Hematopneumothoraks Et Causa Trauma Thorak Pada Pasien Laki

4
HEMATOPNEUMOTHORAKS ET CAUSA TRAUMA THORAK PADA PASIEN LAKI-LAKI 45 TAHUN Dibuat oleh: Nurma Yusma Dewi,Modifikasi terakhir pada Sat 13 of Aug, 2011 [02:04 UTC] ABSTRAK Trauma thorax adalah semua cedera atau luka pada dinding thorax yang dengan atau tanpa kerusakan organ didalamnya. Pneumothorax adalah keadaan dimana terdapat udara atau gas dalam rongga pleura. Hematotoraks adalah laserasi paru atau laserasi dari pembuluh darah interkostal atau mamaria internal yang disebabkan oleh trauma tajam atau trauma tumpul. Dalam keadaan normal rongga pleura tidak berisi udara, supaya paru-paru leluasa mengembang terhadap rongga thorax Etiologi :Trauma thorax kebanyakan diakibatkan oleh kecelakaan lalu lintas yang umumnya berupa trauma tumpul. Trauma tajam terutama disebabkan oleh tikaman dan tembakan. Trauma pada bagian ini juga sering disertai dengan cedera pada tempat lain misalnya abdomen, kepala, dan ekstremitas sehingga merupakan cedera majemuk. Kelainan yang sering timbul secara umum pada setiap trauma thorax baik tajam maupun tumpul yaitu: Kulit dan jaringan lunak : luka, memar, dan emfisema subkutis, Tulang: fraktur costa, sternum, pernapasan paradoksal, Pleura: Pneumothorax, hemothoraxhemopneumothorax, kilothorax, serothorax, Jaringan paru: traumatic wet lug, Mediastinum: pneumomediastinum, robekan esofagus, robekan bronkus, Jantung : hemoperikardium, luka jantung. Seorang pasien laki-laki usia 45 tahun datang dalam keadaan tidak sadar dan tampak kesulitan bernafas. Dari hasil aloanamnesis dengan keluarga yang mengantar pasien didapatkan bahawa pasien dengan riwayat jatuh dari pohon kelapa kira-kira beberapa menit yang lalu. Keyword : Hematopneumothorak, Trauma thorak KASUS Seorang pasien laki-laki usia 45 tahun datang dalam keadaan tidak sadar dan tampak kesulitan bernafas. Dari hasil aloanamnesis dengan keluarga yang mengantar pasien didapatkan bahawa pasien dengan riwayat jatuh dari pohon kelapa kira-kira beberapa menit yang lalu. Dengan posisi jatuh bahu kiri menopang tubuh. Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum : lemah, kesadaran : koma, vital sign : TD : 166/127 mmHg, HR : 120 x.menit, RR : 27 x/menit. Satu jam kemudian, TD : 70/40 mmHg, HR : tidak teraba, RR : cepat. Dari

description

hematom

Transcript of Hematopneumothoraks Et Causa Trauma Thorak Pada Pasien Laki

Page 1: Hematopneumothoraks Et Causa Trauma Thorak Pada Pasien Laki

HEMATOPNEUMOTHORAKS ET CAUSA TRAUMA THORAK PADA PASIEN LAKI-LAKI 45 TAHUNDibuat oleh: Nurma Yusma Dewi,Modifikasi terakhir pada Sat 13 of Aug, 2011 [02:04 UTC]

ABSTRAK

 

Trauma thorax adalah semua cedera atau luka pada dinding thorax yang dengan atau tanpa kerusakan organ didalamnya. Pneumothorax adalah keadaan dimana terdapat udara atau gas dalam rongga pleura. Hematotoraks adalah laserasi paru atau laserasi dari pembuluh darah interkostal atau mamaria internal yang disebabkan oleh trauma tajam atau trauma tumpul. Dalam keadaan normal rongga pleura tidak berisi udara, supaya paru-paru leluasa mengembang terhadap rongga thorax Etiologi :Trauma thorax kebanyakan diakibatkan oleh kecelakaan lalu lintas yang umumnya berupa trauma tumpul. Trauma tajam terutama disebabkan oleh tikaman dan tembakan. Trauma pada bagian ini juga sering disertai dengan cedera pada tempat lain misalnya abdomen, kepala, dan ekstremitas sehingga merupakan cedera majemuk. Kelainan yang sering timbul secara umum pada setiap trauma thorax baik tajam maupun tumpul  yaitu: Kulit dan jaringan lunak : luka, memar, dan emfisema subkutis, Tulang: fraktur costa, sternum, pernapasan paradoksal, Pleura: Pneumothorax, hemothoraxhemopneumothorax, kilothorax, serothorax, Jaringan paru: traumatic wet lug, Mediastinum: pneumomediastinum, robekan esofagus, robekan bronkus, Jantung : hemoperikardium, luka jantung. Seorang pasien laki-laki usia 45 tahun datang dalam keadaan tidak sadar dan tampak kesulitan bernafas. Dari hasil aloanamnesis dengan keluarga yang mengantar pasien didapatkan bahawa pasien dengan riwayat jatuh dari pohon kelapa kira-kira beberapa menit yang lalu.

 

Keyword : Hematopneumothorak, Trauma thorak

 

KASUS

 

Seorang pasien laki-laki usia 45 tahun datang dalam keadaan tidak sadar dan tampak kesulitan bernafas. Dari hasil aloanamnesis dengan keluarga yang mengantar pasien didapatkan bahawa pasien dengan riwayat jatuh dari pohon kelapa kira-kira beberapa menit yang lalu. Dengan posisi jatuh bahu kiri menopang tubuh.

Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum : lemah, kesadaran : koma, vital sign : TD : 166/127 mmHg, HR : 120 x.menit, RR : 27 x/menit. Satu jam kemudian, TD : 70/40 mmHg, HR : tidak teraba, RR : cepat. Dari pemeriksaan foto thorak didapatkan gambaran hematopneumothoraks dengan fraktur klavikula sinistra, scapula sinistra dan costa 1-9 sinistra.

 

Page 2: Hematopneumothoraks Et Causa Trauma Thorak Pada Pasien Laki

Diagnosis

Hematopneumothoraks

 

Diskusi

 

Pneumotoraks adalah keadaan terdapatnya udara atau gas dalam rongga pleura. Pada keadaan normal rongga pleura tidak berisi udara, supaya paru-paru leluasa mengembang terhadap rongga dada. Insidensi pneumotoraks sulit diketahui karena episodenya banyak yang tidak diketahui, pria lebih banyak dari wanita dengan perbandingan 5:1.

Trauma toraks kebanyakan disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas yang umumnya berupa trauma tumpul. Pada trauma tumpul tidak terjadi diskontinuitas dinding toraks. Trauma tumpul terutama akibat dari kecelakaan lalu-lintas, terjatuh, olahraga, crush atau blast injuries. Sekitar <10% yang memerlukan operasi torakotomi. Dapat juga disebabkan trauma tajam (trauma tembus) terutama disebabkan oleh tikaman dan tembakan. Pada trauma tembus terjadi diskontinuitas dinding toraks (laserasi) langsung akibat trauma. Terutama akibat tusukan benda tajam (pisau, kaca) atau peluru. Sekitar 10-30% memerlukan operasi torakotomi.

Hematotoraks adalah terkumpulnya darah didalam rongga pleura. Secara keseluruhan angka mortalitas trauma toraks adalah 10%, dimana trauma toraks menyebabkan satu dari empat kematian karena trauma yang terjadi di Amerika Utara. Banyak penderita meninggal setelah sampai di rumah sakit, dan banyak kematian ini seharusnya dapat dicegah dengan meningkatkan kemampuan diagnostik dan terapi. Kurang dari 10% dari trauma tumpul toraks dan hanya 15-30% dari trauma tembus toraks yang membutuhkan tindakan torakotomi. Kematian akibat trauma toraks merupakan 1/4 jumlah kematian total akibat kasus-kasus trauma.

Penyebab utama dari hematotoraks adalah laserasi paru atau laserasi dari pembuluh darah interkostal atau mamaria internal yang disebabkan oleh trauma tajam atau trauma tumpul. Dislokasi fraktur dari vertebra torakal juga dapat menyebabkan terjadinya hematotoraks.

Hematotoraks massif yaitu terkumpulnya darah dengan cepat lebih dari 1500 cc didalam rongga pleura. Biasanya disebabkan oleh luka tembus yang merusak pembuluh darah sistemik atau pembuluh darah pada hilus paru. Hal ini juga dapat disebabkan oleh trauma tumpul. Kehilangan darah menyebabkan hipoksia. Vena leher dapat kolaps akibat adanya hipovolemia berat, tetapi kadang dapat ditemukan distensi vena leher jika disertai tension pneumothorax. Jarang terjadi efek mekanik dari adarah yang terkumpul di intratoraks lalu mendorong mesdiastinum sehingga menyebabkan distensi dari pembuluh vena leher.  Diagnosis hemotoraks ditegakkan dengan adanya syok yang disertai suara nafas menghilang, perkusi pekak pada sisi dada yang mengalami trauma, dan hipotensif. Dari foto toraks didapatkan opasifikasi atau efusi pleura.

Terapi awal hemotoraks masif adalah dengan penggantian volume darah yang dilakukan bersamaan dengan dekompresi rongga pleura.  Dimulai dengan infus cairan kristaloid secara cepat dengan jarum besar dan kemudian pemberian darah dengan golongan spesifik secepatnya.  Darah dari rongga pleura dapat dikumpulkan dalam penampungan yang cocok untuk autotransfusi. Bersamaan dengan pemberian infus, sebuah selang dada (chest tube) no. 38 French dipasang setinggi puting susu,

Page 3: Hematopneumothoraks Et Causa Trauma Thorak Pada Pasien Laki

anterior dari garis midaksilaris lalu dekompresi rongga pleura selengkapnya.  Ketika dicurigai adanya hematotoraks masif pertimbangkan untuk melakukan autotransfusi.  Jika pada awalnya sudah keluar 1.500 ml, kemungkinan besar penderita tersebut membutuhkan torakotomi segera. Beberapa penderita yang pada awalnya darah yang keluar kurang dari 1.500 ml, tetapi pendarahan tetap berlangsung.  Ini juga mamebutuhkan torakotomi.  Keputusan torakotomi diambil bila didapatkan kehilangan darah terus menerus sebanyak 200 cc/jam dalam waktu 2 sampai 4 jam, tetapi status fisiologi penderita tetap lebih diutamakan.  Transfusi darah diperlukan selama ada indikasi untuk toraktomi.  Selama penderita dilakukan resusitasi, volume darah awal yang dikeluarkan dengan selang dada (chest tube) dan kehilangan darah selanjutnya harus ditambahkan ke dalam cairan pengganti yang akan diberikan.  Warna darah (arteri atau vena) bukan merupakan indikator yang baik untuk dipakai sebagai dasar dilakukannya torakotomi. Luka tembus toraks di daerah anterior medial dari garis puting susu dan luka di daerah posterior, medial dari skapula harus disadari oleh dokter bahwa kemungkinan dibutuhkan torakotomi, oleh karena kemungkinan melukai pembuluh darah besar, struktur hilus dan jantung yang potensial menjadi tamponade jantung.

Pada kasus ini seorang laki-laki berusia 45 tahun post trauma jatuh dari pohon kelapa, dari gambaran radiologis didapatkan gambaran hematopneumotorak dengan fraktur klavikula sinistra, scapula sinistra, dan costa 1-9. Terjadinya pneumothorax diperkirakan karena trauma thorax akibat jatuh dari pohon yang mengakibatkan fraktur pada costa yang pada akhirnya patahan fraktur costa merobek pleura sehingga udara dapat masuk ke cavum pleura. Sedangkan hematotoraks disebabkan karena laserasi dari pembuluh darah interkostal atau mamaria interna yang disebabkan trauma. Untuk penatalaksanaannya dapat dipasang Water Seal Drainage untuk mengeluarkan udara yang ada di cavum pleura, serta dapat diberikan analgetik untuk mengurangi rasa sakit

 

KESIMPULAN

 

Pasien laki-laki berusia 45 tahun datang dalam keadaan tidak sadar dengan post jatuh dari pohon kelapa beberapa menit sebelum masuk rumah sakit, pasien tampak sesak. Dari pemeriksaan fisik dan radiologis menunjukkan adanya hematopneumothorax, fraktur klavikula, fraktur scapula, dan fraktur costa multiple.

 

DAFTAR PUSTAKA

1.      IKABI, ATLS, American College of Surgeon Committee On Trauma, edisi ke – 6, tahun 1997.

2.      Syamsu Hidayat,R Dan Wim De Jong, Buku Ajar Bedah, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta,tahun 1995.

3.      Sudoyo, W, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II. Edisi IV, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta, tahun 2006

 

PENULIS

Page 4: Hematopneumothoraks Et Causa Trauma Thorak Pada Pasien Laki

Nurma Yusma Dewi. Bagian Ilmu Bedah. RSUD Salatiga, Jawa Tengah

Komentar