ipd2.doc

2
25. Sudut bahaya tegak (vertical Danger) digunakan u/ menghindari bahaya2 navigasi bawah permukaan air. Pelaksanaannya : Ambil satu titik dikenal di peta (tingginya diatas air sudah diketahui) sbg titik pusat lingkaran, yg mencakup semua bahaya, serta kelilingnya cukup jauh & aman terhadap bahaya2 tsb. Sudut dlm mana kita pd lingkaran itu melihat titik TS diatas garis air disebut Sudut bahaya tegak. Hal ini ditentukan dgn : Tg alpa = Tinggi benda (dlm meter) Garis lintang (dlm meter) Tg = H (dlm meter) R (dlm meter) A/ diambil dlm daftar v dip dgn argumen tinggi benda dlm mil laut. Sewaktu berlayar, ukurlah dgn sextan tinggi benda tsb diatas garis air. Jagalah dr sudut ini tdk menjadi lebih besar dr pd tinggi yg dihitung. Contoh soal PERHITUNGAN HALUAN & JAUH. i. Haluan kpl = Utara, sejauh 232 0 tempat tolok 04 0 -15’U & 105 0 20’00T. Dit : Tempat tiba Jauh = 232 mil = 232’ = 03 0 52 U tto = 04 0 15’0 U & 105 0 20’ T = 03 0 52’ U b = . tti = 08 0 07’ 0 U & 105 0 20’0 T ii. Diketahui haluan kpl = Utara sejauh 332, tempat tolak 0215’S & 117 40’ T Ditanyakan Tempat tiba. Jauh = 332 mil = 03 0 32’ 0 U tto = 02 0 15’05 U & 117 0 40’0 T = 03 0 32’ 0U b = . tti = 03 0 17’ 0 U & 117 0 40’0 T iii. Diketahui halauan kpl = Selatan sejauh 127 mil tempat tolak 02 0 14’0S & 110 0 40’T Ditanyakan Tempat Tiba Jauh = 127 mil = 02 0 14’0S tto = 02 0 14’ S & 110 0 40’0 T = 02 0 07’ 0 S b = tti = 04 0 21’ 0 S & 110 0 40’0 T iv. Diketahuai haluan kpl Selatan jauh =428’ tto = 02 0 20’ U & 115 0 10’T, Ditanyakan Tempat tiba Jauh = 428 mil = 07 0 08’S tto = 02 0 20’ U & 115 0 10’ T = 07 0 08’ 0 S b = tti = 04 0 48’ 0 S & 115 0 10’ T Haluan = Timur , jauh = 148 mil tempat tolak 42 0 15’ U & 105 0 14’ T. Dgn daftarII DIP simpang dirubah menjadi b dgn argumen lintang 42 0 15’ U Simpang bu 100 0 40 0 8 0 135.1 34.04 10.807 148 0 199.947 03 0 19’9 tto = 42 0 15’ U & 105 0 14’0 T = - b = 03 0 19’9 T . tti = 92 0 15’ OU & 108 0 33’9 T v. Haluan = Barat jauh 237 mil tto = 32 0 20’0 U & 121 0 30’0 T. Dgn Daftar DIP simpang dirubah jadi b dgn argumen lintang 32 0 20’ U Simpang bu 200 0 30 0 7 0 135.7 35.51 8.285 148 0 280’495 04 0 40 S tto = 32 0 20’ U & 121 0 30’0 T = - b = 04 0 40’5T . tti = 32 0 20’ 0 U & 116 0 49’5T 19. Tariklah di peta, mulai dr benda yg dibaring sebuag garis lurus dlm arah berlawanan dr Baring II, selanjutnya jangklah mulai dr benda yg dibaring pd garis tsb jauh yg ditempuh itu didpt posisi kpl pd baringanII (s) Contoh : Kecepatan kpl = 12 mil/jam, Selisih waktu 09.48 – 09 00 = 48 menit Jadi jauhnya = 48/60 x 12 mil/jam = 9.6 mil Catatan : Jika benda yg dibaring terletak disebelah kiri kpl, maka arah baringnya di dapatkan Jika benda baringan terletak disebelah kanan kpl, maka arah baringan adalah HS (haluan sejati) ditambah dgn sidit pandang antara garis haluan ditambah garis baring. 20. Bagaimana cara melukiskan lingkaran sinar (Kombinasi baringan & jarak) Cara ini hanya dpt dilakukan pd malam hari dgn cara membaring mercu suar Keterangan gambar : A= mercu suar Mercu suar di baring pd waktu pertama kali cerlangnya kelihatan Posisi kpl (k) adalah perpotongan antara garis baringan & lingkaran suar, dlm hal ini jarak nampak suar pertama kali dpt diperoleh dlm daftar suar. 21. Certitakan secara urut singkat & jelas cara menentukan posisi kpl dgn baringan Empat Surat / 45 0 (45 0 & 90 0 ) ialah Baringan sudut berganda, dimana baringan kedua (II) dilakukan ketika benda itu tepat melintang (beam), sbg prinsip perhitungan dpt diambil patokan sbb Jika benda yg dibaring terletak di kiri haluan, maka BS I = HS – 45 0 , BS II= HS-90 0 Jika benda yg dibaring terletak dikanan haluan maka BS I = HS + 45 0 , BS II = HS+90 0 Pelaksanaannya : i. Baringlah suar pd peta pertama & catat waktunya (08.45) ii. Bacalah haluan pedoman & tentukan sudut antara garis baring & garis haluan dlm haluan ini = 45 terhadap haluan kpl iii. Baringlah lagi suar tsb setelah melintang, catatlah waktunya. iv. Jabarakan BP menjadi BS : Tentukan selisih waktunya, misalnya Baring II = 09.05 selisih waktu 09.05 – 08.45 = 20 menit. vi. Jauh yg ditempuh = 20/60 x 12 ½ jam = 4 mil Misalnya kecepatan 12 mil/jam, jarak antara kpl & benda =jauh yg ditempuh (PS=AB–4’) Keuntungan baringan ini: Kita dpt mengetahui dgn pasti berapa jauhnya jarak dr benda ke kpl dimana jarak tsb sama jauh antara kedua baringan Catatan : U/ benda disebelah kanan : baringan = haluan + sudut perpotongan (45 0 –90 0 ) U/ benda disebelah kiri : Baringan = haluan – sudut perpotongan (45 0 –90 0 ) 28. STASION POINTER : Posisi kpl tdk dapat diketahui apabila terjadi segi empat tali busur Titik AC dpt digerakkan shg membentuk sudut Ditaruh di atas peta sisi2 tajam kaki2 itu jatuh berhimpit melalui ketiga benda baringan (A-B-C) Titik pusat pembagian lingkaran (d) membaringkan tempat itu 29. Baringan Istimewa / Baringan Khusus : garis2 baringan tertentu yg seringkali sudah tertera diatas peta dgn maksud u/ menarik perhatian peta mualaim akan bahaya-bahaya navigasi yg ada misalnya baringan penuntun Macam-macam baringan istimewa i. Baringan 4 surat (45 0 ) ii. Baringan 30 0 & 60 0 a/ 7/8 (berganda) iii. Baringan 2 sarat & 4 sarat (22½ 0 & 45 0 ) a/ 7110 (baringan sarat berganda) iv. Baringan 26½ 0 & 45 0 Keterangan gambar : A = benda yg dibaring BD = AD CTg 26,5 0 = 2 & Ctg 45 0 = 1 Maka BC = CD = AD Pd waktu baring I membagi sudut dgn 26,5 0 dgn garis haluan. Catat waktu umpamanya 10.00 begitu pula baring II ketika membuat sudut 45 0 dgn garis haluan catat pula waktunya misalnya 45 0 Jika kecepatan kpl 12’/jam yg jarak yg ditempuh dr 10.00 sampai 11.30 = 1 ½ x 12’ = 18’Ukurkan pd AD harak18’=ade Tarik garis sejajar dgn garis haluan melalui E & memotong baringan II di K K= posisi kpl jam 1 Mengapa baringan istimewa menggunakan sudut 26,5 0 karena dgn baringan 26,5 0 posisi kpl lebih cepat diperoleh jika dibandingkan dgn baringan 45 0 30. BARINGAN SURATBERGANDA(22,5 0 & 45 0 ) Cara melukis sama gn baringan istimewa, hanya disini AE = 7/10 x jarak yg ditempuh dr jam 10.00 sampai 11.15 31. BARINGAN BERGANDA (30 0 & 60 0 ) / SUDUT BERGANDA Cara melukis sama dgn baringan istimewa, hanya disini AG = 7/8 x jarak yg ditempuh dr jam 09.00 sampai 10.15. contoh soal perhitungan. Diketahui baringan geser jam 08.00 dibaring P bandar dgn pedoman = 345 0 Variasi = 5 0 B, Deviasi = 3 0 T, kpl berlayar dgn HP = 120 0 kecepatan 12’/jam, kemudian jam 09.00 gunung radina dgn pedoman = 115 0 .DitanyakanPosisi kpl pdpenilikan II Jawab : BS I = BP + Variasi + Devisiasi HS=120 0 - 5 0 + 2 BS I = 345 0 + (-5 0 ) + 3 0 = 120 0 – 3 0 BS I = 343 0 BS II = 115 0 + (-5 0 ) +(-2 0 ) = 115 0 – 3 0 = 112 0 Kesalahan 2 dlm baringan geser : Kesalahanan dlm pengenalan benda Kesalahan dlm menarik garis baringan Kesalahandlmpenunjukan/pembacaan topdal Kesalahan yg timbul krn pengaruh angin terus Kesalahan dlm menggunakan salah tunjuk (sembir) Kesalahan sebab peta yg kurang telkiti Jangka waktu antara penilik terlalu lama Kesalahan pesawat baring 31. Baringan dgn peruman : Barigan diambil besamaan dgn peruman Garis baringan yg jauh sama dgn dlm air yg di perum (25m) adalah posisi kpl Pasang surut perlu diperhatikan Posisi yg baik bisa diperoleh jika pantai curam / agak curam K= posisi kpl 32. Baringa Tiga Benda / Segitiga Kesalahan : Kesalahan posisi yg diakibatkan o/ adanya kesalahan2 dlm baring dua benda (Baring silang, maka diambil baringan ketika sbg baring pemeriksa. Kesalahan2 tsb mungkin disebabkan o/ : Perpetaan yg kurang sempurna Sembir yg salah Ketelitian dr si pembaring Waktu mengambil baringan serlainan Jika hanya terjadi karena sembir, ialah : (Tunjuk Variasi + Devisiasi), maka posisi kpl dpt dientukan sbb: Dgn memutar segitiga garis baringan Dgn station pointer Dgn kertas bening Dgn lingkaran luar Dgn memutar ketiga garis baring Catatan : Jika ketiga titik baringan itu terletak pd busur cakrawala lebih kecil dr 180 0 maka si penilik ada di luar kesalahan, jika lebih besar dr 180 0 , maka si penilik berada di dlm 33. Problem SNELLIUS / pengukuran sudut : PRINSIP : Adanya tiga benda yg letaknya peta a/ pd lembar kerja telah diketahui sudut yg satu di ukur dgn sextan antara titik yg letaknya terdiri dr titik yg berada di tengah2 lalu diukur sudut yg kedus antara titik yg berada di tengah2 & titik yg letaknya di kanan Penentuan posisi tsb diatas tdk terpengaruhi o/ variasi & Devisiasi pedoman magnet. Cara2 penentuan posisi dgn metode SNELLIUS ada 4 cara : Memakai station pointer Memakai kertas baring Memakai konstruksi & lukisan Dgn meninjau sudut2nya Keuntungan problem SNELLIUS : Baringan lebih tepat hasilnya, karena tdk tergantung dr variasi & devisiasi serta sembir (salah tunjuk pedoman) U/ mendapatkan hasil yg benar2 teliti mempergunakan sudut hrs dilakukakan sekaligus, yaitu dilakukan o/ dua orang dgn menggunakan dua buah sextan pd saat yg bersamaan satu orang mengukur sudut antara benda yg kiri & tengah, serta yg lain mengukur sudut antara benda yg tengah dgn benda yg di kanan Kerugian problem SNELLIUS : Sudut yg diukur tdk boleh terlalu keci, karena jika demikian akan menghasilkan tempat kedudukan kpl yg salah, sebab titik pusat lingkaran tdk dpt ditentukan dgn baik. Pengukuran kedua sudut hrs pd waktu yg bersamaan Jika kpl berada dekat a/ pd titik tengah, maka akan diperoleh perpotongan lingkaran yg kurang baik. Cari benda2 dekat u/ menghindari sudut kecil Segi empat yg berbentuk tdk boleh merupakan segi empat tali busur karena jika demikian tdk terdapat perpotongan lingkaran dlm hal ini gunakanlah station pointer a/ kerta baring. Kpl posisi kpl tdk mungkin dpt dilukis dgn metode SNELLIUS : Posisi kpl tdk mungkin dpt dilukis apabila S dgn A,B & C terletak pd satu lingkaran yg sama. Dlm pemecahan2 soal ini dpt ditentukan : Karena kita memperoleh dua lingkaran yg berhimpitan satu sama lain Karena dlm berbagai kedudukan dr station pointer, segitiga kakinya (misalnya) berjalan melalui titik A,B & C Cara u/ mendapatkan posisi kpl :

Transcript of ipd2.doc

25

25. Sudut bahaya tegak (vertical Danger) digunakan u/ menghindari bahaya2 navigasi bawah permukaan air.

Pelaksanaannya : Ambil satu titik dikenal di peta (tingginya diatas air sudah diketahui) sbg titik pusat lingkaran, yg mencakup semua bahaya, serta kelilingnya cukup jauh & aman terhadap bahaya2 tsb. Sudut ( dlm mana kita pd lingkaran itu melihat titik TS diatas garis air disebut Sudut bahaya tegak. Hal ini ditentukan dgn :

Tg alpa = Tinggi benda (dlm meter)

Garis lintang (dlm meter)

Tg ( = H (dlm meter)

R (dlm meter)

A/ diambil dlm daftar ((v dip dgn argumen tinggi benda dlm mil laut. Sewaktu berlayar, ukurlah dgn sextan tinggi benda tsb diatas garis air. Jagalah dr sudut ini tdk menjadi lebih besar dr pd tinggi yg dihitung.

Contoh soal PERHITUNGAN HALUAN & JAUH.

i. Haluan kpl = Utara, sejauh 2320 tempat tolok 040-15U & 10502000T. Dit : Tempat tiba

Jauh = 232 mil (( = 232 = 030 52 U

tto = 040 150 U & 1050 20 T

(( = 030 52 U (b = .

tti = 080 07 0 U & 1050 200 T

ii. Diketahui haluan kpl = Utara sejauh 332, tempat tolak 0215S & 117 40 T Ditanyakan Tempat tiba.

Jauh = 332 mil (( = 030 32 0 U

tto = 020 1505 U & 1170 400 T

(( = 030 32 0U (b = .

tti = 030 17 0 U & 1170 400 T

iii. Diketahui halauan kpl = Selatan sejauh 127 mil tempat tolak 020140S & 1100 40T Ditanyakan Tempat Tiba

Jauh = 127 mil (( = 020140S

tto = 020 14 S & 1100 400 T

(( = 020 07 0 S (b =

tti = 040 21 0 S & 1100 400 T

iv. Diketahuai haluan kpl Selatan jauh =428 tto = 020 20 U & 1150 10T, Ditanyakan Tempat tiba

Jauh = 428 mil (( = 07008S

tto = 020 20 U & 1150 10 T

(( = 070 08 0 S (b =

tti = 040 48 0 S & 1150 10 T

Haluan = Timur , jauh = 148 mil tempat tolak 420 15 U & 1050 14 T. Dgn daftarII DIP simpang dirubah menjadi (b dgn argumen lintang 42015 U

Simpang( bu

100040080135.1

34.04

10.807

1480199.947

030199

tto = 420 15 U & 1050 140 T

(( = - (b = 030199 T .

tti = 920 15 OU & 1080 339 Tv. Haluan = Barat jauh 237 mil tto = 320 200 U & 1210 300 T. Dgn Daftar DIP simpang dirubah jadi ( b dgn argumen lintang 320 20 U

Simpang( bu

200030070135.7

35.51

8.285

1480280495

04040 S

tto = 320 20 U & 1210 300 T

(( = - (b = 040405T .

tti = 320 20 0 U & 1160 495T19. Tariklah di peta, mulai dr benda yg dibaring sebuag garis lurus dlm arah berlawanan dr Baring II, selanjutnya jangklah mulai dr benda yg dibaring pd garis tsb jauh yg ditempuh itu didpt posisi kpl pd baringanII (s)

Contoh : Kecepatan kpl = 12 mil/jam,

Selisih waktu 09.48 09 00 = 48 menit

Jadi jauhnya = 48/60 x 12 mil/jam = 9.6 mil

Catatan :

Jika benda yg dibaring terletak disebelah kiri kpl, maka arah baringnya di dapatkan

Jika benda baringan terletak disebelah kanan kpl, maka arah baringan adalah HS (haluan sejati) ditambah dgn sidit pandang antara garis haluan ditambah garis baring.

20. Bagaimana cara melukiskan lingkaran sinar (Kombinasi baringan & jarak) Cara ini hanya dpt dilakukan pd malam hari dgn cara membaring mercu suar

Keterangan gambar :

A= mercu suar

Mercu suar di baring pd waktu pertama kali cerlangnya kelihatan

Posisi kpl (k) adalah perpotongan antara garis baringan & lingkaran suar, dlm hal ini jarak nampak suar pertama kali dpt diperoleh dlm daftar suar.

21. Certitakan secara urut singkat & jelas cara menentukan posisi kpl dgn baringan Empat Surat / 450 (450& 900) ialah Baringan sudut berganda, dimana baringan kedua (II) dilakukan ketika benda itu tepat melintang (beam), sbg prinsip perhitungan dpt diambil patokan sbb

Jika benda yg dibaring terletak di kiri haluan, maka BS I = HS 450, BS II= HS-900 Jika benda yg dibaring terletak dikanan haluan maka BS I = HS + 450, BS II = HS+900

Pelaksanaannya :

i. Baringlah suar pd peta pertama & catat waktunya (08.45)

ii. Bacalah haluan pedoman & tentukan sudut antara garis baring & garis haluan dlm haluan ini = 45 terhadap haluan kpl

iii. Baringlah lagi suar tsb setelah melintang, catatlah waktunya.

iv. Jabarakan BP menjadi BS :

Tentukan selisih waktunya, misalnya Baring II = 09.05 selisih waktu 09.05 08.45 = 20 menit.

vi. Jauh yg ditempuh = 20/60 x 12 jam = 4 mil

Misalnya kecepatan 12 mil/jam, jarak antara kpl & benda =jauh yg ditempuh (PS=AB4)

Keuntungan baringan ini:

Kita dpt mengetahui dgn pasti berapa jauhnya jarak dr benda ke kpl dimana jarak tsb sama jauh antara kedua baringan

Catatan :

U/ benda disebelah kanan : baringan = haluan + sudut perpotongan (450900)

U/ benda disebelah kiri : Baringan = haluan sudut perpotongan (450900)

28. STASION POINTER : Posisi kpl tdk dapat diketahui apabila terjadi segi empat tali busur

Titik AC dpt digerakkan shg membentuk sudut

Ditaruh di atas peta sisi2 tajam kaki2 itu jatuh berhimpit melalui ketiga benda baringan (A-B-C)

Titik pusat pembagian lingkaran (d) membaringkan tempat itu

29. Baringan Istimewa / Baringan Khusus : garis2 baringan tertentu yg seringkali sudah tertera diatas peta dgn maksud u/ menarik perhatian peta mualaim akan bahaya-bahaya navigasi yg ada misalnya baringan penuntun

Macam-macam baringan istimewa

i. Baringan 4 surat (450)

ii. Baringan 300 & 600 a/ 7/8 (berganda)

iii. Baringan 2 sarat & 4 sarat (220 & 450) a/ 7110 (baringan sarat berganda)

iv. Baringan 260 & 450

Keterangan gambar :

A = benda yg dibaring BD = AD CTg 26,50 = 2 & Ctg 450 = 1 Maka BC = CD = AD

Pd waktu baring I membagi sudut dgn 26,50 dgn garis haluan. Catat waktu umpamanya 10.00 begitu pula baring II ketika membuat sudut 450 dgn garis haluan catat pula waktunya misalnya 450 Jika kecepatan kpl 12/jam yg jarak yg ditempuh dr 10.00 sampai 11.30 = 1 x 12 = 18Ukurkan pd AD harak18=ade

Tarik garis sejajar dgn garis haluan melalui E & memotong baringan II di K

K= posisi kpl jam 1

Mengapa baringan istimewa menggunakan sudut 26,50 karena dgn baringan 26,50 posisi kpl lebih cepat diperoleh jika dibandingkan dgn baringan 45030. BARINGAN SURATBERGANDA(22,50& 450)

Cara melukis sama gn baringan istimewa, hanya disini AE = 7/10 x jarak yg ditempuh dr jam 10.00 sampai 11.15

31. BARINGAN BERGANDA (300 & 600) / SUDUT BERGANDA

Cara melukis sama dgn baringan istimewa, hanya disini AG = 7/8 x jarak yg ditempuh dr jam 09.00 sampai 10.15.

contoh soal perhitungan.

Diketahui baringan geser jam 08.00 dibaring P bandar dgn pedoman = 3450 Variasi = 50 B, Deviasi = 30 T, kpl berlayar dgn HP = 1200 kecepatan 12/jam, kemudian jam 09.00 gunung radina dgn pedoman = 1150.DitanyakanPosisi kpl pdpenilikan II

Jawab :

BS I = BP + Variasi + Devisiasi HS=1200 - 50 + 2BS I = 3450 + (-50) + 30 = 1200 30BS I = 3430BS II = 1150 + (-50) +(-20)

= 1150 30 = 1120

Kesalahan 2 dlm baringan geser :

Kesalahanan dlm pengenalan benda

Kesalahan dlm menarik garis baringan

Kesalahandlmpenunjukan/pembacaan topdal

Kesalahan yg timbul krn pengaruh angin terus

Kesalahan dlm menggunakan salah tunjuk (sembir)

Kesalahan sebab peta yg kurang telkiti

Jangka waktu antara penilik terlalu lama

Kesalahan pesawat baring

31. Baringan dgn peruman :

Barigan diambil besamaan dgn peruman

Garis baringan yg jauh sama dgn dlm air yg di perum (25m) adalah posisi kpl

Pasang surut perlu diperhatikan

Posisi yg baik bisa diperoleh jika pantai curam / agak curam

K= posisi kpl

32. Baringa Tiga Benda / Segitiga Kesalahan : Kesalahan posisi yg diakibatkan o/ adanya kesalahan2 dlm baring dua benda (Baring silang, maka diambil baringan ketika sbg baring pemeriksa.

Kesalahan2 tsb mungkin disebabkan o/ :

Perpetaan yg kurang sempurna

Sembir yg salah

Ketelitian dr si pembaring

Waktu mengambil baringan serlainan

Jika hanya terjadi karena sembir, ialah : (Tunjuk Variasi + Devisiasi), maka posisi kpl dpt dientukan sbb:

Dgn memutar segitiga garis baringan

Dgn station pointer

Dgn kertas bening

Dgn lingkaran luar

Dgn memutar ketiga garis baring

Catatan : Jika ketiga titik baringan itu terletak pd busur cakrawala lebih kecil dr 1800 maka si penilik ada di luar ( kesalahan, jika lebih besar dr 1800, maka si penilik berada di dlm ((33. Problem SNELLIUS / pengukuran sudut :

PRINSIP : Adanya tiga benda yg letaknya peta a/ pd lembar kerja telah diketahui sudut yg satu di ukur dgn sextan antara titik yg letaknya terdiri dr titik yg berada di tengah2 lalu diukur sudut yg kedus antara titik yg berada di tengah2 & titik yg letaknya di kanan

Penentuan posisi tsb diatas tdk terpengaruhi o/ variasi & Devisiasi pedoman magnet.

Cara2 penentuan posisi dgn metode SNELLIUS ada 4 cara :

Memakai station pointer

Memakai kertas baring

Memakai konstruksi & lukisan

Dgn meninjau sudut2nya

Keuntungan problem SNELLIUS : Baringan lebih tepat hasilnya, karena tdk tergantung dr variasi & devisiasi serta sembir (salah tunjuk pedoman)

U/ mendapatkan hasil yg benar2 teliti mempergunakan sudut hrs dilakukakan sekaligus, yaitu dilakukan o/ dua orang dgn menggunakan dua buah sextan pd saat yg bersamaan satu orang mengukur sudut antara benda yg kiri & tengah, serta yg lain mengukur sudut antara benda yg tengah dgn benda yg di kanan

Kerugian problem SNELLIUS :

Sudut yg diukur tdk boleh terlalu keci, karena jika demikian akan menghasilkan tempat kedudukan kpl yg salah, sebab titik pusat lingkaran tdk dpt ditentukan dgn baik.

Pengukuran kedua sudut hrs pd waktu yg bersamaan

Jika kpl berada dekat a/ pd titik tengah, maka akan diperoleh perpotongan lingkaran yg kurang baik.

Cari benda2 dekat u/ menghindari sudut kecil

Segi empat yg berbentuk tdk boleh merupakan segi empat tali busur karena jika demikian tdk terdapat perpotongan lingkaran dlm hal ini gunakanlah station pointer a/ kerta baring.

Kpl posisi kpl tdk mungkin dpt dilukis dgn metode SNELLIUS : Posisi kpl tdk mungkin dpt dilukis apabila S dgn A,B & C terletak pd satu lingkaran yg sama.

Dlm pemecahan2 soal ini dpt ditentukan :

Karena kita memperoleh dua lingkaran yg berhimpitan satu sama lain

Karena dlm berbagai kedudukan dr station pointer, segitiga kakinya (misalnya) berjalan melalui titik A,B & C

Cara u/ mendapatkan posisi kpl :

Baringlah salah satu titik tsb, titik potong dr lingkaran & garis baringan tsb adalah posisi kpl.

B

A C

M1 M2

S

Keadaan yg terbaik :

Seperti halnya pd garis2 baringan, juga pd Snellius akan memberikan posisi seksama jika sudut dlm mana lingkaran tsb saling memotong sebesar + 900

Hinsari sudut2 potong 30 atau 150

Di bumi AS, BS & CS merupakan lingkaran besar sedangkan di dlm peta itaris garis lurus (loxodrom)

Sedapat mungkin pilihlah benda2 yg dekat kpl

MEMAKAI BUSUR DERAJAT

Titik A benda terkiri, Titik B tengah , Titik C benda terkanan.Umpama diukur sudut antara B&C dr kpl 500

pelaksanaannya adalah :

Hubungkan dgn A, B & C dgn garis lurus Buat sumbu AB & BC

Ukurkan / lukis sudut antara A & B pd titik A & sudut antara B & C pd B yg masing2 kakinya memotong sumbu AB di P & sumbu BC di P2 (luas sudut 400di A & 900 di B yg kakinya masing3 memotong AB & BC)

Lukis kingkaran P1 sbg pusat sedang jari2 nya P, A & lingkaran P2 dgn jari2 P2B

Perpotongan lingkaran P1 & P2 : posisi kpl (k)

Sudut (