No Kegiatan
Pagu Realisasi (%) Pagu Realisasi (%)
1 Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) 1.000 987 98,70 200.000.000.000 194.856.097.133 97,43
Keuangan (Rp)No Kegiatan
Fisik (unit)
31
menjadi 5.000 ha. Selain itu, terdapat penambahan kegiatan jagung yaitu kegiatan
budidaya jagung pada lahan marginal seluas 2.600 ha dan kegiatan peningkatan
produksi jagung melalui pemanfaatan VUB dan populasi seluas 4.000 ha.
Realisasi kegiatan utama jagung sampai keadaan Desember 2018 mencapai
2.704.480 ha (96,39%) terhadap sasaran dengan realisasi keuangan bantuan
pemerintah sebesar Rp 1.806.388.295.234,- (94,79%) terhadap sasaran. Realisasi
tersebut berasal dari benih jagung, sedangkan realisasi pupuk jagung mencapai
1.629.210 ha (58,07%) terhadap sasaran. Adapun rincian realisasi masing-masing
kegiatan utama jagung sebagai berikut:
a) Budidaya jagung hibrida varietas umum 2, realisasi mencapai 1.163.762 ha
(102,56%) terhadap sasaran dengan realisasi keuangan bantuan pemerintah
sebesar Rp 812.543.518.753,- (97,45%) terhadap sasaran.
b) Budidaya jagung hibrida varietas umum 3, realisasi mencapai 1.525.685 ha
(93,07%) terhadap sasaran dengan realisasi keuangan bantuan pemerintah
sebesar Rp 889.487.541.173,- (84,19%) terhadap sasaran.
c) Budidaya jagung komposit, realisasi mencapai 10.599 ha (42,40%) terhadap
sasaran dengan realisasi keuangan bantuan pemerintah sebesar Rp
2.132.716.500,- (28,20%) terhadap sasaran.
d) Budidaya jagung di lahan marginal, realisasi mencapai 1.135 ha (65,42%)
terhadap sasaran dengan realisasi keuangan bantuan pemerintah sebesar Rp
1.732.440.000,- (70,94%) terhadap sasaran.
e) Peningkatan produksi jagung melalui pemanfaatan VUB dan populasi, realisasi
mencapai 2.300 ha (57,50%) terhadap sasaran dengan realisasi keuangan bantuan
pemerintah sebesar Rp 1.789.690.000,- (43,02%) terhadap sasaran.
f) Pilot project berbasis korporasi untuk mendukung peningkatan produksi jagung,
realisasi mencapai 1.000 ha (100%) terhadap sasaran dengan realisasi keuangan
bantuan pemerintah sebesar Rp 1.126.604.375,- (98,39%) terhadap sasaran.
Tabel 12. Realisasi Kegiatan Utama Jagung Tahun 2018
Keterangan:
Realisasi berdasarkan Online Monitoring SPAN dan laporan daerah s.d Desember 2018
Realisasi tanam kegiatan utama jagung sampai keadaan Desember 2018 mencapai
1.820.583 ha dengan panen seluas 448.173 ha. Capaian panen ini belum dapat
menggambarkan keseluruhan kegiatan. Hal ini dikarenakan capaian tersebut baru
berasal dari 24,62% realisasi tanam.
Pagu Realisasi (%) Pagu Realisasi (%)
2.805.800 2.704.480 96,39 1.905.713.388.750 1.806.388.295.234 94,79
1 Jagung Hibrida Varietas Umum 2 1.134.717 1.163.762 102,56 833.821.273.000 812.543.518.753 97,45
2 Jagung Hibrida Varietas Umum 3/Litbang 1.639.348 1.525.685 93,07 1.056.582.603.250 889.487.541.173 84,19
3 Jagung Komposit 25.000 10.599 42,40 7.562.500.000 2.132.716.500 28,20
4 Lahan Marginal 1.735 1.135 65,42 2.442.012.500 1.732.440.000 70,94
5 Peningkatan Produksi Jagung melalui Pemanfaatan VUB dan Populasi 4.000 2.300 57,50 4.160.000.000 1.789.690.000 43,02
6 Pilot Project Berbasis Korporasi utk Mendukung Peningkatan Produksi Jagung 1.000 1.000 100,00 1.145.000.000 1.126.604.375 98,39
Pupuk 86.362.820.591
Tumpang Sari 11.212.963.842
No KegiatanFisik (ha) Keuangan
Kegiatan Budidaya Jagung
32
Tabel 13. Realisasi Tanam dan Panen Kegiatan Utama Jagung Tahun 2018
Keterangan:
Realisasi berdasarkan laporan daerah s.d Desember 2018
C. Permasalahan dan Upaya Tindaklanjut
Dalam upaya mewujudkan target kinerja yang telah ditetapkan pada tahun 2018, ada
beberapa kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh Direktorat Serealia untuk
mewujudkan target tersebut, diantaranya:
- Terjadinya kekeringan pada beberapa provinsi sehingga menyebabkan mundurnya
jadwal tanam padi dan jagung.
- Beberapa daerah pelaksana kegiatan kesulitan mencari calon lokasi kegiatan yang sesuai
kriteria terutama pada kegiatan PATB padi lahan kering dan jagung.
- Terbatasnya ketersediaan benih yang sesuai jadwal tanam dan harga. Terutama pada
kegiatan budidaya padi lahan kering, padi khusus dan jagung varietas umum 3. Pada awal
tahun, kegiatan benih padi lahan kering dan padi khusus bersertifikat ketersediaannya
terbatas.
- Pelaksana kegiatan di lapangan pada beberapa daerah ada yang mengalami
keterlambatan dalam proses pemberkasan kegiatan tarnsfer uang. Hal ini karena
banyaknya dokumen yang harus disiapkan untuk mekanisme transfer uang, termasuk
pada saat pencairan dana di bank.
- Terjadinya perubahan kebijakan anggaran kegiatan padi dan jagung.
Upaya tindak lanjut yang dilakukan terhadap masalah/kendala tersebut diantaranya:
- Menghimbau kepada daerah untuk mengoptimalkan penggunaan pompa air dan embung
agar pertanaman padi dan jagung tidak terancam kekeringan.
- Dibukannya kriteria baru calon lahan kegiatan padi lahan kering dan jagung yang
dituangkan dalam revisi Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi dan Jagung Tahun
2018.
- Melakukan percepatan sertifikasi terhadap benih lokal yang adapatif spesifik lokasi.
- Sosialisasi dan pengawalan berkas ke provinsi dan kabupaten pelaksana kegiatan padi
dan jagung.
- Percepatan revisi anggaran dan Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi dan
Jagung.
Tanam Panen
(ha) (ha)
1.820.583 448.173
1 Jagung Hibrida Varietas Umum 2 750.637 215.633
2 Jagung Hibrida Varietas Umum 3/Litbang 1.059.750 231.389
3 Jagung Komposit 7.211 150
4 Lahan Marginal 285 -
5 Peningkatan Produksi Jagung melalui Pemanfaatan VUB dan Populasi 1.700 -
6 Pilot Project Berbasis Korporasi utk Mendukung Peningkatan Produksi Jagung 1.000 1.000
Kegiatan Budidaya Jagung
No Kegiatan
33
D. REALISASI ANGGARAN
Pada tahun 2018 Direktorat Serealia mengelola APBN Sektoral (BA.018) melalui Kegiatan
Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia sebesar 2.856.447.065.000,-. Anggaran tersebut
dikelola oleh Satker Pusat dan Satker Dinas Pertanian Provinsi (Dana Dekonsentrasi dan
Dana Tugas Pembantuan Provinsi). Kinerja serapan anggaran APBN melalui kegiatan
pengelolaan produksi tanaman serealia sampai dengan Desember 2018 sebesar Rp.
2.693.590.954.698,- (94,30%) dari total pagu. Realisasi tersebut meliputi kegiatan yang
dikelola oleh satker pusat dan daerah.
Berdasarkan keluaran (output) kegiatan maka kinerja serapan anggaran pengelolaan
produksi tanaman serealia tahun 2018 terbagi dalam empat keluaran (output), yaitu:
1) Fasilitasi penerapan budidaya padi, alokasi pagu sebesar Rp 623.117.453.000,- dengan
realisasi sebesar 593.611.987.165,- (90,89%) dari alokasi pagu.
2) Fasilitasi penerapan budidaya jagung dan serealia lainnya, alokasi pagu sebesar Rp
1.909.868.237.000,- dengan realisasi sebesar Rp 1.830.169.687.466,- (95,83%) dari
alokasi pagu.
3) Fasilitasi Dukungan Teknis Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia, alokasi pagu sebesar
Rp 87.908.475.000,- dengan realisasi sebesar Rp 71.395.772.054,- (81,22%) dari alokasi
pagu.
4) Fasilitasi Penerapan Budidaya Padi Organik, alokasi pagu sebesar Rp 205.552.900.000,-
dengan realisasi sebesar 198.413.508.013,- (96,53%) dari alokasi pagu.
Tabel 14. Pagu dan Realisasi Keluaran (Output) Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman
Serealia Tahun 2018
Keterangan:
Realisasi berdasarkan Online Monitoring SPAN s.d Desember 2018
E. ANALISIS EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN DAN KEGIATAN 2018
Salah satu tujuan kegiatan utama padi dan jagung adalah mendukung tercapainya sasaran
kinerja Direktorat Serealia yang tertuang dalam PK Direktorat Serealia. Oleh karena itu perlu
dilakukan penghitungan efisiensi penggunaan sumberdaya yang didasarkan pada kegiatan-
kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran kinerja tersebut. Direktorat Serealia pada
tahun 2018 melaksanakan dua kegiatan utama yang terdiri atas sebelas kegiatan.
Berdasarkan hasil perhitungan dari nilai efisiensi untuk masing-masing kegiatan utama padi
dan jagung didapatkan total nilai efesiensi kegiatan pengelolaan produksi serealia sebesar
3,06%. Beberapa kegiatan dengan nilai efisiensi yang cukup besar diantaranya adalah
kegiatan budidaya padi berbasis korporasi sebesar 23,52%, kegiatan budidaya padi inbrida
sawah sebesar 3,65%, kegiatan padi lahan kering sebesar 3,28%, kegiatan budidaya jagung
sebesar 1,66% dan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) sebesar 1,29%. Efisiensi tercermin
Kode Keluaran (Output) Pagu Realisasi (%)
1762621 Fasilitasi Penerapan Budidaya Padi 653.117.453.000 593.611.987.165 90,89
1762622 Fasilitasi Penerapan Budidaya Jagung dan Serealia Lainnya 1.909.868.237.000 1.830.169.687.466 95,83
1762624 Fasilitasi Dukungan Teknis Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia 87.908.475.000 71.395.772.054 81,22
1762625 Fasiltasi Penerapan Budidaya Padi Organik 205.552.900.000 198.413.508.013 96,53
2.856.447.065.000 2.693.590.954.698 94,30 Jumlah
34
dari besarnya keluaran (output) yang dihasilkan dibandingkan dengan sumber dana yang
digunakan. Pada kegiatan pengelolaan produksi serealia, efisiensi terbesar terutama terjadi
pada komponen bantuan benih. Hal ini dikarenakan pembelian benih oleh pelaksana
kegiatan dilakukan dibawah harga pagu anggaran yang sudah ditetapkan.
Tabel 15. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumberdaya Berdasarkan Pencapaian Perjanjian
Kinerja Direktorat Serealia Tahun 2018
Keterangan:
Realisasi berdasarkan Online Monitoring SPAN dan laporan daerah s.d Desember 2018
Item keluaranSatuan
keluaran
Target Volume
Keluaran (TVK)
Realisasi
Volume
Keluaran (RVK)
Pagu Anggaran per
Keluaran (PAK)
Realisasi Anggaran
per Keluaran (RAK)
1 Budidaya Padi Inbrida Sawah ha 169.500 167.000 43.646.250.000IDR 41.434.539.700IDR 248.111 257.500 3,65%
2 Budidaya Padi Inbrida Eks Cetak Sawah ha 3.000 2.842 1.792.500.000IDR 1.697.069.810IDR 597.063 597.500 0,07%
3 Pengembangan Budidaya Padi Khusus Lainnya ha 3.000 2.430 2.520.000.000IDR 2.041.200.000IDR 840.000 840.000 0,00%
4 Pengembangan Budidaya Padi Sub Optimal Spesifik Lokasi ha 50.000 50.000 151.150.000.000IDR 150.978.139.110IDR 3.019.566 3.023.000 0,11%
5 Mina Padi ha 1.500 1.484 3.243.750.000IDR 3.209.545.250IDR 2.162.078 2.162.500 0,02%
6 Pengembangan Desa Pertanian Organik Padi ha 10.000 7.170 4.930.000.000IDR 3.533.690.000IDR 492.845 493.000 0,03%
7 Padi Lahan Kering ha 1.000.000 845.937 437.500.000.000IDR 357.941.551.070IDR 423.130 437.500 3,28%
8 Budidaya Padi Rawa ha 3.000 3.000 6.776.400.000IDR 6.776.400.000IDR 2.258.800 2.258.800 0,00%
9 Budidaya Padi Berbasis Korporasi ha 250 250 593.875.000IDR 454.195.600IDR 1.816.782 2.375.500 23,52%
10 Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) unit 1.000 987 200.000.000.000IDR 194.856.097.133IDR 197.422.591 200.000.000 1,29%
11 Kegiatan Budidaya Jagung ha 2.805.800 2.704.480 1.905.713.388.750IDR 1.806.388.295.234IDR 667.924 679.205 1,66%
Total 33,64%
Efisiensi 3,06%
No
Keluaran (output ) Volume keluaran Anggaran
RAK/RVK PAK/TVK(RAK/RVK)/
(PAK/TVK)
35
BAB IV
PENUTUP
1. Produksi padi berdasarkan ARAM I Tahun 2018 mencapai 83,04 Juta Ton GKG
(100,65%) dari target Perjanjian Kinerja (PK) 82,50 Juta Ton GKG (sangat berhasil).
Produksi jagung mencapi 30,05 Juta Ton Pipilan Kering (100,17%) dari target Perjanjian
Kinerja (PK) 30,00 Juta Ton Pipilan Kering (sangat berhasil). Begitu pula apabila
dibandingkan dengan target Renstra Direktorat Serealia dan Renstra Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2015-2019, produksi padi dan jagung tergolong sangat
berhasil.
2. Realisasi kegiatan utama padi sampai keadaan Desember 2018 mencapai 1.080.114 ha
(87,09%) terhadap sasaran dengan realisasi keuangan bantuan pemerintah sebesar Rp
568.066.330.540,- (87,11%) terhadap sasaran. Adapun kegiatan Unit Pengolah Pupuk
Organik (UPPO) telah realisasi 987 unit (98,70%) terhadap sasaran dengan realisasi
keuangan bantuan pemerintah sebesar Rp 194.856.097.133,- (97,43%) terhadap
sasaran. Realisasi kegiatan utama jagung sampai keadaan Desember 2018 mencapai
2.704.480 ha (96,39%) terhadap sasaran dengan realisasi keuangan bantuan
pemerintah sebesar Rp 1.806.388.295.234,- (94,79%) terhadap sasaran. Realisasi
tersebut berasal dari benih jagung, sedangkan realisasi pupuk jagung mencapai
1.629.210 ha (58,07%) terhadap sasaran.
3. Dalam upaya mewujudkan target kinerja yang telah ditetapkan pada tahun 2018, ada
beberapa kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh Direktorat Serealia untuk
mewujudkan target tersebut, diantaranya: terjadinya kekeringan pada beberapa
provinsi, beberapa daerah pelaksana kegiatan kesulitan mencari calon lokasi kegiatan
yang sesuai kriteria terutama pada kegiatan PATB padi lahan kering dan jagung,
terbatasnya ketersediaan benih yang sesuai jadwal tanam dan harga, pelaksana kegiatan
di lapangan pada beberapa daerah ada yang mengalami keterlambatan dalam proses
pemberkasan kegiatan tarnsfer uang, terjadinya perubahan kebijakan anggaran
kegiatan padi dan jagung.
4. Upaya tindak lanjut yang dilakukan terhadap masalah/kendala tersebut diantaranya:
menghimbau kepada daerah untuk mengoptimalkan penggunaan pompa air dan
embung agar pertanaman padi dan jagung tidak terancam kekeringan, dibukannya
kriteria baru calon lahan kegiatan padi lahan kering dan jagung yang dituangkan dalam
revisi Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi dan Jagung Tahun 2018,
melakukan percepatan sertifikasi terhadap benih lokal yang adapatif spesifik lokasi,
sosialisasi dan pengawalan berkas ke provinsi dan kabupaten pelaksana kegiatan padi
dan jagung, percepatan revisi anggaran dan Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya
Padi dan Jagung.
36
LAMPIRAN
37
Lampiran 1
Struktur Organisasi Direktorat Serealia
DIREKTORAT SEREALIA
SUBDIREKTORAT PADI IRIGASI DAN
RAWA
SEKSI INTENSIFIKASI PADI IRIGASI DAN
RAWA
SEKSI EKSTENSIFIKASI PADI IRIGASI DAN
RAWA, DAN PEMBERDAYAAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SUBDIREKTORAT PADI TADAH HUJAN DAN LAHAN KERING
SEKSI INTENSIFIKASI PADI TADAH HUJAN DAN LAHAN KERING
SEKSI EKSTENSIFIKASI PADI TADAH HUJAN DAN LAHAN KERING,
DAN PEMBERDAYAAN
SUBDIREKTORAT JAGUNG DAN SEREALIA LAIN
SEKSI INTENSIFIKASI JAGUNG DAN SEREALIA LAIN
SEKSI EKSTENSIFIKASI JAGUNG DAN
SEREALIA LAIN, DAN PEMBERDAYAAN
SUB BAGIAN TATA USAHA
38
Lampiran 2
Sasaran Indikatif Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Tahun 2018
1 Aceh 451.568 436.439 53,56 2.337.461
2 Sumatera Utara 908.190 877.762 52,22 4.583.830
3 Sumatera Barat 653.584 631.686 53,05 3.351.380
4 Riau 72.926 70.483 39,09 275.490
5 Jambi 162.927 157.468 46,18 727.221
6 Sumatera Selatan 1.033.101 998.487 49,94 4.986.253
7 Bengkulu 179.326 173.318 44,71 774.913
8 Lampung 778.423 752.342 50,93 3.831.673
9 Kepulauan Bangka Belitung 10.801 10.439 19,79 20.657
10 Kepulauan Riau 107 103 32,98 341
11 DKI Jakarta 807 780 54,40 4.245
12 Jawa Barat 2.407.812 2.327.140 59,57 13.863.374
13 Jawa Tengah 2.117.691 2.046.739 57,37 11.743.056
14 Di Yogyakarta 183.099 176.964 56,40 998.046
15 Jawa Timur 2.610.252 2.522.796 57,92 14.611.204
16 Banten 335.484 324.244 56,74 1.839.790
17 Bali 195.026 188.492 59,70 1.125.355
18 Nusa Tenggara Barat 558.164 539.463 49,85 2.689.162
19 Nusa Tenggara Timur 306.309 296.046 35,49 1.050.726
20 Kalimantan Barat 364.618 352.401 26,23 924.476
21 Kalimantan Tengah 230.317 222.600 31,53 701.815
22 Kalimantan Selatan 440.316 425.564 42,86 1.823.890
23 Kalimantan Timur 48.804 47.169 38,18 180.085
24 Kalimantan Utara 15.539 15.018 28,65 43.023
25 Sulawesi Utara 196.452 189.870 48,66 924.001
26 Sulawesi Tengah 317.579 306.939 47,69 1.463.648
27 Sulawesi Selatan 1.100.186 1.063.325 51,49 5.474.546
28 Sulawesi Tenggara 213.564 206.409 42,05 868.025
29 Gorontalo 91.559 88.491 45,87 405.905
30 Sulawesi Barat 127.959 123.672 47,30 585.026
31 Maluku 34.740 33.577 41,36 138.877
32 Maluku Utara 31.841 30.774 31,44 96.740
33 Papua Barat 6.505 6.287 44,85 28.197
34 Papua 5.913 5.715 48,24 27.569
16.191.490 15.649.000 52,72 82.500.000
Tanam (ha)Provinsi Panen (ha)No.
JUMLAH
Produktivitas
(ku/ha)Produksi (ton)
Keterangan :
Sasaran tahun 2018 berdasarkan Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2015-
2019
39
Lampiran 3
Sasaran Indikatif Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Jagung
Tahun 2018
No. Provinsi Tanam (ha) Panen (ha)Produktivitas
(ha)
Produksi
(ton)
1 Aceh 80.556 76.528 48,76 373.151
2 Sumatera Utara 288.923 274.477 62,93 1.727.284
3 Sumatera Barat 148.510 141.084 73,66 1.039.226
4 Riau 15.748 14.960 25,88 38.717
5 Jambi 38.690 36.756 62,37 229.245
6 Sumatera Selatan 142.975 135.826 61,93 841.173
7 Bengkulu 27.517 26.141 59,27 154.940
8 Lampung 480.893 456.848 52,67 2.406.219
9 Kepulauan Bangka Belitung 3.596 3.416 36,26 12.387
10 Kepulauan Riau 821 780 22,23 1.734
11 Dki Jakarta - - - -
12 Jawa Barat 189.880 180.386 81,90 1.477.358
13 Jawa Tengah 602.162 572.054 61,50 3.518.132
14 Di Yogyakarta 66.582 63.253 48,92 309.433
15 Jawa Timur 1.290.328 1.225.811 50,85 6.233.251
16 Banten 98.037 93.135 36,38 338.826
17 Bali 15.904 15.109 32,90 49.709
18 Nusa Tenggara Barat 323.265 307.102 66,43 2.040.077
19 Nusa Tenggara Timur 328.369 311.951 26,91 839.460
20 Kalimantan Barat 76.401 72.581 40,08 290.903
21 Kalimantan Tengah 16.213 15.402 45,40 69.927
22 Kalimantan Selatan 151.033 143.481 55,91 802.203
23 Kalimantan Timur 27.079 25.725 49,80 128.113
24 Kalimantan Utara 8.629 8.197 22,71 18.614
25 Sulawesi Utara 425.440 404.168 37,74 1.525.331
26 Sulawesi Tengah 82.910 78.764 46,92 369.562
27 Sulawesi Selatan 420.523 399.497 56,09 2.240.778
28 Sulawesi Tenggara 73.449 69.776 36,50 254.683
29 Gorontalo 326.563 310.235 48,07 1.491.169
30 Sulawesi Barat 137.957 131.059 51,24 671.545
31 Maluku 38.607 36.677 29,62 108.637
32 Maluku Utara 106.051 100.749 28,90 291.164
33 Papua Barat 23.136 21.979 18,38 40.397
34 Papua 27.830 26.439 25,21 66.652
6.084.576 5.780.347 51,90 30.000.000 JUMLAH
Keterangan :
Sasaran tahun 2018 berdasarkan Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2015-
2019
40
Lampiran 4
Lampiran Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2018
41
42
Lampiran 5
Lampiran Perjanjian Kinerja Direktorat Serealia Tahun 2018
43
44
Lampiran 6
Rerata Produksi Padi LimaTahun Terakhir (Tahun 2014-2018)
2014 2015 2016 2017 2018*Rerata
2014-2018
2018* thd
2017
1 ACEH 1.820.062 2.331.046 2.205.056 2.494.613 2.516.221 9,17 0,87
2 SUMUT 3.631.039 4.044.829 4.609.791 5.136.186 5.423.154 10,59 5,59
3 SUMBAR 2.519.020 2.550.609 2.503.452 2.824.509 2.754.079 2,43 (2,49)
4 RIAU 385.475 393.917 373.536 365.744 391.132 0,47 6,94
5 JAMBI 664.720 541.486 752.811 782.049 855.944 8,46 9,45
6 SUMSEL 3.670.435 4.247.922 5.074.613 4.943.071 5.076.831 8,83 2,71
7 BENGKULU 593.194 578.654 641.881 731.169 699.531 4,51 (4,33)
8 LAMPUNG 3.320.064 3.641.895 4.020.420 4.248.977 4.556.378 8,25 7,23
9 BABEL 23.481 27.068 35.388 37.123 28.310 6,79 (23,74)
10 RIAU KEPULAUAN 1.403 959 627 639 651 (15,62) 1,88
11 DKI JAKARTA 7.541 6.361 5.342 4.238 4.183 (13,41) (1,30)
12 JABAR 11.644.899 11.373.144 12.540.550 12.299.701 12.494.919 1,90 1,59
13 JATENG 9.648.104 11.301.422 11.473.161 11.396.263 11.401.821 4,51 0,05
14 DI YOGYA 919.573 945.136 882.702 881.106 878.136 (1,09) (0,34)
15 JATIM 12.397.049 13.154.967 13.633.701 13.060.464 13.000.475 1,27 (0,46)
16 BANTEN 2.045.883 2.188.996 2.358.202 2.413.477 2.470.538 4,86 2,36
17 BALI 857.944 853.710 845.559 836.097 848.698 (0,27) 1,51
18 NTB 2.116.637 2.417.392 2.095.117 2.323.701 2.423.285 4,02 4,29
19 NTT 825.728 948.088 924.403 1.090.821 1.213.760 10,40 11,27
20 KALBAR 1.372.695 1.275.707 1.364.524 1.397.953 1.625.355 4,65 16,27
21 KALTENG 838.207 893.202 774.466 771.893 783.497 (1,39) 1,50
22 KALSEL 2.094.590 2.140.276 2.313.574 2.452.366 2.528.593 4,85 3,11
23 KALTIM 426.567 408.782 305.337 400.102 385.544 (0,52) (3,64)
24 KALTARA 115.620 112.102 81.854 75.831 68.793 (11,67) (9,28)
24 SULUT 637.927 674.169 678.151 775.847 887.758 8,78 14,42
25 SULTENG 1.022.054 1.015.368 1.101.994 1.144.399 1.154.907 3,16 0,92
26 SULSEL 5.426.097 5.471.806 5.727.081 6.055.404 6.196.737 3,39 2,33
27 SULTRA 657.617 660.720 695.329 711.401 716.156 2,17 0,67
28 GORONTALO 314.704 331.220 344.869 350.193 350.256 2,73 0,02
29 SULAWESI BARAT 449.621 461.844 548.536 667.100 751.531 13,94 12,66
30 MALUKU 102.761 117.791 99.088 104.716 132.852 7,82 26,87
31 MALUKU UTARA 72.074 75.265 82.213 84.037 101.054 9,03 20,25
32 PAPUA BARAT 27.665 30.219 27.084 29.516 27.736 0,45 (6,03)
33 PAPUA 196.015 181.769 233.599 257.888 288.335 10,86 11,81
70.846.465 75.397.841 79.354.011 81.148.594 83.037.150 4,07 2,33
Produksi (Ton) % Pertumbuhan
INDONESIA
No Provinsi
Sumber: Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
ARAM I Tahun 2018
45
Lampiran 7
Rerata Produksi Jagung Lima Tahun Terakhir (Tahun 2014-2018)
2014 2015 2016 2017 2018Rerata
2014-2018
2018 thd
2017
1 Aceh 202.318 205 125 316 645 387.470 347.735 16,97 (10,25)
2 Sumatera Utara 1.159.795 1 519 407 1 557 463 1.741.258 1.757.126 11,56 0,91
3 Sumatera Barat 605.352 602 549 711 518 985.847 1.052.408 15,73 6,75
4 Riau 28.651 30 870 32 850 30.765 25.723 (2,14) (16,39)
5 Jambi 43.617 51 712 80 267 98.680 152.158 37,73 54,19
6 Sumatera Selatan 191.974 289 007 552 199 892.358 935.240 52,00 4,81
7 Bengkulu 72.756 52 785 133 902 148.090 111.816 28,08 (24,49)
8 Lampung 1.719.386 1 502 800 1 720 196 2.518.895 2.581.224 12,69 2,47
9 Kep. Bangka Belitung 721 666 1 051 3.184 3.630 66,78 14,01
10 Kep. Riau 703 473 109 77 87 (31,51) 12,99
11 DKI Jakarta 0 0 0 0 0 0,00 0,00
12 Jawa Barat 1.047.077 959 933 1 630 238 1.424.928 1.550.966 14,44 8,85
13 Jawa Tengah 3.051.516 3 212 391 3 574 331 3.577.507 3.688.477 4,93 3,10
14 D.I. Yogyakarta 312.236 299 084 310 257 311.764 314.179 0,20 0,77
15 Jawa Timur 5.737.382 6 131 163 6 278 264 6.335.252 6.543.359 3,36 3,28
16 Banten 10.514 11 870 19 882 63.517 174.334 118,58 174,47
17 Bali 40.613 40 603 55 736 55.042 51.459 7,37 (6,51)
18 Nusa Teng. Barat 785.864 959 973 1 278 271 2.127.324 2.059.222 29,63 (3,20)
19 Nusa Teng. Timur 647.108 685 081 688 432 809.830 859.230 7,52 6,10
20 Kalimantan Barat 135.461 103 742 113 624 151.586 166.826 7,39 10,05
21 Kalimantan Tengah 8.138 8 189 16 308 51.053 158.964 131,05 211,37
22 Kalimantan Selatan 117.986 128 505 198 378 285.578 364.489 33,72 27,63
23 Kalimantan Timur 7.567 8 379 22 132 56.597 88.105 96,57 55,67
24 Kalimantan Utara 1.235 1 032 3 286 5.160 5.977 68,71 15,83
25 Sulawesi Utara 488.362 300 490 582 331 1.636.236 1.531.241 57,47 (6,42)
26 Sulawesi Tengah 170.203 131 123 317 717 374.323 380.650 34,71 1,69
27 Sulawesi Selatan 1.490.991 1 528 414 2 065 125 2.341.336 2.341.659 12,75 0,01
28 Sulawesi Tenggara 60.600 68 141 90 090 172.078 192.329 36,86 11,77
29 Gorontalo 719.780 643 512 911 350 1.551.972 1.619.649 26,42 4,36
30 Sulawesi Barat 110.665 100 811 284 213 724.222 702.339 81,20 (3,02)
31 Maluku 10.568 13 947 14 147 14.707 40.550 53,27 175,72
32 Maluku Utara 19.555 11 728 9 702 35.182 237.778 195,29 575,85
33 Papua 2.450 2 264 1 921 2.148 4.218 21,36 96,37
34 Papua Barat 7.282 6 666 6 478 10.049 12.476 17,00 24,15
INDONESIA 19.008.426 19.612.435 23.578.413 28.924.015 30.055.623 12,50 3,91
No Provinsi
Produksi (ton) % Pertumbuhan
Sumber: Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
ARAM I Tahun 2018
46
Lampiran 8
Rerata Perkembangan Luas Panen Padi Lima Tahun Terakhir
(Tahun 2014-2018)
2014 2015 2016 2017 2018*Rerata
2014-2018
2018* thd
2017
1 ACEH 376.137 461.060 429.486 470.351 463.485 5,95 (1,46)
2 SUMUT 717.318 781.769 885.576 988.068 1.062.048 10,33 7,49
3 SUMBAR 503.198 507.545 491.876 538.277 534.017 1,60 (0,79)
4 RIAU 106.037 107.546 99.430 92.684 94.829 (2,65) 2,31
5 JAMBI 145.990 122.214 165.207 170.092 172.854 5,87 1,62
6 SUMSEL 810.900 872.737 1.014.351 999.972 1.005.203 5,74 0,52
7 BENGKULU 147.572 128.833 148.276 165.342 153.629 1,70 (7,08)
8 LAMPUNG 648.731 707.266 796.768 839.750 902.338 8,63 7,45
9 BABEL 9.943 11.848 15.530 16.080 14.645 11,21 (8,92)
10 RIAU KEPULAUAN 385 263 186 197 199 (13,50) 1,02
11 DKI JAKARTA 1.400 1.137 1.002 787 787 (13,03) (0,03)
12 JABAR 1.979.799 1.857.612 2.073.203 2.089.291 2.120.947 1,93 1,52
13 JATENG 1.800.908 1.875.793 1.953.593 2.010.465 1.954.476 2,11 (2,78)
14 DI YOGYA 158.903 155.838 158.132 158.818 154.045 (0,76) (3,00)
15 JATIM 2.072.630 2.152.070 2.278.460 2.285.232 2.256.403 2,19 (1,26)
16 BANTEN 386.398 386.676 416.452 428.628 445.847 3,68 4,02
17 BALI 142.697 137.385 139.529 141.491 139.810 (0,49) (1,19)
18 NTB 433.712 467.503 450.662 471.728 471.882 2,22 0,03
19 NTT 246.750 266.242 259.270 307.988 332.626 8,02 8,00
20 KALBAR 452.242 433.944 496.358 507.698 608.645 8,13 19,88
21 KALTENG 242.488 254.670 266.974 244.969 241.529 0,05 (1,40)
22 KALSEL 498.133 511.213 547.449 569.993 582.701 4,02 2,23
23 KALTIM 100.262 99.209 80.344 94.394 95.769 (0,28) 1,46
24 KALTARA 32.072 41.115 30.601 23.983 23.618 (5,13) (1,52)
24 SULUT 130.428 137.438 135.623 161.861 201.685 12,00 24,60
25 SULTENG 219.613 209.057 228.346 243.070 251.697 3,60 3,55
26 SULSEL 1.040.024 1.044.030 1.129.122 1.188.910 1.162.754 2,91 (2,20)
27 SULTRA 140.408 140.380 173.118 171.398 171.130 5,54 (0,16)
28 GORONTALO 62.690 59.668 66.199 77.209 77.503 5,78 0,38
29 SULAWESI BARAT 94.351 93.470 121.421 140.841 168.549 16,16 19,67
30 MALUKU 21.623 21.141 21.490 25.736 31.365 10,26 21,87
31 MALUKU UTARA 21.192 21.438 25.264 27.478 30.097 9,33 9,53
32 PAPUA BARAT 6.880 7.174 6.224 6.701 6.687 (0,38) (0,22)
33 PAPUA 45.493 41.354 50.500 52.536 60.713 8,15 15,57
13.797.307 14.116.638 15.156.020 15.712.015 15.994.512 3,79 1,80 INDONESIA
No Provinsi
Luas Panen (Ha) % Pertumbuhan
Sumber: Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
ARAM I Tahun 2018
47
Lampiran 9
Rerata Perkembangan Luas Panen Jagung Lima Tahun Terakhir
(Tahun 2014-2018)
2014 2015 2016 2017 2018Rerata
2014-2018
2018 thd
2017
1 Aceh 47.357 47.967 70.024 81.552 64.157 15,76 (21,33)
2 Sumatera Utara 200.603 243.770 252.729 281.423 292.388 6,98 3,90
3 Sumatera Barat 93.097 87.825 101.611 142.334 154.365 15,44 8,45
4 Riau 12.057 12.425 13.205 12.231 9.352 3,73 (23,55)
5 Jambi 7.937 8.486 13.209 15.508 20.768 25,93 33,92
6 Sumatera Selatan 31.939 46.315 87.316 138.232 136.210 46,35 (1,46)
7 Bengkulu 15.643 10.137 22.424 25.510 19.676 20,86 (22,87)
8 Lampung 338.885 293.521 340.200 482.607 486.313 9,24 0,77
9 Kep. Bangka Belitung 214 181 239 823 1.128 14,94 37,05
10 Kep. Riau 301 203 61 47 43 (35,50) (7,89)
11 DKI Jakarta - - - - - 0,00 0,00
12 Jawa Barat 142.964 126.828 199.587 177.296 203.268 7,33 14,65
13 Jawa Tengah 538.102 542.804 598.272 588.812 605.518 2,34 2,84
14 D.I. Yogyakarta 67.657 65.485 65.632 62.521 63.163 (3,00) 1,03
15 Jawa Timur 1.202.300 1.213.654 1.238.616 1.257.111 1.276.792 0,87 1,57
16 Banten 3.152 3.518 4.913 16.018 34.553 115,59 115,71
17 Bali 16.685 15.346 16.802 15.628 13.917 (4,84) (10,94)
18 Nusa Teng. Barat 126.577 143.117 206.885 310.990 306.899 30,13 (1,32)
19 Nusa Teng. Timur 257.025 273.194 265.318 313.150 341.264 3,95 8,98
20 Kalimantan Barat 36.823 31.851 31.036 38.056 44.281 (2,60) 16,36
21 Kalimantan Tengah 2.594 2.507 4.415 9.237 30.497 51,07 230,17
22 Kalimantan Selatan 20.862 21.926 33.788 54.972 70.051 30,83 27,43
23 Kalimantan Timur 2.873 2.307 4.948 11.140 16.234 68,47 45,73
24 Kalimantan Utara 581 474 1.244 2.295 1.830 61,14 (20,29)
25 Sulawesi Utara 127.475 80.885 154.320 445.587 411.694 56,49 (7,61)
26 Sulawesi Tengah 41.647 32.503 62.175 78.993 81.405 27,16 3,05
27 Sulawesi Selatan 289.736 295.115 366.771 411.993 420.984 10,77 2,18
28 Sulawesi Tenggara 24.022 23.945 30.836 45.917 51.855 13,55 12,93
29 Gorontalo 148.816 129.131 195.606 336.001 322.022 26,84 (4,16)
30 Sulawesi Barat 24.341 20.752 51.346 154.174 145.121 66,10 (5,87)
31 Maluku 3.795 3.260 4.167 5.152 21.724 12,76 321,68
32 Maluku Utara 6.462 3.892 3.308 12.655 81.026 (1,97) 540,27
33 Papua 3.076 2.736 2.274 1.202 1.375 17,45 14,42
34 Papua Barat 1.421 1.307 1.093 4.006 4.457 (3,56) 11,26
INDONESIA 3.837.019 3.787.367 4.444.369 5.533.169 5.734.326 9,35 3,64
No Provinsi
Luas Panen (ha) % Pertumbuhan
Sumber: Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
ARAM I Tahun 2018
48
Lampiran 10
Rerata Perkembangan Produktivitas Padi Lima Tahun Terakhir
(Tahun 2014-2018)
2014 2015 2016 2017 2018*Rerata
2014-2018
2018* thd
2017
1 ACEH 46,68 48,39 51,34 53,04 54,29 3,85 2,36
2 SUMUT 50,17 50,62 52,05 51,98 51,06 0,46 (1,77)
3 SUMBAR 49,82 50,06 50,90 52,47 51,57 0,88 (1,72)
4 RIAU 36,63 36,35 37,57 39,46 41,25 3,04 4,52
5 JAMBI 43,36 45,53 45,57 45,98 49,52 3,42 7,70
6 SUMSEL 45,96 45,26 50,03 49,43 50,51 2,50 2,17
7 BENGKULU 42,17 40,20 43,29 44,22 45,53 2,03 2,97
8 LAMPUNG 50,26 51,18 50,46 50,60 50,50 0,12 (0,20)
9 BABEL 27,83 23,62 22,79 23,09 19,33 (8,40) (16,27)
10 RIAU KEPULAUAN 36,15 36,44 33,80 32,45 32,73 (2,39) 0,85
11 DKI JAKARTA 58,88 53,86 53,30 53,84 53,16 (2,45) (1,27)
12 JABAR 59,53 58,82 60,49 58,87 58,91 (0,24) 0,07
13 JATENG 56,06 53,57 58,73 56,68 58,34 1,16 2,91
14 DI YOGYA 57,88 57,87 55,82 55,48 57,01 (0,35) 2,75
15 JATIM 59,15 59,81 59,84 57,15 57,62 (0,63) 0,81
16 BANTEN 52,92 52,95 56,63 56,31 55,41 1,21 (1,59)
17 BALI 58,66 60,12 60,60 59,09 60,70 0,88 2,73
18 NTB 50,08 48,80 46,49 49,26 51,35 0,73 4,25
19 NTT 32,80 33,46 35,65 35,42 36,49 2,73 3,03
20 KALBAR 31,01 30,35 27,49 27,54 26,70 (3,60) (3,02)
21 KALTENG 32,84 34,57 29,01 31,51 32,44 0,19 2,95
22 KALSEL 42,34 42,05 42,26 43,02 43,39 0,62 0,86
23 KALTIM 42,70 42,55 38,00 42,39 40,26 (1,13) (5,02)
24 KALTARA 34,72 36,05 26,75 31,62 29,13 (2,91) (7,88)
24 SULUT 50,10 48,91 50,00 47,93 44,02 (3,11) (8,17)
25 SULTENG 45,98 46,54 48,26 47,08 45,88 (0,02) (2,54)
26 SULSEL 51,22 52,17 50,72 50,93 53,29 1,03 4,64
27 SULTRA 42,23 46,84 40,16 41,51 41,85 0,21 0,83
28 GORONTALO 52,01 50,20 52,10 45,36 45,19 (3,25) (0,36)
29 SULAWESI BARAT 48,80 47,65 45,18 47,37 44,59 (2,14) (5,86)
30 MALUKU 41,74 47,52 46,11 40,69 42,36 0,81 4,10
31 MALUKU UTARA 37,57 34,01 32,54 30,58 33,58 (2,51) 9,78
32 PAPUA BARAT 39,76 40,21 43,51 44,05 41,48 1,19 (5,82)
33 PAPUA 41,30 43,09 46,26 49,09 47,49 3,64 (3,25)
51,52 51,35 52,36 51,65 51,92 0,20 0,52 INDONESIA
No Provinsi
Produktivitas (Ku/Ha) % Pertumbuhan
Sumber: Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
ARAM I Tahun 2018
49
Lampiran 11
Rerata Perkembangan Produktivitas Jagung Lima Tahun Terakhir
(Tahun 2014-2018)
2014 2015 2016 2017 2018Rerata
2014-2018
2018 thd
2017
1 Aceh 42,72 42,76 45,22 47,51 54,20 6,25 14,08
2 Sumatera Utara 57,82 62,33 61,63 61,87 60,10 1,05 (2,86)
3 Sumatera Barat 65,02 68,61 70,02 69,26 68,18 1,23 (1,56)
4 Riau 23,76 24,85 24,88 25,15 27,51 3,79 9,38
5 Jambi 54,95 60,94 60,77 63,63 73,27 7,62 15,15
6 Sumatera Selatan 60,11 62,40 63,24 64,56 68,66 3,40 6,35
7 Bengkulu 46,51 52,07 59,71 58,05 56,83 5,44 (2,10)
8 Lampung 50,74 51,20 50,56 52,19 53,08 1,15 1,71
9 Kep. Bangka Belitung 33,69 36,80 43,92 38,67 32,17 (0,05) (16,81)
10 Kep. Riau 23,36 23,30 17,84 16,42 20,14 (2,24) 22,66
11 DKI Jakarta 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
12 Jawa Barat 73,24 75,69 81,68 80,37 76,30 1,15 (5,06)
13 Jawa Tengah 56,71 59,18 59,74 60,76 60,91 1,81 0,25
14 D.I. Yogyakarta 46,15 45,67 47,27 49,87 49,74 1,93 (0,26)
15 Jawa Timur 47,72 50,52 50,69 50,40 51,25 1,83 1,69
16 Banten 33,36 33,74 40,47 39,65 50,45 11,58 27,24
17 Bali 24,34 26,46 33,17 35,22 36,97 11,30 4,97
18 Nusa Teng. Barat 62,09 67,08 61,79 68,40 67,10 2,24 (1,90)
19 Nusa Teng. Timur 25,18 25,08 25,95 25,86 25,18 0,03 (2,63)
20 Kalimantan Barat 36,79 32,57 36,61 39,83 37,67 1,08 (5,42)
21 Kalimantan Tengah 31,37 32,66 36,94 55,27 52,12 15,28 (5,70)
22 Kalimantan Selatan 56,56 58,61 58,71 51,95 52,03 (1,89) 0,15
23 Kalimantan Timur 26,34 36,32 44,73 50,81 54,27 20,36 6,81
24 Kalimantan Utara 21,26 21,77 26,41 22,48 32,67 13,54 45,33
25 Sulawesi Utara 38,31 37,15 37,74 36,72 37,19 (0,72) 1,28
26 Sulawesi Tengah 40,87 40,34 51,10 47,39 46,76 4,20 (1,33)
27 Sulawesi Selatan 51,46 51,79 56,31 56,83 55,62 2,04 (2,13)
28 Sulawesi Tenggara 25,23 28,46 29,22 37,48 37,09 10,68 (1,04)
29 Gorontalo 48,37 49,83 46,59 46,19 50,30 1,14 8,90
30 Sulawesi Barat 45,46 48,58 55,35 46,97 48,40 2,17 3,04
31 Maluku 27,85 42,78 33,95 28,55 18,67 (4,38) (34,61)
32 Maluku Utara 30,26 30,13 29,33 27,80 29,35 (0,68) 5,58
33 Papua 17,24 17,32 17,58 17,87 30,67 18,81 71,63
34 Papua Barat 23,67 24,36 28,49 25,08 27,99 4,87 11,60
49,54 51,78 53,05 52,27 52,41 1,44 0,27
No PROPINSI
Produktivitas (ku/ha) % Pertumbuhan
INDONESIA
Sumber: Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
ARAM I Tahun 2018
50
Lampiran 12
Realisasi Total Kegiatan Utama Padi Tahun 2017
Sumber:
Realisasi berdasarkan Online Monitoring SPAN dan laporan daerah s.d Desember 2018
(Ha) (Ha) (Ha)
DITJEN TP 1.240.250 1.080.114 185.750
1 ACEH 28.123 25.854 995
2 SUMATERA UTARA 141.781 125.958 6.695
3 SUMATERA BARAT 18.830 17.210 -
4 RIAU 10.025 10.025 4.747
5 JAMBI 11.473 11.473 827
6 SUMATERA SELATAN 68.225 46.974 1.140
7 BENGKULU 14.125 14.125 2.247
8 LAMPUNG 119.590 76.590 39.440
9 DKI JAKARTA - - -
10 JAWA BARAT 35.745 35.745 6.759
11 JAWA TENGAH 28.785 28.785 6.419
12 DI YOGYAKARTA 5.745 5.745 505
13 JAWA TIMUR 33.180 33.180 12.965
14 KALIMANTAN BARAT 152.860 135.904 3.242
15 KALIMANTAN TENGAH 37.260 32.183 31.983
16 KALIMANTAN SELATAN 59.946 55.111 500
17 KALIMANTAN TIMUR 27.100 27.100 11.937
18 SULAWESI UTARA 27.790 27.790 14.008
19 SULAWESI TENGAH 35.238 30.617 9.953
20 SULAWESI SELATAN 98.964 71.865 19.152
21 SULAWESI TENGGARA 14.095 14.095 1.699
22 BALI 180 180 90
23 NUSA TENGGARA BARAT 75.420 72.175 2.663
24 NUSA TENGGARA TIMUR 68.955 63.984 459
25 MALUKU 15.445 13.110 -
26 PAPUA 13.160 13.160 -
27 MALUKU UTARA 7.685 7.685 7.204
28 BANTEN 26.275 25.725 -
29 BANGKA BELITUNG 10.150 9.734 -
30 GORONTALO 10.100 6.197 -
31 KEPULAUAN RIAU 625 - -
32 PAPUA BARAT 2.200 2.200 122
33 SULAWESI BARAT 29.515 29.515 -
34 KALIMANTAN UTARA 11.660 10.120 -
PanenRealisasi No. Provinsi
Alokasi
51
Realisasi Kegiatan Padi Inbrida Sawah Tahun 2018
Sumber:
Realisasi berdasarkan Online Monitoring SPAN dan laporan daerah s.d Desember 2018
(Ha) (Ha) (Ha)
DITJEN TP 169.500 167.000 73.280
1 ACEH 5.000 5.000 470
2 SUMATERA UTARA 16.000 16.000 6.405
3 SUMATERA BARAT 10.000 10.000 -
4 RIAU - - -
5 JAMBI - - -
6 SUMATERA SELATAN 8.000 8.000 1.140
7 BENGKULU - - -
8 LAMPUNG 10.000 10.000 10.000
9 DKI JAKARTA - - -
10 JAWA BARAT 19.000 19.000 3.522
11 JAWA TENGAH 18.500 18.500 6.089
12 DI YOGYAKARTA 5.000 5.000 295
13 JAWA TIMUR 20.000 20.000 12.965
14 KALIMANTAN BARAT 5.000 2.500 500
15 KALIMANTAN TENGAH 3.000 3.000 3.000
16 KALIMANTAN SELATAN 5.000 5.000 -
17 KALIMANTAN TIMUR 3.000 3.000 3.000
18 SULAWESI UTARA 4.000 4.000 3.754
19 SULAWESI TENGAH 4.000 4.000 4.000
20 SULAWESI SELATAN 16.000 16.000 16.000
21 SULAWESI TENGGARA 3.000 3.000 -
22 BALI - - -
23 NUSA TENGGARA BARAT 5.000 5.000 1.728
24 NUSA TENGGARA TIMUR 5.000 5.000 412
25 MALUKU - - -
26 PAPUA - - -
27 MALUKU UTARA - - -
28 BANTEN - - -
29 BANGKA BELITUNG - - -
30 GORONTALO - - -
31 KEPULAUAN RIAU - - -
32 PAPUA BARAT - - -
33 SULAWESI BARAT 5.000 5.000 -
34 KALIMANTAN UTARA - - -
Realisasi PanenNo. Provinsi
Alokasi
52
Realisasi Kegiatan Padi Inbrida Eks Cetak Sawah Tahun 2018
Sumber:
Realisasi berdasarkan Online Monitoring SPAN dan laporan daerah s.d Desember 2018
(Ha) (Ha) (Ha)
DITJEN TP 3.000 2.842 582
1 ACEH 75 75 -
2 SUMATERA UTARA - - -
3 SUMATERA BARAT 100 100 -
4 RIAU 25 25 -
5 JAMBI 100 100 50
6 SUMATERA SELATAN 75 75 -
7 BENGKULU 25 25 -
8 LAMPUNG 50 50 25
9 DKI JAKARTA - - -
10 JAWA BARAT 100 100 25
11 JAWA TENGAH - - -
12 DI YOGYAKARTA - - -
13 JAWA TIMUR - - -
14 KALIMANTAN BARAT 100 75 -
15 KALIMANTAN TENGAH 100 80 80
16 KALIMANTAN SELATAN 100 75 -
17 KALIMANTAN TIMUR 100 100 50
18 SULAWESI UTARA 100 100 40
19 SULAWESI TENGAH 100 100 -
20 SULAWESI SELATAN 150 125 100
21 SULAWESI TENGGARA 150 150 -
22 BALI - - -
23 NUSA TENGGARA BARAT 150 150 -
24 NUSA TENGGARA TIMUR 300 300 -
25 MALUKU 100 100 -
26 PAPUA 150 150 -
27 MALUKU UTARA 150 150 142
28 BANTEN - - -
29 BANGKA BELITUNG 150 150 -
30 GORONTALO 100 87 -
31 KEPULAUAN RIAU 50 - -
32 PAPUA BARAT 200 200 70
33 SULAWESI BARAT 150 150 -
34 KALIMANTAN UTARA 50 50 -
Realisasi PanenNo. Provinsi
Alokasi
53
Realisasi Kegiatan Budidaya Padi Khusus Lainnya Tahun 2018
Sumber:
Realisasi berdasarkan Online Monitoring SPAN dan laporan daerah s.d Desember 2018
(Ha) (Ha) (Ha)
DITJEN TP 3.000 2.430 484
1 ACEH 450 200 -
2 SUMATERA UTARA 500 400 -
3 SUMATERA BARAT 50 50 -
4 RIAU - - -
5 JAMBI - - -
6 SUMATERA SELATAN 100 100 -
7 BENGKULU - - -
8 LAMPUNG 25 25 25
9 DKI JAKARTA - - -
10 JAWA BARAT 275 275 60
11 JAWA TENGAH 25 25 -
12 DI YOGYAKARTA 25 25 -
13 JAWA TIMUR 175 175 -
14 KALIMANTAN BARAT 100 100 -
15 KALIMANTAN TENGAH - - -
16 KALIMANTAN SELATAN 50 50 -
17 KALIMANTAN TIMUR - - -
18 SULAWESI UTARA 50 50 40
19 SULAWESI TENGAH - - -
20 SULAWESI SELATAN 250 125 50
21 SULAWESI TENGGARA 225 225 225
22 BALI 50 50 50
23 NUSA TENGGARA BARAT 250 250 -
24 NUSA TENGGARA TIMUR 275 180 25
25 MALUKU - - -
26 PAPUA - - -
27 MALUKU UTARA 25 25 9
28 BANTEN - - -
29 BANGKA BELITUNG - - -
30 GORONTALO - - -
31 KEPULAUAN RIAU - - -
32 PAPUA BARAT - - -
33 SULAWESI BARAT - - -
34 KALIMANTAN UTARA 100 100 -
Realisasi PanenNo. Provinsi
Alokasi
54
Realisasi Kegiatan Padi Inbrida Sub Optimal Spesifik Lokasi Tahun 2018
Sumber:
Realisasi berdasarkan Online Monitoring SPAN dan laporan daerah s.d Desember 2018
(Ha) (Ha) (Ha)
DITJEN TP 50.000 50.000 17.289
1 ACEH - - -
2 SUMATERA UTARA - - -
3 SUMATERA BARAT - - -
4 RIAU - - -
5 JAMBI - - -
6 SUMATERA SELATAN - - -
7 BENGKULU - - -
8 LAMPUNG 4.000 4.000 2.500
9 DKI JAKARTA - - -
10 JAWA BARAT - - -
11 JAWA TENGAH - - -
12 DI YOGYAKARTA - - -
13 JAWA TIMUR - - -
14 KALIMANTAN BARAT 32.000 32.000 1.942
15 KALIMANTAN TENGAH 11.500 11.500 11.500
16 KALIMANTAN SELATAN 1.000 1.000 -
17 KALIMANTAN TIMUR 1.500 1.500 1.347
18 SULAWESI UTARA - - -
19 SULAWESI TENGAH - - -
20 SULAWESI SELATAN - - -
21 SULAWESI TENGGARA - - -
22 BALI - - -
23 NUSA TENGGARA BARAT - - -
24 NUSA TENGGARA TIMUR - - -
25 MALUKU - - -
26 PAPUA - - -
27 MALUKU UTARA - - -
28 BANTEN - - -
29 BANGKA BELITUNG - - -
30 GORONTALO - - -
31 KEPULAUAN RIAU - - -
32 PAPUA BARAT - - -
33 SULAWESI BARAT - - -
34 KALIMANTAN UTARA - - -
PanenNo. Provinsi
Alokasi Realisasi
55
Realisasi Kegiatan Mina Padi Tahun 2018
Sumber:
Realisasi berdasarkan Online Monitoring SPAN dan laporan daerah s.d Desember 2018
(Ha) (Ha) (Ha)
DITJEN TP 1.500 1.484 540
1 ACEH - - -
2 SUMATERA UTARA 150 150 20
3 SUMATERA BARAT - - -
4 RIAU - - -
5 JAMBI - - -
6 SUMATERA SELATAN 50 50 -
7 BENGKULU 60 60 -
8 LAMPUNG - - -
9 DKI JAKARTA - - -
10 JAWA BARAT 370 370 136
11 JAWA TENGAH 60 60 17
12 DI YOGYAKARTA 220 220 210
13 JAWA TIMUR 70 70 -
14 KALIMANTAN BARAT 20 5 -
15 KALIMANTAN TENGAH - - -
16 KALIMANTAN SELATAN - - -
17 KALIMANTAN TIMUR - - -
18 SULAWESI UTARA 20 20 10
19 SULAWESI TENGAH - - -
20 SULAWESI SELATAN 130 130 90
21 SULAWESI TENGGARA 20 20 10
22 BALI - - -
23 NUSA TENGGARA BARAT 20 20 20
24 NUSA TENGGARA TIMUR 130 130 22
25 MALUKU - - -
26 PAPUA 10 10 -
27 MALUKU UTARA 10 10 5
28 BANTEN 50 50 -
29 BANGKA BELITUNG - - -
30 GORONTALO - - -
31 KEPULAUAN RIAU - - -
32 PAPUA BARAT - - -
33 SULAWESI BARAT 100 100 -
34 KALIMANTAN UTARA 10 10 -
Realisasi PanenNo. Provinsi
Alokasi
56
Realisasi Pengembangan Desa Pertanian Organik Padi Tahun 2018
Sumber:
Realisasi berdasarkan Online Monitoring SPAN dan laporan daerah s.d Desember 2018
(Ha) (Ha) (Ha)
DITJEN TP 10.000 7.170 2.442
1 ACEH - - -
2 SUMATERA UTARA 180 180 20
3 SUMATERA BARAT 60 60 -
4 RIAU - - -
5 JAMBI - - -
6 SUMATERA SELATAN - - -
7 BENGKULU 40 40 -
8 LAMPUNG - - -
9 DKI JAKARTA - - -
10 JAWA BARAT 1.000 1.000 4
11 JAWA TENGAH 200 200 13
12 DI YOGYAKARTA - - -
13 JAWA TIMUR 60 60 -
14 KALIMANTAN BARAT 2.750 - -
15 KALIMANTAN TENGAH 2.660 2.580 2.380
16 KALIMANTAN SELATAN - - -
17 KALIMANTAN TIMUR - - -
18 SULAWESI UTARA - - -
19 SULAWESI TENGAH - - -
20 SULAWESI SELATAN - - -
21 SULAWESI TENGGARA 700 700 -
22 BALI 40 40 25
23 NUSA TENGGARA BARAT - - -
24 NUSA TENGGARA TIMUR 310 310 -
25 MALUKU - - -
26 PAPUA 1.000 1.000 -
27 MALUKU UTARA - - -
28 BANTEN - - -
29 BANGKA BELITUNG - - -
30 GORONTALO - - -
31 KEPULAUAN RIAU - - -
32 PAPUA BARAT - - -
33 SULAWESI BARAT - - -
34 KALIMANTAN UTARA 1.000 1.000 -
Realisasi PanenNo. Provinsi
Alokasi
57
Realisasi Kegiatan Padi Lahan Kering Tahun 2018
Sumber:
Realisasi berdasarkan Online Monitoring SPAN dan laporan daerah s.d Desember 2018
(Ha) (Ha) (Ha)
DITJEN TP 1.000.000 845.937 90.383
1 ACEH 22.598 20.579 525
2 SUMATERA UTARA 124.701 108.979 -
3 SUMATERA BARAT 8.620 7.000 -
4 RIAU 10.000 10.000 4.747
5 JAMBI 11.373 11.373 777
6 SUMATERA SELATAN 60.000 38.749 -
7 BENGKULU 14.000 14.000 2.247
8 LAMPUNG 105.515 62.515 26.890
9 DKI JAKARTA - - -
10 JAWA BARAT 15.000 15.000 3.012
11 JAWA TENGAH 10.000 10.000 300
12 DI YOGYAKARTA 500 500 -
13 JAWA TIMUR 12.875 12.875 -
14 KALIMANTAN BARAT 112.890 101.224 800
15 KALIMANTAN TENGAH 20.000 15.023 15.023
16 KALIMANTAN SELATAN 53.296 48.486 -
17 KALIMANTAN TIMUR 20.000 20.000 7.540
18 SULAWESI UTARA 23.620 23.620 10.164
19 SULAWESI TENGAH 31.138 26.517 5.953
20 SULAWESI SELATAN 82.434 55.485 2.912
21 SULAWESI TENGGARA 10.000 10.000 1.464
22 BALI 90 90 15
23 NUSA TENGGARA BARAT 70.000 66.755 915
24 NUSA TENGGARA TIMUR 62.940 58.064 -
25 MALUKU 15.345 13.010 -
26 PAPUA 12.000 12.000 -
27 MALUKU UTARA 7.500 7.500 7.048
28 BANTEN 26.225 25.675 -
29 BANGKA BELITUNG 10.000 9.584 -
30 GORONTALO 10.000 6.110 -
31 KEPULAUAN RIAU 575 - -
32 PAPUA BARAT 2.000 2.000 52
33 SULAWESI BARAT 24.265 24.265 -
34 KALIMANTAN UTARA 10.500 8.960 -
PanenRealisasi No. Provinsi
Alokasi
58
Realisasi Kegiatan Padi Rawa Tahun 2018
Sumber:
Realisasi berdasarkan Online Monitoring SPAN dan laporan daerah s.d Desember 2018
(Ha) (Ha) (Ha)
DITJEN TP 3.000 3.000 500
1 ACEH - - -
2 SUMATERA UTARA - - -
3 SUMATERA BARAT - - -
4 RIAU - - -
5 JAMBI - - -
6 SUMATERA SELATAN - - -
7 BENGKULU - - -
8 LAMPUNG - - -
9 DKI JAKARTA - - -
10 JAWA BARAT - - -
11 JAWA TENGAH - - -
12 DI YOGYAKARTA - - -
13 JAWA TIMUR - - -
14 KALIMANTAN BARAT - - -
15 KALIMANTAN TENGAH - - -
16 KALIMANTAN SELATAN 500 500 500
17 KALIMANTAN TIMUR 2.500 2.500 -
18 SULAWESI UTARA - - -
19 SULAWESI TENGAH - - -
20 SULAWESI SELATAN - - -
21 SULAWESI TENGGARA - - -
22 BALI - - -
23 NUSA TENGGARA BARAT - - -
24 NUSA TENGGARA TIMUR - - -
25 MALUKU - - -
26 PAPUA - - -
27 MALUKU UTARA - - -
28 BANTEN - - -
29 BANGKA BELITUNG - - -
30 GORONTALO - - -
31 KEPULAUAN RIAU - - -
32 PAPUA BARAT - - -
33 SULAWESI BARAT - - -
34 KALIMANTAN UTARA - - -
Realisasi PanenNo. Provinsi
Alokasi
59
Realisasi Kegiatan Budidaya Padi Berbasis Korporasi Tahun 2018
Sumber:
Realisasi berdasarkan Online Monitoring SPAN dan laporan daerah s.d Desember 2018
(Ha) (Ha) (Ha)
DITJEN TP 250 250 250
1 ACEH - - -
2 SUMATERA UTARA 250 250 250
3 SUMATERA BARAT - - -
4 RIAU - - -
5 JAMBI - - -
6 SUMATERA SELATAN - - -
7 BENGKULU - - -
8 LAMPUNG - - -
9 DKI JAKARTA - - -
10 JAWA BARAT - - -
11 JAWA TENGAH - - -
12 DI YOGYAKARTA - - -
13 JAWA TIMUR - - -
14 KALIMANTAN BARAT - - -
15 KALIMANTAN TENGAH - - -
16 KALIMANTAN SELATAN - - -
17 KALIMANTAN TIMUR - - -
18 SULAWESI UTARA - - -
19 SULAWESI TENGAH - - -
20 SULAWESI SELATAN - - -
21 SULAWESI TENGGARA - - -
22 BALI - - -
23 NUSA TENGGARA BARAT - - -
24 NUSA TENGGARA TIMUR - - -
25 MALUKU - - -
26 PAPUA - - -
27 MALUKU UTARA - - -
28 BANTEN - - -
29 BANGKA BELITUNG - - -
30 GORONTALO - - -
31 KEPULAUAN RIAU - - -
32 PAPUA BARAT - - -
33 SULAWESI BARAT - - -
Realisasi PanenNo. Provinsi
Alokasi
60
Realisasi Kegiatan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) Tahun 2018
Sumber:
Realisasi berdasarkan Online Monitoring SPAN dan laporan daerah s.d Desember 2018
(unit) (unit)
DITJEN TP 1.000 987
1 ACEH 25 25
2 SUMATERA UTARA 44 44
3 SUMATERA BARAT 20 20
4 RIAU 15 15
5 JAMBI 5 5
6 SUMATERA SELATAN 40 40
7 BENGKULU 16 16
8 LAMPUNG 18 18
9 DKI JAKARTA - -
10 JAWA BARAT 80 80
11 JAWA TENGAH 95 95
12 DI YOGYAKARTA 15 15
13 JAWA TIMUR 85 85
14 KALIMANTAN BARAT 35 35
15 KALIMANTAN TENGAH 5 5
16 KALIMANTAN SELATAN 10 10
17 KALIMANTAN TIMUR 22 22
18 SULAWESI UTARA 15 15
19 SULAWESI TENGAH 15 15
20 SULAWESI SELATAN 80 80
21 SULAWESI TENGGARA 30 30
22 BALI 20 20
23 NUSA TENGGARA BARAT 10 10
24 NUSA TENGGARA TIMUR 25 25
25 MALUKU 5 5
26 PAPUA 12 -
27 MALUKU UTARA 5 5
28 BANTEN 12 12
29 BANGKA BELITUNG 2 2
30 GORONTALO 17 17
31 KEPULAUAN RIAU 2 2
32 PAPUA BARAT 27 27
33 SULAWESI BARAT 15 15
34 KALIMANTAN UTARA 2 2
Realisasi No. Provinsi
Alokasi
61
Lampiran 13
Realisasi Kegiatan Utama Jagung Tahun 2018
Sumber:
Realisasi berdasarkan Online Monitoring SPAN dan laporan daerah s.d Desember 2018
(ha) (ha) (ha)
INDONESIA 2.805.800 2.704.480 448.173
PUSAT 268.945 272.213 -
1 ACEH 34.122 34.122 3.314
2 SUMATERA UTARA 137.844 134.769 -
3 SUMATERA BARAT 50.000 49.561 2.205
4 RIAU 22.500 22.449 11.033
5 JAMBI 12.215 10.380 5.210
6 SUMATERA SELATAN 61.108 61.108 31.169
7 BENGKULU 23.818 23.630 5.027
8 LAMPUNG 233.011 193.011 183.314
9 DKI JAKARTA - - -
10 JAWA BARAT 66.821 66.821 24.359
11 JAWA TENGAH 67.550 78.686 -
12 DI YOGYAKARTA 4.020 4.020 -
13 JAWA TIMUR 67.500 50.000 4.919
14 KALIMANTAN BARAT 66.950 60.050 3.500
15 KALIMANTAN TENGAH 22.330 24.041 23.991
16 KALIMANTAN SELATAN 126.734 126.734 -
17 KALIMANTAN TIMUR 23.900 23.700 5.857
18 SULAWESI UTARA 252.900 213.445 -
19 SULAWESI TENGAH 110.714 109.524 -
20 SULAWESI SELATAN 169.394 154.798 -
21 SULAWESI TENGGARA 59.400 60.145 14.388
22 BALI 2.308 2.308 365
23 NUSA TENGGARA BARAT 277.500 277.500 -
24 NUSA TENGGARA TIMUR 75.000 77.752 -
25 MALUKU 27.791 27.791 -
26 PAPUA 15.000 15.000 -
27 MALUKU UTARA 105.000 105.000 -
28 BANTEN 90.000 89.380 15.857
29 BANGKA BELITUNG 7.500 6.798 274
30 GORONTALO 113.883 115.184 113.283
31 KEPULAUAN RIAU 1.800 1.800 -
32 PAPUA BARAT 4.694 4.694 109
33 SULAWESI BARAT 200.000 204.521 -
34 KALIMANTAN UTARA 3.548 3.548 -
RealisasiAlokasiProvinsiNo
Panen
62
Realisasi Kegiatan Jagung Hibrida Varietas Umum 2 Tahun 2018
Sumber:
Realisasi berdasarkan Online Monitoring SPAN dan laporan daerah s.d Desember 2018
(ha) (ha) (ha)
INDONESIA 1.134.716 1.163.762 215.633
PUSAT 221.949 248.381
1 ACEH 15.112 15.112 2.426
2 SUMATERA UTARA 73.500 86.946
3 SUMATERA BARAT 17.500 21.094 2.205
4 RIAU 7.875 7.735 4.783
5 JAMBI 5.715 3.880 222
6 SUMATERA SELATAN 32.535 32.535 23.802
7 BENGKULU 8.336 8.228 2.448
8 LAMPUNG 72.554 67.554 67.554
9 DKI JAKARTA -
10 JAWA BARAT 23.553 23.553 11.108
11 JAWA TENGAH 20.770 23.838
12 DI YOGYAKARTA 1.407 1.408
13 JAWA TIMUR 22.500 17.499 1.615
14 KALIMANTAN BARAT 18.130 18.130 3.500
15 KALIMANTAN TENGAH 9.695 11.346 11.346
16 KALIMANTAN SELATAN 58.607 58.607
17 KALIMANTAN TIMUR 7.965 8.953 3.875
18 SULAWESI UTARA 74.706 74.706
19 SULAWESI TENGAH 37.365 38.008
20 SULAWESI SELATAN 58.950 53.967
21 SULAWESI TENGGARA 20.800 21.746 9.976
22 BALI 808 808 365
23 NUSA TENGGARA BARAT 87.500 87.500
24 NUSA TENGGARA TIMUR 22.750 22.750
25 MALUKU 9.727 9.727
26 PAPUA 5.250 5.250
27 MALUKU UTARA 36.750 36.750
28 BANTEN 30.500 30.500 14.857
29 BANGKA BELITUNG 2.100 1.398 59
30 GORONTALO 55.383 57.284 55.383
31 KEPULAUAN RIAU 350 350
32 PAPUA BARAT 2.324 2.324 109
33 SULAWESI BARAT 70.000 64.145
34 KALIMANTAN UTARA 1.750 1.750
No ProvinsiSasaran Realisasi Panen
63
Realisasi Kegiatan Jagung Hibrida Varietas Umum 3 Tahun 2018
Sumber:
Realisasi berdasarkan Online Monitoring SPAN dan laporan daerah s.d Desember 2018
(ha) (ha) (ha)
INDONESIA 1.639.347 1.525.685 231.389
PUSAT 46.996 23.832
1 ACEH 19.010 19.010 888
2 SUMATERA UTARA 63.844 47.823
3 SUMATERA BARAT 32.500 28.467
4 RIAU 14.625 14.714 6.250
5 JAMBI 6.500 6.500 4.988
6 SUMATERA SELATAN 28.572 28.572 7.366
7 BENGKULU 15.482 15.401 2.579
8 LAMPUNG 159.957 124.957 115.760
9 DKI JAKARTA -
10 JAWA BARAT 43.268 43.268 13.251
11 JAWA TENGAH 46.780 54.848
12 DI YOGYAKARTA 2.612 2.612
13 JAWA TIMUR 45.000 32.501 3.304
14 KALIMANTAN BARAT 48.620 41.920
15 KALIMANTAN TENGAH 12.585 12.645 12.645
16 KALIMANTAN SELATAN 67.527 67.527
17 KALIMANTAN TIMUR 15.535 14.547 1.982
18 SULAWESI UTARA 168.194 138.739
19 SULAWESI TENGAH 69.164 69.164
20 SULAWESI SELATAN 109.844 100.231
21 SULAWESI TENGGARA 38.400 38.399 4.412
22 BALI 1.500 1.500
23 NUSA TENGGARA BARAT 190.000 190.000
24 NUSA TENGGARA TIMUR 42.250 47.570
25 MALUKU 18.064 18.064
26 PAPUA 9.750 9.750
27 MALUKU UTARA 68.250 68.250
28 BANTEN 58.500 57.880
29 BANGKA BELITUNG 3.900 3.900 65
30 GORONTALO 57.900 57.900 57.900
31 KEPULAUAN RIAU 650 650
32 PAPUA BARAT 2.370 2.370
33 SULAWESI BARAT 129.400 140.376
34 KALIMANTAN UTARA 1.798 1.798
No ProvinsiSasaran Realisasi Panen
64
Realisasi Kegiatan Jagung Komposit Tahun 2018
Sumber: Realisasi berdasarkan Online Monitoring SPAN dan laporan daerah s.d Desember 2018
(ha) (ha) (ha)
INDONESIA 25.000 10.599 150
PUSAT - -
1 Sulawesi Utara 10.000
2 Sulawesi Tengah 3.500 1.667
3 Nusa Tenggara Timur 10.000 7.432
4 Bangka Belitung 1.500 1.500 150
No ProvinsiSasaran Realisasi Panen
65
Realisasi Kegiatan Jagung pada Lahan Marginal Tahun 2018
Sumber:
Realisasi berdasarkan Online Monitoring SPAN dan laporan daerah s.d Desember 2018
(ha) (ha) (ha)
INDONESIA 1.735 1.135 -
PUSAT - -
1 Kalimantan Barat 200
2 Kalimantan Tengah 50 50
3 Kalimantan Timur 400 200
4 Sulawesi Tengah 85 85
5 Sulawesi Selatan 200
6 Kep. Riau 800 800
No ProvinsiSasaran Realisasi Panen
66
Realisasi Kegiatan Peningkatan Produksi Jagung melalaui
Pemanfaatan Varietas Unggul Baru dan Populasi Tahun 2018
Sumber:
Realisasi berdasarkan Online Monitoring SPAN dan laporan daerah s.d Desember 2018
(ha) (ha) (ha)
INDONESIA 4.000 2.300 -
PUSAT - -
1 Sumatera Utara 500
2 Lampung 500 500
3 Kalimantan Selatan 600 600
4 Sulawesi Tengah 600 600
5 Sulawesi Selatan 600 600
6 Gorontalo 600
7 Sulawesi Barat 600
No ProvinsiSasaran Realisasi Panen
67
Realisasi Kegiatan Pilot Project Berbasis Korporasi untuk Mendukung Peningkatan
Produksi Jagung Tahun 2018
Sumber:
Realisasi berdasarkan Online Monitoring SPAN dan laporan daerah s.d Desember 2018
(ha) (ha) (ha)
INDONESIA 1.000 1.000 1.000
PUSAT - -
1 Banten 1.000 1000 1.000
No ProvinsiSasaran Realisasi Panen
68