Fibrilasi Atrial

7
FIBRILASI ATRIAL Fibrilasi atrial adalah aritmia yang paling sering dijumpai dalam praktek sehari-hari dan paling sering menjadi penyebab seorang harus menjalani perawatan di rumah sakit. Fibrilasi atrial merupakan faktor risiko independen yang kuat terhadap kejadian strik emboli. Kejadian strok iskemik pada pasien FA non valvular ditemukan sebanyak 5% per tahun. Pada studi Framingham risiko terjadinya strok emboli 5,6 kali lebih banyak pada FA non valvular dan 17,6 kali lebih banyak FA valvular dibandingkan dengan kontrol. Etiologi FA mempunyai hubungan yang bermakna dengan kelainan struktural akibat penyakit jantung. Diketahui bahwa sekitar 25% pasien FA juga menderita penyakit jantung koroner. Walaupun hanya 10% dari seluruh kejadian infark miokard akut yang mengalami FA, tetapi kejadian tersebut akan meningkatkan angka mortalitas sampai 40%. Pada pasien yang menjalani operasi FA terutama pada tiga hari pasca operasi. Walaupun

description

Striktur uretra adalah penyempitan lumen uretra akibat adanya jaringan parut dan kontraksi. Penyakit ini lebih banyak terjadi pada pria daripada wanita karena adanya perbedaan panjang uretra. Uretra pria dewasa berkisar antara 23-25 cm, sedangkan uretra wanita sekitar 3-5 cm

Transcript of Fibrilasi Atrial

Page 1: Fibrilasi Atrial

FIBRILASI ATRIAL

Fibrilasi atrial adalah aritmia yang paling sering dijumpai dalam praktek sehari-hari

dan paling sering menjadi penyebab seorang harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Fibrilasi atrial merupakan faktor risiko independen yang kuat terhadap kejadian strik emboli.

Kejadian strok iskemik pada pasien FA non valvular ditemukan sebanyak 5% per tahun. Pada

studi Framingham risiko terjadinya strok emboli 5,6 kali lebih banyak pada FA non valvular

dan 17,6 kali lebih banyak FA valvular dibandingkan dengan kontrol.

Etiologi

FA mempunyai hubungan yang bermakna dengan kelainan struktural akibat penyakit

jantung. Diketahui bahwa sekitar 25% pasien FA juga menderita penyakit jantung koroner.

Walaupun hanya 10% dari seluruh kejadian infark miokard akut yang mengalami FA, tetapi

kejadian tersebut akan meningkatkan angka mortalitas sampai 40%. Pada pasien yang

menjalani operasi FA terutama pada tiga hari pasca operasi. Walaupun seringkali menghilang

secara spontan FA pasca operatif tersebut akan memperpanjang lama tinggal di rumah sakit.

FA juga dapat timbul sehubungan dengan penyakit sistemik non-kardiak. Misalnya

pada hipertensi sistemik ditemukan 45% dan diabetes mellitus 10% dari pasien FA. Demikian

pula pada beberapa keadaan lain seperti penyakit paru obstruktif kronik dan emboli paru akut.

Tetapi pada sekitar 3% pasien FA tidak ditemukan penyebabnya, atau disebut dengan lone

FA. Lone FA ini dikatakan tidak berhubungan dengan risiko tromboemboli yang tinggi pada

kelompok usia muda, tertapi bila terjadi pada kelompok usia lanjut risiko ini tetap akan

meningkat.

Penyakit Jantung yang Berhubungan dengan FA :

Page 2: Fibrilasi Atrial

Penyakit jantung koroner

Kardiomiopati Dilatasi

Kardiomiopati Hipertrofik

Penyakit Katup Jantung : reumatik maupun non-reumatik

Aritmia jantung : takikardia atrial, fluter atrial, AVNRT, sindrom WPW, sick sinus

syndrome.

Perikarditis

Penyakit di luar Jantung yang Berhubungan dengan FA :

Hipertensi

Diabetes Melitus’hipertiroidisme

Penyakit paru : PPOK, hipertensi pulmonal primer, emboli paru akut

Neurogenik : sistem saraf autonom dapat mencetuskan FA pada pasien yang sensitif

melalui peninggian tonus vagal atau adrenergik

Klasifikasi FA

FA paroksismal bila FA berlangsung kurang dari 7 hari. Lebih kurang 50% FA paroksismal

akan kembali ke irama sinus secara spontan dalam waktu 24 jam. FA yang episode

pertamnaya kurang dari 48 jam juga disebut FA paroksismal.

FA persisten bila FA menetap lebih dari 48 jam tetapi kurang dari 7 hari. Pada FA persisten

diperlukan kardioversi untuk mengembalikan ke irama sinus.

FA kronik atau permanen bila FA berlangsung lebih dari 7 hari. Biasanya dengan

kardioversi pun sulit sekali untuk mengembalikan ke irama sinus (resisten).

Page 3: Fibrilasi Atrial

PRINSIP MEKANISME ELEKTROFISIOLOGI FA

Aktivasi fokal : Fokus diawali biasanya dai daerah vena pulmonalis.

Multiple Wavelet Reentry : timbulnya gelombang yang menetap dari dpolarisasi atrial

prematur atau aktivitas aritmogenik dari fokus yang tercetus secara cepat.

MANIFESTASI KLINIK FA

FA dapat simptomatik dapat pula asimptomatik. Gejala-gejala FA sangat bervariasi

tergantung dari kecepatan laju irama ventrikel, lamanya FA, penyakit yang mendasarinya.

Sebagian mengeluh berdebar-debar, sakit dada terutama saat beraktivitas, sesak napas, cepat

lelah, sinkop atau gejala tromboemboli. FA dapat mencetuskan gejala iskemik pada FA

dengan dasar penyakit jantung koroner. Fungsi kontraksi atrial yang sangat berkurang pada

FA akan menurunkan curah jantung dan dapat menyababkan terjadi gagal jantung kongestif

pada pasien dengan disfungsi ventrikel kiri.

EVALUASI KLINIK FA

Evaluasi klinik pada pasien FA meliputi :

Anamnesis

o Dapat diketahui tipe FA dengan mengetahui lama timbulnya (episode pertama,

paroksismal, persisten, permanen)

o Mentukan beratnya gejala yang menyertai: berdebar-dbar, lemah, sesak nafas

terutama saat aktivitas, pusing, gejala yang menunjukkan adanya iskemia atau

gagal jantung kongestif

o Penyakit jantung yang mendasari, penyebab lain dari FA misanya hipertiroid.

Pemeriksaan Fisik

Page 4: Fibrilasi Atrial

o Tanda vital : denyut nadi berupa kecepatan dan regularitasnya

o Ronki pada paru menunjukkan kemungkinan terdapat gagal jantung kongestif

o Irama gallop S3 pada auskultasi jantung menunjukkan kemungkinan terdapat

gagal jantung kongestif, terdapatnya bising pada auskultasi kemungkinan

adanya penyakit katup jantung

o Hepatomegali : kemungkinan terdapat gagal jantung kanan

Laboratorium : HCT, TSH, enzim jantung bila dicuirgai

EKG : dapat diketahui antara lain irama, LVH, sindrom WPW

Foto thorax

Ekokardiografi untuk melihat antara lain kelainan katup, ukuran dari atrium dan

ventrikel, LVH, fungsi ventrikel kiri.

Penatalaksanaan

Kardioversi

Pengembalian ke irama sinus pada FA akan mengurangi gejala, memperbaiki

hemodinamik, meningkatkan kemampuan latihan, mencegah remodeling elektroanatomi

dan memperbaiki fungsi atrium.

Kardioversi farmakologi

Kardioversi farmakologis paling efektif bila dilakukan dalam 7 hari setelah terjadinya

FA. Dalam pemberian obat anti aritmia efek samping obat-obatan tersebut harus

diperhatikan.

Kardioversi elektrik

Pasien FA dengan hemodinamik yang tidak stabil akibat laju irama ventrikel yang

cepat disertai tanda iskemi, hipotensi, sinkop perlu segera dilakukan kardioversi elektrik.

Page 5: Fibrilasi Atrial

Kardioversi elektrik dimulai dengan 200 joule. Bila tidak berhasil dapat dinaikkan

menjadi 300 joule. Pasien dipuasakan dan dilakukan anestesi dengan obat anestesi.

Pencegahan Tromboemboli

Ada beberapa faktor resiko pada pasien fibrilasi atrial yang direkomendasikan untuk

mendapatkan terapi antitrombotik aspirin atau warfarin sebagai pencegahan emboli. Tabel

berikut merupakan rekomendasi antitrombotik pada pasien dengban FA.

Faktor resiko pada pasien dengan atrial fibrilasi

Resiko rendah Resiko moderat Resiko tinggi

Wanita

Usia 64-74 tahun

PJK

Tirotoksitosis

Usia >74 tahun

Hipertensi

Gagal jantung

DM

Riwayat strok

TIA

Stenosis mitral

Fibrilasi atrium

Paroksismal Persisten Permanen

antikoagulan

Pertimbangkan antiaritmia dan

kardioversi

Tidak perlu terapi kecuali gejala

hiperrtensi