HIPERTENSI EMERGENSI DAN URGENSI.pptx

7/27/2019 HIPERTENSI EMERGENSI DAN URGENSI.pptx

1/39

HIPERTENSI EMERGENSI

DAN URGENSI(Simran Singh, Chandrashekhar K. Ponde)

Oleh:

AisyahC11108284

Pembimbing:

Dr. Yongki R

Supervisor:

Dr. Fransiscus J. Manibuy, Sp. An-KIC


2/39

KASUS

Seorang laki-laki, umur 55 tahun, masuk InstalasiGawat Darurat dengan keluhan pusing dan sakit kepala

berat. Dari pemeriksaan fisis didapatkan tekanan darah

240/130 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit regular, dan

system sensoris intak. Selain itu ditemukan gallop ventrikelkiri dan saturasi oksigen 90%. Pulsasi perifer teraba baik.

Pasien tersebut memiliki riwayat penyakit diabetes dan

hipertensi namun berobat tidak teratur


3/39

KEY WORDS

Laki-laki

55 Tahun

Pusing dan sakit kepala berat

TD 240/130 mmHg Nadi 100x/menit regular

Pulsasi perifer teraba baik

Sistem sensoris intak

Gallop ventrikel kiri Saturasi oksigen 90%

Riwayat penyakit diabetes dan hipertensi berobat

tidak teratur


4/39

ANALISIS KASUS

Jenis Kelamin:

Laki-laki

Pria memiliki prevalensi tertinggi

untuk menderita hipertensi

Pria dalam populasi umum memilikitekanan darah diastolik tertinggi

dibandingkan perempuan dalam

semua kelompok usia

Riwayat DM &Hipertensi

Merupakan faktor resiko terjadinya

krisis hipertensi


5/39

Umur 55

Tahun

Angka kejadian hipertensi meningkat

seiring bertambahnya usia


6/39

MAP = TD Sistol + 2 TD Diastol

3= 240 + 2 (130)

3

= 166,67Autoregulasi aliran darah otak pada

normotensi dipertahankan pada MAP 60

120 mmHg

Autoregulasi pada populasi hipertensi

dipertahankan pada MAP tinggi yaitu 120

160 mmHg

JNC VII:

Hipertensi Grade III

Tekanan Darah240/130 mmHg


7/39

Pusing dan Sakit

Kepala Berat

Nadi 100x/menit,

reguler

Pulsasi perifer

teraba baik

Sistem sensoris

intak

Adalah tanda awal

Hipertensi Ensefalopati

Tidak

tertangani

Bingung, mual, muntah ,

gangguan kesadaranKejang, koma

Bersifat reversibel bilatekanan darah diturunkan


8/39

Gallop Ventrikel

kiri

Protodiastolik

Bila tekanan akhir diastolik

ventrikel kiri meningkat akibatdilatasi ventrikel kiri

Gallopventrikel kiri

Tanda GagalJantung

Dekompensasi

ventrikel kiri

Saturasi O2

Menurun

TandaUdema

Paru

Kardiogenik

Non kardiogenik


9/39

DIAGNOSIS

Tanpa disertai tanda

kelainan organ target

Disertai tanda kelainan

organ target

Hipertensi Urgensi

Hipertensi Emergensi


10/39

FISIOLOGI TEKANAN DARAH

Tekanan

DarahCO SVR

RVRPVRHRSV

Keterangan

CO : Cardiac Output

SV: Stroke Volume

HR : Heart rate

KeteranganSVR: Systemic Vasculer

Resistance

PVR: Peripheral Vascular

Resistance

RVR: Renal VascularResistance


11/39

PATOFISOLOGI HIPERTENSI

Pe volumedarah

Pompaotot skelet

Pomparespirator

Venokonstriksi

Pe impuls

parasimpatis

Pe impuls simpatis

& hormon dari

medulla adrenal

Pe venous

return

Pe Heart

RatePe Stroke

Volume

Pe Cardiac

Output

Pe ukuran

tubuh (mis.

Obesitas)

Pe SDM (mis.

Polisitemia)

Pe radius

p.darah/

Vasokonstriksi

Pe panjang

p.darah total

Pe viskositas

darah

Pe resistensi

vaskular

sistemik (SVR)

Pe Tekanan Arteri

Rata-rata (MAP)


12/39

Krisis

Hipertensi

ICU

Triase pasien yg tepat,

pendekatan dan pengasawan

yang seimbang

Menurunkan

tekanan darah

Perfusi jaringan yg buruk

Kerusakan organ vital


13/39

LANGKAH 1

MENILAI BERATNYA HIPERTESI DAN

PENTINGNYA PENANGANAN


14/39

Kerusakan Organ Target


15/39

Kasus

TD: 240/130 mmHg

Tanda disfungsiorgan saraf dan

jantung

Hipertensi

Emergensi

#Analisis Kasus


16/39

LANGKAH 2:

MENILAI ORGAN TARGET


17/39

Gejala yang BerhubunganNyeriNyeriSesakEpistaksisEdemaKejangPerubahanPalpitasiDiaphoresisTremorBB me &


18/39

Riwayat Penyakit yang Menyertai

DMHiperlipidemiPenyakit


19/39

Riwayat Kebiasaan


20/39

Pemeriksaan Fisis


21/39

LANGKAH 3:

MELAKUKAN PEMERIKSAAN

PENUNJANG YANG RELEVAN

AwalLanjutanAwal

LANGKAH 4


22/39

LANGKAH 4:

MEMAHAMI TUJUAN

PENATALAKSANAAN


23/39

TD: 240/130 mmHg

#Analisis Kasus

MAP : 166,67

LANGKAH 5


24/39

LANGKAH 5:

MENGETAHUI OBAT-OBAT YANG

DIGUNAKAN UNTUK HIPERTENSI

URGENSI DAN EMERGENSI

Obat-obat untuk Hipertensi Urgensi


25/39


26/39

Dosis: 0,2510 mcg/kg/menit infus iv

Onset/durasi kerja setelah konsumsi: detik/23 menit

Keterangan:Sebagai arterial dan venodilator dengan onset dan offset yang cepat

Jenis obat yang lebih dipilih untuk hipertensi emergensi

Dosis dititrasi hingga mencapai tekanan darah yang diinginkan

Kantung infus dan perangkatnya harus tahan terhadap cahaya atau

terlindungiEfek mual, muntah, otot kaku pada penggunaan yang lama (>2448 jam)

Kontraindikasi pada intoksikasi sianida/tiosianat, asidosis metabolik,

pasien dengan gangguan ginjal

Sebaiknya hindari pemakaian bila kadar tiosianat > 10 mg.dL

Sodium Nitroprusside

Obat-obat untuk Hipertensi Emergensi


27/39

Keterangan:

Sebagian besar sebagai venodiltor dengan cara dilatasi arteri

Efek samping nyeri kepala, takikardi, kemerahan, muntah

Dapat ditoleransi pada penggunaan jangka panjang

Kontraindikasi pada methemoglobinemia

Sangat berguna pada kasus emergensi dengan gagal jantung atauiskemik jantung

Nitrogliserin

Dosis: 5100 mcg/menit infus iv

Onset/durasi kerja setelah konsumsi: 25 menit/515 menit


28/39

Keterangan:

Cara kerja memblokade reseptor dan secara bersama-sama

Efek samping bradikardi, bronkospasme

Hindari penggunaan pada kasus gagal jantung kongetif (CHF), asmabronkial

Umumnya digunakan pada hipertensi yang disebabkan oleh kehamilan

Labetalol

Dosis: 1080 mg iv bolus setiap 10 menit hingga dosis maksimum 300

mg

Infuse: 0,52 mg/menit

Onset/durasi kerja setelah konsumsi: 510 menit/36 jam


29/39

Keterangan:

Terutama digunakan untuk menurunkan afterload

Kontraindikasi pada kehamilan dan stenosis arteri renalis

Sangat berguna pada pasien dengan CHF

Enalapril

Dosis: 1,25 mg setiap 6 jam



30/39

Keterangan:

Hindari penggunaan pada pasien dengan blok jantung, CHF, asma

Merupakan -blockerkardioselektif kerja pendek

Efek samping bradikardi, CHF, blok jantung, dapat menyebabkan

bronkospasme

Esmolol

Dosis: 500 mcg/kg bolus dapat diulang setelah 5 menit

Infusi: 50200 mcg/kg/menit

Onset/durasi kerja konsumsi: 15 menit/1530 menit


31/39

Keterangan:

Vasodilator langsung pada arteriola

Efek samping refleks takikardi, kemerahan

Hindari pemakaian pada pesien dengan peningkatan tekanan intrakranial

(TIK), iskemik jantung, dan diseksi aorta (tanpa blokade reseptor )

Hidralazine

Dosis: 1020 mg iv bolus dapat diulang setiap 30 menit

hingga mencapai tekanan darah yang diinginkan atau timbul

takikardi yang tidak diharapkanOnset/durasi kerja setelah konsumsi: 1030 menit/24 jam


32/39

Keterangan:

Hanya memblokade reseptor

Efek samping refleks takikardi, hipotensi ortostatikDigunakan pada sindrom dengan katekolamin yang tinggi

(feokromasitoma)

Fentolamin

Dosis: 515 mg iv bolus, ulangi setiap 515 menit

Infus: 0,25 mg/menit

Onset/durasi setelah diskontinuasi: 12 menit/1030 menit


33/39

Keterangan:

Merupakan golongan gihidrofiridin, Ca-channel blocker

Efek samping refleks takikardiHindari penggunaan pada pasien gagal jantung akut

Sangat berguna pada perdaharan subaraknoid

Nikardipin

Dosis: 5 mg/jam infuse iv, titrasi mulai 2,5 mg/jam setiap 20

menit hingga dosis maksimum 15 mg/jam



34/39

Keterangan:

Agonis selektif terhadap reseptor dopamine-1 perifer

Sebagai vasodilator arteriMeningkatkan perfusi renal, sangat berguna pada pasien hipertensi

emergensi dengan gagal gnjal

Kontraindikasi untuk pasien glaucoma

Fenoldopam

Dosis: 0,1 mcg/kg/menit infuse iv, titrasi mulai setiap 15 menit

hingga dosis maksimum 0,8 mcg/kg/menit

Onset/durasi kerja setelah konsumsi: 35 menit/30 menit


35/39

LANGKAH 6:

MEMILIH OBAT-OBATAN YANG TEPAT UNTUK KEADAAN YANG SPESIFIK


36/39


37/39


38/39


39/39

THANK YOU

HIPERTENSI EMERGENSI DAN URGENSI.pptx

Documents

Transcript of HIPERTENSI EMERGENSI DAN URGENSI.pptx