DM
-
Upload
melinda-anzani-putri -
Category
Documents
-
view
222 -
download
6
description
Transcript of DM
DEFINISI
Menurut American Diabetes Association (ADA) tahun 2010, Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya.
FAKTOR RISIKO
Usia > 45 tahun Berat badan lebih: >110 % berat badan idaman
atau indeks massa tubuh (IMT) > 23 kg/m2 Hipertensi (TD > 140/90 mmHg) Riwayat DM dalam garis keturunan Riwayat abortus berulang, melahirkan bayi cacat,
atau BB lahir bayi > 4000 gram Riwayat DM gestasional Riwayat toleransi gula terganggu (TGT) atau
glukosa darah puasa terganggu (GDPT) Penderita penyakit jantung koroner, tuberkulosis,
hipertiroidisme Kolesterol HDL < 35 mg/dL dan atau trigliserida >
250 mg/dL
MANIFESTASI KLINIS GEJALA KHAS DM
:1. Poliuria2. Polidipsia3. Polifagia4. Penurunan berat
badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya
PEMERIKSAAN FISIK LENGKAP
Tinggi badan, BB, TD, Lingkar pinggang Tanda neuropati Mata (visus, lensa mata dan retina) Gigi mulut Keadaan kaki (termasuk rabaan nadi
kaki), kulit dan kuku
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN LAB :1. Hb, leukosit, hitung jenis
leukosit, LED2. Glukosa darah puasa
dan 2 jam sesudah makan
3. Urinalisis rutin, proteinuria 24 jam, CCT ukur, kreatinin
4. SGPT, albumin/globulin5. Kolesterol total,
kolesterol LDL, HDL, trigliserida
6. HbA1C7. Albuminuria mikro
PEMERIKSAAN LAIN :
1. EKG2. Foto thoraks3. Funduskopi
DIAGNOSIS BANDING
Hiperglikemia reaktif Toleransi glukosa terganggu (TGT) Glukosa darah puasa terganggu (GDPT)
TATALAKSANA
Pilar penatalaksanaan DM1. Edukasi2. Terapi gizi medis3. Latihan jasmani4. Intervensi farmakologis
EDUKASI
Materi edukasi pada tingkat awal adalah:1. Materi tentang perjalanan penyakit DM2. Makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan DM secara berkelanjutan3. Penyulit DM dan risikonya4. Intervensi farmakologis dan non-farmakologis serta target pengobatan5. Interaksi antara asupan makanan, aktivitas fisik, dan obat hipoglikemik oral atau insulin serta obat-obatan lain
EDUKASI (2)
6. Cara pemantauan glukosa darah dan pemahaman hasil glukosa darah atau urin mandiri (hanya jika pemantauan glukosa darah mandiri tidak tersedia)
7. Mengatasi sementara keadaan gawat darurat seperti rasa sakit, atau hipoglikemia
8. Pentingnya latihan jasmani yang teratur9. Masalah khusus yang dihadapi (contoh:
hiperglikemia pada kehamilan)10. Pentingnya perawatan kaki11. Cara mempergunakan fasilitas perawatan
kesehatan.
EDUKASI (3)
Materi edukasi pada tingkat lanjut adalah :1. Mengenal dan mencegah penyulit akut DM2. Pengetahuan mengenai penyulit menahun DM3. Penatalaksanaan DM selama menderita
penyakit lain4. Makan di luar rumah5. Rencana untuk kegiatan khusus6. Hasil penelitian dan pengetahuan masa kini dan
teknologi mutakhir tentang DM7. Pemeliharaan/perawatan kaki
TERAPI GIZI MEDIS
Standar yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi: 1. Karbohidrat 45 – 65 % 2. Protein 15 – 20 % 3. Lemak 20 – 25 %
Jumlah kandungan kolesterol disarankan < 300 mg/hari. Diusahakan lemak berasal dari sumber asam lemak tidak jenuh (MUFA = Mono Unsaturated Fatty Acid), dan membatasi PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acid) dan asam lemak jenuh. Jumlah kandungan serat + 25 g/hr, diutamakan serat larut.
Jumlah kalori basal per hari: 1. Laki-laki: 30 kal/kg BB idaman 2. Wanita: 25 kal/kg BB idaman
Penyesuaian (terhadap kalori basal / hari): 1. Status gizi: - BB gemuk - 20 % - BB lebih - 10 % - BB kurang + 20 % 2. Umur > 40 tahun : - 5 % 3. Stres metabolik (infeksi, operasi,dll): + (10 s/d 30 %) 4. Aktifitas: - Ringan + 10 % - Sedang + 20 % - Berat + 30 % 5. Hamil: - trimester I, II + 300 kal - trimester III / laktasi + 500 kal
TERAPI GIZI MEDIS (2)
TERAPI GIZI MEDIS (3)
Rumus Broca:* Berat badan idaman = ( TB – 100 ) – 10 % Pria < 160 cm dan wanita < 150 cm, tidak dikurangi 10 % lagi.
• BB kurang :< 90 % BB idaman• BB normal : 90 – 110 % BB idaman• BB lebih : 110 – 120 %• BB idaman Gemuk :>120 % BB idaman
LATIHAN JASMANIKegiatan jasmani sehari-hari dan latihan teratur (3-4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit). Kegiatan sehari-hari seperti berjalan kaki ke pasar, menggunakan tangga, berkebun, harus tetap dilakukan.
INTERVENSI FARMAKOLOGIS
Terapi farmakologis diberikan bersama dengan pengaturan makan dan latihan jasmani (gaya hidup sehat).
Obat hipoglikemik oral (OHO)Berdasarkan cara kerjanya, OHO dibagi menjadi 5 golongan:A. Pemicu sekresi insulin (insulin secretagogue): Sulfonilurea dan GlinidB. Peningkat sensitivitas terhadap insulin: Metformin dan TiazolidindionC. Penghambat glukoneogenesis (Metformin)D. Penghambat absorpsi glukosa: Penghambat glukosidase alfa.E. DPP-IV inhibitor
INTERVENSI FARMAKOLOGIS (2)
Cara Pemberian OHO, terdiri dari: OHO dimulai dengan dosis kecil dan ditingkatkan
secara bertahap sesuai respons kadar glukosa darah, dapat diberikan sampai dosis optimal
Sulfonilurea: 15 –30 menit sebelum makan Repaglinid, Nateglinid: sesaat sebelum makan Metformin : sebelum /pada saat / sesudah makan Penghambat glukosidase (Acarbose): bersama
makan suapan pertama Tiazolidindion: tidak bergantung pada jadwal makan. DPP-IV inhibitor dapat diberikan bersama makan dan
atau sebelum makan.
INSULIN
Diperlukan pada keadaan: Penurunan berat badan yang cepat Hiperglikemia berat yang disertai ketosis Ketoasidosis diabetik Hiperglikemia hiperosmolar non ketotik Hiperglikemia dengan asidosis laktat Gagal dengan kombinasi OHO dosis optimal Stres berat (infeksi sistemik, operasi besar, IMA, stroke) Kehamilan dengan DM/diabetes melitus gestasional
yang tidak terkendali dengan perencanaan makan Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat Kontraindikasi dan atau alergi terhadap OHO
Berdasar lama kerja, insulin terbagi menjadi empat jenis, yakni:
Insulin kerja cepat (rapid acting insulin) Insulin kerja pendek (short acting insulin) Insulin kerja menengah (intermediate acting
insulin) Insulin kerja panjang (long acting insulin) Insulin campuran tetap, kerja pendek dan
menengah (premixed insulin).
PENILAIAN HASIL TERAPI
Pemeriksaan kadar glukosa darah Pemeriksaan A1C
dianjurkan dilakukan setiap 3 bulan, minimal 2 kali dalam setahun.
Komplikasi Diabetes Mellitus
KADHONK
Hipoglikemia
Kapiler retina Kapiler renal
Makroangiopati
KronikAkut
Mikroangiopati
Vaskular jantung Vaskular perifer
Vaskular otak
Neuropati Gabungan
Kardiomiopati
Rentan infeksi
Kaki diabetik Disfungsi
ereksi
PROGNOSIS
Prognosis umumnya adalah dubia. Karena penyakit ini adalah penyakit kronis, quo ad vitam umumnya adalah dubia ad bonam, namun quo ad fungsionam dan sanationamnya adalah dubia ad malam.