Fungsi Ginjal (Kualitas Urine)

14
PERCOBAAN V FUNGSI GINJAL (KUALITAS URINE) I. TUJUAN PERCOBAAN Tujuan dari praktikum kali ini yaitu menjelaskan fungsi ginjal melalui pemeriksaan warna urine, pemeriksaan kejernihan urine, pemeriksaan pH urine. II. DASAR TEORI Fungsi utama ginjal adalah mensekresikan zat-zat sisa metabolism mengandung nitrogen misalnya ammonia. Selain itu ginjal juga berfungsi mensekresikan zat-zat yang jumlahnya berlebihan misalnya vitamin yang larut d air, mempertahankanairan ekstraselular dengan jalan mengeluarkan air jika berlebihan serta mempertahankan keseimbangan asam dan basa, dan sekr ginjal berupa urin !"adiopoetro, #$$%&. 'agian paling luar dari ginjal disebut korteks yang berisi nefron !terdi glomerulus dan kapsul bowman&, bagian dalam lagi disebut medulla yang berisi tubulus ginjal. 'agian paling dalam disebut pelvis. (ada bagian medu manusia dapat pula dilihat adanya piramida yang merupakan bukaan saluran pengumpul. )injal dibungkus oleh lapisan jaringan ikat longgar yang disebut !*ungueira, #$$+&. )injalberperan dalam prosespembentukan urineyang terjadi melalui serangkaian proses, yaitu penyaringan, penyerapan kembali dan pengumpulan !augmentasi&. )injal atau buah pinggang manusia berbentuk seperti kaang merah, berwarna keunguan, dan berjumlah dua buah. 'obot kedua ginjal orang antara #$- +$ gram. anusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di bela perut atau abdomen. (ada bagian kulit ginjal !korteks& terdapat alat penyaring da yang disebut nefron. Saluran panjang yang berlengkung !tubulus& dikelilingi o pembuluhkalpiler darah. Tubulus yang letaknya dekatbadan malpighi disebut tubulus proksimal. Tubulus yang letaknya jauh dari badan malpighi disebut tub distal. Tubulus proksimal dan tubulus distal dihubungkan oleh lengkun 'agian akhir dari tubulus ginjal adalah saluran !tubulus& pengumpul yang terl pada sumsum ginjal ( /usnadi, #$$0 ).

description

Laporan Fisiologi Hewan UNLAM

Transcript of Fungsi Ginjal (Kualitas Urine)

PERCOBAAN VFUNGSI GINJAL (KUALITAS URINE)I. TUJUAN PERCOBAANTujuan dari praktikum kali ini yaitu menjelaskan fungsi ginjal melalui pemeriksaan warna urine, pemeriksaan kejernihan urine, pemeriksaan pH urine.II. DASAR TEORIFungsi utama ginjal adalah mensekresikan zat-zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogen misalnya ammonia. Selain itu ginjal juga berfungsi mensekresikan zat-zat yang jumlahnya berlebihan misalnya vitamin yang larut dalam air, mempertahankan cairan ekstraselular dengan jalan mengeluarkan air jika berlebihan serta mempertahankan keseimbangan asam dan basa, dan sekresi dari ginjal berupa urin (Radiopoetro, 2004).Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks yang berisi nefron (terdiri dari glomerulus dan kapsul bowman), bagian dalam lagi disebut medulla yang berisi tubulus ginjal. Bagian paling dalam disebut pelvis. Pada bagian medula ginjal manusia dapat pula dilihat adanya piramida yang merupakan bukaan saluran pengumpul. Ginjal dibungkus oleh lapisan jaringan ikat longgar yang disebut kapsula (Jungueira, 2005).Ginjal berperan dalam proses pembentukan urine yang terjadi melalui serangkaian proses, yaitu: penyaringan, penyerapan kembali dan pengumpulan (augmentasi). Ginjal atau buah pinggang manusia berbentuk seperti kacang merah, berwarna keunguan, dan berjumlah dua buah. Bobot kedua ginjal orang dewasa antara 120-150 gram. Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut atau abdomen. Pada bagian kulit ginjal (korteks) terdapat alat penyaring darah yang disebut nefron. Saluran panjang yang berlengkung (tubulus) dikelilingi oleh pembuluh kalpiler darah. Tubulus yang letaknya dekat badan malpighi disebut tubulus proksimal. Tubulus yang letaknya jauh dari badan malpighi disebut tubulus distal. Tubulus proksimal dan tubulus distal dihubungkan oleh lengkung Henle. Bagian akhir dari tubulus ginjal adalah saluran (tubulus) pengumpul yang terletak pada sumsum ginjal (Kusnadi, 2007).Sistem ekskresi merupakan sistem yang berperan dalam proses pembuangan zat-zat yang sudah tidak diperlukan (zat sisa) ataupun zat-zat yang membahayakan bagi tubuh dalam bentuk larutan. Ekskresi terutama berkaitan dengan pengeluaran-pengeluaran senyawa-senyawa nitrogen. Selama proses pencernaan makanan, protein dicernakan menjadi asam amino dan diabsorpsi oleh darah, kemudian diperlukan oleh sel-sel tubuh untuk membentuk protein-protein baru. Mamalia memiliki sepasang ginjal yang terletak dibagian pinggang dibawah peritonium. Urine yang dihasilkan oleh ginjal akan mengalir melewati saluran ureter menuju kantung kemih yang terletak midventral dibawah rektum. Dinding kantung kemih akan berkontraksi secara volunter mendorong urine keluar melalui uretra (Kurniati, 2009).Pembentukan urine dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari dalam tubuh maupun lingkungan, misalnya minum cairan hipotonik dalam jumlah besar, tingkat stress, ketakutan, dan lain-lain. Faktor dari luar tubuh berupa pengaruh suhu lingkungan, topografi, tempat tinggal seseorang. Sekresi dan ekskresi memiliki nilai yang sangat penting dalam proses metabolisme dan kehidupan hewan dan manusia. Tanpa kedua sistem ini pastilah mahluk hidup tidak akan dapat bertahan hidup dan kesintasannya tidak akan terjaga (Yuwono, 2009).Setiap hari tubuh kita menghasilkan kotoran dan zat-zat sisa dari berbagai proses tubuh. Agar tubuh kita tetap sehat dan terbebas dari penyakit, maka kotoran dan zat-zat sisa dalam tubuh kita harus dibuang melalui alat-alat ekskresi. Sistem ekresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sedangkan kebalikan dari sistem ini adalah sistem sekresi yaitu proses pengeluaran zat-zat yang berguna bagi tubuh. Alat-alat ekskresi manusia berupa ginjal, kulit, hati, paru-paru dan colon. Hasil sistem ekskresi dapat dibedakan menjadi : Zat cair yaitu berupa keringat, urine dan cairan empedu, Zat padat yaitu berupa feces, Gas berupa CO2 dan Uap air berupa H2O (Poedjiadi, 2005).Urine atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Namun, ada juga beberapa spesies yang menggunakan urin sebagai sarana komunikasi olfaktori. Urin disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra (Campbell, 2004). Urine atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urineasi. Pengeluaran urine diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Secara umum urine berwarna kuning. Urine encer warna kuning pucat (kuning jernih), urine kental ber-warna kuning pekat, dan urine normal berwarna kuning jernih. Urine yang didiamkan agak lama akan berwarna kuning keruh. Urine berbau khas jika dibiarkan agak lama berbau ammonia. pH urine berkisar antara 4,8 7,5 urine akan menjadi lebih asam jika mengkonsumsi banyak protein,dan urine akan menjadi lebih basa jika mengkonsumsi banyak sayuran. Berat jenis urine 1,002 1,035. Secara kimiawi kandungan zat dalan urine diantaranya adalah sampah nitrogen (ureum, kreatinin dan asam urat), asam hipurat zat sisa pencernaan sayuran dan buah, badan keton zat sisa metabolism lemak, ion-ion elektrolit (Na, Cl, K, Amonium, sulfat, Ca dan Mg), hormon, zat toksin (obat, vitamin dan zat kimia asing), protein, glukosa, sel darah kristal kapur. Volume urine normal per hari adalah 900 1200 ml, volume tersebut dipengaruhi banyak faktor di antaranya suhu, zat-zat diuretika, jumlah air minum, hormon ADH (Antidiuretik), dan emosi. Interpretasi warna urine dapat menggambarkan kondisi kesehatan organ dalam seseorang a. Keruh pada urine disebabkan adanya partikel padat pada urine seperti lemak, atau kristal-kristal mineral.b.Merah muda dan merah. Warna urine seperti ini biasanya disebabkan oleh efek samping obat-obatan dan makanan tertentu seperti bluberi dan gula-gula, warna ini juga bisa digunakan sebagai tanda adanya perdarahan di system urinearia, seperti kanker ginjal, batu ginjal, infeksi ginjal, atau pembengkakkan kelenjar prostat.c.Coklat muda seperti warna air teh, warna ini merupakan indicator adanya kerusakan atau gangguan hati seperti hepatitis atau serosis.

d. Kuning gelap, Warna ini disebabkan banyak mengkonsumsi vitamin B kompleks yang banyak ter-dapat dalam minuman berenergi.(Abdusyakir, 2012).Di antara darah dalam glomerulus dan ruangan berisi cairan dalam kapsula Bowman terdapat tiga lapisan: kapiler selapis sel endotelium pada glomerulus, lapisan lapisan kaya protein sebagai membran dasar, dan selapis sel epitel melapisi dinding kapsula Bowman (podosit). Dengan bantuan tekanan, cairan dalan darah didorong keluar dari glomerulus, melewati ketiga lapisan tersebut dan masuk ke dalam ruangan dalam kapsula Bowman dalam bentuk filtrat glomerular (Jungueira L. C. et al. 2005). Filtrat plasma darah tidak mengandung sel darah ataupun molekul protein yang besar. Protein dalam bentuk molekul kecil dapat ditemukan dalam filtrat ini. Darah manusia melewati ginjal sebanyak 350 kali setiap hari dengan laju 1,2 liter per menit, menghasilkan 125 cc filtrat glomerular per menitnya. Laju penyaringan glomerular ini digunakan untuk tes diagnosa fungsi ginjal (Wulangi, 2007).Tubulus ginjal merupakan lanjutan dari kapsula Bowman. Bagian yang mengalirkan filtrat glomerular dari kapsula Bowman disebut tubulus konvulasi proksimal. Bagian selanjutnya adalah lengkung Henle yang bermuara pada tubulus konvulasi distal . Lengkung Henle diberi nama berdasar penemunya yaitu Friedrich Gustav Jakob Henle di awal tahun 1860-an. Lengkung Henle menjaga gradien osmotik dalam pertukaran lawan arus yang digunakan untuk filtrasi. Sel yang melapisi tubulus memiliki banyak mitokondria yang menghasilkan ATP (Adenosin Tri Phosfat) dan memungkinkan terjadinya transpor aktif untuk menyerap kembali glukosa, asam amino, dan berbagai ion mineral. Sebagian besar air (97.7%) dalam filtrat masuk ke dalam tubulus konvulasi dan tubulus kolektivus melalui osmosis. Cairan mengalir dari tubulus konvulasi distal ke dalam sistem pengumpul yang terdiri dari tubulus penghubung, tubulus kolektivus kortikal, tubulus kloektivus medularis. Cairan menjadi makin kental di sepanjang tubulus dan saluran untuk membentuk urin, yang kemudian dibawa ke kandung kemih melewati ureter (Wulangi, 2007).

III.WAKTU DAN TEMPATPraktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 10 April 2015 pukul 14.00-16.00 WITA, bertempat di Laboratorium Dasar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.IV.ALAT DAN BAHANAlat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah scalpel, pinset, bak parafin, jarum pentul, & kertas lakmus.Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah urineV.PROSEDUR KERJAMahasiswa

Sebagai praktikan dan naracoba harus siap dan meguasai langkah-langkah pemeriksaan Disiapkan seluruh peralatan dan bahan yang dibutuhkan Dilakukan percobaan dengan seksama Dicatat semua hasil pengamatan dan ditabulasikan menjadi data kelompok Diminta persetujuan asistenHasil

Pemeriksaan urine :1. Mengamati warna urineUrine

Dimasukkan kedalam tabung reaksi. Dicari arah datangnya cahaya dan diamati dengan agak memiringkan tabung Dinyatakan warna urine dengan tidak berwarna, kuning muda, kuning tua, kuning bercampur merah, merah, coklat kehijauan, atau putih seperti susu.Hasil

1. Mengamati kejernihan urineUrine

Dilakukan seperti menguji warna urine Dinyatakan kejernihan urine sebagi berikut : jernih, agak keruh, keruh atau sangat keruh.Hasil

1. Pemeriksaan pH urineKertas lakmus merah dan biru

Dicelupkan kedalamUrine

Diperiksa dan diperhatikan reaksinya (apakah asam atau basa)Hasil

VI.HASIL DAN PEMBAHASAAN6.1HasilTabel 1. Data Pemeriksaan Warna urine, Keasaman urine dan Kejernihan urineKode SampelWarna UrinepH UrineKejernihan UrineFoto

A

Kuning Muda

7

Jernih

B

Kuning Tua

6

Jernih

C

Kuning Kecoklatan

6

Jernih

D

Kuning

6

Jernih

EKuning Tua

7

Jernih

F

Kuning Muda

7

Jernih

G

Kuning Muda

5

Jernih

6.2PembahasaanStruktur GinjalAlat pengeluaran (ekskresi) utama pada manusia adalah ginjal. Ginjal atau buah pinggang manusia berbentuk seperti kacang merah, berwarna keunguan, dan berjumlah dua buah. Bobot kedua ginjal orang dewasa antara 120-150 gram. Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut atau abdomen. Gambar. Struktur ginjalDi bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar suprarenal). Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh tulang rusuk ke sebelas dan dua belas. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam goncangan. Pada bagian kulit ginjal (korteks) terdapat alat penyaring darah yang disebut nefron. Saluran panjang yang berlengkung (tubulus) dikelilingi oleh pembuluh kalpiler darah. Tubulus yang letaknya dekat badan malpighi disebut tubulus proximal. Tubulus yang letaknya jauh dari badan malpighi disebut tubulus distal. Tubulus proximal dan tubulus distal dihubungkan oleh lengkung Henle. Tempat lengkung Henle bersinggungan dengan arteri aferen disebut apatarus juxtaglomerular, mengandung macula densa dan sel juxtaglomerular. Sel juxtaglomerular adalah tempat terjadinya sintesis dan sekresi renin. Cairan menjadi makin kental disepanjang tubulus dan saluran untuk membentuk urin, yang kemudian dibaw ke kandung kemih melewati ureter. Lengkung Henle ini berupa pembuluh menyerupai leher angsa yang turun ke arah medula ginjal, kemudian naik lagi menuju korteks ginjal. Bagian akhir dari tubulus ginjal adalah saluran (tubulus) pengumpul yang terletak pada sum-sum ginjal.Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian lebih dalam lagi disebut medulla (sum-sum ginjal). Bagian paling dalam disebut pelvis (rongga ginjal), pada bagian medulla ginjal manusia dapat pula dilihat adanya piramida yang merupakan bukan saluran pengumpul. Ginjal dibungkus oleh lapisan jaringan ikat longgar yang disebut kapsul. Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring yang disebut korpuskula atau badan mal[ighi yang dilanjutkan oleh saluran-saluran tubulus.Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah yang disebut glomerulus yang berada dalam kapsul Boeman. Setiap glomerulus mendapat aliran darah dari arteri aferen. Dinding kapiler dari glomerulus memiliki pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan. Darah dapat disaring melalui dinding epitelium tipis yang berpori dari glomerullus dan kapsul Bowman karena adanya tekanan dari darah yang mendorong plasma darah. Filtrat yang dihasilkan akan masuk kedalam tubulus ginjal. Darah yang telah tersaring akan meninggalkan ginjal lewat arteri eferen.Fungsi GinjalFungsi ginjal berperan dalam pembentukan urine yang terjadi melalui serangkaian proses, yaitu : penyaringan, penyerapan kembali dan pengumpulan (agumentasi).1. Penyaringan (Filtrasi)Proses pembentukan urine diawali dengan penyaringan darah yang terjadi di kapiler glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori (podosit), tekanan dan permeabilitas yang tinggi pada glomerulus mempermudah proses penyaringan. Selain penyaringan, di glomerulus juga terjadi penyerapan kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalam plasma darah, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat, dan urea dapat melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan. Hasi penyaringan di glomerulus disebut filtrat glomerolus atau urine primer, mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam lainnya.

2. Penyerapan kembali (reabsorbsi)Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urine primer akan diserap kembali di tubulus kontrortus proksimal, sedangkan di tubulus kontortus distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea. Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam amino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifa racun bertambah, misalnya urea.

3. AugmentasiAugmentasi adalah proses penambahan za sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus kontortus distal. Dari tubulus-tubulus ginjal, urin akan menuju rongga ginjal, selanjutnya menuju kantong kemih melalui saluran ginjal. Urin akan keluar melalui uretra.Urine atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urineasi. Pengeluaran urine diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh.Secara umum urine berwarna kuning. Pengeluaran urine diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Unsur-unsur normal urine yang terkandung antara lain:1. Kreatinin dan kreatin (kreatinin : produk pemecahan kreatin), normalnya 20-26 mg/kg pada laki-laki, dan 14-22 mg/kg pada perempuan.2. Asam urat, adalah hasil akhir terpenting oksidasi purine dalam tubuh. Asam urat sangat sukar larut dalam air, tetapi mengendap membentuk garam-garam yang larut dengan alkali. Pengeluaran asam urat meningkat pada penderita leukimia, penyakit hati berat.3. Asam amino: hanya sedikit dalam urine. Pada penderita penyakit hati yang lanjut karena keracunan, maka jumlah asam amino yang diekskresikan meningkat.4. Klorida (terutama NaCl), pengeluarannya tergantung dari masukan.5. Sulfur, berasal dari protein yang mengandung sulfur pada makanan.6. Fosfat di urine adalah gabungan dari natrium dan kalium fosfat, berasal dari makanan yang mengandung protein berikatan denagn fosfat.7. Oksalat dalam urine rendah. Pada penderita hiperoksaluria jumlah oksalat relatif tinggi.8. Mineral: Na, Ca, K, Mg ada sedikit dalam urine.Pada hasil pengamatan pemeriksaan urine ditemukan bahwa warna urine normal bewarna kuning, dari hasil data semua praktikan memiliki warna urine kuning, dan pH yang bervariasi dari sampel A sampai G berkisar 5 sampai 7, pada pH urine yang normal berkisar dari 5 sampai 7,5 dari semua sampel didapat pada sampel G dengan pH 5 (asam) dari ph ini dapat diketahui bahwa keadaan urine pada saat itu dalam keadaan asam, banyak faktor yang meyebabkan pH urine menjadi asam salah satunya adalah faktor makan-makanan yang bersifat asam dan kurangnya penyerapan kembali (reabsorbsi) sehingga asam akan tercampur dengan urea menjadi urine primer dan siap menjadi urine sekunder dikeluarkan melalui uretra dalam keadaan pH yang asam.VII.KESIMPULAN7.1KesimpulanKesimpulan yang didapat dari praktikum tentang fungsi urine (kualitas urine ini adalah sebagai berikut :1. Ginjal berperan dalam proses pembentukan urine yang terjadi melalui serangkaian proses yaitu penyaringan (filtrasi), penyerapan kembali (reabsorbsi), dan augmentasi.2. Urine normal berwarna kuning jernih atau kuning kecoklatan yang mengandung zat warna urochrom.3. Kejernihan urine urine normal kisaran kuning jernih dan urine yang normal pH berkisar dari 5 sampai 7,5.4. Hasil pemeriksaan urine A, B, C, D, E, F, & G didapat warna urine normal, kejernihan normal dan pH urine ini normal.

DAFTAR PUSTAKAAbdusyakir, I. 2012. Ekskresi (Pemeriksaan Urine)http://iyusabdusyakir.wordpress.com/page/4/Diakses pada tanggal 25 Maret 2014Campbell, N.A, Jane B.C, dan Lawrence G.M. 2004. Biologi. Jilid III 2nd edition. Penerbit Erlangga : Jakarta.Jungueira L. C & Mescher A.L. 2005. Histologi Dasar. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta.Kurniati, T. 2009. Zoologi Vertebrata. Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati: Bandung. Kusnadi. 2007. Biologi Umum. Piranti: Jakarta.Yuwono, Edy. 2009. Fisiologi Hewan I. Depertemen Pendidikan Nasional, Universitas Jenderal Soedirman, Fakultas Biologi : Purwokerto.Poedjiadi. A. & Suryati. 2005. Dasar-Dasar Biokimia. UI-Press: Jakarta.Wulangi, K. 2007. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.