Kasus Kecil Sinusitis Max Sin (Dr Agus Sp THT-KL)
-
Upload
lili-hapver -
Category
Documents
-
view
16 -
download
6
description
Transcript of Kasus Kecil Sinusitis Max Sin (Dr Agus Sp THT-KL)
LAPORAN KASUS KECIL
SINUSITIS MAKSILARIS KRONIS SINISTRA
Pembimbing :
Dr. Agus Sudarwi, Sp. THT-KL
Disusun Oleh :
Lili Susanti
(11.2014.250)
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT TELINGA HIDUNG TENGGOROK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
PERIODE 3 Agustus - 5 September 2015
RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS
1
LAPORAN KASUS
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT TELINGA HIDUNG TENGGOROK
RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS
I. IDENTITAS
Nama lengkap : Ny. W Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : 19 Juni 1977 Suku bangsa : Jawa
Usia : 38 Tahun Agama : Islam
Pendidikan : SD Pekerjaan : Karyawan Djarum
Status Pernikahan : Menikah Alamat : Kotakan RT 02 RW 04, Kotaan,
Karanganyar, DemakNomor RM : 103514
II. PEMERIKSAAN SUBJEKTIF
Diambil secara autoanamnesis pada hari Rabu 19 Agustus 2015 pukul 15.30 WIB di poliklinik
THT RS Mardi Rahayu.
Keluhan utama : Lubang hidung kiri berbau busuk.
Riwayat penyakit sekarang :
Os datang ke poli THT dengan keluhan lubang hidung berbau busuk sudah 1 tahun, namun
dalam 2 minggu keluhan dirasa semakin mengganggu. Hidung berbau busuk makin lama makin
menyengat. Keluhan disertai dengan pilek dan ingus yang kental dan berwarna kuning kehijauan,
namun tidak disertai dengan darah. Os merasa sering ada lendir yang turun ke tenggorok pada saat
os berbaring sehingga mulutnya berbau busuk terutama setelah bangun tidur di pagi hari. Os
mengeluh sakit kepala dan pipi kiri terasa kemeng sampai sekitar bawah mata terutama pada saat
aktivitas di siang dan sore hari. Tidak ada gangguan penciuman. Os juga menyangkal adanya
demam. Namun os mengakui adanya hidung sering gatal dan bersin-bersin terutama pada pagi
hari dan kadang-kadang tersumbat terutama hidung sebelah kiri. Tidak pernah gatal-gatal karena
makanan maupun obat-obatan. Tidak ada riwayat kemasukan benda asing pada hidung maupun
2
trauma hidung, tidak ada riwayat keluar cairan dari telinga maupun penurunan pendengaran, tidak
ada nyeri tenggorok dan suara serak. Tidak ada riwayat sakit gigi ataupun gigi berlubang pada
gigi rahang atas sebelah kiri namun terdapat gigi berlubang pada gigi graham bagian kanan atas
dan bagian kiri bawah.
Riwayat Penyakit Dahulu :
- Riwayat penyakit yang sama sebelumnya diakui
- Riwayat sakit gigi graham kiri atas disangkal
- Riwayat ISPA disangkal
- Riwayat Asma disangkal
- Riwayat Alergi disangkal
- Riwayat Hipertensi disangkal
- Riwayat Diabetes mellitus disangkal
- Septum deviasi tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga :
- Riwayat penyakit yang sama disangkal
- Riwayat ISPA disangkal
- Riwayat Asma disangkal
- Riwayat Alergi disangkal
- Riwayat Hipertensi disangkal
- Riwayat Diabetes mellitus disangkal
Riwayat Sosial Ekonomi :
Os seorang buruh PT Djarum. Biaya pengobatan ditanggung perusahaan. Kesan : Ekonomi cukup.
3
III. PEMERIKSAAN OBJEKTIF
Status Presens
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
Tekanan darah : 130/90 mmHg
Nadi : 82x/menit
Suhu : 36,5 C⁰
Frekuensi napas : 20x/menit
Status Lokalis
Kepala dan Leher
o Pemeriksaan Rutin Umum Kepala dan Leher
- Kepala : Normocephal
- Wajah : Simetris
- Leher Anterior : Tidak ada pembesaran KGB
- Leher Posterior : Tidak ada pembesaran KGB
4
Telinga
o Pemeriksaan Rutin Umum Telinga
Bagian Dextra Sinistra
AuriculaBentuk normal, benjolan (-), nyeri
tekan (-)
Bentuk normal, benjolan (-), nyeri
tekan (-)
Preauricula Tragus pain (-), fistula (-), abses (-) Tragus pain (-), fistula (-), abses (-)
Retroauricula Nyeri tekan (-), oedema (-) Nyeri tekan (-),oedema (-)
Mastoid Nyeri tekan (-), oedema (-) Nyeri tekan (-), oedema (-)
CAE Discharge (-), serumen (-) Discharge (-), serumen (-)
Membran timpani
- Perforasi
- Cone of light
- Warna
- Bentuk
(-)
(+) arah jam 5
Putih keabu-abuan seperti mutiara
Cekung
(-)
(+) arah jam 7
Putih keabu-abuan seperti mutiara
Cekung
o Pemeriksaan Rutin Khusus Telinga : Tidak dilakukan
Hidung
o Pemeriksaan Rutin Umum Hidung
Dextra Sinistra
Bentuk Normal Normal
Sekret Seromukus
Mukopurulen terakumulasi
pada meatus media di sekitar
ostium sinus maxillaries
dengan mukosa di sekitar
sekret hiperemis
Konka Media Livid (+), pembesaran (-) Livid(+), pembesaran (+)
Konka Inferior Livid(+), pembesaran (-) Livid(+), pembesaran (+)
5
Meatus Media Mukosa merah muda
Mukosa hiperemis disekitar
sekret mukopurulen disekitar
ostium sinus maksilaris
Meatus Inferior Mukosa merah muda Mukosa merah muda
Septum Tidak ada deviasi
Massa Tidak ada Tidak ada
o Pemeriksaan Rutin Khusus Hidung
Tes pengembunan.
Hasil : dekstra 6/6, sinistra 4/6.
Kesan : terdapat obstruksi cavum nasi sinistra
Tes palatal Phenomena
• Hasil (+) fenomena gelap-terang cavum nasi dextra et sinistra
Kesan : tidak terdapat massa yang besarnya signifikan yang menghambat gerakan palatum
mole
Pemeriksaan rutin khusus pada sinus paranasal :
Tes Proyeksi Nyeri Sinus Paranasal
Proyeksi nyeri SPN Dextra Sinistra
InfraorbitaNyeri tekan (-)
Nyeri ketuk (-)
Nyeri tekan (+)
Nyeri ketuk (+)
GlabelaNyeri tekan (-)
Nyeri ketuk (-)
Nyeri tekan (-)
Nyeri ketuk (-)
SupraorbitaNyeri tekan (-)
Nyeri ketuk (-)
Nyeri tekan (-)
Nyeri ketuk (-)
Kesan : Tes proyeksi nyeri Sinus Paranasal (+) pada canina sinistra
6
Tes Diafanoskopi
Diafanoskopi Dextra Sinistra
Infraorbita Kesuraman (-) Kesuraman (++)
Glabela Kesuraman (-) Kesuraman (-)
Supraorbita Kesuraman (-) Kesuraman (-)
Kesan : Tes diaphanoskopi (+) kesuraman pada canina sinistra
Tenggorok
o Pemeriksaan Rutin Umum Tenggorok
Oral
Mukosa buccal
Ginggiva
Dapat membuka mulut dengan baik
Merah muda
Merah Muda
Gigi geligi Terdapat caries radiks pada M1 superior dextra dan M2 inferior sinistra
Palatum
Lidah 2/3 anterior
Merah muda
Merah muda
Tonsil
Dextra Sinistra
Ukuran T1 T1
Kripta Tidak melebar Tidak melebar
Permukaan Rata Rata
Warna Merah muda Merah muda
Detritus (-) (-)
Fiksatif (+) (+)
Peritonsil Abses (-) Abses (-)
Pilar anterior Merah muda Merah muda
7
Orofaring
Arkus faring : merah muda
Palatum : merah muda
Mukosa : merah muda
Dinding posterior orofaring : post nasal drip (+), granulasi (+), warna merah muda
o Pemeriksaan Rutin Khusus Tenggorok : Tidak dilakukan
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. X foto polos sinus paranasal : posisi Waters dan Caldwell
2. Endoskopi THT : Sinoskopi sinus maksilaris (bila perlu)
3. Kultur dan tes sensitivitas (bila perlu)
4. CT Scan sinus paranasal (bila perlu)
V. RESUME
Pemeriksaan subjektif
• Keluhan utama : Foetor ex nasi sinistra
• Riwayat penyakit sekarang
Foetor ex nasi sinistra (+) 1 tahun
Rhinorrea dengan secret mukopurulen (+) 2minggu
Post nasal drip (+)
Foetor ex ore (+)
Cephalgia (+)
Canina pain (+)
• Eliminasi diagnosis banding dan causatif :
~ Riwayat dentache rahang atas sinistra (-)
8
~ Trias rhinitis alergika (+)
~ Corpus alienum (-)
~ Riwayat otorrea (-)
~ Febris (-)
~ Epistaksis (-)
~ Hiposmia (-)
~ Itching (+)
~ Sneezing (+)
~ Obstruksi cavum nasi (+)
~ Otorrea (-)
~ Odinofagia (-)
~ Hoarsness (-)
Riwayat Penyakit Dahulu :
Tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada riwayat penyakit yang serupa
Riwayat Sosial Ekonomi :
Kesan ekonomi : Cukup
Pemeriksaan Objektif
Pemeriksaan Rutin Umum Kepala dan Leher
Dalam batas normal
9
Pemeriksaan Rutin Umum Telinga
Dalam batas normal
Pemeriksaan Rutin Umum Hidung
Terdapat sekret mukopurulen di meatus media yang terakumulasi di sekitar ostium sinus
maksilaris sinistra dengan mukosa di sekitar hiperemis
Pemeriksaan Rutin Khusus Hidung
Tes pengembunan. Dekstra 6/6, sinistra 5/6
Kesan : terdapat obstruksi cavum nasi sinistra
Tes palatal phenomena
Hasil : (+)
Kesan : tidak terdapat massa yang besarnya signifikan yang menghambat gerakan palatum
mole
Pemeriksaan rutin khusus pada sinus paranasal
Tes Proyeksi Nyeri Sinus Paranasal.
Kesan : tes proyeksi nyeri Sinus Paranasal (+) pada canina sinistra
Tes Diafanoskopi.
Kesan : Kesuraman pada canina sinistra (+)
Pemeriksaan Rutin Umum Tenggorok
Gigi geligi : ditemukan caries dan gangren pada M2 superior dextra dan M3 inferior
sinistra
Dinding posterior orofaring : post nasal drip (+), granulasi (+), warna merah muda
VI. DIAGNOSIS BANDING
1. Sinusitis Maksilaris Kronis Sinistra Rhinogenik
2. Sinusitis Maksilaris Kronis Sinistra Dentogenik
3. Sinusitis Ethmoidalis Kronis Sinistra
10
4. Sinusitis Frontalis Kronis
5. Rhinitis atropicans
VII. DIAGNOSIS SEMENTARA
Sinusitis Maksilaris Kronis Sinistra Rhinogenik
VIII. DIAGNOSIS PASTI
Belum ada
IX. PROGNOSIS
Dubia ad bonam
X. PENATALAKSANAAN
1. Operatif
a. Dengan local anestesi dapat dilakukan irigasi sinus maksilaris sinistra
b. Dengan general anestesi, bila perlu dapat dilakukan :
I. Functional Endoscopy Sinus Surgery (FESS)
II. Caldewell Luc (CWL)
2. Medikamentosa :
a. Antibiotic adekuat
b. Antiinflamasi
c. Dekongestan
d. Mukolitik
3. Terapi faktor predisposisi
a. Antihistamin
b. Immunoterapi : Desensitisasi allergen
c. Hindari kontak dengan allergen
11
XI. KOMPLIKASI
1. Perkontinutatum secara ascenden ke intraorbita :
a. Selulitis orbita
b. Abses subperiosteal
c. Abses orbita
d. Thrombosis sinus kavernosus
2. Perkontinutatum secara descenden :
a. Nasofaringitis
b. Orofaringitis
c. Laringofaringitis
d. Bronkhitis
e. Asma bronkiale
3. Hematogen : intracranial
a. Meningitis
b. Ensefalitis
c. Abses otak
4. Hematogen : sistemik
a. Sepsis
12