DM

download DM

of 4

description

Askep DM (NCP)

Transcript of DM

NODiagnosa Keperawatan

TujuanInterverensiRasional

1.

Nyeri b/d terputusnya kontinuitas jaringan yang ditandai denganDS: Pasien mengatakan Nyeri pada luka Nyeri seperti tertusuk-tusuk Nyeri menyebar sampai kelutut Skala nyeri sedang (4) Nyeri hilang timbulDO : KU Lemah Ekspresi wajah tampak meringis Luka pada kedua telapak kaki TD 140/90 mmHg N 82 x/m S 37 C R 22 x/m Leuco 13.200 SGOT/PT 16/19 UL Ureum 47 mg/dl Creat 4,0 GDP 361

Selama dilakukan tindakan keperawatan dalam 1 x 6 jam diharapkan nyeri dapat teratasi dengan criteria:1. KU baik2. Nyeri berkurang3. Skala nyeri 31. Kaji skala nyeri dengan menggunakan skala (0-10)2. Jaga kestenlisasian selama perawatan luka3. Ajarkan teknnik relaksasi4. Rawat luka tiap hari5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian insulin1. Skala nyeri menentukan tingkat kenyamanan serta rencana tindakan selanjutnya2. Teknik septic-aseptik mencegah terjadinya infeksi yang berlanjutan3. Dapat diindikasikan untuk mengurangi nyeri4. Mempercepat proses penyembuhan5. Membantu dalam menstabilkan gula darah pasien.

NODiagnosa keperawatanTujuanIntervensiRasional

2.Gangguan eliminasi bowel b/d hipoperistaltik usus ditandai dengan :DS : Pasien mengatakan Perut kembung Belum BAB selama 3 hariDO : KU Lemah Hipertumpani Hasil USG acitesSelama dilakukan tindakan keperawatan dalam 1 x 6 jam diharapkan gangguan eliminasi bowel dapat teratasi dengan criteria : Perut tidak kembung Dapat BAB dengan normal

1. Anjurkan pada pasien agar makan dan minuman dalam keadaan hangat2. Anjurkan pada pasien agar tetap mengikuti program diet3. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat sesuai indikasi1. Makan/ minum yang dalam keadaan hangat dapat menstimulasi kerja usus yang lebih aktif sehingga proses eliminasi dapat berjalan normal2. Diet sesuai indikasi dapat membantu dalam proses penstabilan glukosa dalam darah3. Pemberian obat sesuai indikasi dapat membantu dalam proses untuk melancarkan BAB.

NoDiagnosa KeperawatanTujuanIntervensiRasional

3.Intoleransi aktivitas b/d kelemahan fisik di tandai dengan :DS : Pasien mengatakan LemasDO : KU Lemas Terpasang IVFD Nacl 12 tt/m Aktivitas dibantu oleh perawat dan keluargaSelama dilakukan tindakan keperawatan selam a 1 x 6 jam diharapkan pasien dapat beraktivitas secara mandiri dengan criteria : KU Baik Aktivitas dilakukan secara mandiri 1. Kaji KU pasien2. Bantu pasien dalam beraktivitas mis: BAB, BAK.3. Anjurkan kepada pasien untuk badrest4. Beri kesempatan pada pasien untuk melakukan aktivitas secara mandiri1. KU pasien menentukan kemampuan dalam beraktivitas serta rencana tindakan selanjutnya.2. Memimaksasi penggunaan energy dalam beraktivitas3. Badrest / istirahat dapat meningkatkan energy serta mengembalikan keadaan umum pasien4. Kesempatan bagi pasien dalam melatih kemampuan dalam beraktivitas

No Diagnosa Keperawatan

TujuanIntervensiRasional

4.Kurang pengetahuan b/d kurang informasi tentang penyakit, ditandai dengan.DS : Pasien mengatakan Pernah mengalami penyakit yang sama Ada keluarga yang mengalami penyakit DMDO : Pasien bertanya-tanya tentang penyakitnya

Selama dilakukan tindakan keperawatan selama 1x 6 jam diharapkan pasien dapat mengetahui penyebab serta dapat mencegah timbulnya penyakit berulang1. Bekerja dengan pasien dalam menata tujuan belajar yang diharapkan

2. Diskusikan tentang rencana diet, penggunaan makanan tinggi serat dan cara untuk mengkomsumsi makanan diluar rumah.

3. Tekankan pentingnya mempertahankan pemeriksaan gula darah setiap hari.

4. Diskusikan factor-faktor yang memegang peranan penting dalam control DM tersebut seperti latihan, stress, pembedahan dan penyakit tertentu.1. Partisipasi dalam perencanaan meningkatkan antusias dan kerja sama pasien dengan prinsip-prinsip yang di pelajari.

2. Kesadaran tentang pentingnya control diet akan membantu pasien dalam merencanakan waktu.

3. Membantu dalam menciptakan gambaran nyata dari keadaan pasien untuk melakukan control penyakit dengan lebih kuat.

4. Informasi ini akan meningkatkan pengendalian terhadap DM dan dapat menurunkan berulangnya kejadian kotoasidosis.