Proposal Dm

22
NAMA : HENDRIK LUAWO JURUSAN : KEPERAWATAN UNG BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Diabetes melitus telah menjadi ancaman cukup serius bagi umat manusia seluruh dunia. Diperkirakan pada tahun 2025 jumlah pengidap diabetes melitus akan membengkak menjadi 300 juta orang. Indonesia menduduki peringkat keempat dunia dengan jumlah diabetes terbanyak di bawah India 31,7 juta jiwa, China 20,8 juta jiwa, Amerika Serikat 17,7 juta jiwa. Survey kesehatan rumah tangga (SKRT) memberi gambaran terjadinya peningkatan prevalensi DM dari tahun 2001 sebesar 7,5% menjadi 10,4% pada tahun 2004, Diperkirakan menjadi 21,3 juta jiwa pada tahun 2020 ( Dhania, 2009 ). Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi kenaikan jumlah penyandang diabetes melitus Di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Sedangkan Badan Federasi Diabetes Internasional (IDF) pada tahun 2009 memperkirakan kenaikan jumlah penyandang diabetes mellitus dari 7,0 juta tahun 2009 menjadi 12,0 juta pada tahun 2030. Hasil penelitian DEPKES yang dipublikasikan pada 2008 menunjukkan angka prevalensi DM di Indonesia sebesar 5,7% yang berarti lebih dari 12 juta penduduk Indonesia saat ini yang menderita DM.

Transcript of Proposal Dm

Page 1: Proposal Dm

NAMA : HENDRIK LUAWOJURUSAN : KEPERAWATAN UNG

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Diabetes melitus telah menjadi ancaman cukup serius bagi umat manusia seluruh dunia.

Diperkirakan pada tahun 2025 jumlah pengidap diabetes melitus akan membengkak menjadi

300 juta orang.

Indonesia menduduki peringkat keempat dunia dengan jumlah diabetes terbanyak di

bawah India 31,7 juta jiwa, China 20,8 juta jiwa, Amerika Serikat 17,7 juta jiwa. Survey

kesehatan rumah tangga (SKRT) memberi gambaran terjadinya peningkatan prevalensi DM

dari tahun 2001 sebesar 7,5% menjadi 10,4% pada tahun 2004, Diperkirakan menjadi 21,3

juta jiwa pada tahun 2020 ( Dhania, 2009 ).

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi kenaikan jumlah

penyandang diabetes melitus Di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3

juta pada tahun 2030. Sedangkan Badan Federasi Diabetes Internasional (IDF) pada tahun

2009 memperkirakan kenaikan jumlah penyandang diabetes mellitus dari 7,0 juta tahun 2009

menjadi 12,0 juta pada tahun 2030.

Hasil penelitian DEPKES yang dipublikasikan pada 2008 menunjukkan angka prevalensi

DM di Indonesia sebesar 5,7% yang berarti lebih dari 12 juta penduduk Indonesia saat ini

yang menderita DM.

Sementara menurut data Di puskesmas Telaga jumlah kasus penderita diabetes melitus

palang banyak adalah pada tahun 2010 yaitu 89 kasus. Sementara pada tahun sebelumnya

adalah 58 kasus, dan pada tahun 2011 adalah 48 kasus.

Penyakit diabetes disebabkan karena tubuh tidak dapat memproduksi insulin dalam

jumlah yang cukup karena terdapat kerusakan pada sel pankreas atau biasa juga terjadi karena

sel dalam tubuh tidak mampu berikatan dengan insulin, akibatnya kadar glukosa dalam darah

semakin lama semakin meningkat (hiperglikemia) dan keadaan ini sangat membahayakan

setiap organ yang terkena (Corwin, 2001).

Diabetes atau gula darah tinggi adalah penyakit yang muncul ketika terjadi gangguan

dalam fungsi-fungsi tubuh yang mengatur karbohidrat, lemak, protein yang terkandung dalam

makanan untuk menghasilkan energi (Arora, 2008).

Page 2: Proposal Dm

NAMA : HENDRIK LUAWOJURUSAN : KEPERAWATAN UNG

Para penderita diabetes sesungguhnya memiliki usia harapan hidup dan produktifitas

yang tidak kalah dengan orang normal. Namun demikian, diperlukan kepatuhan dalam

melaksanakan program pola hidup sehat bagi penderita diabetes melitus.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengangkat masalah tentang

“Bagaimana pengaruh penerapan pola hidup sehat terhadap perkembangan penyakit pada

penderita diabetes melitus?”.

3. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan pola hidup sehat terhadap

perkembangan penyakit penderita diabetes melitus sehingga dapat meminimalisir faktor

risiko yang memperparah penyakit pada penderita diabetes melitus.

4. Manfaat penelitian

Dapat menambah pengetahuan pembaca tentang bagaimana meminimalisir faktor yang

memperparah penyakit pada penderita diabetes melitus dengan cara menerapkan hidup sehat.

Page 3: Proposal Dm

NAMA : HENDRIK LUAWOJURUSAN : KEPERAWATAN UNG

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Aspek Yang Diteliti

1. Diabetes Melitus

a. Definisi

Diabetes melitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan

kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia (Brunner and Suddart, 2001).

Diabetes melitus atau gula darah tinggi adalah penyakit yang muncul ketika terjadi gangguan

dalam fungsi-fungsi tubuh yang mengatur karbohidrat, lemak, protein yang terkandung dalam

makanan untuk menghasilkan energi (Arora, 2008).

Diabetes melitus adalah gangguan hormonal yang menimbulkan berbagai kelainan

metabolik akibat dari gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik

pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah disertai lesi pada membran basalis dalam

pemeriksaan dengan mikroskop elektron (Masjoer, 2001).

Dari definisi di atas dapat disimpulkan diabetes melitus merupakan gangguan hormonal

yang menimbulkan berbagai kelainan metabolik akibat dari gangguan hormonal yang

ditandai kenaikan kadar glukosa dalam darah dan menimbulkan komplikasi kronik.

b. Tipe Diabetes Melitus

1) Diabetes Melitus Tipe 1

Diabetes tipe 1 adalah penyakit yang serius. Penyakit ini merupakan penyakit autoimun

yang sering muncul pada anak-anak atau pada orang dewasa di bawah umur 30 tahun.

Juvenile diabetes muncul pada masa kanak-kanak dan harus ditanggulangi dengan

memberikan insulin. Lima sampai 10% dari seluruh kasus diabetes di dunia adalah diabetes

melitus tipe 1.

2) Diabetes Melitus Tipe 2

Diabetes tipe 2 sering disebut DM yang tidak tergantung pada insulin. Diabetes ini

muncul pada usia dewasa dan disebabkan karena kurangnya produksi insulin atau tidak

efektifnya penggunaan insulin oleh tubuh. Sekitar 90-95% dari kejadian diabetes di seluruh

dunia adalah diabetes tipe 2.

3) Diabetes Gastosional

Page 4: Proposal Dm

NAMA : HENDRIK LUAWOJURUSAN : KEPERAWATAN UNG

Pada masa kehamilan, seorang wanita dapat menunjukkan gejala diabetes tipe 2 yang

disebut diabetes gastosional. Sekitar 40% dari penderita gastosional akan menderita diabetes

tipe 2 dalam waktu 4 tahun

c. Tanda Dan Gejala

Gejala dan tanda-tanda DM dapat digolongkan menjadi gejala akut dan gejala kronik.

1) Gejala Akut Penyakit Diabetes melitus

Gejala penyakit DM dari satu penderita ke penderita lain bervariasi bahkan, mungkin

tidak menunjukkan gejala apa pun sampai saat tertentu.

a) Pada permulaan gejala yang ditunjukkan meliputi serba banyak (Poli),yaitu:

(1) Banyak makan (poliphagia).

(2) Banyak minum (polidipsia).

(3) Banyak kencing (poliuria).

b) Bila keadaan tersebut tidak segera diobati, akan timbul gejala:

(1) Banyak minum.

(2) Banyak kencing.

(3) Nafsu makan mulai berkurang/ berat badan turun dengan cepat (turun 5 – 10 kg dalam

waktu 2 – 4 minggu).

(4) Mudah lelah.

(5) Bila tidak lekas diobati, akan timbul rasa mual, bahkan penderita akan jatuh koma yang

disebut dengan koma diabetic.

2) Gejala Kronik Diabetes Melitus

Gejala kronik yang sering dialami oleh penderita Diabetes melitus adalah sebagai

berikut:

a) Kesemutan.

b) Kulit terasa panas, atau seperti tertusuk-tusuk jarum.

c) Rasa tebal di kulit.

d) Kram.

e) Capek.

f) Mudah mengantuk.

g) Mata kabur, biasanya sering ganti kacamata.

h) Gatal di sekitar kemaluan terutama wanita.

i) Gigi mudah goyah dan mudah lepas kemampuan seksual menurun, bahkan impotensi.

Page 5: Proposal Dm

NAMA : HENDRIK LUAWOJURUSAN : KEPERAWATAN UNG

j) Para ibu hamil sering mengalami keguguran atau kematian janin dalam kandungan, atau

dengan bayi berat lahir lebih dari 4 kg

d. Kebiasaan kecil pemicu diabetes

Menurut (Adib, 2011) diabetes bukan hanya dikarenakan kekurangan insulin di dalam

tubuh, tetapi faktor makanan dan minuman juga bisa memicu perkembangan penyakit ini.

Meskipun pada dasarnya makanan dan minuman bukan faktor utama penyebab diabetes

melitus. Namun ketika makanan dan minuman dikonsumsi secara berlebihan, maka akan

membahayakan tubuh kita. Berikut ini makanan dan minuman yang dapat memicu diabetes

dalam tubuh.

1) Teh manis

Asupan gula yang tinggi dapat menyebabkan kadar gula darah melonjak tinggi. Hal ini

belum ditambah dengan risiko kelebihan kalori. Sekaligus teh manis kira-kira mengandung

250-300 kalori (tergantung kepekatan).

2) Gorengan

Jika hanya mengonsumsi satu gorengan kecil, tentu belum cukup karena bentuknya yang

kecil. Padahal, gorengan adalah salah satu pemicu penyakit degeneratif, seperti

kardiovaskular, DM, dan stroke. Karena penyebab penyakit kardiovaskular (PKV) adalah

penyumbatan pembuluh darah dengan dislipedemia sebagai risiko utama. Sebenarnya

dislipedemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar

kolesterol total, LDL (kolesterol jahat), dan trigliserida, serta penurunan kadar HDL

(kolesterol baik) dalam darah. Biasanya, peningkatan proporsi dislipedemia dalam

masyarakat disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi berbagai makanan rendah serat tinggi

lemak, termasuk gorengan.

3) Kebiasaan memakan cemilan

Kita mengira dengan membatasi makan siang atau makan malam, bisa menghindarkan

diri dari obesitas dan diabetes. Namun, ketika kita belum merasa kenyang, perut biasanya

diisi dengan sepotong kue dua potong kue cemilan, seperti biskuit atau keripik kentang.

Padahal biskuit, kripik kentang, kue dan lainnya mengandung hidrat arang yang tinggi tanpa

kandungan pangan yang memadai, sehingga semua makana tersebut digolongkan sebagai

glikemik indeks tinggi. Sementara itu, gula dan tepung yang terkandung di dalamnya

mempunyai peranan dalam menaikan kadar gula dalam darah. Untuk menghindari penyakit

DM, sebaiknya kita mengonsumsi buah potong sebagai pengganti cemilan.

Page 6: Proposal Dm

NAMA : HENDRIK LUAWOJURUSAN : KEPERAWATAN UNG

4) Malas beraktivitas

WHO mengatakan bahwa kasus diabetes di negara-negara Asia akan naik hingga 90%

dalam dua puluh tahun ke depan. Kurangnya aktivitas fisik menyebabkan tubuh mudah

terangsang kegemukan dan memiliki risiko obesitas lebih tinggi, untuk menghindarinya, kita

sebaiknya membiasakan diri untuk bersepeda, jalan kaki atau aktivitas fisik lainnya.

5) Kecanduan rokok

Sebuah penelitian menemukan bahwa perokok aktif memiliki risiko DM sebesar 22%.

Selain itu, disebutkan pula bahwa kenaikan risiko ini tidak hanya disebabkan oleh rokok,

tetapi juga kombinasi berbagai gaya hidup tidak sehat, misalnya pola makan yang buruk dan

kurang berolahraga.

e. Komplikasi

Komplikasi-komplikasi pada Diabetes melitus menurut (Hartini, 2009) dapat dibagi

menjadi dua yaitu :

1) Komplikasi Metabolik Akut

Komplikasi akut terdiri dari dua bentuk yaitu hipoglikemia dan hiperglikemia.

Hiperglikemia dapat berupa, Ketoasidosis Diabetik (KAD), Hiperosmolar Nonketotik (HNK)

dan Asidosis Laktat (AL). Hipoglikemi yaitu apabila kadar gula darah lebih rendah dari 60

mg % dan gejala yang muncul yaitu palpitasi, takhicardi, mual muntah, lemah, lapar dan

dapat terjadi penurunan kesadaran sampai koma. Hiperglikemi yaitu apabila kadar gula darah

lebih dari 250 mg % dan gejala yang muncul yaitu poliuri, polidipsi pernafasan kussmaul,

mual muntah, penurunan kesadaran sampai koma.

KAD menempati peringkat pertama komplikasi akut disusul oleh hipoglikemia.

Komplikasi akut ini masih merupakan masalah utama, karena angka kematiannya cukup

tinggi. Kematian akibat KAD pada penderita DM tahun 2003 di negara maju berkisar 9 –

10%. Data komunitas di Amerika Serikat, Rochester dikutip oleh Soewondo menunjukkan

bahwa insiden KAD sebesar 8 per 1000 pasien Diabetes melitus per tahun untuk semua

kelompok umur. Hasil pengamatan di Bagian Penyakit Dalam RSCM selama 5 bulan (Januari

- Mei) tahun 2002, terdapat 39 pasien KAD yang dirawat dengan angka kematian 15%.

2) Komplikasi Metabolik Kronik

Komplikasi kronik pada dasarnya terjadi pada semua pembuluh darah di seluruh bagian

tubuh (Angiopati diabetik). Angiopati diabetik untuk memudahkan dibagi menjadi dua yaitu:

makroangiopati (makrovaskular) dan mikroangiopati (mikrovaskular), yang tidak berarti

Page 7: Proposal Dm

NAMA : HENDRIK LUAWOJURUSAN : KEPERAWATAN UNG

bahwa satu sama lain saling terpisah dan tidak terjadi sekaligus bersamaan. Komplikasi

kronik DM yang sering terjadi adalah sebagai berikut:

a) Mikrovaskular :

(1) Ginjal.

(2) Mata.

b) Makrovaskular :

(1) Penyakit jantung koroner.

(2) Pembuluh darah kaki.

(3) Pembuluh darah otak.

c) Neuropati: mikro dan makrovaskular

d) Mudah timbul ulkus atau infeksi : mikrovaskular dan makrovaskular.

f. Cara mendiagnosis diabetes melitus

Menurut (Abid, 2011) pada umumnya, diagnosis diabetes ditegakkan berdasarkan

gejalanya, yakini 3P (polidipsi, polifagi, poliuri); dan hasil pemeriksaan darah yang

menunjukkan kadar gula yang tinggi (tidak normal). Untuk mengukur kadar gula darah,

biasanya sampel darah diambil setelah penderita berpuasa selama 8 jam atau setelah makan.

Namun bagi penderita yang berusia di atas 65 tahun memerlukan perhatian khusus.

Sebaiknya pemeriksaan dilakukan setelah berpuasa, tetapi jangan dilakukan setelah makan.

Sebab penderita yang berusia lanjut memiliki kadar gula darah yang tinggi.

Pemeriksaan darah juga bisa dilakukan dengan tes toleransi glukosa. Namun tes ini

dilakukan untuk keadaan tertentu, misalnya pada wanita hamil. Hal ini untuk mendeteksi

diabetes yang sering terjadi pada wanita hamil. Sebelumnya, penderita dianjurkan berpuasa,

lalu sampel darahnya diambil untuk mengukur kadar gula darah puasa, dan sekitar 2-3 jam

kemudian sampel darah akan diperiksa kembali.

g. Pengendalian diabetes melitus

Menurut (Hartini, 2009), pengobatan diabetes atau yang biasa disebut pengendalian

diabetes. Ada 4 hal terpenting yang perlu dijalankan agar penderita diabetes dapat hidup

sehat. Empat hal terpenting itu disebut empat pilar pengendalian diabetes:

1) Edukasi

Pengobatan diabetes lama, teratur, terjadwal dan perlu disiplin, terkadang akan

mengubah pola hidup. Namun pada sebagian orang, peraturan itu malah membosankan. Oleh

Page 8: Proposal Dm

NAMA : HENDRIK LUAWOJURUSAN : KEPERAWATAN UNG

karena itu, penderita diabetes harus dibekali dengan pengetahuan tentang diabetes. Melalui

edukasi, penderita diabetes atau siapa saja bisa mengetahui dan mengerti apa itu diabetes,

masalah yang harus dihadapi, mengapa penyakit ini perlu dikendalikan secepatnya, dan

seterusnya.

2) Pengaturan makanan (diet)

Pengaturan makanan merupakan pilar terpenting bagi pengobatan diabetes. Penderita

diabetes yang bijak adalah yang mau belajar mengenal makanan yang menyebabkan gula

darah tinggi dan berusaha menghindari makanan tersebut. Selain makanan penderita juga

harus memantau minumannya. Baik dari diabetes tipe 1 maupun tipe 2 tetap memerlukan

semua bentuk zat gizi yang diperlukan untuk hidup sehat. Pengaturan makanan maksudnya

merancang sedemikian pula makanan yang jumlahnya sesuai dengan kebutuhan sehingga

insulin yang tersedia mencukupi. Di samping itu, susunan zat gizinya sehat dan seimbang.

3) Olahraga / gerak badan

Olahraga atau latihan jasmani adalah pilar pengendalian diabetes ketiga yang sangat

penting. Olahraga baik untuk kesehatan pada umumnya dan dapat membantu pengendalian

gula darah dan berat badan.

Gula darah yang tinggi juga disebabkan oleh resistensi insulin yang dicetuskan oleh

kegemukan. Apabila kegemukan dikurangi, resistensi juga berkurang. Di samping itu,

olahraga walaupun tanpa menurunkan kegemukan juga dapat mengurangi resistensi insulin.

4) Obat : tablet atau insulin

a) Obat Hipoglikemik Oral (OHO)

Pada penderita diabetes melitus mempunyai dua masalah yaitu pankreas yang sakit

sehingga produksi insulin kurang atau karena sel menjadi resisten dan tidak sensitif terhadap

adanya insulin. Keadaan itu akan diperberat jika makan dengan jumlah yang terlalu banyak.

Oleh karena itu, diet dan olahraga harus dipertahankan walaupun sudah mendapat obat-

obatan. Terdapat berbagai obat yang masing-masing dikelompokkan menjadi:

Obat untuk memperbaiki jumlah insulin yang kurang adalah membantu merangsang

pankreas untuk meningkatkan produksi insulin. Obatnya adalah sulfonylurea dan golongan

glinid.

Obat untuk memperbaiki hambatan terhadap kerja insulin atau resistensi insulin pada sel-sel,

Page 9: Proposal Dm

NAMA : HENDRIK LUAWOJURUSAN : KEPERAWATAN UNG

obatnya adalah yang mengurangi resisten insulin tersebut, yaitu golongan biguanid

(metformin) dan tiazolidindion (TZD).

Obat yang diberikan untuk merangsang insulin dan menekan glukogen inhibitor DPP-IV.

Pengobatan dengan OHO hanya berlaku untuk diabetes tipe-2. Untuk diabetes tipe-1 harus

segera diberikan suntikan insulin.

b) Insulin

Untuk diabetes tipe-1, insulin merupakan satu-satunya obat dan diberikan langsung tanpa

pertimbangan lain karena pankreas sudah tidak menghasilkan insulin.

Untuk diabetes tipe-2 insulin biasanya diberikan dalam berbagai kondisi:

(1) Apabila bermacam jenis OHO sudah diberikan maksimum, tetapi gula darah tetap tidak

terkendali, obat diganti insulin

(2) Insulin biasanya diberikan sebagai obat pertama pada penderita yang waktu datang

berobat berat badannya sudah turun drastis dalam waktu singkat dengan gula darah yang

tinggi.

(3) Insulin biasanya juga diberikan apabila penderita menderita infeksi hebat atau menjalani

operasi besar

(4) Pada komplikasi seperti gagal ginjal, gagal hati dan gagal jantung yang berat, OHO

biasanya harus segera dihentikan dan langsung diganti insulin.

2. Pola Hidup Sehat

Pengertian pola hidup sehat adalah suatu gaya hidup dengan memperhatikan faktor-

faktor tertentu yang memengaruhi kesehatan, antara lain makanan dan olahraga.

a. Definisi Sehat

Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi

juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan

spiritual (WHO 1947). Sehat Dalam Keperawatan Sehat adalah perwujudan individu yang

diperoleh melalui kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain (Aktualisasi). Perilaku

yang sesuai dengan tujuan perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesuaian diperlukan

untuk mempertahankan stabilitas dan integritas struktural (Pender 1982). Sehat adalah fungsi

efektif dari sumber-sumber perawatan diri (self care Resouces) yang menjamin tindakan

untuk perawatan diri (self care Aktions) secara adekuat (Self care Resoureces) mencangkup

pengetahuan, keterampilan dan sikap (Self care Aktions) perilaku yang sesuai dengan tujuan

Page 10: Proposal Dm

NAMA : HENDRIK LUAWOJURUSAN : KEPERAWATAN UNG

diperlukan untuk memperoleh, mempertahankan dan meningkatkan fungsi psikososial dan

spiritual (Paune 1983). Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang

memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi (UU No.23,1992)

b. Ciri-ciri sehat

Kesehatan fisik terwujud apabila seseorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak

adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh

berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan. Kesehatan mental (jiwa) mencakup

beberapa komponen berikut:

1) Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.

2) Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan

emosinya, misalnya takut, gembira, khawatir, sedih dan sebagainya.

3) Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian,

kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang

Maha Kuasa (Allah SWT dalam agama Islam). Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari

praktek keagamaan seseorang.

4) Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain

atau kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku,agama atau kepercayaan,

status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, serta saling toleran dan menghargai.

5) Kesehatan dari aspek ekonomi terlihat bila seseorang (dewasa) produktif,dalam arti

mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong terhadap

hidupnya sendiri atau keluarganya secara finansial. Bagi mereka yang belum dewasa

(siswa atau mahasiswa) dan usia lanjut (pensiunan), dengan sendirinya batasan ini tidak

berlaku.

Oleh sebab itu, bagi kelompok tersebut, yang berlaku adalah produktif secara sosial,

yakni mempunyai kegiatan yang berguna bagi kehidupan mereka nanti, misalnya berprestasi

bagi siswa atau mahasiswa, dan kegiatan sosial, keagamaan, atau pelayanan kemasyarakatan

lainnya bagi usia lanjut.

c. Aspek-aspek pendukung kesehatan

Banyak orang berpikir bahwa sehat adalah tidak sakit, maksudnya apabila tidak ada

gejala penyakit yg terasa berarti tubuh kita sehat. Padahal pendapat itu kurang tepat. Ada

kalanya penyakit baru terasa setelah cukup parah, seperti kanker yang baru diketahui setelah

Page 11: Proposal Dm

NAMA : HENDRIK LUAWOJURUSAN : KEPERAWATAN UNG

stadium 4. Apakah berarti sebelumnya penyakit kanker itu tidak ada? Tentu saja ada, tetapi

tidak terasa. Berarti tidak adanya gejala penyakit bukan berarti sehat. Sesungguhnya sehat

adalah suatu kondisi keseimbangan, di mana seluruh sistem organ di tubuh kita bekerja

dengan selaras. Faktor-faktor yang mempengaruhi keselarasan tersebut berlangsung

seterusnya adalah:

1) Nutrisi yang lengkap dan seimbang

2) Istirahat yang cukup

3) Olah Raga yang teratur

4) Kondisi mental, sosial dan rohani yang seimbang

5) Lingkungan yang bersih

Apabila salah satu saja dari kelima faktor ini tidak tercukupi, akan membuat

keseimbangan kinerja organ tubuh terganggu. Sesungguhnya tubuh memiliki mekanisme

otomatis untuk mengembalikan keseimbangan kesehatannya, akan tetapi apabila hal ini

berlangsung terus-menerus atau kekurangan tersebut dalam jumlah yang cukup besar, maka

tubuh tidak mampu mengembalikan keseimbangan, dan hal inilah yang kita sebut sakit.

Istimewanya tubuh manusia, walaupun dalam kondisi sakit tubuh tersebut tetap dapat

memulihkan dirinya sendiri. Untuk itu perlu dibantu dengan memberikan nutrisi dalam

jumlah yang memadai secara lengkap ditambah dengan istirahat yang cukup. Dalam keadaan

ini obat bukanlah faktor utama pemulihan, karena ada sebagian orang yang dapat pulih dari

sakit tanpa bantuan obat, seperti misalnya penderita flu dan pilek. Obat dapat digunakan

untuk membantu mengurangi gejala, tetapi penggunaannya tidak boleh berlebihan dan harus

sesuai dengan petunjuk dokter.

B. Hubungan Antar Variabel

Faktor Risiko Yang Memperparah Penyakit Diabetes Melitus yang erat kaitannya dengan

pola hidup adalah sebagai berikut:

1. Kelebihan berat badan

Bila memakan lebih banyak kalori daripada yang dibutuhkan oleh tubuh, kalori ekstra itu

akan disimpan di dalam tubuh dalam bentuk lemak.

Ingatlah bahwa insulin memindahkan ke penyimpanan bukan saja glukosa tapi juga

lemak. Tapi bila sel-sel lemak sudah penuh, mereka akan kehilangan sebagian

kemampuannya untuk merespons kepada insulin. oleh karena itu, pankreas memproduksi

Page 12: Proposal Dm

NAMA : HENDRIK LUAWOJURUSAN : KEPERAWATAN UNG

lebih banyak insulin dalam usahanya untuk membuka “pintu” sel-sel itu. Dengan demikian

pankreas bekerja melebihi waktu oleh karena melebihi kalori yang dimakan. Juga, pankreas

bisa menderita kelelahan sehingga kehilangan kemampuan untuk memproduksi insulin.

2. Kurang olahraga

The Journal Of The Amerika Medical Association melaporkan penemuan dari studi oleh

21.000 orang dokter. Hasilnya bahwa berolahraga lima kali seminggu akan menghasilkan

penurunan 42% pada kasus-kasus yang diperkirakan akan menderita diabetes tipe-2. Bahkan

berolahraga hanya sekali seminggu saja menurunkan kemungkinan mendapat diabetes

dokter-dokter yang sudah berumur lebih dari 40 – 84. Malas beraktivitas

WHO mengatakan bahwa kasus diabetes di negara-negara Asia akan naik hingga 90%

dalam dua puluh tahun ke depan. Kurangnya aktivitas fisik menyebabkan tubuh mudah

terangsang kegemukan dan memiliki risiko obesitas lebih tinggi, untuk menghindarinya, kita

sebaiknya membiasakan diri untuk bersepeda, jalan kaki atau aktivitas fisik lainnya.

3. Pada makanan dan minuman

Menurut (Adib, 2011) diabetes bukan hanya dikarenakan kekurangan insulin di dalam

tubuh, tetapi faktor makanan dan minuman juga bisa memicu perkembangan penyakit ini.

Meskipun pada dasarnya makanan dan minuman bukan faktor utama penyebab diabetes

melitus. Namun ketika makanan dan minuman dikonsumsi secara berlebihan, maka akan

membahayakan tubuh kita. Berikut ini makanan dan minuman yang dapat memicu diabetes

dalam tubuh.

a. Teh manis

Asupan gula yang tinggi dapat menyebabkan kadar gula darah melonjak tinggi. Hal ini

belum ditambah dengan risiko kelebihan kalori. Sekaligus teh manis kira-kira mengandung

250-300 kalori (tergantung kepekatan).

b. Gorengan

Jika hanya mengonsumsi satu gorengan kecil, tentu belum cukup karena bentuknya yang

kecil. Padahal, gorengan adalah salah satu pemicu penyakit degeneratif, seperti

kardiovaskular, DM, dan stroke. Karena penyebab penyakit kardiovaskular (PKV) adalah

penyumbatan pembuluh darah dengan dislipedemia sebagai risiko utama. Sebenarnya

dislipedemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar

kolesterol total, LDL (kolesterol jahat), dan trigliserida, serta penurunan kadar HDL

(kolesterol baik) dalam darah. Biasanya, peningkatan proporsi dislipedemia dalam

Page 13: Proposal Dm

NAMA : HENDRIK LUAWOJURUSAN : KEPERAWATAN UNG

masyarakat disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi berbagai makanan rendah serat tinggi

lemak, termasuk gorengan.

c. Kebiasaan memakan cemilan

Kita mengira dengan membatasi makan siang atau makan malam, bisa menghindarkan

diri dari obesitas dan diabetes. Namun, ketika kita belum merasa kenyang, perut biasanya

diisi dengan sepotong kue dua potong kue cemilan, seperti biskuit atau keripik kentang.

Padahal biskuit, kripik kentang, kue dan lainnya mengandung hidrat arang yang tinggi tanpa

kandungan pangan yang memadai, sehingga semua makanan tersebut digolongkan sebagai

glikemik indeks tinggi. Sementara itu, gula dan tepung yang terkandung di dalamnya

mempunyai peranan dalam menaikan kadar gula dalam darah. Untuk menghindari penyakit

DM, sebaiknya kita mengonsumsi buah potong sebagai pengganti cemilan.

4. Kecanduan rokok

Sebuah penelitian menemukan bahwa perokok aktif memiliki risiko DM sebesar 22%.

Selain itu, disebutkan pula bahwa kenaikan risiko ini tidak hanya disebabkan oleh rokok,

tetapi juga kombinasi berbagai gaya hidup tidak sehat, misalnya pola makan yang buruk dan

kurang berolahraga.

Page 14: Proposal Dm

NAMA : HENDRIK LUAWOJURUSAN : KEPERAWATAN UNG

C. Kerangka Teori / Pikir

D. Hipotesis Penelitian

Page 15: Proposal Dm

NAMA : HENDRIK LUAWOJURUSAN : KEPERAWATAN UNG

DAFTAR PUSTAKA

W. Bilous, R. Rudy. 2002. Seri Kesehatan: Bimbingan Dokter Pada Diabetes. Jakarta: Dian

Rakyat.

Ajis, Sriana; Supardi, Sudibyo. dan Max Joseph Herman. 2004. Kembali Sehat Dengan Obat.

Jakarta: Rineka Cipta.

Kuntaraf, Jonathan. dan Kathlen L. Kuntaraf. 2009. Olahraga Sumber Kesehatan. Indonesia:

Percetakan Advent Indonesia.

Mangoenprasodjo, A. Setiono. 2004. Hidup Sehat dan Normal dengan Diabetes. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

Hagen, Philip. 2002. Diabetes. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Johnson, Marilyn. 2005. Diabetes: Terapi dan Pencegahannya. Indonesia: Publishing House.

S. Wirakusumah, Emma. 2001. Menuju Sehat untuk Lanjut Usia. Jakarta: Puspa Swara.

Dieh, Hans. 2001. Waspadai Diabetes-Kolesterol-Hipertensi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Takasihaeng, Jan. 2000. Hidup Sehat dengan Problem Penyakit. Jakarta: Kompas

C. Baughman, Diane. dan JoAnn C. HAckley.2000. Keperawatan Medikal Bedah.

Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.

Rusilanti. 2000. Menu Sehat Untuk Penderita Diabetes Melitus. Jakarta: Kawan Pustaka.