Jenis Urine

12
JENIS URINE 1. Urine sewaktu: urine yang dikeluarkan pada waktu yang tidak ditentukan (sewaktu-waktu), untuk pemeriksaan warna, kejernihan, bilirubin, pH 2. Urine pagi: urine yang dikeluarkan pd waktu pagi hari setelah bangun tidur, untuk pemeriksaan: berat jenis, protein, sedimen PENGAMBILAN URINE WADAH: 1. Bermulut lebar dan dapat ditutup rapat 2. Harus bersih dan kering 3. Wadah diberi label: nama, nomor dan tanggal VOLUME 1. 20 ml, kecuali untuk berat jenis = 50 ml 2. Harus segera diperiksa, jika ditunda simpan di lemari es (4oC), atau dalam termos es

description

Lobarium

Transcript of Jenis Urine

Page 1: Jenis Urine

JENIS URINE

 

1. Urine sewaktu: urine yang dikeluarkan pada waktu yang tidak ditentukan

(sewaktu-waktu), untuk pemeriksaan warna, kejernihan, bilirubin, pH

2. Urine pagi: urine yang dikeluarkan pd waktu pagi hari setelah bangun tidur, untuk

pemeriksaan: berat jenis, protein, sedimen

PENGAMBILAN URINE

WADAH:

1. Bermulut lebar dan dapat ditutup rapat

2. Harus bersih dan kering

3. Wadah diberi label: nama, nomor dan tanggal

VOLUME

1. 20 ml, kecuali untuk berat jenis = 50 ml

2. Harus segera diperiksa, jika ditunda simpan di lemari es (4oC), atau dalam

termos es

Page 2: Jenis Urine

WARNA URINE

Prinsip: 

warna urine diuji pada ketebalan 7-10cm dengan cahaya tembus

Tujuan: mengetahui warna urine

Persiapan: 

Pasien dilarang makan/minum obat yang memberi warna urine: B-komplek,

rifampisin, piramidon dll

Alat yang diperlukan: tabung reaksi

Cara pemeriksaan:

Isi tabung reaksi dengan urine ¾ nya

Dilihat dlm posisi miring dng penerangan matahari

Pelaporan:

Tidak berwarna, kuning muda, kuning kemerahan, putih susu

Nilai normal: kuning muda – kuning tua

KEJERNIHAN

Prinsip: memeriksa kejernihan urine secara langsung

Tujuan: menentukan apakah urine telah keruh pada saat dikeluarkan atau setelah

didiamkan

Persiapan: pasien jangan terlalu banyak makan protein

Page 3: Jenis Urine

Cara pemeriksaan:

1. Masukan urine kedlm tabung reaksi, ¾ nya

2. Dilihat dengan latar belakang hitam, dengan sinar matahari

3. Dilihat kejernihanya, apakah ada kekeruhan

4. Pelaporan: jernih, agak keruh, keruh atau sangat keruh

5. Nilai normal: Tidak berwarna/jernih

PEMERIKSAAN BERAT JENIS URINE

Prinsip: memeriksa berat jenis urine dengan alat urinometer

Tujuan: mengetahui kepekatan urine

Alat yang diperlukan:

1. Urinometer

2. Gelas ukur 50 ml

3. Termometer 0o-50oc

Cara pemeriksaan:

1. Baca dan catat suhu tera yang tercantum pada alat urinometer, kemudian

baca suhu kamar

2. Tuang urine ke gelas ukur 50 cc

3. Masukan urinometer kedlm gelas ukur, usahakan bebas terapung

4. Baca berat jenis setinggi miniskus bawah (3 angka dibelakang koma)

Page 4: Jenis Urine

Perhitungan: 

Jika suhu urinometer berbeda dengan suhu kamar, lakukan koreksi → perbedaan

3oC, suhu kamar melebihi sushu tera → berat jenis ditambah 0,001, dibawahnya

dikurangi 0,001

Contoh: suhu tera 30oC, urine 33oC → urinometer 1,004 → berat jenis urine 1,004 +

0,001 = 1,005

Nilai normal: 1,003 – 1,030

PEMERIKSAAN DERAJAT KEASAMAN URINE

Prinsip: perubahan warna kertas lakmus dalam suasana keasaman tertentu

Tujuan: mengetahui pH urine

Alat yang dipakai: kertas lakmus merah – biru

Cara pemeriksaan:

1. Kertas lakmus merah atau biru dibasahi urine

2. Tunggu 1 menit, perhatikan perubahan warna yang terjadi

Pelaporan:

1. Urine asam: lakmus biru → merah

2. Urine basa: lakmus merah → biru

3. Urine netral: lakmus merah/biru tidak berubah warna

Page 5: Jenis Urine

PEMERIKSAAN SEDIMEN URINE

Prinsip: Berat jenis unsur organik – anorganik > BJ urine → dengan sentrifuge zat-

zat tsb akan mengendap

Tujuan: menentukan unsur sedimen organik – anorganik dlm urine secara

mikroskopis

Persiapan px: dilarang makan obat sulfa

Cara pemeriksaan:

1. Kocok urine dalam botol agar sedimen merata

2. Masukan urine dalam tabung sentrifuge 10 –15 cc → sentrifuge selama 5

menit dengan kecepatan 2000 rpm

3. Tuang bagian atas urine → tinggal 0,5 – 1 cc → kocok kembali sedimen

4. Tuang dalam obyek glass, tutup dengan cover glass → periksa dibawah

mikroskop

Hasil yang mungkin ditemukan:

Sel epitel, eritrosit, lekosit, silinder, kristal, jamur, trikomonas, spermatozoa

Nilai normal:

Eritrosit: 0 – 1 / LP

Leukosit: 0 – 3 / LP

Lain lain:

Page 6: Jenis Urine

+ : bila jumlahnya sedikit

++ : bila jumlahnya banyak

+++ :bila jumlahnya banyak sekali

PEMERIKSAAN PROTEIN URINE

Prinsip: terjadi endapan urine jika direaksikan dengan asam sulfosalisilat

Tujuan; menentukan adanya protein dalam urine

Alat yang diperlukan:

1. Tabung reaksi dan rak

2. Pipet

Cara pemeriksaan:

1. 2 tabung reaksi A & B diisi urine 2cc

2. Tabung A + 8 tetes asam sulfosalisilat 20 % → goyang perlahan agar campur

3. Kekeruhan dilihat dengan latar belakang gelap, bandingkan dengan tabung B

Hasil:

1. Negatif : tidak ada kekeruhan

2. Positif + : kekeruhan ringan tanpa butiran

3. Positif ++ : kekeruhan dengan butiran

4. Positif +++ : kekeruhan dengan kepingan

Page 7: Jenis Urine

5. Positif ++++ : kekeruhan dengan gumpalan

PEMERIKSAAN BILIRUBINE URINE

Prinsip: oksidasi pigmen empedu oleh asam → biliverdin (hijau) atau bilisianin (biru)

atau choletelin (ungu)

Tujuan; mengetahui adanya bilirubin dalam urine

Persiapan px; dilarang minum obat pyridin

Alat yang digunakan

1. Corong kaca,

2. Kertas saring,

3. Tabung reaksi dan rak

4. Reagen:

5. Barium klorit 10 %

6. Reagen Fouchet

Cara pemeriksaan

1. Masukan urine dlm tabung reaksi 5cc + 5cc barium klorit 20 %

2. Campur lalu saring dengan kertas saring

3. Kertas saring dengan endapan dikeringkan

4. Tetesi endapan dengan reagen fouchet 2-3 tetes

5. Perhatikan perubahan warna

Page 8: Jenis Urine

Hasil:

1. Positif : ada warna hijau

2. Negatif : tidak ada warna hijau

PEMERIKSAAN REDUKSI URINE

Prinsip: glukosa dapat mereduksi ion cupri dalam larutan alkalis → terjadi

perubahan warna dari hijau → merah

Tujuan: menentukan adanya glukose dalam urine

Persiapan pasien:

Dilarang minum obat vit.C, salisilat, sterptomisin → memberi hasil positif palsu

Alat yang digunakan:

1. Tabung reaksi

2. Pipet

3. Lampu spiritus

4. Penjepit tabung

5. Reagen:

6. Fehling

7. Benedict

Page 9: Jenis Urine

Cara pemeriksaan (Metode Benedict):

1. Masukan 2,5cc reagen benedict kedlm tabung reaksi

2. Tambahkan urine 4 tetes

3. Panaskan dalam air mendidih 5 menit atau dengan api spiritus 2 menit, jaga

jangan sampai mendidih

4. Angkat tabung dan baca hasilnya

Hasil:

1. Negatif : tetap biru atau kehijauan

2. Positif +: hijau kekuningan keruh

3. Positif ++: kuning keruh

4. Positif +++: Jingga atau lumpur keruh

5. Positif ++++: Merah bata keruh

Page 10: Jenis Urine

REFERENSI

Harper, Rodwell, Mayes, 1977, Review of Physiological Chemistry

Colby, 1992, Ringkasan Biokimia Harper, Alih Bahasa: Adji Dharma, Jakarta,

EGC

Wirahadikusumah, 1985, Metabolisme Energi, Karbohidrat dan Lipid, Bandung,

ITB

Harjasasmita, 1996, Ikhtisar Biokimia Dasar B, Jakarta, FKUI

Toha, 2001, Biokimia, Metabolisme Biomolekul, Bandung, Alfabeta

Poedjiadi, Supriyanti, 2007, Dasr-Dasar Biokimia, Bandung, UI Press

Depkes, 1991, Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas,Jakarta,Depkes