DM

17

Click here to load reader

description

ok

Transcript of DM

Page 1: DM

OLEH

Dr. N.L.KD.DEWI SANGAWATI

SMF ANAK

RUMAH SAKIT UMUM MATARAM

KULIAH ENDOKRIN

Page 2: DM

DIFINISI

Diabetes melitus tergantung insulin ( IDDM ) ,

Penyakit yang ditandai dengan destruksi sel beta pankreas

dan insulinopenia absolut , sehingga kelangsungan hidupnya

tergantung pada insulin.

Permulaan penyakit umumnya usia muda, sehingga disebut

juvenile –onset diabetes , namun dapat timbul pada semua usia.

Page 3: DM

Dasar diagnosis

1. Riwayat infeksi, polipagi, polidipsi dan poliuri, badan lelah, sakit pada betis, penurunan BB, asidosis dan hilangnya penglihatan .

2. Glukosuria dan atau ketonuria.3. Kadar gula darah sewaktu > 200 mg%, kadar gula darah

puasa > 125 mg% dan 2 jam PP > 160 mg% baik dg atau tanpa keton uria.

Indikasi rawat ;

1. Semua penderita diabetes baru.

2. Diabetes dg komplikasi : ganggren, sepsis, koma ketoasidosis, gagal ginjal, syok hipoglikemia.

Page 4: DM

Pengelolaan :

1. Dietetik dan pengaturannya :

Disesuaikan dg pola diet keluarga penderita, sebaiknya makan 3 x, dan 2 kali makanan kecil siang dan malam sebelum tidur.

Kebutuhan kalori : 1000 Cal + [100 x umur (thn)]

Usia 1 tahun I 1000 cal, + 100 cal setiap 1 tahun berikutnya. ( 70% KH, 20% lemak, 10% Protein.)

2. Pengobatan Insulin

Insulin diberikan pagi ¼ jam sebelum makan ( setelah px kadar

gula darah puasa ).

Pada awal reguler insulin ( RI ) dosis : 0,25 U/kgBB 3x /hr

dosis berikutnya disesuaikan dg respon kadar glukosa.

Page 5: DM

Pemantauan kadar gula darah dan reduksi urine ;

Bila kadar gula darah sudah diregulasikan , RI dapat digantikan

Dengan NPH atau NPH + RI .

Obat antidiabetik oral (-).

Karena penderita tergantung seumur hidup thd insulin, suntik dilatih

pada orang tua /keluarga yang merawat ( bila > 10 thn penderita )

Untuk menghindari lipodistropi, tp penyuntikan dipindah tiap

minggu.

Page 6: DM

Bahaya Insulin :1. Reaksi alergi, lipodistropi dan hipoglikemia.2. Setelah 2 – 3 minggu pengobatan ab.endogen.

pengukuran kadar insulin bebas dalam plasma.3. Syok anapilaktik.

Kreteria diabetes terkendali :Obyektif :

- Tidak ada polidipsi, poliuri dan poli phagi.

- Tidak didapatkan serangan hipoglikemia & krisis ketosis.

- Kenaikan BB & TB normal sampai pubertas.

- Komplikasi vaskuler ( retinopati ) dapat dicegah.

- kadar gula dipertahankan dalam batas normal.

Page 7: DM

Laboratorik :

Kadar gula darah dapat dikendalikan.

Glukosuria tidak melebihi 7 % dari masukan KH setiap harinya,

atau tidak lebih dari 25 mg/hari.

Page 8: DM
Page 9: DM

Difinisi :

Hipotiroid kongenital atau kretenisme adalah suatu

sindroma klinik yang terjadi akibat kurangnya efek

hormon tiroid pada sel target.

Page 10: DM

Klasifikasi dan penyebab :A. Bawaan (kretenisme )

1. Agenesis /disgenesis kelenjar tiroid.

2. Kelainan hormogenesis : kelaianan bawaan enzim (inborn

error ), defisiensi yodium ( kretenisme endemik ),

pemakaian obat – obatan anti tiroid pada ibu hamil.

B. Didapat : hipotiroid juvenils

Atropi kelenjar yang sebelumnya normal , penyebabnya :

a. Tiroidektomi, b. Idiopathik (autoimun) c. Tiroiditis

( Hashimoto ), d. pemakaian anti tiroid, e.kelaianan hipofise

f. Defisiensi spesifik TSH.

Page 11: DM

Patofisiologi :

Kelenjar tiroid bekerja dibawah pengaruh kelj. hipofisis,

Tempat dimana diproduksi H.tiroitropik.

H. ini mengatur produksi H. tiroid (T4) dan triodo-tironin (T3).

Kedua H. ini dibentuk dari monoido-tirosin dan diiodo-tirosin.

Untuk ini diperlukan iodium.

T3 dan T4 diperlukan dalam proses metabolik di dalam tubuh,

lebih –lebih pada pemakaian oksigen.

T3&T4 mempengaruhi metabolisme KH, lemak dan vitamin.

Hormon ini diperlukan untuk mengubah karoten menjadi vit. A.

Untuk pertumbuhan hormon ini sangat diperlukan bekerjasama

dengan growth hormon.

Page 12: DM

Gejala klinis

Gejala – gejala yang sering terlihat adalah :

1. Ikterus neonatorum yang memanjang .

2. Letargi.

3. Konstipasi.

4. Malas menetek (kurang kuat ).

5. Hipotermia.

Page 13: DM

Tanda – tanda klinis :

Tanda klasik :

• Wajah myxedematous ( sembab ).

• Pangkal hidung datar dengan pseudohipertelorism .

• Fontanela melebar (khususnya fontanela posterior ).

• Sutura melebar, lidah besar dan terjulur, suara tangis serak.

• Distensi abdomen dengan hernia umbilikalis.

• Kulit dingin dengan motteld ( kutis mamorata ), ikterik.

• Hipotoni otot – otot dan refleks tendon melebar.

• Galaktorea dan peningkatan kadar prolaktin.

• Goiter jarang.

Page 14: DM

Bila diagnosis ditegakan dini (-) kelambatan pertumbuhan fisik

Dan mental umur 3 – 6 bulan .

RM + gejala neurologis : ganngguan koordinasi, ataksia, spastik

diplegia, hipotoni dan strabismus.

Hipotiroid skunder

Gejala lebih ringan dari H. primer.

Perlu dicurigai bila terdapat gejala :

1. Bibir sumbing dan palatum

2. Nistagmus.

3. Hipoglikemia a/t def. Hormon pertumbuhan dan H.

adenokortikotropik

4. Bayi laki – laki mikropenis,undecensus testis

Page 15: DM

Tes Diagnostik

Tes dilakukan untuk menegakan diagnosis, etiologi dan lamanyaHipotiroidisme inutero.

Pem. Darah :-T4, T3RU, TSH, T4 bebas dan TBG.-Antibodi anti tiroid, Tiroglobulin, alphafetoprotein.-Kadar kolesterol dan CPK , kadar natrium.

-Pem. Urine :- Kadar iodium urine

Pem. Radiologik : Skaning Tiroid dg Tc-99 m atau I-123X Foto sendi lutut/kaki umur tulang.

Lain – lain : EKG, ekokardiografi, EEG.

Page 16: DM

Pengobatan :

Pengobatan dilakukan bila sudah konfirmasi pemk. Serum.

Bila didapatkan tanda – tanda kelainan jantung /gagal jantung

Mulai dengan dosis 1/3, selang beberapa hari dinaikan 1/3 lagi

sampai dosis penuh yang dianjurkan.

Tiroksin , dengan dosis : 100 gr/m2 LPB

Page 17: DM