Hidrokel

9
BAGIAN ILMU BEDAH ORTHOPEDI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN HIDROKEL ZULKIFLI 110208039 SUPERVISOR Prof dr. Chairuddin Rasjad, Ph.D DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

description

hidrokel

Transcript of Hidrokel

Page 1: Hidrokel

BAGIAN ILMU BEDAH ORTHOPEDI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

HIDROKEL

ZULKIFLI

110208039

SUPERVISOR

Prof dr. Chairuddin Rasjad, Ph.D

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2014

Page 2: Hidrokel

HIDROKEL

PENDAHULUAN

Hidrokel terjadi bila prosesus vaginalis tidak mengalami obliterasi sempurna

dan meninggalkan lumen berdiameter kecil sehingga cairan rongga peritoneal

turun masuk ke tunika vaginalis. Kadang-kadang pada anak-anak yang lebih

besar dapat terjadi hidrokel yang disebabkan oleh trauma, inflamasi atau

tumor testis.

Definisi

Hidrokel merupakan suatu keadaan adanya cairan dalam tunika vaginalis.

Kumpulan cairan yang menetap di dalam prosesus vaginalis peritoneum. Jadi

hampir selalu terdapat hubungan dengan rongga peritoneal.

Secara embriologik, pembentukan hidrokel seperti pada hernia inguinalis –

prosesus vaginalis peritoneum tidak mengalami obliterasi meninggalkan

saluran yang kecil sehingga cairan rongga peritoneal turun masuk ke tunika

vaginalis. Hidrokel dapat regresi spontan setelah prosesus vaginalis

peritoneum mengalami obliterasi sempurna pada usia pasien 1-1,5 tahun.

 

Page 3: Hidrokel

Dibagi menjadi :

1. Hidrokel komunikans

2. Hidrokel non-komunikans

 

Gambar 1. Hidrokel Komunikans

Gambar 2. Hidrokel Non-

komunikans

 

Etiologi

1. Kongenital

2. Simtomatik

3. Idiopatik

 

Page 4: Hidrokel

Manifestasi Klinis

Pasien mengeluh adanya benjolan di kantong skrotum yang tidak nyeri.

Terdapat massa di skrotum yang berubah ukuran berhubungan dengan

aktivitas pasien. Benjolan ini teraba kistik, tidak sakit, berisi cairan yang dapat

dibuktikan dengan tes transiluminasi. Transiluminasi diperiksa di ruangan

gelap atau dengan bantuan kertas yang digulung (untuk menjadikan

rongganya sebagai ruang gelap) sehingga terlihat sinar senter yang diarahkan

ke dalam rongga menghasilkan sinar yang berpendar dalam benjolan. Pada

hidrokel yang terinfeksi atau kulit skrotum yang sangat tebal kadang-kadang

sulit melakukan pemeriksaan ini, sehingga harus dibantu dengan pemeriksaan

ultrasonografi.

 

Gambar 3. Tes Transiluminasi

 

Page 5: Hidrokel

Diagnosis

Skrotum membesar

Permukaan rata, terdapat fluktuasi

Batas atas teraba

Testis tak teraba

Tidak ditemukan tanda-tanda radang

Diafanoskopi positif

 

 

Diagnosis Differensial

1. Hernia skrotalis

2. Orkhitis

3. Tumor testis

4. Elefantiasis skrotum

 

Page 6: Hidrokel

Penatalaksanaan

Prosesus vaginalis masih mungkin mengalami obliterasi sempurna setelah

bayi berumur 2 tahun.

Pembedahan dilakukan setelah regresi spontan tidak dapat diharapkan pada

umur tersebut di atas dan hidrokel telah menimbulkan keluhan. Prosedur

bedah yang dilakukan adalah ligasi tinggi prosesus vaginalis peritoneum,

seperti pada prosedur herniotomi.

Tindakan untuk mengatasi cairan hidrokel adalah dengan aspirasi dan operasi.

Aspirasi cairan hidrokel tidak dianjurkan karena selain angka kekambuhannya

tinggi, kadang kala dapat menimbulkan penyulit berupa infeksi.

Beberapa indikasi untuk melakukan operasi pada hidrokel adalah :

1. Hidrokel yang besar sehingga dapat menekan pembuluh darah,

2. Indikasi kosmetik, dan

3. Hidrokel permagna yang dirasakan terlalu berat dan mengganggu

pasien dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari.

Penyulit

Jika dibiarkan, hidrokel yang cukup besar mudah mengalami trauma dan

hidrokel permagna bisa menekan pembuluh darah yang menuju ke testis

sehingga menimbulkan atrofi testis.

DAFTAR PUSTAKA

Page 7: Hidrokel

1. Sjamsuhidajat R, de Jong W. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta : Penerbit

Buku Kedokteran EGC. 2005. 915-916.

2. Schwartz S, Shires G, Spencer F. Prinsip-prinsip Ilmu Bedah (Principles of

Surgery). Edisi 6. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2000. 459-464.

3. Avaible from http://bedahurologi.com/2008/06/22/hidrokel/

4. Panjaitan Freddy, Avaible from http://freddypanjaitan.wordpress.com