Drying Eye

19
DRY EYE SYNDROME

description

dry eye syndrome

Transcript of Drying Eye

DRY EYE SYNDROME

DRY EYE SYNDROME

EPIDEMIOLGISindrom Mata Kering menggambarkan suatu keadaan defisiensi air mata baik secara kualitas maupun kuantitas, yang terjadi akibat penurunan produksi air mata atau penguapan air mata yang berlebihan

Insiden sindrom ini sering terjadi orang usia lanjut dan wanita menopause.

Di Amerika Serikat, diperkirakan 3,23 juta perempuan dan 1,68 juta laki laki, yang berusia 50 tahun keatas mengalami sindrom ini.

Faktor resiko terjadinya sindrom ini ialah peningkatan polusi udara, penggunaan obat-obatan tertentu seperti obat alergi dan obat hipertensi, peningkatan pengguna lensa kontak dan peningkatan penggunaan komputer, serta penyakit sindrom syogrenDEFINISISindrom Mata Kering (Keratokonjungtivitis Sicca) didefinisikan sebagai suatu gangguan pada permukaan mata yang ditandai dengan keringnya permukaan kornea dan konjungtiva yang terjadi akibat ketidakstabilan produksi dan fungsi dari lapisan air mata (akueus, musin, atau lipid)ETIOLOGIKONDISIPENYAKITHipofungsi kelenjar lakrimal- Kongenital : Aplasia kelenjar lakrimal (alakrima kongenital), Aplasia nervus trigeminus, Dysplasia ektodermal Didapat : Penyakit sistemik (Sindrom syorgen, sklerosis sistemik progresif, sarkoidosis, leukemia, limfoma, amiloidosis, hemokromatosis); Infeksi (Trachoma, parotitis epidemica); Cedera (Pengangkatan kelenjar lakrimal, iridiasi, luka bakar kimia); Medikasi (Antihistamin, antimuskarinik (atropin, skopolamin), anestesi umum (halothane, nitous oxide), beta adrenergik blocker (timolol) Defisiensi musinDefisiensi vitamin A, sindrom Stevens Johnson, pemfigoid okuler, konjungtivitis menahun, luka bakar kimia, obat obatan (antihistamin, agen antimuskarinik, beta blocker (practolol))Defisiensi LipidBlepharitis menahun, jaringan parut di tepian palpebraEvaporasi berlebihanKeratitis neroparalitik, keratitis lagoftalmusDefektif film air mataKelainan palpebra(Coloboma, Ektropion atau entropion, Keratinisasi tepian palpebra, Kedipan berkurang (gangguan neurologik, hipertiroid, lensa kontak, keratitis herpes simpleks, lepra), Lagophthalmos )Kelainan konjungtiva (Pterygium, Symblepharon)ProptosisGlandula lakrimal menerima pasokan darah dari arteri lakrimalis, dan dipersarafi oleh -nervus lakrimalis (sensoris), sebuah cabang pertama dari nervus trigeminus; -nervus petrosus superfisialismagna, yang datang dari nukleus salivarius superior, nervus simpatis yang menyertai arteri lakrimalis dan nervus lakrimalis

ANATOMI DAN FISIOLOGI1. apparatus LAKRIMALKompleks lakrimalis terdiri atas glandula lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal, duktus nasolakrimal. Sistem lakrimal terdiri atas 2 bagian, yaitu:Sistem produksi atau glandula lakrimal yang terletak di temporo antero superior rongga orbita.Sistem ekskresi, yang terdiri atas pungtum lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal, duktus nasolakrimal. Sakus lakrimal terletak di bagian depan rongga orbita.

2. AIR MATAAir mata membentuk lapisan tipis setebal 7 10 um yang menutupi epitel kornea dan konjungtiva. Isotonik dengan pH rata rata 7,35 Volum air mata normal : 7+/-2 uL pada setiap mataFungi dari air mata :1. Menghapus benda asing dari permukaan kornea 2. Sumber oksigen terhadap epitel kornea dan konjuntiva 3. Pelicin antara kelopak mata dan permukaan kornea mata 4. Jalur untuk selsel leukosit menuju ke bagian sentral kornea avaskuler bila terjadi trauma kornea 5. Sebagai anti bakterial 6. Media untuk membuang debris dan sel yang mengalami deskuamasiKandungan air mata:Protein Albumin (60% dari total protein)GlobulinLisosim

Immunoglobulin IgA (terbanyak), IgG, dan IgE. konsentrasi K+, Na+, Cl- tinggi dibandingkan dalam plasma

glukosa (5mg/dl) dan urea (0,04mg/dl) yang rendahFilm Air Mata1. Lapisan superfisial (lipid)- dihasilkan oleh kelenjar meibom dan kelenjar sebasea- berfungsi mencegah evaporasi dan memiliki ketebalan 0,1 um2. Lapisan akueous (komponen terbesar)- disekresi oleh kelenjar lakrimalis, glandula lakrimal asesorius (kelenjar Krause dan Wolfring), - mengandung garamgaram inorganik, glukosa, urea, protein dan glikoprotein yang berfungsi dalam pengambilan oksigen untuk metabolisme kornea.3. Lapisan musin- dihasilkan oleh selsel goblet konjungtiva - terdiri atas glikoprotein dan melapisi sel sel epitel kornea dan konjungtiva. Membran sel epitel terdiri atas lipoprotein sehingga relatif hidropobik

Mekanisme Pengeluaran Air Mataglandula lakrimal di anterior superolateral pungtum lakrimal kanalikuli lakrimal sakus lakrimalduktus nasolakrimalinterna meatus di rongga hidung

Patofisiologi2 mekanisme yang menyebabkan mata kering:1. Hiperosmolaritas air matakurangnya aliran aqueous ataupun penguapan air mata yang berlebihan osmolaritas cedera epitelium permukaan okuler dengan pengaktifan mediator inflamasi ke dalam air mataInflamasi akut dapat mengakibatkan peningkatan refleks lakrimasi dan berkedip

inflamasi kronis dapat menyebabkan berkurangnya sensitisasi pada kornea dan penurunan refleks lakrimasi yang berujung pada peningkatan penguapan dan ketidakstabilan lapisan air mata

2. Ketidakstabilan lapisan air mata Ketidakstabilan lapisan air mata berakibat peningkatan penguapan air mata yang berkontribusi pada hiperosmolaritas air mata.Kelainan lapisan aqueousKurangnya produksi lapisan aqueous disebabkan terjadinya gangguan interaksi neuro humoral permukaan okuler yang menyebabkan terinterupsinya impuls saraf sekretmotorik ke kelenjar lakrimal yang berakibat terjadinya inflamasi dan mensupresi sekresi aqueous sehingga menyebabkan jejas secara tidak langsung pada permukaan okuler maka timbul gejala tidak nyaman dan iritasi okuler. Gangguan yang terjadi biasanya merupakan akibat dari berkurangnya produksi air mata yang disebabkan oleh gangguan sensitifitas kornea, adanya jejas pada kelenjar lakrimal, obat, perjalanan penyakit atau faktor personal.

Kelainan musinGangguan produksi musin mengakibatkan penyebaran air mata yang tidak merata pada permukaan mata. Gangguan disebabkan oleh hilangnya sel goblet konjungtiva.

Kelainan lipid Kekurangan lapisan lipid pada anatomi air mata menyebabkan evaporasi yang berlebihan. Disfungsi kelenjar meibomia, meibomitis, infeksi kelopak mata, blepharitis dapat menghambat lipid yang penting untuk mengurangi penguapan lapisan aqueous. MANIFESTASI KLINISGejala Subjektif Mata Keringmata terasa gataladanya sensasi mata seperti berpasir,SakitSilauPenglihatan kabur.

Gejala Objektif Mata KeringSekresi mukus yang berlebihanSukar menggerakkan kelopak mataMata tampak kering dan terdapat erosi korneaPada pemeriksaan slit lamp, meniskus air mata pada tepi palpebra inferior menghilang atau tergangguKonjungtiva bulbi tampak edema, hiperemik, menebal, dan kusam (tidak tampak kilauan). Kadang kadang terdapat benang mucus kekuning-kunigan pada forniks konjungtiva inferior.Pada keadaan lanjut, biasa ditemukan filament (benang-benang) yang satu ujungnya melekat di kornea sedangkan ujung lainnya bergerak bebas. Pada keadaan ini dapat ditemukan neovaskularisasi kornea

DIAGNOSISDiagnosis bisa ditegakkan dengan anamnesis berdasarkan keluhan pasien, pemeriksaan fisik mata dengan slit lamp biomikroskopi, dan tes diagnostik.Tes diagnostik:Uji SchirmerTear Film Breakup Time (TBUT)Pemulasan FluoresceinUji Rose BengalPemeriksaan Lisozim air mataUji Ferning (Ocular Ferning Test)Impresi Sitologi konjungtivaPemeriksaan osmolaritas air mataLaktoferrin air mata

Derajat Keparahan Mata KeringMild Hasil tes schirmer kurang dari 10 mm dalam 5 menit

ModerateHasil tes schirmer antara 5-10 mm dalam 5 menit

SevereHasil tes schirmer kurang dari 5 mm dalam 5 menit,

DIAGNOSIS KOMPLIKASIBANDINGBlepharitisKonjungtivitis alergiKeratokonjungtivitis Superior LimbicKomplikasi Lensa Kontak

Pada awal perjalanan keratokonjungtivitis sicca, penglihatan sedikit terganggu. Pada kasus lanjut, dapat timbul ulkus kornea, penipisan kornea, dan perforasi. Kadang-kadang terjadi infeksi bakteri sekunder, dan berakibat timbulnya jaringan parut dan vaskularisasi pada kornea, yang sangat menurunkan penglihatan.PENATALAKSANAANDasar dari pengobatan sindrom mata kering ialah mencari penyebab dan mengetahui jenis lapisan air mata yang mengalami defisiensi.Simptomatic treatmentPengobatan sindrom mata kering adalah sebagai berikutPemberian air mata buatan Air mata buatan diberikan 1-2 tetes pada dewasa maupun anak - anak apabila terjadi defisiensi komponen air. Air mata buatan ini berfungsi sebagai pelumas pada permukaan mata.

Salep / gel, sebagai pelumas jangka panjang, terutama saat tidur

Kacamata pelembab bilik apabila penyebabnya lingkungan yang terlalu panas atau dingin. Usahakan kaca mata hitam yang dipakai adalah yang mempunyai bentuk yang cukup lebar dan menutupi daerah samping mata, sehingga penguapan air mata dapat dihindari.

Agen anti-inflamasi- Siklosporin A topikal : diberikan 1 tetes pada setiap mata per 12 jam.- Kortikosteriod topikal : Kortikosteroid topikal baik digunakan sendiri atau bersama dengan Siklosporin, bisa mengurangi peradangan dan gejala mata kering.

PENATALAKSANAANTopikal / sistemik tetrasiklin Obat ini efektif apabila terdapat disfungsi kelenjar meibom, obat yang bisa diberikan berupa: Doxycycline 100 mg, Minoxycline 100 mgLensa kontakLensa kontak diberikan pada pasien dengan defisiensi mucus dengan derajat berat yang gagal diterapi menggunakan obat-obatan. Bedah- Punctal plug- Tarsorrhaphy

PROGNOSISSecara umum, prognosis untuk ketajaman visual pada pasien dengan sindrom mata kering adalah baik.

Sebagian besar pasien dengan derajat keparahan ringan hingga sedang dapat diobati gejalanya dengan pemberian lubricant, dan gejalanya bisa teratasi.

Pada mata kering yang berat, bisa mengganggu kualitas hidup karena seringkali pasien mengeluhkan penglihatan kabur, iritasi berat sehingga mereka kesulitan membuka mata dan mereka aktivitas kerja menjadi tergangguTERIMA KASIH