Askep Pada Pasien Trauma Thorak

24
ASKEP PADA PASIEN DENGAN TRAUMA THORAK A Konsep Dasar 1. Pengertian Trauma adalah cedera/rudapaksa atau kerugian psikologis atau emosional (Dorland, 2002). Trauma adalah luka atau cedera fisik lainnya atau cedera fisiologis akibat gangguan emosional yang hebat (Brooker, 2001). Trauma adalah penyebab kematian utama pada anak dan orang dewasa kurang dari 44 tahun. Penyalahgunaan alkohol dan obat telah menjadi faktor implikasi pada trauma tumpul dan tembus serta trauma yang disengaja atau tidak disengaja (Smeltzer, 2001). Trauma dada adalah trauma tajam atau tembus thoraks yang dapat menyebabkan tamponade jantung, perdarahan, pneumothoraks, hematothoraks, hematompneumothoraks (FKUI, 1995). Trauma thorax adalah semua ruda paksa pada thorax dan dinding thorax, baik trauma atau ruda paksa tajam atau tumpul. (Hudak, 1999). Di dalam toraks terdapat dua organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia, yaitu paru-paru dan jantung. Paru-paru sebagai alat pernapasan dan jantung sebagai alat pemompa darah. Jika terjadi benturan

Transcript of Askep Pada Pasien Trauma Thorak

Page 1: Askep Pada Pasien Trauma Thorak

ASKEP PADA PASIEN DENGAN

TRAUMA THORAK

A Konsep Dasar

1. Pengertian

Trauma adalah cedera/rudapaksa atau kerugian psikologis atau emosional

(Dorland, 2002).

Trauma adalah luka atau cedera fisik lainnya atau cedera fisiologis akibat

gangguan emosional yang hebat (Brooker, 2001).

Trauma adalah penyebab kematian utama pada anak dan orang dewasa

kurang dari 44 tahun. Penyalahgunaan alkohol dan obat telah menjadi faktor

implikasi pada trauma tumpul dan tembus serta trauma yang disengaja atau

tidak disengaja (Smeltzer, 2001).

Trauma dada adalah trauma tajam atau tembus thoraks yang dapat

menyebabkan tamponade jantung, perdarahan, pneumothoraks,

hematothoraks, hematompneumothoraks (FKUI, 1995).

Trauma thorax adalah semua ruda paksa pada thorax dan dinding thorax, baik

trauma atau ruda paksa tajam atau tumpul. (Hudak, 1999).

Di dalam toraks terdapat dua organ yang sangat vital bagi kehidupan

manusia, yaitu paru-paru dan jantung. Paru-paru sebagai alat pernapasan dan

jantung sebagai alat pemompa darah. Jika terjadi benturan atau trauma pada

dada, kedua organ tersebut bisa mengalami gangguan atau bahkan kerusakan

(www.iwansain.wordpress.com).

2. Etiologi

a.Trauma tembus

Luka Tembak

Luka Tikam / tusuk

Page 2: Askep Pada Pasien Trauma Thorak

a.Trauma tumpul

Kecelakaan kendaraan bermotor

Jatuh

Tindakan medis (operasi)

Pukulan pada dada

3. Patofisiologi

Tusukan/tembakan ; pukulan,benturan,ledakan,deselerasi,spontan ->

Trauma dada

Tamponad jantung -> Pendarahan pada perikardium ->Nyeri akut ->

Pengaliran darah kembali ke atrium -> Lambat tertolong dapat

menyebabkan kematian.

Hematotoraks -> Pendarahan/syok -> Ketidakefiktifan jalan nafas.

Pneumothoraks -> Udara masuk kedalam rongga plueral -> Udara tidak

dapat keluar ->Tekanan pleura meningkat

1,2,& 3 dapat menyebabkan Ketidakefektifan jalan nafas.

4. Menifestasi Klinis

Tanda-tanda dan gejala pada trauma thorak :

Ada jejas pada thorak

Nyeri pada tempat trauma, bertambah saat inspirasi

Pembengkakan lokal dan krepitasi pada saat palpasi

Pasien menahan dadanya dan bernafas pendek

Dispnea, hemoptisis, batuk dan emfisema subkutan

Penurunan tekanan darah

Peningkatan tekanan vena sentral yang ditunjukkan oleh distensi vena

leher

Bunyi muffle pada jantung Perfusi jaringan tidak adekuat

Pulsus paradoksus ( tekanan darah sistolik turun dan berfluktuasi dengan

pernapasan ) dapat terjadi dini pada tamponade jantung

Page 3: Askep Pada Pasien Trauma Thorak

5. Pemeriksaan Penunjang

Photo toraks (pengembangan paru-paru).

Laboratorium (Darah Lengkap dan Astrup).

6. Pemeriksaan Diagnostik

Radiologi : foto thorak

Gas darah arteri (GDA) : mungkin normal aau turun.

Torasentetis : menyatakan darah/cairan serosanguinosa.

Hemoglobin : mungkin menurun.

Pa Co2 kadang-kadangmenurun

Pa O2 normal/menurun.

Saturasi O2 menurun (biasanya).

Toraksentetis : menyatakan darah/cairan

7. Penata laksanaan

1. Darurat

Anamnesa yang lengkap dan cepat.Anamnesa termasuk pengantar yang

mungkin melihat kejadian,yang ditanyakan :

Waktu kejadian

Tempat kejadian

Jenis senjata

Arah masuk keluar perlukaan

Bagaimana keaadaan penderita selama dalam transportasi.Pemeriksaan

harus lengkap dan cepat,baju penderita harus dibuka,kalau perlu

seluruhnya.

Inspeksi:

Kalau mungkin penderita duduk,kalau tidak mungkin tidur.Tentukan

lika masuk dan keluar

Gerakan dan posisi pada akhir inspirasi

Akhir dari ekspirasi

Page 4: Askep Pada Pasien Trauma Thorak

Palpasi

Diraba ada/tidak

krepitasi

Nyeri tekan

anteroposterior dan

laterolateral

Fremirus kanan dan kiri

dan dibandingkan.

Peerkusi

Adanya sonor,tinpanis,atau hipersonor

Adanya pekak dan batas antara yang pekak dan sonor seperti garis

lurus atau garis miring.

Auskultasi

Bising nafas kiri dan kanan dan dibandingkan.

Bising nafas melemah atau tidak.

Bising nafas yang hilang atau tidak.

Batas antara bising nafas melemah atau menghilang dengan yang

normal.

Bising nafas abnormal dan sebutkan bila ada.

Pemeriksaan tekanan darah

Kalau perlu segera pasang infus,kalau perlu yang besar.

Pemeriksaan kesadaran.

Pemeriksaan sirkulasi perifer.

Kalau keadaan gawat fungsi.

Kalau perlu intubasi nafas buatan.

Kalau keadaan gawat darurat,kalau perlu massage jantung.

Kalau perlu torakotomi massage jantung internal.

Kalau keadaan stabil dapat dimintakan pemeriksaan radiologik (foto

thorax AP,kalau keadaan memungkinkan).

Page 5: Askep Pada Pasien Trauma Thorak

2. Therapy

Chest tube / drainase udara (pneumothorax)

WSD (hematotoraks)

Fungsi

Toraktonomi

Pemberian oksigen

B Asuhan keperawatan

1. Pengkajian

Pengkajian merupakan tahap pertama dalam proses perawat yang

merupakan pendekatan sistematis untuk mengumpulkan

data,mnganalisanya sehingga dapat diketahui kebutuhan pasien tersebut.

Pengkajian pasien dengan trauma thoraks (. Doenges, 1999) meliputi :

Aktivitas / istirahat

Gejala : dipnea dengan aktivitas ataupun istirahat

Sirkulasi

Tanda : Takikardia ; disritmia ; irama jantunng gallops, nadi apical

berpindah, tanda Homman ; TD : hipotensi/hipertensi ; DVJ.

Integritas ego

Tanda : ketakutan atau gelisah.

Makanan dan cairan

Tanda : adanya pemasangan IV vena sentral/infuse tekanan.

Nyeri/ketidaknyamanan

Gejala : nyeri uni laterl, timbul tiba-tiba selama batuk atau regangan,

tajam dan nyeri, menusuk-nusuk yang diperberat oleh napas dalam,

kemungkinan menyebar ke leher, bahu dan abdomen.

Tanda : berhati-hati pada area yang sakit, perilaku distraksi,

mengkerutkan wajah.

Page 6: Askep Pada Pasien Trauma Thorak

Pernapasan

Gejala : kesulitan bernapas ; batuk ; riwayat bedah dada/trauma, penyakit

paru kronis, inflamasi,/infeksi paaru, penyakit interstitial menyebar,

keganasan ; pneumothoraks spontan sebelumnya, PPOM.

Tanda : Takipnea ; peningkatan kerja napas ; bunyi napas turun atau tak

ada ; fremitus menurun ; perkusi dada hipersonan ; gerakkkan dada tidak

sama ; kulit pucat, sianosis, berkeringat, krepitasi subkutan ; mental

ansietas, bingung, gelisah, pingsan ; penggunaan ventilasi mekanik

tekanan positif

Pernapasan

Gejala : kesulitan bernapas ; batuk ; riwayat bedah dada/trauma, penyakit

paru kronis, inflamasi,/infeksi paaru, penyakit interstitial menyebar,

keganasan ; pneumothoraks spontan sebelumnya, PPOM.

Tanda : Takipnea ; peningkatan kerja napas ; bunyi napas turun atau tak

ada ; fremitus menurun ; perkusi dada hipersonan ; gerakkkan dada tidak

sama ; kulit pucat, sianosis, berkeringat, krepitasi subkutan ; mental

ansietas, bingung, gelisah, pingsan ; penggunaan ventilasi mekanik

tekanan positif.

Keamanan

Geajala : adanya trauma dada ; radiasi/kemoterapi untuk kkeganasan.

Penyuluhan/pembelajaran

Gejala : riwayat factor risiko keluarga, TBC, kanker ; adanya bedah

intratorakal/biopsy paru..

Page 7: Askep Pada Pasien Trauma Thorak

2. Analisa Data

NO DATA EIOLOGI MASALAH

.1.

2

3..

DS:Biasanya pasien mengeluh

sulit bernafas

DO:Pasien tampak gelisah

DS: Biasanya pasien mengeluh

timbul nyeri dada selama

batuk

DO:Pasien tampak gelisah

DS:Biasnya pasien mengeluh

lemah

DO:pasien terlihat berkeringat

- Ada luka bekas tusukan

benda tajam

ekpansi paru yang tidak

maksimal karena

akumulasi udara/cairan.

trauma jaringan dan

reflek spasme otot

sekunder.

trauma mekanik

terpasang bullow

drainage

Tidak efektifnya jalan

nafas

Perubahan rasa nyaman

Kerusakan integritas

kulit

3. Diagnosa Keperawatan :

1. Ketidakefektifan pola pernapasan berhubungan dengan ekpansi paru

yang tidak maksimal karena akumulasi udara/cairan.

2. Perubahan kenyamanan : Nyeri akut berhubungan dengan trauma

jaringan dan reflek spasme otot sekunder

3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan trauma mekanik

terpasang bullow drainage

Page 8: Askep Pada Pasien Trauma Thorak

8

Page 9: Askep Pada Pasien Trauma Thorak

NO Diagnosa Tujuan/kateria hasilPerencanaan

Intervensi Rasionalisasi

1. Ketidakefektifan pola pernapasan

berhubungan dengan ekpansi paru

yang tidak maksimal karena

akumulasi udara/cairan.Ditandai

dengan:

DS:Biasanya pasien mengeluh sulit

bernafas

DO:Pasien tampak gelisah

Pola pernapasan efektive.

Kriteria hasil :

-Memperlihatkan frekuensi

pernapasan yang efektive.

-Mengalami perbaikan

pertukaran gas-gas pada

paru.

-Adaptive mengatasi faktor-

faktor penyebab

1. Berikan posisi yang nyaman,

biasanya dengan peninggian kepala tempat

tidur. Balik ke sisi yang sakit. Dorong klien

untuk duduk sebanyak mungkin.

2. Obsservasi fungsi pernapasan, catat

frekuensi pernapasan, dispnea atau

perubahan tanda-tanda vital

3. Jelaskan pada klien bahwa tindakan

tersebut dilakukan untuk menjamin

keamanan.

4. Jelaskan pada klien tentang

etiologi/faktor pencetus adanya sesak atau

kolaps paru-paru.

5. Pertahankan perilaku tenang, bantu

pasien untuk kontrol diri dnegan

menggunakan pernapasan lebih lambat dan

dalam

1. Meningkatkan inspirasi

maksimal, meningkatkan ekpsnsi

paru dan ventilasi pada sisi yang

tidak sakit.

2. Distress pernapasan dan

perubahan pada tanda vital dapat

terjadi sebgai akibat stress

fifiologi dan nyeri atau dapat

menunjukkan terjadinya syock

sehubungan dengan hipoksia.

3. Pengetahuan apa yang

diharapkan dapat mengurangi

ansietas dan mengembangkan

kepatuhan klien terhadap rencana

teraupetik

4. Pengetahuan apa yang

9

Page 10: Askep Pada Pasien Trauma Thorak

diharapkan dapat mengembangkan

kepatuhan klien terhadap rencana

teraupetik.

5. Membantu klien

mengalami efek fisiologi hipoksia,

yang dapat dimanifestasikan

sebagai ketakutan/ansietas.

NO Diagnosa Tujuan/kateria hasilPerencanaan

Intervensi Rasionalisasi

2. Kerusakan integritas kulit mekanik

terpasang bullow drainage.Ditnadai

dengan:

DS: Biasanya pasien mengeluh

timbul nyeri dada selama

batuk

DO:Pasien tampak gelisah

Mencapai penyembuhan

luka pada waktu yang

sesuai.

Kriteria Hasil :

• tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pus.

• luka bersih tidak lembab

dan tidak kotor.

• Tanda-tanda vital dalam

batas normal atau dapat

ditoleransi

1. Kaji kulit dan identifikasi pada tahap

perkembangan luka

2. Kaji lokasi, ukuran, warna, bau, serta

jumlah dan tipe cairan luka

3. Pantau peningkatan suhu tubuh

4. Berikan perawatan luka dengan tehnik

aseptik. Balut luka dengan kasa kering

dan steril, gunakan plester kertas.

5. Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi

1. mengetahui sejauh mana

perkembangan luka

mempermudah dalam melakukan

tindakan yang tepat.

2. mengidentifikasi tingkat

keparahan luka akan

mempermudah intervensi

3. suhu tubuh yang

meningkat dapat diidentifikasikan

10

Page 11: Askep Pada Pasien Trauma Thorak

tindakan lanjutan, misalnya debridement

6. Setelah debridement, ganti balutan sesuai

kebutuhan

7. Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai

indikasi

sebagai adanya proses peradangan.

4. Berikan perawatan

luka dengan tehnik aseptik. Balut

luka dengan kasa kering dan steril,

gunakan plester kertas

5. tehnik aseptik

membantu mempercepat

penyembuhan luka dan mencegah

terjadinya infeksi.

Jika pemulihan tidak terjadi

kolaborasi tindakan lanjutan,

misalnya debridement

6. agar benda asing

atau jaringan yang terinfeksi tidak

menyebar luas pada area kulit

normal lainnya

11

Page 12: Askep Pada Pasien Trauma Thorak

7. balutan dapat

diganti satu atau dua kali sehari

tergantung kondisi parah/ tidak

nya luka, agar tidak terjadi infeksi

NO Diagnosa Tujuan/kateria hasilPerencanaan

Intervensi Rasionalisasi

3. Risiko terhadap infeksi

berhubungan dengan tempat

masuknya organisme sekunder

terhadap trauma.Ditandai dengan:

DS:Biasnya pasien mengeluh

lemah

DO:pasien terlihat berkeringat

- Ada luka bekas tusukan benda

tajam

infeksi tidak terjadi /

terkontrol.

Kriteria hasil :

• tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pus.

• luka bersih tidak lembab

dan tidak kotor.

• Tanda-tanda vital dalam

batas normal atau dapat

ditoleransi.

1. Pantau tanda-tanda vital

2. Lakukan perawatan luka dengan

teknik aseptik

3. Lakukan perawatan terhadap

prosedur inpasif seperti infus, kateter,

drainase luka, dll

4. Jika ditemukan tanda infeksi

8. antibiotik berguna untuk

mematikan mikroorganisme

pathogen pada daerah yang

berisiko terjadi infeksi

1. mengidentifikasi

tanda-tanda peradangan terutama

bila suhu tubuh meningkat.

2. mengendalikan

penyebaran mikroorganisme

patogen.

.

3. untuk mengurangi

risiko infeksi nosokomial

12

Page 13: Askep Pada Pasien Trauma Thorak

kolaborasi untuk pemeriksaan darah,

seperti Hb dan leukosit.

5. Kolaborasi untuk pemberian

antibiotik

4. penurunan Hb dan

peningkatan jumlah leukosit dari

normal bisa terjadi akibat

terjadinya proses infeksi.

5. antibiotik mencegah

perkembangan mikroorganisme

patogen.

13

Page 14: Askep Pada Pasien Trauma Thorak

14

Page 15: Askep Pada Pasien Trauma Thorak

DAFTAR PUSTAKA

Brooker, Christine. 2001. Kamus Saku Keperawatan. EGC : Jakarta.

Doenges, Marilyn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3. EGC : Jakarta.

Dorland, W. A. Newman. 2002. Kamus Kedokteran. EGC : Jakarta.

FKUI. 1995. Kumpulan Kuliah Ilmu bedah. Binarupa Aksara : Jakarta

Hudak, C.M. 1999. Keperawatan Kritis. Jakarta : EGC.

Smeltzer, Suzanne C. 2001. Keperawatan Medikal-Bedah Brunner and Suddarth Ed.8

Vol.3. EGC : Jakarta..

www.iwansain.wordpress.com

15

Page 16: Askep Pada Pasien Trauma Thorak

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana dengan

rahmat dan karunianya kami telah dapat menyelesaikan sebuah tugas dengan judul

“ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TRAUMA THORAK”.

Dalam menyusun makalah ini tujuannya adalah untuk menyelesaikan tugas kami

sebagai mahasiswa Akper Jabal Ghafur Sigli.

Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak terdapat

kekurangan disana sini dan masih jauh daripada kesempurnaan. Oleh karena itu kami

menghambau kepada pembimbing dan teman-teman untuk dapat memberi kritikan dan

saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Sigli, 16 November 2009

Kelompok

16

Page 17: Askep Pada Pasien Trauma Thorak

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

A. KONSEP DASAR......................................................................................

1. Pengertian ......................................................................................

2. Etiologi ......................................................................................

3. Patofisiologi ......................................................................................

4. Pemeriksaan penunjang........................................................................

5. Pemeriksaan Diagnostik ......................................................................

6. Penatalaksanaan ...................................................................................

B. Asuhan Keperawatan .................................................................................

1. Pengkajian ......................................................................................

2. Analisa Data ......................................................................................

3. Diagnosa Keperawatan ........................................................................

DAFTAR PUSTAKA

17