Pengkajian Gerontik PSTW p. Tri

23
ASUHAN KEPERAWATAN TN. S DENGAN MASALAH DEPRESI DI PSTW UNIT BUDI LUHUR WISMA DAHLIA Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gerontik Semester 4 Prodi DIV Keperawatan Disusun Oleh : Distia Taravella P07120213013 Eka Rini Susanti P07120213014 Nuraini Maghfuroh P07120213028 Yoka Rahmawan PD P07120213040 Shilmah Wahyuningsih P07120213041 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

description

a

Transcript of Pengkajian Gerontik PSTW p. Tri

ASUHAN KEPERAWATAN TN. S DENGAN MASALAH DEPRESI DI PSTW UNIT BUDI LUHUR WISMA DAHLIADisusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gerontik

Semester 4 Prodi DIV Keperawatan

Disusun Oleh :

Distia Taravella

P07120213013

Eka Rini Susanti

P07120213014Nuraini Maghfuroh

P07120213028

Yoka Rahmawan PD

P07120213040

Shilmah WahyuningsihP07120213041KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA

JURUSAN KEPERAWATAN

2015

BAB I

PENDAHULUANA. Latar BelakangPanti Sosial Tresna Werdha (PSTW) merupakan salah satu lembaga yang memberikan pelayanan sosial bagi lansia yang dimiliki oleh pemerintah daerah. Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Unit Budi Luhur berada di desa Kasongan, kecamatan Bangun Jiwo, kabupaten Bantul. PSTW ini mempunyai tugas memberikan bimbingan dan pelayanan bagi usia lanjut terlantar agar dapat hidup secara baik dan terawat dalam kehidupan masyarakat yang baik yang berada di dalam maupun di luar panti.PSTW sebagai lembaga pelayanan sosial lanjut usia berbasis panti yang dimiliki pemerintah dan memiliki berbagai sumber daya perlu mengembangkan diri menjadi institusi yang progresif dan terbuka untuk mengantisipasi dan merespon kebutuhan lanjut usia yang terus meningkat. PSTW Yogyakarta sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor : 6 Tahun 2008 Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 44 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Dinas Sosial Prov. DIY, yang memberikan pelayanan kesejahteraan sosial kepada lanjut usia. PSTW Yogyakarta diharapkan mampu mengembangkan komitmen dan kompentensinya dalam memberikan pelayanan sosial yang terstandarisasi dengan mengacu kepada Kepmen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Nomor 193/Menkes Kesos /III/2000 tentang Standarisasi Panti Sosial, yang telah direvisi dengan Kepmen Sosial RI Nomor 50/Huk/2004, sekaligus mengakomodasi potensi lokal di daerah.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mengetahui bagaimana ASKEP pada lansia di PSTW unit Budi Luhur2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui bagaimana pengkajian kepada lansia.

b. Mengetahui apa saja diagnosa yang muncul pada lansia.

c. Mengetahui apa rencana tindakan sesuai dengan diagnosa pasien.C. Rumusan masalah

1. Bagaimana pengkajian tentang lansia di PSTW?

2. Apa saja diagnosa yang ada pada lansia?

3. Bagaimana rencana tindakan sesuai dengan diagnosa yang dibuat?BAB IIISII. PENGKAJIANA. Data Biografi

1. Nama:Tn. S2. Jenis kelamin:Laki-laki3. Golongan darah:A 4. Tempat & tanggal lahir:Bantul, 10 April 19515. Pendidikan terakhir:SLTA6. Agama:Islam

7. Status perkawinan:Duda 8. Tinggi badan/berat badan:166 cm 70 kg

9. Penampilan:Rapi, menggunakan topi. 10. Alamat:Genem, Sewon Bantul11. Orang yang mudah dihubungi:Tidak ada12. Alamat & telepon wali:Tidak ada.B. Genogram

Keterangan:

: laki-laki

: meninggal

: perempuan

: klien

: menikah

: bercerai

C. Riwayat Pekerjaan

Tn.S mengatakan bahwa dulunya bekerja sebagai petani, dan pernah menjadi satpam. Tn.S mengatakan bahwa pendapatannya cukup untuk kebutuhan sehari-harinya. Tahun 2013 beliau memilih untuk berhenti bekerja, menjual rumahnya, lalu mendaftarkan diri sendiri ke PSTW unit Budi Luhur. Tn.S mengatakan bahwa sempat menjadi kepala dusun selama 20 tahun.

D. Riwayat Lingkungan Hidup

Tn.S mengatakan bahwa dulu dia tinggal bersama istri pertamanya dan memiliki 2 anak, namun beliau bercerai dengan istrinya karena menikah lagi dengan seorang wanita dan hak asuh anak diambil oleh istri. Tn.S mengatakan pernah menikah yang ke-2 dan memiliki seorang anak, namun istrinya meninggal dan anaknya diasuh oleh istri pertamanya. Tn. S mengatakan tinggal di lingkungan yang padat penduduk bersama istri ke-2 sebelum meninggal.

E. Riwayat Rekreasi

Tn.S mengatakan bahwa semenjak tinggal di PSTW, beliau gemar dengan kegiatan dendang ria yaitu acara menyanyi bersama seluruh penghuni PSTW di aula. Tn.S juga mengatakan bahwa kegiatan rekreasi di PSTW merupakan rekreasi religi setiap 2x dalam 1 tahun.F. Deskripsi Kekhususan

Tn.S mengatakan bahwa kegiatan rohani di PSTW untuk yang beragama Kristen/katolik adalah hari senin dan kamis. Tn.S juga mengatakan bahwa mengikuti pendampingan ketrampilan yaitu menjahit.G. Status Kesehatan

1. Status kesehatan umum selama setahun yang lalu: Tidak ada2. Status kesehatan umum selama 5 tahun yang lalu : DM dan Hipertensi3. Keluhan utama : Tidak ada4. Pemahaman dan penatalaksanaan masalah kesehatan : Tn.S mengatakan bahwa semenjak di PSTW beliau sering mendapatkan penkes mengenai DM dan hipertensi. Saat ditanya, beliau mampu menjelaskan pengertian dan cara mencegah agar penyakitnya tidak semakin berat, beliau juga sudah menerapkan pencegahannya yaitu dengan cara olahraga teratur, menghindari garam dan perbanyak konsumsi sayur.5. Obat-obatan : Tidak ada6. Alergi (catatan agen dan reaksi spesifik)

a. Obat-obatan:tidak adab. Makanan:bandeng, teri dan telur asinc. Faktor lingkungan:tidak ada7. Penyakit yang diderita

( ) Hipertensi ( ) Rheumatoid ( ) Asthma ( ) Dimensia

Lain-lain : DMH. Aktivitas Hidup Sehari-hari (ADL)

1. Oksigenasi:Tn.S mengatakan tidak ada gangguan oksigenasi.

2. Cairan & elektrolit:

Tn. S mengatakan minum air putih setelah bangun tidur segelas, kemudian setelah olah raga pagi minum lagi sekitar 2 gelas. Tn. S mempunyai kebiasaan minum teh disore hari. Untuk malam hari Tn. S minum saat haus saja kurang lebih satu gelas. Dalam sehari Tn. S minum sebanyak 7 gelas. 3. Nutrisi:Tn. S mengatakan makan sesuai jadwal yaitu pagi pukul 06:30 WIB, siang pukul 11:30 WIB dan sore 16:00 WIB.

4. Eliminasi:

Tn. S mengatakan tidak ada masalah dalam eliminasi, baik eliminasi fekal maupun eliminasi urine. Tn. S BAK kurang lebih 4-5 kali sehari, dengan warna urine kuning jernih bau khas amoniak, sedangkan untuk BAB 2 kali sehari dengan konsistensi lembek.

5. Aktivitas:

Tn. S mengatakan aktivitas di PSTW Budi Luhur sudah diatur sesuai jadwal. Tn. S juga mengatakan bahwa dia aktif mengikuti kegiatan sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Kegiatan di PSTW tersebut meliputi olah raga, dendang ria, keterampilan, bimbingan psikologis, bimbingan keagamaan, bersih kamar dll.

6. Istirahat & tidur:

Jika ada waktu luang Tn. S mengatakan lebih sering digunakan untuk berinteraksi dengan penghuni wisma yang lain, atau dengan praktikan maupun petugas kesehatan yang ada di PSTW Budi Luhur tersebut. Untuk pola tidur Tn. S mengatakan tidak mempunyai kebiasaan tidur siang. Sedangkan untuk tidur saat malam hari mulai pukul 21:00-04:00 WIB. Tn. S mengatakan tidak menggunakan obat tidur.

7. Personal hygiene:

Tn. S mengatakan sebelum melaksanakan shalat subuh dia gosok gigi, kemudian setelah olah raga pagi Tn. S mandi, selain mandi di pagi hari Tn. S juga mandi sore hari.

8. Seksual:

Tn. S mengatakan tidak mempunyai istri, istrinya meninggal pada tahun 1994.9. Rekreasi:

Tn. S mengatakan ada kegiatan rekreasi yang dilaksanakan oleh PSTW Budi Luhur. Satu tahun 2x, tahun ini alan dilaksanakan wisata religi di Masjid Agung Semarang.

10. Psikologis:Klien mempunyai pengalaman buruk dengan rumah tangganya, karena semenjak ke-3 anaknya diasuh oleh istri pertamanya, sudah 10 tahun anaknya tidak menghubungi Tn. S. Tn. S mengatakan rindu, cemas terhadap kondisi anaknya. Selain mencemaskan keadaan anaknya Tn. S juga mencemaskan apabila beliau dipanggil oleh Tuhan akankah anaknya mencarinya.I. Tinjauan Sistem1. Keadaan umum

: saat pengkajian, Tn. S dalam kondisi sadar. 2. Kepala

: rambut beruban3. Mata

: Tn.S mengatakan penglihatan sedikit kabur, konjungtiva tidak anemis.4. Gigi

: utuh, belum ada yang tanggal.5. Mulut

: lembab, tidak pucat. 6. Hidung

: tidak ada kelainan, tidak ada lendir yang abnormal. 7. Leher

: tidak ada perbesaran gondok. 8. Dada & punggung

: tidak terkaji9. Abdomen & pinggang: tidak terkaji10. Ekstremitas atas & bawah: tidak ada kelainan, seluruh ekstermitas dapat digerakan dengan leluas

INVENTARIS DEPRESI BECK

Untuk Mengetahui tingkat Depresi Lansia Dari Beck & Deck (1972)SkorUraian

A. Kesedihan

3Saya sangat sedih / tidak bhagia dimana saya tak dapat menghadapinya.

2Saya galau / sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat keluar darinya.

1Saya merasa sedih atau galau.

0 Saya tidak merasa sedih.

B. Pesimisme

3Saya merasa bahwa masa depan adalah sia-sia dan sesuatu tidak dapat membaik.

2Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang kedepan.

1Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan.

0 Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan.

C.Rasa Kegagalan

3Saya merasa benar-benar gagal sebagai orang tua (suami/istri).

2Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat saya lihat hanya kegagalan.

1Saya merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya.

0 Saya tidak merasa gagal.

D.Ketidak Puasan

3Saya tidak puas dengan segalanya

2Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun.

1Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan.

0 Saya tidak merasa tidak puas

E.Rasa Bersalah

3Saya merasa seolah-olah sangat buruk atau tak berharga.

2Saya merasa sangat bersalah.

1Saya merasa buruk/tak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik

0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri

F.Tidak Menyukai Diri Sendiri

3Saya benci diri saya sendiri

2Saya muak dengan diri saya sendiri

1Saya tidak suka dengan diri saya sendiri

0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri

G.Membahayakan Diri sendiri

3Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai kesempatan

2Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri.

1Saya merasa lebih baik mati.

0 Saya tidak mempunyai pikiran-pikiran mengenai membahayakan diri sendiri.

H.Menarik Diri dari Sosial

3Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak perduli pada mereka semuanya.

2Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan mempunyai sedikit perasaan pada mereka.

1Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya

0 Saya tidak kehilangan minat pada orang lain

I.Keragu-raguan

3Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali

2Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan

1Saya berusaha mengambil keputusan

0 Saya membuat keputusan yang baik.

J.Perubahan Gambaran Diri

3Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikkan.

2Saya merasa bahwa ada perubahan-perubahan yang permanen dalam penampilan saya dan ini membuat saya tampak tua atau tak menarik

1Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau tak menarik

0 Saya tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk dari pada sebelumnya.

K.Kesulitan Kerja

3Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali.

2Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan sesuatu.

1Saya memerlukan upaya tambahan untuk mulai melakukan sesuatu.

0 Saya dapat bekerja kira-kira sebaik sebelumnya.

L.Keletihan

3Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu.

2Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu.

1Saya merasa lelah dari yang biasanya.

0 Saya tidak merasa lebih lelah dari biasanya

M.Anorekisa

3Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali.

2Napsu makan saya sangat memburuk sekarang.

1Napsu makan saya tidak sebaik sebelumnya.

0 Napsu makan saya tidak buruk dari biasanya.

Penilaian

0 - 4Depresi tidak ada atau minimal.

5 -7Depresi ringan.

8 - 15Depresi sedang.

16 +Depresi berat.

Dari Beck AT, Beck RW : screening depressed patients in family practice (1972)

Nilai tingkat depresi Tn. S adalah 6, jadi Tn. S mengalami depresi ringan. APGAR KELUARGA DENGAN LANSIA

Suatu Alat Skrining Singkat Yang Dapat Digunakan Untuk Mengkaji Fungsi Sosial LansiaNo.UraianFungsiSkor

1Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga (teman-teman) saya untuk membantu pada waktu sesuatu menyusahkan saya.Adaption1

2Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya membicarakan sesuatu dengan saya dan mengungkapkan masalah dengan saya.Partnership1

3Saya puas bahwa keluarga (teman-teman) saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan aktivitas atau arah baru.Growth1

4Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya mengekspresikan afek dan berespons terhadap emosi-emosi saya, seperti marah, sedih atau mencintai.Affection1

5Saya puas dengan cara teman-teman saya dan saya menyediakan watu bersama-sama.Resolve2

TOTAL SKOR: 6

Penilaian :

< 3 : terjadi disfungsi keluarga tingkat tinggi 4 6: terjadi disfungsi keluarga tingkat menengah > 6 : tidak terjadi disfungsi sosia

Pertanyaan-pertanyaan yang dijawab;

1. Selalu : skor 2

2. Kadang-kadang : skor 1

3. Hampir tidak pernah : skor 0

Nilai apgar keluarga 6 artinya terjadi disfungsi keluarga tingkat menengah terhadap Tn.S.INDEKS KATZIndeks Kemandirian Pada Aktivitas Kehidupan Sehari-hari

Activities Pointes (1 or 0)Independence (1 point)Dependence (0 point)

MANDI

Skore : 1Tidak membutuhkan bantuan, atau menerima bantuan saat mandi hanya pada bagian tubuh tertentu (spt tungkai atau punggung)Memerlukan bantuan thd lebih dari satu bagian tubuhnya (atau tidak mandi sama sekali

BERPAKAIAN

Skore : 1Mampu mengambil & mengenakan pakaian scr lengkap tanpa memerlukan bantuan kecuali saat menalikan sepatuMemerlukan bantuan mengambil dan mengenakan pakaian atau bila tidak pasien tidak akan berpakaian lengkap atau tidak berpakaian sama sekali

BERPINDAH

Skore : 1Bergerak naik-turun dari tempat tidur & kursi tanpa memerlukan bantuan (mungkin mempergunakan objek penopang spt walker atau tongkat) atau naik turun dari tempat tidur/ kursi dg bantuanTidak turun dari tempat tidur sama sekali (bila turun hrs dg bantuan atau pertolongan sepenuhnya

TOILETINGSkore: 1

Pergi ke toilet, membuka baju & mengenakan baju & membersihkan genital tanpa bantuanTidak mampu pergi ke kamar mandi dalam proses eleminasinya

KONTINENSIASkore: 1

Mengendalikan perkemihan & defikasi scr mandiri, atau kadang terjadi ketidaksengajaan

Pengawasan yg dilakukan merup bantuan dlm mengendalikan perkemihan & defikasi pasien: dpt menggunakan kateter atau bahkan terjadi inkontinensia sepenuhnya.

MAKANSkore: 1

Menyuap sendiri tanpa bantuan kecuali pada saat memotong daging atau mengolesi roti dg mentegaMemerlukan bantuan saat makan, atau makan selang atau cairan intravena baik sebagian menu maupun sepenuhnya

PENILAIAN *6

: berfungsi sepenuhnya (mandiri)*3-5

:gangguan sedang (dibantu)*2/kurang:gangguan fungsi berat. (tergantung) Kemandirian Tn.S dalam memenuhi aktvitas sehari-hari bernilai 6 (mandiri)SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONNAIRE (SPMSQ)

Penilaian Ini Untuk Mengetahui Fungsi Intelektual Lansia

SkorNo.PertanyaanJawaban

+-

1Tanggal berapa hari ini?20 Mei 2015

2Hari apa sekarang ini?Rabu

3Apa nama tempat ini?Panti Sosial

4Berapa nomor telepon anda?

Dimana alamat anda?

(Tanyakan bila tidak memiliki telepon)Bangunharjo Sewon Bantul

5Berapa umur anda?64 tahun

6Kapan anda lahir?10 April 1951

7Siapa presiden Indonesia sekarang?Jokowi

8Siapa presiden sebelumnya?SBY

9Siapa nama kecil Ibu anda?Pairah

10Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap angka baru, semua secara menurun?Bisa

Jumlah kesalahan total0

Keterangan:

1. Kesalahan 0 2Fungsi intelektual utuh

2. Kesalahan 3 4Kerusakan intelektual ringan

3. Kesalahan 5 7Kerusakan intelektual sedang

4. Kesalahan 8 10Kerusakan intelektual berat

Bisa dimaklumi bila > 1 kesalahan bila hanya berpendidikan SDBisa dimaklumi bila < 1 kesalahan bila mempunyai pendidikan di atas SMABisa dimaklumi bila > 1 kesalahan untuk subyek kulit hitam, dengan menggunakan kriteria pendidikan yang sama. Penilaian fungsi intelektual Tn.S memiliki kesalahan 0 (fungsi intelektual utuh)ANALISA DATAData MasalahEtiologi

DS:

Tn. S mengatakan tidak berhubungan baik dengan kedua anaknya serta mantan istrinya setelah mereka bercerai.

Tn.S mengatakan sudah 10 tahun anaknya tidak menghubungi Tn. S.

Tn. S mengatakan rindu, cemas terhadap kondisi anaknya. Tn. S mencemaskan apabila beliau dipanggil oleh Tuhan akankah anaknya mencarinya.

DO:

Tn. S tampak sedih ketika menceritakan masa lalunya. Nilai apgar keluarga 6 artinya terjadi disfungsi keluarga tingkat menengah. Nilai tingkat depresi Tn. S adalah 6/ mengalami depresi ringan.DepresiKoping maladaptif

DIAGNOSA

Depresi Tn.S berhubungan dengan koping maladaptif ditandai dengan:

DS:

Tn. S mengatakan tidak berhubungan baik dengan kedua anaknya serta istrinya. Sudah 10 tahun anaknya tidak menghubungi Tn. S.

Tn. S mengatakan rindu, cemas terhadap kondisi anaknya. Selain mencemaskan keadaan anaknya

Tn. S juga mencemaskan apabila beliau dipanggil oleh Tuhan akankah anaknya mencarinya.DO:

Tn. S tampak sedih ketika menceritakan masa lalunya.

Nilai apgar keluarga 6 artinya terjadi disfungsi keluarga tingkat menengah.

Nilai tingkat depresi Tn. S adalah 6/ mengalami depresi ringan.INTERVENSI

DiagnosaTujuanRencana tindakanRasional

Depresi Tn.S b.d koping maladaptif

Setelah dilakukan tindakan selama 3x pertemuan dengan durasi 30 menit, depresi klien dapat berkurang

Dengan kriteria : Pasien dapat menerima keadaannya sekarang Pasien dapat melanjutkan aktivitas tanpa beban masa lalu. Pasien dapat melakukan hal-al positif sebagai pengalihan kesedihan. Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya

Kaji dan kerahkan sumber-sumber internal individu

Bantu mengidentifikasi sumber-sumber harapan (misal: hubungan antar sesama, keyakinan, hal-hal untuk diselesaikan).

Kaji dan manfaatkan sumber-sumber ekstemal individu (orang-orang terdekat, tim pelayanan kesehatan, kelompok pendukung, agama yang dianut).

Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai, pengalaman masa lalu, aktivitas keagamaan, kepercayaan agama) Membangun motivasi pada lansia Individu lebih percaya diri Menumbuhkan semangat hidup lansia

Lansia tidak merasa sendiri

Meningkatkan nilai spiritual lansia

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tn. S adalah salah satu penghuni PSTW Budi Luhur. Tn. S tidak mempunyai keluarga sehingga dengan kesadaran sendiri mendaftarkan dirinya sendiri. Berdasarkan pengkajian Tn. S mengalami depresi, Tn. S mengatakan Tn. S mengatakan rindu, cemas terhadap kondisi anaknya. Selain mencemaskan keadaan anaknya. Diagnosa Tn. S adalah depresi berhubungan dengan koping maladaptif. Untuk mengatasi diagnosa tersebut akan dilakukan beberapa tindakan meliputi bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya, kaji dan kerahkan sumber-sumber internal individu , bantu mengidentifikasi sumber-sumber harapan (misal: hubungan antar sesama, keyakinan, hal-hal untuk diselesaikan), kaji dan manfaatkan sumber-sumber ekstemal individu (orang-orang terdekat, tim pelayanan kesehatan, kelompok pendukung, agama yang dianut) dan kaji sistem pendukung keyakinan (nilai, pengalaman masa lalu, aktivitas keagamaan, kepercayaan agama).