Karsinoma Nasofaring

download Karsinoma Nasofaring

of 39

description

pelajaran

Transcript of Karsinoma Nasofaring

  • KARSINOMA NASOFARING

  • Penderita KNFTumor koli

  • KNF perlu diketahui oleh Dokter Umum, O.K.:Sering dijumpai di IndonesiaTumor ganas terbanyak di bidang THTSebagian besar awalnya datang pd dokter umumSebagian besar datang sdh dlm kondisi stadium lanjut (95%)Dr perlu ceramah KNF ke masyarakat (pedesaan)

  • AnatomiNasofaring = rinofaring = epifaringRuang yg terletak langsung di bwh tengkorak, di belakang kavum nasi, di atas palatumanterior: koane / nares posteriorposterior: setinggi kolumna vertebra C1-2inferior: dinding atas palatum molesuperior: basis kranii (os occipital & sfenoid)lateral: fossa Rosenmlleri kanan & kiri

  • Anatomi

  • Anatomifosa Rossenmlleri resesus faringealisepitel peralihanforamen laserumaliran limfe tdk mengindahkan garis tengah tubuh metastasis ke leher kontralateral

  • Tumor ganas nasofaring (TGN) adalah keganasan yang berasal dari epitel mukosa, jaringan penyangga / lunak atau kelenjar yang terdapat pada nasofaring : = 2 : 1Umur rata-rata= 30 50 th

  • EtiologiVirus Epstein Barr (EBV)Bahan karsinogenik (nitrosamin, dll)Genetik (ras )Lain2 : Iritasi menahun - asap - panas, pedas - radang kronis (nasofaringitis kr) Sosial-ekonomi

  • Lokalisasifosa Rosenmlleri (>>>)sekitar tuba Eustachiusdinding belakang nasofaringatap nasofaring

  • Klasifikasi KNF ( WHO )

    Karsinoma sel skuamosa dg pembentukan bahan tanduk = WHO tipe 1 (diferensiasi baik, sedang dan jelek)Karsinoma sel skuamosa tanpa pembentukan bahan tanduk = WHO tipe 2Karsinoma tanpa diferensiasi (undifferentiated Ca) = WHO tipe 3 (karsinoma sel transisional & limfoepitelial)Ada 3 tipe :

  • Berdasarkan Patologi Anatomi

    keganasan di nasofaring dapat berupa :

    Karsinoma nasofaringAdenosarkomaKarsinoma adenokistik (= silindroma)Jenis yang lain :- melanoma maligna- limfoma maligna

    Bentuk & cara tumbuh: endofitik (>>), ulseratif, eksofitik

  • Anamnesis & Gejala KlinikGejala dini:Telinga: mendenging/grebek2 (tinitus), pendengaran menurun, otalgiHidung: pilek lama, ingus/dahak campur darah, buntu hidung

  • Gejala lanjut:Ekspansif: ke depan menutup koane buntu hidung ke bawah mendesak palatum bombans palatum mole

  • Infiltratif:

    ke atas melalui foramen laserum ke endokranium sindroma petrosfenoidal, gejala : sakit kepala paresis N. VI (m. rektus lateralis) strabismus, diplopi paresis N. V & cabang2nya trigeminal neuralgi paresis N. III, IV ptosis & oftalmoplegi

  • ke samping lewat foramen jugulare, atau spatium parafaring sindroma parotidean, gejala :parese N. IX, X sulit menelan, regurgitasi, bindengParesis N.XI kelemahan otot bahu/leherparesis N. XII deviasi lidah, ggn menelan

  • Perlu pem. neurologis untuk menentukan adanya paresis / paralisis N. I XII (kanan, kiri, atau keduanya) gejala intrakranial

  • Pem.lokal nasofaringR.A.

    R.P.Nasofaringoskopi (+ biopsi)

  • Pem. Leher metastasis ke kel. GB leher ? Paling sering metastasis ke kel GB servikalis profunda laterokranialis Lokasi : kaudal dari ujung mastoid dorsal dari angulus mandibula medial dari m. sternokleidomastoideus

    Tumor leher (65-85%) keluhan tersering pdrt datang berobat ke dokter

  • Sign & symptoms of NPC

  • Waspada TGN bila dijumpai TRIAS GEJALA

    Tumor leherGejala telingaGejala hidungGejala intrakranialGejala telingaGejala hidungTumor leherGejala intrakranialGejala hidung

  • Pemeriksaan radiologisTujuan menentukan:Lokasi, besar / luas tumor primerinvasi tumor ke organ sekitaradanya destruksi tulang dasar tengkorakmetastasis ke KB lehermetastasis jauhstadium tumor

  • Pem. radiologi yaitu :

    foto tengkorak (AP, lateral, dasar tengkorak, Waters)CT scan / MRI foto torak (PA) metastasis ke paru?USG abdomen metastasis ke hepar?bone scintigraphy metastasis ke tulang?

  • CT ScanTumor nasofaring

  • DiagnosisA. Diagnosis klinik 1. umur (biasanya usia tua > 40 th)2. gejala klinis dini / lanjut3. pemeriksaan lokal tumor di nasofaring 4. radiologis mass di nasofaring

    B. Diagnosis histopatologis (Dx pasti) - biopsi nasofaring sel ganas + (WHO tipe 1,2 / 3)C. Diagnosis serologis : IgA anti VCA, IgA anti EA

  • Diagnosis bandingangiofibroma nasofaring juvenilisangiofibroma nasofaringadenoid persistenTBC nasofaring

  • TerapiRadioterapi dosis : 6600 7000 radSitostatika (neoajuvan, konkuren, ajuvan kemoterapi) mis.: cisplatin, carboplatin, 5 FU, bleomisin, paclitaxel, docetaxel

    Prognosis Stadium dini 5 ysr: 70 80 % Stadium lanjut 5 ysr : 15-25%

  • Tumor ganas sinonasal

  • Semua jenis tumor ganas penanganannya sama3% tumor ganas daerah kepala & leherPeringkat no. 2/3 di bidang THTLetak tumor & kemungkinan perluasannya:Sinus maksilaris: 60%Rongga hidung: 20%Sinus etmoidalis: 15%Vestibulum nasi: 4%Sinus frontalis & sfenoid : 1%Laki-laki : wanita = 2 : 1

  • Etiologi:Pasti ???Kelainan/kerusakan konstitusi genetikTumor ganas sinus maksilaris byk pd org JepangKarsinogenik kimiawiKerusakan gen yg mengatur pertumbuhan & diferensiasi sel(proto-onkogen onkogen)Langsung (direct acting carcinogen) Gas mustardTak langsung (pro carcinogen)Ion radium, isopropil alkoholLingkungan hidup(85% kanker ok/ pengaruh lingkungan hidup)Terutama pd industri/pabrik: kayu, nikel (debu nikel), krom, sepatu, arloji, batere, pemutih, gelas, bahan penyamak kulit

  • Letak tumor & prognosisnyaSebileaus Three PlanesLevel I ke level II prognosis makin jelekInfrastrukturMesostruktur Suprastruktur

  • Ohngrens PlaneAnterior prognosisnya baikPosterior prognosisnya jelek

  • Gejala tumor ganas pd hidung & sinus paranasalUntuk waktu agak lama tanpa keluhan sehingga diagnosis dini sulitGejala awal yg perlu diperhatikanUsia lanjutObstruksi nasi unilateralRinore unilateralEpistaksis unilateralFoetor nasiHipoestesi cabang N. TrigeminusRasa tertekan wajah & kepala

  • Gejala perluasan tumor ke jaringan sekitarnyaSefalgi perluasan ke intra kranialGangguan gerakan bola mataPendesakan bola mataPembengkakan daerah medial canthus, palpebra, pipi, palatum dan alveolarGigi rahang atas goyangPembesaran limfonodi regional

  • DiagnosisAnamnesisPemeriksaan THTEndoskopiBiopsi diagnosis pastiX-foto (Waters, skull lateral, Rheeze), CT scan, MRIKonsultasi dg ahli penyakit mata dan sarafDicari metastasis jauhSistem TNM

  • Klasifikasi TNMT1 : tumor pada sinus maksilaris (antrum)T2 : infrastruktur, palatum durum, hidungT3 : etmoid, dinding posterior sinus maksilaris, dasar orbita, pipi (bukal)T4 : rongga orbita & struktur lain di sekitarnya

  • Stadium TNM

    Stadium 0TisN0M0Stadium IT1N0M0Stadium IIT2N0M0Stadium IIIT3N0M0T1,2,3N1M0Stadium IVT4N0,1M0Any TN2,3M0Any TAny NM1

  • Diagnosis bandingInfeksi sinus paranasalis dan komplikasinyaTumor jinak rongga hidung dan sinus paranasalTerapi (tergantung jenis, lokalisasi & perluasan)Operasi Rinotomi lateralMaksilektomi parsialMaksilektomi totalMaksilektomi total + eksenterasi bulbiRadiasiPost operasi 6000 RadSebagai paliatifKemoterapi Dengan terapi yg tepat 5 ysr 30-40%

  • TERIMA KASIH

    Semoga barmanfaat

    ************