dry eye

43
DRY EYES Erwin Tanady Intan Arkas Refra

description

dry eye

Transcript of dry eye

  • DRY EYESErwin TanadyIntan Arkas Refra

  • Anatomi sistem lakrimalSistem produksi : glandula lakrimalGlandula lakrimal utamaGlandula lakrimal asesoris : wolfring dan krause

    Sistem ekskresi- Pungtum lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal, duktus lakrimal

  • AIR MATAAir mata membentuk lapisan tipis setebal 7 10 mikrometer yang melapisi epitel kornea dan konjungtiva. Fungsi dari lapisan tipis ini adalah untuk membasahi dan melindungi lapisan epitel kornea dan konjungtiva, mencegah pertumbuhan mikroorganisme dengan cara flushing dan untuk menyediakan nutrisi bagi kornea.

  • Lapisan air mataLapisan lemak ( 0.11 mikrometer) , dihasilkan oleh kelenjar MeibomLapisan akuos (7 mikrometer), dihasilkan oleh glandula lakrimalLapisan musin (0.02-0.05 mikrometer), dihasilkan oleh sel goblet

  • Vol air mata pada tiap mata 5 9 mikroliterProtein airmata mengandung 60% albumin, 20% globulin dan 20% lysozymePada airmata terdapat IgA, IgG, dan igE

  • AirmataNa: 132 mMol/LK: 24 mMol/LHCO: 32.8 mMol/L Cl: 0.8 mMol/LMg : 0.61 mMol/LGlukosa: 5 mg/dLUrea: 0.04 mg/dLPh: 5.2 8.35Osmolaritas: 295 309 mosm/liter

  • DRY EYE

  • DefinisiBerdasarkan Internasional Dry Eye Workshop, 2007Suatu penyakit multifaktorial dari airmata dan permukaan mata (kornea dan konjungtiva) yang menuebabkan gejala tidak nyaman pada mata, gangguan penglihatan, dan instabilitas airmata yang berpotensi menyebabkan terjadinya kerusakan permukaan mata

  • Epidemiologi Dry eye lebih sering terjadi pada wanita 86% dibandingkan priaSering terjadi pada daerah dengan tingkat polusi yang tinggiPresentasi insiden terjadinya dry eye 20 30% terutama pada pasien berusia diatas 40 tahunFrekuensi terjadi dry eye lebih tinggi pada ras hispanik dan asia dibandingkan ras kaukasius

  • Patofisiologi Dua mekanisme utama penyebab terjadinya dry eye adalahHiperosmolaritas air mataInstabilitas film air mata

  • Hiperosmolaritas air mataTerjadi karena rendahnya aliran akuos atau tingginya penguapan air mataRendahnya aliran akuos terjadi karena disfungsi glandula lakrimal dan berkurangnya reflex kornea/mengedipTinggi nya penguapan terjadi karena gangguan kelopak mata dan disfungsi kelenjar MeibomAirmata yang hiperosmolar dapat merusak epitel kornea dan konjungtiva dengan mengaktivasi sel radang dan mengeluarkan mediator sel radang ke dalam airmata

  • Instabilitas film airmataDefisiensi dari salah satu komponen dari film air mata (lemak, akuos, musin) menyebabkan airmata yang cepat rusak hingga menimbulkan dry spot -> tereksposnya kornea dan konjungtiva sehingga terjadi kerusakan epitel kornea dan konjungtivaDapat terjadi secara langsung karena kelainan lapisan lemak pada disfungsi kelenjar Meibom Atau secara tidak langsung karena menyebabkan peningkatan penguapan yang pada akhirnya menyebabkan hiperosmolaritas airmata

  • Dry spot

  • Faktor resikoUsia tuaWanitaKeadaan lingkunganFaktor pekerjaanFaktor nutrisiStatus hormonalPengobatan sistemikObat mata tetes berpengawetPenggunaan lensa kontakOperasi LASIKParkinsonDiabetes mellitus

  • GejalaMata terasa kering, gatal, seperti berpasirSeperti ada benda asingNyeriPanas atau menyengatMeningkatnya mata mengedipMata cepat lelehFotofobiaPandangan kaburTidak bisa memakai lensa kontak

  • Diagnosis Saat ini tidak ada kriteria uniform untuk diagnosis dry eyeDiagnosis dibuat berdasarkanAnamnesisPemeriksaan fisikTes pemeriksaanKuisioner

  • Anamnesis Didapatkan gejala seperti mata merah, mata terasa mengganjal seperti ada benda asing, mata seperti berpasir,gatal, nyeri atau menyengat, mata cepat lelah, pandangan kabur, fotofobia

  • Pemeriksaan fisik dan tes PemeriksaanSchirmer testTear breakup time (TBUT)Pewarnaan fluoreseinPewarnaan rose bengalPewarnaan lissamine greenOsmolaritas airmataOcular ferning testImpression cytology

  • Schirmer testMenentukan produksi airmataNegatif pada defisiensi musinTanpa anestesiMengukur kemampuan glandula lakrimal utamaAbnormal bila dalam 5 menit kertas yang basah < 10 mmDengan anestesiMengukur kemampuan glandula krauss & wolfingAbnormal bila dalam 5 menit kertas yg basah < 5mm

  • Tear Film Breakup TimeTes ini dilakukan untuk mengestimasi komponen musin pada air mata. Defisiensi musin akan menyebabkan instabilitas air mata sehingga menyebabkan air mata rusak dalam waktu cepat. Pada air mata akan muncul dry spot dengan disusul tereksposnya epitel kornea dan kongjungtiva, hal ini akan merusak sel epitel sehingga epitel yang rusak akan terlihat dengan pewarnaan. Epitel yang rusak menyebabkan munculnya titik-titik pewarnaan saat kornea diberi pewarnaan dengan fluoresein.

  • Tear film break up time dapat diukur dengan menempelkan kertas fluoresein pada konjungtiva bulbar dan meminta pasien untuk mengedip tiga kali lalu pasien diminta untuk menahan agar tidak mengedip dan melihat lurus ke depan sambil mata pasien diperiksa dengan menggunakan slitlamp. Lampu slitlamp yang digunakan adalah lampu filter cobalt-blue. Waktu sampai terlihatnya dry spot pertama merupakan waktu perusakan air mata atau tear film breakup time. Dry spot akan terlihat berwarna gelap diantara warna konjungtiva normal yang kebiruan dengan lampu slitlamp. Normalnya adalah lebih dari 10 detik. namun penelitian terkini menunjukan batas < 5 detik dinyatakan abnormal dengan kemungkinan tinggi terdapatnya dry eye.

  • Pewarnaan FluoreseinMewarnai epitel kornea yang rusakRose BengalMewarnai epitel kornea dan konjungtiva yang rusak atau degenerasiLissamine Green Mewarnai epitel kornea dan konjungtiva yang rusak atau degenerasi

  • Osmolaritas air mataTolak ukur dry eye Osmolaritas >= 316 mOsm/L

    Dapat diukur dengan tearLabTear osmometer

  • tearLab Mengukur osmolaritas dengen mengukur aktivitas elektrik melalui kandungan garam pada air mata

  • Tear osmometerMengukur osmolaritas air mata berdasarkan titik beku nya

  • Ocular Ferning testMelihat hasil ferning mukus pada kerokan konjungtivaMukus akan berkurang pada keadaan dry eye defisiensi mukus

  • a. ferning mukus uniform dan bercabang banyakb. ferning mukus lebih kecil dengan cabang lebih sedikitc. ferning mukus kecil dengan hampir tanpa cabangd. tidak ada ferning

  • Impression CytologyMengukur jumlah sel goblet pada permukaan konjungtivaSel goblet berkurang pada keadaan dry eye, trakoma, defisiensi vitamin A, sindrom Steven Johnson

  • a. Sel goblet yang berkurang pada dry eye

    b. Jumlah sel goblet normal

  • Manajemen & Terapi

  • Anggota The International Dry Eye WorkShop (DEWS) Subcommittee melakukan review terhadap the Delphi Panel (the Dry Eye Preferred Practice Patterns of the American Academy of Ophthalmology and the International Task Force Delphi Panel on Dry Eye) untuk penanganan dry eye dan melakukan modifikasi. Penanganan yang dilakukan berdasarkan tingkat keparahan penyakit

    level 1Edukasi dan modifikasi lingkungan atau makananEliminasi pengobatan sistemik yang menyebabkan dry eyeAir mata buatan dengan pengawet (gel dan tetes mata), 4 kali sehari atau lebihPerbaikan pada kelainan kelopak mata

  • level 2 dilakukan bila level 1 tidak cukup, ditambah dengan Air mata buatan tanpa pengawet Anti radangKortikosteroid tetesCyclosporine A tetesOmega 3 fatty acid tetes atau sistemikPunctal plugs atau oklusi pungtum (setelah mengontrol peradangan)Tetrasiklin (untuk meibomanitis dan rosacea)SecretagoguesMoisture chamber spectacles atau kacamata untuk menjaga kelembaban

  • Moisture chamber spectacles

  • level 3 dilakukan bila level 2 tidak cukup, ditambah dengan :Serum autologous, serum umbilical cordLensa kontakPunctal plug atau oklusi pungtal permanen

  • level 4 dilakukan bila level 3 tidak cukup, ditambah dengan:Anti radang sistemik OperasiOperasi kelopak mataTarsorrhaphyGrafting membran mukusTransposisi duktus glandula salivaTransplantasi membran amniotic

  • Komplikasi Penurunan visus yang parah bila terjadi skaring dan neovaskularisasi di korneaUlkus kornea

  • Komplikasi - Keratitis filamentosa