dm denphar

download dm denphar

of 4

Transcript of dm denphar

Sdr. Gideon Ananto, Sebenarnya anasthesi seperti pepatah \" sama tapi tak sama \" artinya sama - sama fungsinya, tapi mungkin masing masing dengan formula yang berbeda - beda dan tentu saja akan berbeda sifatnya.Pada dasarnya bahan anesthesi berisi 1. Komponen anestesi yang utama . Contoh : lidocain, Mefipacain, articaine 2. Komponen tambahan : berupa adrenalin, norepinefrin, epinefrin, adrenalin Komponen no 1 merupakan bahan yang bisa memberikan efek anestesi itu sendiri, bahan yang biasa digunakan adalah lidocain.Tetapi kadang bahan ini memberikan efek alergi atau idiosinkrasi ( ketidakcocokan ) pasien.Oleh karena itu banyak pabrik yang beralih menggunakan bahan - bahan lain, seperti mefipacain dan articaine. Komponen ke 2 dalam tubuh akan menyebabkan faso konstruksi pembuluh darah . Dengan pembuluh darah yang menyempit, maka absorbsi dan durasi obat dalam tubuh menjadi panjang. Selain itu karena efek faso kontruksi, bahan ini akan menyebabkan tekanan darah meningkat dan sedikit membebani kerja jantung. Dengan penambahan bahan ke 2 dalam larutan anestesi akan menyebabkan pertambahan durasi dan tekanan darah . Sebagai perbandingan saya ambil contoh : lidocain Omset anesthesi:sekitar 2 menit Durasi : sekitar 10 menit Tekanan darah pasien : normal Digunakan untuk pasien darah tinggi ( hipertensi ), pasien glukoma ( tekanan bola mata tinggi ), pasien Diabetes ( gula ) yang telah menyebabkan komplikasi pada jantung .Yang memerlukan pencabutan dengan waktu kerja yang cepat lidocain + adrenalin / noradrenalin Omset ( waktu dari masuknya obat sampai mulainya efek anesthesi : sekitar 15 menit Durasi : sekitar 2 - 3 jam Tekanan darah pasien : meningkat Digunakan untuk pasien normal dengan tekanan darah dibawah 150 mm Hg, dengan pencabutan yang memerlukan waktu agak lama. Tidak untuk pasien glukoma ( tekanan bola mata tinggi ), tidak untuk pasien Diabetes ( gula ) yang telah menyebabkan komplikasi pada jantung, tidak untuk pasien dengan tensi 150 mmHg keatasYang memerlukan pencabutan dengan waktu kerja yang cepat Noradrenalin dan Norepinefrin mempunyai efek yang lebih lemah jika dibandingkan dengan adrenalin dan epinefrin.Selain itu perlu dlihat juga perbandingan adrenalin / epinefrin dibandingkan dengan volume larutan anesthesi. Nah , sekarang kita bahas mengenai bahannya satu -

persatu : Peha cain ( Pharos ) : untuk anesthesi dengan spet berisi lidocain 20 mg , dengan adrenalin 0,0125 mg dalam 1 ml larutan. artinya 0,0125 mili g : 1 ml kita samakan satuannya dulu, menjadi 0,0125 mili g : 1000 mili ml menjadi 125 mili g : 10.000.000 mili ml menjadi 1 : 80.000 ( perbandingan adrenalin dalam larutan ) yang artinya dalam 80.000 mili larutan terdapat adrenalin sebesar 1 gram Scandonest 2% Noradrenalin : untuk anesthesi dengan citojet dengan mepivacaine 36 mg dengan Noradrenalin 0,018 mg dalam 1,8 ml. dengan cara yang sama maka didapat perbandingan noradrenalin 1: 100.000.larutan ini lebih aman karena berisi noradrenalin dengan konsentrasi yang lebih rendah dari pehacain dan Mepivacaine yang lebih kecil resiko alergi jika dibandingkan dengan lidocain. Scandonest 2% Special : untuk anesthesi dengan citojet dengan mepivacaine 36 mg dengan adrenalin 0,018 mg dalam 1,8 ml. dengan cara yang sama maka didapat perbandingan adrenalin 1: 100.000. dengan efek anesthesi yang lebih lama dan dalam jika dibandingkan dengan scandonest 2 % Noradrenalin, dan mempunyai adrenalin yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan pehacain Scandonest 3 % Mengandung mepifacaine tanpa adrenalin.sehingga aman untuk pasien hipertensi, tetapi waktu kerjanya sangat cepat Septonest mengandung articaine dengan perbandingan adrenalin 1 : 100.000 Xylestesin :buatan 3M ESPE mengandung lidocaine 20 mg ,dengan epinefrin 1: 80.000 ( formula sama dengan pehacain.

www.cobradental.co.id/faq/faq.php?print=true&cat_name=Product%20Knowledge&category_id=2Untuk pasien Diabetes, penanganan pencabutan gigi dipertimbangkan berdasarkan 3 hal yaitu : - Berat - ringan kasus pencabutan - Kadar glukosa dalam darah - Kondisi sistemik pasien pencabutan dapat dilakukan pada pasien DM dengan kadar glukosa darah sewaktu maximal 150 mmhg atau pencabutan sederhana dapat dilakukan jika kadar glukosa darah dibawah 200 mmhg, dalam kondisi sistemik yang cukup baik ( general sign terkontrol ) Demikian jawaban saya atas atensinya kami mengucapkan terimakasih

Diabetes Mellitus DM merupakan penyakit yang sering ditemui, lalu apakah yang perlu diperhatikan pada penyakit ini? 1. Rentan perdarahan karena penderita DM yang sudah cukup parah, luka sukar sembuh sehingga pembekuan darah juga sulit terjadi 2. Rentan Infeksi karena pada penderita DM terjadi penurunan fungsi dari sel neutrofil, makrofag, dan monosit. Kemampuan adhesi, kemotaksis, dan fagositosis sel netrofil akan menurun

sehingga perlawanan tubuh terhadap bakteri pada bagian yang terinfeksi menjadi menurun 3. Dry Socket dry socket ini akan mempengaruhi penyembuhan luka pasca exodonti, dry socket terjadi karena adanya mikroangiopati pada pembuluh darah 4. Penatalaksanaan perdarahan pasca ekstraksi gigi Yang pertama harus kita lakukan adalah tetap bersikap tenang dan jangan panik. Berikan penjelasan pada pasien bahwa segalanya akan dapat diatasi dan tidak perlu khawatir. Alveolar oozing adalah normal pada 12-24 jam pasca ekstraksi gigi. Penanganan awal yang kita lakukan adalah melakukan penekanan langsung dengan tampon kapas atau kassa pada daerah perdarahan supaya terbentuk bekuan darah yang stabil. Sering hanya dengan melakukan penekanan, perdarahan dapat diatasi. Jika ternyata perdarahan belum berhenti, dapat kita lakukan penekanan dengan tampon yang telah diberi anestetik lokal yang mengandung vasokonstriktor (adrenalin). Lakukan penekanan atau pasien diminta menggigit tampon selama 10 menit dan periksa kembali apakah perdarahan sudah berhenti. Bila perlu, dapat ditambahkan pemberian bahan absorbable gelatine sponge (alvolgyl / spongostan) yang diletakkan di alveolus serta lakukan penjahitan biasa. 5. Bila perdarahan belum juga berhenti, dapat kita lakukan penjahitan pada soket gigi yang mengalami perdarahan tersebut. Teknik penjahitan yang kita gunakan adalah teknik matras horizontal dimana jahitan ini bersifat kompresif pada tepi-tepi luka. Benang jahit yang digunakan umumnya adalah silk 3.0, vicryl 3.0, dan catgut 3.0. 6. Pada perdarahan yang sangat deras misalnya pada terpotongnya arteri, maka kita lakukan klem dengan hemostat lalu lakukan ligasi, yaitu mengikat pembuluh darah dengan benang atau dengan kauterisasi. Pada perdarahan yang masif dan tidak berhenti, tetap bersikap tenang dan siapkan segera hemostatic agent seperti asam traneksamat. Injeksikan asam traneksamat secara intravena atau intra muskuler.http://www.pdgionline.com/v2/index.php?option=com_content&task=view&id=592&Itemid=33&limit=1&limitstart= 1 http://dentosca.wordpress.com/tag/dm/ http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18629/1/mkn-sep2008-41%20%287%29.pdf http://gigisehatbadansehat.blogspot.com/2009/05/obat-untuk-menurunkan-resiko-amputasi.html http://gigisehatbadansehat.blogspot.com/2009/05/obat-untuk-menurunkan-resiko-amputasi.html http://dentosca.wordpress.com/2011/05/13/manajemen-dental-pada-pasien-diabetes-mellitus/ http://dentosca.wordpress.com/2011/05/13/diabetes-mellitus-vs-manifestasi-oralnya/ http://nggielle.blogspot.com/2010/05/hubungan-diabetes-melitus-dengan.html http://www.smallcrab.com/diabetes/74-hubungan-sakit-gigi-dan-diabetes

http://biomedikamataram.wordpress.com/2009/05/08/pemakaian-antibiotik-rasional/