Efek hospitalisasi hemofilia

5
Efek hospitalisasi Pengalaman mengancam stressor. Kurang mengerti/ kekurangtahuan pada kenyamanan 1. Karena lingkungan yang asing 2. Berbeda dengan yang dirumah 3. Berasal dari karyawan/ perawat 4. Perpisahan dengan keluarga 5. Diperawatan harus/ dengan diperiksa Menimbulkan krisis Mekanisme koping (dapat diatasi/ tidak dapat diatasi) 1. Kebutuhan akanpengertian terhadap anak 2. Pengertian tentang batasan nyeri Pengalaman sensasi tidak menyenangkan emosional nyeri, emosional sakit tapi menyenangkan Yang diperhatikan pada anak saat nyeri: 1) Sorot mata turun dan tertarik 2) Diatas hidung menonjol 3) Mata tertutup rapat 4) Hidung melebar 5) Pipi tertarik keatas 6) Mulut membuka (mirip segi empat) Penilaian nyeri 1. Ekspresi muka

description

Teori Perkembangan Erik H. EriksonErikson meneliti pengaruh proses social pada perkembangan kepribadian. Ia menggambarkan tahap siklus kehidupan selama individu mengatasi “krisis perkembangan. Tugas-tugas yang spesifik dikaitkan dengan setiap tahap harus diselesaikan untuk resolusi terhadap krisi dan untuk terjadinya pertumbuhan emosi (Suliswati, 2005).Erik H. Erikson menguraikan perkembangan prikososial manusia dalam delapan tahap. Kehidupan dipandang sebagai rangkaian tingkat-tingkat pencapaian. Keberhasilan dari tingkat perkembangan ini dapat menjadi pendukung bagi ego seseorang, sedangkan kegagalan pencapaian dapat merugikan. Erikson selanjutnya menyatakan walaupun satu tahap dapat dicapai, seseorang mungkin gagal pada tahap berikutnya sehingga perlu upaya penyelesaian. Kedelapan tahap perkembangan Erikson merefleksikan aspek positif dan negatif dari periode hidup yang kritis dengan adanya konflik. Penyelesaian konflik pada masing-masing tahap membuat individu dapat berfungsi efektif di masyarakat. Kedelapan tahap perkembangan tersebut tidak selalu sesuai dengan usia kronologis, tetapi pada individu tertentu bisa lebih cepat atau lebih lambat (Suliswati, 2005).Kotak 2.1 Tahap Perkembanga Psikososial manusia menurut Erikson.Masa Usia 0 - 1,5 tahun Terjadi Konflik antara Trust (Kepercayaan) dengan Basic Mistrust (Ketidakpercayaan Mendasar)Masa Usia 1,5 - 3 Tahun Terjadi konflik antara otonomi (Otonomy) dengan malu, ragu (Ashame, Doubt)Masa Usia 3 - 6 tahun Terjadi konflik antara Inisiatif (Insiative) dengan rasa bersalah (Guilt)

Transcript of Efek hospitalisasi hemofilia

Efek hospitalisasi Pengalaman mengancam stressor. Kurang mengerti/ kekurangtahuan pada kenyamanan 1. Karena lingkungan yang asing2. Berbeda dengan yang dirumah 3. Berasal dari karyawan/ perawat 4. Perpisahan dengan keluarga 5. Diperawatan harus/ dengan diperiksa Menimbulkan krisis Mekanisme koping (dapat diatasi/ tidak dapat diatasi) 1. Kebutuhan akanpengertian terhadap anak 2. Pengertian tentang batasan nyeri Pengalaman sensasi tidak menyenangkan emosional nyeri, emosional sakit tapi menyenangkan Yang diperhatikan pada anak saat nyeri:1) Sorot mata turun dan tertarik2) Diatas hidung menonjol 3) Mata tertutup rapat4) Hidung melebar5) Pipi tertarik keatas6) Mulut membuka (mirip segi empat) Penilaian nyeri 1. Ekspresi muka Mata Alis Mulut Hidung Gerakan badan, menarik anggota badan. 2. Keadaan tingkah laku Diam, menangis hebat disertai motorik yang kuat. Reaksi nyeri terhadap individu berbeda-beda sehingga tidak member kepastian. Tidur, respon terhadap nyeri berkurang, menangis, disertai penarikan rambut. 3. Penilaian fisik Aktivitas Jantung (meningkat) Pernapasan (>cepat) Tekanan darah (meningkat) Gas darah Kadar kimia dan hormone Telapak tangan berkeringat Reaksi di RS sesuai dengan perkembangan anak 1. Bayi 0-1 th Bayi: rasa percaya dan pembinaan kasih sayangnya terganggu 6 bulan: sulit memahami perawatan, belum dapat mengungkapkan yang dirasakan, menunjukkan banyak perubahan. 8 bulan: sudah mengenal ibunya tranger anxiety , penolakan dengan manifestasi menangis, marah dan gerakan berlebih 2. Toddler 1-3 th Komunikasi bahasa belum memadai, sumber stress separatic anxiety, analytic depression Respon anak: a. Tahap protes (protest)b. Tahap putus asa (despair)c. Tahap menolak/ denial (detachment)3. Usia pra sekolah 3-6 th Telah dapat menerima perpisahan dengan orang tua, masih butuh perlindungan orang tua. Reaksi: a. Menolak makan b. Menangis pelan c. Tetap kooperatif 4. Usia sekolah 6-12 thKhawatir akan perpisahan sebaya, takut kehilangan keterampilan, kesepian. Anak berusaha: independen dan kooperatif, kehilangan control dan kekuatan, RS: peran, tacit mati, kelemahan fisik, kehilangan kegiatan dalam kelompok. 5. Usia remaja 12-15 th Tajut akibat perpisahan dengan sebaya, kehilangan status hubungan dengan kelompoknya, penyakit cacat fisik ancaman terhadap identitas diri. Reaksi anak: a. Tidak kooperatifb. Menarik diric. Marah/frustasi Reaksi keluarga terhadap anak yang sakit dirawat di RS A. Reaksi orangtua B. Reaksi siblingPeran perawat dalam mengurangi stress akibat hospitalisasi. 1. Mencegah/ meminimalkan dampak dari perpisahan a. Rooming inb. Partisipasi orang tua c. Membuat ruang perawatan seperti situasi rumah d. Membantu anak mempertahankan kontak (relasi) 2. Mencegah perasaan kehilangan control a. Physical restriction b. Gangguan dalam memenuhi kegiatan sehari-hari 3. Meminimalkan rasa takut terhadap perlakuan tubuh dan rasa nyeri 4. Memaksimalkan manfaat dari hospitalisasi a. Membantu perkembangan hubungan orantua-anakb. Member kesempatan untuk pendidikan c. Meningkatkan self mastery d. Member kesempatan untuk sosialisasi 5. Member support pada anggota keluarga a. Member informasi b. Melibatkan siblingBermain untuk mengurangi stress hospitalisasi: 1. Tujuan bermain di RS a. Dapat mengekspresikan pikiran dan fantasi melalui bermain b. Dapat melanjutkan tumbuh kembang yang normal c. Dapat mengembangkan kreativitas melalui pengalaman permainan yang tepat d. Agar anak beradaptasi lebih efektif terhadap stress