Format Pengkajian Keperawatan Gerontik

14
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK 1. Data Biografi Nama : Tn. A Jenis kelamin : Laki-laki Tempat dan tanggal lahir : Surabaya, 21 Januari 1949 Pendidikan terakhir : SD Agama : Islam Status perkawinan : Duda Tinggi badan atau berat badan : 157 cm, 46 kg Penampilan umum : Cukup baik, tubuh kurus, lemah Alamat : Jl. Makmur Penganten Ali Jakarta Timur Orang yang mudah dihubungi : Ibu R Hubungan dengan klien : Anak Alamat dan telepon : Jl. Makmur Penganten Ali Jakarta Timur Diagnosa medis : TB Paru 2. Status Kesehatan Saat ini Klien mengatakan pernafasannya mulai mengalami penurunan dan gangguan-gangguan kurang lebih 3 tahun yang lalu. Klien mengatakan tidak menderita penyakit lain, klien merasa dirinya sehat-sehat saja. Namun klien mengalami sedikit gangguan pada pernafasannya, klien merasakan batuk yang tak kunjung reda dan pula sesak nafas serta nyeri dada yang dirasakan sangat mengganggu aktivitasnya.

description

Biografi Aburizal Bakrie – Pengusaha dan Politisi IndonesiaNama Aburizal Bakrie atau Ical sering dikaitkan dengan kasus Lumpur lapindo yang merendam berbagai wilayah di Porong, Sidoarjo mulai dari Mei 2006 hingga sekarang. Bakrie disebut-sebut sebagai orang yang harus bertanggung jawab terhadap bencana alam dan sosial tersebut.Sebenarnya siapa sih Aburizal Bakrie ini. Kok sampai membikin heboh bumi pertiwi. Disini saya akan menuliskan Biografi Aburizal Bakrie atau Ical yang saya tulis ulang dari blog tetangga.Biografi Aburizal BakrieAburizal Bakrie atau Ical dilahirkan pada tanggal 15 November 1946 di Jakarta. Ical adalah anak pertama dari empat bersaudara anak dari seorang pebisnis Achmad Bakrie. Achmad Bakrie adalah pendiri kelompok usaha Bakrie yang sudah terkenal menjadi konglomerat sejak dulu.Beruntung Ical terlahir sebagai anak sulung dalam keluarga konglomerat yang membuat pola berfikirnya adalah pola pikir pebisnis sehingga setelah lulus kuliah dari Teknik Elektro ITB pada tahun 1973, ia tak perlu repot-repot lagi mencari pekerjaan dan langsung bergabung membantu usaha sang ayah di group Bakrie.Aburizal di daulat sebagai pemimpin usaha grup Bakrie selama periode 1992 hingga 2004. Selain mengurusi usahanya, Aburizal Bakrie juga aktif dalam organisasi pengusaha seperti menjadi Ketua Kadin (Kamar Dagang Indonesia) selama dua kali yaitu mulai tahun 1994 hingga 2004. Dari keaktifannya di Kadin ini, Ical lantas mengenal perpolitikan dan dekat dengan orang pemerintahan.Tahun 2004 adalah tahun titik balik bagi Aburizal Bakrie. Di tahun ini ia ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Kabinet Indonesia Bersatu periode 2004 hingga 2009 serta juga terpilih sebagai Menteri Koordinator Perekonomian di kabinet ini juga.Hal ini membuat dirinya tertarik terjun kedunia politik. Aburizal Bakrie kemudian menyatakan diri mundur dari mengurusi bisnis grup Bakrie. Ical kemudian dipilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Yusuf Kala untuk periode 2009-2010. Ical sangat konsentrasi dalam mengurusi Golkar, waktu dan energinya tercurah untuk itu. Bahkan iapun rela berkorban 1 triliun untuk disumbangkan ke Partai Golkar. Usut punya usut ternyata Ical ingin dicalonkan sebagai Capres tunggal oleh partai Golkar untuk pemilihan presiden 2014.Aburizal Bakrie pernah menduduki peringkat pertama sebagai orang terkaya di Indonesia pada tahun 2007 berdasarkan ulasan majalah Forbes Asia. Ini dikarenakan saat itu nilai barang komoditas seperti pertambangan dan perkebunan yang memang menjadi kekuatan utama bisnis Bakrie Group sedang naik-naiknya. Kekayaan Aburizal Bakrie dan Bakrie group pun diperkirakan melonjak lima kali lipat. Mengalahkan orang nomor satu di Indonesia sebelumnya yaitu bos Group Raja Garuda Mas, Sukanto Tanoko.Padahal saat krisis moneter, perusahaan bakrie group sempat hampir colaps karena tak kuat diguncang badai krismon.Keberuntungan tersebut terjadi karena ada dua hal yang sedang terjadi bersamaan yaitu harga komoditas yang sedang naik dan serbuan investor asing ke pasar Asia Pasifik. Bursa Saham Indonesia pun saat itu sedang tumbuh hingga 52%.Menurut Dradjad Wibowo, seorang pakar ekonomi, Bakrie group mengalami perkembnagan hingga lima kali lipat dikarenakan hal-hal berikut :· Kepiawaian membaca pasar dan mencuri peluang dari pesaingnya· Keberuntungan· Kedekatan dengan kelompok penguasa· KemujuranKeluarga Aburizal BakrieAburizal Bakrie mempunyai tiga adik yaitu sebagai berikut :· Roosmania Odi Bakrie, menikah dengan Bangun Sarwito Kusmulyono· Indra Usmansyah Bakrie, menikah dengan Gaby Djorgie· Nirwan Dermawan Bakrie, menikah dengan Indira (Ike)Aburizal menikah dengan Tatty Murnitriati dan dikaruniai tiga anak sebagai berikut:· Anindya Novyan Bakrie, menikah dengan Firdani Saugi· Anindhita Anestya Bakrie, menikah den

Transcript of Format Pengkajian Keperawatan Gerontik

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK

1. Data BiografiNama: Tn. AJenis kelamin: Laki-lakiTempat dan tanggal lahir: Surabaya, 21 Januari 1949Pendidikan terakhir: SDAgama: IslamStatus perkawinan: DudaTinggi badan atau berat badan: 157 cm, 46 kgPenampilan umum: Cukup baik, tubuh kurus, lemahAlamat: Jl. Makmur Penganten Ali Jakarta TimurOrang yang mudah dihubungi: Ibu RHubungan dengan klien: AnakAlamat dan telepon: Jl. Makmur Penganten Ali Jakarta Timur Diagnosa medis: TB Paru2. Status Kesehatan Saat iniKlien mengatakan pernafasannya mulai mengalami penurunan dan gangguan-gangguan kurang lebih 3 tahun yang lalu. Klien mengatakan tidak menderita penyakit lain, klien merasa dirinya sehat-sehat saja. Namun klien mengalami sedikit gangguan pada pernafasannya, klien merasakan batuk yang tak kunjung reda dan pula sesak nafas serta nyeri dada yang dirasakan sangat mengganggu aktivitasnya. Provokative/Paliative: Batuk disertai dahak dan terkadang juga darah, serta sesak nafas dan nyeri dada. Quality/Quantity: Batuk, sesak nafas dan nyeri dada dirasakan sangat mengganggu aktivitasnya, dan sudah cukup lama klien mengalami keluhan-keluhan tersebut. Region: Nyeri dada yang klien rasakan menyebar disekitar dada, nyeri tersebut dirasakan setelah klien batuk-batuk dan juga disertai dengan sesak nafas. Severity scale: Bila batuk, sesak nafas dan nyeri dada itu timbul klien mengatakan sulit tidur. Timming: ketika ada rangasan yang mempengaruhi pernafasan klien atau setelah klien melakukan pekerjaan yang cukup berat danwaktu yang lama. Obat-obatan: Dokter memberikan resep obat berupa obat batuk dan juga obat untuk membantu mengurangi sesak dan nyeri dada serta memberikan expectorant untuk memudahkan mengeluarkan lendir atau dahak klien yang diminum 3xsehari. Status imunisasi: lengkap Alergi (obat-obatan/makanan/faktor lingkungan) seperti debu dan cuaca yang tidak menentu. Penyakit yang diderita : TB Paru

3. Riwayat Kesehatan Terdahulu

4. Riwayat Kesehatan Keluarga

5. Pemeriksaan Fisik (Tinjauan Sistem) Keadaan umum: Kurang baikTB : 157 cmBB : 46 kg Tingkat kesadaran: cukup baik (compos mentis) Skala koma gaslow: baik (15) Tanda-tanda vital:TD : TD : 110/60 mmHgN : 107 x/menitRR : 27 x/menitS : 39 C Sistem kardiovaskuler : Inspeksi : keadaan umum terlihat baik.Palpasi : tidak ada pelebaran pembuluh darah dan pembesaran jantung.Perkusi : tidak ada suara redup, pekak atau suara abnormal lain.Auskultasi : tekanan darah klien mengalami penurunan (hipotensi), nadi klien cepat. Sistem pernafasan : Inspeksi : dada kanan dan kiri terlihat simetris, pergerakan otot dada (+)Palpasi : tidak ada perbesaran abnormal.Perkusi : suara paru kanan dan kiri sama dan seimbangAuskultasi : frekuensi nafas cepat, irama nafas cepat, bunyi nafas tidak normal saat di auskultasi terdengar suara Ronchi (+). Sistem integument : warna kulit normal, turgor kulit baik, (lecet, bercak, bengkak) pada kulit tidak ada. Sistem perkemihan : tidak ada masalah dalam sistem perkemihan, klien mengatakan biasa BAK di kamarb mandi dengan frekuensi 3-4 x/hari dan ngompol (-). Sistem muskuloskeletal : range of Motion : penuh, keseimbangan : stabil, menggenggam (tangan kanan dan kiri) : lemah, kekuatan otot (kanan, kiri) : lemah, dan tidak ada kelainan tulang. Sistem Endokrin : tidak ada masalah dalam sistem endokrin, klien mengatakan tidak menderita kencing manis dan saat dilakukan palpasi tidak ada pembesaran kelenjar. Sistem immune : tidak ada masalah dalam sistem immune, klien mengatakan klien di imunisasi lengkap. Sistem gastrointestinal : peristaltik usus ada tapi kurang terdengar atau kurang terdeteksi. Klien mengatakan tidak nafsu makan sehingga klien mengalami penurunan berat badan dari 57 kg menjadi 47 kg. Sistem reproduksi : tidak ada masalah dalam sistem reproduksi. Sistem persyarafan : tidak masalah dalam sistem persyarafan. Klien mengatakan status mental klien baik, emosi klien stabil dan respon klien terhadap pembicaraan (+) dengan bicara yang normal dan jelas serta interpretasi klien terhadap lawan bicara cukup baik. Keadaan mata klien normal dan kemampuan pendengaran klien cukup baik.

6. Pengkajian Psikososial Riwayat PekerjaanPekerjaan saat ini: PensiunPekerjaan sebelumnya: Pekerja pabrik asbesSumber-sumber pendapatan: Dari hasil pemberian anakKecukupan terhadap kebutuhan: Cukup terpenuhi Riwayat Lingkungan Hidup Klien tinggal di rumah pribadi anaknya bersama anaknya, menantunya dan juga 3 orang cucunya. Jumlah kamar dalam rumah tersebut berjumlah 4 kamar, kondisi kamar cukup baik, peralatan tertata rapi, kondisi tempat tidur cukup baik. Namun pertukaran udara dan cahaya matahari dalam kamar Tn.A kurang. Tingkat kenyamanan dan privacy klien cukup terjamin. Tetangga Tn.A yang terdekat dari rumahnya ialah Ibu S. Riwayat RekreasiKlien memiliki hobi membaca koran dan membuat kaligrafi. Klien mengatakan pernah menjadi anggota pengurus RT dan masjid di dekat rumahnya. Klien juga mengatakan ia dan keluarganya sering melakukan perjalanan rekreasi ke daerah pegunungan dan pantai. Klien mengatakan sangat senang ketika dirinya berekreasi bersama keluarga karena denga begitu klien merasa masih diperhatikan dan dihargai oleh keluarganya. Sistem PendukungDi dekat rumah klien terdapat seorang dokter yang memang kenal dengan keluarga klien. Terkadang keluarga klien meminta tolong kepada dokter tersebut untuk memeriksa kondisi Tn.A. adapun jarak rumah dokter tersebut dengan rumah klien hanya berjarak 5 km. Rumah klien tidak jauh dr R.S Pasar Rebo yang berjarak sekitar 500 km dari rumahnya. Selain itu juga terdapat klinik Sejahtera di dekat rumah klien yang berjarak sekitar 50 km. Keluarga masih kurang memperhatikan kondisi klien dikarenakan kesibukan mereka bekerja di luar rumah. Namun keluarga tetap membantu mengawasi kesehatan klien. Identifikasi Masalah EmosionalPertanyaan Tahap I Apakah klien mengalami sukar tidur ? ya Apakah klien sering merasa gelisah ? ya Apakah klien sering murung atau menangis sendiri ? tidak Apakah kien sering was-was atau kuatir ? yaPetanyaan Tahap 2 Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan ? ya Ada masalah atau banyak pikiran ? tidak Ada gangguan/masalah dengan anggota keluarga ? tidak Menggunakan obat tidur/penenang atas anjuran dokter? tidak Cenderung mengurung diri ? tidak MASALAH EMOSIONAL POSITIF (+)7. Pengkajian SpiritualBiasanya klien melaksanakan kewajibannya sebagai hamba Allah yang beragama islam, klien melaksanakan sholat lima waktu secara rutin dan mengaji atau terkadang muhasabah diri untuk menghilangkan pikiran-pikiran negatifnya dan untuk membantu menenangkan dirinya akibat dari respon stres yang ditimbulkan karena penyakit yang klien derita.

8. Pengkajian Fungsional/Aktivitas Hidup Sehari-hari (berdasarkan Katz Indeks, disimpulkan skore)Aktifitas 01234

Mandi

Berpakaian

Melakukan eliminasi

Pergerakan

Kontrol terhadap eliminasi

Makan

Kemampuan perawatan diri:Skor:0 = mandiri, 1 = dibantu sebagian, 2 = perlu bantuan orang lain, 3 = perlu bantuan orang lain dan alat, 4 = tergantung/ tidak mampu.

Bathing (mandi/personal hygiene) : MandiriBantuan hanya satu bagian mandi (seperti punggung atau ekstremitas yang tidak mampu) atau mandi sendiri sepenuhnya.

Dressing (berpakaian) : MandiriMengambil baju dari lemari, memakai pakaian, mengancing atau mengikat pakaian.

Toileting (melakukan eliminasi) : MandiriMasuk dan keluar dari kamar kecil, membersihkan genitalia sendiri.

Transfering (pergerakan) : MandiriBerpindah ked an dari tempat tidur untuk duduk, bangkit dari kursi sendiri.

Continence (kontrol terhadap eliminasi) : MandiriBerkemih dan defekasi seluruhnya dikontrol sendiri.

Feeding (makan) : MandiriMengambil makanan dari piring dan menyuapinya sendiri.

9. Pengkajian Status Mental Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakn short Portable Mental Status Questioner (SPSMQ) Short potable mental status questionaire (SPMSQ) : didapatkan skore 10, fungsi intelektual klien utuh. Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan MMSE (Mini Mental Status Exam) Mini mental state exam (MMSE) : didapatkan skore 25, aspek kognitif dari fungsi mental klien dalam keadaan baik.

10. Psikologis Persepsi klien terhadap penyakit cukup baik, karena klien merasa wajar karena umurnya sudah tua. Konsep diri klien baik, karena klien mampu memandang dirinya secara positif dan mau bekerja sama dengan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan yang klien alami. Emosi cukup baik (stabil). Kemampuan adaptasi klien adaptasi klien cukup baik karena klien masih suka berkumpul dengan teman-teman sebayanya disekitar rumah klien. Mekanisme pertahanan diri : klien mengatakan senang tinggal di rumah anaknya dibanding klien harus tinggal di panti, karena dengan tinggal di rumah anaknya tersebut klien merasa masih diperhatikan, dihargai dan dicintai oleh keluarganya. Apabila ada masalah klien melakukannya dengan cara pemecahan masalah yang sebelumnya dibicarakan dengan keluarga klien.

11. Pemeriksaan PenunjangLaboratorium: melakukan pemeriksaan darah lengkap khususnya leukosit klien meningkat.Radiologi: melakukan pemeriksaan rontgen dada untuk melihat perkijuan yang ada pada paru-paru klienEKG: -USG: -CT-Scan: -

Analisa Data

No.DataMasalahPenyebab

1.Ds : Klien mengeluh kepada perawat bahwa sudah 3 minggu mengalami batuk disertai dahak dan darah, sesak napas dan nyeri dada.Do : TD : 110/60 mmHg Suhu 39 C RR : 27 x/menit N : 107 x/menit. Saat di auskultasi terdengar suara Ronchi (+). Bersihan jalan napas tidak efektif.Penumpukan sekret kental atau sekret darah.

2.Ds : Klien mengeluh kepada perawat bahwa sudah 3 minggu mengalami batuk disertai dahak dan darah, sesak napas dan nyeri dada.

Do : Klien terlihat lemah, lemas dan keadaan postur tubuh klien yang tampak terangkat kedua bahunya. TD : 110/60 mmHg Suhu 39 C RR : 27 x/menit N : 107 x/menit. Saat di auskultasi terdengar suara Ronchi (+).Dt : Nilai AGD Tanda-tanda sianosis

Gangguan atau Kerusakan pertukaran gas.Kerusakan membran alveolar-kapiler.

3.Ds : Klien mengatakan tidak nafsu makan sehingga klien mengalami penurunan berat badan dari 57 kg menjadi 47 kg. Klien mengeluh kepada perawat bahwa sudah 3 minggu mengalami batuk disertai dahak dan darah, sesak napas dan nyeri dada.

Do : TD : 110/60 mmHg Klien terlihat lemah. Klien tampak lemas. Klien terlihat agak kurus. Konjungtiva klien terlihat pucat,. Mukosa bibir telihat pucat. BB : 47 kg TB : 157 cmDt : Nilai Hb Bising usus Pemeriksaan Serum Albumin IMT LLANutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.Sering batuk atau produksi sputum meningkat.

4.Ds : Klien juga mengatakan bahwa setiap malam klien selalu berkeringat walaupun klien tidak melakukan kegiatan yang berat. Klien mengatakan mengalami demam.

Do : TD : 110/60 mmHg Suhu 39 C RR : 27 x/menit N : 107 x/menit. Leukosit : 11.000 mg/dLDt : Tanda-tanda infeksi Pemeriksaan rontgen dada Ada tidaknya perkijuan pada paruResiko tinggi terjadinya infeksi dan penyebaran infeksi.Penurunan imunitas, kurang pengetahuan untuk menghindari pemajanan patogen.

5.Ds : Klien bertanya kepada perawat mengapa keluhan-keluhan yang ia rasakan tidak kunjung menghilang. Klien mengatakan apa yag menyebabkan klien seperti itu.Do : -Kurang pengetahuan mengenai kondisi, aturan tindakan dan pencegahan serta pengobatan.Tidak akurat dan tidak lengkap informasi yang ada.

B. Diagnosa KeperawatanAdapun diagnosa keperawatan yang mungkin muncul, antara lain:1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sekret kental atau sekret darah.2. Gangguan atau Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan kerusakan membran alveolar-kapiler.3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan sering batuk atau produksi sputum meningkat.4. Resiko tinggi terjadinya infeksi dan penyebaran infeksi berhubungan dengan kurang pengetahuan untuk menghindari pemajanan patogen.5. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, aturan tindakan dan pencegahan serta pengobatan berhubungan dengan tidak akurat dan tidak lengkap informasi yang ada.