REFERAT HIDROKEL

26
REFERAT HIDROKEL Disusun Oleh : ADISYARI PURI HANDINI - 1102008007 Pembimbing : Dr. HENGKINARSO, SP. U Kepanitraan Klinik Ilmu Bedah Periode 30 April 2012 – 7 Juli 2012

description

bedah

Transcript of REFERAT HIDROKEL

Page 1: REFERAT HIDROKEL

REFERAT

HIDROKEL

Disusun Oleh :

ADISYARI PURI HANDINI - 1102008007

Pembimbing :

Dr. HENGKINARSO, SP. U

Kepanitraan Klinik Ilmu Bedah

Periode 30 April 2012 – 7 Juli 2012

RSUD PASAR REBO JAKARTA

2012

Page 2: REFERAT HIDROKEL
Page 3: REFERAT HIDROKEL

HIDROKEL

♥ Definisi :

Hidrokel adalah penumpukan cairan yang berlebihan di antara lapisan parietalis dan

viseralis tunika vaginalis pada testis. Dalam keadaan normal, cairan yang berada di dalam

rongga itu memang ada dan berada dalam keseimbangan antara produksi dan reabsorbsi oleh

sistem limfatik di sekitarnya.

Anatomi testis : testis adalah organ genitalia pria yang pada orang normal jumlahnya

ada dua yang masing-masing terletak di dalam skrotum kanan dan kiri. Bentuknya ovoid dan

pada orang dewasa ukurannya adalah 4 x 3 x 2,5 cm dengan volume 15-25 ml. Kedua buah

testis terbungkus oleh jaringan tunika albugenia yang melekat pada testis. Di luar tunika

albugenia terdapat tunika vaginalis yang terdiri atas lapisan viseralis dan parietalis, serta

tunika dartos. Otot kremaseter yang berada di sekitar testis memungkinkan testis dapat

digerakkan mendekati rongga abdomen untuk mempertahankan temperatur testis agar tetap

stabil.

♥ Gambar 1. Anatomi Testis

Page 4: REFERAT HIDROKEL

Secara histopatologis, testis terdiri atas +/- 250 lobuli dan tiap lobulus terdiri atas tubuli

seminefri. Di dalam tubulus seminiferus terdapat sel spermatogonia dan sel sertoli, sedangkan

di antara tubuli seminiferi terdapat sel leydig. . Sel-sel spermatogenia pada proses

spermatogenesis menjadi sel spermatozoa. Sel-sel Sertoli berfungsi memberi makanan pada

bakal sperma, sedangkan sel-sel Leydig atau disebut sel interstisial testis berfungsi dalam

menghasilkan hormon testosteron.

Sel-sel spermatozoa yang diproduksi di tubuli seminiferi testis disimpan dan mengalami

pematangan atau maturasi di epididimis setelah mature sel-sel spermatozoa bersama-sama

dengan getah dari epididimis dan vas deferens disalurkan menuju ampula vas deferens. Sel-

sel itu setelah dicampur dengan cairan-cairan dari epididimis, vas deferens, vesikula

seminalis, serta cairan prostat membentuk cairan semen atau mani.

Testis mendapatkan darah dari beberapa cabang arteri, yaitu :

● Arteri spermatika interna yang merupakan cabang dari aorta,

● Arteri deferensialis cabang dari arteri vesikalis inferior,

● Arteri kremasterika yang merupakan cabang arteri epigastrika.

Pembuluh vena yang meninggalkan testis berkumpul membentuk pleksus Pampiniformis.

Pleksus ini pada beberapa orang mengalami dilatasi dan dikenal sebagai varikokel.

♥ Etiologi :

Hidrokel primer terlihat pada anak akibat yang terjadi pada bayi baru lahir dapat

disebabkan karena:

(1) belum sempurnanya penutupan prosesus vaginalis, suatu divertikulum peritoneum

embrionik yang melintasi kanalis inguinalis dan membentuk tunika vaginalis, sehingga

terjadi aliran cairan peritoneum ke prosesus vaginalis atau

(2) belum sempurnanya sistem limfatik di daerah skrotum dalam melakukan reabsorbsi

cairan hidrokel. Pada bayi laki-laki hidrokel dapat terjadi mulai dari dalam rahim. Pada usia

kehamilan 28 minggu, testis turun dari rongga perut bayi ke dalam skrotum, dimana setiap

testis ada kantong yang mengikutinya sehingga terisi cairan yang mengelilingi testis tersebut.

Page 5: REFERAT HIDROKEL

Pada orang dewasa, hidrokel sekunder dapat terjadi secara idiopatik (primer) dan sekunder.

Penyebab hidrokel sekunder terjadi karena didapatkan kelainan pada testis atau epididimis

yang menyebabkan terganggunya sistem sekresi atau reabsorbsi cairan dikantong hidrokel.

Kelainan pada testis itu mungkin suatu tumor, infeksi, atau trauma pada testis/epididimis. Hal

ini cenderung berkembang lambat dalam suatu masa dan kemudian dapat menyebabkan

produksi cairan yang berlebihan oleh testis, maupun obstruksi aliran limfe atau vena di dalam

funikulus spermatikus.

♥ Klasifikasi :

Hidrokel dapat diklasifikasi menjadi dua jenis berdasarkan kapan terjadinya yaitu:

1. Hidrokel Primer

Hidrokel primer terlihat pada anak akibat kegagalan penutupan prosesus vaginalis. Prosesus

vaginalis adalah suatu divertikulum peritoneum embrionik yang melintasi kanalis inguinalis

dan membentuk tunika vaginalis. Hidrokel jenis ini tidak diperlukan terapi karena dengan

sendirinya rongga ini akan menutup dan cairan dalam tunika akan diabsorpsi.

2. Hidrokel sekunder

Pada orang dewasa, hidrokel sekunder cenderung berkembang lambat dalam suatu masa dan

dianggap sekunder terhadap obstruksi aliran keluar limfe. Dapat disebabkan oleh kelainan

testis atau epididimis. Keadaan ini dapat karena radang atau karena suatu proses neoplastik.

Radang lapisan mesotel dan tunika vaginalis menyebabkan terjadinya produksi cairan

berlebihan yang tidak dapat dibuang keluar dalam jumlah yang cukup oleh saluran limfe

dalam lapisan luar tunika.

3. Hidrokel akut

Biasanya berlangsung dengan cepat dan dapat menyebabkan nyeri. Cairan berrwarna

kemerahan mengandung protein, fibrin, eritrosit dan sel polimorf.

4. Hidrokel kronisHidrokel jenis ini hanya menyebabkan peregangan tunika secara perlahan dan walaupun akan menjadi besar dan memberikan rasa berat, jarang menyebabkan nyeri.

Page 6: REFERAT HIDROKEL

Menurut letak kantong hidrokel terhadap testis, secara klinis dibedakan menjadi beberapa macam hidrokel, yaitu;

♥ Gambar 2. Macam-macam Hidrokel

1. Hidrokel testis

Kantong hidrokel seolah-olah mengelilingi testis sehingga testis tak dapat diraba. Pada

anamnesis, besarnya kantong hidrokel tidak berubah sepanjang hari.

♥ Gambar 3. Hidrokel Testis

2. Hidrokel funikulus

Kantong hidrokel berada di funikulus yaitu terletak di sebelah cranial dari testis, sehingga

pada palpasi, testis dapat diraba dan berada diluar kantong hidrokel. Pada anamnesis kantong

hidrokel besarnya tetap sepanjang hari.

Page 7: REFERAT HIDROKEL

♥ Gambar 4. Hidrokel Funikulus

3. Hidrokel komunikan

Merupakan hidrokel yang terjadi pada anak- anak akibat terdapat hubungan antara

prosesus vaginalis dengan rongga peritoneum sehingga prosesus vaginalis dapat terisi

cairan peritoneum. Pada anamnesis kantong hidrokel besarnya dapat berubah-ubah yaitu

bertambah pada saat anak menangis. Pada palpasi kantong hidrokel terpisah dari testis

dan dapat dimasukkan ke dalam rongga abdomen.

♥ Gambar 5. Hidrokel Komunikan

Page 8: REFERAT HIDROKEL

4. Hidrokel non-komunikan

Merupakan jenis hidrokel yang biasa terjadi pada orang dewasa. Pada hidrokel jenis ini

tidak didapatkan hubungan antara tunika vaginalis dengan rongga peritoneum dan prosesus

vaginalis paten.

♥ Gambar 6. Hidrokel Non-Komunikan

Pembagian ini penting karena berhubungan dengan metode operasi yang akan dilakukan

pada saat melakukan koreksi hidrokel.

Derajat pembesaran hidrokel:

Derajat I : Hanya terjadi pembengkakan funikulus spermatikus

Derajat II : Terjadi penimbunan cairan sepanjang funikulus spermatikus, terjadi

limfokeldiatas testis. Terdapat hidrokel kecil, kurang dari atau lebih dari 6 cm tanpa terba

cairan.Derajat I dan II merupakan hidrokel yang belum ada manifestasi.

Derajat III : Besar hidrokel 6-8 cm

Derajat IV : Besar hidrokel 8-11 cm

Derajat V : Besar hidrokel 11- 15 cm dan mulai ada gangguan dalam kehidupan sehari-

hari

Derajat VI : Lebih besar dari 15 cm

Page 9: REFERAT HIDROKEL

♥ Patofisiologi :

Hidrokel adalah pengumpulan cairan pada sebagian prosesus vaginalis yang masih terbuka.

Kantong hidrokel dapat berhubungan melalui saluran mikroskopis dengan rongga peritoneum dan

berbentuk katup. Dengan demikian cairan dari rongga peritoneum dapat masuk ke dalam kantong

hidrokel dan sukar kembali ke rongga peritoneum.

Pada kehidupan fetal, prosesus vaginalis dapat berbentuk kantong yang mencapai scrotum.

Ujung bawah kantong ini mengelilingi testis dan disebut tunika vaginalis. Apabila terjadi atrofi pada

ujung proksimal dan tengah sehingga bagian distal yang mengelilingi testis tetap terbuka, maka

terjadi hidrokel testikularis.

Hidrokel dapat ditemukan dimana saja sepanjang funikulus spermatikus, juga dapat

ditemukan di sekitar testis yang terdapat dalam rongga perut pada undesensus testis. Hidrokel

infantilis biasanya akan menghilang dalam tahun pertama, umumnya tidak memerlukan pengobatan,

jika secara klinis tidak disertai hernia inguinalis. Hidrokel testis dapat meluas ke atas atau berupa

beberapa kantong yang saling berhubungan sepanjang prosesus vaginalis peritonei. Hidrokel akan

tampak lebih besar dan kencang pada sore hari karena banyak cairan yang masuk dalam kantong

sewaktu anak dalam posisi tegak, tapi kemudian akan mengecil pada esok paginya setelah anak tidur

semalaman.

Pada orang dewasa hidrokel dapat terjadi secara idiopatik (primer) dan sekunder. Penyebab

sekunder terjadi karena didapatkan kelainan pada testis atau epididimis yang menyebabkan

terganggunya sistem sekresi atau reabsorbsi cairan di kantong hidrokel. Kelainan tersebut mungkin

suatu tumor, infeksi atau trauma pada testis atau epididimis. Dalam keadaan normal cairan yang

berada di dalam rongga tunika vaginalis berada dalam keseimbangan antara produksi dan reabsorbsi

dalam sistem limfatik.

♥ Gejala Klinis :

Pasien mengeluh adanya benjolan di kantong skrotum yang tidak nyeri. Pada pemeriksaan

fisik didapatkan adanya benjolan di kantong skrotum dengan konsistensi kistik dan pada pemeriksaan

penerawangan menunjukkan adanya transiluminasi. Pada hidrokel yang terinfeksi atau kulit skrotum

yang sangat tebal kadang-kadang sulit melakukan pemeriksaan ini, sehingga harus dibantu dengan

pemeriksaan ultrasonografi.

♥ Diagnosis :

● Anamnesis

Page 10: REFERAT HIDROKEL

Pada anamnesis keluhan utama pasien adalah adanya benjolan di kantong skrotum yang tidak nyeri.

Biasanya pasien mengeluh benjolan yang berat dan besar di daerah skrotum. Benjolan atau massa

kistik yang lunak dan kecil pada pagi hari dan membesar serta tegang pada malam hari. Tergantung

pada jenis hidrokel biasanya benjolan tersebut berubah ukuran atau volume sesuai waktu tertentu.

Pada hidrokel testis besarnya kantong hidrokel tidak berubah sepanjang hari. Pada hidrokel

komunikan, kantong hidrokel besarnya dapat beruba-ubah yang bertambah besar pada saat

anak menangis. Pada riwayat penyakit dahulu, hidrokel testis biasa disebabkan oleh penyakit

seperti infeksi atau riwayat trauma pada testis.

● Pemeriksaan Fisik

Pada inspeksi skrotum akan tampak lebih besar dari yang lain. Palpasi pada skrotum yang

hidrokel terasa ada fluktuasi, dan relatif kenyal atau lunak tergantung pada tegangan di dalam

hidrokel, permukaan biasanya halus.

Palpasi hidrokel seperti balon yang berisi air. Bila jumlah cairan minimun, testis relatif

mudah diraba. Sedangkan bila cairan yang tekumpul banyak, testis akan sulit diraba. Juga

penting dilakukan palpasi korda spermatikus di atas insersi tunika vaginalis. Pembengkakan

kistik karena hernia atau hidrokel atau padat karena tumor. Normalnya korda spermatikus

tidak terdapat penonjolan, yang membedakannya dengan hernia skrotalis yang kadang-

kadang transiluminasinya juga positif. Pada auskultasi dilakukan untuk mengetahui adanya

bising usus untuk menyingkirkan adanya hernia.

Langkah diagnostik yang paling penting adalah transiluminasi massa hidrokel dengan cahaya

di dalam ruang gelap. Hidrokel berisi cairan jernih, straw-coloured dan mentransiluminasi

(meneruskan) berkas cahaya. Kegagalan transiluminasi dapat terjadi akibat penebalan tunika

vaginalis karena infeksi kronik atau massa di skrotum tersebut bukan hidrokel.

Hidrokel biasanya menutupi seluruh bagian dari testis. Jika hidrokel muncul antara 18-35

tahun harus dilakukan aspirasi. Massa kistik yang terpisah dan berada di pool atas testis

dicurigai spermatokel. Pada aspirasi akan didapatkan cairan kuning dari massa skrotum.

Berbeda dengan spermatokel, akan didapatkan cairan berwarna putih, opalescent dan

mengandung spermatozoa.

Page 11: REFERAT HIDROKEL

♥ Gambar 7. Transiluminasi

● Pemeriksaan Penunjang :

USG : Ultrasonografi dapat mengirimkan gelombang suara melewati skrotum dan

membantu melihat adanya hernia, kumpulan cairan (hidrokel atau spermatokel), vena

abnormal (varikokel), dan kemungkinan adanya tumor.

♥ Gambar 8. USG Hidrokel

♥ Diagnosis Banding :

1. Varikokel

Page 12: REFERAT HIDROKEL

Varikokel adalah varises dari vena pada pleksus pampiniformis akibat

gangguan aliran darah balik vena spermatika interna.

Pada anamnesis pasien mengeluh adanya benjolan di atas testis yang tidak

nyeri, testis terasa berat dan pasien dengan varikokel biasanya juga mengeluh belum

mempunyai anak setelah beberapa tahun menikah.

Pada pemeriksaan fisik pasien berdiri dan diminta untuk manuver valsava.

Pada inspeksi dan palpasi terdapat bentukan seperti kumpulan cacing di dalam

kantung, yang letaknya di sebelah kranial dari testis, permukaan testis licin,

konsistensi elastis.

♥ Gambar 9. Varicocele

2. Spermatocele

Spermatocele adalah benjolan kistik yang berasal dari epididimis dan

berisi sperma. Pada anamnesa pasien mengeluhkan adanya benjolan kecil yang

tidak nyeri.

Pada pemeriksaan fisik teraba masa kistik, mobile, lokasi di cranial dari

testis, transiluminasi (+). Pada aspirasi didapatkan: cairan encer, keruh keputihan.

Page 13: REFERAT HIDROKEL

♥ Gambar 10. Spermatocele

3. Torsio Testis

Torsio testis adalah keadaan dimana funikulus spermatikus terpuntir sehingga

terjadi gangguan vaskularisasi dari testis yang dapat berakibat terjadinya gangguan

aliran darah daripada testis.

Pada anamnesa didapatkan keluhan yang timbul mendadak, nyeri hebat dan

pembengkakan pada skrotum. Sakit perut hebat kadang disertai mual dan muntah,

nyeri dapat dirasakan menjalar ke daerah inguinal.

Pemeriksaan fisik, pada inspeksi didapatkan testis bengkak, terjadi retraksi

testis ke arah kranial, karena funikulus spermatikus terpuntir dan memendek, testis

pada sisi yang terkena lebih tinggi dan lebih horizontal jika dibandingkan testis sisi

yang sehat. Pada palpasi teraba lilitan dan atau penebalan funikulus spermatikus.

♥ Gambar 11. Torsio Testis

Page 14: REFERAT HIDROKEL

4. Hematocele

Hematocele adalah penumpukan darah di dalam tunika vaginalis, biasanya

didahului oleh trauma. Pada pemeriksaan didapatkan benjolan pada testis, teraba

kistik. Pemeriksaan transiluminasi (-).

♥ Gambar 12. Hematocele

5. Tumor testis

Tumor testis merupakan keganasan pada pria yang terbanyak mengenai

pria usia 15-35 tahun. Pada anamnesa didapatkan keluhan adanya pembesaran

testis yang tidak nyeri. Terasa berat pada kantong skrotum. Terkadang juga sering

diikuti dengan keluhan penurunan berat badan dan nafsu makan menurun.

♥ Gambar 13. Tumor Testis

Page 15: REFERAT HIDROKEL

6. Hernia Inguinalis

Pada anamnesis didapatkan keluhan benjolan di daerah inguinal/skrotal

yang hilang timbul. Timbul saat mengedan, batuk, atau menangis, dan hilang bila

pasien tidur.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan benjolan di lipat paha/skrotum pada

bayi saat menangis dan bila pasien diminta untuk mengedan. Benjolan

menghilang atau dapat dimasukkan kembali ke rogga abdomen. Transiluminasi

(-). Terkadang didapatkan bising usus (+) pada auskultasi.

♥ Gambar 14. Hernia inguinalis lateralis

♥ Terapi :

Hidrokel pada bayi biasanya ditunggu hingga anak berusia 1 tahun dengan harapan

setelah prosesus vaginalis menutup, hidrokel akan sembuh sendiri; tetapi jika hidrokel masih

tetap ada atau bertambah besar perlu difikirkan untuk dilakukan koreksi.

Tindakan untuk mengatasi cairan hidrokel adalah dengan aspirasi dan operasi. Aspirasi

cairan hidrokel tidak dianjurkan karena selain angka kekambuhannya tinggi, kadang kala

dapat menimbulkan penyulit berupa infeksi.

Beberapa indikasi untuk melakukan operasi pada hidrokel adalah:

(1) hidrokel yang besar sehingga dapat menekan pembuluh darah,

(2) indikasi kosmetik, dan

Page 16: REFERAT HIDROKEL

(3) hidrokel permagna yang dirasakan terlalu berat dan mengganggu pasien dalam melakukan

aktivitasnya sehari-hari

Pada hidrokel primer pada anak dilakukan pendekatan inguinal karena seringkali hidrokel ini

disertai dengan hernia inguinalis sehingga pada saat operasi hidrokel, sekaligus melakukan

herniografi.

Pada hidrokel testis dewasa dilakukan pendekatan skrotal dengan melakukan eksisi dan

marsupialisasi kantong hidrokel sesuai cara Winkelman atau plikasi kantong hidrokel sesuai

cara Lord.

Pada hidrokel funikulus dilakukan ekstirpasi hidrokel secara in toto.

♥ Gambar 15. Hidrokelektomi

Tindakan pembedahan berupa hidrokelektomi. Pengangkatan hidrokel bisa dilakukan

anestesi umum ataupun regional (spinal).

♦ Pasien dilakukan pembiusan regional atau umum.

♦ Posisi pasien terlentang (supinasi).

Page 17: REFERAT HIDROKEL

♦ Desinfeksi lapangan pembedahan dengan larutan antiseptik.

♦ Lapangan pembedahan dipersempit dengan duk steril.

♦ Insisi kulit pada raphe pada bagian skrotum yang paling menonjol lapis demi lapis

samapai tampak tunika vaginalis.

♦ Dilakukan preparasi tumpul untuk meluksir hidrokel, bila hidrokelnya besar sekali

dilakukan aspirasi isi kantong terlebih dahulu.

♦ Insisi bagian yang paling menonjol dari hidrokel, kemudian dilakukan:

♦ Teknik Jaboulay: tunika vaginalis parietalis dimarsupialisasi dan bila diperlukan

diplikasi dengan benang chromic cat gut.

♦ Teknik Lord: tunika vaginalis parietalis dieksisi dan tepinya diplikasi dengan benang

chromic cat gut.

♦ Luka operasi ditutup lapis demi lapis dengan benang chromic cat gut

♥ Gambar 16. Hasil dari hidrokelektomi

Page 18: REFERAT HIDROKEL

♥ Penyulit :

Jika dibiarkan, hidrokel yang cukup besar mudah mengalami trauma dan hidrokel

permagna bisa menekan pembuluh darah yang menuju ke testis sehingga menimbulkan atrofi

testis. Komplikasi lain nya yaitu kompresi pada peredaran darah testis; perdarahan yang

disebabkan karena trauma dan aspirasi; sekunder infeksi.

Pada hidrokelektomi :

- Hematom

- Infeksi

- Melukai jaringan skrotum

Pada aspirasi :

- Infeksi

- Fibrosis

- Nyeri sekitar skrotum

- Rekuren

Page 19: REFERAT HIDROKEL

DAFTAR PUSTAKA

- Basuki B Purnomo, Dasar-dasar Urologi. Edisi ke-2. Jakarta : CV. Sagung Seto. 2003.

Hal 140-142, 147

- www.bedahumum.wordpress.com/hidrokelektomi

- Schwartz. Intisari Prinsip-prinsip Ilmu Bedah. Jakarta : EGC 2000.

- Sjamsuhidajat R, De Jong Wim. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke-2. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran EGC.2004.

- Grace, Borley, At a Glance ILMU BEDAH. Edisi Ketiga. Jakarta : Penerbit Erlangga. 2006

- Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga. Jakarta : Penerbit Media Aesculapius Fakultas

Kedokteran Univeristas Indonesia. 2000