Hemofilia slide
-
Upload
institution -
Category
Health & Medicine
-
view
238 -
download
1
Transcript of Hemofilia slide
CARDIOVASCULAR &
HEMATOLOGI SISTEM
CREATED BY 12ND GROUPSEKOLAH TINGGI SUAKA INSAN BANJARMASIN
2012
HEMOF
ILIA
Definisi..
• Hemofilia merupakan kelainan perdarahan keturunan dan diturunkan terkait kromosom X sehingga hampir semua penderita hemophilia adalah laki-laki.
• Sedangkan perempuan hanya membawa karier dan tidak menunjukan gejala.
Etiologi..
• Penyebab Hemofilia adalah karena penderita kekurangan faktor pembekuan VIII (Hemofilia A) atau faktor IX (Hemofilia B).
Patofisiologi..
Ketika mengalami perdarahan terjadi luka
pada pembuluh darah (yaitu saluran tempat
darah mengalir keseluruh tubuh) lalu darah
keluar dari pembuluh Pembuluh darah
mengerut/ mengecil Keping darah (trombosit)
akan menutup luka pada pembuluh
Kekurangan jumlah factor pembeku darah
tertentu (hemophilia) mengakibatkan
anyaman penutup luka (benang fibrin) tidak
terbentuk sempurna darah tidak berhenti
mengalir keluar dari pembuluh darah
terjadilah perdarahan
NORMAL HEMOFILIA
Manifestasi klinis..• Perdarahan hebat setelah suatu
trauma ringan• Perdarahan spontan yang
berulang-ulang pada sendi-sendi.• Perdarahan yang luar biasa
setelah Ekstraksi Gigi.• Hematom pada jaringan lunak• Hemartrosis dan kontraktur sendi• Hematuria• Perdarahan serebral
Medical managemen
t..
Pemeriksaan diagnosis
Pemeriksaan lab darahHemophilia A
• Defisiensi factor VIII• PTT (Partial Thromboplastin Time)
amat memanjang• PT (Prothrombin Time/ waktu
protombin) memanjang• TGT (Thromboplastin Generation
Test)• Jumlah trombosit dan waktu
perdarahan normal
• Hemofilia B :
• Defisiensi factor IX
• PTT (Partial Thromboplastin Time)
amat memanjang
• PT (Prothrombin Time)/ waktu
protombin dan waktu perdarahan
normal
• TGT (Thromboplastin Generation
Test)
• Hemofilia C• Defisiensi factor XI• PTT (Partial Thromboplastin Time)
amat memanjang• PT (Prothrombin Time)/ waktu
protombin dan waktu perdarahan normal
• TGT (Thromboplastin Generation Test
Terapi
• Asam aminokaproat
• Konsentrat faktor VIII dan IX
• Kompres dingin dapat diberikan pada
tempat perdarahan bila diperlukan.
• Bidai dan alat orthopedic lainnya sangat
berguna bagi pasien yang mengalami
perdarahan otot atau sendi.
• Pemberian obat parenteral diusahakan
untuk menggunakan jarum ukuran kecil
untuk mengurangi trauma dan resiko
perdarahan.
• Menghindari penggunaan Aspirin,
Komplikasi..
• Komplikasi hemophilia meliputi
perdarahan dengan menurunnya
perfusi, kekakuan sendi akibat
perdarahan, hematuria spontan dan
dan perdarahan gastrointestinal.
Pengkajian DATA OBJEKTIF
Kulit : (warna pucat, petekie, memar, perdarahan membran mukosa atau
dari luka suntikan atau pungsi vena)
Abdomen (pembesaran hati, limpa)
tanda-tanda vital (T,P,R,BP).
Perdarahan internal (abdominal, dada, atau nyeri pinggang, darah dalam
urin, usus/muntahan). Hematom otot, dan perdarahan dalam rongga
sendi.
Tanda vital dan hasil pengukuran tekanan hemodinamika harus dipantau
untuk melihat adanya tanda hipovolemia.
Semua ekstremitas dan tubuh diperiksa dengan teliti kalau ada tanda
hematom.
SAMBUNGAN...
Sendi dikaji akan adanya pembengkakan, keterbatasan gerak dan nyeri.
Pengukuran kebebasan gerak sendi dilakukan dengan perlahan dan teliti untuk menghindari kerusakan lebih lanjut. Apabila terjadi nyeri harus segera dihentikan.
Apabila pasien baru saja menjalani pembedahan, tempat luka operasi harus sering diperiksa dengan teliti akan adanya perdarahan.
Perlu dilakukan pemantauan tanda vital sampai dapat dipastikan bahwa tidak ada perdarahan pascaoperatif yang berlebihan.
DATA SUBJEKTIF
Riwayat kesehatan sekarangkeluhan apa yang sekarang dirasakan oleh pasien.
Riwayat kesehatan dahuluapakah sebelumnya pasien pernah menderita penyakit yang sekarang dideritanya atau tidak, atau mungkin sebelumnya pernah menderita penyakit yang lain.
Riwayat kesehatan keluargaapakah ada keluarga pasien yang menderita penyakit yang sama seperti yang dialami oleh pasien.
Pola istirahat dan tidurbagaimana pola istirahat dan tidur pasien sebelum dan saat masuk rumah sakit.
Pola nutrisi bagaimana pola asupan nutrisi pasien baik
kebutuhan makan dan kebutuhan cairan sebelum dan
saat masuk rumah sakit.
Pola eliminasibagaimana pola eliminasi alvi dan
eliminasi urine pasien yang meliputi bagaimana
volumenya, konsistensinya, dan kontinuitas eliminasi,
baik sebelum dan saat masuk rumah sakit.
Pola hubungan dan peranbagaimana peran pasien dalam
hubungannya dengan keluarga dan orang lain baik
sebelum dan saat masuk rumah sakit.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan perdarahan dalam jaringan dan sendi
2. . Hambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan penurunan ROM akibat perdarahan dan pembengkakan.
3 Risiko (cedera) haemoraghy berhubungan perdarahan yang sulit berhenti
4. Risiko hipovolemia berhubungan dengan perdarahan
Diagnosa IP.O pasien tidak menunjukkan tanda-tanda nyeri
yang ditandai oleh ekspresi wajah relaks, ekspresi rasa nyaman, mampu tertidur, dan
tidak ada kebutuhan obat anlgesik.
Intervensi Rasional
Tanyakan pada klien tentang nyeri
yang diderita
untuk menentukan tindakan yang
akan dilakukan
Kaji skala nyeri Untuk mengetahui skala nyeri
yang dialami pasien
berikan tindakan penanganan
nyeri dengan mengalihkan rasa
nyeri pasien seperti
mendengarkan musik atau
membacakan cerita
Rasa nyeri pasien akan teralihkan
dengan mengalihkan konsentrasi
pasien terhadap hal-hal lain yang
lebih menyenangkan
Lakukan masase pada daerah sekitar nyeri
memberikan penenangan dengan elusan yang tulus
Rencanakan dan awasi penggunaan analgetik sebagai tindakan kolaborativ
analgetik untuk menurunkan nyeri jika tindakan keperawatan yang dilakukan tidak berhasil
Diagnosa IIIpasien mampu mencapai ROM maksimum pada sendi yang terkena ditandai oleh kemampuan melakukan latihan yang diprogramkan.
INTERVENSI RASIONAL
• Elevasi dan
immobilisasikan sendi
selama episode
perdarahan
mobilisasi sendi akan
memperparah
perdarahan
•Latihan pasif sendi dan
otot setelah episode
perdarahan berakhir
untuk mencegah
imobilitas
•Konsultasikan
dengan ahli
terapi fisik untuk
program latihan
untuk
memprogramkan
latihan secara
terarah
•Konsultasikan
dengan perawat
kesehatan
masyarakat dan
terapi fisik untuk
supervisi ke
rumah
merencanakan
program latihan
fisik di rumah
saat pasien
pulang ke rumah
Diagnosa IV
P.O Perdarahan berhenti yang ditandai dengan tidak
terlihat perdarahan, lingkar area perdarahan tidak
bertambah, tanda-tanda vital sesuai usia, kadar faktor
VII, IX, XI, XII meningkat, dan penurunan waktu
tromboplastin parsial
INTERVENSI RASIONAL
•Beri tekanan langsung pada tempat perdarahan (mis. abrasi atau laserasi sekurang-kurangnya 15 menit
•Tekanan langsung pada tempat perdarahan dapat meningkatkan pembentukan bekuan
•Pertahankan agar area terjadinya perdarahan tidak bergerak (imobilisasi)
•Imobilisasi mengurangi aliran darah ke area perdarahan dan mencegah bekuan keluar
•Tingikan area perdarahan diatas tinggi jantung, selama 12-24 jam
•Meninggikan area perdarahan mengurangi aliran darah ke tempat perdarahan dan meningkatkan pembentukan bekuan
•Kompres area yang terkena
dengan es
•Es mempercepat vasokontrisi
•Pantau tanda vital pasien,
perhatikan setiap tanda
bradikardi, takikardi,
penurunan tekanan darah,
peningkatan suhu. Laporkan
setiap tanda ini dengan
segera ke dokter
•Tanda ini mengindikasikan
komplikasi yang potensial,
termasuk hipovolemia
sekunder akibat perdarahan
dan beban sirkulasi yang
berlebihan
•Ukur lingkar area
perdarahan, beri tanda pada
kulit untuk memastikan
pengukuran yang konsisten.
Ukur kembali area tersebut
setiap 8 jam, menggunakan
alat ukur yang sama
•Setiap penambahan panjang
keliling
lingkaranmengindikasikan
perdarahan berlanjut
sehingga tempat perdarahan
harus diimmobilisasi dan
kompres es perlu dilakukan.
Menandai kulit dan alat
pengukur yang sama setiap
kali pengukuran memastikan
konsistensi
Sambungan…
Pantau faktor VII, IX, XI,
XII anak dan kadar PTT
sekurang-kurangnya satu
kali sehari. Laporkan
setiap kelainan pada
dokter
Pemantauan nilai-nilai
laboratorium ini, membantu
menentukan status
pembekuan darah pasien dan
kebutuhan intervensi lebih
lanjut
Beri asam aminokaproat
sesuai program jika anak
direncanakan untuk
pembedahan
Obat ini (tidak digunakan
secara rutin) menghambat
destruksi bekuan
Beri obat lain, misalnya,
kortikosteroid dan asetat
desmopresin (DDAVP),
sesuai program sebagai
tindakan olaborativ
Kortikosteroid mengurangi
peradangan; asetat
desmopresin menstimulasi
aktivitas faktor VIII pada
kasus hemofilia A ringan
Diagnosa VP.O episode hypovolemia teratasi/diminimalisasi dan tidak ada tanda-tanda hypovolemia.
INTERVENSI RASIONAL
Pantau area bedah untuk melihat adanya perdarahan,dehisensi dan efiserasi.
Langkah pemantauan yang cermat memungkinkan upaya deteksi dini terhadap komplikasi
Ajarakan klien untuk menahan luka bedah dengan bantal ketika batuk,bersin,atau muntah
upaya ini mengurangi tekanan pada garis jahitan dengan menyamakan tekanan disepanjang luka
•Pantau gejala dan syok :
-Nadi meningkat,tekanan darah
normal atau sedikit
menurun,penyempitan tekanan
nadi, pernafasan menurun,
curah jantung turun,tekanan
vena central turun,tekanan
atrium kanan menurun
•Respon kompensasi terhadap
penurunan volume sirkulasi
bertujuan unuk meningkatkan
pemberian oksigen melalui
peningkatan frekuensi jantung dan
pernapasan serta penurunan
sirkulasi perifer (yang
dimanifestasikan dengan
penurunan nadi perifer dan kulit
yang dingin, pucat,
lembab/sianosis).
-Haluaran urin <20 ml/jam•penurunan sirkulasi darah ke ginjal
-Gelisah,agitasi,aktivitas
mental menurun
•penurunan oksigen menuju otak
-Penurunan saturasi
oksigenasi(SaO2 dan SvO2)
hemoglobin/hematokrit turun
•terjadi apabila perdarahan hebat
Jika terjadi syok,tempatkan pasien pada posisi syokRasional
: meningkatkan aliran darah balik (preload) ke jantung
Batasi gerak dan aktivitas klien
Beri penenangan,penjelasan sederhana dan dukungan emosional untuk membantu mengurangi ansietas.
ansietas yang tinggi akan meningkatkan kebutuhan oksigen untuk metabolisme.
DESSY RATNA SARIEKO AGUS SETYONOMARIA KARTINI D R
INDA KOTI
ENDD,,,,,