DM

4
Semakin banyak Anda mengonsumsi nasi putih maka semakin besar risiko terkena diabetes . Itulah yang diungkapkan sebuah penelitian di Harvard. Hati-Hati Konsumsi Nasi Putih “Nggak makan nasi sama saja dengan nggak makan.” Bagi kita masyarakat Indonesia, nasi putih adalah makanan pokok sehari-hari. Rasanya sulit sekali makan tanpa nasi. Namun, konsumsi nasi berlebihan bisa menyebabkan bahaya, lho. Hasil penelitian Amerika Serikat menyatakan konsumsi 150 gram beras putih lebih dari lima kali sepekan dapat meningkatkan resiko diabetes sebanyak 17%. Persentase ini dibandingkan dengan orang-orang yang hanya mengkonsumsi satu porsi nasi putih dalam sebulan. Hal ini disebabkan nasi putih mengandung kadar gula tinggi. Kelebihan konsumsi nasi juga bisa menyebabkan kanker dan penyakit kardiovaskular. Karena itu seimbangkan yuk, konsumsi nasi kita. Kita bisa mencari makanan pokok pengganti, seperti berikut: Pisang, buah yang satu ini menjadi makanan pokok di daerah Hawaii. Kacang-kacangan atau biji-bijian. Kentang. Beras merah alias nasi merah. Barley, sejenis gandum yang dikonsumsi masyarakat Eropa Bahaya Terlalu Banyak Makan Nasi Penelitian terbaru menunjukkan makan nasi putih bisa meningkatkan resiko terkena diabetes tipe 2. Apalagi jika mengkonsumsi nasi putih berlebih, itu artinya resiko terkena diabetes tipe 2 bisa meningkat. Terlihat dari hasil empat penelitian yang melibatkan sekitar 350.000 orang. Dimana hasil penelitian menunjukan, semakin banyak makan nasi putih, maka semakin tinggi kesempatan seseorang terkena penyakit diabetes. Seperti yang dimuat di British Medical Journal, temuan ini melibatkan analisis seluruh partisipan melalui satu porsi nasi 18 gram dan faktor lain, seperti berat badan, tingkat olahraga dan diet. Selama masa penelitian (4-22 tahun), sekitar 13.200 orang

description

dm

Transcript of DM

Semakin banyak Anda mengonsumsi nasi putih maka semakin besar risiko terkena diabetes. Itulah yang diungkapkan sebuah penelitian di Harvard.

Hati-Hati Konsumsi Nasi PutihNggak makan nasi sama saja dengan nggak makan. Bagi kita masyarakat Indonesia, nasi putih adalah makanan pokok sehari-hari. Rasanya sulit sekali makan tanpa nasi. Namun, konsumsi nasi berlebihan bisa menyebabkan bahaya, lho. Hasil penelitian Amerika Serikat menyatakan konsumsi 150 gram beras putih lebih dari lima kali sepekan dapat meningkatkan resiko diabetes sebanyak 17%. Persentase ini dibandingkan dengan orang-orang yang hanya mengkonsumsi satu porsi nasi putih dalam sebulan. Hal ini disebabkan nasi putih mengandung kadar gula tinggi. Kelebihan konsumsi nasi juga bisa menyebabkan kanker dan penyakit kardiovaskular.Karena itu seimbangkan yuk, konsumsi nasi kita. Kita bisa mencari makanan pokok pengganti, seperti berikut: Pisang, buah yang satu ini menjadi makanan pokok di daerah Hawaii. Kacang-kacangan atau biji-bijian. Kentang. Beras merah alias nasi merah. Barley, sejenis gandum yang dikonsumsi masyarakat Eropa

Bahaya Terlalu Banyak Makan NasiPenelitian terbaru menunjukkan makan nasi putih bisa meningkatkan resiko terkena diabetes tipe 2. Apalagi jika mengkonsumsi nasi putih berlebih, itu artinya resiko terkena diabetes tipe 2 bisa meningkat. Terlihat dari hasil empat penelitian yang melibatkan sekitar 350.000 orang. Dimana hasil penelitian menunjukan, semakin banyak makan nasi putih, maka semakin tinggi kesempatan seseorang terkena penyakit diabetes.Seperti yang dimuat di British Medical Journal, temuan ini melibatkan analisis seluruh partisipan melalui satu porsi nasi 18 gram dan faktor lain, seperti berat badan, tingkat olahraga dan diet. Selama masa penelitian (4-22 tahun), sekitar 13.200 orang terbukti lebih beresiko terkena diabetes. Orang Asia dianggap berisiko tinggi terkena diabetes tipe 2. Hal ini disebabkan orang Asia cenderung memiliki asupan jauh lebih tinggi untuk mengonsumsi nasi dibandingkan orang barat, rata-rata empat porsi sehari.Nasi putih mengandung indeks glikemik yang tinggi dibanding nasi mereka. Kandungan tersebutlah yang bisa menyebabkan efek negatif pada kadar gula darah. Selain itu nasi putih memiliki nutrisi magnesium lebih sedikit, padahal magnesium dapat mencegah diabetes tipe 2. Penelitian dari Mayo Clinic di Amerika menunjukkan lansia yang menerapkan pola makan kaya karbohidrat memiliki risiko empat kali lebih mungkin mengalami gangguan kognitif ringan.

Menurut temuan dalam Journal of Alzheimer Disease, makanan berkarbohidrat kompleks, seperti nasi, pasta, roti dan sereal mengandung gula yang memainkan peran dalam perkembangan penyakit kognitif, termasuk alzheimer.Disisi lain, orang yang mengonsumsi makanan kaya lemak dan protein tinggi seperti kacang-kacangan, ayam, daging dan ikan malah memiliki risiko rendah mengalami penurunan kognitif. Menurut Rosebud Roberts, asupan tinggi karbohidrat mempengaruhi metabolisme insulin dan glukosa. Kadar glukosa yang tinggi dapat mempengaruhi pembuluh darah otak dan memicu perkembangan plak amiloid beta.

Makan nasi putih setiap hari tingkatkan risiko diabetesPenelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi nasi putih setiap hari bisa meningkatkan risiko terserang diabetes. Penelitian yang dilakukan oleh para ahli di Harvard School of Public Health ini melibatkan setidaknya 352.000 orang dari Cina, Jepang, Amerika Serikat, Australia yang setiap harinya mengonsumsi nasi putih. Orang-orang yang rutin mengonsumsi nasi putih setiap hari akan meningkatkan risiko sebesar satu setengah kali terjangkit diabetes. Risiko tersebut meningkat lebih besar sebanyak 10% apabila konsumsi nasi yang dihabiskan adalah 5,5 ons atau sepiring penuh setiap sajiannya."Aturan ini berlaku bagi warga di negara-negara Asia dan Barat, meskipun nasi putih memang terbukti meningkatkan risiko diabetes, namun orang Asia memiliki risiko yang lebih tinggi lagi," tulis salah satu peneliti di jurnal British Medical Journal, seperti yang dikutip dari CBS News (17/03). Di Cina, orang-orang memang rata-rata mengonsumsi nasi putih empat kali dalam sehari, sementara di negara Barat konsumsi nasi putih tidak lebih dari lima kali seminggu.Jika telah terbiasa makan nasi putih, biasanya seseorang akan cepat lapar ketika mengganti nasi dengan bubur atau makanan lain. Oleh sebab itu nasi beras merah sebaiknya mulai dilirik sebagai pengganti nasi putih. Lagipula nasi beras merah mengandung lebih banyak nutrisi yang baik bagi tubuh. Orang-orang juga disarankan untuk mengurangi konsumsi nasi putih, bukan benar-benar meninggalkannya jika memang belum terbiasa. Meskipun sejarah keluarga merupakan sebab utama seseorang terkena diabetes, namun faktor luar seperti makanan sebaiknya juga dipertimbangkan.Penelitian ini bukan pertama kalinya mengungkapkan tentang bahaya nasi putih yang dapat meningkatkan risiko diabetes. Tahun lalu, penelitian tentang nasi juga dikatakan mampu menyebabkan kanker karena arsenik yang terdapat pada nasi putih.

Sebaiknya Hindari Nasi Putih Jika Berisiko DiabetesPenyakit Diabetes Mellitus (DM) terdiri dari 2 jenis, yaitu DM tipe 1 dan DM tipe 2. Penyakit DM tipe 2 jenis yang paling banyak dijumpai. Penyebab penyakit DM tipe 2 adalah gabungan antara gaya hidup dan faktor genetik. Tidak selalu keturunan penderita DM tipe 2 akan menderita diabetes, hanya saja risikonya untuk menderita diabetes menjadi lebih besar.Gaya hidup yang menyebabkan diabetes antara lain: kegemukan (obesitas), kurangnya aktivitas fisik atau olah raga, dan buruknya pola diet atau pola makan. Apabila anda ingin menghindari diabetes dan meningkatkan kualitas kesehatan Anda, Anda bisa mengganti nasi putih dengan sumber karbohidrat yang lain. Nasi putih memiliki Indeks Glikemik yang tinggi, hal ini berarti nasi putih akan cepat menaikkan kadar glukosa dalam darah. Akan lebih baik bila penderita diabetes atau orang yang berisiko menderita diabetes mengganti seluruh atau sebagian sumber asupan karbohidratnya dengan sumber karbohidrat selain nasi yang memiliki Indeks Glikemik yang lebih rendah seperti kentang, pisang, oatmeal, gandum utuh (whole wheat), dan beras merah. Jenis makanan-makanan tersebut akan melepaskan kandungan gula yang terkandung di dalamnya secara perlahan-lahan ke dalam darah, sehingga menjadi pilihan yang lebih baik bagi penderita diabetes maupun bagi orang-orang yang ingin mencegah penyakit diabetes.