Gangguan Cemas Menyeluruh[1]
-
Upload
andiswulandari -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
Transcript of Gangguan Cemas Menyeluruh[1]
-
8/10/2019 Gangguan Cemas Menyeluruh[1]
1/10
1
GANGGUAN CEMAS MENYELURUH (F.41.1)
I. PENDAHULUAN
Orang yang tampaknya cemas patologis mengenai hampir semua hal cenderung
digolongkan memiliki gangguan ansietas menuluruh. Revisi edisi ke empat diagnostik and
statistical manual of mental disorder (DSM-IV-TR) mendefinisikan gangguan ansietas
menyeluruh sebagai ansietas dan kekhawatiran yang berlebihan mengenai beberapa
peristiwa atau aktivitas hampir sepanjang hari selama sedikitnya 6 bulan. Kekhawatiran ini
sulit di kendalikan dan berkaitan dengan gejala somatik seperti otot tegang, iritabilitas,
sulit tidur, dan gelisah. Ansietas tidak berfokus pada gambaran gangguan axis 1 lain, tidak
disebabkan penggunaan zat atau keadaan medis umum, serta tidak hanya terjadi selama
gangguan mood atau psikiatri. Ansietas ini sulit dikendalikan, secara subjektif
menimbulkan penderitaan dan mengakibatkan hendaya pada area penting kehidupan
seseorang.1
II. DEFINISI
Gangguan ini dikenal juga sebagai neurosis ansietas, status ansietas atau reaksi
ansietas, dan di tandai dengan ansietas berlebih atau tidak realistik serta kekhawatiran yang
bersifat menyeluruh dan menetap serta tidak ini mengamban bebas (free floating).2
III. GAMBARAN TENTANG KECEMASAN
Neale dkk (2001) mengatakan bahwa kecemasan sebagai perasaan takut yang tidak
menyenangkan dan apprehension, dapat menimbulkan beberapa keadaan psikopatologis
sehingga mengalami apa yang disebut gangguan kecemasan. Walaupun sebagai orang
normal, diakui atau tidak, kita dapat saja mengalami kecemasan, namun kecemasan pada
orang normal berlangsung dalam intensitas atau durasi yang tidak berkeanjangan sehingga
individu dapat tetap memberikan respon yang adaptif.3
Untuk memahami kecemasan yang mempengaruhi beberapa area dari fungsi-fungsi
individu, Acocella dkk (1996) mengatakan bahwa kecemasan seharusnya melibatkan atau
memiliki 3 komponen dasar, yaitu :3
-
8/10/2019 Gangguan Cemas Menyeluruh[1]
2/10
2
1. Adanya ungkapan yang subjektif (subjective reports) mengenai ketegangan,
ketakutan dan tidak adanya harapan untuk mengatasinya.
2. Respon-respon perilaku (behavioral rensponses), seperti menghindari situasi yang
ditakuti, kerusakan pada fungsi bicara dan motorik dan kerusakan tampilan untuk
tugas-tugas kognitif yang kompleks.
3. Respon-respon fisiologis (physiological responses), termasuk ketegangan otot,
peningkatan detak jantung dan tekanan darah, nafas yang cepat, mulut yang kering
nausea, diare, dan dizziness.
IV. ETIOLOGI
Upaya untuk menjelaskan penyebab dari munculnya gangguan kecemasan,
Accocella dkk (1976) memaparkan dari beberapa sudut pandang teori. Menurut para ahli
psikofarmaka, Gangguan Kecemasan Menyeluruh bersumber pada neurosis, bukan
dipengaruhi oleh ancaman eksternal tetapi lebih dipengaruhi oleh keadaan internal
individu.3
Faktor predisposisi. Terdapat beberapa bukti pengaruh pewarisan genetiik pada
kecenderungan ansietas, tetapi faktor-faktor lingkungan juga penting (misalnya, ibu-ibu
yang gelisah karena merasa tidak aman membesarkan anak-anak dengan gejala yang sama).Individu dengan gangguan kepribadian gelisah(menghindar) pramorbid lebih mudah
mengalami gangguan ansietas menyeluruh kronik.2,3
Faktor-faktor predisposisi dan perpetuasi meliputi stres dan peristiwa hidup yang
baru terjadi, terutama yang disertai rasa takut kehilangan.2,3
Jika individu melihat perbedaan yang sangat luas antara pandangannya tentang dirinya
sendiri dengan yang diinginkan maka akan`muncul perasaan inadekuat dalam menghadapi
tantangan di kehidupan ini, dan hal ini menghasilkan kecemasan. Jadi menurut pandangan
humanis eksternalis, pusat kecemasan adalah konsep diri, yang terjadi sehubungan dengan
adanya gap antara konsep diri yang sesungguhnya (real self) dan diri yang diinginkan
(idea self). Hal ini muncul sehubungan tidak adanya kesempatan bagi individu untuk
-
8/10/2019 Gangguan Cemas Menyeluruh[1]
3/10
3
mengaktualisasikan` dirinya sehingga perkembangannya menjadi terhalang. Akibatnya,
dalam menghadapi tantangan atau kendala dalam menjalani hari-hari, di kehidupan
selanjutnya, ia akan mengalami kesulitan untuk membentuk konsep diri yang positif.
Setiap kita sebenarnya perlu mengembangkan suatu upaya untuk menjadi diri sendiri
(authenticity), sedangkan indivisu yang neurotis, atau mengalami gangguan kecemasan
adalah individu yang gagal menjadi diri sendiri (inauthenticity) karena mereka
mengembangkan konsep diri yang keliru/palsu.4
Sementara para ahli dari pendekatan behavioristik mengatakan bahwa kecemasan
muncul karena terjadi kesalahan dalam belajar, bukan hasil dari konflik intrapsikis,
individu belajar menjadi cemas. Ada 2 tahapan belajar yang berlangsung dalam diri
individu yang menghasilkan kecemasan yaitu.4
1. Dalam pengalaman individu, beberapa stimulus netral tidak berbahaya atau tidak
menimbulkan kecemasan, dihubungkan dengan stimulus yang menyakitkan (aversive)
akan menimbulkan kecemasan (melalui respondent condotioning)
2. Individu yang menghindar dari stimulus yang sudah terkondisi, dan sejak
penghindaran ini menghasilkan pembebasan/terlepas dari rasa cemas, maka respon
menghindar ini akan menjadi kebiasaan (melalui operant conditioning)
Dari sudut pandang kognitif, gangguan kecemasan terjadi karena adanya kesalahan
dalam mempersepsikan hal-hal yang menakutkan. Berdasarkan dari teori kognitif, masalah
yang terjadi dari individu yang mengalami gangguan kecemasan adalah terjadinya
kesalahan persepsi atau kesalahan interpretasi terhadap stimulus internal maupun
eksternal. Indivisu yang mengalami gangguan kecemasan akan melihat suatu hal yang
tidak benar-benar mengancam sebagai sesuatu yang mengancam. Jika individu mengalami
pengalaman sensasi dalam tubuh yang tidak biasa, lalu mengintepretasikannya sebagai
sensasi yang bersifat catastropic, yaitu suatu gejala bahwa ia sedang mengalami sesuatuhal seperti serangan jantung, maka akan timbul rasa panik. 4
-
8/10/2019 Gangguan Cemas Menyeluruh[1]
4/10
4
Para ahli dari aliran humanistik-eksternal mengatakan bahwa konsep kecemasan bukan
hanya sekedar masalah, yang bersifat individual tetapi juga merupakan hasil konflik antara
individu dengan masyarakat atau lingkungan sosialnya.5
V.
MANIFESTASI KLINIS
Gambaran klinis bervariasi, diagnosis Gangguan Cemas Menyeluruh ditegakkan apabila
dijumpai gejala-gejala antara lain keluhan cemas, khawatir, was-was, ragu untuk bertindak,
perasaan takut yang berlebihan, gelisah pada hal-hal yang sepele dan tidak utama yang
mana perasaan tersebut mempengaruhi seluruh aspek kehidupannya, sehingga
pertimbangan akal sehat, perasaan dan perilaku terpengaruh. Selain itu spesifik untuk
Gangguan Kecemasan Menyeluruh adalah kecemasanya terjadi kronis secara terus-
menerus mencakup situasi hidup (cemas akan terjadi kecelakaan, kesulitan finansial),
cemas akan terjadinya bahaya, cemas kehilangan kontrol, cemas akan`mendapatkan
serangan jantung. Sering penderita tidak sabar, mudah marah, sulit tidur.6
Untuk lebih jelasnya gejala-gejala umum ansietas dapat dilihat pada tabel di bawah:
Tabel 1. Gejala-gejala Gangguan Cemas Menyeluruh:8
Ketegangan Motorik 1. Kedutan otot/ rasa gemetar
2. Otot tegang/kaku/pegal
3. Tidak bisa diam
4.
Mudah menjadi lelah
Hiperaktivitas Otonomik 5. Nafas pendek/terasa berat
6. Jantung berdebar-debar
7. Telapak tangan basah/dingin
8. Mulut kering
9. Kepala pusing/rasa melayang
10.Mual, mencret, perut tak enak
11.
Muka panas/ badan menggigil
12.Buang air kecil lebih sering
Kewaspadaan berlebihan dan
Penangkapan berkurang
13.Perasaan jadi peka/mudah ngilu
14.Mudah terkejut/kaget
-
8/10/2019 Gangguan Cemas Menyeluruh[1]
5/10
5
15.Sulit konsentrasi pikiran
16.Sukar tidur
17.Mudah tersinggung
VI. DIAGNOSIS
Diagnosis gangguan cemas menyeluruh menurut PPDGJ-III ditegakkan berdasarkan :4
Penderita harus menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang berlangsung hampir
setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan, yang tidak terbatas atau
hanya menonjol pada keadaan situasi khusus tertentu saja (sifatnya free floating atau
mengambang).
Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsur-unsur berikut:
1.
Kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa seperti di ujung tanduk, sulit
berkonsentrasi, dsb)
2. Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat santai); dan
3. Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat, jantung berdebar-debar,
sesak napas, keluhan lambung, pusing kepala, mulut kering, dsb)
Adanya gejala-gejala lain yang sifatnya sementara (untuk beberapa hari), khususnya
depresi, tidak membatalkan diagnosis utama Gangguan Anxietas Menyeluruh, selama
hal tersebut tidak memenuhi kriteria lengkap dari episode depresif (F.32.-), gangguan
anxietas fobik (F.40.-), gangguan panik (F42.0), atau gangguan obsesif-kompulsif
(F.42.-). 4
VII. PENANGANAN
Terapi pada Gangguan Kecemasan Menyeluruh pada umumnya dapat dilakukan dengan
2 cara yakni terapi psikologis (psikoterapi) atau terapi dengan obat-obatan (farmakoterapi).
Angka-angka keberhasilan terapi yang tinggi dilaporkan pada kasus-kasus dengan
diagnosis dini. Psikoterapi yang sederhana sangat efektif, khususnya dalam konteks
hubungan pasien dengan dokter yang baik, sehingga dapat membantu mengurangi
farmakoterapi yang tidak perlu.6
-
8/10/2019 Gangguan Cemas Menyeluruh[1]
6/10
6
Sementara para ahli dari pendekatan humanistik eksistesialis yang melihat kecemasan
sebagai hasil konflik diri yang terkait dengan keadaan sosial dimana pengembangan diri
menjadi terhambat, maka mereka lebih menyarankan untuk membangun kembali diri yang
rusak (damaged self). Tekhniknya sering disebut sebagai client centered therapy yang
berpendapat bahwa setiap individu memiliki kemampuan yang positif yang dapat
dikembangkan sehingga ia membutuhkan situasi yang kondusif untuk mengeksplorasi
dirinya semaksimal mungkin.6
Setiap permasalahan yang dihadapi setiap individu sebenarnya hanya dirinyalah yang
paling mengerti tentang apa yang sedang dihadapinya. Oleh karena itu, individu itu
sendirilah yang paling berperan dalam menyelesaikan permasalahan yang mengganggu
dirinya.6
Tehnik yang digunakan untuk mengurangi kecemasan adalah systematic
desentisitization, yaitu mengurangi kecemasan dengan menggunakan konsep hirarki
ketakutan, menghilangkan ketakutan secara perlahan-lahan mulai dari ketakutan yang
sederhana sampai ke hal yang lebih kompleks. Pemberian reinforcement (penguat) juga
dapat digunakan dengan secara tepat memberikan variasi yang tepat antara pemberian
reward-jika ia memperlihatkan perilaku yang mengarah keperubahan ataupun punishment
jika tidak ada perubahan perilaku atau justru menampilkan perilaku yang bertolak
belakang dengan rencana perubahan perilaku. Adanya model yang secara nyata dapatdilihat dan menjadi contoh langsung kepada individu juga efektif dalam upaya melawan
pikiran-pikiran yang mencemaskan.8
Pendekatan kognitif yang melihat gangguan kecemasan sebagai hasil dari kesalahan
dalam mempersepsikan ancaman (misperception of threat) menawarkan upaya
mengatasinya dengan mengajak individu berpikir dan mendesain suatu pola kognitif baru.
David Clark dkk (dalam Acocella dkk, 1996) mengembangkan desain kognitif yang
melibatkan 3 bagian yaitu3:
1. Identifikasi interpretasi negatif yang dikembangkan individu tentang sensasi tubuhnya
2. Tentukan dugaan atau asumsi dan arahkan alternatif intrepretasi, yang noncatastropic.
3. Bantu individu menguji validitas penjelasan dan alternatif-alternatif tersebut.
-
8/10/2019 Gangguan Cemas Menyeluruh[1]
7/10
7
Dengan kata lain, para ahli dari pendekatan kognitif ini menyatakan bahwa tujuan dari
terapi sebagai upaya menangani gangguan kecemasan adalah membantu individu
melakukan intrepretasi sensasi tubuh dengan cara yang noncatastropic3.
Pertimbangkan penggunaan obat-obatan maupun psikoterapi. Anti depresan yang baru,
venlafaksin XR, tampaknya cukup efektif dan aman untuk pengobatan gangguan cemas
menyeluruh. Gunakan benzodiazepin dengan tidak berlebihan(diazepam, 5 mg per oral, 3-4
kali sehari atau 10 mg sebelum tidur) untuk jangka pendek(beberapa minggu hingga
beberapa bulan); biarkan penggunaan obat-obatan untuk mengikuti perjalanan penyakitnya.
Pertimbangkan pemberian buspiron untuk pengobatan awal atau untuk pengobatan kronis
(20-30 mg/hari dalam dosis terbagi). Pasien tertentu yang telah terbiasa dengan efek cepat
benzodiazepin akan merasakan kurangnya efektivitas buspiron. Anti depresan trisiklik,
SSRI, dan MAOI bermanfaat terhadap pasien-pasien tertentu (terutama bagi mereka yang
disertai dengan depresi). Sedangkan pasien dengan gejala otonomik akan membaik dengan
-bloker (misal, propanolol 80-160 mg/hari).6
Tabel 2. Sediaan Obat Anti-Anxietas dan Dosis Anjuran (menurut IiMS Vol. 30-2001) 11
No Nama Generik Nama Dagang Sediaan Dosis Anjuran
1. Diazepam Diazepin
Lovium
Stesolid
Tab. 2-5 mg
Tab. 2-5 mg
Tab. 2-5 mg
Amp. 10mg/2cc
10-30 mg/h
2. Chlordiazepoxide Cetabrium
Arsitran
Tensinyl
Drg. 5-10 mg
Tab. 5 mg
Cap. 5 mg
15-30 mg/h
3. Lorazepam Ativan
Renaquil
Tab. 0,5-1-2 mg
Tab. 1 mg
2-3 x 1 mg/h
4. Clobazam Frisium Tab. 10 mg 2-3 x 1m mg/h
5. Alprazolam Xanax
Alganax
Tab. 0,25-0,5 mg
Tab. 0,25-0,5 mg
0,75-1,50 mg/h
-
8/10/2019 Gangguan Cemas Menyeluruh[1]
8/10
8
6. Sulpiride Dogmatil Cap. 50 mg 100-200 mg/h
7. Buspirone Buspar Tab. 10 mg 15-30 mg/h
8. Hydroxyzine Iterax Caplet 25 mg 3x25 mg/h
Obat anti-anxietas Benzodiazepine yang bereaksi dengan reseptornya (benzodiazepine
receptors) akan meng-reinforce the inhibitory action of GABA-ergic neuron, sehingga
hiperaktivitas tersebut di atas mereda.8
Dorong rasa percaya diri, rumatan aktivitas produktif, dan kognisi yang berdasarkan
pada realita. Latihlah pasien dengan teknik relaksasi (misal biofeedback, meditasi,
otohipnotis). Lebih dari 50% pasien menjadi asimtomatik seiring berjalannya waktu, tetapi
sisanya memberat pada derajat hendaya yang bermakna. Bantulah pasien untuk memahami
akan sifat kronis penyakitnya dan mengerti akan adanya kemungkinan untuk selamanya
hidup dengan beberapa gejala yang memang tidak akan hilang.5
VIII. PROGNOSIS
Prognosis Gangguan Kecemasan Menyeluruh sukar untuk untuk diperkirakan. Nemun
demikian beberapa data menyatakan peristiwa kehidupan berhubungan dengan onset
gangguan ini. Terjadinya beberapa peristiwa kehidupan yang negatif secara jelas
meningkatkan kemungkinan akan terjadinya gangguan. Hal ini berkaitan pula dengan berat
ringannya gangguan tersebut.7,8
-
8/10/2019 Gangguan Cemas Menyeluruh[1]
9/10
9
KESIMPULAN
Kecemasan adalah perasaan yang tidak menyenangkan, tidak enak, khawatir dan
gelisah. Keadaan emosi ini tanpa objek yang spesifik, dialami secara subjektif dipacu oleh
ketidaktahuan yang didahului oleh pengalaman baru, dan dikomunikasikan dalam hubungan
interpersonal. Neale dkk (2001) mengatakan bahwa kecemasan sebagai perasaan takut yang
tidak menyenangkan dan dapat menimbulkan beberapa keadaan psikopatologis sehingga
mengalami apa yang disebut Gangguan Kecemasan.
Gambaran klinis bervariasi dapat dijumpai keluhan cemas, khawatir, was-was, ragu
untuk bertindak, perasaan takut yang berlebihan, gelisah pada hal-hal yang sepele dan tidak
utama yang mana perasaan tersebut mempengaruhi seluruh aspek kehidupannya, sehingga
pertimbangan akal sehat, perasaan dan perilaku terpengaruh. Selain itu spesifik untuk Gangguan
Kecemasan Menyeluruh adalah kecemasanya terjadi kronis secara terus-menerus mencakup
situasi hidup (cemas akan terjadi kecelakaan, kesulitan finansial), cemas akan terjadinya
bahaya, cemas kehilangan kontrol, cemas akan`mendapatkan serangan jantung. Sering penderita
tidak sabar, mudah marah, sulit tidur.
Diagnosis gangguan cemas menyeluruh menurut PPDGJ-III ditegakkan jika penderita
menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang berlangsung hampir setiap hari untuk
beberapa minggu sampai beberapa bulan, yang tidak terbatas atau hanya menonjol pada
keadaan situasi khusus tertentu saja (mengambang).
Gejala-gejala tersebut biasanya
mencakup unsur-unsur berikut:Kecemasan(khawatir akan nasib buruk, merasa seperti di ujung
tanduk, sulit berkonsentrasi), ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak
dapat santai); danoveraktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat, jantung berdebar-
debar, sesak napas, keluhan lambung, pusing kepala, mulut kering, dsb).
Terapi pada Gangguan Kecemasan Menyeluruh pada umumnya dapat dilakukan dengan
2 cara yakni terapi psikologis (psikoterapi) atau terapi dengan obat-obatan (farmakoterapi).Obat pilihan yang digunakan adalah antianxietas (golongan benzodiazepine khuusnya
diazepam dan alprazolam. Anti depresan juga dapat dikombinasikan misalnya golongan SSRI
yakni fluoxetine.
-
8/10/2019 Gangguan Cemas Menyeluruh[1]
10/10
10
DAFTAR PUSTAKA
1. Kaplan, H., Sadock, Benjamin. Gangguan cemas dalamBuku Ajar Psikiatri Klinis Edisi
ke-2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. Hal.259
2.
Puri, Basant K.Buku Ajar Psikiatri Edisi 2.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.EGC.
Hal.195
3. Maria, Josetta. Cemas Normal atau Tidak Normal. Program Studi Psikologi. Fakultas
Kedokteran. Universitas Sumatera Utara.
4. Maslim, Rusdi. 2001.Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-III. Jakarta:
Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Unika Atmajaya. Hal. 72-75
5. Adiwena, Nuklear. 2007.Anxietas. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia.
6. Yates, W. R. 2008.Anxiety Disorders. Update August 13, 2008.www.emedicine.com
7. Ashadi. Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi. Updates 22 Mei 2008.
www.sidenreng.com
8. Maslim, Rusdi. 2007.Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Jakarta: Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Unika Atmajaya. Hal. 12
http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/http://www.sidenreng.com/http://www.sidenreng.com/http://www.sidenreng.com/http://www.emedicine.com/